Di Hong Kong financial Club saya bertemu dengan Connors. Pria Cananda yang bekerja di perusahaan investasi AS. “ Kemarin ada orang China. Anak muda. Dia datang ke kantor saya mengajukan rencana IPO. Design dan tekhnologi bagus. Dia sudah empat bintang di Adroid. Tapi entah mengapa sepulang dari kantor saya. Dia telp bahwa dia membatalkan rencananya untuk menunjuk saya sebagai underwriter. Saya engga ngerti. Mengapa cepat sekali dia berubah.” Kata Connors. Saya tahu pria China itu. Namanya Cha Ma. Karena memang sangat terkenal. Kalau sampai dia mengabaikan investment banker asal AS yang berkelas dunia. Pasti ada alasan yang istimewa.
“ Ah engga usah dipikirkan. Ini Hong Kong. Etalage product investasi dunia. Ada banyak investor tersedia. “ Kata saya. Kemudian kami menikmati suasana sore di club itu seraya minum wine.
***
“ B apa kabar ? “ terdengar suara Peter di seberang. “ Ada produsen Wine terkenal. Mereka akan adakan wine party di Hong Kong. Tapi dikemas dalam acara amal. Penyelenggaranya Lembaga Charity terkenal di Eropa. Apa kamu bisa jadi sponsor. “ Kata Peter. Saya tersenyum. Peter memang EO terkenal di Hong Kong. Dia pernah mendatangkan Warren Buffet dalam acara gala dinner di Financial Club. Saya tahu tawaran ini untuk pemain hedge fund berarti sekali. Saya sanggupi. Malamnya dia bersama team EO bertemu dengan saya di Lounge executive Hotel Bintang V. Saya teken form persetujuan sebagai donasi.
Seminggu kemudian acara wine party digelar. Saya datang sendirian. Walau di saku jas disematkan bunga sebagai tamu VVIP namun saya cuek saja dalam keramah tamahan kapitalis itu. Pelayan Cantik dari sekolah modeling mengedarkan Wine mahal keseluruh lantai ruangan Hotel bintang V itu. Tamu yang datang adalah top lawyer, manager investasi, fund manager, Banker, pembawa acara TV terkenal, Artis, pejabat dan Politisi.
Mata saya terarah kepada seorang wanita usia 40an bersama anak muda. Ah Cha ternyata ada dalam pelukan Areum. Investment banker yang berafiliasi dengan bank papan atas Jepang. Pantas saja dia tidak berminat dengan Connors, investment banker AS. Orang China lebih nyaman berbisnis dengan Jepang daripada AS. Saya berusaha dekat dengan posisi berdirinya Areum. Dia kenal saya dengan baik. Namun tidak mungkin saya berbicara disaat dia bersama Cha. Ketika Cha berbicara dengan salah satu artis top China, Areum agak menjauh dari Cha.
Saya segera mendekatinya.
“ Long time no see, B. Apa kabar “ katanya ketika melihat saya sudah di depannya.
“ Baru juga 2 bulan tidak ketemu. Itupun karena kamu sibuk sekali.” Kata saya.
“ Ya kita semua sibuk. “
“ Apalagi kamu sekarang sudah direktur. Puncak karir yang hebat diusia 40 tahun. Apalagi untuk wanita.”
“ Kerja keras, integritas dan dedikasi.” Katanya cepat.
“ Tepat sekali untuk dapatkan target hebat, seperti Cha ya”
“ Ah kamu. Cha percaya kami untuk merealisasikan mimpinya sebagai provider sosial media terbesar di China.”
“ Oh hebat ” kata saya memujinya. Nampak Cha mendekat kearah kami. “ Kenalkan ini Mr. B” kata Areum kepada Cha.
“ Philipino “ Kata Cha menduga saya orang Philipina.
“ Indonesia “
“ Oh Bali. Saya suka Bali. “
Setelah ramah tamah saya berlalu. Cha membungkukan tubuhnya kepada saya sebagai tanda hormat. Mungkin dia melihat bunga tersemat di jas saya.
***
Saya mengenal Areum sudah lama. Kali pertama ketemu dan akhirnya berteman, yaitu Tahun 2010 . Saat itu saya sedang nongkrong di Bar Mandarin Hotel. Akhirnya dia jadi business nerwork saya yang potensial. Apalagi setelah dia jadi CEO investment banker di Hong Kong. Membangun nerwork business itu suliti dan mempertahankannya jauh lebih sulit. Kakuatan dalam bisnis ada pada network friendship. Kenangan awal bertemu itulah yang membuat kami jadi berteman.
***
Keesokannya setelah wine party, Areum minta bertemu. Saya sanggupi. Kami makan siang di Restoran Korea yang ada di Gedung Bank of America Cetral Hong Kong.Tidak jauh dari kantor saya dan kantornya. Kami hanya jalan kaki ke restoran itu.
“ B. Bos saya itu Wanita lajang. Usianya udah hampir 50. Dia benar benar wanita Jepang. Pekerja keras dan sangat disiplin. Tetapi kaku. Kalau terus begini, saya kawatir Cha bisa mundur. Padahal pemegang saham di Jepang inginkan target IPO Cha itu rampung tahun ini. Cha juga berharap begitu.” Katanya. Saya tahu dia cerita ini pasti ada maunya.
“ Saya..” Katanya. Seakan berpikir sesuatu “ Apa kamu bisa bantu saya untuk tunda IPO.” Katanya kemudian.
Saya menyimak. “ Ada standby buyer di NY tapi tidak confirmed. Saya kawatir. Karena hanya best effort. Ini hanya window shopping aja. Kita perlu investor yang berani deal pada tahap pre IPO. Setidaknya ada alasan menunda IPO. Kan solid programnya. “ Kata Areum. Saat sekarang bertemu Areum sikap saya sudah relax. Saya tahu kantornya deal dengan Connors. Rencana IPO tentu sudah dilaporkan kepada authoritas. Kalau terjadi penundaan akan menimbulkan suspect dari otoritas.
“ Wah saya engga berani.” kata saya tegas. “Kamu tahu, engga berbuat aja, otoritas curigai saya. Apalagi kalau sampai mereka tahu saya dibalik penundaan IPO. Habis saya.” Kata saya cepat. Agar Areum berhenti provokasi saya.
“ B, please. Saya butuh posisi CEO. Kamu kan teman saya.”
“ Tapi resiko, sayang.”
Makan siang itu terasa hambar. Ketika kembali ke Hotel saya buka rekaman pada hape saya. Saya puas. Disitu jelas pembicaraan saya selama makan siang dengan Areum.
***
“ B, bisa sediakan USD 500 juta “ Kata Connors ketika bertemu dengan saya di ruang Spa.
“ Untuk apa ?
“ Ini " Kata Connor menyerahkan dua lembar dokumen. Saya baca. Dia buka semua informasi tentang rencana IPO Cha. Saya jadi tahu semua. Dari data fundamental perusahaan sampai pada fostur perusahaan atas rencana IPO itu. Bagi saya dua lembar dokumen itu lebih dari cukup untuk tahu prospeknya dan mengatur skema hedge fund “ Nah kamu sediakan USD 500 juta. Saya akan jadi standby buyer IPO.
“ Gimana dengan posisi standby buyer?
“ Standby buyer hanya window shopping aja. Naikan trust dan persepsi market. Engga akan di call. IPO akan sukses. Tugas saya dongkrak saham Cha di wallstreet. Ayolah, ini akan jadi bisnis kita yang hebat.“
“ Kita ? Kata saya berkerut kening
“ Ya kamu dan saya.”
“ Engga mau. Saya tidak tertarik. “ Kata saya tegas dan langsung keluar dari ruang sauna.
***
“ Saya hamil “ kata Areum waktu ketemu dengannya pada suatu makan malam.
“ Dengan siapa ?
“ Cha”
“Wah hebat kamu. Sebentar lagi jadi istri konglomerat muda.”
“ Masalahya Cha tidak tahu saya hamil.”
“ Ya bilang aja ke dia “
“ Saya tidak mau”
“ So.”
Areum serahkan dokumen detail tentang rencana IPO. Ini semakin membuat libido predator saya bergerak kencang. " Please B. Bantu saya batalkan IPO. Saya butuh posisi CEO. Soal anak dalam kandungan ini biarlah itu urusan saya pribadi. “Katanya dengan air mata berlinang. Saya beri dia tissue untuk mengusap airmatanya. “ Gimana kalau kita ke private KTV korea” Kata saya mencoba menghiburnya. Dia mengangguk. Di ruang KTV itu saya bisikan. “ Besok panggil Cha ketemu saya di Spa. Saya bantu kamu. Tapi jangan libatkan Connors” Areum mengganguk dengan senyum cerah.” Do you have an idea tonight “ Saya tersenyum. Namun dalam keadaan setengah mabuk, Weny jemput saya di KTV. Lagi, Areum harus maklum.
***
Di Spa center Macao. Bertempat di kolam air hangat. Saya berbicara dengan Areum dan Cha. Tak berapa lama sahabat saya Richard ikut gabung dalam kolam air hangat. Cha sempat terkejut melihat Richard. Dia merasa tersanjung bisa bertemu dengan Richard. Karena selama ini dia ingin sekali bertemu dengan Richard.
“ Richard akan masuk melalui private placement. Tahap awal dia akan masuk USD 500 juta dan pegang obligasi konversi dengan harga saham 15 kali dari book value. Tahun depan kita IPO di Shanghai dan Shenzen. Dengan masuknya Richard, IPO akan 20 kali lipat. “ kata saya. Cha sangat senang. Karena group perusahaan Richard menguasai cash digital di Hong Kong. Ada 9 juta members. Itu akan menaikan nilai Sosial Media yang di create Cha melalui smartphone. Hanya 10 menit bicara, Cha setuju.
Usai spa, James sudah ada di lounge spa. “ James selesaikan deal dengan Cha. Kita cash out USD 500 juta. Kita share 50/50 dengan Richard atas nama perusahaan cangkang. Perusahaan cangkang itu akan jadi pemegang obligasi konversis dan kelak setelah IPO akan jadi pemegang saham 10% pada perusahaan Cha. “
Saya dan Richard kembali ke Hong Kong dengan Heli.
***
Seminggu kemudian, saya baca berita dari media massa, Areum menempati posisi sebagai CEO di perusahaannya. Dia sukses dalam karirnya. “ B, terimakasih untuk kebaikan kamu. Sangat bernilai. “ Kata Areum ceria. Makan malam itu terasa hambar. Karena Wenny mendampingi saya. Usai makan malam, saya diantar Wenny ke apartement.
“ B, Saya engga tahu bagaimana cara kamu mengelola hubungan dengan Areum. Hanya karena intrik internal dengan bossnya, dia telanjang depan kamu. Dia begitu percaya dengan kamu. Dan dia berterimakasih kepadamu. Padahal dia sebenarnya memberi kamu bisnis mudah dan untung besar. Saham kamu pada perusahaan Cha sudah ditawar oleh investment banker di NY seharga USD 4 miliar. Padahal itu belum satu bulan.” Kata Wenny.
“ Tapi. Pembatalan IPO jadi badai tornado ke perusahaan Areum. Yang pasti boss Areum sudah tersingkir digantikan oleh Areum. Saya dengar ada perusahaan hedge fund di Eropa sudah tarik pinjaman untuk menjadi standby buyer saham Cha. Pasti gagalnya IPO itu, mereka akan sue perusahaan Areum. Areum bisa buang badan. Karena semua kebijakan Boss nya. Bukan dia. Dia sendiri sudah dapatkan investor pre IPO dan otoritas setuju jadwal IPO tahun depan. Tapi bagaimanapun somasi ini akan berdampak investigasi oleh otoritas. “ kata wenny kawatir.
Saya perdengarkan file rekaman pembicaraan saya dengan Areum. Wenny terkejut dan akhirnya tertawa. “ Kamu memang nakal ya. Memang sudah kamu rencanakan semua dengan teliti..”
" 15 bulan saya persiapkan ini. 4 bulan saya dan Steve habis waktu harus loby Richard agar mau ikut strategy masuk ke Cha. Belum lagi berteman dengan Areum. Dekati Connors untuk pancing srigala wallstreet masuk arena agar persepsi pasar terbentuk positif” kata saya.
" Dan eksekusinya hanya 1 bulan" Kata Wenny.
Saya hanya tersenyum.
“ Bro, liat kamu senyum itu seksi banget..Bangeet. Cool" Kata Wenny.
1 comment:
Babo... Apakah Richard yg dimaksud adalah Richard Li, putranya Li Ka Shing? Saya pernah baca kisah dia ambil alih PCCW dari BT klo gak salah...
Post a Comment