Friday, April 22, 2022

Impian ke kota

 






Hanya sekali saya beli baju melalui broker yang ada di Louho stasiun Shenzhen. Tetapi sejak itu, setiap saya ke shenzhen wanita itu selalu ada di depan gate. Dia bersegera mendekati saya. Dengan bahasa inggris sepotong dan bercampur bahasa Mandarin dia menawarkan apa saja. Ada banyak kartu nama di tangannya. Ada yang tawarkan Jas, baju, dan lain lain. Saya tahu itu semua barang falsu. Saat itu saya baru 6 bulan berbisnis maklon di China. Tepatnya tahun 2005. Walau saya tolak secara halus, namun dia tidak pernah kehilangan harapan menawarkan barang bila bertemu saya.


Satu waktu, saat musim dingin. Saya tidak melihat dia di gate. Rasanya saya merasa bersalah. Karena lebih 4 bulan, sejak saya beli baju dan dia terus menawarkan barang. Saya terus menolak halus. Kemana wanita itu? Saat akan menuruni tangga stasiun, saya melihat wanita itu duduk di pinggir stasiun. Dia berlari mendekati saya “ Tidak boleh dekat gate, Saya tunggu di sini saja. “ Katanya. Tetapi dia tidak menawarkan apapun. Saya tersenyum untuk membuat dia merasa nyaman.


“ Ada orang hitam perlu Hape. Dia sudah setuju dengan contoh saya beri. Tetapi dia minta dalam jumlah besar” Katanya. Saya tertegun. “ Saya bingung dapatkan modal untuk pembeli itu.” Lanjutnya.


“ Mengapa tidak ditemukan saja  langsung dengan penjual”


“ Saya sudah pertemukan. Tetapi penjual tidak percaya. Maunya bayar tunai. Orang hitam itu tidak bisa bayar tunai.” Kata Wanita itu dengan wajah bingung. “ Ah maaf, silahkan lanjut. Saya menganggu waktu anda” Katanya dengan terbata bata.


“ Engga apa apa. Bisa lihat contoh hape yang diminati itu” Tanya saya. Wanita itu mengeluarkan hape dari tasnya. Saya tahu itu blackberry yang hanya casing saja. Isinya sama dengan hape umumnya. “ Berapa harga diterima oleh pembeli ?


“ 200 yuan ( Rp. 200 ribu ) “


“ Berapa harga dari penjual ?


“ 50 Yuan ( Rp, 50 ribu).


Saya berpikir sejenak. “ Kamu tahu dimana penjual ini dapat hape ini? Kata saya. Saya ingin tahu sejauh mana network wanita ini. Kalau dia tidak tahu ngapain saya buang waktu.


“ Saya antar anda ketempatnya” kata wanita itu. Saya ajak wanita itu naik taksi menuju lokasi yang ditentukannya. Sampai di lokasi. Saya lihat itu hanya ruko. Di dalam ruko yang tertutup itu orang kerja merakit Hape. Kami bicara dengan pemilik ruko itu. Dari wanita itu saya tahu bahwa mereka dapat supply dari pasar gelap dalam bentuk terpisah. Mereka beli bukan unit terurai, tetapi hitungannya gramatur. Jadi antar mereka bukan transaksi part elektronik, tetapi bahan metal dari hape itu.


“ Kami jual per unit untuk contoh hape ini, 40 yuan” Kata penjual pemilik perakitan. Saya mengangguk.


Aha! ini peluang dapat keutungan dari bisnis underground di China. Bagi pemula seperti saya di belantara bisnis di China, ini cara mudah menggalang dana dengan modal pas pasan. “ Mari kita temui pembeli kamu itu.” Kata saya kepada wanita itu. Dia ajak saya ke hotel kecil di kawasan Dongmen. Memang pria Afrika, Baru saya tahu bahwa dia mau bayar pakai LC. Saya sanggupi supply. Permintaanya 20.000 unit hape atau 4 juta yuan atau Rp. 4 miliar.


“ Kita kerjasama mau? Kata saya kepada wanita itu sebelum teken kontrak dengan pembeli. Dia senang. “ Berapa komisi saya” katanya.


“ Walau biayanya lebih rendah karena kita langsung beli dari sumber pertama. Namun saya tetap beli dengan harga 50 yuan per unit. Artinya kamu dapat 10 yuan per unit. Untuk kontrak ini kamu dapat 200,000 yuan”


“ Hah..” dia terkejut mendengar jumlah fee yang akan dia terima.


“ Mau mau. “ Katanya membungkuk. 


“ Siapa nama kamu? Tanya saya. 


“ Xiawei.” katanya,. Usianya mungkin 20 tahun.


“ Nah kita bagi kerja. Saya akan bayar uang muka kepada penjual dan kontrak dengan pembeli. Tugas kamu awasi proses pengadaan itu sampai kepengapalan. Sebelum masuk doz kamu periksa. Pastikan nyala. Gunakan alat test quality ” Kata saya menyebut nama test elektoromagnetik. “ Beli alat itu. Pastikan semua baik. Paham”


“ Paham.” Katanya tegas.


“ Soal ekspedisi itu urusan saya. Ingat, kalau gagal sekali ini, saya hilang uang dan kamu hilang kesempatan. Bagi saya kamu sudah seperti sampah. Jangan lagi bicara bisnis dengan saya. Paham.” Kata saya. Dia mengangguk dan nampak serius menatap saya “ Saya akan kerja keras.”


***

Sesuai rencana, dalam sebulan saya sudah bisa delivery. Walau sarat eksport  FOB  namun LC itu usance,  yang bukan at sight. Artinya kalau pembeli setuju, saya dapat bayaran. Kalau dia tolak karena barang rusak atau tidak bisa dipakai, maka saya tidak akan dapat bayaran. Dengan harap cemas saya menanti tagihan LC itu cair. Ternyata dua minggu dapat kabar dari bank bahwa LC sudah dibayar. Saya sujud sukur kepada Tuhan.


Xiawei saya telp untuk datang ke kantor saya. Saya bayar tunai komisi dia. Dengan berlinang airmata dia terima uang itu’ Apakah saya sedang bermimpi” Katanya setelah menghitung uang yang dia terima.” Uang sebanyak ini bisa beli apartement saya. Tetapi saya tidak akan beli aparteman, Uang ini saya akan gunakan untuk modal. Nah selanjutnya anda tidak perlu keluar modal. Saya akan delivery setiap permintaan anda. Kita jadi mitra, Setuju? “ Katanya. Saya salami dia.


***

Tahun 2006 saya duduk di longe executive hotel shangrila Zhenzhen. Dari arah pintu masuk keliatan Xiawei bersama pasangan manula. “ B, kenalkan ini kedua orang tua saya.” Katanya dnegna bahasa inggris sempurna. Xiawei memang gunakan waktu yang sempit untuk belajar bahasa inggris.


Saya menyalami kedua orang tuanya. “ terimakasih anda sudah banyak membantu putri saya.”Kata ayahnya dalam bahasa mandarin. Saya mengangguk. Kami makan malam bersama. Ternyata Xiawei sudah siapkan table untuk kami makan.


“ B, ingat engga. Tahun lalu ketika awal kamu sukses shipment ekspor, kamu ajak saya makan malam disini. Seumur hidup saya tidak pernah membayangkan bisa masuk tempat semewah ini. Saya berjanji kepada diri saya sendiri. Kalau saya punya pabrik supply chain sendiri, saya akan ajak kedua orang tua saya makan di sini. Impian saya ketika berangkat dari kampung tiga tahun lalu, kini terjelma sudah. Itu karena saya betemu dengan kamu. “


" Putri anda memang hebat dan dia orang baik. Punya masa depan bagus" Kata saya dalam bahasa mandari sepotong potong. 


"  Saya tahu diri B. Kalau soal cantik, ada banyak wanita cantik di China. Saya apalah, hanya wanita kampung yang miskin. Hanya effort saya yang bisa mengangkat kehormatan saya, bukan lainnya. Kalau kehadiran saya menyusahkan orang lain, tidak menguntungkan , apa bedanya saya dengan sampah di jalanan. Wajar saja kalau orang buang saya. Bukan mereka salah, bukan karena tidak bermoral, tapi karena memang saya sampah.” Katanya sangat tahu diri. Karena itu dia bekerja keras dan menjaga kehormatan dirinya lewat kinerja.


Terbayang oleh saya. Selama awal awal berbisnis dengan saya, dia tidak pernah mau terima uang makan dari saya. “ Saya ada uang tabungan B, tidak perlu kawatirkan saya. Saya akan baik baik saja” katanya ketika saya temui di tempat pusat perakitan hape. Pernah saya lihat dia makan siang dari bekal yang dia bawa dari apartementnya. Sangat sederhana. Selagi makan dia terus awasi orang kerja. Sangat serius. “ Dia baru pulang setelah semua produksi masuk kemasan dan di seal. “ Kata boss perakitan itu. Itu artinya dia pulang selalu dini hari.


Xiawei memang berhasil membangun  pabrik casing hape. Dia dapat pasokan bahan baku plastik dengan dukungan modal kerja dan investasi dari program UKM pemerintah. Sehingga dia bisa beli mesin moulding dan melalui business process. Itu karena saya sebagai penjamin pasarnya. Kini, pabrik Xiawei semakin besar. Dia bukan hanya produksi beragam casing, tetapi juga produksi metal daur ulang dari sampah komputer dan hape. Sampai kini kami tetap bersahabat. Dia tetap bersahaja.


Pesan moral : Kalau Xiawei sukses itu memang karena effort-nya dan kompetensi dia sendiri. Kerja keras dan passion yang luar biasa, serta berpikir positip. Dia sangat menjaga kehormatan dirinya, dengan menolak pemberian di luar statusnya sebagai mitra saya. Dia punya dream. Makanya ketika dapat fee besar, dia tidak euforia sehingga konsumtif, tetapi dia gunakan itu untuk modal agar dia merasa equal bermitra dengan saya


7 comments:

Anonymous said...

Keren

Anonymous said...

Luar biasa

Anonymous said...

Cerita bagus Babo....terima kasih

Anonymous said...

Mantap sekali pak...menginspirasi...

Anonymous said...

Inspiring

Anonymous said...

Sangat luar biasa, tanpa kerja keras, kompetensi tinggi dan kejujuran tdk akan ada kesuksesan...cerita yang menarik

Anonymous said...

Luarbiasa 👍🏾

Mengapa Hijrah ke China.

  Sore itu saya makan malam dengan Florence dan Yuni. Kebetulan Yuni ada business trip dari Hong Kong ke Jakarta. Yuni kini CFO Yuan Holding...