Saturday, January 21, 2023

Omong kosong.

 




Waktu menunjuk pukul tujuh. Di sudut kafe ketiakku berpeluh. Namun tak bisa mengeluh. Kecuali pada ponsel yang suaranya tak juga melenguh. Dua belas jam Ira minta bertemu. Yang aku harapkan selalu di kafe itu senyumnya akan mengembang. Ketika melihatku. Karena berdekatan dengan kekasih bayangan, katanya. Biasanya kami akan menghabiskan waktu dengan percakapan. Saling bertatapan. Saling bertukar gagasan. Gagasan mengasah otak lansia untuk bisa tetap bersemangat. 


Namun, sebenarnya awal kami bertemu dan akhirnya semakin akrab. Itu 25 tahun lalu, hatiku selalu gaduh. Ketika di atas tubuhnya aku  mengaduh. Karena setelahnya aku akan mengeluh. Bertanya, ke manakah hubungan ini akan berlabuh?


”Kenapa perlu dipertanyakan, Sayang. Kita sedang berlabuh ke sebuah ketidak-tahuan yang memabukkan.”


”Hah?!” Aku terkejut. Kini kami sudah menua dan kemesraan itu berganti dengan bercakap cakap. Dia sebagai intelektual bekerja sebagai peneliti dan aku sebagai pengusaha. Walau berbeda profesi kami justru saling merindukan. Walau kami telah bersahabat lebih 25 tahun, namun aku tidak pernah jatuh cinta. Entahlah dengan Ira. Aku bukan orang yang mengerti bahasa isyarat. Aku suka terus terang. Jadi jangan kecewa kalau aku cuek atau tidak maklumi. Orang Sumatera memang begitu. Apalagi kasta sosialku hanya pedagang, bukan intelektual dan pejabat. 


" Kamu itu sangat pragmatis". Kata Ira.  Oh itu penilainya? aku tidak peduli. " Kamu selalu berpikir dengan apa yang kamu lihat dan rasakan. Tanpa mampu membaca apa yang ada dibalik peristiwa. " Katanya lagi saat aku tidak melihat prestasi Menteri yang doyan bola sepak. Aku tidak akan memuji kehebatan dalil para MBA,  tentang laba BUMN mencapai Rp 200 triliun tahun 2022. Bagiku itu bukan kerja tapi ngerjain. Mengapa? Aset BUMN Rp. 9000 triliun. itu rasio laba hanya 2,2 %. Utang digali mencapai Rp1.500 triliun. Sekali geser ke resiko, utang pasti default. Tuh buktinya Pemerintah terpaksa keluarkan dana kompensasi kepada PLN dan Pertamina yang jumlahnya ratusan triliun. Kalau engga,  dua BUMN itu bangkrut. Kan akhirnya selalu merampok APBN.


Juga, aku tidak akan terpesona mendengar celoteh Menteri BUMN bahwa sumbangan BUMN terhadap PDB 53%. Mengapa? bagiku data itu hoax kalau melihat angka kontribusi industri manufaktur terhadap total PDB yang terus menurun menjadi 22 % pada 2022. Padahal di 2021 kontribusinya berada di level 29,1%. Bagiku kalau ingin menilai fungsi sosial dan ekonomi negara ya dari pertumbuhan industri dan manufaktur. Karena ia melahirkan multiplier effect berupa penyerapan angkatan kerja dan keadilan sosial tercipta bag semua. Kalau turun, itu artinya pemerintah tidak kerja tapi ngerjain rakyat. 


China dan India adalah contoh akan fakta. Bahwa jumlah penduduk besar bukan masalah. Justru jadi aset saat mereka anggap sektor  manufaktur itu tulang punggung pembangunan pada umumnya dan pembangunan ekonomi pada khususnya. Industri manufaktur tidak hanya membantu memodernisasi pertanian, tetapi juga mengurangi ketergantungan masyarakat pada pendapatan pertanian dengan menyediakan pekerjaan di sektor sekunder dan tersier. Pembangunan industri merupakan prasyarat untuk pemberantasan pengangguran dan kemiskinan. Ini adalah filosofi utama di balik industri sektor publik dan usaha sektor patungan di  China dan India.  Itu juga ditujukan untuk menurunkan kesenjangan regional. Ekspor barang manufaktur memperluas perdagangan. Negara-negara yang mengubah bahan mentahnya menjadi berbagai macam barang jadi dengan nilai lebih tinggi adalah negara yang berbuat untuk kemakmuran.


Ya benar barangkali. Aku cuma tahu karena aku merasa. Bukan karena teori-teori yang tercantum dalam buku-buku akademi.. Aku hanya berbuat dan bekerja. Kalau ada hambatan ya aku focus singkirkan hambatan itu. Bukan cari jalan lain atau berhenti. Kalau ada tembok, ya aku lompatin. Kalau salah, ya aku perbaiki. Begitu saja. 


“ Mulai 1 Juli  2022, keempat jenis pupuk, yakni ZA, SP 36, organik granula dicabut subsidinya dan akan dikenakan harga non subsidi. Tujuanya agar penyaluran subsidi tepat guna. “ kata Ira tempo hari pada waktu kami bertemu. 


 “ Sifat orang lemah dan culas adalah takut berterus terang tentang kebenaran. Bahwa subsidi dicabut karena ribut sesama elite dari pusat sampai ke daerah tentang  bagi bagi uang subsidi. Seni mencuri lewat aturan yang terhubung dengan pedagang rente. Akibatnya uang subsidi yang  bertahun tahun dikeluarkan dari APBN, tetap saja kita tidak bisa swasembada beras dan harus impor beras. Saya yakin, profesi petani akan turun drastis di masa mendatang. Karena laba tidak mendukung untuk hidup normal seperti Anjing piaraan tuan kaya di kota. Jujur aja. Pemerintah engga kerja, tetapi ngerjain.” Apakah salah kalau aku katakan begitu. 


Tapi Ira panjang lebar menjelaskan alasan dibalik pencabutan subsidi itu. Banyak sekali referesinya. Ya dia memang phd. Ira selalu menyebutkan nama-nama pemikir terkenal yang aku tidak kenal. Ia selalu menyebutkan nama-nama yang bahkan di dalam kepalaku pun tak akan lama mengental. Badiout? Platoy? Badut yang letoi, begitu yang selalu ada di dalam kepalaku tercantol. Bukan karena pemikiran mereka tentang kebenaran yang tidak aku pahami.  Tapi lebih karena setiap kali melihat badut yang letoi, aku merasa tak sampai hati. Apalagi melihat orang banyak tertawa dan terhibur karena ulahnya. 


Setidaknya tidak ada orang akan membenci badut. Dan diapun tidak ingin dipuja, kecuali penonton puas dan ingin terus menonton kekonyolannya. Berbeda denganku. Jelas aku bukan badut. Sepanjang hidupku aku tidak begitu peduli dengan tawa orang lain. Bahkan walau tawa itu terkesan menghina. Karenanya aku juga tidak hirau orang memuji atau  membenciku. Aku berpikir sederhana. Bagaimana aku bisa survival dan tidak bokek. Kalau ada orang punya waktu menilaiku, apapun itu penilaiannya, itu artinya aku something else dan orang itu sedang bermimpi ingin sepertiku. Atau setidaknya aku tahu dia tidak lagi peduli pada dirinya sendiri. Karena di dalam hati dan pikiranya hanya tercurahkan menilai orang lain. Hidupnya pasti menyedihkan.


***

Tapi di manakah sekarang ia?


”Hah?!”


Terkejut aku ketika bahu ditepuk “ Ngelamun ya” Ah ira datang juga dia. Aku senyum saja ketika dia mencium pipiku. Usiaku dan  ira sudah 60 tahun. Tapi persahabatan kami tetap mesra.


“ Maafkan aku. Tadi ada acara presentasi di kementrian. Tapi acaranya molor sejam lebih. Jadi terlambatlah aku bertemu kekasih bayanganku. “ Katanya tersenyum. Ira cerita bagaimana ide nya disampaikan kepada kementrian. Ini berkaitan dengan solusi atas kerusuhan di smelte di Sulawesi.


“ Mengapa investor Smelter China di Indonesia tidak begitu patuh kepada SOP linkungan, social dan tata kelola yang baik “ tanya Ira. Alasannya, awalnya investor smelter China yang datang ke Indonesia itu adalah low class. Jadi wajar saja kalau SDM expert mereka juga bukan high education. Tapi kaya akan pengalaman. Maklum mereka dari keluarga yang sudah pengalaman berbisnis smelter. Investasi mereka ke Indonesia karena di China sendiri mereka sudah dilarang beroperasi. 


Mengapa ? 


Karena mereka gunakan teknologi tanur induksi, yang memang sudah kuno, Di china kali pertama dibangun tahun 1960an. Wajar saja dikatakan jadul. Apalagi dampak lingkungannya sangat buruk untuk kesehatan dan berjangka panjang terhadap generasi berikutnya. Setelah China mampu menyediakan listrik berkapasitas terrawatt. Tahun 2010 ada 2000 Smelter tanur induksi yang ditutup di China. Setelah itu smelter harus menggunakan tanur listrik, rotary kiln-electric furnace-RKEF.  Semua negara ASEAN menolak mereka yang mau relokasi, kecuali Indonesia membuka pintu.


Nah para pemilik smelter yang tidak mampu mendirikan smelter tanur listrik, RKEF  itu pindah ke luar negeri. Mereka memang dari asalnya sudah low class dan tidak begitu peduli kepada standar ESG. Mereka berdondong bondong ajukan izin relokasi ke luar negeri termasuk ke Indonesia. Tahun 2010 yang hengkang dari China baru 10 tapi sekarang ada 200 smelter China relokasi ke berbagai negara termasuk Indonesia.


Mengapa pilihan ke Indonesia? 


Ada tiga alasan. Pertama, Indonesia mengizinkan penggunaan takhnologi smelter tanur induksi. Biaya investasi dan produksi jauh lebih murah dibandingkan dengan tanur listrik menggunakan rotary kiln-electric furnace. Kedua,  Indonesia menghapus steel slag dari daftar limbah berbahaya dan beracun. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun menyebutkan steel slag merupakan produk sampingan dari peleburan baja melalui tungku induksi. Ketiga, Georgraphi Indonesia dekat dengan Australia penghasil nikel dengan kadar ore 2%. Sulawesi khususnya sebagai penghasil ore dibawah 2% juga dekat dengan Australia. Pengusaha smelter di Sulawesi dapat fasilitas bebas bea masuk untuk impor ore 2% nikel dari Australia. Kemudian mereka blending dengan ore dibawah 2% dari Sulawesi, yang harganya 50% dari harga di china. Ekspor bebas pajak. Dapat lagi fasilitas tax holiday.


Mengapa investor China yang high grade tidak mau masuk ke Indonesia ? 


Karena umumnya mereka sudah listed di bursa dunia. Mereka terikat dengan environment social government atau ESG. Mereka tidak berani masuk ke negara yang tidak patuh kepada ESG. Karena bisa berdampak jatuh value saham mereka di bursa dan surat utang mereka akan delising. Mereka lebih suka jadi offtaker produk turunan dari smelter yang di Indonesia, seperti Ferro steel, baterai dan lain lain. Itupun tidak beli secara langsung tetapi melalui agent proxy." kataku


" Ya benar. " Kata Ira " Semua smelter yang sudah dibangun sekarang, izin dikeluarkan era SBY. Yang izin dikeluarkan jokowi, semua menggunakan tanur elektrik (RKEF) tekhnologi ramah lingkungan, tapi sampai sekarang belum tahu ada apa engga yang beroperasi. Terkendala listrik dan pasokan fuel. Makanya BUMN bangun pabrik baterai di Kalimantan yang dekat dengan batubara.


“ Ira, Saya harus di rumah jam 8 malam. That's my wife's schedule. Let's just eat and then  go home" Kataku


"I understand between us. ..” katanya. Hubungan Aku dan ira tidak kemana mana. Hubungan kami selama ini hanya omong kosong dan kami menikmatinya.


Sepanjang hidupku terlalu sering mendengar ide,  tapi yang aku tahu negeriku paling terbelakang dalam hal riset. Bahkan rasio anggaran riset terhadap PDB di ASEAN saja kalah dengan Singapore dan Malaysia. Negara yang tidak dibangun berbasis riset,  itu idea dan kerja hanya omong kosong semua. Dan lucunya rakyat mau saja bayar pajak untuk ongkosi mereka yang sibuk omong kosong.  Aku berpikir sederhana. Kalau tidak terjadi transformasi ekonomi dari hanya mengandalkan SDA ke Industri dan manufaktur, maka sejak negeri ini merdeka, kita tidak kemana mana. Hanya buang waktu dan sumber daya.  

Friday, January 20, 2023

Indonesia akan baik baik saja.

 




Scoth, warga negara AS. Usianya kini 82 tahun kurang 10 hari. Aku tahu karena namanya masuk dalam list database email “ Happy birthday”, yang  untuk secara otomotis mengirim ucapan selamat ulang tahun pada tanggal kelahirannya. Minggu lalu dia kirim email bahwa dia akan datang ke Jakarta. “ You should note that one of my agendas for coming to Jakarta is to eat satay on Jalan Sabang or Blora. What is it? Sate Pak Kumis ya. “ Katanya. Saya tersenyum. Ingat kebersamaan dengan dia awal tahun 90 saat dia bekerja sebagai ekpatriat untuk Pak Harto bidang SDA khususnya Minyak dan Gas.


Sebenarnya kali pertama perkenalanku dengan Scoth hanya kebetulan saja. Saat itu aku sedang berusaha dapatkan proyek logistik Pertamina. Angkutan Pipa dari Tanjung Priok ke Sumatera. Aku mengundang makan malam pejabat Pertamina. Di acara makan malam itulah aku berkenalan dengan Scoth. Dia hadir bersama pejabat Pertamina.  Dalam suasana santai itu, pembicaraan tidak jauh dari sex dan kesenangan tempat wisata. Dia mengeluhkan staminanya yang rendah. AKu tidak melihat dia sedang mentertawakan dirinya, tetapi sebuah kejuuran. Bahwa pada akhirnya wanita lebih memilih stamina dari ukuran penis pria. 


“ Saya sudah berobat ke tempat terbaik, tetapi tidak ada hasilnya” katanya. Keesokan harinya, aku datang ke kantornya memberikan jamu khusus pria. Awalnya dia ragu tetapi entah mengapa dia tersenyum. “ Saya tidak yakin jamu  ini bisa memulihkan stamina pria. Tetapi saya tahu kamu tulus. Tidak ada salahnya saya coba” katanya.


Aku memang gagal dapatkan proyek logistik Pertamina itu tetapi hubunganku dengan Scoth tetap berlanjut. “ Setelah konsumsi jamu yang kamu beri itu, terbukti stamina saya pulih. Terimakasih.” katanya. Entah mengapa dalam setiap kesempatan dia telp aku untuk menemaninya santai di cafe Hotel. Belakangan dia menikah  di usia 53 dengan wanita asal Yogya. Tinggal di Kemang. Tahun 1996 dia kembali ke AS, bersama istrinya.  


Tahun 2005 aku kembali berkomunikasi dengan dia. Posisinya salah satu direktur di DTC New York. Lembaga Clearing dibawah otoritas bursa AS. Dia senang ketika tahu aku lulus kursus singkat Financial Engineering yang diadakan lembaga multilateral tahun 1997. Sejak itu dia jadi mentorku bidang Financial dan investasi. Kalau aku berkunjung ke Amerika, selalu dia undang makan malam di rumahnya yang luas di Virginia.


***

Aku menawarkan diri untuk menjemputnya di Bandara, tetapi dia sarankan aku bertemu dengannya di Hotel saja. Aku maklum dia sudah jadi orang penting di Washington.


“ Hi, Pak Scoth… Aku telp dia setelah sampai di hotel tempat dia menginap. “ Saya sudah ada di lobi pak.” 


“ Segera saya turun.” katanya singkat. Keluar dari lift aku setengah berlari ke arahnya. Dia merentangkan kedua tangannya. Aku peluk dia.  Aku menyerahkan sekotak Cigar kegemarannya. Cigar itu aku beli khusus di Singapore. Satu kotak ada 10 batang. Harganya USD 100. Dia senang. “ Kamu selalu ingat merek cigar kesukaan saya. “ katanya.


Aku tidak bertanya soal apa misinya ke Indonesia. Sebenarnya ini kunjungi pertama kali dia ke Jakarta sejak tahun 1996. Kebetulan aku sedang di Jakarta. 


“ Bagaimana bisnis kamu di China? Tanyanya di ruang cigar Hotel. Kami bicara santai


“ Sejauh ini baik baik saja terutama sejak selesai restruktur tahun 2018, saya sekarang bisa lebih tenang menikmati hidup“ Kataku. 


“ Berapa persen CIG kuasai saham holding kamu sekarang?


“ 40%. Sisanya 30% investor istitusi AS dan 30% PIC saya. Saya tetap pemegang saham yang punya hak istimewa” 


“ Bagus B. Untuk orang ASIA, kamu termasuk hebat. Apalagi kamu bukan keluarga tajir dan tanpa terkait dengan Politik. Tanpa terafiliasi dengan group perusahaan raksasa. Setidaknya kamu berhasil mendesign model business yang tidak terikat dengan modal dari China dan juga AS. Mereka menghormati kamu karena memang kinerja business kamu sangat sustainable dan dikelola sangat profesional, Ya bisnis berbasis People, Profit dan Planet” Katanya tersenyum. Kami menikmati kebersamaan itu sampai jam 7, Kemudian aku ajak dia makan sate di Jalan Sabang. Walau usianya diatas 80, namun langkahnya masih tegap dan tidak terkesan dia loyo. “ Saya masih bisa main tenis dan naik gunung. “ katanya. “ Hidup sehat itu bukan banyak olah raga tetapi banyak bersukur. “ lanjutnya.


***

“ Apa yang kamu dengar dari elite CHina soal kerjasama dengan Indonesia, terutama dalam proyek BRI” Tanyanya saat kami makan sate di jalan Sabang.


“ Pihak China sedikit kecewa dengan Jokowi. Karena kesepakatan OBOR yang ditanda tangani di Beijing pada awal kekuasaan Jokowi  tidak berjalan sesuai harapan China. Perjanjian itu tidak mencakup aset strategis seperti pelabuhan, juga tidak melibatkan jenis sovereign guarantee seperti negara lain yang terlibat dalam proyek OBOR. Jokowi menempatkan persyaratan pada proyek OBOR, yang tentu akan memaksimalkan keuntungan ekonomi bagi Indonesia. Kemudian  China mengubah OBOR jadi BRI, tetap saja Jokowi tidak berubah sikap. Kini mungkin udah sampai tahap frustrasi.”


“ Ya. Yang saya tahu. Pembiayaan investasi BRI umumnya menggunakan Preferential Buyer's Credit (PBC) yang mensyaratkan 70 persen material proyek berasal dari China dan pekerja China dipekerjakan di proyek tersebut. Namun, Indonesia menetapkan bahwa proyek BRI harus menggunakan teknologi ramah lingkungan, haarus mempekerjakan tenaga kerja lokal, harus ada transfer teknologi dan menciptakan nilai tambah bagi industri hulu dan hilir Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada industri ekstraktif.” Kata Scoth, benar dia lebih paham. “ Tapi faktanya kebijakan Jokowi itu tidak sepenuhnya dilaksanakan. Bawahanya tidak loyal dengan niat baiknya. Dia lemah dan terlalu banyak kompromi” Lanjutnya.


“ Bagaimana sikap AS atas peran investasi China yang naik berlipat sejak Jokowi berkuasa ? Tanya saya. Moga dia tidak tersinggung.


“ Sejak kejatuhan Soeharto, secara terprogram AS memang lambat membantu  ekonomi Indonesia. Elite AS sangat percaya indonesia adalah mitra yang setia. Apalagi sebagian elite militer Indonesia sekarang kan pernah belajar di West point. Sebagian besar elite politik Indonesia juga adalah alumni dari beasiswa AS. Kami tidak perlu kawatir indonesia akan terjebak dalam poros Beijing. 


Tapi sejak China semakin agresif terhadap proyek BRI nya, maka bagi AS ini serius. Karena berkaitan dengan visi regional AS tentang FOIP. Makanya sejak oktober 2018, AS menggunakan US Development Finance Corporation untuk menggandakan portofolio investasi pemerintah AS di Indonesia. Program ini akan dilaksanakan tahun 2024. Untuk itu kami menggunakan sumber daya kami termasuk mitra kami di kawasan seperti  Jepang dan Australia. “


“Mengapa segitunya? sampai ada program segala ?


“ Ya untuk menciptakan Blue Dot Network. Untuk mempromosikan kepatuhan terhadap norma internasional dalam pembangunan infrastruktur. Terutama berkaitan dengan ESG.” 


“ So..mengapa harus tunggu tahun 2024?


“ Untuk bersaing dengan BRI secara paling efektif, Washington perlu melanjutkan rebranding FOIP. Ini penting sebagai syarat program bantuan itu memang untuk kepentingan geopolitik kami, dan tentu untuk kepentingan ekonomi Indonesia. Dalam jangka panjang, Amerika Serikat juga perlu mempercepat kebijakan industri yang menutup kesenjangan teknologi 5G dengan China. “ Kata Scoth. Saya paham apa yang dimaksud dengan rebranding FOIP. Itu artinya AS perlu pemimpin baru yang pro dengan visi geopolitik dan geostrategis AS pada FOIP.


“ B, serunya. “ Indonesia negara besar dan sangat berpengaruh terhadap program global sustainable growth. Kebijakan Jokowi tidak pro kepada perbaikan iklim. Indonesia tertinggal dalam pengembangan energi terbarukan. Indonesia baru memanfaatkan sekitar 2 persen dari potensi gabungan sumber energi panas bumi, matahari, angin, air, dan biomassa, dan hanya 12 persen listriknya berasal dari energi terbarukan. Sebagai perbandingan, lebih dari 20 persen listrik di Filipina berasal dari energi terbarukan.


Kualitas udara dan air semakin penting seiring dengan meningkatnya urbanisasi. Sebuah studi tahun 2018 oleh Greenpeace dan IQAir menyimpulkan bahwa Indonesia memiliki polusi udara terburuk di Asia Tenggara dan yang terburuk ke-11 di dunia, dengan tingkat polusi empat kali lebih buruk daripada ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia untuk udara bersih. 


Studi lain yang diterbitkan oleh Nature Communications pada tahun 2017 menemukan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua secara global untuk jumlah sampah plastiknya yang berakhir di lautan, sementara empat sungai di negara tersebut termasuk dalam 20 sungai paling tercemar di dunia. Jadi wajar kalau kami harus ambil bagian dalam proses politik di Indonesia. Setidaknya presiden nanti adalah presiden yang bisa melaksanakan visi kami, khususnya soal FOIP dan Iklim.” Kata Scoth.


Usai makan sate aku mengantarnya ke Hotel. “ B, sebenarnya dari awal kami mendukung Jokowi. Kami terinspirasi dengan design kerjasama antara Beijing-Jakarta dan kaitanya dengan AS. Terutama menjadikan indonesia sebagai Poros Maritim dunia. Itu sangat strategis sekali, Kami tahu itu program PDIP.  Tapi politik di Indonesia di era reformasi sudah sangat bar bar. Mungkin lebih buruk dari era Soeharto. Institusi demokrasi lumpuh karena korupsi. Skandal terbunuhnya Josua ajudan Jenderal  pada institusi Polisi itu membuktikan bahwa Jokowi tidak lagi full control. Ada kekuatan oligarki mengendalikan Polisi untuk bisnis ilegal dan pencucian uang. Ini secara moral berbahaya untuk kelangsungan demokrasi.


Sementara Program geotrategis dan geopilitik Jokowi tidak mencapai target idealnya, dan kini membuat hubungan Beijing dan Washinton tidak nyaman. Satu sama lain saling tarik di FOIP. Masih ada waktu sampai tahun 2024 untuk memperbaiki. Sudah saatnya Jokowi lebih mendengar Partai-nya daripada oportunis disekitarnya. “Kata Scoth dalam kendaraan. Saya diam saja dan berdoa. Semoga indonesia baik baik saja.

Saturday, January 14, 2023

Kisah negeri Sangkala Dharma

 




Tahun 1998, Presiden Aryana terpilih menggantikan presiden Darna yang mengundurkan diri akibat chaos politik. Aryana menunjuk Perwira tinggi Dulkanak sebagai dubes di Singaparna. Sudah nasip bagi  Dulkanak. Saat Darna masih berkuasa dia termasuk perwira tinggi yang diasingkan dalam keramaian. Bersibuk sebagai Kepala Pusat Pendidikan Perwira. Sebagai perwira militer dia patuh saja. Walau sebenarnya kecewa berat. Tapi dia memang  cerdas dan punya daya survival tinggi di tengah medan tersulit. Selalu ada cara baginya untuk menikmati setiap penugasan.


Saat itu hampir semua konglomerat melarikan diri ke Singaparna. Mereka menjadikan Singaparna sebagai safehouse paska chaos politik. Dulkanak manfaatkan posisinya untuk melobi para konglomerat yang hengkang itu. Mereka dibujuk untuk pulang. “ Saya akan atur semua agar kejatuhan Darna itu tidak menjadikan kalian pecundang. “ Katanya. Para konglomerat tahu bahwa tidak ada yang gratis. Semua ada ongkosnya. Termasuk harus bayar ke dia. Setidaknya mereka punya harapan untuk kembali dan menikmati sumber daya seperti dulu lagi.


Usai pemilu 1999. Berkat dukungan uang dari konglomerat itu. Dulkanak berhasil melobi partai pendukung Aryana agar menolak laporan pertanggungan jawab di sidang Parlemen. Karena itu Aryana gagal maju capres. Dia berada di balik layar terjadinya koalisi poros tengah untuk menempatkan Patria, sahabatnya tokoh agama sebagai Presiden. Sementara Dewi dari partai pemenang pemilu hanya dapat jabatan wakil saja. Tentu karena itu dia dapat posisi sebagai menteri. 


Tapi jabatan itu hanya seumur kekuasaan Patria saja. Patria dijatuhkan oleh kekuatan politik poros tengah di Parlemen. Diapun tersingkir. “ Ya resiko bermain politik” Katanya kepada salah satu konglomerat. “ Tapi permainan belum selesai. “ katanya meyakinkan. Selanjutnya berkat bantuan sahabatnya yang mantan mantu Darna dia dapat peluang bermitra dalam bisnis. Melalui akses ke agent lelang milik negara, dia dapat peluang akuisisi Group perusahaan ex kroni Darna lewat Cassie utang yang macet di bank. Dia pun jadi konglomerat. Ini awal dia melepaskan baju militernya dan masuk ke dunia bisnis  real.


Tahun 2004 sebagai pengusaha, Dulkanak melobi konglomerat untuk membantu temannya semasa di militer, Sorbun sebagai Capres dalam Pemilu Langsung tahun 2004.  “ Ini akan menang mudah. Semua tahu lah. Petanaha sekarang ini anak dari pendiri Republik Sangkala Dharma. Ayahnya pernah membubarkan partai Islam. Kita akan ingatkan luka lama itu kepada rakyat. Tentu akan mudah menjadikan Partai Dewi sebagai musuh bersama bagi mayoritas rakyat Sangkala Dharma. Dia akan mudah dikalahkan walau dari Partai yang baru berdiri dan calon yang tidak popular sekalipun. “ Katanya meyakinkan teman teman konglomerat nya yang masih jadikan Singaparna sebagai safehouse. Temanya percaya. Maklum karena dia pernah jadi direktur intelijent Militer yang sangat paham peta politik negara.


Tentu bantuan konglomerat itu tidak gratis. Ada kompensasi. Apa itu ? “ Masalah hutang kalian kepada negara dalam kasus skandal perbankan, akan diamankan dari kejaran hukum. Semua bisa diatur kalau kekuasaan ada ditangan. “ Katanya. Deal terjadi, uang mengalir. Benarlah. Tahun 2004 Dulkanak berhasilkan menjadikan Sorbun sebagai presiden mengalahkan Dewi dalam Pemilu langsung. Namun dia tidak dapatkan posisi apapun dalam kabinet. Karena Sorbun tahu bahwa Dulkanak adalah Rubah. Yang pertama disingkirkan Sorbun adalah teman terkedat dia, Dulkanak.


Dulkanak tidak begitu peduli. Toh dia juga salah satu elite dari Partai ex yang dulu mendukung Darna jadi presiden berkuasa selama 32 tahun. Dia yakin punya power untuk melawan kalau Sorbun tidak komit mengamankan teman teman konglomeratnya dari  kasus skandal perbankan. Sementara dia sendiri memilih focus mengembangkan bisnisnya. Dalam perjalanan kekuasaan Sorbun, dia berhasil menempatkan proxy konglomerat sebagai menteri ekonomi dalam kabinet. Sehingga kekuasaan Sorbun bisa bertahan 2 periode.


Tahun 2013 menjelang berakhir kekuasaan Sorbun,  Dulkanak membujuk Sorbun agar mendukung proses suksesi ke temannya, sebagai capres dan dia sendiri sebagai Wapres. Sorbun lebih mendengar kalangan militer yang masih aktif daripada Dulkanak yang pensiunan. Apalagi itu sudah jadi arahan dari Negara Sabda Marka yang mendukung sumber daya keuangan negara Sangkala Dharma selama ini. Sebagai presiden, tugas Sorbun pastikan suksesi terjadi kepada presiden yang direstui Negara Sabda Marka dan pilihan jatuh kepada Wiratama.


Dulkanak tidak ada jalan untuk bicara dengan Dewi. Karena bagaimanapun dia pernah melukai Dewi saat Pemilu 2004. Dulkanak sadar bahwa dia tidak mungkin jadi penghuni istana. Tapi dia perlu presiden yang tidak punya power sebagai elite politik dan tidak punya uang untuk didukungnya jadi Presiden. Dan itu adalah Wiratama. Salah satu mitra bisnisnya yang juga Gubernur Kotapraja dan kader partai Dewi. Lobi kepada teman teman dekatnya di Partai Dewi, dia lakukan secara intens. Namun kandas.


Dia tidak kehilangan cara jenius untuk mendekati Dewi. Melalui Surdin, teman satu partai dengannya yang juga punya akses ke masa islam, dia meminta agar membujuk Dewi menyetujui Wiratama sebagai capres pada pemilu 2014. Dewi tahu bahwa Surdin punya akses ke masa Islam dan dia sudah dua kali dikalahkan karena sentimen agama, tapi “ Saya tidak ada uang. Maklum 10 tahun jadi oposisi kami sudah kehilangan banyak sumber daya keuangan. Asalkan anda siapkan dana kampanye. Saya setuju saja “ Kata Dewi. 


“ Tapi saya minta posisi sebagai Wapres”  Kata Surdin. Surdin janji akan siapkan dana.


Dewi tidak terlalu lugu. Dia tahu. Politik tidak sesederhana itu. Dia mendekati Sundratama, teman satu partai dengan Surdin untuk juga lakukan deal yang sama dengan Surdin. “ Saya perlu dukungan dana dari kamu diluar dana yang disiapkan oleh Surdin. “  Kata Dewi. 


“ Kalau kamu sudah deal dengan Surdin, saya dapat apa? “ kata Sundratama. Dewi tahu bahwa dibalik Sudratama ada keluarga Darna. Uangnya pasti banyak.


“Apa yang kamu tawarkan?


“ Saya dan Partai anda jadi pengendali kekuasaan Wiratama kalau nanti terpilih. Soal deal dengan Surdin, biarkan saja. Toh uang bukan dari dia. Itu dari pihak lain. Mereka hanya perlu kasus skandal perbankan diamankan. Dan saya perlu konsesi bisnis impor dan eksport minyak. Maklum bandar saya dari Pedagang minyak” Kata Sundratama. Dewi setuju. Secara konstitusi partainya akan menjadi pengusung Presiden, dan itu adalah kadernya sendiri.


Benarlah. Tahun 2014 Pemilu dimenangkan partai Dewi dan Wiratama jadi presiden. Setelah Wiratama jadi presiden. Nama Dulkanak tidak ada dalam kabinet. Itu karena sikap Dewi yang ogah berdekatan dengan Dulkanak. Bayangan kekecewaan Tahun 2004 tidak pernah bisa dilupakan Dewi. Terjadi intrik antara Surdin dan Dewi yang ingin mengontrol Wiratama. 


Maklum, Surdin merasa berjasa sediakan dana dan Dewi merasa berhak karena pakai bendera partainya. Sementara Sundratama kecewa berat. Karena peluang bisnis trading minyak ditutup oleh Wiratama. Tentu atas usul dari Surdin. Dan ketika Dewi inginkan kepala Polisi Nasional dipegang oleh orangnya, Wiratama menolak. Itu juga usul dari Surdin. Namun Dewi bisa menerima juga ketika orangnya dapat posisi sebagai ketua intelijent nasional. Tetapi tetap kecewa. Puncak kekecewaan itu adalah ketika Surdin ada dibalik kekaalahan partainya dalam Pilkada di Kotapraja. Yang menang adalah calon yang didukung Surdin. Dewi meradang marah. Karena surdin mempolitisir agama untuk mengalahkan partainya.


Dewi sadar posisinya. Wiratama juga tidak bisa berbuat banyak. Karena ketika situasi genting istana dikepung massa, partai dewi tidak bisa melindunginya. Berkat Surdin, gerakan masa bisa didamaikan. intrik ini akhirnya melahirkan kompromi. Wiratama tunjuk Dulkanak sebagai ring 1, masuk dalam kabinet. Walau sebenarnya Dewi tidak setuju. Tapi hanya Dulkanak yang bisa hadapi Surdin. Maklum keberadaan Surdin berkat uang dari  teman konglomerat Dulkanak. Dewi berharap karena itu Wiratama bisa kendalikan Surdin. 


Setelah itu Dulkanak membuat design politik. “ It seems that the political elites now want to build a new paradigm about the existence of funding for politics. They don't want to depend on those people anymore. They must control business resources. So that they have access to share and common interests. For example, every business concession must have a proxy or representative of the political elite involved. This means that there will be a restructuring of the political relationship between them. That is the importance of the rules regarding the presidential threshold" Demikian yang dimaknai kelompok oposisi.


Beberapa konglomerat yang telah mensponsori politik tidak bisa lagi seenaknya membeli politik. Harus dikendalikan. Caranya?  Dia mengadopsi gaya oligarki. Apa itu ?  penyatuan kekuatan politik dan ekonomi yang sistematis di dalam kelompok elit kecil yang keberadaanya bisa  diterima secara politik dan  dilegitimasi lewat koalisi di Parlemen. Pembagian sumber daya dilakukan lewat Parlemen dengan penggagas dari pemerintah. Dengan itu oposisi dijinakan dan kekuatan extra parlementer bisa dibungkam juga lewat UU.


***


Pergeseran bertahap dari politik uang klandestin ke oligarki terbuka merupakan cara yang jenial dan kotor dalam sistem demokrasi liberal kontemporer. Konflik kepentingan antara tuntutan jabatan publik dan kepentingan pribadi sulit dihindari bagi para politisi yang juga punya saham pada kerajaan bisnis besar. Di sisi lain, pengaruh rahasia miliarder selama ini tidak bisa lagi disembunyikan. Semua tahu bahwa para menteri kabinet yang dikenal sebagai pengusaha,  juga adalah proxy dari miliarder yang menjadikan Singaparna sebagai base camp dan bunker dari kemungkinan chaos politik dan ekonomi.


Semua tahu bagaimana pengeluaran dana untuk beragam proyek infrastruktur dan mega proyek adalah skema meningkatkan hutang dan menjadikan negara masuk debt trap. Sehingga oligarki semakin kuat mencengkram kekuasaan.  Siapapun yang berkuasa akan tetap bergantung kepada oligarki. Agar skema berhutang terus berlangsung maka syaratnya adalah stabilitas politik dan membuka peluang bisnis bagi semua sumber daya negara lewat UU Omnibus law. Sehingga utang bisa dibayar lewat pajak dan bisa lagi berhutang untuk kelangsungan rezim.


Menjelang akhir kekuasaan Wiratama pada periode kedua,  Negara Sabda Marka inginkan Abunasarudin ex gubernur Kotapraja untuk melanjutkan suksesi. Wiratama berusaha mengawal proses suksesi. Rencananya, kader Partai Dewi yang juga sahabat dekat Wiratama akan jadi wakil Abunasarudin. Tapi cara ini dianggap Sudratama sama saja meninggalkannya dari deal politik selama dua kali pemilu. Sundratama mendekati Surdin yang kecewa karena tersingkir dari ring kekuasaan untuk merebut Abunasarudin dari tangan Dulkanak dan Wiratama. 


Mengapa? 


“ For us, it doesn't matter what the ideology is. Whether you are an Islamist or a nationalist doesn't matter. What is important is that Abunasarudin becomes president. It doesn't matter who the vice president is. ” Kata dubes negara Sabda Marka kepada Wiratama. 


Kini Dulkanak ada dalam putaran politik antara kepentingan oligarki lokal dan international, yang bagaimanapun agenda Sabda Marka harus tercapai. Sundratama bagaimanapun punya posisi tawar.  Dewi hanya menati deal itu terjadi. Bagaimanapun jatah  partainya tetap ada dalam suksesi kepemimpinan nasional. Calonya akan dia umumkan setelah semua deal terjadi. 


“ Dia realistis saja. Baginya selagi partainya belum menguasai 1/3 suara di parlemen engga penting posisi presiden. Karena toh terbukti walau kadernya jadi presiden, dia juga tidak sepenuhnya bisa jalankan agenda idiologi partainya.  Yang penting sekarang dan kedepan, partainya bisa berkembang besar dan jumlah kadernya bertambah di parlemen.” kata Dulkanak kepada Sundratama menjelaskan sikap politik Dewi. “Ayolah kita bersatu dan bergandengan tangan lagi seperti sebelumnya. Mari kita utamakan persatuan dan kesatuan. " Lanjut Dulkanak.

Friday, January 13, 2023

Jakarta kelabu.

 


Di tepi pantai di sebuah Pulau yang masih bagian dari King City, Burhan berjalan bersebelahan dengan Dono. Di belakang mereka ada pengawal swasta merangkap asisten pribadi. Sebentar lagi matahari akan terbenam di balik teluk. Kesunyian yang sengaja diciptakan barang sebentar dari kejauhan Istana Mutiara. “ Kamu harus tahu Don, presiden itu bukan raja. Ia tidak dilahirkan menjadi penguasa, tapi diciptakan. Politik dalam sistem apapun selain kerajaan memang adalah permainan mental. Kita tidak membangun apapun, tetapi kita membangun persepsi dalam dimensi waktu dan keadaan. Dari sanalah kekuasaan itu menjadi teater yang menarik bagi aktor di dalam nya dan juga bagi penonton” 


Burhan terdiam seraya menatap matahari sedang merangkak turun di kaki langit. Dono hanya menyimak saja. Dia hanyalah pengusaha. Bukan konglomerat yang bisa mengatur para elite kekuasaan. Tapi bagi Burhan, Dono diperlukan sebagai aset untuk mendapaktan uang dari luar negeri. “ Kamu tahu, “ seru Burhan. “ Negeri ini didirikan dari konspirasi kaum bangsawan. Walau kermedekaan diawali dengan revolusi bau amis darah. Namun politik akhirnya menghabisi semua mereka yang paling militan membela kemerdeakaan. Ya revolusi memakan anak bangsa. Tapi itulah politik, harga yang harus dibayar untuk sampai kepada persetujuan kedaulatan kita sebagai bangsa tahun 1949 dan akhirnya …. Burhan terdiam. Dono menyimak


Mereka duduk menatap ke pangkal akanan. “ setelah itu terus berproses sampai akhirnya babak awal pejuang dihabisi semua. Politik juga yang melahirkan kaum komprador. Mereka berkuasa tapi untuk kepentingan asing. Engga percaya? setelah itu UU PMA disahkan. Kita kembali kepada sistem kekuasaan era kolonial saat kartel bisnis asing menguasai bangsa ini. Hanya beda model dan istilah saja. Esensinya tetap sama. Tapi karena itu kekuasaan bisa bertahan 32 tahun. Sejak itu kita masuk dalam jebakan hutang. Dan selesailah agenda asing pada episode ke dua. 


Selanjutnya masuk ke episode ke tiga. Saat sekarang. Kekuatan asing tidak lagi dalam bentuk hegemoni militer tapi sudah  menjadi hegemoni mata uang. Dengan situasi jebakan utang itu, mata uang sangat penting dijaga agar kurs tidak jatuh. ia bukan lagi produk ekonomi  tapi geopolitik. Kita sangat bergantung kepada asing untuk menjamin skema likuiditas valas. Sehingga kita tetap bisa cetak uang. Walau kurs terus jatuh, ekonomi tetap terhubung ke luar negeri untuk belanja dan berhutang. “Kata Burhan. 


Dono hanya menyimak. Apa peduli dia. Dia hanya pengusaha, dan mindset nya ya pengusaha. Soal politik bukan urusan dia. Dari tadi dia hanya menanti Burhan bicara tentang bisnis. 


“ Don, lanjut Burhan. Dan Dono siap mendengar “ Saya perlu uang USD 3 miliar. Saya rasa bukan jumlah uang besar. Itu uang kecil. Tapi masalahnya sumber daya keuangan saya tidak bisa diakses. Maklum pemerintah sekarang sangat ketat mengawasi aliran uang ke politik. Kamu tahu apa sebabnya? Partai penguasa sekarang bukan partai pragmatis. Mereka tidak gila uang tapi terobsesi dengan agenda politik kaum tertindas. Jelas itu paradox dengan situasi ekonomi global yang tidak ada sekat lagi. Kalau dipaksakan, negeri ini akan bubar atau terpuruk seperti kasus negara lain yang mata uangnya jadi sampah. Walau sumber daya besar, tetap saja useless. Saya tidak ingin itu terjadi. Kita perlu nasionalisme, tapi bukan berarti menguasai tapi berbagi atau sharing resource dengan dunia private agar negara dapat pajak dan pembangunan bisa berlanjut. “ kata Burhan.


“ Apakah kamu bisa paham maksud saya.” Tanya Burhan.


Dono mengangguk.


“ Nah sekarang kita bicara bisnis. “ Kata Burhan. “ Saya akan serahkan proposal ringkas yang bisa kamu pelajari. Mari kita kembeli ke Pesanggrahan “ Lanjut Burhan. Mereka berjalan menuju ke pesangrahan. Dono menerima proposal itu dan berjanji akan mempelajarinya.


***

Lewat empat bulan, seseorang menghubungi Dono. Orang itu mengaku asisten dari Burhan. “ Mohon bapak ada waktu untuk bertemu Vina. “ katanya. Hotel dan tempat ditentukan.


Di suatu hotel bintang lima di kawasan Jakarta Selatan. Seorang wanita menyambutnya di lounge dengan ramah. “ Pak Dono” Tegur wanita itu 


“ Ya saya. “


“ Kenalkan saya Vina. Saya yang diminta untuk bertemu denga anda.” wanita itu usianya mungkin sekitar 40 tahun. Keliatan cerdas. “ Bagaimana kita bicara di kamar saya saja.” Lanjut vina menawarkan diri. Dono mengangguk dan ikut saja. Dia memang di hubungi oleh salah satu petinggi partai untuk melanjutkan rencana pembicaraan dengan Burhan. Tentu ini berkaitan dengan proposal. 


“ Pak, “ Kata Vina setelah sampai di kamar. “ Rencana pembangun infrastruktur IT di daerah pedesaan harus dihentikan atau ditunda pembangunannya. Setidak sampai  pemilu. Kami perlu untuk memastikan  tidak semua  wilayah bisa diakses secara real time lewat IT. Sehingga hasil pemilu bisa diatur. Kami punya sumber daya untuk mengatur logistik kotak suara sampai ke tempat terisolir. Ini potensi suara ada 20%. Artinya kalau tanpa infrastruktur itu, 20 % sudah ditangan kami. Sisanya bukan masalah besar untuk bisa diatas 50% suara sebagai pemenang.


Dari proyek ini kami punya potensi cash untuk politik sekitar USD 300 juta. Tapi dari konsorsium backbond FO tier 1 IT, kami berharap dapat  konpensasi USD 4 miliar. Karena proyek tertunda itu akan memudahkan konsorsium menguasai jalur tier 1. Dan negeri ini akan tergantung kepada mereka. Bapak bisa paham lah. Siapa yang kuasai backbond IT, dia menguasai bangsa. Di abad modern ini tidak ada produk modern dan sistem administrasi tanpa IT. 


Nah pak, USD 3 miliar dari anda cukup lobi vendor dan konsorsium backbond FO itu. Kami tahu anda punya akses ke sana.” Kata Vina. Dono dari tadi hanya menyimak.


“ Saya kenal dengan Vendor dan financial yang backup konsorsium itu. Tapi tidak mudah meyakinkan mereka. Maklum anggota konsorsium itu umumnya sudah perusahaan publik dan kamu tahu lah, mereka diawasi oleh otoritas negaranya untuk patuh kepada good governance.  Kalau ketahuan suap, harga saham akan jatuh, bukan tidak mungkin mereka akan delisting. “ Kata Dono.  Vina terdiam tapi terkesan dia sedang berpikir.


“ Pak,  gini aja “ seru Vina, “ anda keluar uang USD 3 miliar, soal penundaan proyek itu urusan kami. Bagaimana deal dengan konsorsium itu urusan anda. Apapun yang anda perlukan untuk memastikan konsorsium percaya, kami akan siapkan legalitasnya. Ayolah. Ini bisnis mudah. Anda kan tahu, kami dari koalisi penguasa sekarang. Semua persiapan untuk memenangkan pemilu itu sudah kami siapkan. Media, influencer, dan bahkan sosial media bisa kami filter agar influencer tidak bisa diakses oleh pengguna sosial media. Itu ada aplikasi algoritma dari  vendor kami di Israel” 


Dono berdiri dan melangkah ke arah pintu. “ Saya tidak bisa menjanjikan apapun. Besok jam 8 malam saya akan hubungi kamu. Tempatnya saya yang tentukan.”


***

Lewat 3 bulan. Dono bertemu dengan Daniel di Sentosa, Singapore. Mereka berteman lama. Daniel punya bisnis PE dan jago dalam hal hedge fund. “ Burhan wajar saja dekati kamu. Karena dia pernah lihat kamu makan malam dengan Lim di Conrad. Burhan kan proxy dari Lim, konglomerat dari Formosa yang punya koneksi dengan China mainland. Beberapa tahun lalu kan Lim di eksekusi mati oleh KPK China. Makanya dia berusaha cari cantolan lain ” Kata Daniel.


Dono tersenyum. Dengan mengisip cigar dia mendekatkan wajah ke Daniel. Berbicara secara berbisik. “ Kamu ada bukti kalau kamu punya power atas proyek Infrastruktur It itu? Tanya Daniel. 


“ Saya akan kirim agent ketemu kamu. Dia akan atur semua untuk pastikan agenda kita sukses “ kata Dono.


“ Siap Don.  Senang berbisnis dengan anda.”


***


6 bulan kemudian, Vina telp Dono. “ Pak Dono bisa ketemu ? 

“ Ok. “ Dono tentukan tempatnya. Mereka bertemu di safehouse Dono.


“ Kenal sama Daniel ? Tanya Vina


“ Tidak. Siapa dia.? Jidat Dono berkerut “ Ada apa ?


“ Karena bapak tidak ada kabar, kami deal dengan Daniel. Dia serahkan jaminan USD 3 miliar. Tapi setelah kami tunda proyek sekian lama sesuai waktu yang dia tentukan. Uangnya tidak bisa dicairkan.  Sementara proyek infrastruktur tier 1 udah rampung melintasi wilayah kita. Jadi gimana ya pak? Kata vina bingung. " Kami harus kembalikan uang proyek. Kalau engga, akan jadi urusan hukum." Lanjut Vina.


“ Saya tidak paham. Dari awal saya tidak tertarik dengan bisnis ini. Apalagi saya tidak paham soal politik “ Kata Dono seraya menuangkan teh ke cangkir Vina.


***

Akhir tahun menjelang tahun baru. Dono jalan kaki di kawasan Pacinan untuk makan malam di kafe tenda bersama Madam Poh. “ Melalui private investment. Terdaftar di offshore, Budapes kita punya saham 10% bersama Daniel pada proyek konsorsiun FO trans ASiA-Amerika. Sementara proyek IT nasional berhasil mereka tunda, tapi mereka juga ambil uang proyek dari agent pemerintah untuk persiapan menggalang kekuatan Politik.  Karena yakin ada jaminan dari uang Daniel. Rencananya uang dari agent pemerntah itu akan dikembalikan setelah proyek konsorsium selesai. Nyatanya uang Daniel tidak bisa dicairkan ”  Kata Poh.


Dono perlihatkan berita lewat media digital  dalam bahasa inggris  kepada Poh. “ Aparat melakukan investigasi atas kegagalan proyek dan korupsi triliunan..“ Poh membaca berita itu dan menatap Dono. “ Kamu nakal “ kata Poh mencubit perut Dono dan akhirnya mereka berpelukan. “ Kangen Don. Udah lebih 2 tahun tidak ketemu. “ Kata Poh.  


Saat akan meninggalkan tempat itu, ada anak kecil menawarkan tissue kepada mereka. Poh membeli dengan menyerahkan uang pecahan Rp. 100.000. “Saya suka cara anak ini struggle. Dari kecil dia sudah punya rasa hormat untuk survival. Kelak besar dia akan sama dengan kamu. ” Kata Poh mencubit lengan Dono. Tapi Dona tertawa. Mereka kembali ke Hotel di downtown. Jakarta kelabu…

 Diclaimer : Only fiction.

Siluet kekuasaan dan kemiskinan.

  “ Mengapa kapitalisme disalahkan ? tanya Evina saat meeting di kantor Yuan. Dia CEO pada perusahaan di Singapore. Dia sangaja datang ke J...