Monday, March 11, 2024

Save Jellian

 



Jam dua dini hari. Telp Safenet saya bergetar di meja lampu tidur. Saya segera ambil dan liat pesan masuk dari Moscow “ Save Jellian”  Saya segera telp. “ Ada apa Victor?

“ Orang columbia sandera jellian.” kata Victor dengan suara bergetar. “ Maafkan saya B.” 


“ Sekarang, jam ini juga kamu terbang ke Bangkok. Temui saya disana.” kata saya segera matikan telp. Saya lirik istri sedang tidur pulas. Saya masuk kamar kerja. Saya termenung lama. Ada apa ini? mengapa pertahanan Victor bisa jebol sehingga orang lain tahu posisi Jellian. Semua profile dari pihak yang terlibat dalam bisnis senjata ini bukanlah gangster. Proses bisnis berjalan sesuai dengan standar kepatuhan legal dan melibatkan institusi formal. Kami ada kontrak dengan pihak pembeli. Resmi. Kami juga ada kontrak dengan pabrik senjata Resmi. Aliran dana jual dan beli legal. Soal kemana senjata itu dikirim dan untuk apa, itu bukan urusan kami. Kami hanya pedagang


Saya sangat percaya dengan Jellian. Tidak mungkin dia melakukan tugas diluar SOP yang sudah saya tetapkan. Saya juga percaya dengan team Victor yang bertugas melakukan operasi lapangan. Jadi siapa yang membocorkan sampai posisi Jellian terancam ? Gelap. Kalau saya tidak tahu, saya tidak akan tahu dimana Jellian disandera. Columbia luas. Dan jaringan gangster juga bersel sel. Tidak mudah menentukan dari kelompok siapa. Kalau saya buka negosiasi dengan penyandera, itu hanya akan membuat semua operasi saya terbuka. Saya akan kehilangan bisnis  senjata. Dan belum tentu Jelian akan selamat.  


Saya harus focus bagaimana menyelamatkan Jellian. Dia percaya kepada saya dan saya harus melindunginya.  Tak terasa jam subuh sudah masuk. Saya sholat subuh dan mengenakan pakain untuk berangkat. “ Mah, izin mau ke luar negeri. Ada urusan penting” Kata saya berbisik kepada istri yang masih mengenakan mukena. Istri saya menatap saya dengan seksama. “ Ya pergilah. Hati hati.” Kata istri. Segera dia pergi ambil tas koper saya yang memang selalu dalam keadaan terisi pakaian lengkap. Dengan taksi saya berangkat ke Bandara. Tujuan saya ke Kamboja dulu. 


***


Saya temui EN di Phnom Penh. Dia menguasai bisnis underground. Dari Narkoba, human trafficking, pemerasan, penipuan, penyeludupan dan judi ilegal. Organisasi nya hebat dan sangat cerdas mengelolanya. Di dukung profesional trading, lawyer, akuntan dan tentu hacker IT. Punya jaringan international. EN punya banyak proxy yang mengelola asset dari uang haramnya. Dari kalangan celeb sampai pengusaha ada dalam jaringan proxy nya. Mereka mengelola property, tempat hiburan, tambang dan rekanan pemerintah pada proyek rente. Karenanya koneksinya dengan pemerintah sangat kuat dan luas. 


Perkenalan saya dengan EN saat dia merampok rekening casino Steven dengan cara hack rekening private banking. Rekening itu bisa saya kuasai kembali dan setelah itu EN jadi sahabat saya. “ Kamu kenal gank Columbia yang beroperasi di Eropa ? tanya saya saat makan di kaki lima di Jalan 123 di Phnom Penh yang terkenal dengan Tusuk Sate Ayam Panggang Yakitori. Walau kami hanya makan berdua tetapi pengawal EN ada 8 orang tidak jauh dari kami.


EN menatap saya sejurus. “ B, kamu ada masalah? ajak saya. Kita selesaikan sama sama. Bukankah kita bersaudara.” Kata EN.


“ Terimakasih. “ saya memeluknya. Senang akan empati persahabatannya “ Kenal ? Tanya saya focus kepada informasi yang saya perlukan. 


“ Yang saya tahu, orang Columbia tidak pernah beroperasi di luar kandang mereka. Tetapi mereka punya group outsourcing yang kapan saja bisa mereka call untuk beroperasi. “ Kata EN. “ Group Italia dan Spanyol” lanjut EN. 


“ Apakah mereka juga bisa di kontrak oleh pihak  lain ?


“ Tentu. Siapapun yang bisa bayar. “ Kata EN dengan tetap menaruh hormat kepada saya.


“ Apakah saya bisa tahu siapa saja clients nya ? tanya saya dengan harap.


“ Wah engga mungkin saya punya informasi itu. Tapi kalau diperlukan, saya punya cara mudah dapatkan informasi itu. Ya melalui banker dia. Saya tahu siapa banker nya” Kata EN. Saya senang. Ada titik terang.  


Saya tatap lama EN. Dia sampai salah tingkah. Seperti berusaha membaca pikiran saya “ Ok sekarang saya telp orang saya di Eropa. Mereka akan dapatkan data clients yang kamu minta” Kata EN. Dia segera telp melangkah menjauh dari saya. Tak berapa lama dia kembali ke saya. “ B. beri waktu 2 jam “ kata EN. Saya mengangguk, Selama menanti berita dari Eropa, saya dan EN asik makan sate. Dia cerita banyak tentang intrik politik di Kamboja dan peran China yang semakin significant. Sebagai pendukung setia Kamboja, Tiongkok mengalokasikan dana ekonomi, dukungan politik, dan banyak bantuan, khususnya dalam bidang keamanan. Dukungan komprehensif Tiongkok selaras dengan apa yang diinginkan Phnom Penh. Namun Kambodia tidak ingin bermusuhan dengan AS. 


Setelah makan siang. EN ajak saya ke Angkor Spa center. Kami hanya ngobrol di lounge. Tidak sauna dan juga tidak massage. Tak berapa lama sudah lewat 2 jam. EN dapat telp dari luar. Dia bicara sebentar. Dia buka file lewat Hape.  “ Ini B, daftar client mereka” Kata EN. Saya tidak mau tahu bagaimana sampai banker itu mau membuka data yang sangat strictly confidential itu. 


Hanya ada empat Clients. Dari empat itu. Hanya satu yang saya percaya terlibat dalam penculikan Jellian. Alasan tepat. Karena mereka ingin menghapus jejak transaksi senjata dan sekaligus merampok akumulasi dana yang ada di rekening cross border. Saya kecewa dengan mitra saya di Dubai tetapi saya bisa maklum. Resiko itu dari awal sudah saya duga. Makanya saya ciptakan layering transaksi dengan rumit. Engga mungkin mereka bisa deteksi keberadaan Jellian. Tetapi dengan menculik Jellian keadaan menjadi lain.


“Saya perlu informasi tentang orang ini ” Kata saya menunjukan nama salah satu dari empat clients banker itu. “ Saya perlu semua hal kebiasaan dia. Dimana dia tinggal. Dimana dia biasa nongkrong dan apa saja tentang dia.” kata saya. 


“ Bisa. “ kata En tegas. “ Saya punya teman di Iran dan mereka  berkantor di Dubai. Networking mereka kuat. Tidak sulit dapatkan info  tentang orang itu”


“ Lakukan itu. Saya perlu “ kata saya tegas.


“ OK saya akan koordinasikan segera “ kata EN. Dia telp cukup lama. Saya perhatikan dari jauh dia bicara. Setelah selesai. “ Mereka minta waktu sampai besok. Apakah mungkin? Kata EN. Saya mengangguk…Dari tempat Sauna, EN antar saya ke Paninsula Hotel. Dia tempatkan dua pengawal di hotel itu. Saya senyum aja atas hospitality nya “ B. ingat, kita bersaudara. Masalah kamu, masalah saya juga. Jangan sungkan. Apapun akan saya lakukan untuk kamu” Katanya. Saya sampaikan misi saya. Dia menyimak. Dia akan standby. Siap bergerak saat dapat telp dari Victor. 


***


Setelah dapatkan informasi dari EN. Saya terbang ke Bangkok. Di Bandara, Victor sudah menanti saya. “Hubungi Pilot kamu. Kita terbang ke Dubai sekarang “Kata saya. Victor telp pilot private jet nya untuk siapkan keberangkatan kami. 


“ B..” kata victor saat di dalam pesawat. Dia seperti masih merasa bersalah karena gagal melindungi Jellian.


“ Engga usah kawatir. Jellian itu terlatih sebagai prajurit para komando. Dia bisa mengelola rasa sakit kalaupun disiksa. Engga mungkin dia berkhianat. Kalaupun dia akhirnya menyerah, dia juga tidak tahu apa apa soal rekening itu.” Kata saya menenangkan Victor. 


“ Apa rencana kamu ? tanya victor.


“ Kita akan paksa orang ini memberi tahu dimana jellian disandera”  Kata saya memberikan profile orang yang dimaksud. “ B, hanya kita berdua ?  Victor mengerutkan kening. Dia mungkin tidak percaya. Karena ini misi berhaya.


“ Ya, Kenapa ? 


“ Ok. Siap “ Kata victor. Selama penerbangan itu saya tidur setelah sholat qhodo. Saat terbangun. Saya dapatin Victor masih terjaga. Dia tersenyum kepada saya. “Kamu benar benar pulas tidur. Seperti tidak ada masalah apapun” Kata Victor.


“ Masalah itu adalah dalam pikiran. Semua hal di dunia ini hanya ilusi. Permainan akal saja. Jadi kalau tidur ya nikmati kesendirian bersama Tuhan saja. Iklas saja” Kata saya. Victor mengacungkan jempol. 


***

Kami check in ke Hotel Burj Al Arab Jumeirah. Victor pergi ke kamar membawa tas saya. Sementara saya tunggu di bawah. Hanya 10 menit dia udah kembali bersama saya. Kami ke Dolphinarium, keindahan Suzgai Dubai dan pantai dengan latar belakang Burj al Arab. Saya melirik jam. Saya tatap Victor. “ Kamu tetap di sini. Dalam 30 menit saya tidak kembali. Kamu Telp EN. Dia akan lakukan Plan B. Team pemukul kamu yang ada di Moscow pastikan bergabung dengan team EN.“ Kata saya. Victor  mengangguk. 


Saya terus jalan melewati pasar-pasar, museum, konsulat, Taman Air Wild Wadi. Saat di pasar Madinat Jumeirah. Pria berkepala bulat dengan tinggi sekitar 180 bertubuh tambur tepat berjalan di depan saya. Dia diapit oleh dua pengawal bertubuh kekar. Saya keluarkan dua credit card dari dompet saya. Saya pindahkan ke kantong depan. Ini akan jadi senjata kalau kepepet. Setelah melewati Pria itu  dan berbalik “ alsalam ealaykum 'akhi , Abdul“ Saya menegur dengan bahasa Arab. Dia terkejut. Salah satu pengawalnya mendorong tubuh saya. Tetapi dengan cepat saya kunci tangannya dan sepak belakang betisnya. Pengawal itu berlutut sambil menyeringai menahan sakit. Saya tidak lepaskan kuncian tangannya. Segera Abdul teriak kepada pengawalnya untuk mundur. Keadaan itu cepat sekali. Saya tetap tersenyum seraya melepas kuncian tangan pengawalnya. 


Abdul tentu tidak percaya saya bisa ada di depannya. Dia tentu terkejut. Karena saya bisa tahu posisi dia dalam situasi terlemah dia.  Saya menyalaminya dengan membungkuk.  “ B, lama tidak ketemu. Ada apa ke Dubai.? ” Katanya dalam bahasa Arab. 


“ Saya baru datang tadi sejam lalu. Saya khusus untuk bertemu kamu. “ Kata saya tersenyum. Memang antara saya dan dia sudah saling kenal. Dialah yang menuntun saya berbisnis senjata yang dibiayai oleh keluarga kerajaan. 


“ Abdul, saya bukan musuh atau orang yang kamu kawatirkan. Kamu bisa check nama saya di UNF dan ICF. Saya pernah jadi director ASIA. Sampai kini saya honoris member mereka. Tanpa dukungan mereka mana mungkin saya bisa delivery senjata ke Suriah dan Irak, Mana mungkin saya bisa libatkan militer Turki dan Rusia untuk operasi itu. Apakah itu kurang cukup membuktikan bahwa transaksi saya dengan anda atas sepengetahuan mereka. Dan tentu kerahasiaan jadi standar kita” Kata saya dengan tetap tenang dan tersenyum.  Dia tertegun dan akhirnya mengangguk saat saya menyerahkan dokumen sebagai bukti bahwa saya bagian dari ICF.


Setelah meliat dokumen ICF itu dia menelpone dengan gelisah. Saya diamkan saja. Tak berapa lama kemudian, “ B, Jelian ada di Palma. Saya pastikan dalam 10 menit sudah ada di hotel “ kata Abdul. Saya tersenyum.  Dan pergi meninggalkan dia. Saya kembali menemui Victor.  Saat meliat saya dari jauh, Victor berlari ke arah saya. “ B, barusan saja Jellian telp saya. Dia sudah di hotel. Team saya di Valencia segera menjemput dia.”Kata victor terengah engah. Dia peluk saya. Saya senyum aja. Kami kembali ke Hotel. Keesokannya Victor antar saya pulang ke Jakarta dengan private jet. 


“ Rasa hormat saya tidak akan pernah hilang untuk kamu, B.” kata Victor saat di dalam pesawat. Saya menghentikan membaca buku“ Anda boss dan mentor kami. Lebih 10 tahun kami menjadi anggota team anda. Anda selalu lead kami dan selalu ada disaat tersulit kami. Dan tidak pernah ragu mengambil resiko untuk melindungi kami. Itu sebab kami tidak pernah ragu dalam melaksanakan perintah anda “ Sambung Victor. 


“ Nah sekarang cobalah tidur. “Kata saya. Victor mengangguk. Tak lama dia sudah larut dalam mimpinya. Saya lanjutkan membaca buku.


***

Seminggu kemudian saya ke Singapore. Jellian temui saya di Hotel Mandarin sands Singapore. Dia peluk saya dengan air mata berlinang. “ Kamu baik baik saja kan” Kata saya. 


“ Baik. Tidak ada kurang satupun. “ Katanya merentangkan kedua tangannya. Saya lihat tidak jauh dari table kami ada 2 orang pengawal. Itu team Victor. 


Kami duduk santai di cafe. Saat terdengar lagu diatas panggung. “i stand by you “ Jellian menangis dan menyandarkan kepalanya di pundak saya. Saya belai kepalanya.  “ Kalau kamu ingin berhenti, engga apa apa. Saya akan siapkan uang pensiun untuk kamu” Kata saya. Jellian menggeleng gelengkan kepala. “ Team sudah seperti saudara kandung saya. Kami seperti keluarga. Engga mungkin saya jauh dari mereka. “ Katanya 

I'll stand by you, I'll stand by you

Won't let nobody hurt you

I'll stand by you

Kami berdua tersenyum.



Saturday, March 09, 2024

Uang dan spiritual ?

 




“ B, apa mungkin kita bisa bertemu. Ada hal penting yang ingin saya bicarakan. Dan kalau itu saya anggap masalah, kamu tentu ada solusinya. “ kata Daniel via email. 


Aku butuh 3 hari untuk membalas email Daniel itu. Karena ingat beberapa tahun lalu dia pernah perkarakan aku ke pengadilan niaga. Akhirnya kami bertarung di pengadilan. Sama sama korban uang tidak sedikit untuk lawyer.  Akhirnya aku bisa memenangkan kasus itu. Memang dari awal kebenaran itu ada di pihak ku. Tetapi Daniel dengan team ahli lawyer nya punya celah untuk menjatuhkanku. Tujuannya agar aku lemah dan akhirnya terpaksa menerima kompromi untuk dia akuisisi Holding ku secara hostile. 


Setelah aku memenangkan kasus itu, dia minta maaf. Akupun memaafkannya. Kami tetap bersahabat sampai sekarang. Dari awal memang agendaku menghadapinya hanya untuk memperjuangkan kebenaran. Kalau aku mendapatkan rasa hormat dari Daniel yang lahir dari keluarga konglomerat financial. Itu bukan karena aku lebih hebat secara financial, tetapi karena moral. Kalau aku berbalik menyerang dia, tentu aku mencemari niat awalku. Lantas apa beda aku dengan dia.? Soal dendam?. Aku tidak punya kemewahan berbuat seperti itu. Bagiku, Tuhan saja maha pengampun, mengapa manusia harus lebih hebat dari Tuhan dengan menggenggam dendam.


Dari kali pertama kami saling kenal. Daniel sudah berniat untuk merekrutku sebagai executive nya. Entah mengapa. Tapi aku tolak dengan halus. Padahal saat itu aku sedang terpuruk di tahun 2002. Bukan aku tidak percaya dengan reputasi dan sumber daya keuangannya, tetapi lebih karena aku tidak merasa pantas untuk jadi pekerja. Seumur hidupku tidak terlatih sebagai executive di bawah kendali pemegang saham. Aku hanya orang kampung. Aku tahu diri soal itu.


Aku tidak terlalu bodoh untuk tahu. Kalau Daniel kaya raya bukan karena dia hebat dalam hal kreatifitas menciptakan produksi real, tetapi karena melalui keluarganya dia mempunyai akses ke sumber daya keuangan. Terutama dari pemain hedge fund yang punya rating AAA. Akses itu sendiri adalah kredit. Kredit bisa berarti financial instrument yang diperdagangkan di bursa reguler dan paralel sampai kepada yang rumit seperti pasar 144A SEC dan OTC. Jenis instrument pun beragam. Yang dikenal dengan istilah derivative. Derivative saham, valas, obligasi dan komoditi. Diperdagangkan secara option maupun future. 


Bagiku, pemahaman tentang uang atau kredit adalah kata kunci untuk mengakses sumber daya keuangan. Knowledge is power. Dan tidak sulit untuk memahami jalan pikiran bagaimana kapitalisme bekerja. Dahulu kala harta adalah sebidang tanah dan kumpulan ternak. Dari harta itu orang hidup dan menghidupi dirinya untuk berkembang dari generasi kegenerasi. Namun belakangan karena manusia semakin bertambah dan kebutuhan semakin meningkat maka kompetisi terbentuk. Harta tidak lagi diartikan ujud phisiknya. Tapi harta telah berubah menjadi selembar document sebagai bukti legitimasi dari penguasa. 


Selembar dokumen itu berkembang menjadi derivative asset bila dilampirkan dengan seperangkat izin ini dan itu. Kemudian digabungkan dengan yang namanya project feasibility maka jadilah sebuah akses meraih uang. Bukan dijual tanpi digadaikan. Uang itu berputar untuk kegiatan ekonomi dan menghasilkan laba untuk kemudian digunakan membeli harta lagi. Ini disebut dengan nilai reproduksi capital atau project derivative value


Bila laba semakin banyak , tentu harta semakin meningkat. Kumpulan dokumen harta ini dan itu , menjadi saham ( stock ) dalam lembaran dokumen bernama “perseroan”. Akses terbuka lebar untuk meningkatkan nilai harta itu. Penguasa semakin memberikan akses kepada harta itu untuk berkembang tak ternilai melalui pasar modal. Tentu harus memenuhi standar kepatuhan. Melewati proses legitimasi dari agent pemerintah seperti underwriting, notaris, akuntan , lembaga pemeringkat efek. Dari legitimasi ini maka harta menjadi lembaran kertas yang bertebaran dilantai bursa dan menjadi alat spekulasi. Hartapun semakin tidak jelas nilainya. Kadang naik , kadang jatuh. Tapi tanah dan bangunan tetap tidak pindah dari tempatnya.


Akses harta untuk terus berkembang tidak hanya dilantai bursa. Tapi juga dipasar obligasi, Dokument Saham dijual sebagian dan sebagian lagi digadaikan dalam bentuk REPO maupun obligasi, MCN. Disamping itu akses permodalan conventional lewat bank terus digali agar harta terus berlipat lewat penguasaan kegiatan ekonomi dari hulu sampai kehilir.  Artinya Kapital dapat mereproduksi dirinya sendiri. Bahwa harta bukanlah ujudnya tapi apa yang tertulis. Dan lebih dalam lagi adalah harta merupakan gabungan phisiknya dan manfaat nilai tambahnya. Nilai tambah itu hanya mungkin dapat dicapai apabila dalam bentuk dokumen.


Tanpa legitimasi harta, tentu tertutuplah akses kepada sumber daya keuangan. Ketidak adilan dibidang ekonomi lebih disebabkan oleh akses “ legitimasi harta “itu. Dan ini berkaitan dengan know how dalam hal bisnis proses untuk memenuhi business aspect, legal, financial dan banking, institutional. Kesenjangan Rasio GINI terjadi dimana mana. Itu karena perbedaan knowledge. Semakin jauh jarak knowledge antar kelas semakin lebar rasio GINI. Aku memang tidak terpelajar seperti Daniel. Tidak juga berkembang pengetahuan lewat didikan keluarga  kaya raya. Tetapi aku lahir dari keluarga moderat yang mendidikku hidup berakal mati beriman. Bahwa belajar itu sepanjang usia.


***

Aku minta Daniel  menemuiku di Singapore. Ya aku terbang dari Jakarta ke Singapore dan dia terbang dari London ke Singapore.  Sesuai jadwal yang disepakati, kamipun bertemu di Singapore. Aku memperlakukan Daniel seperti karakter dia. Saat dia menyalamiku, aku langsung ke inti masalah. “ Apa masalah kamu ? kataku to the point tanpa perlu ramah tamah. Karena Daniel dari kecil tidak diajarkan oleh keluarganya soal ramah tamah. Baginya semua omong kosong selain uang. Akupun tidak mempermasalahkan. Ini hanya soal budaya. Setiap orang punya budaya berbeda. 


“ B, kamu tahu saya kan punya portfolio pada perusahaan IT berbasis Cloud di China. Perusahaan itu sudah listed di bursa New york dan merupakan salah satu perusahaan China yang sukses menarik uang di wallstreet. Yang jadi masalah adalah salah satu partners saya di perusahaan itu menemukan kecurangan akuntasi.” 


“ Kongkritnya kecurangan seperti apa ? tanayku.


“Pendapatan yang belum terlaksana dicatat sebagai pendapatan pada tahun buku. Dan karena itu harga saham jadi meningkat. “ Katanya.


“ Itu fraud “ kataku cepat. Daniel mengusap kepalanya. Dia bingung Dia terdiam namun tak henti menatapku.  “ Apa ada solusi B? 


“ Cepat laporkan kepada otoritas sebelum diketahui oleh otoritas. Karena dalam aturan SEC, kalau perusahaan melaporkan sendiri kasus fraud itu, akan terhindar dari sanksi SEC. Itu solusi terbaik.” Kataku.


“ Tetapi kaarena itu perusahaan akan mendapat gugatan dari investor bursa dan pasti delisting“ Kata Daniel mengerutkan kening. 


“ Ya itu resiko. “ Kataku bersandar di kursi “ Tapi kalau SEC tidak memberikan sanksi atas adanya fraud itu, gugatan investor akan nabrak angin. Bursa kan punya prinsip free entry free fall. Semua pemain sadar tidak ada yang jujur. Biasa saja. “ kataku santai.


“ Apa mungkin kamu ambil alih perusahaan itu setelah mereka delisting? Kata Daniel. Aku tahu itu artinya bermitra dengan dia “ Setelah kamu beli dengan harga murah, jadikan perusahaan itu sebagai private company. Kamu bisa lakukan merger dengan pengelola gateway Data Center. Secara bisnis itu akan semakin kokoh. Dan secara legal, sudah berubah menjadi entity baru. Berjalannya waktu investor akan melupakan kasus itu, dan bisa kembali masuk ke bursa. “ Sambung Daniel , dia sedang berusaha provokasi- ku.


“ Itu bukan solusi. Tetapi bandit ! Kataku cepat. “ Kita tidak muda lagi Daniel. “ Aku menyorongkan tubuh agar lebih dekat dengan dia diseberang meja. “  20 tahun lalu aku dan kamu masih berusia 40 tahu.  Kita sedang mencari jati diri. Saat itu salah benar, abu abu. Kini kita udah berusia 60 lebih. Salah benar udah jelas hitam putih. Seharusnya kita tidak lagi anggap apapun abu abu lagi. Kebenaran itu harus dihormati dan diperjuangkan dengan standar etika yang kuat” Kataku.


“ B, kamu kan punya pengaruh kepada partners saya di China, Tolong kamu yakinkan dia. Saya akan berusaha cari jalan lain agar fraud itu tidak terbukti. Itu hanya pemainan window dressing. Soal aliran pendapatan yang jadi dasar audit saya bisa lakukan fake cash flow lewat perusahaan cangkang. “ Kata Daniel. Sepertinya dia tidak berubah karena usia. Dan juga tidak pernah memahamiku.  


“ Yang pasti saya tidak akan ikut campur apapun. Kalaupun sekarang saya dapat informasi dari kamu, itu saya anggap tidak pernah ada. Jadi lupakan saja. “ Kataku mengibaskan tangan. Daniel terdiam dan menunduk. Aku cuek saja. Tak berapa lama dia bertanya kepadaku.” Apa yang kamu maksud mencari jati diri. Dan apakah kamu sudah menemukannya ? 


“ Mengapa kamu tanyakan itu ? Aku tersenyum. Aneh ini kali pertama dia nampak lugu.


“ Karena kamu jauh berubah sejak kali pertama saya kenal “  Katanya. Logis pertanyaan itu. 


Saya tatap dia sekilas dan tersenyum. “ Daniel, seruku “ Dalam hidup ini hanya tiga intinya. Satu adalah iman. Only Trust in God. Kedua adalah resilience terhadap cobaan. Ketiga adalah bersukur, be grateful“ Kataku.


“ Only trust in God itu apa ?


“ Kekuatan hati kepada kebenaran. Jalan menemukan kesejatian dan kelengkapan diri.” 


“ Resilience?


“ Karena ada iman, membuat kita tangguh dan bersabar melewati proses.  Kita sadar. Tidak akan ada orang lain akan mau begitu saja berkorban membantu kita. Tidak akan ada orang lain mau begitu saja menuntun kita mencapai impian kita. Karena pertolongan manusia cenderung kapitalis. Hanya Tuhan tempat kita bersandar. Dan Tuhan mendidik kita lewat alam. Tuhan mengajarkan kehidupan lewat peristiwa derita dan bahagia. Kalah dan menang. Kaya dan miskin Agar proses kehidupan bisa mengubah takdir kita. Dari makhluk yang terbentuk dari lendir hina, menjadi sebaik baiknya kesudahan” Kataku bijak.


“ Be grateful ? 


“ Mengubah pencapaian menjadi keberkatan. Sementara keberkatan itu sumber kebahagiaan lahir dan batin. “Kataku. Daniel terpengkur. Dia sepertinya tersadarkan. Entahlah. Yang jelas setelah itu dia pergi. Sebulan kemudian aku baca berita. Perusahaan itu melaporkan sendiri kasus fraud itu ke otoritas AS. Dua executive senior jadi tersangka. Saham delisting. Aku yakin Daniel tercerahkan oleh sikapku.  


Aku tidak menceramahi Daniel seperti seorang pendeta. Apa yang aku katakan, sebenarnya itu menjadi standar ketika uang fiat diperkenalkan. Albert Hirschman dalam esainya, Against Parsimony: Three Easy Ways of Complicating Some Categories of Economic Discours: mengatakan, ketika kapitalisme mengabaikan moralitas dan etika, sistem itu akan kehilangan spirit. Adam Smith, sang Nabi ekonom dalam bukunya, The Theory of Moral Sentiment, menyebutkan tentang perlunya etika dan moral. Bukan hanya kapitalisme, kekuasaan pun bila mengabaikan moral dan etika, dan lebih utamakan kepentingan pribadi, maka sistem akan hancur dengan sendirinya. Itu yang aku pahami. 

Saturday, March 02, 2024

Beras mahal…

 




Kemarin Cristina minta ketemu saya.  Karena tamunya dari China mau undang  saya makan malam. Dalam perjalanan dari rumah lamunan saya melambung jauh tentang Cristina.  Saya mengenal Christina sejak tahun 2010. Dia cantik, Kulitnya putih mulus. Tinggi sekitar 165 cm. Bentuk tubuh yang proporsional. Rambut panjang hitam tebal. Dia selalu datang dengan peluang bisnis. Umumnya hanya sebagai broker saja. Pernah saya dapat deal dari dia jual Solar disel ke pembangkit listrik khusus tambak udang. Itupun karena koneksinya dengan pengusaha yang punya link dengan konglomerat.  Saya tahu dia selir dari pengusaha besar. 


“ Aku tidak pernah percaya dengan cinta dari suami gelapku. Istri yang dia nikahi secara sah saja dia selingkuhi, apalagi aku.  Itu juga dia engga salah.  Yang salah kalau aku percaya dia tulus. Apalagi sampai baper. Bagi dia wanita hanya aksesoris untuk memuaskan egonya saja. Dia bersikap seperti pedagang. Merasa mampu mendapatkan apa saja dengan uang. “ Kata Christina.


Itu sebab. Walau dia dimanja oleh suami gelapnya namun dia smart. Tidak manfaatkan kemanjaan itu untuk konsumtif. Tetapi dia  gunakan kesempatan untuk selesaikan kuliahnya di PTS. Kursus bahasa mandari dan bahasa Jepang. Dia juga rajin menabung. Dari tabungan pemberian suami gelapnya dia belikan aset seperti apartement. Tentu dia beli itu tanpa setahu suami gelapnya. 


Tahun 2011, saya tahu dia break dengan suami gelapnya. Tak lebih setahun atau tahun 2012 dia sudah dapat cantolan baru. Pria yang dia panggil papi itu adalah seorang pejabat. Usia diatas 50 tahun. Saat itu usia Christina udah 25 tahun. Dia  sudah sarjana.  Pasih bahasa Jepang dan Mandarin. Disamping bahasa inggris sudah dia kuasai sebelumnya. Saya jarang bertemu dengan dia. Karena kesibukan di luar negeri. Biasanya setahun hanya dua tiga kali bertemu. Itupun hanya sekedar ketemuan di cafe. Engga ada bisnis yang dia bawa.  


Tahun 2017 saya dapat kabar bahwa dia sudah break dengan suami gelapnya.  Saya provokasi dia jadi pengusaha. Dia senang sekali.  Saya dirikan perusahaan  dengan pemegang saham adalah Awi dan Cristina sebagai proxy pengelola. Bisnis nya adalah agent dari provider aplikasi supply chain yang ada di China. Karena server dan databased ada di luar negeri, sebenarnya kami hanya membangun Portal terhubung lewat kemitraan dengan stakeholder domestik yang butuh pasokan barang setengah jadi dan peralatan produksi. Masing masing member terhubung dengan inventory databased. Mereka tidak perlu stok banyak. Kapanpun perlu barang kami bisa delivery.Namun kami juga membangun warehousing untuk barang barang dari China yang listed di market place tersebut. Sehingga delivery bisa cepat. 


Struktur pembiayaannya sederhana saja. Kami membuat 2 perusahaan. Satu khusus sebagai agent provider aplikasi supply chain yang mengelola traffic transaksi. Kami bermitra dengan Singapore yang mengelola data center Tier4. Sehingga kami tidak dibebani biaya tetap gateway fee. Sumber pendapatan dari fee ecommerce dan market place. Satu lagi perusahaan logistik yang menyediakan dan mengelola gudang untuk menampung barang barang yang isted di market place. Kami dapat fee harga barang terjual. Sumber dana untuk perusahaan pertama, dari venture fund Singapore. Sumber dana perusaha kedua dari NRL bank di Hong Kong. Tahun 2023 kami listed di Hangseng untuk refinancing. Kini Cristina udah established jalan hidupnya. Gajinya setahun Rp. 7,5 miliar. Dia pantas dapatkan itu. Karena semua skema itu terlaksana berkat kerja keras dan network dia.  Ngapain lagi jadi selir.


Kami ketemu di Pulman Hotel. Hanya makan malam dengan relasi. Tidak bicara bisnis. Setelah tamunya kembali ke kamar.  “ Saya mau ketemu Andri, teman caleg di KitchenNette. “ Kata saya. Tapi Christina enak aja pagut lengan saya. “ Ikut “ Katanya. Duh ini kan malam minggu. Kenapa dia ikutan me time gua. Ya udah ikutlah.


“ Bro, kenapa kok Jokowi disalahkan soal beras mahal. Inikan masalah perubahan iklim. ElNino.” Kata Andri.  Saya senyum aja. Di hadapan politik selalu ada pembelaan. Selalu ada dialektika. Tetapi dialektika menegakan benang basah. Tepatnya  pengingkaran logika dan data. Kalau dipaksakan diskusi yang terjadi adalah pertengkaran. Sebagian besar negara hanya mempunyai sedikit politisi yang jujur dan ini seperti memiliki sebuah badan yang hanya memiliki sedikit organ yang berfungsi dengan baik


“ Jokowi tidak patut disalahkan. Tahu mengapa ? Kata Cristina nyeletuk. Saat Cristina bicara, mata Andri cepat sekali kearah paha Cristina. Mungkin Cristina tidak menyadari karena asik bicara. Saya cepat menuangkan teh ke Andri seraya tangan kiri saya meletakan tangan Cristina di pahanya. Jadi ketutup dah tirai sempak.  Andri kebali focus. 


“ Ya kenapa “ Tanya Andri.


“ Orang disalahkan itu karena dia mengerjakan yang benar. Kalau dia tidak pernah mengerjakan yang benar, apanya yang mau disalahkan lagi. Yang bela Jokowi juga tidak tahu bagaimana seharusnya menilai Jokowi. Sebagian besar otak mereka dipenuhi oleh retorika influencer. Mereka tidak pernah paham menilai kinerja secara terpelajar seperti analisa index pembangunan manusia, index ketahan pangan, dan masih banyak lagi. Kamu sendiri ngerti ? saya yakin walau kamu caleg, engga akan paham itu semua.  “ Kata Christina. 


Andri  yang caleg itu sempat terdiam dan berusaha senyum. “ Gimana Enlightenment nya “ Kata Andri. Saya tersenyum. Maklum Cristina pernah jadi selir pejabat selama 3 tahun sebelum dia tobat dan bekerja sebagai proxy saya dalam kemitraan bisnis IT dengan China. Mungkin dia tahu banyak otak para politisi dan pejabat. 


“ Sebenarnya sejak 4 tahun lalu sudah diingatkan FAO. Global food security index indonesia itu masuk katagori  lemah dalam hal Sustainability and Adaptation. Di dunia ranking kita itu 63 dari 113 negara. Padahal Luas lahan urutan ke 14 terluas di dunia dan urutan ketiga di dunia dalam hal panjang garis pantai.  Yang paling bego adalah soal paradigma ketahanan pangan dengan dibentuknya Badan Pangan nasional. Itu menempatkkan pangan sebagai business as usual. Tidak lagi diukur dari kemampuan berproduksi atau swasembada tetapi kemampuan menyediakan pangan. Makanya alokasi anggaran kementrian pertanian terus turun di era Jokowi.


Ketahanan pangan berarti kemampuan Negara mennyediakan pangan di pasar. Soal pangan itu impor atau beli dari petani itu engga penting. Yang penting kalau harga gabah petani lebih mahal daripada impor ya pemerintah impor. Terbukti angka impor pangan terus meningkat. Dalam 9 tahun terakhir, belanja impor pangan lebih Rp 1000 triliun. Itu untuk hanya berbelanja enam dari sembilan barang kebutuhan pokok/sembako-beras, susu, bawang, garam, daging dan gula. Indonesia defisit perdagangan terhadap enam komoditi tersebut. 


Bayangin aja. Makanan mie dan tempe sudah menjadi makanan pavorit rakyat Indonesia, sementara gandum impor dan 90 % kebutuhan nasional kedele masih tergantung impor. Jadi selagi paradigma ketahanan pangan tidak diubah, harga beras tidak mungkin turun. Termasuk produk pangan lainnya. Kapitalisme banget memang tetapi bego.  


“ Kenaikan harga pangan itu karena faktor geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina mengakibat harga gas melambung dan tentu pupuk juga naik. Belum lagi kekeringan di India membuat harga beras juga naik. karena produksi mereka turun” Kata Teman. 


“ Hampir semua pejabat mengatakan seperti kamu itu. Pinter ngeles tetapi bego sejatinya. Faktor eksternal itu terjadi karena kita tidak mampu mandiri. Mengapa tidak bisa mandiri? karena paradgima ketahanan pangan tidak lagi kemandirian tetapi business as usual. Contoh Thailand, Vietnam, Myanmar, India, engga ada tuh mereka ngeluh soal ikim dan geopolitik. Itu karena produksi pangan mereka  surpus. Kamu biasakan baca data, jangan keseringan baca koran digital. Apalagi koran gratisan.” Kata Critina.


“ Tetapi kamu harus juga berterima kasih kepada Jokowi. Karena dana desa digelontor sangat besar era dia dan ini mensejahterakan petani. “ kata teman.


“ Duh kamu engga baca data ya.” kata Cristina dengan menyeringai. “  Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto, hanya 12% something. Itu terendah sejak 60 tahun terakhir. Tahu artinya? Dana desa itu jadi alat politik untuk membeli loyalitas kepada kepala desa. Buktinya tidak berdampak kepada pertumbuhan sektor pertanian. Sumber masalahnya karena Tataniaga beras itu merugikan petani, Walau harga dipasar tinggi, petani engga dapat apa apa. Lahan tanam yang terbatas membuat mereka tidak punya bargain di hadapan pedagang. Justru yang semakin besar untung ya pedagang. Jokowi itu tidak ada niat baik terhadap petani. Jauh sekali dibandingkan 6 presiden sebelumnya. Data bicara begitu “ Kata Christina.


Andri terdiam.


“ Andri, gua lupa kenalin lue. Ini Christina. " Kata saya kenalkan Cristina. " Dia proxy nya koh Awi yang kelola bisnis IT bermitra dengan China. “ Kata saya. Andri jadi caleg karena donasi dari Awi.  Seketika Andri tadinya kesel berubah hormat ke Cristina.  


“ Cantik banget ya bu Cristina.” Kata Andri segera berubah santun. Ya mental politisi begitu di hadapan bohir. Cristina senyum dan akhirnya tertawa merebahkan kepala ke pundak saya. “ Demen gua. lihat dia stress. Kena olah gua dia.” Kata Cristina melirik ke Andri yang tersenyum kecut. 


“ Dia memang begitu andri. “ Kata saya kepada Andri agar tidak  tersinggung dengan kata kata Cristina. “dia orangnya engga pintar bahkan kadang seperti oneng. Tapi soal cuan wah dia sangat cerdas“ Sambung saya. Christina cubit perut saya. Duh ini orang sama seperti Yuni sedikit sedikit cubit. Sakit ! entar gua bales yang kena malah susu dia…


Saat pulang Cristina tersenyum kepada saya. “ Sopan banget bapak perlakukan saya. Tadi keren banget cara negur saya agar duduk yang tertip. Bapak engga penasaran lihat dalemnya? Kata Cristina. Saya sentuh jidatnya. “ Kerja yang benar. Pastikan bisnis gua untung terus. Jauhkan pikiran jorok. Kalau engga nguntungi pasti gua buang kamu” kata saya. Dia malah ketawa. Dasar oneng. 


" Saya benci pejabat dan benci orang kaya. "Kata Christina. Dendam dengan mantan suami gelapnya, barangkali " Makanya saya patuh perintah bapak agar kerja keras dan bisa kaya, tentu karena uang saya bisa punya power setidaknya saya bisa mandiri tanpa berharap dengan fucking politic and rich man." Katanya kemudian memeluk saya " Dari sejak awal ketemu bapak, saya sudah jatuh cinta. Dengan segala kebaikan bapak selama  ini justru cinta berubah jadi terpesona. Hal yang paling mewah yang saya dapat adalah kebebasan. Walau karena itu harus kerja keras dan kadang diomelin bapak dengan kata kata menyakitkan..Senang punya kakak, dan juga mentor yang selalu menjaga kehormatan saya tanpa pernah memanjakan saya " Lanjut Cristina dengan airmata berlinang.




Mengapa Hijrah ke China.

  Sore itu saya makan malam dengan Florence dan Yuni. Kebetulan Yuni ada business trip dari Hong Kong ke Jakarta. Yuni kini CFO Yuan Holding...