Saturday, September 07, 2024

Culas dan lugu.

 



Di Kawasan Financial center di Hong Kong. Ada café. Di sana saya sering duduk berlama lama  setelah jam kanotr. Biasanya setelah 8 malam saya akan kembali ke apartement untuk bersiap trading saat bursa wallstreet buka. Depan table saya ada wanita duduk sendirian. Dari wajahnya sepertinya dia dari Nepal atau mungkin bisa aja Indonesia. Saya lebih yakin dia dari Indonesia. Kulitnya sama dengan wanita Indonesia. Mata juga bulat dan lebar. Engga sipit. 


Keliatannya dia sedang gundah. Saya tahu itu. Karena dari tadi dia menatap kosong ke luar jendela. Smartphone tidak nampak dalam genggamannya. Tidak juga ada di table. Artinya dia tidak sedang menanti siapa siapa dan tentu tidak ingin diganggu kesendirianya. Entah mengapa sekonyong konyong mata kami beradu saat dia menoleh. Sepertinya dia punya instink sedang saya perhatikan. Segera secepat kilat saya keluar dari trap pandangan itu. Saya kembali ke smartphone. Melihat data chart market.


Saya lirik. Dia berdiri. Tetapi waitress tidak datang menghampirinya. Artinya dia belum akan pulang. Tetapi kemana ? Parfum lembut terasa saat dia melintasi table saya. Saya berusaha tersenyum saat dia menatap saya. Dia balas dengan anggukan. Elegan dan berkelas nih wanita. Oh dia pergi ke toilet. Itu saya lihat langkahnya mengarah ke toilet.


Tak berapa lama dia keluar dari toilet dan melangkah ke arah tablenya. “ Maaf, apakah anda dari Indonesia ? sapa saya saat dia melewati table saya. 


“ Say again” katanya mengerutkan kening. Oh dia engga ngerti saya tegur dalam Bahasa Indonesia. Artinya dia bukan orang Indonesia. Saya segera berdiri dari duduk“ Maaf, tadi saya pikir anda orang Indonesia. Darimana asal anda ?  Kata saya dalam Bahasa inggris. 


“ Dari Nepal” katanya tersenyum ramah. Saya mengulurkan tangan untuk kenalan. “ Nama saya B. “ kata saya.


“ Yvonne. “ dia perkenalkan juga dirinya seraya membalas jabat tangan saya.  Saya mengangguk.


“ Anda sendirian? Tanya saya dengan sedikit salah tingkah.


“ Apakah anda sedang menawarkan untuk saya gabung dengan table anda” Katanya tanggap dan cerdas. Saya kalah mental. Apalagi depan wanita cantik dan berkelas. Saya hanya rentang kedua tangan saya. Dan kemudian menggeser tempat duduk untuk dia. Dengan tersenyum dia menerima tawaran itu. Tak berapa lama waitress datang. “ Ya table wanita ini gabung ke table saya” Kata saya. Yvonne tersenyum. Waitress memindahkan minuman dari tablenya ke table saya. 


“ Pasti anda trader” Katanya menebak saya. “ atau tepatnya fund manager 


“ Dari mana anda tahu ? 


“ Setelan jas anda itu harganya diatas USD 5000. Jam tangan anda itu black watch limited edition. Harganya diatas USD 1 juta. Nah jam segini anda tidak minum bir. Anda minum hot lemon tea. Itu artinya anda tidak mau terganggu focus untuk dealing pada sesi pertama wallstreet. Sebentar lagi buka” katanya.


“ Wah hebat analisa anda. How come  ?


“ Suami saya banker. Dia bergaul dengan banyak  trader  di bursa London” katanya cepat. Oh ini bini orang. Wah harus hati hati jaga jarak. Kalau engga bisa kena skandal.


“ Tidak perlu kawatir. “ katanya sepertinya dia membaca pikiran saya. “ Istri hanya status. Hati kami tidak lagi saling bertaut. Serumah tapi tidak sehati” Katanya dengan datar. Saya berusaha memahami tanpa hendak provokasi dengan bertanya banyak. Tapi entah mengapa dia cerita banyak tetang suaminya. Jadi saya tahu posisi suaminya sangat penting dalam operasi money market. Otak reptil saya langsung beraksi. Ini sumber informasi mahal kalau saya bisa terus dekat denga dia. 


“ Apakah semua pria begitu. Lebih mencintai uang daripada pasangannya? Tanyanya.


“ Itu pertanyaan tersulit bagi setiap pria. “ kata saya.


“ Mengapa ?


“ Karena ia merasa cintanya tidak sempurna bila tidak ada uang.” Kata saya.


“ Maksudnya ? 


  Semakin besar cintanya kepada pasangannya akan semakin keras dia bekerja untuk dapatkan uang. Itu soal pride. Jadi tidak bisa dipertanyakan mana yang lebih utama uang atau istri. Keduanya saling melengkapi dan tak terpisahkan.” Kata saya berusaha bijak.


“ Termasuk mengorbankan waktu kebersamaan dengan keluarga? 


“ Duh cinta itu adalah memberi. Dalam memberi ada pengorbanan. Tidak ada yang sempurna. Ada suami yang selalu punya waktu bersama keluarga. Tetapi bokek. Ada yang tidak ada waktu tetapi lapang dompetnya. Ada juga yang tidak ada waktu, tetap juga bokek. Ada juga yang punya waktu bersama keluarga dan dompetnya juga lapang. Namun sex nya buruk.” kata saya. 


“ Masalahnya suami saya lebih mencintai pekerjaannya daripada keluarga” Katanya dengan wajah sendu.


“ Dan anda memilih bertahan? Kata saya cepat.


Dia mengangguk. 


“ Dan itu wajar saja. Kebersamaan itu bertahan karena alasan uang dan kepentingan. Uang itu human being. Sementara kepentingan itu soal ego. Kalau uang ada, kadang ego bisa mengalah. Kalau ego terjaga, uang kurang masih bisa bersabar. Tapi kalau uang kurang dan kepentingan juga engga ada lagi. Pasti bubar. Itu realitas kehidupan. Engga ” Kata saya. 


“ Benar. “ katanya mengangguk.” Gaya trader semua seperti kamu. Sangat bijak dan kaya philosofi hidup. Paham akan realita hidup. Makanya bisa berada ditengah tengah ketidak pastian. Batas bangkrut dan Makmur sangat tipis. Kalau engga kuat spiritual bisa bunuh diri. “ Sambungnya.


Jam 8 malam saya undur diri. Sebelum pergi kami bertukar nomor hape. Itu artinya ada peluang untuk bisa bertemu lagi. Ternyata dia tinggal di Singapore. Setelah itu kalau saya ke Singapore saya sempatkan bertemu dia. Tapi karena dia wanita bersuami, saya pilih tempat yang tidak berada dikalangan atas yang memungkinkan orang mengenal dia.


***


“B” seru Yvonne saat bertemu saya di café kecil dan sederhana di Kawasan East coast Singapore “ Ini ada data dan informasi yang saya rasa sangat penting bagi kamu sebagai trader. “ Kata Yvonne menyerahkan secarik kertas. Saya baca cepat. 


“ Mengapa, Yvonne ? Bukankah ini berbahaya bagi karir suami kamu? Tanya saya.

 
“ Engga apa. Itu pilihan saya. Dia harus bayar kesalahanya. Dia khianati pernikahan kami. Ternyata dia punya selingkuhan. Saya udah dapat bukti. Dan lagi sikapnya sangat arogan selama menikah dengan saya. Selalu rendahkan saya karena tidak bisa melahirkan anak darinya “ Katanya datar. Saya tahu dia tidak emosi tetapi dengan kesadaran penuh bersikap.


Informasi yang diberikan Yvonne itu penting sekali dalam trading NDF. Apa itu NDF? Itu jenis transaksi derivative pasar uang yang dilakukan secara over the counter (OTC) khusus pada uang USD. Dari istilah NDF kan non delivery forward, artinya penyerahan kemudian tanpa penyerahan phisik. Jadi yang diperdagangkan adalah selisih antara kurs sport dan kurs forward.


Misal, lawan kita melakukan transaksi beli NDF sebesar USD 100.000.000 selama jangka waktu 1 bulan dengan kurs USD/IDR 16.000. Pada tanggal fixing, kurs acuan SIBOR adalah sebesar IDR 15.900. Dengan demikian, lawan kita akan membayar ( Rugi ) selisih kurs sebesar IDR 10.miliar (IDR 15.900 – IDR 16.000) x USD 100.000.000. Begitu juga sebaliknya kalau kurs SIBOR pada tanggal fixing diatas Rp. 16.000/1USD. Lawan kita untung.


Mekanismenya. Dalam NDF diharuskan transaksi melalui dua tahap. Tahap pertama pertukaran uang tunai di pasar spot. Tahap kedua, uang itu di tempatkan dalam kontrak forwad sebagai hedging atas kurs. .


Jadi NDF ini tidak ada underlying-nya. Ketika waktunya, mereka netting dan tinggal transfer. Ini seperti pasar tak bertuan karena tidak ada yang mengawasi. Nah di Singapura, kurs spot USD/IDR yang digunakan berasal dari fixing atau merata-ratakan atau kuotasi kurs USD/IDR yang dimasukkan 18 bank kepada ABS, Association Banks of Singapore. Artinya, jika trader dapat menggerakkan nilai spot yang mereka masukkan atau berkolusi bersama, maka mereka bisa meraup untung dari NDF.


Informasi dari Yvonne ini membuka borok system pasar uang, khususnya NDF. Bukti keculasan trader dan banker merampas uang public lewat suku bunga. Antar banker memang saling mengatur kurs untuk kepentingan trader yang juga group mereka sendiri. Memang culas cara kerja mereka. Suku bunga jadi tinggi. Dampaknya mengorbankan orang banyak. Terutama mereka yang punya utang bank seperti uang credit card, KPR dan lain lain. 


Kalau akhirnya saya manfaatkan informasi Yvonne itu, bukan karena saya ingin dapatkan uang mudah, tetapi saya ingin menghentikan keculasan ini.  Namun saya harus organize dengan baik dan hati hati. Saya tidak mau sekecil apapun ada kesahalan. Team terbaik saya libat dalam aksi ini.


Setelah itu setiap hari saya dapat informasi dari Yvonne. Saya bertemu dengan Yvonne di kafe kawasan Gaylang, Singapore. Kami tidak bicara apapun. Dia meletakan kertas di bawah gelas minumannya. Dan pergi. Tak berapa lama saya pergi ke toilet setelah mengambil secarik kertas yang dia tinggal di bawah cangkir itu. Di toilet saya baca tulisan di kertas. Hanya deretan angka saja. Saya salin angka itu ke tablet saya dan masukan ke dalam file SafeNet untuk dikirim ke team lewat software enkripsi. Kertas itu saya robek dan masukan ke dalam toilet dan saya siram.


Selama seminggu saya bertemu Yvonne ada lima kali. Kami bertemu di tempat yang selalu berbeda. Dan selalu tempat yang jauh dari kawasan financial center. “ Besok saya pulang ke New York. “ Katanya. Saya mengangguk seraya berdiri dari tempat duduk “ Take care “ kata saya. Sorenya saya gunakan pesawat terakhir ke Hong Kong.


Sebulan lewat dan seminggu di jakarta. Saya baca berita. Telah terjadi skandal di pasar uang Singapore, yang dilakukan oleh trader melibatkan UBS, JPMorgan Chase, DBS Group Holdings, dan HSBC Holdings. Terjadi rekayasa melalui manipulasi kontrak berjangka valas. Rupiah termasuk mata uang yang dimanipulasi bersama baht Thailand, dong Vietnam, dan ringgit Malaysia dalam kontrak non delivery forward (NDF). 


Saya dapatkan profit hampir USD 150 juta. Saya tidak terlibat dalam insider trading. Hanya dapatkan info dari ibu rumah tangga, yang bukan bagian dari ekosistem trading money market. Walau investigasi dilakukan oleh otoritas. Namun UBS, JPMorgan Chase, DBS Group Holdings, dan HSBC Holdings tidak mau bersaksi. Mereka berlindung di bawah UU kerahasiaan bank. Apalagi transaksi dilakukan lewat offshore. 


***

2023. Jumat kemarin Yvonne datang ke jakarta. Dia check in di hotel kawasan Sudirman. Dia ingin bertemu dengan saya. Ini pertemuan sejak tahun 2013. Saya sempatkan datang ke kamarnya sore hari. Ketika pintu kamar tersibak. Dia langsung menghabur dalam pelukan saya. “ I miss you B. “Katanya lama sekali pelukannya.


“ Akhirnya kami bercerai. Itu setelah suamiku diberhentikan kerja di bank karena skandal NDF tahun 2013.” Kata Yvonne.


“ Saya tahu.Maafkan saya..” Kata saya berempati.


“ Tapi hidup saya happy dengan uang USD 5 juta dari kamu.” Kata Yvonne tersenyum cerah. Saya ajak dia nongkrong di Hard Rock café.


“ Ini daerah middle class. Seperti Financial center Hong Kong ya. Atau Marina Bay Financial Centre Singapore.” Katanya memperhatikan keluar melihat suasana SCBD. Saya mengangguk.


“ Bagaimana ekonomi Indonesia sekarang ? Tanyanya.


“ So far so good. Tapi engga tahu tahun depan. “ Kata saya.


“ Analisa data yang saya kirim via safenet, apa sudah dipelajari?


“ Ya. yang menarik kamu punya data yang valid tetang siapa yang menggerakan pasar. Saya udah check rekening mereka. Saya paham agenda mereka.” kata saya. “Tapi tidak bisa buru buru optimis. Saya masih tunggu laporan dari team saya di London dan Boston. Saya perlu data detail tentang target. Karena yang kita hadapi bukan pemain biasa. Mereka termasuk top trader berkelas dunia. “ lanjut saya.


“ Terimakasih. “ Kata Yvonne tersenyum indah.


“ Dari NY saya terbang ke London. Resesi sangat terasa di Eropa dan Amerika. Banyak orang jobless dan homeless. Pemerintah memang brengsek“ Katanya dengan raut sedih.


“ Yvone..” Kata saya “Para pejabat pemerintah itu sebenarnya orang baik. Mereka dididik di kampus tentang hal yang ideal dan ketika mereka masuk pemerintah, mereka juga lihat kehidupan itu ideal dan membuat kebijakan juga ideal. Masalahnya  orang orang oportunis yang ada didekat mereka yang membuat mereka keliatan dungu. Atau tepatnya mungkin lugu. Setiap ada goncangan mereka terkejut dan bingung. 


Waktu mereka dihabiskan untuk rapat dan diskusi mencari solusi. Sebelum solusi didapat, para oportunis udah melangkah lebih jauh dari apa yang mereka pikirkan. Jadi apapun kebijakan mereka, pada akhirnya tetap saja jadi bahan tertawaan. Karena hanya omong kosong. Nah dari kebodohan mereka itu ketidak pastian tercipta dan kita take advantage karenanya. ” Kata saya.


“ Ya B, saya paham. “


“ Yvonne  kamu bisa keluar kapan saja dari business ini. Engga usah sungkan. “


Dia menggeleng gelengkan kepala. 


" Saya tidak bisa libatkan kamu kalau perasaan kamu lebih dominan. Saat ini kamu free. Tanpa suami. Orientasi kamu bukan lagi seperti dulu balas dendam dengan suami. Tapi bisnis, harus profesional. Hilangkan perasaan melankolis. Janga bersikap melodrama“


" Tidak. Saya tidak akan keluar." Katanya tegas.


" Ya udah. Saya harus pulang jam 7. Karena jam 8 saya harus di rumah. Kamu saya antar ke kamar ya. “ Kata saya. Dia mengangguk

Saturday, August 31, 2024

Senoktah cahaya..




Satu waktu di tahun 2010. Di Shenzhen saya dan teman teman ke KTV. Seperti biasa, mamison menawarkan wanita pengiring lagu atau LC. Tak berapa lama masuklah barisan Wanita ke dalam ruang KTV  untuk beauty contest depan kami. Saya keluar ruangan untuk terima telp. Ada wanita cantik mendekat dan tersenyum seakan dia kenal saya. Saya abaikan saja. ini dunia malam. Semua wanita ramah. “ Tempo hari saya dampingi anda. Mengapa anda tidak pilih saya.” tegur wanita itu setelah saya usai terima telp. Bahasa inggris nya bagus.


“ Mau tahu alasannya ? tanya saya balik. Dia menganguk. Saya selipkan uang USD 100 ke sela jarinya.  Dia tersenyum cerah.  Padahal tadinya wajahnya keliatan masam.  “ Itu alasannya. “ kata saya.


Dia terkejut. 


“ Anda hanya berpikir soal uang terhadap saya. “ Kata saya seraya masuk kembali ke ruang KTV.  “ Pak..” panggilnya. Saya menoleh ke belakang. “ Bisa tahu nomor hape nya” katanya dengan sikap merasa bersalah. Saya peluk dia untuk menentramkan hatinya yang merasa kalah dalam kontes dan merasa inferior karena saya tidak mau beri nomor hape saya.  Saya senyum aja dan berlalu.


Jam 3 pagi, saya keluar dari KTV. Dari tempat parkir saya melihat ada wanita berdiri mengenakan longcoat depan gerbang gedung. Dia melangkah mendekati saya.“ Maafkan saya. Anda telah memberikan hal yang sangat bernilai dalam hidup saya. Anda telah menyadarkan saya. “ Katanya menunduk sambil berlutut. Dengan kedua tanganya dia serahkan uang yang tadi saya beri USD 100. “ Ambil lagi uang ini.” Katanya. 


Saya terkejut. Duh ini wanita terlalu terbawa suasana hati terhadap sikap saya. Mengapa terlalu baper. Ini hanya Dugem. Mana ada perasaan terlibat.  Saya lihat dia masih dengan kedua tangan terjulur dan berlutut, tanpa bersuara. 


“ Berdiri kamu” kata saya seraya peluk dia. “ Engga usah begini, sayang” Sambung saya mengusap airmatanya dengan tissue.  “ Saya mau makan. Gimana kalau uang itu kita pakai untuk  bayar makan. Gimana” Kata saya berusaha menentramkan hatinya. Dia terkejut namun akhirnya dia mengangguk. Terlihat sekali dia kalah dalam keadaan tidak bisa memilih. Pada moment itu, saya melihat dia sedang bertarung membuang ego narsis yang ada dalam dirinya. 


“ Kenapa sih kamu terlalu baper? Tanya saya dalam kendaraan. 


“ Saya tidak baper. Saya tahu diri aja. Siapalah saya. Tetapi sikap anda  tadi sangat mencerahkan saya. Walau hanya se noktah cahaya di tengah lorong gelap. Itu menguatkan diri saya akan menemukan jalan yang benar. “ katanya. ‘


“ Tetapi sikap saya tadi kan biasa saja. Kan biasa tamu  rejeck wanita yang ada dalam contest. “ Kata saya cepat.


“ Benar. “ Jawabnya cepat.”  Kalau orang lain, saya tidak peduli. Tetapi selama kerja di KTV, hanya anda yang tidak ajak saya tidur. Padahal anda sudah booking all in.  Sementara itu anda beri saya tip yang Jumlahnya sama dengan 10 tamu.  Maklumi suasana hati saya. “ katanya dengan airmata mengambang. Saya perhatikan. Dia cerdas dan pasti terpelajar. Ah baru saya ingat. KTV  itu kan KTV berkelas. Hanya menyediakan escort berkelas dan pasti well educated. Saya mengangguk. 


“ Latar belakang Pendidikan kamu apa ? tanya saya sambil lalu. Kalau dia tidak mau jawab, saya abaikan saja. 


“ Saya sarjana ekonomi. Hanya saja saat masih kuliah, saya jatuh cinta dengan pria kaya Hong Kong. Saya larut dalam kemanjaan yang diberi pria itu. Dia racunin saya dengan kehidupan hedonism. Dua  tahun setelah itu, dia buang saya. Sementara saya sudah mabuk dengan kehidupan hedonism. Sumber income tidak ada. Satu satunya cara melanjutkan gaya hidup hedonis, ya jual diri. Ya akhirnya saya masuk dalam dunia malam. Semakin lama semakin dalam." Katanya dengan tatapan kosong. Seakan sesal tak berujung


" Malam ini saya menemukan kesadaran. " Katanya mengusap airmatanya. " Di usia emas saya seharusnya saya berjuang untuk kehormatan saya. Besok saya akan gunakan kedua tangan saya untuk kerja keras. Gunakan kedua kaki melangkah tanpa ragu. Masa depan akan saya jemput dengan berani. “ katanya. Saya terhenyak. 


Usai makan di restoran dan akan berpisah “ siapa nama kamu ? tanya saya.


“ Fang. “ katanya seraya menunduk. Saya menyerahkan personal card kedia. “ Ini nomor telp saya. “ 


“ Terimakasih.” Katanya. “ Sebaiknya tidak usah” Katanya menolak personal card saya. “ Tetapi dalam doa saya namamu akan selalu saya sebut. Berharap suatu saat akan bertemu dengan anda dalam suasana lain. Dan saya ingin jadi sahabat anda, sahabat yang equal” Katanya bijak dan tanpa provokasi apapun. Saya terhenyak. 


***

Tahun 2024. Suara alert notifikasi SafeNet mengejutkan saya di tempat tidur. Saya trader, alert itu seperti urat nadi saya. Udah menyatu dengan alam bawah sadar saya, Segera saya jangkau smartphone saya.


 “ Uda. “ Chat Yuni. Saat itu pukul 4 pagi.  Yuni CFO Yuan Holding. Dia sahabat saya.


“ Ya ada apa?


“ Yuni barusan kirim file. Coba lihat “ 


Segera saya lihat. Hanya ada photo pabrik dan di depannya ada truk container. “ Ada apa dengan photo ini.” Tanya saya.


“ Yuni dapat rumor, itu pabrik sedang bangun proses produksi dengan tekhnologi AI. Tapi mereka bantah terus kalau wartawan ingin clarifikasi soal Rumor itu  


“ Kan hanya rumor itu.  Apa pentingnya dibahas ? kata saya.


“ Pabriknya dikawal ketat. Parameter 500 meter tidak boleh mendekat” kata Yuni. Ah saya merasa ada sesuatu yang harus saya cari tahu. Apalagi saya tahu korporat itu. Itu raksasa Industri microchip dan digital, smartphone. 


“ Ok, nanti saya cari tahu. “ kata saya mengakiri chat.


Ini informasi walau hanya rumor, namun kalau benar perusahaan membangun fasilitas produksi menggunakan AI, artinya mereka sudah sampai kesempurnaan dalam teknologi komputer quantum. Pasti cost produksi akan sangat murah. Pesaingnya akan tumbang. Saham emiten tekhnologi yang Bluechip akan tumbang.  


Saya tidak mungkin tanya kepada eksekutif perusahaan yang di rumorkan itu. Cara termudah adalah mencari tahu dari perusahaan cargo yang dalam photo sedang berparkir depan pabrik. Saya lakukan desk  riset lewat google untuk tahu profile perusahaan Cargo itu. Tidak ada. Wah ini jadi penasaran. Saya check di Bloomberg. Tidak ada . Saya cek di beberapa databased korporate listed. Tidak ada. 


Melalui jasa investigasi swasta di Shanghai saya dapat informasi tidak memuaskan. “ Itu pabrik tidak ada kegiatan sejak 1 tahun lalu. “ Kata mereka. Tidak juga bisa memberikan informasi keberadaan truk cargo depan pabrik. Tetapi mereka memberikan rekomendasi perusahaan jasa investigasi private. Beralamat di Shenzhen. Mereka memberikan nomor telp dan  orang yang bisa dihubungi. Saya langsung telp. Menjelaskan apa yang saya butuhkan. “ Kami akan memberikan jasa terbaik. Kami khusus melayani riset personal. Tetapi tarif kami mahal. “ Katanya.


“ Berapa ?


“ USD 60,000” katanya.


“ Seberapa cepat?


“ 7 hari.”


“ Saya bayar 5 kali lipat kalau anda bisa dapatkan informasi dalam  6 jam". Kata saya cepat. Terdiam cukup lama. Tidak langsung jawab pertanyaan saya 


“ Ok, jam 4 sore hari ini anda akan dapatkan informasi itu." Akhirnya dia jawab tegas. "  Nah gimana bayarnya? Tanyanya.


“ Dalam 1 jam orang saya akan bayar. Orang saya akan call anda segera.“ Kata saya.


“ Terimakasih.”


Benarlah jam 4 kurang 25 menit. Saya dapat profiling perusahaan cargo itu. Lengkap banget. Saya tersenyum dan puas banget. Segera saya lakukan riset menyeluruh. Dari sore sampai pagi saya tidak tidur. Akhirnya. Benggo!. Saya langsung telp ke Eropa.  “ B, apa ini serius. Terlalu besar kamu pasang posisi bawah. “ Tanya Fund Manager di London. Tetapi karena dia tahu reputasi saya. Dia pastikan akan terbang ke Singapore ketemu saya keesokannya.  


Keesokannya rapat berlangsung cepat. Kontrak short selling atas beberapa saham yang jadi target saya. 70% duit dari hutang. 30% lewat instrument derivative hedge fund. Saya hanya cashout 1% dari USD 10 miliar “ Naik 1 % saja harga, kamu harus topup. Kalau engga, rekening margin kamu kena likuidasi. “ Kata Fund manager seraya menyerahkan Analisa fundamental dan netting terhadap porfilio saham yang saya pilih untuk short. Saya senyum aja.  Tanggal 9 agustus  saham wallstreet terutama saham tekhnoligi tumbang.  Saya tutup posisi. Saya untung 25%. Itu artinya USD 2,5 miliar.


“ Apa mungkin saya undang anda makan malam” kata saya telp CEO perusahaan jasa investigasi yang sudah berjasa memberi saya informasi mahal. “ Kalau anda bersedia, orang saya akan sediakan private jet untuk jemput anda di Shenzhen. Anda ketemu saya di Singapore.” Kata saya. Saya hanya mau berterimakasih. Kalau dia mau ya sukur. Kalau  engga, juga engga apa apa


“ Engga mungkin saya menolak undangan personal dari client kakap saya “ katanya.


Seminggu kemudian saya bertemu di Mandarin Marina Singapore. Saat mata kami bersetatap. Dia terkejut dan entah mengapa dia melangkah cepat merentangkan kedua tanganya. Dia rangkul saya. Saya bingung. Kenapa ini cewek baru ketemu dan kenal sok akrab banget. “ B, kamu lupa ya. “ katanya menatap saya seraya memegang ke dua lengan saya. “ Saya Fang. Ingat engga,? Kita ketemu  tahun 2010 di KTV Marriot Shenzhen.” Katanya. Entah mengapa saya langsung ingat. “ nolak uang USD 100 saya dan nolak kartu nama saya. “ kata saya cepat. Dia mengangguk dengan riang. Saya balik peluk dia lagi. 


“ Jujur saya katakan. Kata saya setelah melepas pelukan. “ ada tiga bulan saya selalu memikirkan kamu. Saya mengkawatirkan kamu. Saya harus berbuat sesuatu untuk kamu. Tetapi saya tidak tahu nomor telp kamu. Saya pernah suruh orang saya cari kamu di Marriot tetapi katanya kamu sudah berhenti. Setelah itu saya hanya bisa berdoa. Berharap Tuhan pertemukan saya dengan kamu. “ kata saya. 


Dia genggam jemari saya. “ Doa saya juga sama. Saya berharap sekali bisa bertemu kamu lagi” Kata Fang.


“Apa kamu baik baik saja, say? Tanya saya.


“ Ya. I am very okay. Kini saya punya perusahaan sendiri, Mengelola 14 karyawan dengan talenta hebat. “ katanya bersemangat. " B. Now, here I am." Katanya rentangkan kedua tanganya. Saya peluk lagi dia,  betapa saya senang bahwa dia baik baik saja.

Friday, August 23, 2024

Mindset intel




Saya baca document proposal yang dikirim  Michele. Dokumen ini berkaitan dengan data dan informasi bisnis. Dia terus mendesak untuk ketemu saya. Setelah tiga minggu sejak proposal saya terima, akhirnya saya putuskan untuk bertemu dengan Michele di Bangkok. Dia kenal saya dari Steven. Saya sendiri sebelumnya tidak pernah bertemu face to face dengan dia.


“ Semua data dan informasi yang kamu kirim sangat lengkap dan sempurna “ kata saya saat bertemu Michele di Lounge executives hotel, Dia memang cantik. Ya kalau engga cantik dan exciting,  engga mungkin kenal dengan Steven. Usianya sekitar 35 tahun. 


“ B, “ seru Michele. “ Ini bisnis mudah dan sekaligus secure market. Pengguna dan penyewa 100% data center adalah bank, dan bank itu sendiri yang akan biayai. “ Katanya dengan retorika ala salesman. “ dalam 5 tahun pulang modal. “ Sambungnya. Memang. Dari data cash flow, 100% opex ditanggung oleh bank lewat cash in sewa. 70 % capex berasal dari bank. 


“ Terus..” Kata saya dengan mata elang.


“ Ya kami hanya perlu untuk enhancement posisi kami di hadapan bank. “ Kata Michele  menegaskan esensi dari proposal dia.


“ Dan enhancement itu perlu 30% equity ? Kata saya cepat menyimpulkan. Michele mengangguk tegas. Saya tersenyum bersikap datar tanpa antusias.


“ B, please..” Kata Michele dengan wajah sangat berharap response saya.  “Walau perusahaan kami dihagai murah sekalipun. Engga ada masalah. Kami butuh corporate culture Yuan untuk bisa berkembang. Kami siap bergabung dengan Yuan.” Kata Michele mencoba memuji saya dengan alasan primodial.


Saya harus membantu dia tercerahkan dulu. Setidaknya dia paham motive Steven kirim dia ke saya. “ Mari kita bahas laporan keuangan perusahaan kamu yang sudah di audit.” Kata saya berusaha objektif.


“ Perhatikan. Pada neraca,  modal disetor hanya 10% dari total asset.  Artinya perusahaan kamu punya kehebatan soal leverage.  Tetapi leverage itu bukan dipicu oleh laba. Tetapi persepsi masa depan atas peluang yang kalian create. Apakah itu juga me-leverage market dan peluang lebih besar? Engga. Baca opex yang ada pada income statement. Sebagian besar yang meningkat dari tahun ke tahun adalah biaya gaji dan fasilitas serta biaya konsultan untuk mendukung riset pengembangan produk.” Kata saya. 


Michele perhatikan dokumen keuangan itu. Saya diam saja. Setelah itu dia menatap saya untuk kembali menyimak.


“ Kalian terlatih berdrama untuk dapatkan uang dari investor. Engga peduli lepas saham atau hutang. Ya sama dengan Elon Mask” Kata saya singkat.


“ Perusahaan yang bisnis nya bertumpu kepada tekhnologi memang begitu. Awalnya bleeding terus untuk panetrasi sampai pada tahap established.  Setelah itu profit akan terus meningkat.  Tanpa bisa dikalahkan oleh pesaing. Karena berkat tekhnologi kaami control ekosistem bisnis. Tuh baca forecasting income statement kami ” kata Michele


Saya tersenyum.  Engga begitu juga. Buktinya dari 10 unit bisnis Yuan, 9 bertumpu pada tekhnologi. Engga ada drama seperti itu. Tetapi saya engga mau berdebat dengan dia. Itu hak dia.


Saya telp seseorang. Setelah itu saya baca lagi dokumen. Michele diam dan menanti keputusan saya. Tak berapa lama ada incoming email lewat SafeNet dari Teresia di New York.  Saya forward file itu ke Michele “ Kamu baca file yang barusan saya kirim” kata saya. Michele baca cepat. “ Ini hanya file clipping koran. Apa maksud nya “ tanya Michele.


“ Dari berita itu.  CEO bank mengatakan, NPL mereka 10%. “ kata saya. “ Bank itu kan yang akan long term contrak penyewaan data center dan sekaligus sebagai lending institution atas proyek kamu” Sambung saya. Michele mengangguk


“ Ah itu pasti CEO nya salah ngomong. Atau bisa saja wartawan salah ketik. Karena faktanya,  data laporan keuangan bank, NPL mereka hanya 0,8%. “Kata Michele cepat. Saya engga mau debat. Wartawan tidak mungkin salah. Itu berasal dari media mainstream yang punya reputasi tinggi. Logika saya, engga mungkin CEO salah ngomong. Itu tepatnya tercetus begitu saja tanpa dia sadari. Karena setiap hari dia dihadapkan dengan situasi NPL tinggi. Dari pagi sampai tidur lagi, pikirannya selalu kepada NPL. Perseps alam bawa sadarnya sudah terbentuk. Kadang dalam situasi terpojok atau euphoria, orang cenderung bergerak spontan. Diipicu oleh alam bawa sadarnya. 


“ Kamu baca lagi clipping berita selanjutnya ? Kata saya. Dia baca cepat. “ Maksudnya apa dengan berita bank keluarkan Bond di market. Kan biasa itu aksi korporat” Kata Michele.


“ Itu artinya mereka sedang menghadapi likuiditas yang ketat. Sumber dana tabungan, deposito dan rekening giro tidak bisa lagi leverage turnover cash flow mereka. Makanya mereka terpaksa melakukan aksi korporat lewat penerbitan Bond. Ya saya paham itu. Kalau bank sudah mulai kesulitan cash flow, mereka cenderung menciptakan skema ponzy lewat beragam modus, yang salah satunya dalam bentuk create opportunity credit yang too good to be true. Itu agenda nya saat mereka tawarkan kamu kredit atas proyek outsourcing. “ kata saya. 


Michele tersentak. Dia lama tatap saya dengan wajah pucat. Saya biarkan saja dia dengan suasana hatinya. Saya senyum aja.


“ Ya. Michele mengangguk. “ Memang ada agenda bank dibalik proyek data center ini. Mereka offtake sewa data center dan offtake pembiayannya lewat non recourse loan, tapi mereka minta mark-up loan 10 kali dari actual project cost. Kami hanya dapat kredit senilai proyek. Sisanya mereka gunakan untuk maintain neraca akibat adanya NPL.” Kata Michele


“ Window dressing “ Saya menyimpulkan. “ dan kamu tidak merasa di Prank. Karena kamu tidak ada resiko apapun. Kan yang jadi collateral utang adalah asset yang dibiayai oleh bank itu sendiri. Sementara mereka bisa utilize skema kredit itu untuk jaga rating mereka dihadapan otoritas.” Kata Saya tersenyum datar. Dia kembali terhenyak dan diam.


“Kamu benar. Maafkan saya ” Katanya dengan lirih. “ Bagaimana kamu bisa tahu itu semua. Apakah kamu dapat bocoran informasi dari dalam orang bank sendiri.  Tolong cerahkan saya.? Katanya kemudian.


“Kamu datang ke saya dengan proyek yang sangat mudah dan tanpa resiko. Kamu tawarkan ini hanya ingin menjadi bagian dari grup saya. Saya bukan tidak percaya dan tentu tidak perlu tersanjung. Sepanjang hidup saya tidak pernah dapatkan hal yang mudah.  Saya tahu diri. Siapa lah saya. Saya tidak punya kemewahan  untuk pantas dapatkan too good to be true.  Makanya akal saya lebih dominan. Mindset saya sudah terbentuk dengan talenta kecerdasan, bukan hanya intelektual tetapi juga spiritua. Ya begitu cara saya survival“ Kata saya. Michele terhenyak. 


“ Termasuk memahami data dan informasi yang kamu terima?  Tanya michele


“ Ya pemahaman secara intelligent”


“ Maksudnya?


“ Intelligent artinya adalah kecerdasan. Setiap manusia adalah pemimpin atas dirinya sendiri. Ia harus punya mindset sebagai intelligent. Informasi dalam bentuk bukti fakta atau rumor, atau apapun itu, jangan mudah percaya begitu saja. Harus kaya literasi sehingga bisa cerdas menganalisanya secara independent tanpa terpengaruh dengan siapapun. Karena apapun yang kita putuskan, kita pilih, itu akan menjadi cost and benefit bagi kita sendiri. Bukan orang lain. “Kata saya berusaha bijak. Michele menghela napas dan terhenyak. 


“ Benar, kata banker saya. Engga mungkin bisa deal dengan kamu. Karena kamu pemain Hendge fund dengan tingkat kecerdasan diatas rata rata. “ Kata Michele menyanjung. 


Saya ogah tersanjung. Kecantikanya tidak penting bagi saya.  Pemain hedge fund hidup dalam ekosistem money, power dan woman. Artinya kalau sekedar sex,  ada banyak wanita lebih cantik dari dia yang bersedia diajak tidur tanpa ada komitment apapun. Makannya walau setelah pertemuan itu, Michele berusaha dekat dengan saya dan menggoda saya, namun itu useless bagi saya. Karena itu dia semakin terpesona kepada saya. Sampai akhirnya dia jatuh di keset kaki saya.  


“Saya ada solusi. “ kata saya satu waktu. Saya yakin. Apapun yang saya perintahkan Michele akan patuhi dan pasti loyal. Saya briefing Michele panjang lebar. Dia harus gunakan akses ke bank itu dan teknoiogi yang dia miliki. Dia tercerahkan. Saya struktur perusahaannya dengan cost minimalis dan dia jadi proxy saya untuk jalankan agenda saya.


Kecerdasan Michele mampu merengsek ke jantung kekuasaan pemerintah. Sehingga tidak sulit bagi dia mengakses Dapen untuk mendukung Agendanya. Tiga tahun kemudian, IPO dengan valuasi 300 kali dari book value, dan setelah itu harga sahamnya jatuh ketingkat 50 kali dari harga buku. Sementara Michele sudah keluar lebih dulu  sebelum sahamnya jatuh. Dia kaya raya sebagai proxy. Dapen suffering dan investor retail painful truth. Saya senyum aja. Inikan soal pilihan. Soal kecerdasan. Biasa saja.




Jalan menemukan rizki...

  “ Ale, bosoboklah kita” kata Mardi lewat SMS kemarin. Walau kami jarang sekali bertemu. Mungkin setahun belum tentu ketemu. Kami saling ma...