“ Maaf “ kata saya ke ira via telp. “ Janji buka bersama batal ya say. “
“ Ada apa sih? katanya.
“ Ada tamu saya dari Dubai mau ketemu.”
“ Gua engga mau tahu. Lue kan udah janji. “Kata Ira mendesak. Dia sahabat saya. Dia pernah jadi anggota DPR dan kini kerja di lembaga Think Thank yang didonasi oleh keluarga Bloomberg.
“ Kamu ada dimana ? Kata saya.
“ di PP”
“ Tunggu di sana.” Kata saya meluncur ke kawasan SCBD.
Dalam kendaraan “ kita mau kemana? Tanyanya.
“ Kan mau buka bersama. “
“ Ya ya.. “ dia tersenyum. Tapi kan baru jam 3 “katanya bingung. Saya senyum sambil baca email dari Hong Kong.
Ketika taksi mengarah ke bandara “ Ngapain ke Bandara?
“ Ke Singapore. Kita buka puasa di sana. Bareng dengan tamu saya dari Dubai. “ Kata saya.
“ Duh Ale, gua ini nenek nenek. Anak dan cucu gua pasti bingung kalau gua engga pulang. Aneh lue ya. “ usianya terpaut 2 tahun dengan saya. Dia lebih muda.
“ Gua pastikan jam 10 malam lue udah di rumah. “ kata saya.
Sampai bandara langsung ke tempat parkir private jet. Dia berkerut kening dan agak ragu masuk ke pesawat “ Ini pesawat lue? Katanya.
“ Masuk aja. Kamu aman kok “kata saya.
Sampai di Singapore, kami dijemput oleh kendaraan standar limo di Changi. Terus ke Mandarin Mauritius di Orchard, meeting dengan relasi saya dan buka puasa bersama. Jam 7 selesai. Kami balik lagi ke Changi AirPort. Terus ke tempat parkir private jet. Pulang ke jakarta.
Di dalam pesawat dia tanya “ lue tajir banget ya. Punya private jet. Tuh logo nama lue ada di depan Pintu masuk, di sandaran kursi juga logo nama lue. Pramugari pakai Pin logo nama lue juga. Dan itu mobil limo di Singapore juga supirnya pakai Pin logo nama lue juga. Lu siapa sih sebenarnya ?
“ Gua? Ya teman elo. Emang ada yang salah? Ini private jet bukan punya gua. Tapi gua bisa pakai kapan aja. Kalau gua di jakarta, harus order dua jam sebelumnya. Tapi kalau di Singapore atau Hongkong bebas. “
“ Tapi nama dan logo itu ?
“ Soal nama dan logo pada pesawat itu hanya paket service aja. “
“ Berapa bayarnya ?
“ Engga tahu. Ini layanan palladium untuk member.” Kata saya.
“ Kenapa engga beli aja?
“ Ira, saya tidak hidup dalam simbol material: dalam bentuk istana, kendaraan rubicon, lamborgini, alphard atau apalah. Tapi dalam bentuk seni berbagi dengan cara smart. Penguasaan bisnis memberikan kesempatan orang lain, karyawan dan direksi mentunaikan fungsi sosial perusahaan. Penguasaan saham di perusahaan, satu cara mengaktualkan ide berbagi secara intelektual dan spiritual. “
“ Lantas untuk apa kamu punya uang ? Kalau engga bisa menikmatinya dan menjadi orang hebat dihadapan orang banyak ?
“ Berpuluh puluh tahun saya memburu uang akhirnya saya tidak butuh uang. Berpuluh tahun saya mengejar harta demi kehormatan akhirnya saya tidak butuh kehormatan. Mengapa ? time is money tapi faktanya justru kita tidak punya waktu disaat kita punya uang. Kita kumpulkan uang karena kawatir miskin. Tapi faktanya kita selalu kawatir harta berkurang. Jadi, intinya uang akan memenjarakan kebebasan kita kalau kita maknai uang adalah segala galanya.
Tetapi kalau kita maknai uang hanyalah alat maka kita bisa menikmati hidup tanpa diperbudak uang. Tanpa kawatir menebarkan kesempatan kepada orang lain untuk berkembang. Hidup itu secure bukan karena financial resource tetapi karena financial freedom. “ kata saya berusaha mencerahkannya.
“ Ale, tepat jam 10 malam kurang 15 menit gua udah di rumah. Terimakasih untuk pengalaman hebat hari ini dan pencerahannya. “ kata Ira lewat WA. Saya senyum aja.
***
Setelah tanggal 21 April, saya telp tidak pernah diangkatnya. Sepertinya telp saya diblok. Ada apa? Saya berteman dengan dia lebih 25 tahun. Dia tidak pernah tanya masalah pribadi dan bisnis saya. Kami hanya berteman saja. Dia profesional peneliti dan pernah jadi anggota DPR. Sejak tahun 2015 dia kembali ke habitat sebagai peneliti. Hanya dia satu satunya teman saya yang tidak bicara bisnis atau terkait bisnis.
Kami bertemu disaat kami harus bertemu. Kalau saya sibuk, dan dia ingin ketemu, saya bisa santai jawab engga bisa ketemu. Dia tidak tersinggung. Kadang dia juga tidak keberatan bila ketemu disambil dengan urusan saya. Diapun tidak bertanya. Tanpa terasa, dia jadi penyeimbang hidup saya. Ditengah tekana bisnis dari mereka yang berharap deal dengan saya, ada teman yang tidak berharap apapun dari saya. Hanya ingin berteman saja. Kini usianya sudah 52 tahun.
Saat sedang nongkrong di People Cafe, saya bertemu dengan dia. Kebetulan sekali. Dia terkejut ketika saya tahu tahu sudah didepannya duduk. Dia tersenyum. “ Kenapa hape mati? kamu blok ya? Kata saya beruntun. Dia mengangguk dan tersenyum.
“ Kenapa ?
“ Takut.”
“ Takut kenapa ?
“ Takut aja”
“ Aneh kamu. 25 tahun kita berteman. Tahu tahu kamu berubah begini.”
“ Ale, sejak kamu ajak saya naik private jet saya sadar. Selama ini kamu pemain watak. Kamu bisa berbohong dengan saya secara sempurna. Menyembunyikan siapa kamu. Engga usah ketemu lagi.”
“ Saya perlu teman Ira, yang tidak melihat apa saya. Saat saya lepas semua atribut saya bersama kamu, saya merasa nyaman. Menjadi diri saya sendiri. Ternyata ada ruang untuk orang seperti saya yang tanpa atribut apapun. Itu aja. Apa salah saya mendapatkan kemewahan itu?
“ Kalau saya sahabat kamu, mengapa kamu takut buka diri kamu? Apa kamu pikir saya mau minta macam macam. Apa kurang waktu 20 tahun lebih kita berteman untuk kamu percaya saya tulus? “ Katanya. Dia berlalu dan saya bengong. Inilah yang disebut kutukan harta..Harga yang harus saya bayar. Ikhlas sajalah. Mau gimana lagi.
***
“ Mengapa ketidak adilan selalu akrab dalam hidupku” Kata Ira kemarin waktu bertemu dengan saya di Cafe, suasananya romantis. Kami duduk di sofa. Dia sendiri yang minta bertemu. Tentu saya sanggupi dengan suka cita.
“ Keadilan itu harus kita ciptakan. Engga bisa salahkan orang lain atau masyarakat atau negara. Apalagi dikeluhkan. Itu engga sehat untuk jiwa kamu. Bisa membuat kamu sulit bahagia”
“ Coba dech bayangin. Aku berusaha kerja keras sebagai birokrat. Tetapi hidup ku begini gini aja.”
“ Ya, itu kan pilihan kamu. Ingat engga. Waktu kamu diterima sebagai PNS, kamu bangganya minta ampun. Bahkan saat aku pulang kampung bertemu orang tua kamu. Apa kata orang tua kamu kepadaku?. Nak Ale yang sabar ya. Walau engga jadi PNS atau engga Sarjana. Itu artinya orang tuamu bangga dengan kamu dan meminta aku bersabar sebagai pengusaha. Sebenarnya, kebanyakan orang hidupnya terisolasi oleh persepsi diluar dirinya. Sehingga dia selalu merasa diperlakukan tidak adil" Kata.
" Cerahkan aku soal persepsi itu. Menarik juga kalau itu menjadi sikap kamu."
" Dunia ini maha luas. Itu menjadi sempit karena persepsi. Bagi saya, engga mungkin saya persempit hidup saya karena persepsi yang dibentuk orang lain. Ini hidup saya dan saya lebih tahu apa yang baik untuk saya. Lucunya, bagi kabanyakan orang, mau saja diisiolasi dengan teori yang sehingga membentuk persepsi yang membuat dia sempit sendiri. Karena itu antar manusia mau saja bertengkar tentang teori dan dalil. Itu omong kosong.
Prinsip beragama itu tidak banyak. Bahkan sederhana untuk dipahami. Satu saja, yaitu berbuat baik. Atau dalam islam berakhlak baik. Prinsip keimanan juga sederhana. Engga banyak. Dalam islam ada 6 dan rukun islam ada 5. Agama ibrani ada 10. Selebihnya adalah dalil atau teori. Ya namanya teori atau dalil mana ada yang pasti benar. Selalu setiap teori pasti ada yang bantah. Bahkan yang dianggap logika, pasti ada dialetika.
Orang katakan bahwa jauhi miras. Karena dosa. Saya tidak jauhi. Karena dosa miras itu teori. Saya kembalikan kepada diri saya sendiri. Kalau tidak memabukan dan membuat saya refresh, tidak merugikan orang lain, ya itu baik. Itu urusan saya dengan Tuhan. Orang katakan bahwa rokok itu haram dan tidak sehat. Saya merokok. Dan tidak berhenti merokok karena persepsi orang lain. Saya punya persepsi sendiri. Dan engga perlu saya ngotot paksa orang mengerti saya.
Kita baru syah menikah apabila pernikahan itu dilegitimasi negara. Maka jadilah rumah tangga itu soal hak dan kewajiban hukum, yang kadang sengketa diselesaikan di pengadilan. Saya tidak anggap rumah tangga itu lembaga. Itu hanya wahana pendidikan agar saya bisa bersabar dan tahu bertanggungjawab. Kalau orang anggap tidak sesuai syariat karena lemah terhadap istri, atau diangap tidak setia karena punya mitra bisnis perempuan yang bukan muhrim, saya EGP aja. Engga mungkin saya terkurung karena persepsi orang lain.
Persespsi orang bahwa kaya itu harus punya rumah mewah dan semua serba mewah. Saya tidak begitu. Bagi saya mewah itu kalau saya punya kebebasan masuk ke semua strata sosial tanpa rasa inferior atau superior. Yang penting engga bokek. Persepsi orang wanita cantik sebagai pendamping itu kebanggaan. Saya engga punya kebanggan soal itu. Saya bangga kalau wanita itu menjaga saya dan peduli kepada saya tanpa merongrong saya. Kalau saya memberi ya just given. engga ada embel embel. Happy aja.
Ya semua kembali kepada diri sendiri. Kalau nyaman dan tidak merugikan orang lain. ya lakukan. Soal persepsi orang lain, EGP saja. Karena kita tidak hidup untuk mendapatkan pujian dan menyenangkan semua orang. Jadi, soal sikap orang lain, kalau baik, sukuri. Kalau engga, ya sabar aja. Jadilah orang merdeka dalam arti luas. Sehingga dunia terasa luas tanpa disekat oleh persepsi orang lain. Karenanya saya bisa berbisnis ke manca negara beragam bidang usaha, bermitra beragam etnis, padahal hanya tamat SMA
Kami kembali menikmati kebersamaan itu sebagai sahabat. “ Gimana pendapat kamu soal kunjungan damai Jokowi ke Ukrania dan Moscow?
" Saya awalnya sempat bertanya tanya. Proposal apa sebenarnya yang dibawa Jokowi untuk misi perdamaian kunjungan ke Ukraina dan Moskow? saya tahu dari media massa bahwa kunjungan damai itu dalam rangka kemanusiaan untuk mengatasi krisis pangan dan energi dunia. Orang awam menganggap bahwa krisis energi dan pangan itu semata mata karena adanya serangan Rusia ke Ukrania. Padahal engga begitu. Kalau kamu berkecimpung sebagai pedagang oil and gas, dan komoditi pangan, kamu akan tersenyum saja. Apalagi kalau membaca analisa pakar dan pengamat di media massa. "
" Mengapa ?
" Baik saya jelaskan secara sederhana. Mari kita gunakan dulu logika ala pedagang. Harga melambung naik karena faktor permintaan dan penawaran tidak seimbang. Pembeli banyak tapi barang engga ada di pasar. "
" Mengapa barang tidak ada ?
" Penyebabnya hanya dua. Pertama karena produksi berkurang atau kedua, stok menumpuk di gudang. Penjual tidak mau jual. Sampai disini paham ya."
" Gimana dengan alasan COVID menyebabkan dunia kekurangan pasokan pangan. Kan, selama COVID diterapkan prokol kesehatan, yang sehingga petani dan pekerja mengurangi jam kerja.”
" Begitu kan alasannya? . Pertanyaan bego saya, Apa selama pandemi semua petani di lockdown? Kan engga. Mereka tetap kerja.
" Gimana dengan alasan perubahan iklim sehingga banyak panen gagal.”
" Perubahan iklim kan engga permanen dan tidak terjadi di seluruh dunia."
" Jadi alasan pandemi dan iklim mengakibtkan kurangnya pasokan, itu absurd. Itu hanya cerita media massa. Jadi apa?
" Ya penyebab utamanya adalah kerakusan pedagang dan pelonggaran moneter membiayai stok itu. Mereka menumpuk stok dan dampaknya kini 60 negara di jurang kebangkrutan." Kata saya.
" Oh segitunya? Ira mengerutkan kening.
" Mari kita lihat data untuk memperkuat argumen bahwa kenaikan harga pangan karena ulah pedagang. " Kata saya seraya membuka file di smarphone saya. Maklum Ira itu periset. Dia engga mau asal bicara tanpa data. Saya engga mau diketawain depan dia.
" Ini datanya " Lanjut saya. " Total volume perdagangan mencapai 62,58 miliar kontrak pada tahun 2021, naik 33,7% dari tahun sebelumnya. Perdagangan berjangka naik 14,6% menjadi 29,28 miliar kontrak. Perdagangan opsi melonjak 56,6% menjadi 33,31 miliar kontrak. Open interest, yang mengukur jumlah kontrak yang beredar pada suatu waktu, hampir tidak berubah. Pada akhir tahun, open interest mencapai 1,076 miliar kontrak, naik 2,6% dari 1,048 miliar kontrak pada akhir tahun 2020.
Sejak tahun 2018, ini adalah tahun keempat berturut-turut pasar derivatif yang diperdagangkan di bursa global mencatat rekor di atas tahun sebelumnya dalam hal total aktivitas perdagangan. Jadi sama dengan peningkatan perdagangan saham sebelum jatuh wallstreet tahun 2008. Hanya saja bursa saham dampak nya bisa dilokasir dan tidak sistemik. Tetapi kalau bubble price komoditi dampaknya struktural. Sekali meledak, tidak mudah memperbaikinya. Akan lama perbaikannya dan pasti terjadi perubahan significant terhadap tatanan dunia"
" Sangat mengerikan ya. Karena artinya, sejak tahun 2018 sudah terjadi penahan stok terhadap pangan. Pembelian besar besaran terus terjadi di pasar. Akibatnya harga terus melambung. Nah siapa pedagang yang rakus itu ?
" Dari 24 negara eksportir pangan dan pertanian dunia ternyata 10 negara merupakan kelompok negara maju atau negara industri yang lead, yaitu, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Perancis, Spanyol, Kanada, Belgia, Italia, Australia, Selandia Baru, Inggris, Denmark. Artinya, merekalah biang kelangkaan pangan dan harga melambung. Contoh sederhana aja. Produksi gandum dunia 800 juta ton. Rusia menyuplai lebih dari 40 juta ton gandung. Ukrania hanya 5 juta ton. Kemampuan pasokan Rusia dan Ukrania hanya kurang dari 5% produksi dunia. “ kata saya.
“ Emangnya suplai berkurang 5% ada pengaruh terhadap harga ? Tanya ira
“ ya enggalah. Kalau percaya, kebangetan begonya. " Kata saya tersenyum " Jadi penyebannya adalah ulah pedagang yang stok gila gilaan. Contoh sederhana aja. CPO itu sempat tinggi di pasar dunia, karena pedagang Singapore timbun CPO. Baik dalam bentuk phisik maupun kontrak future." Sambung saya.
" Bagaimana dengan energi ? Tanya Ira. “ Tadinya harga minyak bumi dan gas jatuh ketitik terendah karena ditemukannya teknologi shale gas oleh AS. Kemudian, katanya harga gas dan minyak naik karena produksi Shale gas AS turun drastis akibat perubahan iklim ekstrem. Suhu panas tinggi membuat shale gas menguap.
" Percaya? Seru saya satire “ Itu bohong. Kenaikan harga itu karena ulah pedagang yang menimbun berlebihan lewat phisik maupun kontrak future. Saya pedagang. Saya tahu pasti itu."
" Pertanyaan terakhir, mengapa sampai pedagang menumpuk stok ? Tanyanya.
"Karena krisis kepercayaan terhadap mata uang. Selagi pemerintah tidak transfarance dan akuntable mengelola moneter, ya mending pegang barang. Ngapain pegang uang. Bego aja kalau masih percaya uang.. "
" Apakah pedagang akan kalah? kata ira dengan gemas
" Ayolah adu kuat. Emang sekuat apa pemerintah? lah tuh akhirnya semua negara suffering akibat krisis dan sebagian besar menuju resesi." kata saya tersenyum." Tapi..."
" Tapi apa ?
" Nanti kalau mata uang sudah terkoreksi significant, dan negara ngaku kalah alias nyerah ya harga komoditi akan kembali turun. Namun tetap aja mahal bagi konsumen eceran. Karena mata uang jatuh " Kata saya tersenyum. Ira juga tersenyum. Dia tuangkan wine ke gelas saya. " Tapi dunia memang tidak adil. Kamu tahu. Marcab Apple itu USD 2,2 trilion. Itu sama dengan dua kali PDB Indonesia atau 6 kali PBD Singapore. Marcap Meta group ( facebook, Instagram, the messenger, WhatsApp ) sebesar USD 560 Miliar. Itu setengah dari PDB Indonesia. Bayangin aja. Marcap korporat seperti Apple jauh lebih besar dari PDB Indonesia yang jumlah penduduknya 270 juta. Marcap Meta Group, itu 1,5 kali dari PDB Singapore. Padahal Singapore dikenal leading bidang logistik dan financial center dunia. Adilkah ? Katanya kemudian.
“ Tapi penilaian ketidak adilan kamu itu juga tidak adil bagi Apple dan Meta serta industri hitech lainnya.”
“ Eh kenapa? kan mereka sudah raksasa. Apalagi yang tidak membuat mereka perkasa ?
“ Bayangin aja. Hidup mati Apple dan Meta Group itu tergantung kepada Chip memori yang diproduksi oleh Taiwan, China. dan Korea. Sementara produsen Chip memori tergantung kepada material berupa rare earth, Neon Gas dan Palladium yang dihasilkan oleh Rusia dan Ukrania. Apa jadinya kalau Rusia dan Ukrania tidak bisa menjual palladium dan neon gas karena alasan perang?
“ Ya value apple dan Meta juga jatuh.”
“ Nah itulah yang dirasakan tidak adil bagi mereka. Paham ya say”
“ Agar Neon gas dan Palladium bisa dipasok lagi, perang itu harus dihentikan dong. “
“ Benar. Tetapi walau perang usai, tatanan dunia dan ekonomi juga akan berubah. Engga akan sama lagi dengan sebelumnya. Kekuatan financial yang selama ini jadi sumber krisis dunia, harus dihentikan. Masalah economic Imbalance harus didefinisi ulang. Engga bisa lagi bertumpu kepada demokratisasi ekonomi. Engga bisa lagi bertumpu dengan kebebasan pasar yang menciptakan kartel pangan dan energi. Harus ada kekuatan negara mengintervensi agar keseimbangan itu terjadi secara natural. Namun pada waktu bersamaan juga dituntut pemerintahan yang bersih dan patuh kepada standar good governance.”
“ Artinya setelah perang ini, akan ada penyesuaian untuk kembali kepada keadilan”
“ Ya, tapi keadilan yang proporsional. Sesuai Tuhan mau. Engga bisa lagi keadilan yang subjektif karena alasan pasar, membuat pasar mendikte harga dan perputaran uang di dunia. Karena cara smart hidup itu bukan penguasaan resource tetapi distribusi peluang bagi semua untuk terciptanya koloborasi secara global” Kata saya tersenyum.
“ Masalahnya, Jel. " Kata Ira dengan wajah murung. " teman temanku sama sama PNS, semua kaya. Aku kesal. Aku mendundurkan diri. Terus aku jadi anggota DPR, ternyata sama saja. Aku keluar. Terus jadi karyawan swasta, sebagai periset. Aku masih begini saja. ”
“ Teman teman kamu tahu cara berbisnis dengan jabatannya. Dan kamu tidak “
“ Tapi itu kan jelas melanggar sumpah jabatan. Itu melanggar perintah Tuhan”
“ Soal melanggar aturan dan sumpah jabatan, itu kan soal pilihan. Kalau ukuran keadilan itu dilihat dari kaya mskin, ya menurutku teman teman kamu itu cerdas dan kamu bego”
“ Kenapa bego? Katanya melotot dan memukul saya, ya saya pegang jemarinya dan peluk. Dia tersenyum. “ Ya, bego. Kalau kamu tahu ukuran keadilan itu uang, ya jangan jadi PNS, jangan jadi anggota DPR. Jadi pengusaha saja. Atau lakukan seperti teman kamu lakukan. “ Kata saya.
“ Kan dosa.” Katanya memegang kancing baju saya.
“ Kalau kamu nyaman dengan pilihan kamu tanpa korupsi ya nikmati saja. Engga usah merasa terintimidasi dengan kekurangan financial. Apalagi mengeluh soal ketidak adilan. Sederhana kan.” Kata saya. Dia kembali memeluk saya. “ terimaksih, udah mencerahkan saya.” Katanya. “ Kadang aku berpikir. Kamu boong soal kamu tidak sarjana. Pastilah pendidikan kamu tinggi. Kalau engga, mana mungkin kamu bisa pahami masalah dunia ini secara taktis dan praktis” Lanjutnya.
“ Sekali ini saya pastikan, saya tidak berbohong. Benar, saya tidak sarjana.” Kata saya. Dia menyentuh kuping saya seraya memeluk saya. Thanks god. Sahabatku kembali kepadaku setelah 3 bulan ngambek.
3 comments:
Sahabat sejati ❤️👍🏾
Semua tergantung persepsi nya
Semua tergantung persepsinya
Post a Comment