Saturday, July 23, 2022

Uang...

 






“ Saya Xia He. Saya temannya  Cha. Dia minta saya menemui anda. “ Suara wanita terdengar dari Telp Kamar. “ Saya di lobi sekarang” Lanjutnya. Kemarin memang saya minta Cha agar mencarikan wanita untuk jadi pendamping saya dalam acara gala dinner untuk amal yang akan diadakan oleh Dewan Great Wall di Beijing. Saat ini saya sedang di Peninsula Hotel Beijing. 


“ Ya, saya segera ke bawah. Tunggu” kata saya. “


“ Baik. “ Katanya dengan suara lembut.


Ketika keluar dari pintu Lift.. “ Mr. B?” Wanita menegur saya.


Saya mengangguk. 


“ Saya Xia “ Katanya. Wanita dengan jacket winter. Sekilas coat maupun lapisan dalamnya itu merek Loropiana. Warna kuning gading dengan kerah tertutup dan lengann panjang. Tingginya diperkirakan 170 Cm. Dia menyalami saya sambil menyapa dengan bahasa inggeris yang sempurna. Terkesan dia wanita terhormat. Saya sempat menahan napas. Ini terlalu sempurna untuk menemani saya.Mengapa ? Cantik , cerdas dan berkelas. Itu sekilas penilaian saya.


Saya membimbingnya ke lounge Executive. Dia tidak mau berjalan sejajar dengan saya. Dia agak mundur selangkah. Ya saya tahu diri. Baru kenal.  “ Acara gala dinner besok malam. “ Kata saya ketika sampai lounge executive.


“ Ya. Hai ini saya datang agar besok engga kaku lagi.” Katanya tersenyum. Pembicaraa ringan menjadi menarik. Karena dia terkesan memang cerdas dan tidak nampak dia memaksakan diri untuk mengimbangi saya dalam berbicara. Apalagi bahasa inggrisnya sangat sempurna.


“ Ini tempat sangat berkelas. Kalau dibandingkan dengan kehidupan di luar, uang begitu tidak ada artinya. Tapi semua orang saya lihat tidak begitu menikmati kemewahan ini” Katanya seraya melirik ke arah sudut pada seorang pianis yang sedang membawakan lagu jazz. “ Boleh tahu. Apa makna uang dalam perspektif anda?


“ Bagi orang awam yang terbatas wawasan keuangannya, dia hanya mengenal satu kata money atau uang. Dia dapat uang dari gaji atau laba usaha dan kemudian dibelanjakan sesuai dengan pendapatannya, kalau ada lebih dia tabung. Dalam kasus ini uang ya uang. Tapi ada juga orang yang menyebut uang itu adalah arus terus menerus atau Current . Perhatikan, dia tidak menyebut uang tapi arus.. Ya sama dengan arus listrik. 


Kalau dianalogikan. Uang itu adalah sumbu negatif. Sementara aktifitas usaha adalah sumbu positip. Karena adanya sumbu positip dan negatif maka terjadilah current atau arus listrik yang bisa menimbulkan energy untuk bergeraknya roda ekonomi kedepan tanpa henti. Itu sebab uang juga disebut currency. Rekening di bank atau perusahaan di sebut rekening arus ( Current account). Nah dari persepsi ini,  uang bukan lagi selembar kertas. Bukan hanya alat transaksi. Bukan. Tapi uang sebagai sarana menghubungkan satu sumber daya dengan sumber daya lain agar terjadi hubungan arus bolak balik. Contoh bagaimana menghubungkan sumberdaya manusia dengan sumber daya material. Sumber daya material dengan sumber daya uang. Sumber daya uang dengan sumber daya pasar, dan lain sebagainya.   


Selagi hubungan antar sumberdaya itu terus terjadi arus bolak balik, maka itulah uang sebenarnya. Itulah uang dalam perngertian kapitalis. Dimana sebetulnya uang itu omong kosong. Uang itu hanya punya nilai kalau ada produksi. Sehingga uang itu hanya sarana distribusi capital untuk terjadi beragam aktifitas terbentuknya peradaban. Jadi bukan jumlah berapa banyak uang yang dikumpulkan tapi seberapa banyak aktifitas usaha yang bisa dikembangkan karena uang. “ Kata saya.


“Oh i see. Kalau begitu, uang bukanlah sekedar hak kekayaan tetapi kewajiban. Semakin besar uang didapat semakin besar kewajiban untuk berproduksi. Kalau engga, ya uang yang ada ditangan akan useless. Sama seperti Venezuela yang terus cetak uang dan akhirnya uang jadi sampah“ Katanya menyimpulkan. Menurut saya dia memang cerdas dan berkelas. “ Saya tercerahkan bertemu dengan anda. Saya tidak temukan di universitas soal ini. “ Katanya tersenyum indah. “ Terus bagaimana menjaga momentum hubungan antara poros negatif dan positif pada current itu? Tanyanya lagi. 


Wah jadi menarik diskusi ini.


“ Uang tidak harus berupa uang kertas atau emas. Tapi bisa juga dalam bentuk lembaran obligasi umum. Tidak harus obligasi umum, bisa juga obligasi khusus. Tidak harus obligasi khusus bisa juga obligasi sintetik. Begitu seterusnya. Dari beragam jenis uang itulah pasar terbentuk. Dari pasar yang diatur secara umum ( CH ) sampai yang diatur secara khusus seperti OTC. Jenis penerapannya bisa jangka pendek atau menengah atau jangka panjang. Penyelesaiannya bisa melalui opsi beli atau juat, bisa juga diserahkan nanti atau dibayar sekarang atau sebaliknya. “


“ Bukankah itu semua hutang? Katanya mengerutkan kening.


“ Benar. Tapi bukan hutang seperti persepsi orang awam. Bukan. Tapi itulah currency. Selagi arus bolak balik  terus terjadi dengan ditandai aktifitas usaha, maka tidak ada  yang perlu dikawatirkan tentang hutang. Justru karena itu value manusia jadi meningkat dan mempercepat proses kemakmuran diluar batas akal normal. Ya itulah mirracle of Capital."


“ Mengapa ?


“ Karena current mempunyai energy yang bisa dengan otomatis menciptakan hutang baru atau uang baru. Akan terus begitu. So, kalau uang di tangan tidak sampai terjadi arus berkesimbungan maka kita telah tertipu oleh sistem uang itu sendiri.". 


“ Mengapa ? 


“ Karena kita akan terjebak dengan sikap pelit, menyimpan uang takut berbagi. Menyimpan uang takut ambil resiko bisnis. Hanya masalah waktu kita akan jadi orang paling miskin dan bego dunia. Uang itu akan menjauhkan kita dengan lingkungan kita dan pada waktu bersamaan membuat kita rakus berkosumsi lemah produksi, yang justru merusak jiwa dan phisik kita  sendiri.   Contoh, krisis Eropa dan AS , karena Generasi yang sekarang tertipu dengan uang. Mereka berinvestasi dengan produk tanpa barang.  Mereka menciptakan money game. Laba tercipta tapi tidak ada pabrik terbangun. Akhirnya arus ( atau currency) , lambat laun melemah karena sektor real sebagai sumbu positip semakin kehilangan daya tarik. Pertumbuhannya kalah cepat dengan tumbuhnya uang. 


Beda dengan China dimana keseimbangan antara sumbu positip dan negatif terus terjaga dengan baik sehingga melahirkan economic in balance. Berapapun hutang, itu bukan masalah. Arus terjadi karena barang , jasa dan uang terus menciptakan energy tiada henti. Peradaban pun tercipta lewat semangat berbagi”  Kata saya. Dia tatap saya dengan agak lama. Saya tahu dia sedang berpikir untuk menyampaikan sesuatu. 


Dia tersenyum. 


“ Sekali lagi anda mencerahkan saya. Ringan penjelasannya tetapi logis. “Katanya.

 

“ Oh ya?. “ Kata saya mengibaskan tangan. “ Itu hanya bicara apa adanya. “ Lanjut saya.


“ Bagi orang yang dapatkan uang dari bisnis rente maka uang adalah segala galanya. Sebenarnya mereka takut. Takut miskin. Mereka menghindari rasa takutnya dengan menyimpan uangnya di bank. Akhirnya, mereka menjadi pelit. Mereka menutup diri dari dunia, dan hidup semata untuk dirinya sendiri. Padahal, di dalam hidup ini, semakin banyak kita melepas, semakin banyak kita mendapat. Orang harus keluar uang, guna mendapat uang. Orang harus memberi, agar mendapat. Orang harus melepaskan keinginan untuk damai, jika ingin memperoleh kedamaian.  


Banyak orang berusaha mencari kedamaian dalam hidupnya dengan menumpuk uang. Namun, keinginan untuk merasa damai justru menciptakan perasaan tidak damai. Segala upaya untuk mencapai kedamaian hanya akan menghasilkan ketegangan. Ketegangan itulah yang menjadi akar dari rasa tidak damai." Kata saya.


“ Oh..paham saya. Orang yang punya banyak kesibukan bisnis walau hutang tak terbilang, dia happy aja karena uang tidak disimpannya atau dikonsumsikan yang tidak produktif. Tapi dipakai untuk terjadinya arus melalui hubungan antar sumberdaya. “ Dia menyimpulkan.


“ Ya tepat. Maka hidupnya stabil. Makan enak, tidurpun pulas dan pandai memanfaatkan waktu dengan happy. Senang berbagi, spiritualnya makin tinggi karena dia selalu ingin dekat dengan Tuhan agar aman melewati hidup yang tidak ramah ini “ Kata saya.


“ Bagaimana dengan besok soal hutang? 


“ Besok jangan dipikirkan. Itu urusan Tuhan. Yang pasti di masa depan semua orang mati. Tugas kita bagaimana hari ini bisa berbuat dengan maksimal tanpa culas dan tetap sibuk..dan terus punya energy untuk ambil bagian membangun peradaban. “ Kata saya. 


Dia mengangguk. Usianya mungkin diatas 30. Saya tidak mau tanya berapa usianya. Itu tidak sopan. “ Bagaimana kalau kita pergi ke resto untuk makan malam. Bukan kencan. Mau?


“ Kencan juga engga apa apa.” katanya tersipu “ Walau sekali bertemu anda, tetapi dari Cha saya sudah banyak tahu tentang anda. Cha sangat mengidolakan anda. Katanya B, boss yang baik, mentor yang cerdas, dan sahabat spiritual yang menyenangkan. Tapi..


“ Apa ?


“ Predator yang bijak.” Katanya menahan tawa dengan menutup mulutnya. Saya senyum aja. Dia ikuti langkah saya ke restoran.


***

Keesokannya dia datang ke Hotel saya untuk acara gala diner. Selama dalam perjalanan dia menanyakan apakah saya merasa nyaman di Beijing dan apakah makanan kesukaan saya. Dia juga menanyakan apa yang saya tidak suka. Walau perjalanan hanya 20 menit ke tempat acara,  namun dia membuat suasana menjadi akrab. Pada saat acara gala dinner. Dia bisa berbicara dengan pasangan wanita dari kalangan berkelas. Senyum dan response pada setiap pembicaraan membuat sahabat saya yang ada satu table merasa nyaman. Setiap mata saya memandang makanan dimeja dengan sigap dia mengambilkannya dan memasukan kedalam piring saya sambil tersenyum indah. Dengan teliti dia menceritakan bagaimana masakan itu dibuat dan bagaimana teste bisa selezat itu.


Acara gala dinner itu dilanjutkan dengan dance bersama pasangan. Ini pertarungan yang sulit dalam batin saya. Tapi dia dengan tersenyum melirik kearah saya. Dia tetap diam walau semua pasangan sudah melantai. Karena teman saya melirik saya dengan tanda meminta saya turun melantai. Dengan sigap dia berdiri dengan membungkukan tubuh sambil mengulururkan lengannya agar saya sambut. 


" Hormatilah temanmu. Mereka mengharapkanmu ikut menikmati gala dinner ini " katanya. Dengan berat hati saya menerima uluran tangannya. Dia membiarkan saya memimpin dance itu sehingga saya tetap berjarak dengan dia. Senyum tak pernah padam pada setiap gerakannya.


Acara gala dinner itu berakhir menjelang dini hari. Dia menatap saya dengan penuh perhatian dan senyum mengoda, sambil berkata "Do you have an any idea tonight ? Saya hanya mengangkat bahu. Saya minta supir mengantar dia ke Apartment dan saya kembali ke hotel. Sebelum berpisah dia menghormati saya dengan membungkuk sambil mundur dua langkah. “ Terimakasih, untuk malam yang menyenangkan "katanya, dan berlalu.


Dalam perjalanan menuju hotel. Saya termenung. Saya baru saja bertemu wanita yang begitu sempurna. Membuat pria merasa pantas di pentas dan tetap mengutamakan pria untuk terhormat di hadapan komunitas berkelas. 


Ketika masuk kamar hotel , telp selular saya bergetar.  "Bagaimana Xia He ? tanya Cha  di seberang.


"Dengan penuh terimakasih karena dia telah menjadi pasangan yang sempurna mendampingi saya dalam acara” kata saya. 


" OK. Selamat menikmati malam menyenangkan bersama dia"


" Dia  sudah pulang ketika acara selesai “ Kata saya.


" Mengapa ?


" Ya karena acara sudah selesai dan saya suruh supir antar dia pulang."


" Ah..anda seharusnya bawa dia ke hotel untuk menemani anda. Dia sendiri bilang kepada saya bahwa dia tertarik dengan anda. Tidak mudah membuat escort lulusan academy jatuh cinta."


" Apa maksud anda?


" Dia escort. Saya contract dia untuk temanin anda." 


" Apa ? tapi…saya terkejut.


"Dia bukan teman saya. Dia escort. Dia lulusan academy escort yang dilatih secara professional menemani pria secara special agar merasa special. Apakah anda inginkan saya meminta dia datang  ke kamar anda lagi?" 


" Oh.No, thanks."


Ah…saya jadi ingat istri di rumah. Walau istri tidak sehebat escort. Tidak secantik premium escort. Tidak sepintar premium escort. Tetapi dia berbuat untuk cinta dan istri saya menemani saya karena contract dengan Tuhan untuk membuat saya sempurna tanpa perlu dimanjakan, tanpa peru special, agar saya selalu rendah hati..selalu. 


Segera saya telp istri dirumah.


" mah..."


"Papa, ada apa ? " Terdengar suara telp di seberang. Saat itu jam  3 pagi di Jakarta.


"Aku kangen mama"


"Kapan pulang"


" Bulan depan. Mama lagi ngapain?


" Lagi mau sholat Tahajud..papa udah sholat ?"


“Udah..mah…" Kata saya tercekak. Dan segera pergi ke toilet untuk  berwudhu dan sholat tahajud. Saya harus terus dekat kepada Tuhan. Karena uang itu sangat berat tanggung jawabnya.Tanpa pertolongan Tuhan, uang bisa membuat saya jadi manusia sampah. Ya kesenangan hidup karena harta mudah sekali membuat orang lupa dan tidak tahu diri. Lupa bahwa hidup adalah battle lfe, untuk berproses agar menjadi sebaik baiknya kesudahan di hadapan Tuhan tentunya, bukan di hadapan manusia. 


4 comments:

Anonymous said...

Semangat dan sehat sllu babo

Dani said...

Indahnya kebersamaan

Anonymous said...

Wah, selalu saja orang ini bikin aku berdecak. Jadi penasaran aku, siapa sih orang ini?!

Anonymous said...

Sesungguhnya cerpen ini menumbuhkan minat baca saya tentang peluang pasar, cos aiem a bisnisman ❤️❤️

Siluet kekuasaan dan kemiskinan.

  “ Mengapa kapitalisme disalahkan ? tanya Evina saat meeting di kantor Yuan. Dia CEO pada perusahaan di Singapore. Dia sangaja datang ke J...