Saturday, November 11, 2023

Jokowi hebat?

 




Saya duduk santai menunggu jadwal sholat ashar di Starbucks. Ya 20 menit lagi. Sambil minum kopi saya asik dengan hape saya. “ Boleh duduk di sini? kata seorang wanita. Dia menunjuk table saya yang ada kursi kosong..

“ Duduk aja. Ini bukan restoran tapi public cafe. Siapapun bisa duduk di kursi yang kosong. Engga perlu izin segala.” Kata saya tersenyum. Dia duduk dengan wajah keliatannya engga happy. Tak berapa lama dia telp seseorang. Terdengar dia menjawab, oh gitu ya pak. Engga minat ya. Terimakasih “ Saya cuek aja. Itu urusan pribadi dia lah.


“ Maaf pak. “ Serunya. Saya menatapnya “ ada apa ?


“ Apa bapak berminat dengan produk investasi.” Tanyanya. Seperti nya ini salesgirls. Berusaha memanfaatkan peluang dimana saja.


“ Produk investasi apa ? tanya saya. Dia menjawab nama produk investasi yang dimaksud seraya menyerahkan kartu namannya. Saya tahu jenis produk investasi itu. Sebelum dia bicara soal profil produk, saya tanya aja dulu. “ kamu tahu strategi portfolio dari produk investasi yang kamu tawarkan.”


“ Yield lebih tinggi dari bunga bank. “ Katanya memperlihatkan graphik lewat notepad dia. Berusaha provokasi saya agar tertarik.


“ Saya engga tanya soal yield. Saya tanya soal portfilio investasinya. Streteginya. Tahu engga?


“ Kita udah punya track record lama dan selalu menguntungkan nasabah. Yield tetap diatas ratara produk investasi sejenis.” katanya berusaha provokasi saya. Artinya dia tidak paham apa yang dia jual. Dia hanya menjalankan penjualan sesuai dengan training. Tawarkan keuntungan pasti dimasa depan agar sikap rakus orang bisa dipengaruhi dan akhirnya kuasai uang di dompet orang. Ya saya diamkan saja. Kembali ke hape saya. Dia juga diam.

Tak berapa lama. Dia terima telp lagi. Sepertinya prospek kandas lagi. Keliatan murung dia. 


“ Pak, “ Serunya. Saya menoleh kedia dan tersenyum.

“ Sudah lebih sebulan belum dapat clients satupun. Kenapa susah sekali jual produk investasi ini?” katanya. Saya tatap dia sejurus. Dan tersenyum.” Sebenarnya tidak sulit. Terasa sulit karena kamu sedang berproses.” kata saya.


‘ Maksud bapak berproses itu apa ? Tanyanya.


“ Proses itu memerlukan tiga hal, yaitu persistence, knowledge, dan patience” kata saya.


“ BIsa jelaskan apa tiga hal itu ?


“ Persistence atau kegigihan, itu mutlak kamu punya. Banyak orang pintar di kampus tetapi gagal, Itu kraena dia tidak punya persistence. Kalah sama orang yang hanya tamat SMU tetapi gigih. Tapi kegigihan tanpa knowledge bisa berujung frustrasi. Nah dengan knowledge itu, kesulitan tidak dianggap hambatan. Tapi justru peluang untuk terus melangkah melewati waktu.


Kamu tidak akan bisa melewati waktu kalau kamu tidak punya kekuatan spiritual, yaitu kesabaran atau patience. Patience termasuk patuh kepada hukum kausalitas, dan konsesus moral dan etika. Tanpa kesabaran kamu akan jadi tidak tahu malu dan tidak tahu diri. Apapun usaha kamu akan jadi bahan ketawaan orang lain. “ kata saya berusaha mencerahkan.


“ Paham, Kelemahan saya hanya focus how to sale tetapi tidak paham product knowledge. Makanya setiap ada penolakan, membuat saya down dan frustrasi. “ Katanya. Dia menggut manggut. “ Ya. persistence, knowledge, patience.” katanya. Saya diamkan saja sambil lihat hape. “ Benar juga. Anak presiden jadi cawapres itu karena tidak bisa melewati proses. Pastinya engga punya persistence, knowledge, patience dia. Bego gua kalau pilih dia” Kata wanita itu berguman. Saya senyum aja.Azan datang. Saya permisi pergi. Tapi dia minta nomor hape saya.Saya senyum menolak halus..


***

Usai sholat Ashar teman kader partai minta ajak ke Spa. Saya temui dia di lobi hotel dan terus ke tempat spa.  Di tempat Spa sudah ada beberapa teman sedang sauna. “ Ini dia Ale” kata Abeng.” Tulisan dia sering di share di WAG kita. Engga nyangka kan orang yang  hari hari otaknya di bisnis tetapi masih ada waktu menulis. “ Lanjut Abeng. 


“ Yang aneh. Kalau gua ngobrol dengan dia, dia lebih banyak diam dan senyum aja. “ Kata Akhiat.


“ Itu artinya “ kata Abeng. “ Ale tahu omongan lue engga bermutu untuk ditanggapi. Dia anggap buang waktu, akan lebih baik disenyumin aja. “Sambung Abeng. 


“ Tapi dari tulisan lue di blog. Aneh aja.” Kata Erwin kader partai. “ Tadi kan lu bela dan vote Jokowi tahun 2014 dan 2019. Ya kan. ” Tanya Erwin.


“ Gua vote Jokowi bukan karena dia kompeten tetapi karena gua dislike Prabowo. Tetapi bukan dislike karena personal. Itu lebih karena rekam jejak PS yang pernah dinyatakan bersalah oleh dewan perwira tinggi TNI sebagai pelanggar HAM, menculik aktitifis pro demokrasi. Bagi gua, itu tidak bisa dimaafkan kalau dia come back ke politik. Karena bagaimanapun kita memilih calon pemimpin nasional. Kan engga mungkin menyerahkan kepemimpinan kepada orang yang tanganya berlumurah darah anak bangsa sendiri.” kata saya.


“ Sekarang lue sepertinya benci dan marah kepada Jokowi. Kenapa cepat sekali lue berubah. “ tanya Erwin.


“ Yang harus lue pahami. Orang tidak akan mengkritik dan terkesan benci kalau orang tidak mencintai. Sebaliknya orang yang tidak mengkritik hanya memuja, itu bukan cinta tapi budak tolol di era feodalisme. Dan di Indonesia ini masih banyak orang bermental budak. Makanya sulit kita bisa maju. Karena budak kan tidak rasional. ” Kata saya.


“ Padahal Jokowi itu hebat dengan approval rating tinggi diatas 70% ” Tanya Erwin.


“ Approval rating tinggi bukan karena dia hebat tetapi karena Tuhan tutup aibnya. Dan kader partai pengusung dan influencer melindunginya dari oposisi yang menyalahkannya dan niat untuk medegradasi dia. Sehingga publik tidak tahu kekurangannya dan tidak paham cara menilai dia dengan objeftif.” kata saya.


“ Ok, lantas mengapa segitunya lue terkesan menilai Jokowi. “ Tanya Abeng.


“ Jokowi itu besar karena partai yang mengusungnya dan influencer yang terus memujinya sejak periode pertama, sehingga persepsi positif terbentuk untuk seorang Jokowi. Harusnya ini disadari oleh Jokowi. Bahwa nama besarnya berkat perjuangan banyak orang yang melindungi dia dari oposisi, termasuk perang narasi di sosmed dengan pendukung prabowo. Tapi dia memang pemain. Dengan nama besar itu dia ingin jadi raja Jawa. Dia ingin kendalikan partai pengusungnya dan juga partai koalisi. Jadi king maker untuk anaknya. Dia awali dengan drama MK yang meloloskan anaknya jadi cawapres Prabowo. Itu kan konyol. Emang dia siapa? elite partai bukan, jenderal bukan, kiyai pasti engga, bukan pula keluarga pahlawan nasional. Tanpa jabatan presiden dia nothing. “ kata saya.


“ Ya benar juga ya. Dia bermain main dengan konstitusi yang sakral bagi semua orang. Fondasi demokrasi retak karena konsitusi dipermainkan. Ya kini dia sudah menentukan sikap. Engga ada lagi alasan untuk menutupi aib dia. Mereka mencintai NKRI dan Konstitusi pastilah marah dan benci kedia. Wajar aja sebagai sikap rasional cinta. Kini dia pasti dikuliti oleh mereka yang dulu bela dan milih dia. ” kata Abeng.


“ Yang bikin kesel. Jokowi anggap kita semua bego. Dulu orang yang sering hina dia kan PS. Belum lagi gank PS yang dukung PS jadi capres 2019, kasar banget menghina Jokowi di sosmed. Semua pemilih Jokowi membela dengan militan. Eh sekarang enak aja dia endorsed PS jadi capres dengan menjadikan anaknya sebagai Cawapres. Dia engga peduli perasaan pemilihnya yang dulu bela dia agar bisa menang Pilpres 2014 dan 2019. Memang dia tipe orang tidak punya malu dan tidak pandai berterimakasih. “ Kata Akhiat. 


" Kalau gitu siapa di ruangan ini yang pilih GAMA? tanya Akhiat. Semua di ruangan sauna nunjuk tangan. Saya senyum aja dan keluar ruangan Sauna.


Di lounge..


Ditayangan TV, Prabowo kritik menteri keuangan. Dalam catatan Prabowo, rasio perpajakan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau tax ratio to GDP Indonesia ada di angka 9,1%. Angka tersebut jauh di bawah Kamboja (18,4%) dan Vietnam (12,3%). 
"Saya tanya sekarang sebagai putra putri Indonesia bedanya kita dengan orang Kamboja apa, bedanya kita dengan orang Vietnam apa. Apa orang Indonesia lebih bodoh lebih gak becus saya kira ini adalah masalah manajemen," tutur Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023), Rabu (11/11/2023).


"Kritik Prabowo itu tentu ditujukan kepada Menteri Keuangan, yang dunia akui sebagai Menteri keuangan terbaik. Dan tentu ditujukan kepada boss Menteri keuangan yaitu Jokowi. Artinya dua periode kekuasaan Jokowi hanya doyan belanja tetapi gagal meningkatkan tax ratio. Makanya utang terus. Dalam dunia business, itu kalau ada CEO dan direksi engga bisa naikan ratio Return on Equity, itu sudah dianggap sampah. Walau dia jujur, rendah hati, itu hanya drama. Tetap aja sampah dihadapan pemegang saham." Kata Erwin


“ Ah prabowo memang lagi kesel aja dengan SMI. Karena banyak belanja APBN untuk alutsista ditolak oleh Kementrian Keuangan. “ Kata Herman.


“ Sebenarnya, bukan ditolak. “ Kata Pupung dengan cepat. “ Itu karena Prabowo memaksakan kehendak agar semua permintaan disetujui sesuai alokasi anggaran. Padahal alokasi anggaran itu harus patuh kepada syarat dan ketentuan berlaku. Misal, beli pesawat terbang tempur. Kan harus beli dengan principal, engga bisa dengan broker. Program pembelian alutsista kan terkait dengan industrialisasi pertahanan. Apa jadinya kalau beli dengan broker. Kan kita tidak dapat jaminan transfer tekhnologi.“ lanjutnya.


Menurut saya, kata Pupung lanjut “ bisa jadi kekesalan PS karena Jokowi tidak sepenuhnya dukung strategi kemenangan PS. Termasuk gusur menteri PDIP dan Menteri yang dia tidak sukai, seperti SMI, Basuki, Sadikin, Juga menguasai kantong kantong suara lewat dukungan aparat. Padahal PS berharap dengan Gibran jadi cawapres , Jokowi total all out dukung strategi kemenangan dia.”


Saya senyum aja.


“ Karena problem utama kubu PS adalah soal komitmen pendanaan logistik pemilu yang belum tuntas. Dan nasip Ketum Koalisi masih tersandera kasus di KPK dan jaksa agung. Gerakan civil society seperti ICW terus bersuara. Sementara sponsor dari kalangan pengusaha minta jaminan menang dan itu harus ada jaminan dari Jokowi yang kendalikan TNI dan Polri. Repot kan. “ Kata Herman.


Menurut saya, walau Prabowo mengusung keberlanjutan Jokowi, itu hanya retorika saja. Dia sebenarnya mengikuti arus perubahan Anies. Di mana otoritas pajak dan bea cukai dipisahkan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Lebih jauh lagi kalau baca visi misi PS memang tidak jauh beda dengan Anies. Hanya beda narasi dan retorika doang. Mengapa? PS berusaha menarik pemilih Anies kalau anies gagal masuk putaran kedua. Karena karakter dia memang pragmatis sekali.


***

“ Uda, Yuni baru mendarat di Jakarta. Rencana dari Bandara terus meeting dengan relasi di Grand Hyatt. Bisa ketemu Uda” Kata Yuni via telp.


“ Kapan kamu pulang? Tanya saya.


“ Sehabis meeting Yuni langsung terbang ke Ausi. “


“ Ya udah. Lain kali aja ketemunya” kata saya cepat.


“ Uda engga kangen dengan Yuni?. Kemarin waktu uda di Hong kong, Yuni sedang di Eropa. Kita engga ketemu. Please..” kata Yuni.


“Gua lagi di tempat spa. Gua engga janji. Kalau gua engga dateng, lue lanjut aja dengan bisnis tripnya. “ kata saya. 


Yuni terdiam. 


“ Uda tega..” Katanya matikan telp.


Saya tahu dalam 1 jam dia sudah sampai di Grand Hyatt. Saya langsung ganti pakaian dan terus ke Grand Hyatt. Sampai di Grand hyatt saya sms dia. “ Gua ada di lounge. Lue dimana?


“ Yuni ada direstoran jepang, Yuni  jemput ya?

“ Engga usah. Gua kesana aja.” Kata saya. Sampai di resto. Saya temui Yuni sedang  meeting dengan tiga orang pria. Saya duduk aja. Yuni perkenalkan bahwa saya temannya.


“ Kami tidak bisa membuat keputusan cepat. Peluang kerjasama dengan sumber daya yang besar itu memang bagus.Tapi kami MNC yang terikat dengan ESG. Dana kami dari money market. “ kata Yuni dalam bahasa inggris.


“Apa yang ibu ragukan?


“ Indikator pollitk dan ekonomi belum sepenuhnya mendukung. “ kata Yuni.


“ Lihat indikator fundamental ekonomi Indonesia. “ Kata salah satu mereka memperlihat graphik pertumbuhan pembangunan insfrastruktur lewat notepad.


“ Kami hanya melihat indikator  international. Data dari world bank. Logistic Performance Index (LPI) 2023, Indonesia berada di peringkat ie-61. Engga ada perubahan walau pembangunan meluas. Itu karena data ICOR diatas 7%.Paling tidak efsien. Bisnis kami bertumpu kepada supply chain global.Ya sangat beresiko investasi disini kalau index LPI begitu buruk.” kata Yuni.


“ Tapi sudah banyak investasi SDA di Indonesia. Itu membuktikan peluang dan kepastian hukum meningkat” kata salah satu mereka.


“ Indikator Transparency International, peringkat Indonesia diatas 100. Itu sudah masuk negara korup. Yang mau invest bisa jadi memanfaatkan peluang korup itu, Makanya semua bisnis SDA tidak ada yang qualified ESG. Lingkungan hancur, kehidupan sosial memburuk dan standar moral rusak“ Kata Yuni.


“ Indonesia punya presiden yang lahir dari sistem demokrasi. Approval rating Jokowi diatas 80%.” kata salah satu mereka.


“ Indikator demokrasi di Indonesia tahun 2022, berdasarkan Economist Intelligence Unit, skor 6,71. Skor itu tergolong sebagai flawed democracy. Negara dengan sistem demokrasi yang cacat tidak punya hope. “ kata Yuni.


Mereka terdiam. Saya senyum aja. “ Jadi apa usul ibu?


“ Kalian urus aja izin konsesi atas nama  PT kalian. Saya engga mau keluar uang untuk entertain pejabat. Itu urusan kalian. Setelah itu kita teken buyback agreement lewat skema countertrade. Artinya, biaya smelter dan infrastruktur tambang dari kami. Pengembalian investasi kami lewat buyback produk jadi dengan harga tetap berdasarkan harga bahan baku. Skema invoice akan kita atur kemudian. “ Kata Yuni


“ Kenapa ? Nilai tambah eksport untuk anda semua. Termasuk DHE masuk rekening anda di China.” kata salah satu mereka.


“ Kan itu skema counter trade. Saya beri uang dan barang modal, dan kalian bayar pakai hasil produksi “ kata Yuni menegaskan skemanya.


“ Wah menarik bu. Kami siap dengan skema itu. “ kata salah satu mereka.


“ Ok, kalau sudah siap izin konsesi, kita ketemu lagi” kata Yuni. Dan berdiri.” Permisi saya ada meeting lagi ditempat lain” Yuni lirik saya. Saya ikuti langkahnya keluar dari grand hyatt. “ Lue tega kerjain mereka” Kata saya dalam kendaraan.


“ Kan uda yang ngajarin. “ kata Yuni tersenyum dan peluk saya. “ Kita ke apartement Yuni ya. Sebentar aja.”


***

Dalam perjalanan dari Grand hyatt ke apartement Yuni.” Uda, kenapa mereka tidak paham indikator international terhadap ekonomi dan Politik. Itu kan datanya terbuka sejak Indonesia masuk ke pasar uang dan menganut liberalisasi moneter. “ Tanya Yuni.” Padahal indikator Logistik performance Index, Indikator Persepsi korupsi, ICOR, dan Index demokrasi semua buruk. Masih aja mereka percaya data media massa indonesia yang bias. “ Lanjut Yuni.


“ Masalahnya mereka tidak terlatih berpikir global walau mereka punya rumah di luar negeri dan sering ke mancanegara. Walau mereka pengusaha tetapi sejatinya mereka hanya broker SDA saja. Hidup mereka engga jauh dari rente dan selangkangan. Mana ada mindset dengan entrepreneurship vision. Maklumi aja. Apalagi rakyat awam. Benar benar buta mereka soal indikator kinerja pemerintah. Hanya percaya narasi influencer doang.“ Kata saya tersenyum.


“ Di luar negeri berita buruk tentang Jokowi merusak demokrasi sangat ramai dibicarakan. Hampir semua media massa mainstream membahas itu. Sampai sekelas majalah Time juga membahasnya.  Sepertinya berita kehebatan Jokowi sekian tahun rusak begitu saja karena berita itu. Ada apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia? Kata Yuni.


“ Ya biasa saja. Politik sayang anak. “ kata saya tersenyum. 


“ Tapi surat utang Indonesia masih dengan rating investment grade“  Kata Yuni


“ Ah rating surat utang engga bisa jadi patokan. Surat utang Venezuela AAA rate. Tapi hanya hitungan hari langsung jadi sampah. Rating itu kan Volatile dan sangat dinamis. Kapan saja bisa berubah cepat. Lihat aja tahun 98, utang negara default terpaksa minta bantuan IMF. Padahal tahun 96 ekonomi kita dipuja IMF sebagai keajaiban Asia” 


“ Jam berapa kamu boading ke Ausi? tanya saya

“ Yuni pakai private jet. Suka suka Yuni lah.” katanya tersenyum." Ya gua lupa, Di depan gua ini CFO world class investment holding" Kata saya. Yuni rangkul saya. " terimakasih uda.”


“ Saya harus segera pulang Yun. Istri saya kurang sehat. “ kata saya. “ Oh ya. Yuni dapat kabar dari kak Florence soal Ibu. Duh ya uda. Maaf, Kalau gitu Yuni antar ke rumah aja ya. “ Katanya prihatin. Saya mengangguk.


***


Hari ini saya bertemu dengan anak muda yang tidak saya kenal sebelumnya. Dia merasa frustrasi karena begitu berat process yang dia lewati untuk meraih mimpinya. Sementara dia tahu ada anak muda, putra presiden yang dibentangkan karpet merah untuk menjadi calon wakil presiden, yang tentu dalam proces berikutnya ayahnya akan menggunakan infrastruktur kekuasaannya agar dia bisa unggul dalam kompetisi Pilpres. Bertemu dengan teman lama pengusaha yang resah karena perubahan sikap Jokowi diakhir kekuasaanya.Tidak seperti Jokowi yang awal dikenal pada pemilu 2014.  


Dan terakhir bertemu dengan Yuni, yang seenaknya pecundangi pengusaha tambang lewat skema counter trade. Itu karena dia sadar bahwa dia deal di negara yang cacat demokrasi sehingga check and balance lemah. Index korupsi buruk, yang membuat pembangunan infrastruktur tidak meningkatkan index Logistik, itu karena ICOR yang tinggi. Memang boleh dikatakan kekuasaan Jokowi dua periode adalah kisah drama fiksi tentang mimpi Indonesia menjadi negara maju. Faktanya, dia tidak membawa Indonesia kemana mana, bahkan mundur  Semoga indonesia baik baik saja..

3 comments:

Anonymous said...

Tulisan yang sangat-sangat bagus...dan ini suatu kritik yang membangun

Anonymous said...

Thanks Babo

Bagus Brahmantyo said...

assalamualaikum pak jeli

terima kasih sharing cerita nya
ini mencerahkan

sebagai muslim apapun yg diperlihatkan saat ini adalah kehendak Alloh.
agar manusia bisa melihat lagi kekuasaan Alloh.

Baik atau buruk, itu bukti manusia hanya khalifah.

Uang kuliah Mahal...

  Saya ada janji dengan teman banker untuk meeting di sebuah Hotel. Dengan menggunakan taksi saya menuju tempat meeting itu. Saya merasakan ...