Friday, January 05, 2024

Tidak sampai ke muara

 



Dan rumah besar yang dulu kebanggaan akan jadi kurungan yang menyayat sepi. Para sahabat yang semakin berkurang karena sudah banyak yang pergi tak kembali lagi. Lantas untuk apa semua yang kita perjuangkan semasa muda? Harta ada tetapi tiada dirasa lagi. Kekuasaan sudah lama pergi seiring perginya kehormatan. Yang tersisa hanyalah sesal menghitung hari sampai kesudahan. Pada akhirnya kita akan pulang sendirian. 


Begitu yang aku sampaikan kepada Burhan. Dia tidak merasa bersalah atas kegagalan mengemban amanah melaksanakan program ketahanan pangan nasional. Tidak merasa bersalah rusaknya lingkungan dan berkurangnya hutan karena estate food. Tidak merasa bersalah dana APBN habis untuk yang sia sia. Yang jadi masalah dampak kegagalan itu memang tidak dipikirkan konsekuensinya. Kekuasaan telah membuat dia bebas berbuat dan memaksa orang harus memakluminya. Dan dia tetap diam seribu bahasa dengan jari mengepit cigar.


“ Semua negara pernah mengalami kegagalan bertani dalam skala besar dan tidak ada kerja besar tanpa kegagalan lebih dulu. “ kata Burhan dengan senyum srigala. 


“ Untuk kamu tahu. Estate food itu wahana investasi yang lahir dari laboratorium riset rekayasa tanaman. Perlu berkali kali gagal pilot proyek dalam skala kecil untuk sampai pada estate food berskala besar diatas ribuan hekar. Setelah itu estate food akan menjadi solusi melengkapi produksi pertanian secara tradisional. “ Kataku.


“ Maksud kamu?


“ Sebelum estate food digelar secara bersar besaran, harus ditentukan apa yang cocok untuk ditanam. Sebelumnya harus tahu kualitas dan kandungan hara tanah. Harus diketahui penyakit tanaman akibat monoculture dalam skala besar, dan harus tahu bagaimana mengantisipasinya. Antisipasinyapun harus tidak berdampak kepada kerusakan hara tanah dalam jangka panjang. Karena bumi ini tidak diwariskan kepada kita saja tetapi juga kepada generasi setelah kita. 


Trade off dari estate food yang monoculture adalah peningkatan produksi pangan. Itu memang menggoda sebagai crash program. Tetapi masih ada rangkaian proses yang harus dilalui. Harus ada tekhnologi tanam dan panen. Harus ada tekhnologi perawatan. Harus ada industri pengolahan dan tekhnologi penyimpanannya. Salah satu proses tidak dipenuhi, itu akan berujung gagal, Karena estate food adalah bertani dengan mindset industri. Setiap industri harus melewati proses well prepared. “ Kataku berusaha mencerahkan Burhan. Tapi dia hanya diam


Usia Burhan sudah tujuh puluhan. Meski wajahnya masih mencerminkan ketegaran, tapi semua itu tidak mampu menghadang tubuhnya yang ringkih. Kadang jalan harus pakai tongkat atau dituntun.


”Apa yang dapat dimaknai dari rumah besar. Tanah beratus ribu hektar. Sementara sekeping jiwa larut dalam lengang…,” Kataku kepada diri sendiri. Berharap dia mengerti.


“ Ya sering aku keluhkan itu. Mengapa tiga kali aku memohon mandat kepada Rakyat tetapi tidak juga kudapat. Sering perasaan itu mendatangi dan mengganggu ketenangan malam-malam mengantar tidur” Sekarang Burhan bicara. 


“ Mungkin itu yang kita lupa. Ya kita lupa. Bahwa suatu saat semua pasti pergi dan ditinggalkan. Dan kita kembali sendiri kepada Tuhan!.” gumam ku kembali tersenyum sendiri.


Kembali sunyi. Aku termenung sambil menatap ke jendela cafe berkaca lebar. Jendela cafe itu seakan sebuah bingkai tempat menatap hari dan waktu. Keramaian dan kesunyian. Keindahan dan kepahitan. Kebenaran dan kemunafikan. Segala yang bernama masa lampau, hari ini, maupun jelang esok, akan tergambar sebagai sebuah potret. Refleksi dari sebuah perjalanan yang dititahkan oleh Tuhan. Dan setiap pergulirannya akan menjelma menjadi gambar kehidupan.


Di luar Cafe, aku lihat hujan turun rintik rintik. Dulu ya dulu saat republik baru di proklamirkan. Bukan hujan air tetapi hujan peluru dari Belanda yang ingin return. Hujan air mata karena ayah, anak, istri mati diterjang peluru. Hujan prahara  kelaparan dan penyakit menular.  Tak terbilang para suhada mati. Tak terbilang batu nisan pahlawan tanpa nama. Semua karena hope keadilan sosial bagi semua. 


Berlalunya waktu, hope akan keadilan sosial terlupakan saat sulit dapatkan pekerjaan, bahkan sebagai kuli kotrak sekalipun. Tepaksa jadi jongos di negeri orang. Petani menjerit karena pupuk langka. Gas sebagai bahan baku pupuk juga langka dan mahal. Kata Presiden. Sementara SDA Gas dijual semua ke luar negeri untuk bayar hutang luar negeri. Hope di negeri sendiri sudah lama absurd sejak kedaulatan APBN tergantung SBN. Kedaulatan pangan menjadi bias saat pemerintah sibuk memenuhi stok beras lewat impor. Program pembangunan memakmurkan menjadi paradox.


“Kita harus memperbaiki gizi makanan anak anak agar mereka menjadi generasi hebat nantinya. Tahun 2045 usia republik ini akan masuk usia emas, 1 abad.  Kita akan jadi negara kaya. Indonesia emas. Itu berkat apa yang dikerjakan pemerintah sekarang sudah benar“ Kata Burhan.  Aku kadang bingung. Kadang ucapan-ucapan Burhan dan presiden sudah seperti orang meracau. Tapi sebagai rakyat kecil aku miris betapa malangnya mereka. Bukan saja tidak paham apa yang mereka katakan tapi juga tidak paham apa yang telah mereka lakukan. Mereka tetap merasa benar. Segala sesuatu terhadap tingkah dan lakunya terlihat berlebihan, kadang terkesan kekanak kanakan. 


Burhan berambisi jadi penghuni istana. Tak ada program yang jenial kecuali ingin memberikan makan semua siswa di negeri ini agar mereka cukup nutrisi dan pintar.  Tetapi dia tidak paham bila manusia bukan hewan, yang bisa dipabrikasi makan siangnya dengan rasa sama. Esensinya setiap orang harus punya kebebasan memilih konsumsi jenis makanan. Pintar? Kepintaran bukanlah kercerdasan yang bisa dipabrikasi lewat proses belajar dogma dan hapalan terstandarisasi. Tanpa kercerdasan, orang pintar hanya jadi domba belaka. Kecerdasan itu lahir dari literasi. Literasi itu nutrisi jiwa dan otak untuk manusia berakal. Apa gunanya anak pintar dan sehat kalau tidak berakal. Itu sama dengan beruk di hutan.


” Dunia akan terkejut saat tahun 2045 negeri ini sudah menjadi sedikit dibawah China dan India.!” ucapnya seakan-akan baru saja memenangkan sebuah pertarungan panjang. Itu terlihat dari wajah jenakanya yang menjelma berseri-seri penuh kesenangan. Wajah megalomania. Tapi Burhan mungkin lupa. Setiap kegagalan akan mewariskan bencana. Ketika nanti waktunya tiba tahun 2045, mungkin ia sama sekali tidak melihat bencana itu. Tidak menyaksikan lengang dan derita seperti rakyat Venezuela. Tak ada yang mengalir ke muara.


Kami berdua tersenyum saat mendengar biduanita di panggung melantunkan lagu “ Panggung sandiwara”


” Ketuaan adalah keniscayaan. Serupa usia. Atau mungkin waktu yang juga sudah tua. Pada akhirnya kita memang tak akan dapat mengelak dari kesalahan. Kehormatan di hadapan manusia  hanyalah sebatas keinginan. Apa pun selebihnya adalah Tuhan yang Maha Adil. Keadilan Tuhan itu seperti orang menatap matahari terbenam di kaki langit dari pangkal akanan. Dia tidak akan mencapai kaki langit namun dia bisa merasakan sinarnya “  ucapku.


Aku termenung. Usia republik sudah senja. Ibarat ibu tua yang hanya bisa berdoa berharap keajaiban tiba saat melihat sebagian besar anak anak yang antusias menanti almanak Pilpres. Saat semua janji manis didengungkan setiap hari dan teramat manis karena money politic tentunya. Setelah pemilu usai, ibu tua menatap photo pasangan Pilpres yang menjadi penghuni istana. Entah mengapa, mereka sama-sama tersenyum saat berfoto. Ibu tua menghela nafas panjang. 


Kulihat ibu pertiwi.

Sedang bersusah hati.

Air matanya berlinang.

Mas intannya terkenang.

Hutan gunung sawah lautan.

Simpanan kekayaan.

Kini ibu sedang lara.

Merintih dan berdoa



Monday, January 01, 2024

Burung Nasar

 





Januari 2023. Saya yang tentukan tempatnya. “ kata saya kepada Benhard. Dia berusaha mempertemukan saya dengan seseorang. Tetapi karena dia adalah pejabat otoritas, saya tidak ingin bertemu di tempat terbuka. Berhaya. CCTV ada dimana-mana di Jakarta. Pejabat otoritas tidak ada yang secure. Bahkan ketua KPK pun bisa jadi tersangka dengan tuduhan pemerasan. Jam 7 malam saya datang lebih dulu ditempat yang ditentukan. Tak berapa lama petugas lounge memberi tahu. Tamu saya sudah datang. Saya mengangguk untuk izinkan masuk.


“ Baru tahu saya ada tempat seperti ini di Jakarta. “ Katanya menatap sekeliling ruangan. Ini tempat VVIP dan hanya untuk member. Semua perangkat komunikasi tidak bisa digunakan. “ Suasananya santai banget. Walau suara musik sayup sayup tetapi sangat jelas. Akustik ruangannya bagus sekali. “ Lanjut Benhard. Dia kemudian perkenalkan dua orang  yang datang bersamanya. Saya mengangguk saja.


“ Begini B. “ kata Benhard mulai bicara kepokok masalah “ Ini ada jaminan hutang dari Hong Kong terhadap debitur dalam negeri. Jaminan itu di-endorsed bank di Eropa  lewat financial instrument. Nilainya diatas USD 10 miliar. Yang jadi masalah setelah 4 tahun hutang itu berjalan, kemarin jaminan itu dibatalkan atau terminate.


Saya mengerutkan kening “Kan penjaminan itu sudah melalui proses settlement yang solid. Apalagi bank dalam negeri kan tidak bodoh amat untuk menilai rating jaminan itu. Kenapa bisa fraud.? tanya saya.


“ Masalahnya pihak obligor di Hongkong yang memberikan jaminan utang tersangkut skandal Credit enhancement yang default. Ini mendorong terjadinya investigasi oleh otoritas Hong Kong.  Hasil investigasi ditemukan ternyata obligor itu spesialis bobol bank dan pasar uang  lewat intrument hedge fund. “ Kata teman Benhard. 


Saya bisa paham. Yang namanya produk investasi hedge fund bukanlah jaminan solid tetapi dia menjadi exciting karena menjanjikan skema to good to be true dan bunga atau yield yang tinggi. Kalau di cut walk ya pasti terindikasi fraud. Kalau dibiarkan, tentu tidak ada masalah. Tetapi karena satu runtuh, semua jadi runtuh. Domino effect. Soal kasus hukum, ini delik aduan. Bagaimana orang mau lapor? karena yang gunakan jaminan itu memang punya niat  buruk dan bukti pelanggaran hukum ada pada pihak debitur semua.


“ Apakah anda bisa memberikan solusi “ Kata Benhard. Saya diam dan berpikir. Dihadapan saya ada pecundang. Mengapa pecundang?.  Yang punya masalah adalah debitur tetapi mereka sebagai otoritas dipaksa mengemis kepihak lain agar dapatkan solusi.Tentu debitur punya pengaruh politik besar. Kalau engga mana mungkin mereka datang ke saya.


“ Saya akan replace jaminan itu dalam bentuk  MTN unsecure wrap 25% cash collateral. Delivery dari AMG first class. Seluruh saham debitur saya kuasai. Tidak melalui PKPU tetapi credit recovery. “ Kata saya menawarkan solusi.


“ Mengapa tidak cash langsung aja. Ya semacam fasilitas pelunasan utang lewat haircut”  Kata Benhard.


“ OK 20% Cash “ kata saya cepat. Saya tahu kredit proyek rente itu di mark up 3 kali, belum lagi mereka udah untung selama 4 tahun, tetapi tetap aja engga bisa bayar utang. Memang niatnya rampok


“ Terlalu rendah” Kata mereka.


“ So kalau begitu MTN unsecure wrap cash collateral 25%. Take it or leave it” Kata saya dengan tersenyum tipis. Mereka saling tatap. “ Kita selesaikan di bank anda di luar negeri? Kata salah satu mereka. Saya mengangguk. 


Setelah mereka pergi. Awi masuk ke ruangan lounge. Sempat bicara dengan mereka di depan pintu. Saya perhatikan, Awi keliatan akrab sekali dengan mereka. Saya senyum aja saat dia datang ke table saya “ Besok lue ke Beijing bersama debitur. Cheng yang atur penyediaan cash collateral dan Group Cheng kuasai saham debitur 100%. Lue ambil fee sedikitnya 10% dalam bentuk saham. Tunjuk proxy lue sebagai beneficial owner dan direktur. “ kata saya.


“ Siap B” Kata Awi. “ Kerja 4 tahun Lebih mateng juga tuh urusan. Enak banget makannya. Makan bangke, tetapi lumayah masih daging semua “ Sambung Awi seraya hembuskan cigar. 

“ Ya lue burung pemakan bangke “ Kata saya tertawa.

“EGP aja.Yang penting cuan. “ Kata Awi mendekati table yang ada wanita duduk sendirian. “ Dia selir emas boss gede. Gua kenal.. “ Kata awi sebelum pergi ke table wanita itu. Saya senyum  aja.***

Tahun 2011.


Kali pertama bertemu Arina saat ada acara di kedutaan Asing di Singapore. Awalnya hanya sekedar sapa. Saya suka wanita mature yang cerdas dan berwibawa.  Enak diajak bicara serius. Tentu bisa mengajaknya bicara adalah keberuntungan tersendiri. Benarlah, tanpa sengaja saya menyapanya dan dia mengangguk. Saya sengaja membuka pembicaraan kasus merger antara Smith Barney dan Solomon, akibat skandal Long Term Capital Management (LTCM). Pembicaraan jadi mengalir. Dia lebih dulu menyerahkan kartu nama. 


Dari satu pertemuan tak terduga, berlanjut ke pertemuan kedua  yang direncanakan dan akhirnya kalau ada trip ke Singapore saya sempatkan bertemu Arina. Dia wanita kelahiran Manado. Sarjana hukum dari PTN dan kemudian melanjutkan ke  Singapore, terus berkarir di Singapore. Dia memang cerdas, Terbukti dia dengan cepat menerka bisnis saya. “ Anda shadow banker yang memanfaatkan kelemahan clients yang tidak qualified mengakses perbankan normal.“ katanya tersenyum. Luar biasa. 


“ You bet you” Kata saya dengan cepat.” How come? 


“ Sejak kali pertama bertemu, kamu sangat exciting diskusi soal kasus hukum. Referensi kamu sangat bagus dan selalu mengarahkan saya untuk antusias merespone. Saya tahu bahwa advice saya bukan hal luar biasa. Itu sama saja memberikan advice kepada Angsa cara berenang. “ Katanya tersenyum. “ Kamu sengaja menggoda saya.” Sambungnya seraya menyentuh pipi saya dengan kedua telapak tangannya” Tetapi saya suka” katanya dengan senyum indah.  Saya terpojok. “Saya tersanjung kalau kamu anggap saya menggoda kamu. “ sambut saya.


Saya tidak punya target apapun dalam berteman. Mengalir aja. Walau dia profesional lawyer tapi saya tidak tertarik hired dia. Kalau saya butuh lawyer, saya hanya butuh pendamping profesional. Saya bayar mereka dan saya drive mereka. Karena saya player.


Empat tahun pertemanan, dia menyerahkan dokument untuk saya pelajari sebagai peluang. “ Ini ada tiga kasus hukum pada entity yang berbeda. Satu kasus Kontrak pembelian tenaga listrik yang kemahalan harganya karena KKN, Divestasi tambang yang bermasalah, dan cassie utang CIC kepada emiten tambang” Katanya. Setelah saya pelajari, saya tahu bahwa ini bukan laporan biasa tetapi hasil investigasi secara detail.


“ Mengapa anda berikan file ini kepada saya” Tanya saya.


“ Saya punya clients yang beriminat take over kasus itu semua.  Mereka tidak punya uang. Tapi mereka punya skema yang solid untuk dapatkan dana dari bank. Karena exit strateginya sudah ada. Jadi skemanya secure. Nah, mungkin anda ada network investor yang bisa menyediakan credit enhancement dari first class bank. Client saya perlu investor credit enhancement untuk trigger dia dapatkan pinjaman dari bank” Kata Arina. 


investor Credit enhancement adalah pihak ketiga yang memberikan jaminan kepada pihak debitur. Tujuanya dalam rangka meningkatkan credit rating dihapan bank kreditur. Tentu bagaimanapun namanya credit enhancement, itu sama dengan analogi balon yang ditiup. Balon membesar saat ditiup namun kapan saja bisa meletus kalau terus ditiup. Makanya Credit Enhancement itu tidak bisa terlalu lama jangka waktunya. Harus ada dukungan exit yang solid. Biasanya investor credit enhancement  meminta letter of undertaking kepada client . Itu memastikan dia terhindar dari resiko call atas jaminan itu. Bagaimanapun resiko default ada pada clients.


Tiga kasus dari tiga entity itu setelah diambil alih akan dibungkus dalam satu holding company dan kemudian, akan listing di bursa untuk dapatkan capital gain. Jadi exitnya secure. Skema akuisisi lewat target yang terlilit kasus seperti berburu di kebun binatang. Pemilik kebun binatang kehabisan uang untuk beri makan hewan piaraan dan hewan terancam mati. Karenanya apapun solusi yang ditawarkan oleh pihak yang akan akuisisi pasti di dukung otoritas dan bank. 


Saya tidak menjanjikan apapun. Namun saya akan hubungi dia kalau ada investor network saya yang berminat.***


Tahun 2015


Sore di kawasan kota tua, di sebuah restoran bergaya oriental kuno, saya makan malam dengan Chang dan Awi.  “ Data riset dari konsultan saya di Singapore melaporkan seperti ini. “ Kata saya kepada Chang seraya menyerahkan file dokumen dalam amplop. .Chang membuka amplop itu dan membaca. “ Ini bukan laporan tetapi investigasi klasifikasi A. “ Kata Chang. Saya diam saja. Tunggu reaksinya. Dia tatap lama saya dan akhirnya dia menyalami saya. “ Ok kita kerjasama. Kamu lakukan bagian kamu dan saya lakukan bagian saya. “ Kata Chang. Kami lanjut makan malam.


Sebulan setelah bertemu Chang, saya terbang ke Swiss. Bertemu dengan Bastein di kantornya yang elegan. Dia banker dari prime bank di Eropa. “ Terimakasih anda sudah bantu kami dapatkan clients potensial. Kami berjanji akan memberikan layanan terbaik” Katanya. Saya memang mengarahkan Steven raja Casino untuk menempatkan dananya pada Bank tempat Bastein kerja. Saya serahkan dokumen untuk Bastein pahami. Dia melirik saya ketika baca dokument itu. “ Ah artinya anda dapatkan mandatory dari MR. Steven. “ Katanya. “ Lantas apa yang dapat saya lakukan untuk anda.” Tanyanya.


“ Saya butuh credit enhancement dalam bentuk bank instrument. Apakah anda bisa create itu.” tanya saya.


“ Tentu bisa.” Jawabnya tegas. “Tapi untuk apa ?


“ Untuk ini” kata saya serahkan lagi file dokumen untuk dia pahami.


“ Baik saya bisa lakukan secara on request” Katanya cepat. “ Dan sebagaimana credit enhancement, anda drive untuk lakukan  kapan akan terminate. Tentu anda harus pastikan settlement nya clean and clear dengan clients anda” Sambungnya dengan mata elang. Credit enhancement itu di back up oleh uang tunai dari Steven yang ada di bank. Tida ada resiko.  Rekening Steven di bank walau tidak bergerak namun tidak ada resiko apapun. Dan tetap dapatkan bunga dari bank


Dari Swiss saya terbang ke Beijing. Bertemu Chang di Kamar Hotel. “ Saya punya terminal yang dilengkapi dengan fitur private banking untuk delivery credit enhancement via SWIFT.” Kata saya  seraya perlihatkan screen dari laptop saya. “ Saya akan beri kamu PIN code akses ke terminal ini. “ Sambung saya. Chang senang. “ Kapan saya bisa bertemu dengan Arina.” Kata Chang.


“  Tunggu arahan saya ” Kata saya cepat. “ Tapi eh, bukan kamu yang akan bertemu Arina. “ sambung saya mengingatkan rencana yagn sudah kami susun.


“ Ah ya. Maksud saya, CEO Private invenstment yang saya tugaskan  untuk deal dengan Arina.” Kata Chang meluruskan “ Tugas saya dan kamu jadi  burung pemakan bangkai. ” Chang bersatire. Saya hanya senyum masam. Kami berteman lama dan sama sama di usia muda lulusan kursus Economy quantitate  dari World Bank.


Kembali ke Jakarta, saya bertemu dengan Awi. “ Ini ada tiga pejabat. Tugas kamu dekati tiga pajabat itu. Lakukan apa saja agar dia nyaman dengan kamu.  Jangan bicara bisnis. Pastikan dia trust kepada kamu.” Kata saya. Awi paham.


***

Tiga bulan sejak pertemuan dengan Arina di Singapore. Arina datang ke jakarta. Dia berharap bertemu dengan saya. Dia sepertinya di-push oleh Clients nya.“ Saya sudah hubungi semua network saya. Mereka menolak memberikan mendukung credit enghancement. Alasannya itu bisnis  kasus, dan lagi kasusnya  sudah international class nya. B, entah mengapa saya sangat berharap dari kamu. Please “ kata Arina dengan wajah stress. Untung kami bicara di kamar hotelnya. Saya diam seakan berpikir. Padahal moment seperti ini saya tunggu.


“ Arina, seru saya.” Kamu bisa hubungi teman saya di Singapore. “ Kata saya menyerahkan kartu namanya. “ moga dia bisa bantu. Hanya itu yang bisa saya lakukan.”  Lanjut saya. Arina menatap saya dan akhrnya dia tersenyum seraya memeluk saya erat di kamar hotel panthouse itu.***


2016-2020.


Dari Awi saya dapat laporan bahwa proses take over tiga kasus itu berlangsung mulus walau tidak cepat. Sampai akhirnya tahun 2020 seluruh asset perusahaan dari tiga kasus itu sudah berpindah ke holding company milik clients Arina di Singapore, Semua pembiayaan pengambil alihan itu berasal dari bank dalam negeri namun collateral dari Bank tempat Bastein kerja. Pengiriman SWIFT antar bank lewat terminal API. PIC offshore sebagai investor credit enhancement dapat fee sebesar 3% pertahun, itu berlangsung empat tahun. Belum lagi dapat advance fee sebesar 5%. Maklum ini skema hedge fund. Sampai akhirnya saya terminate. Default. Otomatis seluruh credit enhancement dibatalkan  oleh otoritas. 


Dari tahun 2020 sampai tahun 2023, Arina bersama team dan client nya berusaha menyelesaikan masalah yang ditimbulkan akibat di-terminate nya collateral itu. Sementara bank dalam negeri terus desak replace collateral. Mereka kawatirkan kalau keadaannya berlarut larut, oleh otoritas itu akan dinyatakan NPL.


Arina tidak pernah bicara kepada saya soal kasus ini. Karena sejak dial deal dengan investor credit enhancement Singapore tahun 2016, dia tidak pernah kembali ke saya lagi. Sepertinya dia sudah melupakan saya. Atau mungkin dia sibuk. Saya juga tidak berminat bertemu dia lagi. Tapi Awi secara tidak langsung masuk dalam arena permainan. Karena dia dekat dan dapat trust dari tiga orotitas yang terkait kasus ini. Dan karena itu Benhard datang kesaya.


Desember 2023.

Setelah selesai replace collateral clients Arina. Otomatis 90% saham holding clients nya berpindah ke group Chang di Beijing.  Sebelum Natal, saya dapat email dari Arina, “ B, saya di Jakarta. I miss you” katanya. Segera saya datangi hotel tempat dia menginap. Seperti biasa penampilannya tetap elegan sesuai dengan kamar hotelnya.  Dia serahkan kartu namanya. Saya baca jabatan tertera pada kartu nama itu. “ CFO “.


“ Sekarang saya bukan lagi lawyer tapi beneficial owner atas 10% saham holding. Holding yang kuasai tambang batubara, emas, nikel, blok Gas. Juga punya kontrak pembangkit listrik serta armada kapal logistik. Ya walau proxy tapi investor tunjuk saya karena kompetensi saya. Bagaimana dengan bisnis kamu? Tanya Arina dengan senyum dan memagut saya dengan erat. “ I miss you” bisiknya. Saya senyum dan berusaha melonggarkan pagutannya. “ Ada apa kamu? kata Arina mengerutkan kening. “ Kamu engga kangen saya? katanya. 


“ 7 tahun kamu lupakan saya. Dan selama itu tidak pernah kontak saya. Sekarang kamu datang begitu saja. Dan minta saya menjawab apakah saya kangen? kata saya  tersenyum dan remas bokong dia. “Saya sibuk B. Maklumi tapi you always my mind” katanya dengan napas memburu. Saya senyum aja. Dia tidak tahu, kalau dia proxy Awi dan itu berkat rekomendasi dari otoritas pejabat. 

Thursday, December 28, 2023

Kelap kelip lampu di Hongdae.




Tahun 2010. Lena menulis memo di amplop besar . “ Mohon dipelajari ringkasan rencana bisnis dari Kwan sahabat saya di Korea,  Desung industry “ Saat itu saya mau tulis dibawah memonya " proses ke BDG”. Tetapi entah mengapa saya terpancing untuk baca dokumen dalam bungkusan amplop besar warna putih itu. Setelah saya baca. Saya termenung. Ini yang selama ini saya cari. Saya ingin mengembangkan business supply chain untuk bahan mineral tambang. Proposal yang saya baca adalah program pengembangan business berdasarkan riset metalurgi. Hanya saja mereka kehabisan dana untuk aplikasinya.  Saya tulis dibalik memo itu. Atur waktu saya bertemu dengan project sponsor”

.  

Tak lebih dua hari, Lena mengabarkan tamu dari Seoul sudah sampai di kantor. Ternyata seorang Wanita. Namanya Kwan. Mungkin usianya sekitar 30 an. Saya baca kartu namanya dengan berkerut kening. “ Mengapa bukan CEO yang diutus ketemu saya” kata saya. Di kartu namanya jabatan dia sebagai Manager Business Development. Desung Industry.


“ CEO kami sudah serahkan tugas ini kepada saya. Dan saya punya otoritas membuat keputusan “ katanya. 


“ Coba jelaskan secara sederhana hasil riset yang sudah dicapai” Tanya saya.


“ Kami berhasil membuat formula campuran metal untuk menjamin kekuatan dari segregasi, dan tekanan internal. Formula ini sangat diperlukan untuk industri Turbin, Industri otomotif untuk Block mesin, Industri dirgantara untuk mesin jet dan masih banyak lagi aplikasinya”  Katanya. Saya mengangguk. Kemudian saya tanya soal lain yang bersifat personal. Dia menjawab singkat dan terkesan normatif saja.  Artinya dia memang punya integritas dan profesional sebagai PIC. Saya tutup pertemuan itu dengan tidak memberi janji apapun kecuali kalau tertarik dengan proposalnya saya akan hubungi dia.


Setelah Kwan pergi, saya  keluar dari kantor SIDC dan terus ke kantor Yuan Holding. Saya minta Wenny menjelaskan ke saya soal riset metalurgi. Saya serahkan amplop besar warna putih berisi business plan. Dia sempat baca. Dia panggil staf BDG Yuan datang ke ruangannya. " Baca dokumen ini dan jelaskan kepada MR. B dengan bahasa sederhana" kata Wenny. Staf itu membaca dan setelah itu dia menatap saya dengan tersenyum. " Baik saya akan jelaskan." Katanya.


Di bumi unsur yang paling banyak digunakan manusia untuk membuat suatu logam, unsurnya adalah besi. Besi sangat mudah diketahui & rumus besi adalah Fe. Namun sebenarnya besi adalah bahan yang sangat lunak tidak cocok untuk membuat komponen mekanik. Jadi harus diubah sifat bahan besi agar besi lebih kuat & padat , maka dicari unsur lain yaitu karbon. Nah jika kita mencampurkan kedua unsur tersebut maka kita dapat membuat bahan yang sangat kuat yang dapat membuat komponen mekanis, maka bahan tersebut kita sebut baja.


Kalau campuran karbon terlalu banyak memang membuat baja sangat kuat tapi daya tahannya rendah terhadap korosi. Jika kita mengurangi karbon dalam baja maka material tersebut kurang rentan terhadap korosi, ulet, lunak tetapi memiliki kekuatan yang rendah. Makanya Baja dicampur dengan Mangan agar karat dan korosi tidak terjadi pada baja. Untuk lebih tahan terhadap korosi dicampur lagi dengan Kromium  atau disebut stainless steel. Tapi kalau lokasi alat yang menggunakan baja mengandung asam tinggi, ya dicampur dengan  Molibdenum.


Terkait dengan hasil riset yang mereka lakukan. itu sebenarnya sederhana saja. Karena unsur campuran yang berbeda membuat sifat mekanik yang berbeda pada baja. Jika kita memahami unsur-unsur kimia dalam suatu material maka kita bisa memahami penggunaan material sesuai dengan aplikasinya. Penemuan itu semacam formula on demand terhadap kebutuhan inovasi pada berbagai industri yang butuh logam. “ Kata staf BDG Yuan. Saya paham. 


***

Berkat adanya tekhnologi Desung dari hasil riset tentang formula metalurgi yang bisa mengeliminasi adanya segregasi, dan tekanan internal pada campuran metal, saya dapat peluang membuat produk investasi “ Jeli investment fund (JIP)”. Produk investasi ini dibuat dengan platform investasi di sektor downstream mineral tambang. Dari sana saya susun financial engineering terkait dengan business model. Apa bisnis model tersebut? Memberikan ekosistem kepada business mineral tambang, yang meliputi pembiayaan, tekhnology, market dan logistik.


Yang jadi masalah adalah tekhnologi yang menjadi trigger terbangunnya produk investasi JIP itu punya Desung. Saya panggil Kwan datang ke kantor Yuan. Kami tentukan sikap bahwa kami siap ambil alih 60% saham Desung Industri. Namun yang jadi masalah darimana uang untuk bayar 60% saham itu. Mereka buka harga USD 60 juta. Saya engga ada uang. Kalau saya ajak bermitra dalam JIP mereka pasti nolak. Lah wong mereka tahunya uang. Mana ngerti soal produk derivative investasi. Jadi gimana? 


Karena mereka dalam posisi fundraising tentu mudah bicara. Seperti biasa program investasi yang mereka tawarkan, exit  lewat IPO. Saya tidak berminat. Karena kalau sudah IPO akan sulit tekhnologi itu di leverage.Terpaksa saya dekati Kwan dengan hospitalita. Ya semua wanita suka dihormati dan dimanjakan secara pantas. Perlu dua bulan personal approach, akhirnya dia setuju dengan rencana saya. Bahwa saya akan akuisisi 60% saham senilai USD 36 juta. Tapi bayarnya dalam bentuk financial intrument berjangka waktu 3 bulan. Tanpa tanya, dia setuju financial closing tanpa uang tunai. Jadi saya akan bayar dari penjualan unit investasi " JIF".


Setelah itu dengan cepat saya terbang ke Frankfurt untuk create “JIP”. Tahap pertama, saya mendirikan Private investment company di offshore. Offshore company ini akan menjadi beneficial owner dari JIP. Rencana saya akan lepas saham 60% dan 40% atas nama Yuan Holding. Saya road show kebeberapa investor institusi yang kelola dana seperti PE, RETF, Infrastruktur fund, Hedge Fund, Treasure and precious metal fund , SWF, Green fund. Hanya seminggu saya berhasil menarik 4 investor insitusi sebagai mitra “ JIP”


Kamudian JIP dijual lewat pasar  sekunder. Beberapa bank papan atas bersedia sebagai agent pejualan unit “ JIP. “ Kami juga masuk ke pasar 144 A. Mengapa penjualan unit investasi itu menarik bagi investor ? pertama, 4 pemegang saham dari Jeli investment fund itu adalah insitusi keuangan, Asset Management first class seperti JPM dan GM. Kedua, Structure fund dan management asset diawasi oleh 8 institusi kelas dunia. Tahap pertama penggalangan dana sebesar USD 18 miliar. Itu oversubscribe. 


***


“ Mengapa kamu terlalu cepat ambil alih sahamnya ? untuk apa? tanya Wenny. Kadang saya memang merahasiakan strategi akuisisi walau kepada partners atau CEO sekalipun. Karena strategi ini sangat menentukan keunggulan dalam bersaing dan mencapai exit strategi untuk risk management. Kalau bocor strategi, harga akan mahal dan proses akan lebih sulit mencapai final.


“ Sekarang kamu hadiri rapat penawaran kemitraan ini.” Kata saya kepada Wenny. Saya serahkan file DG Group, yang berencana mendapatkan mitra strategis untuk pengembangan bisnisnya. 


“ Mereka mencari perusahaan yang mampu biayai riset downstream metalurgi dan membangun supply chain global terhadap industri downstream tersebut. “ Kata Wenny setelah baca proposal DG group. Saya diam saja. Wenny mengerutkan kening seakan berpikir. “ Sekarang baru saya paham mengapa kamu akuisisi dengan cepat Desung. Ternyata keberadaan Desung yang kuasai riset dasar metalurgi untuk tujuan beragam aplikasi, adalah sumber daya strategis yang membuat raksasa baja di China merasa kecil. “ lanjut Wenny.


Hanya dalam waktu 6 bulan tahun 2011, kami bisa dapatkan saham 40% di DG Group. Kemudian Desung merger dengan DG Group, menjadi SH Group.  Praktis Yuan sebagai pengendali di SH Group. Dengan adanya merger itu, Kwan dari posisi Manager business Development di Desung, menjadi Direktur pengembangan bisnis di SH Group. 


Usai proses akuisisi dan merger, saya undang Kwan makan malam. " Aku sendiri saat kali petama bertemu kamu, sedang berada dalam salah satu fase yang sangat genting dalam hidupku. Boleh kubilang ketika itu hidupku tak punya arah sama sekali. Perusahaan mengancamku untuk PHK apabila gagal mencari investor. Pacar pergi ke wanita lain karena aku sibuk dan tidak ada waktu. Ayahku memilih bercerai dengan ibuku karena muak dengan kelakuan ibuku yang gila belanja. Aku anak tunggal. Kemana aku akan berkeluh kesah. Ayah dan ibuku juga bermasalah. Pacar tidak ada.


Selama proses negosiasi akuisisi. Walau tidak lama waktu yang kita lalui. Tapi bukan berarti tidak banyak pula yang kita lakukan. Hanya dalam beberapa bulan kita berkenalan. Aku terpesona. Padahal kamu terkesan sangat rendah hati. Dan karena itu aku lebih banyak segannya di hadapan kamu. Aku tahu diri. Siapalah aku dibandingkan kamu. Mau saja kamu undang aku makan malam itu sudah sangat mewah bagi hidupku. Dan kamu beri aku kehormatan  dengan mempercayakan posisi direktur  di SH Group "Kata Kwan berlinang airmata. 


" Bekerjalah yang baik. Saya percaya kamu, Kwan. Satu saat kita akan bertemu dalam suasana lain, setidaknya saat itu kamu sudah CEO SH Group dan mitra saya." kata saya.


Usai merger, Team Yuan diterjunkan ke SH  melakukan restruktur bisnis dan reorganisasi. Tentu sesuai dengan arahan dan visi saya. SH dilengkapi dengan sumber daya bisnis meliputi Asset management group khusus pembiayaan industri hilir. R&D Industri downstream. Business Development Group untuk melakukan kajian kemanfaatan dan kepraktisan tekno-ekonomi dan menganalisis potensi pertumbuhan berkelanjutan. Dengan menguasai sumber daya itu, SH bisa meng-utilize JIP lewat beragam skema untuk memperluas supply chain bagi Industri transportasi, bangunan dan konstruksi, listrik dan elektronik, pengemasan produk, dan juga banyak lagi. Setelah itu pertumbuhan SH Group setahun mencapai 20%. Tidak terpengaruh significant dengan volatile market aluminium ingot.


***

Tahun 2013 menjelang tahun baru. Saya sedang santai di Sky Lounge intercontinenal Seoul Coex di kawasan Gangnam,  menanti kedatangan Miss Kwan. Sebelumnya dia sudah lebih 1 bulan meminta bertemu dengan saya. Tetapi saya sibuk. Kalau akhirnya saya ketemu juga karena Wenny minta saya temui dia. Itu artinya penting. 


Saya terkejut ada suara wanita sebelah kanan saya.” Mr. B” Terdengar suara menyapa saya. Saya perhatikan sekilas, Kwan cantik dengan pakain executive. Rok selutut dan blazer warna hitam. Rambut depan agak poni menyamping dengan diikat ringkas di belakang. Saya tersenyum. “ Oh kamu “ Kata saya. Dia agak grogi ketika saya tetap sejurus. “ Sebaiknya kita pesan makan atau cukup minum saja.” Kata saya. 


“ Pesan minum saja. “ Katanya. Mungkin dia tidak nyaman dengan menu itali. Waitress datang  dan saya  pesan wine.


“ Nah sekarang anda sudah bertemu dengan saya. Apa yang akan anda sampaikan. Bicaralah” kata saya santai. 


“ Tentu di tengah tengah waktu sibuk anda, saya yakin anda sudah baca proposal saya tentang Ekstrusi aluminium.” Sambungnya. Saya mengangguk. 


Saya sudah baca proposal bisnis yang dia buat. Dalam proposal nya dia menyampaikan rencana akuisisi CZH limited yang memproduksi Ekstrusi aliminium. Itu karena mereka kesulitan cash flow. Aliminiun ekstrusi adalah  proses modern di mana billet aluminium dipanaskan dan didorong melalui lubang cetakan yang sudah dibentuk. Tutup pembukanya dapat dimodifikasi berbagai bentuk dan ukuran untuk memenuhi kebutuhan spesifik supply chain.


Mereka punya tekhnologi 3D untuk membuat tutup pembuka yang sesuai dengan pesanan. Untuk batangan atau profil padat dan Untuk batang atau profil berongga. Dan itu dengan tingkat presisi tinggi karena dikerjakan dengan komputerisasi.  Dengan tekhnologi stretching yang memastikan sifat mekanik cetakan dengan menghilangkan tegangan internal di dalam batangan. Ini akan jadi high quality di tengah pasar yang bersaing dan tumbuh.


Saat ini, ekstrusi aluminium digunakan untuk berbagai keperluan, seperti blok mesin kendaraan dan alat pendukung pembangkit listrik. Termasuk pelat aluminium untuk industri dirgantara. Penggunaan yang beragam ini dimungkinkan karena keunggulan aluminium, mulai dari perpaduan kekuatan dan keuletannya hingga konduktivitasnya, sifat non-magnetiknya, dan kemampuannya untuk didaur ulang berulang kali tanpa kehilangan integritasnya. Semua kelebihan ini menjadikan ekstrusi aluminium sebagai solusi yang layak bagi beragam industri dan manufaktur.


Saya tahu Kwan datang menemui saya lebih karena kangen. Sejak minggu lalu saya sudah dapatkan laporan lengkap tentan rencana bisnis untuk akuisisi CZH limited. Wenny beri alternatif apa yang harus dilakukan.  Saya sudah bersikap. Hanya belum saya putuskan.


“ Sekarang saya mau pergi ke Hongdae. Ada janji ketemu teman teman di cafe di sana. Bisa temanin saya.” Kata saya. Kwan mengangguk dengan wajah ceria. Saya pergi Hongdae dengan kendaraan Hyundai standar limo berserta Driver yang sediakan kantor. Sampai disana lampu neon, tempat karaoke, pertunjukan jalanan K-pop, mewarnai kawasan itu. Saya pergi ke salah satu Bar.  Di Bar sambil minum bier saya ngemil kacang yang memang disediakan gratis di mangkok. Kwan di sebelah saya sempat berkerut kening ketika saya makan kacang itu. “ Kamu engga kawatir makan kacang itu. “ Tanyanya


“ Kenapa ? tanya saya balik


“ Itu kan kacang tidak higines. “Katanya dengan wajah kawatir “ Bisa saja tadinya kacang di mangkok itu bekas pengunjung cafe Dan saat kamu datang mereka tinggal tambahkan kacang di mangkok. Apa jadinya kalau pengunjung kafe itu sehabis dari toilet dia tidak bersihkan tangannya dan ambil kacang di mangkok. Kan bawa bakteri” Lanjut Kwana 


Saya senyum aja. 


“ Kamu engga tahu karakter sebenarnya orang Indonesia. Yang sudah terbiasa hidup mengambil resiko. Jangankan bakteri yang tidak nampak. Kendaraan bergerak yang jelas segede gajah aja orang hadapi dengan santai saat nyeberang jalan. Padahal ada Jembatan penyeberangan. Mereka ambil resiko. Engga peduli dengan nyawa. Hampir semua orang Indonesia merasa punya nyawa serep. “ Kata saya. Kwan tertawa.


“ Pernah di Bandara Seoul. “ Cerita saya. “ Saat check in pesawat. Saya tempatkan kamera di dalam bagasi. Petugas check in meminta saya membuat surat pernyataan bahwa maskapai tidak bertanggung jawab atas kerusakan. Saya teken saja. Tapi lena, sekretaritas saya yang kebetulan wanita korea, marah besar. Dia protes, kenapa harus buat pernyataan. Kami naik business class. Baca aturan standar business class. Resiko tanggung jawab maskapai kalau terjadi kerusakan terhadap bagasi. Terjadilah pertengkaran antara Lena dan petugas check in. Saya leraikan. Minta lena lupakan.


Heran, kenapa kamu semudah itu menyerah dengan sikap mereka yang tidak sesuai aturan, Lena mengerutu. Ya engga perlu sewot lah, kata saya. Ini bukan soal sewot, jawab lena cepat. Tapi ini soal keadilan. Maskapai itu dapat izin dari negara dan terminal bandara di kelola atas otoritas pemerintah. Apa jadinya kalau aturan yang baik dari pemerintah untuk melayani penumpang seenaknya dilanggar oleh maskapai, dan kita sebagai penumpang tidak ikut bertanggung jawab menegakan aturan itu.


“ Bagi orang korea protes dan kritik kepada otoritas adalah bentuk tanggung jawab sebagai warga negara. Karenanya mereka sangat melek pengetahuan soal aturan dan standar kepatuhan tentu  paham akan haknya sebagai warga negara. “Kata Kwan.


“ Sementara saya orang Indonesia berbeda. Orang indonesia merasa tidak penting mengetahui aturan pelayanan publik. Apalagi harus memahami tanggung jawab negara mengeola sumber daya. Menghadapi petugas berseragam itu nyali hilang. Sama seperti  tempo doeloe rakyat berhadapan dengan kompeni. “ Kata saya. 


“ Oh Mental feodal ?


“ Ya. Mental feodal itu masih melekat pada rakyat Indonesia. Standar kesantunan kepada pejabat harus dipatuhi agar disebut orang bermoral. Sementara Satpol PP dengan garang menyepak pedagang kaki lima dengan umpatan merendahkan, itu dianggap penegakan ketertiban. Polisi mengusir warga di atas lahan  yang masuk lokasi perkebunan atau tambang, itu dianggap penegakan hukum. Kami punya  banyak profesor dan Phd tapi kami anggap tidak penting  R&D “Kata saya. Kwan mengerutkan kening.


“ Jadi orang indonesia itu enak. Dan lebih enak lagi jadi pejabat dan penguasa. Apalagi jadi orang kaya yang bisa beli pejabat dan kekuasaan. Duh surga rasanya. Karena rakyatnya bego dan dungu , mental terbiasa dijajah dan silau dengan sains. “ Kata saya tertawa. Kwan berwajah miris.


“ Tapi Pak” seru Kwan. “ Yang membuat saya salut awal ketemu anda adalah visi pedagang anda kuat sekali. Anda salesman sejati. Gimana anda bisa yakinkan banyak industri untuk menjadikan Yuan holding sebagai hub bisnis untuk menjamin supply chain. Yang lebih bingung saya adalah cara anda dapatkan sumber daya keuangan. Kreatif sekali. Ada saja investor yang berani ambil resiko dengan visi anda itu. Sekarang saya sadar ternyata industri tumbuh dan sinergi terbentuk karena visi pedagang. Ya seperti orang hong kong dan Singapore. Engga punya sumber daya tapi mengendalikan sumber daya dimana mana. Karena pasar is the king. Karena pasar, money follow us..”Kata Kwan. Saya senyum aja karena dia puji pedagang indonesia.


Sejam berselang. Teman saya datang. Kami menikmati malam dengan ceria. Kwan sepertinya larut saat di Karaoke. Dia menaruh hormat kepada saya yang tidak pesan PL. Sementara teman teman saya semua pesan PL dan usai karaoke mereka bawa PL ke hotel. Saya pulang bareng Kwan. 


“ Walau hanya beberapa jam kebersamaan dengan anda malam ini, sepertinya saya sudah mengenal anda. Ini kali pertama saya bisa berdua menemani anda dan bisa merasakan sisi lain dari kehidupan anda sebagai boss.” kata Kwan. Saya tersenyum dan rangkul pundaknya. Dia merebahkan kepala ke bahu saya  di dalam kendaraan menuju Hotel. 


“ Tadi lihat kamu bercengkrama dengan teman teman kamu, saya jadi paham. Kamu lebih banyak senyum diatara gelak tawa mereka menikmati miras. Sifat pendiam kamu memang untuk hal yang omong kosong. Tetapi tidak mengurangi hospitality kepada relasi” kata Kwan semakin merapatkan tubuhnya ke saya.


“ Kwan” seru saya.” Saya sudah baca proposal kamu. Sekarang saya buat keputusan. Kamu tawarkan kepada CZH limite. Kita sebagai offtaker market produk mereka dan sekaligus pemasok bahan baku untuk mereka. Offtake guarantee dalam bentuk financial instrument. Sehingga mereka bisa jadikan itu untuk dapatkan fasilitas modal kerja dari bank. Dua tahun berjalan, kita akuisisi perusahaan itu.  Mereka pasti happy karena kita bukan hanya menyediakan modal tetapi juga sumber daya agar sama sama berkembang” kata saya. 


“ Terimaksih pak. Segera saya lakukan.” Katan Kwan seraya kiss dried saya. Cepat sekali tanpa sempat saya mengelak. Mungkin karena jarak wajah saya dan dia dekat sekali. Tahun 2013 asset SH Group USD 18 miliar. Tahun 2023 Kwan terpilih lewat RUPS sebagai CEO SH Group.  Dia perlu waktu 10 tahun kerja keras meraih itu dan saat itu  aset SH Group sudah berkembang menjadi USD 52 miliar. Bulan juni 2023 saya bertemu Kwan di Hong Kong dalam rangka acara peluncuran produk JIP Generasi 3 senilai Rp. 10 miliar. Kwan tetap jomblo namun penuh percaya diri..

Jangan melewati batas..

  Tahun 2013 september, Holding Company yang aku dirikan sejak tahun 2006 berada dibawah pengawasan dari pihak yang ditunjuk oleh konsorsium...