Saturday, April 09, 2022

Tidak ada yang ideal

 





Kamu mungkin sering mendengar petani gagal panen karena banyaknya serangan hama. Meskipun seringkali merugikan petani, namun hama yang ada di lahan budidaya tidak seluruhnya dimusnahkan. Hal tersebut karena hama juga merupakan penyusun ekosistem. Ketika hama tersebut dimusnahkan, maka keseimbangan sistem ekologi bisa terganggu. Kamu tahu, Di bumi ini, banyak sekali jenis ekosistem dari ekosistem darah hingga laut. Semua sistem kehidupan tersebut penting bagi organisme di dalamnya. Tahu mengapa aku katakan ini? agar kamu tidak berpikir utopia, bahwa semua ideal sesuai pikiran kamu.  Kataku kepada Jane waktu kami makan malam. 


Entahlah, kenapa saat itu, Aku menganggap lucu kata-kata itu. Mungkin itulah sebabnya, sering orang kangen pada saat-saat kencan pertama. Kita memang ingin selalu mengulang kenangan. Saat merasakan sentuhan dan pelukan meresap begitu dalam. Deep kiss yang tak akan terlupakan. When you have sex only for physical pleasure, you are ashamed and guilty at one point in life or another, but when you make love to someone who means everything to you, you are always proud of it.  Never in your life, not even once, have you regretted the time and moment spent with that person.  You will always enjoy it and remember it with the same passion and joy.“  walau setelah itu, sampai kini tidak pernah ada lagi  deep kiss  dan sentuhan itu.


Langit mulai menggelap dan keriuhan kendaraan yang memadati Queen  road menyelusup masuk Café Alexander. Aku ingat,  dua tahun lalu, saat aku undang kencan Jane menikmati Peking Duck di resto ini. ”Kamu tahu, untuk dapatkan table  ini, aku mengorbankan pasangan yang sudah booking sejak minggu lalu. Kalau aku miskin atau sekedar kaya, mungkin sampai mati aku hanya dapat mimpi makan di kafe ini…selalu ada yang dikorbankan ketika ada orang ingin menguasai. Hidup memang begitu” 


***

“ Bagaimana mungkin kamu bisa terus mengerat. Mengakuisisi banyak perusahaan, dibanyak negara, sementara kamu sendiri tidak ada dimana mana walau ada dimana mana. Bagaimana investor kamu mau saja dengan rencana bisnis kamu? Siapa mereka? ” Katanya kepadaku satu waktu. Jane tidak tahu bahwa apa yang aku lakukan karena kerakusan mereka yang tidak ingin hartanya berkurang dan ingin terus bertambah, Bukan hanya harta tetapi lebih dari itu, hegemony. Entah siapa memanfaat siapa. Itu tidak penting bagiku. Selagi aku tidak dimangsa..


Mereka tidak rakus kekuasaan. Mereka tidak peduli dengan politik. Tetapi mereka mengendalikan politik, menentukan siapa yang pantas jadi presiden. Dan siapa yang pantas jadi pecundang. Politik itu Jane, kumpulan orang yang hidup dalam hipokrit. Politisi itu pendusta terlatih. Mereka menawarkan utopia kepada orang malas dan bodoh. Sementara mereka sendiri tidak hidup dari tenaga dan otaknya,  tetapi menyusu dari orang orang kaya yang rakus. Mereka Balita yang manja, sebenarnya. Kataku. Jane hanya tersenyum tak ingin terus berdebat. Lebih focus memandangku saja. 


Awalnya Jane tidak percaya. Mungkin sekedar menawarkan peluang. Yang menurutnya tidak mungkin membuat aku tertarik.” Ini bisnis mengelola holding company. Didalam nya mereka keuasai bentangan kabel FO dari asia sampai Guam dan terus ke London dan NY. Mereka juga punya portfolio saham satelite yang menjadi gateway internet global. Mereka juga punya jaringan telp selullar ASIA dan Eropa. Karena itu mereka menguasai bisnis bank digital. 


Mereka punya clearing server untuk uang digital yang merupakan outsourcing dari 5 bank central negara berkembang. Mereka menguasai ekosistem bisnis infrastruktur IT dan karenanya mereka mengendalikan uang cash milik publik. Sudah seperti negara dalam negera. Kekuasaan yang tidak nampak namun bisa dirasakan kehadirannya. Downsream bisnis mereka menggurita. Total asset USD 60 bllion. Itu terdiri dari 420 subsidiary company.” 


“ Mengapa kamu tidak hanya sekedar menawarkan peluang. Tetapi ikut dalam team. Aku tertarik bisnis mereka asalkan kamu bagian dari effort ku menguasai itu. “ Kataku, Jane senang. Dia mungkin merasakan ketulusanku seperti dia merasakan kehangatan sentuhanku pada pada malam pertama yang hebat pernah kami lakukan. 


“ Aku punya konsep. Aku ingin menjadikan ekosistem yang ramah. Tidak sekedar saling membunuh dan hegemoni. Tetapi sistem yang menawarkan efisiensi dalam sinergi dan kolaborasi, Aku percaya you are My dear akan dukung konsepku ? Katanya. Aku mengangguk. Dia senang dan rangkul aku. Deep kiss dan malam panjang yang indah. Setelah itu Jane menjadi team Srigala. Sibuk membujuk, menekan, menghitung dan memprovokasi siapa saja untuk tujuan hostile take over. 


***

Setahun kemudian aku bertemu dengan Jane.  “ Proses financial clossing terjadi. Kamu kuasai 70% saham melalui SPC, dan bank  offshore bertindak sebagai agent investment kamu. Orang tidak akan mengenal kamu di balik  akuisisi ukuran gigantik ini. Tetapi …” Janes terhenti bicaranya. Dia menangis. Aku menyerahkan tissue untuk dia mengusap airmatanya. 


“ Kamu preteli bisnis itu untuk mendatangkan uang tunai. Restruktur terjadi. Dengan alasan rasional, kamu merumahkan  ribuan karyawan. Menyingkirkan ratusan rekanan perusahaan. Mungkin mereka semua bangkrut dan frustasi akibat rasionalisasi. Kamu puas. Seakan kamu baru saja orgasme. Apa ini bisnis kamu, diri kamu? Kata Jane. AKu diam saja. 


“ Jane, bisnis IT dan infrastruktur Telekomunikasi itu tidak perlu karyawan banyak. Mengapa? bukankah IT itu diadakan untuk memudahkan bisnis dan membuat efisien. Hipokrit dalam moral bisa saja. Tetapi dalam bisnis,  itu konyol !. Hadirnya artificial intelligent adalah takdir mengenaskan bagi mereka yang masih mengandalkan otot dan hubungan humanis kerja. PHK itu keniscayaan. Tidak bisa dihindari. Mana bisa bisnis tumbuh melawan perubahan. “ Kataku. 


“ Dan karena itu kamu dapatkan uang tunai untuk generate rekening hedge fund kamu, mencari mangsa baru. Berburu lagi, termasuk mendapatkan wanita phd dan cantik yang lugu sepertiku. Untuk di PHP dan dikorbankan. “ Kata Jane dengan airmata berlinang.


“ Dear, aku selalu bicara tentang realita. Kalau aku bisa mengerti impian dan harapanmu, itu bukan berarti setuju dan sebuah realita yang harus kamu percayai. Karena satu satunya yang aku sesali dalam hidup ini bahwa aku harus terus berdamai dengan realita. Hidup ini memang tidak ramah dear. Mengertilah “ kataku berusaha menjangkau jemarinya untuk kuremas, tetapi dia mengelak.


“ Kamu memanfaatkan pengaruh dan kedekatanku dengan direksi target, dan akhirnya kamu lumat begitu saja. Semua mulut manis kamu, itu hanya drama Srigala. Kamu lempar racun kedalam target lewat skema shadow banking dan akhirnya target itu kehilangan power untuk terus melawan. Setelah itu ? Kamu menghindar bertemu dengan mereka. Kamu juga tidak mau bertemu denganku. Semua serba jadi legal dan ancaman. Sampai akhirnya target dalam posisi surrender or die. Kejam. Lebih kejam lagi aku,  yang menggiring mereka ke mulut srigala!  “ kata Jane menangis. Menyesali jatuh cinta kepadaku dan mempercayaiku.


“ Janes, kamu tidak perlu merasa bersalah. Direksi target itu menawarkan diri untuk diakuisisi karena mereka terlilit hutang.  Kesulitan cashflow akibat program bisnis yang terlalu humanis. Dihabisi oleh kumpulan SDM yang tak ingin berubah dan malas. Dihabisi oleh kerakusan stakeholder yang menggrogoti kesehatan jantung perusahaan.“ Kataku. Janes terlalu cerdas untuk mengerti sikapku. Semoga.


**


Aku  tengah dalam perjalanan bisnis ke Eropa ketika menerima telepon dari Wenny: Jenes meninggal dunia. Tepatnya bunuh diri. Beberapa orang bercerita menyaksikan tubuh Jene terjun dari puncak ketinggian gedung. Orang menduga duga. Rumor beredar. Ia tidak meloncat, seseorang mendorongnya. Orang tidak percaya Jane bisa bunuh diri. Dia sangat baik dan humanis. Mengapa harus mati mengenaskan.


Entah mengapa setelah menerima telp itu. Aku seperti melihat visual holo. Tubuh Jene yang meluncur itu mendadak menyala, bercahaya, kemudian pecah menjadi ribuan kunang-kunang. Penggambaran kematian yang terlalu dramatis, atau mungkin malah melankolis! Kematian janes adalah proses alami saja. Orang bisa mati karena kelaparan. Tetapi bisa juga mati karena alasan utopia yang tidak bersua. 


Mungkin saja terlalu idealis dan frustrasi karenanya. Akhirnya menerima kalah dalam kehidupan. Dikira kematian adalah solusi. Padahal berani hidup lebih bermakna daripada berani mati. Hidup adalah berkah. Dan karenanya kemauan menerima dan menjalani  realita dengan lapang dada, adalah misi manusia dihadapan Tuhan. Hidup ini bukan antara kita dengan ekologi, tetapi antara kita dengan Tuhan, yang sengaja  Tuhan create untuk mengagungkan diriNya. Semoga jane paham. Damai disisi Tuhan. 

11 comments:

Ira Maria Ulfa said...

Tak ada yang sia sia, yang diciptakan Allah subhanahu wata'ala di dunia ini, is it sir?

Ira Maria Ulfa said...

Good Morning babo

Ben de Haan said...

Nice story Babo - EJB ada pesan moral yang kuat bagi kita..realita hidup kadang nampak kejam dan kadang tragis; pilihan ada pada kita2..

Anonymous said...

Babo luar biasa..

Anonymous said...

Luarbiasa ❤️👍🏾

Anonymous said...

Menyenangkan dapat dipercaya banyak orang. Seperti melihat keadaan di balik layar bisnis kelas dunia, menyenangkan. Sebuah impian yg mungkin tak akan pernah terwujud.

Anonymous said...

Setiap ulasan babo saya selalu baca, apalagi soal "financial enginering", saya praktekan babo, kalo ada rujukan bacaan yang lebih banyak lagi, saya tunggu babo, saya mau bisnis kelas dunia babo

Anonymous said...

Saya tunggu babo ulasan financial enginering, saya mau jadi pengusahan kelas global

Anonymous said...

😊

Anonymous said...

🥲

Anonymous said...

I Love You My Son

Jalan menemukan rizki...

  “ Ale, bosoboklah kita” kata Mardi lewat SMS kemarin. Walau kami jarang sekali bertemu. Mungkin setahun belum tentu ketemu. Kami saling ma...