Saturday, November 11, 2023

Jalan gelap dan terang

 




Email dari Brian masuk ke inbox saya.  Lama saya berpikir setelah baca email dia. Mengapa dia menawarkan Sekurities aset yang tersimpan di bank Custody. Dari prospektus sekurities itu saya tahu, jaminannya adalah precious art and antique. Padahal dia sudah lebih 10 tahun tidak pernah kontak saya. Akhirnya saya jawab singkat. So what's your point in sending this email? tak berapa lama dapat jawaban. “ Saya di Singapore. Mari kita bertemu untuk membahasnya. “ katanya.


Saya ke Singapore dengan penerbangan pagi. Brian janji akan bertemu dengan saya di Marina Beach Hotel. “ B, saya mau monetise aset ini. Bisa bantu? Kata Brian saat bertemu di lounge.


“ Untuk apa uangnya?


“ Saya ada bisnis countertrade untuk sumber daya mineral tambang. Skemanya Buyback agreement. Saya sudah ada kontrak supply chain untuk amankan offtaker saya dengan pemilik konsesi. “ katanya dengan singkat namun jelas. Dia perlihatkan semua dokumen asli. Lengkap dengan code custody. “ Saya siap kontrak di hadapan team shadow banker anda.” Lanjutnya. Saya tidak berjanji banyak namun akan berusaha melakukan yang terbaik. Segera akan menghubunginya kembali.


Counter trade (CT) adalah perdagangan barter. Itu berlaku untuk barang maupun jasa. Sebenarnya ini model perdagangan kuno jauh sebelum uang populer digunakan untuk alat bertransaksi. Saya pertama kali melakukan CT antar negara tahun 2006. Saya beli minyak dari Iran dan saya bayar pakai truck dari China. Juga beli minyak dari Venezuela. Bayarnya pakai produk susu dari China. Sementara perusahaan saya terdaftar di Hong Kong. Itu namanya Switch trading.


Dalam perkembangnnya CT, tidak hanya sebatas barter tetapi udah berkembang dalam skema investasi dan transfer tekhnologi. Misal Indonesia beli pesawat tempur. Indonesia tidak 100% bayar dengan uang cash. Kita bayar dengan jasa yang bisa kita berikan kepada pabrik pesawat tempur dalam pembuatan body pesawat. Itu disebut dengan offset. Tentu itu bisa terjadi karena indonesia punya fasilitas pabrik pesawat terbang ( IPTN).


Ada juga model lain. Saya beli bahan mineral tambang dari negara A. Tapi karena ada larangan ekspor mineral tambang mentah, ya saya gunakan skema counter trade. Caranya ? saya menjual barang modal berupa Smelter dan sarana produksi kepada pemilik konsesi tambang. Dan pemilik tambang membayarnya dengan hasil produksi smelter atas dasar harga bahan baku. Artinya walau outputnya bukan lagi bahan baku namun tidak mengubah transaksi pembelian mineral tambang mentah. Ini disebut dengan buyback agreement ( BBA).


BBA juga terjadi pada investasi lapangan Gas dan refinery. Indonesia beli barang modal berupa mesin dan tekhnologi dari China atau jepang. Biasanya pihak buyer juga menjual jasa management produksi, maklum pemilik konsesi bego engga paham tekhnoloogi dan management yang high grade. Nah seperti karus lapangan Gas Tangguh dan lainnya, Indonesia bayarnya tidak dalam bentuk tunai tapi dari hasil produksi lapangan gas dan refinery. Jadi paham ya. Mengapa ekspor tinggi tapi DHE tidak balik ke Indonesia. 


Ada juga dengan model lain. Misal BUMN negara A, berutang di pasar obligasi. Saya tawarkan pembayaran utang kepada BUMN negara A, tapi saya dapatkan kompensasi dalam bentuk konsesi offaker. Umumnya saya bayar lewat skema 144A (S), artinya BUMN negara A terbitkan surat utang (global bond) lewat pasar limited offer, namun sejatinya uang berasal dari saya sendiri. Di neraca BUMN negara A, hutang itu dalam posisi off balance sheet. Tidak ada tercatat sebagi utang. Karena sudah dicover dengan Offtake agreement, hasil produksi. Contoh kasus utang Inalum untuk pembiayaan divestasi Freeport Indonesia. Ini disebut dengan trade compensation.


***

Saya hubungi Victor di Moscow via Safenet. “ Cari orang yang terdaftar secara eklusif dalam lelang international untuk precious art and antique. “ Kata saya.


“ Siap B. Tunggu sebentar.” Kata victor. Saya tahu dia punya network yang luas dalam business underground. Tak berapa lama dia kembali lagi ke saya. “ B, saya temukan. Alamatnya di Dubai. Saya kirim sekarang profile nya” Katanya.


Saya baca cepat profile target saya. Saya tahu sebagai member  exclusive dia pasti punya privilege terhadap akses private banking international. itu karena dia sudah melewati standar DD yang ketat.  Kalau saya bisa lakukan Bank Capture, tentu saya bisa manfaatkan  rekening dia lewat Interface untuk cross border payment.


“ Hubungi George di London” Kata saya. 


“ Siap B. Segera saya sambungkan ke George “ kata Victor. Tak berapa lama, George tampil di screen Safenet. 


“ George, berapa total dana clients di rekening offshore Budapest.” Tanya saya.


“ Sekarang ada USD 2,8 miliar. 


“ OK kita akan layering uang itu lewat monetize sekuritas aset yang ada di bank custody di London.” 


“ Gimana caranya B pindahkan uang dari rekening offshore Sekarang ketat sekali pengawasan AML.  “ tanya George dengan mengerutkan kening.


“ Kamu gunakan API untuk interface dengan rekening member  exclusive lelang barang seni dan berharga di Dubai.”


“ Engga mungkin dia mau rekening nya diutilize” kata Victor menyela.


“ Ya tentu tidak mungkin kalau kita minta izin” Kata saya.


“ So..”  Victor tersenyum. “ OK kita rock lagi. Go to bank capture.” Teriak victor. 


“ Ok Victor. Saya akan sediakan anggota team untuk itu. Tugas kamu atur dia masuk dalam lingkaran member  exclusive lelang, sehingga dia punya akses kepada target kita, Paham!


“ Paham B.” 


“ Nah, tugas kamu George, lakukan kontrak legal dengan Brian yang punya aset untuk dimonetize dan setelah API terkoneksi dengan rekening di Dubai, lakukan cross border transfer. Gunakan kontrak itu sebagai layering. Paham?


“ Paham B.”  Kata George. 


"Ya udah. bye. Good luck" kata saya malambaikan tangan.



***



Awal Januari 2023. Mirna terkejut ketika saya sudah ada depan pintu butiknya di bilangan Jakarta Selatan “ Eh bapak. Apa kabar pak” Katanya terkejut. Mirna adalah team shadow saya. Saya keliling ruanganya. Dia mengikuti langkah saya. Saya lirik dia dari samping saat melihat pakaian wanita yang terpasang di patung. Kulitnya memang putih, Tinggi 167 cm. Bodynya perpect. Bisa bahasa mandarin, Inggris, dan Arab. Lulusan MBA financial engineering di Singapore.


Saya tatap dia sejenak. Saya keluarkan hape. ‘ Saya kirim file ke kamu via SafeNet. Baca, Kamu punya waktu 10 menit baca. Lewat 10 menit file itu akan terhapus dengan sendirinya. “ kata saya. Dia cepat lihat hapenya. Dia baca cepat. Dia mengangguk.


“ Kamu akan jadi wanita jetset. George di London akan atur pembukaan rekening atas nama kamu di Swiss. Itu cukup untuk kamu ikut lelang perhiasan di Dubai. Dagang emas di black market. Victor akan atur kamu jadi member peserta lelang international. Selama melaksanakan misi, kamu akan punya private jet yang terdaftar di San Marino. Lengkap dengan pilot dan stewardess berkelas. Selama di Eropa dan Dubai kamu akan dikawal oleh body guard international. Paham ya. “


“ Siap pak. Tugas saya hanya masuk ke dalam members lelang dan bujuk salah satu members untuk memungkinkan team Victor lakukan cross border transfer dari rekening di Budapest “ katanya menegaskan. Saya mengangguk. “ Salah satu members itu pria Arab. Saya tahu selera dia. Kuasai dia. Jangan sampai salah sedikitpun langkah kamu. Sebelum melaksanakan tugas, kamu akan di training seminggu di Macau. Training jadi wanita jetset kelas dunia”


“ Team George dan Victor jauh dari kamu. Kamu akan sendirian dalam misi ini. Saya percaya kamu. Kamu punya  kercerdasan diatas rata rata  untuk imporvisasi di lapangan dan punya daya survival tinggi. Sukses kamu sangat menentukan sukses mereka melakukan layering fund. Ada puluhan client saya mempercayakan dana sangat besar untuk operasi ini. :Pahami itu. Saya tidak mau gagal. Kalau kamu tidak siap. Tidak perlu dilanjutkan.” kata saya.


“Siap pak. “ katanya. “ Sangat siap pak. Engga perlu ragu” katanya.


“ Ya udah. Hati hati ya “ kata saya. Dia mengangguk.


“ Oh Ya. Anak kamu masih di AS ?


“ Masih pak. Sekarang udah universitas tahun pertama.”


Saya senyum aja.


“ Pak, …” katanya tersendat.


“ Ada apa?


“ Setelah misi ini boleh saya pindah ke Canada. “


Saya tatap lama dia. Sampai dia salah tingkah. “ Pastikan misi kamu sukes. Nanti kita bicarakan soal rencana kamu pindah” Kata saya berlalu.


***

Bulan agustus 2023 saya mengantar Mirna ke Bandara. Dia akan tinggal di Canada bersama putrinya. Dengan uang yang dimilikinya sebesar USD 5 juta dari bonus yang dia terima dari George, dan USD 25 juta dari Victor, plus tabungan selama jadi team shadow saya, itu memungkinkan mudah bagi dia pindah warga negara. “ Aku hanya ingin damai dan aman, B. Apalagi kedua orang tuaku sudah meninggal. Tetapi aku tetap cinta Indonesia” Kata Mirna.


Saya hanya mengangguk dan tersenyum. “ Jaga diri kamu baik baik. “ Kata saya. Dia rangkul saya lama sekali. “ Semoga secepatnya ada lagi tugas untuk saya” Kata Mirna. Aku lambaikan tangan saat dia masuk gate..hampir 10 tahun Mirna jadi anggota team shadow ku. Telah melakukan 5 kali operasi di luar negeri. Pada akhirnya demi masa depan anak dan cucunya,  dia harus berdamai dengan kenyataan, yaitu hijrah ke negeri orang.


Hidup memang tidak ramah. Begitu banyak dana haram yang tidak bisa bergerak karena aturan hukum. Sementara ada orang super kaya yang dapat fasilitas kemudahan melakukan cross border payment unlimited hanya karena dia qualified melewati DD oleh Lembaga Keuangan first class dan tentu di endorsed oleh otoritas. Standar ganda memang. Dan itulah ketidak adilan. Masalahnya,  apakah kita biarkan ketidak adilan sistem dalam keterbatasan financial resource atau ambil bagian dari sistem itu untuk keadilan bagi diri kita sendiri. Ya ini soal pilihan. Pecundang atau penakluk. 


3 comments:

Anonymous said...

Makasih babo

Bagus Brahmantyo said...

assalamualaikum pak jeli.

teringat cerita seperti ini tahun 2005 pertama saya kenal bpk.
sudah 18 tahun yg lalu.

memoribial sekali pak

murdyantara@gmail.com said...

Tolong negara ini dari bahaya koruptor APBN oleh Ketum partai agar dana yg diambil tdk bisa keluar, thanks

Uang kuliah Mahal...

  Saya ada janji dengan teman banker untuk meeting di sebuah Hotel. Dengan menggunakan taksi saya menuju tempat meeting itu. Saya merasakan ...