Saturday, April 01, 2023

Uang haram di lingkaran pejabat

 




“ We shall meet “ Pesan datang dari aplikasi SafeNet. Saya tahu ini ada masalah serius yang harus dibicarakan Steven kepada saya. Tepatnya lebih dari serius. Berkaitan dengan acaman terhadap masalah dia, dan tentu kepada saya juga.  Saat pesan itu masuk saya sedang di KL. “ Saya akan datang dengan private jet ke  KL. Kita bicara nanti di pesawat dalam penerbangan ke Hong Kong.” Pesan Steven  berikutnya. Saya menyanggupi. Sore hari saya sudah di bandara KL international. Steven mengajak saya ke tempat parkir private jet. Kami terbang ke Hong Kong. Di dalam pesawat hanya ada kami berdua.


Lona hilang.  Di tempat kerjanya semua anak buah dan pengawalnya tewas. Mereka dilumat oleh cairan asam. Engga ada jejak siapa pembunuhnya dan korban tidak terindifikasi. Polisi Kamboja nyatakan cased closed. “ kata Steven dengan nada datar. Dia seperti stress. Bukan seperti tapi benar benar stress.  Saya berusaha tenang. Teringat setahun lalu saya bertemu dengan Lona di Singapore. Sepertinya dia tidak ada masalah. Business jasa aplikasi judi dan game online nya bagus bagus saja. Bahkan berkembang pesat. Karena ada izin dari club bola di Eropa tapi diatur oleh yayasan yang terdaftar di Malta. Negara bebas pajak.


“ Masalahnya B, Lona ternyata terjebak pencucian uang yang dilakukan sindikat di Kamboja. Ini terhubung dengan sindikat di Taipeh. Mereka semua boronan pemerintah China. Tinggal di Kamboja dengan passpor palsu. Kebanyakan mereka gunakan passport Indonesia. “ Kata steven kemudian. Dia pelihatkan photo lewat gadget nya. Saya terkejut ketika meliat photo itu. Lona sedang bersama pria di Cafe di London.  Saya kenal pria itu. Namun nama pastinya tidak tahu. Dunia bawah tanah menyebut Eagle Nam atau disingkat EN. 


“ Kapan kamu dapat photo ini ? Tanya saya dengan raut keras.


“ Setelah Lona menghilang. Saya dapat dari jaringan saya di Hong Kong. “  Kata Steven lesu.


Saya terdiam. Berpikir keras. Masalah yang dihadapi Steven terlalu besar. Sangat besar. EN memang anggota kartel Narkoba Golden Triangle. Menyentuhnya sama saja menghadapi boss Golden Triangle. Itu  bukan hanya menghadapi mereka tetapi juga menghadapi aparat polisi, militer dan pejabat yang melindungi mereka.


“ B, apa yang harus saya lakukan” kata Steven dengan wajah tak berdaya. 


“ Kamu tenang. “ Kata saya. “ Mari hitung masalah yang kita hadapi. Sebutkan apa saja.”


“ Hanya satu.” 


“ Apa ?


“ USD 15 miliar yang ada di rekening offshore telah lenyap terkuras. Itu dana sebagian besar milik  sindikat Golden Triangle, dan Lona menghilang. Kini saya jadi target terbuka. Saya tidak bisa sembunyi. Karena perusahaan Lona itu pemegang saham mayoritas adalah  saya. Belum lagi …”  Kata Steven terhenti. Dia mengusap kepalanya.


“ Apa?


“ Asosiasi bola juga dapat bagian fee dari aliran dana haram ini. Karena izin game online mereka yang keluarkan “ Kata steven menunduk. 


“ Duh Steven. Artinya dari awal kamu yang merancang semua. Dan Lona hanya jadi pion kamu. Bodoh sekali kamu !” Kata saya setengah teriak. “  Maafkan saya B..” Suara steven terdengar lirih. 


“ Ya udah kamu tenang aja. Saya akan urus ini. Janji setelah ini jangan pernah sentuh lagi bisnis ini.” Kata saya dengan mimik keras memperingatkan Steven. 


“ Ya janji B. Kalaulah dari awal saya dengar nasehat kamu, tentu ini tidak akan terjadi.” 


Saya telp Victor di Moscow “ Bawa team kamu ke Macau”

“ Apakah itu termasuk team pemukul juga ?” Kata victor menegaskan. 

“ Ya. “  kata saya singkat dan menatap Steven. “ War begins now “ Kata saya lambat dengan mata marah. Steven mengirim semua file account via safenet. Saya forward via safenet ke Victor dengan catatan. “ Atur rencana. Save Steven.”


***

Keesokannya saya bertemu dengan Victor di kamar panthouse hotel milik Steven. “ Atur EN ketemu saya. Dimanapun. Saya siap. “ kata saya setelah breifing Victor soal detail rencana  operasi.  


“ Siap B.” Kata Victor. Saya segera minta Victor keluar dari kamar saya.  Steven gandakan pengawalnya di tempat tinggal dan di hotelnya. Kemanapun dia pergi harus dapat izin dari team Victor. Steven setuju. 


***

30 hari kemudian saya dapat kabar dari Victor. “ B, udah terkonfirmasi EN mau bertemu dengan anda. Dia pilih wilayah netral di boarder kamboja.” Kata Viktor. 

“ OK. Kapan ?

“ Besok.”

“ OK.

“ Kita terbang ke Malaysia dan terus naik kendaraan ke boarder. “ Kata victor. 


Pertemuan itu sudah direncanakan dengan baik oleh Victor. Terutama soal keamanan saya. Termasuk jalur evakuasai kalau terjadi kontak senjata.  Dikuridor hotel dia akan tempatkan 4 orang pengawal. Dia juga sudah tempatkan satu Sniper untuk melindungi kami dari serangan tak terduga. " B, bagaimanapun pertemuan ini beresiko besar. EN belum sepenuhnya bisa kita lumpuhkan. Mereka terlalu kuat. Dapat backing dari aparat. Kamu sabar bisa engga sampai bulan depan, Saat itu dia sudah bisa kita lumpuhkan. " Kata Victor. 


" Saya harus ketemu dia dan sekaligus hentikan perang. " Kata saya berkeras hati.

" Tapi B, dia tidak ingin kamu datang dengan pengawalan. " Kata Victor dengan kawatir.

" Ya engga ada masalah. Saya datang sendiri." Kata saya.

" Ok, saya akan siapkan pengawalan dengan parameter 100 M. " kata Victor.  


Saya mengangguk. 


" B, saya pernah liat kamu di Dubai. Bisa menjadikan apa saja senjata. Bahkan air minum kamu lempar ke orang,  itu bisa mematikan. Semburannya tajam sama seperti silet. Tapi saya kawatir B. " Kata VIctor. Saya tepuk bahu dia. " Kamu tahu, kata saya. " Yang paling ditakuti oleh EN itu adalah kemiskinan. Saya datang dengan solusi. Engga  mungkin dia mau bunuh saya. "


Malam hari keesokannya saya bertemu dengan EN. Kesan saya dia gentelman. Engga ada kesan dia gangster. Setelah jas nya mahal. 


“ B, saya orang bisnis. Saya engga suka perang. Bukan eranya lagi. “ katanya. Saya tahu team victor berhasil lumpuhkan anak buahnya selama 30 hari perang di London, Taipeh, dan Thailand, Kamboja. 


“ Pulihkan rekening uang saya dan saya bebaskan Lona “ Katanya kemudian dengan nada dingin. Saya diam saja dan tersenyum. Saya tahu, Team Victor di London berhasil lacak lalu lintas uangnya dan kerjasama dengan jaringan financial di NY untuk hack  rekeningnya lewat request file compliance 3310.  Selama dia tidak jawab, selama itu juga uang dibekukan oleh otoritas AS. Engga mungkin dia jawab. Lah origin fund nya ilegal transaksi.  Apabila lewat seminggu dia tidak jawab, power dari 3310 akan menggedor otoritas dimana saja aliran uang itu ada. Ini akan jadi skandal politik. Maklum uang itu dicuci berkat konspirasi dengan otoritas. Dan pemerintah akan kena ban international kalau tidak menyelesaikan kasus itu. Akan banyak elite politik yang kena kasus. Badai tsunam politik terjadi. Menyapu siapa saja yang terlibat. EN tahu soal time line itu  dan karenanya dia ingin bertemu saya.


“ Saya datang tidak untuk negosiasi. Kembalikan dana steven dan bebaskan Lona. Setelah itu permintaan kamu saya penuhi. Dan kasus tidak akan disclosed. Kalaupun disclosed team di AS akan bisa buat situasi Obscure. Network anda dilingkaran politik dan pemerintah aman. “ Kata saya dengan tenang.


EN terdiam. Kami berada dilantai 8 hotel. Menghadap ke laut. Dari jarak 1 mill ada kapal pesiar lego jangkar. Team  victor dalam kedaan standby di kapal. EN memang tidak mau saya datang dengan pengawal. Sementara dia bersama teamnya ada 4 orang di kamar itu. 


Saya melirik ke arah botol champagne. Terlihat gerakan dari anak buah EN di belakang saya. Dengan replek saya lempar  batu es yang ada di dalam bejana champagn. Tepat mengenai matanya. Batu es itu terbenam sampai ke otaknya. Dia tersungkur. Dengan capat saya salto ke belakang seraya mengambil senjata dari pengawal yang tersungkur. Kejadian cepat sekali. Namun dengan cepat EN teriak agar anak buahnya menghentikan serangan. EN tahu  bahwa apabila 10 menit saya tidak keluar dari kamar hotel, team serbu saya akan masuk. Dan dipastikan semua pintu keluar EN sudah dikepung oleh team Victor. Saya tenang saja namun tetap waspada. 


“ B, saya setuju dengan usul kamu “ katanya. Dia buka komputer dan melakukan pengiriman uang lewat API ke rekening steven di Malta.  Tak lebih 3 menit Steven kirim message via SafeNet.” uang sudah masuk” 


Saya melangkah ke arah pintu keluar kamar. “ Dalam 10 menit. Uang kamu akan unblock. Kita closed file “ kata saya. 


“ Lona ada di bangkok.  Saya pastikan kamu akan temui dia di Sheraton grande. Orang saya akan kirim dia kesana sekarang” Kata EN mengatar saya sampai pintu kamar.


“ Pertahanan kamu memang hebat, tapi dalam hal operation financial kamu lemah. “ Kata saya menatapnya saat sudah diluar  pintu kamar. “ Sekali kamu ganggu Steven, saya pastikan kamu miskin dan semua jaringan kamu akan diburu oleh aparat. Ingat, tidak semua aparat yang bisa kamu beli. Masih ada banyak yang bersih. “ Kata saya mengingatkan. Dia tahu resikonya. Karena sejak saya bisa block aliran dananya, bagi dia itu lebih menakutkan dari gangster bersenjata api atau bersenjata tajam. Dia menganguk dan membungkuk depan saya.


Di kuridor kamar,  victor dan angota teamnya mengawal saya masuk lift dan turun ke lobi. Kami terus ke Bangkok.


***

Saat saya masuk kamar Sheraton Grande, Lona sedang duduk dikelilingi 4 orang team Steven. Steven mendekati saya. “ Terimakasih. Urusan selesai.  Saya diam saja. Tapi saya minta semua keluar.  Tinggal Lona dan saya. Lona sujud depan saya. “ kamu sampah. Begitu rendahnya kamu hargai trust dari Steven. Kamu pikir kami bodoh. Mengapa kamu tega korbankan anak buah kamu demi uang. ? 


“ B, saya jatuh cinta dengan EN. Saya tidak tahu kalau dia anggota kartel. Tapi setelah dia tahu semua informasi dari saya. Dia berubah jadi monster. EN paksa saya pindahkan uang ke rekening dia dan anak buah saya semua dibunuh dia. Saya ditahan dia untuk jadi budaknya merampok aliran dana judi online dan menyalurkan dana haramnya.” Kata Lona dengan menangis. “ Kasihani saya, B. Saya lahir dari keluaga miskin. Saya capek jadi keset kaki orang kaya.  “ Lanjut Lona dengan terisak isak. 


Saya diam saja. Bagi saya sampah tetap sampah. Lona terus sujud dengan tangis terisak isak.


“ Kamu pulang ke Manila. Jangan pernah kembali lagi. Sekali saya tahu kamu main lagi. Saya akan buru kamu” Kata saya. 


“ Berdiri dan pergi keluar.” Kata saya membentaknya. Dia berdiri namun tidak juga keluar. “ B, maafkan saya. Saya tidak punya skill apapun untuk survival. Tidak ada tempat bagi saya dimanapun. Saya salah. Maafkan saya.” Kata Lona kembali berlutut. Saya diamkan saja. Lona masih berlutut.  Dia memang salah. Tapi terlalu sombong saya harus membuangnya begitu saja. Dan lagi dia hanya korban dari kebodohannya. Tidak akan ada pengaruhnya terhadap masa depan bisnis Steven. Dihadapan EN diapun dianggap sampah. Kalau saya tidak maafkan, tentu saya yang salah." Kemari kamu. “ Kata saya. Lona menatap aneh. Antara percaya dan tidak mendengar panggilan saya. 


Dia berdiri dan melangkah lambat. Ketika saya membentangkan kedua tangan. Dia menghambur dalam pelukan saya. “ Saya maafkan kamu. Mulailah hidup baru. Selalu ada kesempatan untuk kamu jadi orang baik. “ Kata saya. Saya serahkan uang yang sebelumnya Victor serahkan ke saya. “ Ini uang untuk kamu mulai hidup baru” Kata saya menyerahkan amplop.  Lona mengangguk. Steven printahkan anak buahnya antar lona ke Bandara.


***

" B, mengapa kamu biarkan Lona bebas begitu saja. Seharusnya kirim dia ke Tuhan. Karena kesalahannya sangat fatal. Perang selama 30 hari ongkosnya mahal sekali. Dia pantas mati." kata Steven dengan nada kesal karena saya bebaskan Lona. Kami berbicara di kamar hotel Sheraton. 


" Sumber masalah itu ada pada kamu, Stev. " kata saya dengan nada datar. " Kamu pikir hanya dengan bisnis aplikasi judi dan gamaonline kamu bisa kaya raya memanfaatkan modus pencucian uang. Kamu tidak sadar kalau itu semua ada ongkosnya. Mereka yang jadi mitra Lona itu semua orang gila. Mereka menjadikan Uang sebagai Tuhan. Dan karena itu mereka bisa berlaku seperti Tuhan. Membunuh dan menghabisi orang yang menghalangi bisnisnya, bahkan membeli kekuasaan untuk melancarkan operasi kejahatan. Kita engga berbisnis seperti itu. Kita memang bukan orang baik tetapi kita bukan monster." kata saya.


" Seharusnya kamu lebih dekat kepada Lona. Sehingga dia bisa terbuka kepada kamu, boss nya. Mengelola proxy itu tidak hanya dengan gaji dan fasilitas tetapi juga dengan perhatian dan cinta. Contoh supir pribadi kamu. Dia itu proxy kendaraan kamu. Kalau dia berniat jahat mudah sekali dia bunuh kamu. Cukup dia tabrakan kendaraan atau dia masuk jurang. Mati kamu. Jadi jaga anak buah dengan cinta. Dalam tugas ya arahkan mereka disiplin, Tetapi pendekatan kemanusiaan tidak bisa diabaikan. Saya punya banyak proxy. Mereka loyal dengan saya bukan karena gaji dan fasiltas, tetapi attention personal saya juga besar. Dan itu tulus tanpa ada kesan saya membangun cintra dihadapan mereka. " Kata saya. Steven menyimak.


" Masalah Lona selesai. Itu keputusan saya. Dan kamu lupakan bisnis ini. Paham!


"Siap B!




Disclaimer. Name and place, just a fiction.

9 comments:

Anonymous said...

James Bond gak ada apa-apanya

Anonymous said...

Begitu rumitnya dunia itu, seperti nya film2 gangster dan atau mafia diilhami kisah nyata seperti ini, tksh Babo 🙏👍🏾

Anonymous said...

Tegang bacanya ..
Thanks Mr.B

Anonymous said...

Alhamdulillah.. Up

Anonymous said...

Babo....dunia ini ternyata tak selebar daun kelor, pernak pernik kehidupan berkelindan mengikuti riak semesta.....sehat sekeluarga babo...🤲🤲🤲

Nanang said...

Like

Anonymous said...

MI 6

Anonymous said...

😊

Anonymous said...

full inspiratif Mr. B.. terimakasih

Jalan menemukan rizki...

  “ Ale, bosoboklah kita” kata Mardi lewat SMS kemarin. Walau kami jarang sekali bertemu. Mungkin setahun belum tentu ketemu. Kami saling ma...