Saturday, June 25, 2022

Perubahan...


 

Tahun 2007 seminar di Shanghai tentang industri elektronik, saya kenalan dengan ilmuwan mineral. Namanya Jianying. Walau terkesan dia kaku dan malas senyum. Namun saya suka visi dia dalam hal mineral. “ Saya mau kembangkan material pengganti logam tanah jarang. “ Katanya.


“ Gimana tekhnologinya?


“ Menggunakan senyawa fluorida teraktivasi Manganese4+. Itu bisa menggantikan kebutuhan logam tanah jarang untuk layar LCD. “ Katanya. 


Bagi saya ini peluang seperti too good to be true. Maklum saat itu China leading dalam pasokan logam Tanah Jarang. SDA logam tanah jarang China melimpah. Tidak ada industri elektronik yang bisa berdiri tanpa logam tanah jarang. Bahkan pesawat tempur tanpa logam tanah jarang tidak bisa menghasilkan sistem eletronik yang cepat dan ringan. Karena permintaan dunia sangat tinggi. China menarapkan quota ekspor  dan lebih utamakan dalam negeri. Makanya banyak industri elektronik berkelas dunia pindah ke China agar mendekati sumber logam tanah jarang.


“ Apa iya mungkin? Kata saya mengerutkan kening. “ Apa mungkin bisa menggantikan neodymium dari unsur logam tanah jarang. “ Lanjut saya. Dia  berusaha menjelaskan panjang lebar untuk meyakinkan saya.


“ OK apa yang anda butuhkan dari saya?


“ Saya butuh lab. “


Saya tatap dia sejurus. 


“ Bukan investasi besar. Saya hanya butuh beberapa peralatan. Dan biaya untuk hidup selama riset. “ Katanya. Dia tidak menyebut gaji tapi biaya hidup. “ Kami satu team ada 6 orang” Lanjutnya. Saya tidak segera meresponse tetapi saya janji akan memikirkan. Kami saling tukar kartu nama. 


Sebulan kemudian saya bertemu lagi dengan Jianying. Wanita ini usianya belum 30 tahun. Penampilannya sangat sederhana. Tak pernah pakai make up. “ Ok saya akan biayai riset kamu selama 1 tahun. Anggaran saya sediakan 1 juta yuan. Kalau lewat setahun tidak selesai, kerjasama kita gagal. Saya cut loss. Setuju?. Dia mengangguk.


***


2008.


Setahun kemudian, saya dapat kabar bahwa Jianying dan teamnya gagal dalam risetnya. Saya senyum saja. Saya undang dia makan malam untuk menghilangkan rasa bersalahnya. Bagaimanapun dia aset bagi bisnis saya. “ Engga apa apa. Jangan menyerah. Walau bisnis tidak berlanjut, secara personal saya tetap bantu kamu” kata saya


“ B, AS punya tambang logam tanah jarang. Lokasi nya di Mountain Pass, California. Namun mereka tidak pernah berhasil mengurai unsur logam tanah jarang. Terlalu rumit ekstrasinya.  Tapi laboratorium China sudah mampu mengurainya. Apakah mungkin kita beli bahan tambangnya dan kita urai di China. “ Katanya.


“ Dari mana kamu tahu? tanya saya.


“ Ada teman saya. Dia pengusaha LCD. Dia punya hubungan dekat dengan peneliti di China akademi sains.” 


“ Bisa atur saya ketemu dia” 


“ Tentu. Dia wanita sederhana. Tidak sarjana. Tetapi dia sangat cerdas mengelola bisnis supply chain LCD.” 


“ OK atur saya ketemu dia.” Kata saya penasaran. 


“ Tentu. Bagaimana besok? 


“ OK.” Saya sanggupi 


Wanita ini cantik sebenarnya. Tetapi karena engga dandan tidak nampak menarik


Makan malam ini suasana seperti taman saja. Engga lagi bicara tentang bisnis. Dia juga tidak merasa dibebani karena gagal dan menghabiskan uang saya 1 juta yuan.


***

Keesokannya saya bertemu lagi dengan Jianying. Dia datang ke restoran bersama wanita. Sama juga style nya dengan Jianying. Sangat sederhana. Rambutnya pendek dan terkesan ringkas bagi wanita sibuk. Dia kenalkan nama wanita itu Xia He. Saya senyum ramah agar tidak kaku. Tanpa basa basi, Xia jelaskan teknologi pengurai unsur logam tanah jarang dari tambang di California itu. “ Saya siap membangun pabrik pengolahannya di China. Asalkan kamu bisa datangkan bahan tambang itu ke China”


“ Mengapa bukan kamu saja yang beli dari AS”


“ Saya sudah coba, tetapi gagal. Mereka tidak ingin mineralnya diolah di luar China. Mereka focus pada riset sampai mereka bisa mengekstrak. 


“ Paham. Saya akan cari tahu gimana caranya bisa impor mineral itu untuk diolah di China. Tapi saya tidak janji apapun” Kata saya. Mereka berdua tersenyum senang. Saya tahu Xia He adalah pemasok terbesar untuk supply chain industri Hape di China, khususnya layar hape. Dia kaya raya. Tetapi dihadapan saya dia sangat rendah hati dan terkesan sangat serius. 


***

Lebih 8 bulan saya berusaha mendekati management tambang di AS itu. Selama 8 bulan itu 14  kali saya terbang ke As. Asalkan ada pihak yang bisa bantu masukin proposal saya ke perusahaan tambang itu, langsung saya datangi. Tetapi mereka selalu tutup pintu. Alasanya mereka tidak akan menambang sebelum mereka sukses dalam risetnya. Saya tahu mereka mendapatkan pendanaan dari konglomerat Arab. “ Kamu akan mati karena ambisi kamu” Kata teman saya di Hong Kong. “ udahlah. Lupakan saja” lanjutnya.


Di penghujung tahun 2009, saya dapat kabar dari Daniel, teman saya di DTC New York. Dia berhasil kontak dengan penyandang dana riset perusahaan tambang itu. Dia janji akan mengatur pertemuan dengan saya. Seminggu kemudian saya dapat kabar, bahwa saya ditunggu di Abudabhi. 


“ BIaya tambang kamu tanggung dan kamu boleh ambil materialnya. Silahkan kapalkan ke China. Kontrak Participant interest” Duh ini investasi lagi. Saya mau beli barang malah disuruh invest. Dasar Arab pelit. Lebih yahudi dari Yahudi. Apalagi dia minta kontrak PI minimal USD 100 juta. Tapi saya sanggupi walau berat sekali. 


***
Tahun 2010 saya bertemu dengan Xia He dan Jianying. Saya jelaskan skema PI untuk pembelian material tambang itu. Mereka saling pandang. “Terlalu besar investasinya. “Kata Xia.


“ Saya akan carikan dananya, asalkan ada kepastian market. Nah masalahnya pabrik pengolahan baru akan  kamu dirikan. Dan belum tentu sukses mengolahnya. “Kata saya dengan terus terang. Saya anggap itu masalah bersama. Jadi mereka harus paham kendala yang saya hadapi.


“ B, percayalah kepada saya. Yakinlah. Tidak akan mengecewakan anda. “ Kata Xia He. 


Saya tatap lama dia. Mereka berdua keliatan salah tingkah. “ OK saya akan carikan uangnya. “ Kata saya  Mereka berdua tersenyum senang. “ nah mari kita buat rencana detal pendirian pabrik pengolahan itu dan buat bisnis plan. Kalian pastikan dapat izin dari pemerintah China. Setelah itu saya  akan focus dapatkan sumber daya keuangan. “ Lanjut saya. Kami berjabat tangan. Dan saling mengaitkan kelingking satu sama lain. “ Janji untuk masa depan”kata kami serentak. 


***

Tahun 2011, kami dapat pembiayaan dari Bank of china ( BOC)  lewat skema non recourse loan. Karena kami tidak ada cash equity sebesar 40%, BOC tetap beri 100%. Itu berkat sahabat saya, Esther  yang bantu saya dapatkan fasilitas non cash loan dalam bentuk Standby LC sebagai collateral. Setelah itu proses pendirian pabrik berlangsung di Shenzhen dan kontrak PI dieksekusi lewat kontraktor berkelas dunia.


Tahun 2012 kami sudah bisa produksi oksida tanah jarang untuk diproses jadi magnet berkecepatan tinggi. Xia he semakin besar bargain nya di hadapan industri elektronik di China. Namun hambatan datang lagi. Pemerintah AS berkali kali menolak pengapalan mineral itu ke China. Saya terus berusaha melobi semua pihak di AS. Saya katakan. “ Semakin besar hambatan semakin besar ongkos dan semakin tidak efisien produksi hilir dan di hilir itu  adalah apple yang pangsa pasarnya terbesar di AS. Konsumen AS yang dirugikan” Tapi paranoid AS terhadap China sangat kental. Kami sabar aja. Itu hak mereka. Karena mereka yang punya SDA. Beda dengan Indonesia yang obral SDAnya.


Tahun 2015 perusahaan tambang di AS itu bankrut. Sponsor mengundurkan diri. Ya terpaksa kami akuisisi tambang itu. Setelah itu, pemerintah AS melarang secara resmi ekspor material tambang itu. Duh, gimana nasip industri yang sudah terbangun dan tambang yang sudah diakuisisi. Saat dapat kabar itu Xia He dan saya sedang santai di cafe di Hong Kong. Xia he menangis. “ Saya tidak mau miskin lagi B. Saya tidak mau. Apalagi gara gara saya kamu juga ikut hancur” katanya. Saya peluk untuk menenangkan dirinya. 


Hanya tiga hari saya berduka. Saya harus tegar. Semua mitra melihat kesaya. Saya harus hadapi masalah ini. Banker butuh kepastian dari saya. Buyer mengancam akan cairkan performand Bond kalau kami gagal delivery.  Saya temui pemerintah China. Mereka sarankan saya untuk bicara dengan Iran. Iran memang sedang berusaha mengekstrak material logam tanah jarang. Sama juga. Iran tidak mau jual materialnya. Akhirnya setelah berkali kali lobi dan bertemu, Iran setuju untuk mengapalkan materialnya asalkan kami ikut dalam konsorsium riset pemurnian logam tanah jarang yang sedang dilakukan Iran. Kami sanggupi.


Berkat lobi pemerintah China dan team saya di Moscow yang punya akses secara personal dengan Trump, akhirnya tahun 2018 tambang di California itu dizinkan lagi dibuka.  Pemerintah AS izinkan ekspor secara resmi dengan tarif pajak tinggi. Tidak ada masalah.  Material tambang di kapalkan ke China dan Produksi bisa  oksida tanah jarang bisa ditingkatkan.  Tapi hanya berlangsung beberapa bulan. Pemerintah AS paksa  kami agar dalam 18 bulan kedepan, kami harus bangun pusat pengolahan Oksida tanah jarang di AS. Itu artinya tahun 2020. Tetapi berkat kasih sayang Tuhan, datanglah COVID 19. Dan sampai kini AS engga lagi maksa agar kami bangun pusat pengolahan. Krisis ekonomi membuat AS  lebih utamakan produksi dan pajak. 


Tahukah anda?, tanpa magnet neodymium dari unsur logam tanah jarang,  kendaraan listrik tidak akan marketable. Mengapa?  Tanpa logam tanah jarang maka motor penggerak  mobil jadi berat dan semakin tidak efisien baterai. Nah dengan logam tanah jarang , motor jadi ringan. Semakin ringan,  motor penggerak semakin kecil dan semakin hemat baterai. Dengan logam tanah jarang Hape bisa meyinmpan data besar namun ringan dan baterai tahan lama. Semua peralatan modern tanpa logam tanah jarang jadi keliatan jadul.


***

Tahun 2018 bulan desember saya bertemu lagi dengan Xia He dan Jianying di Hong Kong. Tahun 2018 saya kembali aktif sebagai Chairman SIDC “ Kalian berdua tidak terpelajar. Hanya tamatan SMU. Tetapi kalian masuk ke bisnis dunia sains yang rumit.  Sangking rumitnya para ilmuwah sendiri tidak yakin sains itu bisa mengubah peradaban dan bergerak maju. Mengapa? Kata Jianying menatap saya dan Xia He.

“ Para ilmuwan itu hebat. Tetapi semua kemajuan iptek yang kini kita rasakan,  itu awalnya tidak mungkin bisa diaplikasikan. Ia baru menjadi mungkin setelah ada orang yang berani melakukannya. Tuhan tidak berikan keberanian itu kepada ahli ilmu pengetahuan. Tetapi kepada kami kaum pedagang. Dan modal jadi pedagang hanya keberanian. Tanpa iman, manapula kami punya kekuatan jiwa melewati setiap rintangan dan kesulitan. Apalagi titel cekak, modalpun cekak. Namun berkat Tuhan, kami bisa mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kami tetap rendah hati. Kalianlah para akademisi yang hebat. Kami bukan siapa siapa. Kami hanya hamba Tuhan. " Kata saya. Mereka berdua tersenyum.


Source " MyDiary.

Disclaimer " Nama dan tokoh hanya rekaan saja.

1 comment:

Anonymous said...

πŸ™πŸ‘πŸΎπŸ™

Mengapa Hijrah ke China.

  Sore itu saya makan malam dengan Florence dan Yuni. Kebetulan Yuni ada business trip dari Hong Kong ke Jakarta. Yuni kini CFO Yuan Holding...