Friday, July 26, 2024

Tangguh tanpa kenal menyerah

 




Walau bisnis nya sama tetapi jalan atau caranya bsa saja berbeda. Anda tahu bisnis tambang?. Kalau anda masuk ke explorasi, anda harus ada teknologi yang menjamin resiko. Itu perlu pengalaman panjang. Anda juga harus punya modal awal besar untuk explorasi sampai bisa di exploitasi. Proses nya tidak sebentar. Resiko menghadang pada setiap step. Apalagi proses mendapatkan konsesi perlu reputasi dan koneksi politik. Rumit kan. Bagi pemula itu tidak mudah. Makanya selalu yang muncul 4 L, lue lagi lue lagi.


Nah bagaimana anda bisa masuk dalam bisnis tambang?. Sebelumnya Anda harus pahami ekosistem dari tambang itu. Pertama, Pemilik IUP. Kedua, Operator.  Ketiga, logistik. Keempat smelting. Kelima, Market offtaker. Dengan mengetahui ekosistem tambang itu, anda bisa melihat ada peluang. Bukan hanya penambang. Tetapi ada peluang lain seperti operator, logistik, smelting dan market offtaker.  Tapi masing masing itu juga perlu dukungan dana dan network. Tanpa itu tidak bisa jalan. 


Tahun 2010 saya masuk ke dalam bisnis tambang. Saya tidak mungkin masuk ke dalam ekosistem tambang. Mengapa ? karena saya tahu diri. Saya tidak mau kerja dibawah kendali orang lain atau posisi saya di  leverage pihak lain. Walau ada untung, jelas bukan cara saya bersikap dalam hidup. Jadi bagaimana?. Beginilah ceritanya.


***

Saya keliling ke semua industri tembaga, baja dan nikel di China, Eropa dan AS.  Upaya ini sudah berlangsung lebih 1 tahun tanpa lelah. Akhirnya ada empat industri baja kelas dunia yang jadi target saya. 2 dari China. 2 lagi dari Eropa dan AS. Yang sulit meyakinkan perusahaan China. Maklum mental dagang mereka kuat sekali. Hitungannya sederhana dan sulit diajak muter muter. 


Akhirnya Zhang CEO industri baja China mau bertemu dengan saya. Itupun setelah saya lobi ring 1 nya selama 1 bulan. Ini kesempatan untuk deal


“ Langsung aja. " Katanya menyilangkan kaki saat bertemu saya di lounge executive. " Apa yang anda tawarkan kepada kami” kata Zhang, Dia lulusan universitas di AS. Walau dia orang China tapi bahasa inggrisnya bagus sekali. Saya tahu dia ingin menyerang saya dengan mindset pedagang. 


“ Saya menawarkan kerjasama kontrak pengadaan bahan baku. Tidak lewat kontrak forward. Tetapi lewat offtake agreement dalam skema counter trade. “ Kata saya. Saya sadar.  Mereka tentu sudah ada supplier nya. Tetapi tidak semua industri baja punya supply guarantee. Umumnya mereka mengandalkan kontrak forward lewat bursa LME. 


“ Apa bedanya dengan offtake agreement pada umumnya?


“ Offtake agreement pada umumnya tidak linked dengan project funding. Sementara counter trade itu bagian dari project funding. Kami undertaker atas pembiayaan tambang dan smelting. Return funding dalam bentuk mineral tambang. Harga berdasarkan replacement cost. Artinya total  dana yang kami investasikan dalam skema counter trade dibagi dengan total produksi. Tentu harganya murah. Kami dapat 10% dari total produksi selama 10 tahun.“ Kata saya berusaha menjelaskan. 


“ Mengapa pemilik tambang mau dengan skema funding itu ? Tanya Zhang mengerutkan kening. Saya tahu, BUMN China sangat konservatif dalam hal project financing. Karena mereka dapat jaminan dana dari negara untuk ekspansi. Jadi mereka ogah mikir yang rumit. 


“ Alasannya pertama, total pengembalian investasi counter trade itu hanya 10% dari kapasitas produksi. Jadi dampaknya tidak significant terhadap program penjualan mereka lewat off take agreement pada umumnya. Kedua, tidak ada bunga dan bersifat unsecure loan.” Kata saya tersenyum tanpa terkesan mengguruinya.


“ Itu artinya walau anda bukan pemegang saham tetapi sama saja anda sebagai pemilik dari Tambang itu.  Bagaimana anda memanage resiko ? tanya Zhang lagi, benar benar kritis ala american style.


“ Kami punya hak menentukan EPC project. Punya hak menentukan operator tambang dan smelting. Kami punya jaringan dengan operator dan smelting kelas dunia dan jaringan logistik juga berkelas dunia. Jadi soal teknologi dan delivery, secure. “ Kata saya dengan meyakinkan. 


Zhang menatap saya lama.  “Kami dapat apa dari skema ini?” Katanya dengan mata elang.


“ Harga mineral tambang 10% dibawah LME. “Kata saya. Akhirnya dia berdiri dan menyalami saya. “ Ok kami siap bergabung dengan skema bisnis anda.” katanya. Saya menuangkan wine ke cangkirnya dan toast. 


Hal tersulit sudah dapat saya kuasai. Tentu yang lain tidak ada lagi masalah. Benarlah. Hanya perlu waktu 4 bulan saya bisa dapatkan kontrak dengan 3 industri hilir baja. 


***

Dari mana duitnya? Di tangan saya sudah ada kontrak offtake market.  Tanpa duit saya tidak mungkin bisa yakinkan pemilik konsesi tambang. Datangi bank?, jelas bank tidak akan mau memberikan dukungan pembiayaan. Karena bank lebih fokus kepada mortgage IUP.  Saya tidak kehilangan akal. Yang jelas di tangan saya ada kontrak market. Dalam bisnis, market itu adalah jantung. Tidak ada bisnis bisa jalan tanpa secure market. Sekarang saya harus datangi raja uang. Yaitu pemain hedge fund yang sudah established dalam project mining. 


Melalui  sahabat saya, Fund manager first class, saya diatur bertemu dengan pengelola dana hedge fund di Swiss. Saya terbang ke Swiss dengan tepat waktu. “ Saya punya mutual fund limited offer yang akan masuk  lewat Exchange trade fund atau ETF. Kalau anda bisa yakinkan underwriter first class, kita kerjasama” Katanya. Engga gratis. Dia engga peduli dengan apa yang saya punya. Dia hanya focus pada skema fundraising saja. Memang rasional. Karena yang tahu pasti project ini secure adalah saya, tentu tugas saya yakinkan penjamin mutual fund itu. Kalau engga,  rating nya akan downgrade. Mana ada investor mau beli.


“ Hanya itu ? tanya saya menegaskan.


“ Ya. “ Katanya tegas.  Saya mengangguk


“ Dalam sebulan kita akan bertemu lagi untuk financial closing. Resiko preparation dan compliance penerbitan mutual fund menjadi tanggung jawab saya kalau dalam sebulan saya gagal financial closing” Kata saya. Dia segera menyalami saya. Selanjutnya team saya dan dia berkerja menyiapkan kontrak.


***

Masalah sumber uang sudah saya dapatkan. Tapi darimana saya dapatkan lembaga yang mau underwrite mutual fund. Apalagi nilainya hampir USD 6 miliar. Pemilik dana besar yang nganggur dan bisa dijadikan program penjaminan adalah dana casino, dana pensiun, dana premi asuransi dan sovereign wealth fund. 


Pemilik dana nganggur di negara maju, itu semua raja uang dan mereka sudah terlalu sangat cerdas dan tamak. Engga mudah dekati mereka. Tetapi saya harus bisa deal dengan mereka. Gimana caranya. Kalau cara baik baik pasti mereka usir saya. Siapalah saya. Minta rekomendasi elite politik jelas tidak mungkin kecuali di Indonesia. 


Akhirnya otak reptil saya menyala disaat kepepet dikejar waktu. Saya melempar fake offering credit enhancement lewat program HYIP kepada investment banker di London. Offering ini tidak saya lempar secara official. Tetapi lewat rumor yang saya tiupkan kepada pacar  CEO investment banker. Karena itu akhirnya saya bisa meeting dengan dia. 


“Anda hanya perlu non depletion account sebagai credit enhancement? Tanya CEO itu. Di sampingnya ada pria botak hidung besar. Non depletion account adalah istilah yang digunakan dalam kontrak penempatan dana pribadi untuk menjamin bahwa trader tidak akan menghabiskan dana klien. Rekening non-deplesi juga dapat bersifat non-refundable atau non-recourse, yang dapat mengurangi risiko investor kehilangan uang.


“ Ya. “ Kata saya mengangguk. “ Saya bayar fee 6% setahun. Itu sama saja 3% diatas LIBOR. 


“Ada dokumen yang bisa kami pelajari ? tanya investment banker.


“ Tidak ada. Ini confidential. Karena saya masuk ke pasar 144A.” kata saya. Investment banker itu terdiam. “ Anda bisa bayar didepan 6% Itu ? tanyanya menyipitkan mata.


“ Ya saya bayar pakai bank guarantee. Jatuh tempo akhir kontrak” kata saya. Investment banker itu mengangguk. Seminggu kemudian dia kabarkan bahwa dia siap kontrak. Deal.


Dengan adanya non depletion account itu, saya struktur jadi penjaminan atas mutual fund yang akan diterbitkan oleh pengelola hedge fund. Agar terhindar dari pajak berganda, maka saya dirikan SPC sebagai guarantor, pemegang saham nya adalah Yuan. Di kelola  di bawah family office di Beijing. Jadi saya tidak perlu expose portfolio saya kepada publik. Belum sebulan saya sudah bisa financial closing. Dananya untuk pembiayaan countertrade tambang. 


Tidak sulit saya dapatkan pemilik konsesi IUP untuk kerjasama counter trade. Karena pengelola dana hedge fund itu jaringan nya  luas sekali di kalangan penambang mineral. Reputasinya AAA rate. Saya deal dengan perusahaan tambang mineral yang punya konsesi di beberapa negara. Tahun 2012 bisnis tambang ini sudah established. 


***

Cost of fund skema ini memang mahal sekali. Itu mencapai 18% setahun. Yaitu fee non depletion account 6%. Bunga mutual fund 7%. Fee manager hedge fund 5%. Belum termasuk lawyer untuk settlement fee, akuntan fee dan ongkos ahli financial analysis. Tapi cost itu tidak ada artinya dibandingkan harga mineral tambang yang saya dapat 30% dari harga pasar. Jadi saya tidak ada resiko terhadap volatile market. 


Tahun 2015, saya exit dari program hedge fund mutual fund. Karena salah satu penambang yang kontrak counter trade dengan saya masuk bursa.  Atas dasar kontrak, pemilik IUP harus ganti biaya investasi counter trade saya berdasarkan harga market saham saat IPO. Dari itu saya dapat capital gain berlipat. Uangnya tidak saya pakai untuk pesta tetapi untuk buyback mutual fund. Saya bisa terhindar dari cost of fund yang mahal. Dengan posisi neraca yang tanpa hutang. Saya bisa terbitkan sendiri Mutual fund mining untuk ekspansi pada beberapa perusahaan tambang kelas dunia. Tentu dengan skema yang sama yaitu counter trade.


Pada musim semi tahun 2019 di Beijing saya bertemu dengan Lyly sahabat saya yang bekerja pada lembaga investasi China. “ Kamu tidak terpelajar. Tetapi gila. Mengapa ? dalam bisnis tambang mineral kamu tidak butuh legitimasi penguasaan sumber daya. Tapi kamu mengendalikan sumber daya lewat uang dan market. Uang adalah darah dalam bisnis. Market adalah jantung dalam bisnis. Tanpa uang dan market, ekosistem mining tidak akan hidup. Walau tanpa ujud, tidak ada dimana mana namun kamu pengendali dimana mana” katanya.


“ Saya tahu itu tidak mudah. Bahkan hampir tidak mungkin bisa dilakukan bagi newcomer.  Keteguhan hati kamu lah yang membuat nothing to impossible “ lanjut Lyly.  Saya tahu Lyly tidak sedang memuji saya tetapi lebih kepada khawatir akan kesehatan saya. Dia tahu dari direksi saya bahwa saya kerja keras setiap hari 18 jam lebih tanpa libur. Kadang tidur pun tidak lelap. Andaikan saya bisa berhutang akan waktu, saya mau hutang. Karena saya merasa tidak cukup waku 24 jam sehari untuk saya bekerja.


Pada tubuh saya, hanya satu centi dari urat nadi saya ada bekas luka. Itu bekas luka ketika menghindari dari serangan katana. Di rusuk sebelah kiri dekat jantung ada bekas luka goresan pisau. Di punggung saya ada bekas luka tusukan juga. Di kepala banyak bekas luka. Karena luka itu sudah lama sekali. Bekasnya sedikit tersamarkan. 


Luka itu saya dapat dalam pertarungan yang berbeda. Bukan karena saya preman jalanan. Tetapi karena saya tidak pernah lari kalau diancam dengan senjata, justru saya sangat bersiap menghadapi ancaman itu. Ini sudah nature alam bawah sadar saya. Mungkin agak sedikit menyerupai autisme. Terkesan tidak rasional bagi orang awam tetapi bagi saya bukan soal rasional atau tidak. Kalau diancam ya saya lawan. Kebetulan saya terlatih bela diri sejak usia ABG. Papa saya masukan saya ke pusat pelatihan karate dan kemudian saya pelajari juga ilmu silat dan taekwondo.


Dalam kehidupan bisnis juga. Sikap saya memang petarung, kadang tidak rasional. Saya tidak pernah takut atau merasa inferior ketemu siapapun kalau saya mau jual barang atau proposal bisnis. Semakin dicuekin semakin saya ngotot. Bagi orang yang sudah sukses dan mapan anggap saya naif. 


“ Kamu bisa apa? sekolah aja hanya SMA. Mau dirikan investment holding. Terlalu tinggi ngayalnya.” Kata Esther pada satu waktu. Itu tidak membuat saya berhenti. Semakin dilecehkan mimpi saya ya semakin saya kejar itu mimpi dan lawan semua hambatan. Engga ada urusan kalau dalam perjalanannya saya harus gagal dan rugi, kadang terhina terkesan naif. Dengan skill financial engineering dan salesmanship yang saya pelajari bertahun tahun, sebenarnya bukan naif tindakan saya. Tetapi memang begitulah proses kehidupan. Tidak mudah.


Luka pada tubuh saya dan termasuk penyakit yang pernah saya hidap seperti radang otak tengah, jantung koroner, asam lambung, dan penurunan fungsi lever, walau sudah sembuh namun membekas sampai kini. Itu semua mengingatkan saya bahwa perlawanan saya terhadap kehidupan ini tidak di ruang hampa. Sekuat apapun jiwa saya menghadapinya pasti berbekas. Tidak gratis. Bekas itu buktinya. 


Hidup tidak akan menjadi kuat dan tangguh saat anda menginginkan semua mudah menjadi kenyataan. Namun karena semua tidak mudah, dan anda lewati dengan berani, telah membuat anda lebih kuat dan lebih tangguh. Apa yang anda alami kemarin sebenarnya itu cara Tuhan membuat anda lebih siap menghadapi masa kini. Bersiap melangkah ke masa depan dengan rendah hati.


“ Dan…” lyly tersenyum penuh arti saat kami berjalan kaki dari cafe ke apartemennya. 


“ Apa ? Kata saya balas tersenyum. Dia menggelengkan kepala dengan wajah merona saat saya lingkarkan tangan saya di pinggangnya. “ Kamu akan selalu jadi sahabat saya dan selalu dalam hati saya “ kata saya. “ Besok kamu akan pergi entah kapan kita akan bertemu lagi..saya selalu khawatirkan kamu, B. ” Katanya sendu. Saya diam dan termenung. Lyly cantik dan berkarir hebat sebagai fund manager pada lembaga investasi kelas dunia. Apa yang membuat dia terlalu terbawa perasaan kepada saya, yang bukan siapa siapa. Cinta itu rumit tidak serumit hedge fund skema.

4 comments:

Anonymous said...

Rumit tapi nagih untuk dibaca👍

Anonymous said...

👍

Anonymous said...

Like....superman

Anonymous said...

Terimakasih Babo, tulisan babo selalu menginspirasi.

Jalan menemukan rizki...

  “ Ale, bosoboklah kita” kata Mardi lewat SMS kemarin. Walau kami jarang sekali bertemu. Mungkin setahun belum tentu ketemu. Kami saling ma...