Saturday, January 22, 2022

Srigala betina, itu Jellian

 







Di Dubai, di Shakespeare and Co Al Zorah cafe , saya pesan Table makan malam. Setelah duduk barang sejenak. Saya pergi ke Toilet. Di kuridor menuju Toilet saya melihat seorang wanita dipaksa ikut pria. Mereka berdua. Salah satu pria itu memegang erat tangan wanita itu. Wanita itu menolak untuk ikut. Sepertinya wanita itu bukan warga Arab. Karena dia menggunakan bahasa inggris. Salah satu pria menggunakan senjata bareta dibalik saku jasnya. Standby. 


Namun sekonyong konyong wanita itu membalikan tubuhnya dari pegangan erat pria itu. Ternyata wanita itu menendang pria yang tanganya ada disaku jas. Pria itu terjatuh. Pada waktu bersamaan, pria yang mencengkram tanganya terbanting. Cepat sekali. Wow, ini  teknik bela diri terlatih. Profesional. Kedua pria itu bangkit. Kembali menyerang. Terjadi perkelahian. Ini perkelahian combat. Yang biasa digunakan oleh pasukan para komando. Tidak ada suara.


Saya segera maju dengan niat melerai. Memang sepi di kuridor toilet itu,  namun ini tempat umum dan berkelas. Sewajarnya menghentikan pertikaian. Namun salah satu pria itu menyerang saya. Dengan cepat saya mengelak. Serangannya terukur dan cepat. Tidak ada waktu saya menjelaskan agar menghentikan keributan. Terpaksa saya harus focus melindungi diri saya agar tidak konyol.


Di ruangan sempit , menghadapi serangan kombinasi pukulan dan tendangan dengan cepat, tidak mudah menghindar. Terpaksa saya hadapi dengan pekerlahian jarak dekat. Setelah rusuk saya kena tendangan. Peluang menyerang balik  terbuka. Dengan cepat saya gunakan dua jari menyerang dibawah tenggorokannya. Itu cepat sekali. Dia tersendak. Matanya melotot. Jatuh. ! seraya memegang lehernya.. 


Pria satunya yang sudah membuat wanita itu terjatuh, beralih ke saya. Dia lepaskan tendangan. Keras sekali. Duh saya sudah lama engga berkelahi. Saya terpaksa tidak menangkis serangannya tetapi menghindar dengan berusaha merapat. Ketika dia tendang, saya memutar tubuh 360 derajat dengan cepat melepas siku saya tepat di sisi dagunya. Dia terjatuh dan tidak bangun lagi. Ada dua pria terkapar dilantai kuridor toilet itu. Peristiwa itu berlangsung tidak lebih 5 menit. 


Saya segera dirikan wanita yang duduk bersender di dinding. Bibirnya berdarah namun dia masih bisa berdiri. Saya tarik lengannya berlari keluar dari kuridor. Sekuriti melihat. Mendekati kami. Saya ceritakan masalah. Dia langsung berlari ke arah kuridor toilet.  Dua pria Arab itu digiiring ke kantor sekuriti. Tak berapa lama ada pria  Arab botak masuk ke ruangan sekuriti. Pria botak itu memeluk wanita itu “ Kamu engga apa apa, Jellian? Katanya kepada wanita itu. Oh nama wanita itu Jilian. 


Baru saya tahu persoalannya. Dua pria itu dikirim oleh istri dari pria botak itu. Masalahnya selesai, Karena pria botak itu memohon kasusnya selesai. Dia janji keadaan ini tidak ada terulang lagi. Tetapi menurut saya, memang sekuriti itu semua menaruh hormat kepada pria botak itu. Mungkin dia pejabat atau keluaga kerajaan. Dia berterimakasih kepada saya. Saya senyum saja dan berlalu.


***


Keesokannya  saya tetap di kamar hotel. Siang hari  sampai waktu makan malam saya membaca laporan analisa geostrategis dan geopolitik timur tengah. Laporan ini dibuat oleh konsultan international Henry Kissinger. Ada juga laporan dari konsultan di Rusia yang saya pesan khusus untuk bisnis pipa gas. Saya juga membaca banyak lembaran data riset. Saya terus berpikir. Keputusan kontrak SWAP transaksi antara Bunker logistik Oil and Gas dengan Investasi Pipa gas. Sangat besar resiko. Tepatnya gamebling.  Kalau benar konflik terjadi, dan akhirnya Bashar tumbang. Bunker itu akan useless. Dan saya harus menanggung hutang atas investasi pipa gas.


Eropa dan AS berkeyakinan apabila Bashar jatuh maka kelompok Sunni akan mengambil alih kekuasaan. Tentu rezim Sunni di Suriah akan bisa memuluskan rencana jalur pipa gas Qatar-Saudi-Yordania-Suriah-Turki sehingga Eropa mendapatkan gas untuk mengurangi ketergantungan kepada Rusia. Skenario rezim Sunni di Suriah juga akan membuat Eropa semakin bisa mengisolasi Iran. Apakah Rusia menerima begitu saja ? Tidak. Rusia melakukan intervensi langsung di Suriah, karena jika Eropa mendapatkan pilihan gas yang lebih murah niscaya memukul ekonomi Rusia.


Sementara itu Iran dan Qatar sedang mengusahakan ladang gas bercadangan terbesar di dunia, persis di tengah Teluk Persia, di Parsi Selatan (Iran) dan Kubah Utara (Qatar). Tentu Iran ingin membangun jalur pipa dari Qatar ke Iran. Karena tanpa jalur pipa tersebut iran tidak bisa bisa mengekstrak gas secepat dilakukan Qatar. Untuk melancarkan pemasaran Gas. 


Poros Syiah Iran-Irak-Suriah, ditambah Hizbullah di Lebanon dan Yaman, jelas mengepung Saudi dari berbagai sudut. Saudi hanya bebas dari ancaman aliansi Syiah di sebelah barat di perbatasan Yordania dan Laut Merah. Sementara Iran sudah mencatat sukses menyanggga rezim-rezim Syiah di Irak dan Yaman yang keduanya berbatasan langsung dengan Saudi yang sekitar 15 persen penduduknya Syiah. 


Ditengah tumpukan dokumen diatas meja dan pikiran berputar putar menemukan jalaran terang. Saya dapat PM lewat SafeNet. PM dari kontak saya “Informasi yang kamu  minta tentang Jellian. Sekarang dia pengawal salah satu anggota keluarga kerajaan Arab. Dia karataka sabuk hitam dan master. Punya skill tempur komando. Sebelumnya dia pengawal Konglomerat Rusia. 


" Terimakasih. Info lain?


" Osama Bin Laden tidak menyadari bahwa orang kepercayaannya di Al Qaeda untuk urusan Irak, Zarqawi dikendalikan oleh Anbari.


“ Anbari kan ketua, Dewan Syuro Mujahidin, MSC” Kata saya.


“ Sepertinya ya. Dia gunakan nama alias, Abdullah Rasheed al-Baghdadi. Yang jelas Zarqawi dianggap asset oleh CIA karena mampu mengendalikan Anbari. Kamu kan tahu, MSC punya semangat anti Syiah. Mereka jadi kekuatan AS untuk melakukan aksi teror terhadap kepentingan Iran dimana saja.” 


“ Apa sikap Iran? 


“ Iran sangat siap. Masalahnya Pimpinan Puncak Al Qaeda, Laden ada rencana akan bergabung dengan Iran. Tentu, antara Al Qaeda dan MSC akan saling berhadap hadapan. Kalau Zarqawi tidak bisa menguasai Al Qaeda, AS pasti akan habisi dia. Dan juga Laden, termasuk Anbari. Kawatir mereka dimanfaatkan Iran. Bagi AS ancaman terbesar untuk keamanan regional Timur Tengah adalah Iran. Soal gerombolan itu mudah dihabisi kalau tidak lagi diperlukan. Soal sikap negara negara Arab sendiri terhadap kemungkinan terjadi komplik di Suriah, itu tidak jelas. Mereka hanya ikut apa kata AS saja. Dan kalau mereka meramaikan konplik Suriah, itu hanya soal bisnis Pipa gas saja. Demikian B. Signed out.


Saya harus dapatkan informasi dari orang dalam kerajaan. Itu untuk memastikan bagaimana sikap Arab.  Siapa? Kemungkinan dari Jelian. Bukankah dia bekerja sebagai bodyguard keluarga kerajaan. 


***


Saya makan malam dengan Victor di Jumeirah Al Qasr hotel, cafe Arboretum. Victor adalah sahabat dan juga mitra bisnis saya dalam bidang oil and gas. Ayahnya konglomerat Rusia.


 “ Apa rencana kamu dengan target kuasai logistik oil dan Bunker mereka punya? tanya Victor. Saya tidak menjawab. Pikiran saya masih kepada analisa poitik timur tengah. 


“ Situasi di Suriah tidak menentu sekarang. Sebentar lagi Chaos. Hanya masalah waktu. Pihak target kita yakin akan kuasai politik di Suriah paska chaos. Itu gerombolan yang ribut adalah proxy yang mereka bayar. Dia sangat minat untuk swap bunker oil mereka dengan proyek pipa gas itu. Mereka percaya kita bisa kendalikan EPC pipa gas itu.” Kata victor. Saya diam saja. Saya berpikir keras


“ B, mungkin timing yang tepat, untuk Rock dengan teman kita di London dan Moscow. Saya udah kontak London. Mereka beri lampu hijau. Kita bisa bergerak. “ Victor mendesak saya.


“ Apa jadinya kalau Suriah jatuh dan Assad juga jatuh. Darimana uang beli Bunker itu. Dan lagi kalau proyek Pipa gas itu jalan, bungker itu useless. Jangan konyol. “ Kata saya.


“ Tapi mereka buka harga murah sekali dan kita bisa lanjutkan kontrak off taker yang mereka punya “ 


“ Makanya pastikan informasi soal situasi sebenarnya di Suriah. “ Kata saya kesal. Karena victor terlalu ambisi. Tetapi pemahaman geostrategis nya rendah sekali.


“ Saya tegaskan apa yang kamu tugaskan ke saya. EPC di Moskow dalam kendali kita. Jadi kita bisa swap aset bunker di Dubai dengan EPC pipa gas. Dari awal kamu yang perintahkan kami bergerak. Sekarang kamu sendiri yang ragu, Ada apa?. Kata Victor. Dia telp ke Moscow. Setelah itu dia mengangguk. “ Everything on place “ Katanya singkat mengindikasikan siap bergerak tergantung printah saya. 


‘ Kita akan bergerak setelah tahu pasti situasi sebenarnya di Suriah. Paham. “ kata saya.


“ OK B, Saya ikut kamu saja. Siap! “ Victor merentangkan tangannya.


Pandangan saya terarah kepada table yang tidak jauh dari saya. Wanita yang kemarin bertemu saya di Shakespeare and Co Al Zorah cafe.

 

“ Bro, ..” Kata saya kepada Victor.” Kamu kenal wanita itu. Arah jam 3.” tanya saya. Victor menoleh ke samping. “ Kenal. “ Kata Victor. Saya terkejut. 


“ Wanita itu bekas pengawal pribadi Konglomerat Rusia. Sekarang dia jadi pengawal pribadi salah satu keluarga kerajaan? Yang juga pengusaha minyak Arab. Sepertinya, hubungan mereka semakin dekat. Ada apa ? Kata Victor menjelaskan secara detail. 


“ Saya mau temui wanita itu.” Kata saya. 


“ Ah kamu. Dia wanita Ukraina. Di sana wanita lebih murah daripada rokok Marlboro.” Kata Victor tersenyum. “ Saya pergi dulu. Mau ketemu Wada di Mandarin. Ikut saya aja. Kita pesta di tempat Wada. Ngapain di sini“ Lanjutnya. Saya menolak. Saya harus focus ke bisnis.


Saya melangkah mendekati table wanita itu. ‘ You! Serunya terkejut ketika saya dihadapannya. Dia berdiri menyalami saya. “ Kemarin saya belum sempat ucapkan terimakasih. Terimakasih atas bantuannya. “ Katanya. 


“Kenalkan nama saya Jellian. “ 


“ Saya Bandaro. Panggl saya B saja” kata saya tetap berdiri. Dua tangannya persilahkan  saya duduk. “ Senang akhirnya ketemu lagi kita” Katanya, Senyumnya indah. Wajah kaukasia. Tinggi mungkin 170. 


“ Saya baru kemarin itu melihat tekhnik bela diri. Cepat sekali dan pukulan sangat terarah langsung ke pusat keseimbangan lawan. Bela diri apa itu? Katanya.


“ Itu hanya cara saya  survival. Yang hebat itu anda. Sangat terlatih. Kalaulah tempat itu tidak sempit. Tentu tidak sulit anda menaklukan dua pria itu. “ 


“ Saya pernah berlatih bela diri komando waktu jadi prajurit di Ukraina. Tetapi saya dikeluarkan. Karena skandal dengan komandan saya. Ya itulah nasip jadi wanita Ukraina. “ Kata Jellian tersenyum getir. “ selanjutnya saya melamar ke agent bodyguard. Ya sekarang inilah kerjaan saya. Jadi bodyguard. “ 


Pembicaraan selanjutnya jadi cair. Kami bercerita soal budaya Ukraina. Dia tidak pernah tanya darimana asal saya. Itu berlangsung sampai jam 11 malam. Dia semakin dekat dengan saya. Dalam keadaan mabuk, saya berniat antar dia ke kamar. “ Anda nginap dimana?


“ Tidak perlu antar. “ Kata Jellian seraya mengibaskan tangannya. “ Saya kecewa karena boss saya janji akan datang. Tetapi dia lupakan saya sejak kejadian kemarin. Mengapa nasip saya buruk. Selalu jadi korban para istri yang tidak siap suaminya saya kencani. Kalaulah mereka hebat sex-nya tidak mungkin suaminya tertarik dengan saya. “ Jellian semakin meracau. 


Saya tidak mau ada keributan. Saya tuntun dia ke kamar saya. Saya rebahkan dia di tempat tidur dalam keadaan pakain utuh. Dia berusaha berdiri tapi hanya duduk di kasur. “ B, negara negara  Arab ini aneh. Mereka lucu. Lucu!!!. “ Jilian tertawa kencang. “ Satu memberikan bantuan kepada koalisi di Suriah.  Satunya lagi memberikan dukungan kepada Assad. Satunya lagi pura pura mendamaikan tetapi mengincar proyek Pipa bersama Iran. Padahal semua raja raja itu bersaudara. Yakinlah. Assad akan menang. Bukan karena Assad kuat tetapi karena semua raja raja itu bego. “ Jilian meracau. 


Dia lepaskan gaun makan malamnya. Tidak ada selembar benangpun melekat. Ternyata dia tampa underwear. Masuk ke kamar mandi. Saya awasi dari dekat. Kawatir dia terjatuh. 


“B, mengapa diam saja. Mari mandi bareng” Katanya menari menari di tempat shower. Seperti anak kecil. Saya kawatir dia terjatuh. Saya  mau gendong ke kamar tidur. Tetapi dia muntah. Saya elus puggungnya waktu muntah di depan closed.  Setelah itu saya gendong dia ke tempat tidur. Saya selimuti dia. “ Terimakasih B” katanya berbisik. Dia terlelap. Saya terpaksa tidur di sofa.


***


Pagi pagi breakfast, Wada dan Victor menemani saya di hotel. 


“ B, gimana keputusan kamu? Kata Wada.


“ Ya, B. Apa yang saya harus lakukan? Kalau batal aksi kita, ya sudah team saya di London dan Moskow saya bubarkan “ kata Victor. 


“ OK mari kita Rock. Perintahkan team London dan Moscow bergerak. Hari ini kita kontrak dengan pemilik bungker oil & gas. SWAP agreement kita eksekusi. Lakukan SWAP clean. Barter total tanpa uang atau swap share. Telp mereka. Kalau mereka setuju kita lakukan jam 11 di Hotel ini. “ Kata saya. 


Wada langsung telp perusahaan yang punya Bunker di Dubai bahwa kami siap kontrak. Setelah nego alot, akhirnya pihak Dubai setuju. Victor telp team di London dan Moscow untuk bergerak.  Saya menghela napas. 


***

Victor berhasil meyakinkan pemerintah Rusia dan menekan BUMN Rusia yang bertindak sebagai EPC pipa gas, untuk menunjuk afiliasi kami sebagai investor dan sekaligus mengelola konsesi pipa gas.  Itu berkat team Victor di London yang bisa yakinkan Banker mendukung program kami. Jadi hanya afiliasi kami yang mampu siapkan uang. Yang lain tidak siap. Tender kami menangkan. Atas dasar itu kami bisa akuisisi bunker Oil di Dubai tanpa uang. Hanya barter proyek Pipa gas. SWAP terjadi. 


VIctor dan Wada senang dan bingung. " Mengapa semua proses mudah. Padahal kamu tidak ikut campur sama sekali. " Kata Victor. Saya senyum saja.


Baru mereka tahu bahwa perang Suriah akan dimenangkan Asaad. Itu confirmed. Karena CEO bank di London yang merupakan milik  AS, dapat informasi dari Gedung Putih. Begitu juga Putin Connection, mengconfirmed juga. Jadi begitu mudah bank mendukung. Karena bank memang tidak akan keluarkan uang. Pemerintah Rusia mendukung project itu, karena memang tidak akan pernah ada proyek itu. Belakangan terbukti , perang Suriah dimenangkan Assad. Proyek pipa itu gagal. Kami dapat bungker oil gratis. Terimakasih Jellian. Well done. 


***


Setelah saya dapat kabar dari Victor dan Wada bahwa trasansaksi SWAP asset di London rampung. Saya kembali ke Dubai untuk memimpin rapat dengan dewan direksi yang lama. Lawyer kami dari London sudah terbang lebih dulu ke Dubai. Saya terbang bersama Lena sekretaris saya. Di dalam pesawat dia menjelaskan secara detail standar operasi yang ditetapkan SDIC Holding untuk bisnis logistik oil and gas itu. Saya mendengar sambil mata terperam. 


“ apa ada yang harus dikoreksi ? Kata Lena


“ Mau koreksi gimana? Saya tidak mengerti apapun. Itu sangat teknis dan dibuat oleh empat konsultan berkelas dunia. Pasti sekolah mereka tinggi. Pengalaman mereka dalam hal reorganisasi tidak diperlu diragukan. Rating mereka tripel A. “ Kata saya.


“ Ok, kamu sudah mengerti apa yang barusan saya sampaikan?


“ Engga. “ kata saya.


“ Boss. Yang serius. Kamu sudah membuat keputusan puluhan miliaran dolar. Punya bisnis yang sangat strategis di jantung bisnis minyak kelas dunia. Sekarang kamu punya portfolio itu. SDIC sudah masuk list dalam trader oil international.” Kata Lena mengerutkan kening.


“ Ya tahu. Terus apa kamu harus paksa saya mengerti. Nyatanya saya tidak mengerti. “


“ So, apa yang harus kamu katakan dalam rapat direksi nanti?


“ Ya saya hanya bilang kerja yang baek ya. “ Kata saya. “ Gitu aja. Boleh ?


Lena menggeleng gelengkan kepala. “ Aneh kamu…” katanya berbisik. “ Yang aneh itu kamu. Saya mau tidur, kamu ganggu saya. Bisa engga kamu berhenti ganggu saya. Tidur ya. Kamu tidur.”


“ Tugas saya harus pastikan anda tampil sempurna. Kalau nanti ada masalah, pasti DIrektur HRD tegur saya. “ Lena merengut.


Saya berdiri. Saya urut leher lena dari belakang kursi. Dia sempat menolak. “ Kamu stress. Saya urut, Diam saja. “ Kata saya. Pramugarti di first class mendekat dengan tersenyum. “ Apa ada masalah? “ kata pramugari. Lena jawab dalam bahasa korea. Karena saya naik KAL. Pramugari itu tersenyum. Perhatikan saya mengurut. Saya senyum aja.


Rapat diadakan di kantor logistik oil and gas di Dubai. Semua direksi hadir. Wajah mereka keliatan tegang. Saya didampingi Victor dan Wada. Saya tatap satu persatu. Kemudian saya pidato menjelaskan kebijakan dasar saya. Mereka menyimak. Dalam tiga bulan, yang tidak bisa menyesuaikan akan di berhentikan. Pidato itu sekitar 30 menit. Mereka semua mengangguk. Tidak ada yang bertanya. Kami kembali ke Hotel.


“ Boss,.” Kata Lena di kamar panthouse saya “ Waktu pidato tadi anda sangat menguasai bisnis logistik oil and gas. Mengapa anda terlalu merendah.” kata lanjut lena. Saya senyum saja.


“ Kamu ini aneh. Dia yang pimpin akuisisi., ya dia pasti lebih paham. Apapun dia sudah kuasai. Detail sekali. Bahkan dia sendiri yang tunjuk konsultan untuk buat standar operasi dan SOP “ kata Wada. 


“ Memang boss kadang doyan candain sekretaris. Pura pura bego. Itu canda cerdas. Saran saya, kamu harus percaya  bahwa dia kapten bagi kita semua. Dengan begitu, kamu pasti happy. Engga usah tegang “ Kata victor. Lena mengangguk.


“ Nah, kamu pulang ke Hong Kong. “ Kata Wada kepada Lena. Lena menatap saya. Minta pendapat saya. 


“ ya kamu pulang. Pulang dengan private jet Victor.” Kata saya.


" Saya bisa pulang sendiri naik pesawat umum" Kata lena.


" Kamu aset saya. Saya harus jaga kamu. Kamu engga bisa terbang sendiri, kecuali pakai private jet. Paham." Kata saya. Lena memeluk saya. Airmata mengambang. " terimakasih." Katanya berbisik.


“ Tapi jadwal meeting masih ada dua hari lagi.” Kata lena bingung.

Wada bisikan Lena. Lena melirik saya dan tersenyum. “ Good luck” kata lena kepada saya.


.” Jelian ada di lobi hotel. Saya sudah siapkan keberangkatan dia. Lusa dia kembali ke Ukraina. Soa kontrak dia dengan agent bodyguard, saya sudah bayar biaya tranfer dia.  Soal pengawal istri boss nya sudah saya beresin. Aman semua.  “ kata Victor. Wada tersenyum mendorong saya keluar Kamar hotel"  Go,  its time your time.”


Jellian berlari ke arah saya ketika melihat saya keluar dari lift Hotel. “ B, “ Serunya dan memeluk saya.  Saya sarankan Jellian kembali ke Ukraina. Saya beri dia uang USD 500,000. Saya tidak pernah cerita bahwa pemberian itu berkat jasanya membocorkan informasi kepada saya disaat dia mabok di kamar saya. Berkat dia  saya dapatkan deal terbaik. Di hadapan Jellian saya adalah malaikat tanpa sayap. Di Ukraina dengan uang sebanyak itu, hidupnya tentu akan berubah. Dia akan loyal kepada saya. Berkerja untuk saya,


Disclaimer : Nama dan peristiwa fiksi belaka.

5 comments:

Rudi Setiawan said...

True syory ditambahi bunga cerita kah ini, Babo?

Unknown said...

nice

Anonymous said...

Luarbiasa, klo dinegeri semua hal detail SDH diketahui tinggal bersatu dan kemauan...entahlah

Anonymous said...

super

Anonymous said...

seru...

Mengapa Hijrah ke China.

  Sore itu saya makan malam dengan Florence dan Yuni. Kebetulan Yuni ada business trip dari Hong Kong ke Jakarta. Yuni kini CFO Yuan Holding...