Saturday, April 08, 2023

Emas dan uang kotor

 



Hai Din. I would like to discuss with you.  Is it possible to meet you “ terdengar suara diseberang telp selularnya. Itu suara Erwin sahabat lama udin. 

“  Is it a business? Tanya Udin ingin pastikan

“ Maybe it could be business.  Is it possible to meet you? kata Erwin. Walau berat tetapi Udin sanggupi.


Sebenarnya Udin malas bertemu dengan Erwin. Dia orang Eropa namun bekerja sebagai financial advisory pada Aset Management group di Jakarta.  Udin ingat beberapa tahun lalu pernah dihubungi oleh Erwin di Hong Kong. “ Din, you are experienced in OTC gold trading. I know that. Ahmed in Dubai and Chang in Beijing told me about you. You have an extensive gold business network. So now I have a business scheme that you might be interested in. And I'm sure you will... Let's work together. “ Erwin provokasi Udin. Tapi Udin menolak.


Memang Udin pernah berbisnis OTC emas. Dia ingat. Kali pertama dia terjun ke dunia OTC.  Pada satu sore tahun 2010 di Hong Kong, Udin bertemu dengan teman dari London. “ Saya punya teman di Afrika. Mereka mau jual emas. Kamu ada lawannya? Katanya. Udin tahu ini bisnis pencucian uang. Emas dapat digunakan dalam semua 3 layering Pencucian Uang. Baik itu Placement atau layering , atau Integrasi. Yang punya emas pasti penguasa di Afrika. Memang memindahkan aset ke tempat lain dengan mudah, tentu menggunakan emas. Karena emas sama dengan uang tunai. Likuiditasnya kuat. Di samping itu perdagangannya bisa dilakukan secara OTC.


Tapi teman ini minta bukti Udin punya financial capability untuk membayar. Udin serahkan bukti bank draft dari Bank di DMCC (Dubai Multy Commodity Center) atas nama Ale investment Corp. Izin mendirikan bisnis perdagangan emas UEA sangat mudah. Engga banyak document compliance. Misalnya, tidak diwajibkan kita menyerahkan asal usul emas. Tidak perlu ada certificate origin dan audit surveyor pihak ketiga. Lawannya selalu ada tersedia. Dengan dokumen BL/ AB saja udah jadi uang.


Setelah dia verifikasi bank draft itu. Valid. Mereka kontrak. Ternyata penjualnya perusahaan yang terdaftar di negara bebas pajak. Benar kan. Bagaimana transaksinya? Pembayaran setelah cargo sampai di Dubai. Emas dikirim dengan pesawat cargo yang Udin tunjuk. Setelah cargo masuk ke dalam pesawat. Anak buah Udin kirim airbill via fax. Dengan Airbill itu Udin jual cash on bill kepada pembeli di Dubai. Setelah Cargo sampai di Dubai, Udin bayar emas itu kepada penjual di Afrika ke rekening  di negara bebas pajak. Udin dapat 10% dari harga market setelah dipotong pajak penjualan.


Modus itu udin lakukan berkali kali. Sampai akhirnya tahun 2018 Udin keluar dari bisnis trading emas itu. Karena Udin dapat informasi dari teman di OECD dan London Bullion Market Association (LBMA bahwa Dubai masuk dalam radar Satuan Tugas Aksi Keuangan (FATF) International. Perusahaan Udin yang terdaftar atas nama Ale Investment di Dubai, Udin tutup. Tahun 2018 juga Udin akuisisi perusahaan trading emas yang terdaftar di Hangseng Hong Kong. Pada tahun yang sama, entity Trading emas right issue untuk akuisisi tambang emas di TZN.


Pada tahun 2019, di Singapore Udin dapat tawaran yang sama untuk trading emas dengan menjadikan indonesia sebagai landing dan refinery. Karena katanya indonesia membuka peluang impor emas yang belum di refinery. Dan standar AML juga longgar. Tapi Udin tolak. Padahal sebelumnya sejak tahun 2009 paska kejatuhan Lehman memang banyak trader pasar gelap emas sudah jadikan indonesia sebagai landing. Maklum likuiditas emas kencang. Uang haram banyak di Indonesia. Siap beli berapa aja emas.  Tapi Udin sudah tidak lagi berbisnis dengan modus semacam itu.


Udin setuju untuk bertemu Erwin di Singapore. Udin memilih tempat di cafe yang ada di Ritz.  “ My business is in Jakarta but I live in Singapore.  I go back to Singapore once a week “ kata Erwin mengawali pembicaraan. “ Lama ya kita tidak ketemu. Terakhir ketemu tahun 2019.” Lanjut Erwin. Bagaimanapun bagi Udin itu hanya sekedar ramah tamah. Biasa saja. Erwin memang broker dan jago financial arranger.  Jadi wajar saja gayanya seperti salesman.


“ Din, kata Erwin yang sepertinya mulai masuk ke pokok persoalan. “ Sudah tahu kan berita sekian ratus triliun transaksi yang mencurigakan. “  Udin mengangguk dan siap menyimak.


“  OTC emas hanya skema. Untuk menyamarkan asal usul uang,  seperti penyeludupan tambang dan mineral lewat manipulasi invoice dan dokumen pengapalan. Termasuk juga bisnis rente jual beli konsesi bisnis dibawah tangan dan menggandakan quota impor lewat lagi lagi manipulasi dokument. Tentu juga uang dari bisnis drugs. Semua itu terjadi karena longgarnya sistem pengawasan dan rusaknya moral aparatur pemerintah. “ Kata Erwin. Apa yang disampaikan Erwin itu bukan rahasia. Semua pengusaha kalangan atas di dalam maupun luar negeri paham itu. Udin masih menanti apa usulan bisnis yang hendak ditawarkan Erwin.  Udin engga ada waktu dengar omong kosong ini.


“ Ini ada ratusan rekening” kata Erwin perlihatkan dokumen digital lewat Bookmac nya. Udin melirik saja. Engga antusias untuk bertanya kebenaran informasi itu.” Semua rekening itu sekarang di block oleh otoritas AS. Maklum rekening itu bermata uang dollar. Tidak sulit bagi Amerika untuk tahu asal usul uang dan memblocknya. FIU dapatkan informasi kan dari AS. Dan sekarang Pemerintah ditekan oleh FATF untuk mengusutnya secara projustia. Tapi masalahnya, pemerintah tidak punya UU yang cukup untuk menangkap pelaku pencucian uang dan pasti gagal sita uang itu.  Dan karena itu FATF punya alasan memblock uang itu. “ Erwin berhenti sejenak. Sepertinya dia  memikirkan sesuatu.


“ Din, apa kamu bisa utilize rekening yang di block itu?  Saya dengar ada dua fund manager yang terlibat mengatur rekening itu. Dari teman di New York, saya tahu kamu kenal dengan salah satu fund manager itu. Coba kamu pikirkan apakah bisa dijadikan bisnis, informasi ini” Kata Erwin. Udin terdiam seraya menatap Erwin. Dia menggelengkan kepala “ I don't want to touch this business. But I will think about it. ” Kata Udin dengan suara datar. Erwin tidak mau melanjutkan pembicaraan. Dia tahu kalau Udin sudah bersikap. Tidak ada lagi ruang untuk provoke.


***

Keesokan harinya setelah bertemu dengan Erwin, Udin bertemu dengan Sobarin. Hubungan persahabatan antara udin dan Sobarin sudah terjalin lama. Namun tidak ada bisnis diantara mereka. Udin sebagai pengusaha yang mengelola investment holding. Sementara Sobarin bisnisnya tidak jelas tapi dia tajir. Udin tahu itu karena Sobarin punya koneksi luas di kalangan elite dan aparat TNI, Polri. Apapun bisa diaturnya termasuk kasus hukum, mungkin itu sumber uang yang tak nampak namun mudah. Udin perlu informasi dari Sobarin. Ya informasi remang remang yang biasa dibicarakan secara bisik bisik. Setidaknya dengan informasi ini, Udin bisa bersikap jelas terhadap proposal Erwin.


Mereka buka puasa bersama di restoran bilangan Sudirman. “ Anda tahu, " Kata Sobarin saat buka puasa minum cincau dengan gula merah. "  LBP itu adalah ketua dewan penasehat Golkar. Menko Perekomian adalah Airlangga, juga adalah Ketua Umum Golkar. LBP sendiri dikenal sebagai menteri segala urusan. Begitu besar kepercayaan Jokowi kepada LBP. Dan menteri yang mengkoordinir, Kementerian keuangan, Perindustrian, Perdagangan, Pertanian. ESDM, PUPR, itu dipercayakan kepada Airlangga, ketua Umum Golkar.  Praktis kebijakan bidang sospolbud pemerintahan tidak bisa lepas dari pengaruh kuat dari Golkar. Apalagi ketua umum Nasdem dan Gerindra kan alumni Golkar.  Ketua MPR dan DPD itu semua didikan Golkar. Jadi walau warna berbeda, mindset Golkar tidak hilang. Singkatnya politik negeri ini ya politik Golkar. 


Sejak reformasi, Golkar sadar bahwa mereka tidak bisa melawan PDIP dan partai Islam, Semakin lama semakin kuat pengaruh idiologi nasionalis dan identitas. Sementara PDIP juga sadar bahwa gelombang perlawanan oposisi PKS dan PD semakin kokoh bersama Nasdem. Kalau berhadapan Head to head dengan PDIP jelas akan jadi medan nerara bagi PDIP. Politik identitas akan dibenturkan dengan nasionalis. Narasi politik saat kampanye bisa memecah belah persatuan.”  Kata Sobarin. Udin menilai apa yang dikatakan Sobarin hanyalah telaah realita politik. 


“ OK lanjut “ kata Udin siap menyimak.


“ Nah, kamu kan tahu. PDIP mengusulkan Pileg  secara tertutup. Tetapi kalau gol usulan ini, bisa saja Koalisi Besar gabungan Golkar, PKB, PAN, PPP, Gerindra mengusulkan juga Pilpres secara tertutup lewat pemilihan di DPR/MPR. Nah ini dilema bagi PDIP. Kalau dipaksakan pileg secara tertutup tapi ada peluang masuk proposal pilpres tertutup. Kan repot. Mau engga mau, PDIP harus mau berkoalisi dengan Golkar dkk kalau mau capres nya menang lewat voting DPR/MPR.” Kata Sobarin.


“ Terus” Udin penasaran.


“ Megawati sikapi santai saja pertemuan para elite Partai koalisi pemerintah minus PDIP. PDIP masih tetap yakin bahwa Pilpres secara tidak langsung lewat DPR/MRP akan sulit dilakukan. Kecuali koalisi Perubahan ( PKS, PD, Nasdem) bubar. Tapi Golkar engga hilang akal. Mereka jagonya bermain politik. “


“ Gimana mainnya ? tanya Udin.


“ Pertama. Bisa jadi dibalik upaya Muldoko ajukan PK terhadap kasus kepengurusan DPP Partai Demokrat adalah juga Golkar. Kalau ternyata PK diterima MA, maka PD akan terancam tidak bisa ikut pemilu. Nah bubarlah Koalisi pedukung Anies. Kurang suara mencapai Presidential threshold.


Kedua. Bukan tidak mungkin Golkar juga ikut bermain dibalik diberhentikannya dua direktur KPK yang dianggap menghalangi KPK keluarkan sprindik untuk Anies. Kalau sampai KPK keluarkan sprindik kepada Anies, maka dipastikan Anies tidak bisa memenuhi qualifikasi sebagai Capres.” Kata Sobarin.


“ Wah semakin liar analisa kamu. Ok lanjut “Kata Udin.


“ Tapi PDIP tidak tinggal diam. Tentu mereka ogah ikuti skema kekuasaaan ala koalisi. Melalui Mahfud, kasus pencucian uang Rp. 349 triliun diledakan. Semua tahu yang meminta agar Mahfud jadi Menko Polhukam adalah Megawati sendiri kepada Jokowi. Kasus ini sekarang sudah masuk ke KPK. Kalau petinggi kementrian keuangan tersangkut, itu bisa nyasar ke elite Golkar. Ini memang serangan telak PDIP lewat drama kontroversial kadernya di DPR komisi 3.


Publik memaksa agar UU Perampasan aset disahkan DPR. PDIP setuju saja asalkan Megawati setuju. “ Kalian bermain saya juga bermain. Sekali saya bilang yes, nangis kalian semua. “ Kira kira begitu kata Megawati. “ Jadi engga usah manuver macem macem. Pemilu lanjut dengan pileg tertutup dan Pilres langsung. Engga cukup presidential threshold? ya bangun koalisi. Kalau sulit, itu masalah kalian.”


Ya memang masalah Golkar, PAN, PKB, PPP adalah sulit dapatkan capres yang laku dijual. Geridra walau sudah yakin elektabilitas PS tinggi, namun tidak laku dijual ke sponsor. Kecuali PS berpasangan dengan Ganjar. Tapi PDIP engga mau sebagai cawapres. Maunya capres. Kan engga mungkin Wowok jadi wakil. Amanat kongres Gerindra mengamanahkan PS sebagai capres. Kan bisa mentok. Nah bingungkan. Mari kita pantau terus dinamika politik kedepan. Semakin kencang gerakan Golkar,  semakin kencang kasus pencucian uang dibongkar. “ Kata Sobarin. 


Udin tersenyum. “ Pendapat kamu apa Din.? tanya sobarin. Udin tidak ingin komentari. Terlalu rumit.  Karena tidak ada partai yang menguasai suara lebih dari 30%. Jadi kartu apa saja bisa dimainkan. Walau PDIP sebagai partai pemenang pemilu dan kadernya terpilih sebagai Presiden, namun secara politik PDIP hanya 20% suara di DPR. Tidak bisa sepenuhnya berkuasa. PDIP seperti duduk diatas bara. Pengalaman selama dua periode kekuasaan Jokowi, suara Pileg PDIP tidak bertambah significant. Justru karena koalisi itu PDIP tidak mendapatkan keuntungan apapun. Mau tidak mau harus bermain agar survival dan sampai pada tujuan agendanya. 


***

Dua hari kemudian Udin bertemu lagi dengan Erwin. Pertemuan kali ini Erwin membawa temannya. Udin tidak tertarik untuk kenalan. Tapi dia yakin teman Erwin itu bukan orang sembarangan. Setelah mendegar provokasi dari Erwin, saatnya Udin bicara. “ Apa yang terjadi dengan kasus TPPU itu, karena kebodohan dan kerakusan para elite dan pejabat. Mereka pikir bisa seenaknya menumpuk uang karena aturan AML  yang longgar. Padahal tanpa disadari ada predator lain yang mengintip dari kejauhan. Kini mereka keluarkan taringnya. Uang diblock dan para elite kehilangan sumber daya untuk memperkuat oligarchi. Sementara sebentar lagi mau Pemilu. Tanpa uang, hanya omong kosong. 


Kalau akhirnya Parpol kehilangan posisi tawar kepada kekuatan proxy asing yang menguasai kendali arus uang haram. So to be honest, whatever the jargon is, it's all bullshit. There is nothing to fight for. There is no hope. They only dance on the carcasses of the victims of oligarchy  While the war is won by foreign proxies. " Kat Udin.


" They are all on the losing side. Yes, losers. Once a sucker, a sucker stays a sucker. " Kata Erwin mengarah kepada elite partai. " The loser has a goal. The winner has a system. Of course, the system that keeps the losers losing. It will never change.” Kata Erwin. '  So. ....lets go we make money.." Kejar Erwin.


I am not a good person but I am not a traitor. If I can't help the country, then don't bother, it's simple my way. " Kata Udin memastikan dia menolak proposal Erwin.



***


 Disclaimer " This is not fact and reality. It's a fiction


No comments:

Tahu diri...

  Aku berdiri di dekat jendela. Temaram lampu kamar kerja, membingkai bayangan Esther seperti setengah memanjang. “ Ah mimpi kamu B. “ kata...