Clara menghadap saya, di dampingi oleh direktur holding SIDC, Michael. Dia CEO asset Management dari Unit Business SIDC di London. Saya menggunakan ruang kerja Yuni di Yuan Holding divisi Finance and investment di Central Hong Kong. Clara keluarkan Ipad dari balik Tas kantornya. Sikapnya tenang dan sempurna saat hendak berbicara dengan saya. “ Silahkan sampaikan rencana bisnis kamu “ Kata saya. Yuni siap menyimak.
Dia menarik napas sebentar. “ Ok. Ini ada perusahaan di China. “ Katanya seraya membuka file tentang profile perusahaan , Delta Group, yang akan dibahasnya. Ipad itu terhubung ke white board meeting. Saya lihat video diagram bisnis dan portfolio investasi perusahaan tersebut. “ Mereka tadinya sejak berdiri tahun 2006 berkembang pesat. Tapi karena pendemi COVID di China berlangsung pembatasan sosial lebih dari 2 tahun. Keadaan bisnis yang tadinya dibiayai dari hutang lewat leverage cash flow. Akhirnya digulung oleh cash out yang tidak seimbang dengan cash in.” Kata Carla.
Kemudian dia pindah kepada seksion profile hutang perusahaan tersebut. “ 40% hutang berasal dari konsorsium bank. Sisanya dalam bentuk surat utang yang dipegang investor istitusi. Total utang mencapai USD 8 miliar. “ Kata Carla. “ Tapi secara akuntasi sebelum revaluasi asset, perusahaan ini sudah insolvent. Kita sudah minta konsultant appraisal untuk mereveluasi aset perusahaan itu. “ Lanjut Carla memperlihatkan lewat video hasil revaluasi aset “ Nah dengan kondisi setelah revaluasi masih sehat dan layak.
Carla pindah ke seksien yang menentukan dalam semua presentasi ini. “ Portfolio bisnis mereka terdiri dari pengembangan block city sebesar 30%. 30% pengembangan kawasan industry. 40% dalam bentuk hotel, mall dan apartement. Semua sudah well established. Sumber income dari block city dan kawasan industri berasal dari pengelolaan kawasan dan penyewaan office tower, jasa pendukung. Stok tanah masih ada di kawasan industri. Pendapatan dari hotel , mall dan apartement berasal dari penyewaan kamar dan space dan service apartement
Yang jadi masalah adalah saat sekarang suku bunga naik. Pemerintah tidak mengeluarkan anggaran stimulus untuk pertumbuhan ekonomi. Jadi masa depan tidak pasti. Kreditur bank minta tetap bayar bunga dan cicilan. Keadaan semakin sulit. Karena investor surat utang semakin gelisah. Sumber dana untuk bertahan semakin menipis. “ Kata Carla.
Saya mengangguk.
“ Pemegang saham perusahaan datang ke kami di London. Mereka minta solusi pembiayaan. Pembahasan tentang proyek ini sudah berlangsung sejak awal januari 2022. Setelah mempelajari semua aspek, kita tawarkan kepada mereka dalam bentuk sebagai berikut. “ Kata Carla memperlihatkan skema restruktur utang.
Pertama kita tawarkan kepada konsorsium kreditur bank untuk menukar jaminan utang dalam bentuk MTN berjangka waktu 10 tahun. MTN ini direstruktur lewat credit link note dengan benchmark saham bluechip Nasdaq. Sementara kepada investor surat utang kita tawarkan untuk ditukar dengan sukuk real estate atau REIT. Struktur REIT yang kita tawarkan adalah fixed income 1% pertahun dan Yield 5 % pertahun dengan market maker first class investment banker dan boutique investment banker. Yield dalam REIT pertimbangannya adalah valuasi harga market asset property.
Kedua. Untuk solusi pertama, kita ubah bisnis model dengan merger kepada perusahaan ini “ kata Carla. Dia pindah kepada sektion strategic partners. Dia jelaskan profile company Sun Group (SG) “ Mereka sangat kuat dalam hal bisnis model dan focus sekian dekade pada bidangnya. Walau mengontrol asset property besar namun tanpa memiliki. Mereka membangun ekosistem financial antara developer, investment banker, EPC, dan banker. Mereka juga dalam kesulitan akibat trend market menyempit. Beberapa mitranya terancam default utang.
Ketiga. Sun Group sudah bersedia merger dengan Delta group. Pembicaraan sudah berlangsung 3 bulan. Sun perlu mengelola aset sendiri untuk memperkuat bisnis model mereka. Tapi mereka tidak ada uang cukup untuk proses merger. Nah kalau kita bisa sediakan dana, merekap siap masuk dengan share loan. Kata Carla. Dia diam sejenak dan membuka file tentang bisnis plan.
“ Kedua group ini perlu uang. Mereka tidak ada masalah dengan management. Delta jago dalam mengelola bisnis development property. Sun Group jago dalam mengelola ekosistem bisnis model property. Keduanya punya masalah yang sama akibat pandemi dan market adjustment. Kalau keduanya bergabung. Tentu akan menjadi kekuatan besar untuk kita bisa exit lewat pasar modal di Nasdaq. “ Kata Carla. Kemudian dia pindah ke file forecasting cash flow dan income untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. Lengkap dengan analisa keuangan yang rigid dan precisisi. Maklum data yang dianalisa itu dibuat berdasarkan riset, bukan dibuat sambil melamun. Saya paham karena saya sendang berhadapan dengan ahli financia engineering dan algoritma financial.
“ Langkah yang akan kita lakukan adalah membentuk Special-purpose acquisition company atau SPAC. Kita akan bentuk team SPAC management untuk tujuan penggalangan dana dan membuka rekening trust untuk menampung dana. Kita selesaikan akuisisi Sun Group dan Delta group setelah rekening trust dari IPO SPAC terkumpul. Kita bayar lewat resturktur utang. Kemudian Sun Group dan Delta group akan bergabung dibawah SPAC. Ini akan sukses. investor akan exciting. Dana itu sebagian besar hanya berfungsi sebagai jaminan atas restruktur utang Delta group. Paling lambat 8 bulan selesai. “ Kata Carla. Dari tadi saya hanya mendengar saja.
Setelah selesai presentasi dia kembali duduk. “ Pak, kami punya kendala untuk dapatkan investor capital saham dan waran, seri A.” Kata Carla. Dia berdiri lagi memperlihatkan file di white board tentang prospek value saham di market setelah target akuisisi terindentifikasi dan traksaksi ditutup. Saya sudah pelajari semua bisnis plan ini sejak minggu lalu di rumah. Penjelasan Carla sangat taktis dan menyeluruh.
Saya telp ke New York. Via safenet. “ Tom, saya perlu investor waran dalam program M&A lewat perusahaan cangkang SPAC. Beri saya list nya sekarang “ Kata saya.
“ Baik B.” kata Tom. Tak lebih 3 menit file sudah masuk. Saya baca cepat.
“ OK list nomor 5. Hubungkan saya dengan mereka. “ kata saya kepada Tom. Dia sambungkan saya lewat safenet. Ternyata investor nya dari Dubai. “ B, apa kabar. Lama engga ke Dubai. “ Sapa Abdul. Dia masih ingat saya. Padahal saya terakhir ketemu dia tahun 2012.
“ Assalamualaikum my dear brother. “ Safa saya. Kemudian saya jelaskan maksud tujuan saya. “ Saya mau tukar utang konvensional dalam bentuk Sukuk REIT. Uang anda No risk. Tapi masuknya lewat SPAC. Apakah mungkin.” Kata saya. Di screen videocom dia keliatan mikir. Akhirnya “ saya percaya kamu. Kirim team kamu ke NY. Biar selesaikan dengan eksekutif saya. “ jawabnya singkat.
“ Sukron Abdul”
“ No problem”
Usai bicara lewat Safenet sata tatap Carla “ Kamu secepatnya terbang ke NY. Temui Tom, CEO Aset Management SIDC NY. Selesaikan urusan dengan Teamnya Abdul” kata saya.
" Yes Sir ! " Jawab Carla tegas.
" Pastikan saham SIDC sebagai founder capital seri A pada SPAC sedikitnya 30%. Ingat ya. Seri A, kita hanya cash out 5%. 10 % mereka berdua. Fair enough kan sebagai solution provider. Paham?." Lanjut saya dan berdiri. Carla bersama direktur holding SIDC serentakberdiri dan membungkuk memberi hormat kepada saya saat melangkah ke luar ruangan meeting. Dari tadi Yuni hanya nguping aja.
Malamnya saya ajak Yuni makan malam. “ Itulan enaknya di Hong Kong. Dunia Yuni terasa luas sekali. Apalagi Yuni tahu, uda undang Carla meeting di kantor Yuni, bukan di kantor SIDC. Sebenarnya Uda sedang ajarin Yuni kan. “ Kata Yuni terseyum.
" Yun, posisi kamu kan CFO di Yuan. Kekuatan kamu ada pada team management investment dan financial. Focus kepada risk management dan exit strategy. Untuk itu kamu harus pahami bisnis model dan financial modelnya. Karena bisnis model dan financial model itu terkait dengan solusi atas masalah, yang karenanya kita dapatkan peluang untuk make money. Jadi skill financial engineering itu harus kamu pelajari betul" Kata saya.
" Siap uda. Yuni pahm."
Saya diam saja. Pikiran saya ke rumah.Ini malam jumat. Besok pagi saya harus pulang ke jakarta..
2 comments:
Terima kasih Babo
Terima kasih Babo
Post a Comment