Monday, April 07, 2025

Gunung emas digergaji dari bawah

 





“ B, Ella hilang. Udah lebih 1 bulan tidak masuk kantor. Dia pindah dari apartement nya. “ kata Tom saat jemput saya di JFK Airport. Saya tatap Tom dengan keras. Dia merasa bersalah. “ Maafkan saya, B. “ Kata Tom.


“ Kamu itu hanya jaga anak usia 23 tahun. Engga bisa. Orang tua macam apa kamu itu.” Kataku ketus. Tom hanya diam. Ella memang anak yang saya  dapat dari panti asuhan gereja. Saya minta Tom bina dan didik. Ella memang jenius dan mungkin karena itu sejak kecil dia jadi pemberontak. Dia sangat takut kepada saya. Tetapi itu karena dia sangat sayang kepada saya.. “ Hubungi agent. Pastikan temukan dia. Saya tunggu kabarnya segera" Kata saya.


***


Saya duduk santai di Bar mewah di Kawasan Manhattan di Gedung di lantai 64. Baru pesan Guine, ada wanita kaukasia menghempaskan pantatnya duduk disebelah saya. Langsing dan postur tubuh yang memikat. Usianya diatas 30 tahun. Mengenakan pakain terkesan eksekutif dan celana panjang. Namun kerah bajunya agak terbuka memperlihatkan belahan dadanya. Mata yang cerah. Bulu mata yang lentik. Kuku biru muda yang terawat serasi dengan perona mata dan lip gloss-nya. 


Segala sesuatu tentangnya berteriak "lihat aku," jadi saya engga salah kalau pelototi dia. Dan engga aneh kalau dia kunci padangan saya. “ Pasti anda orang Asia.? Katanya. Saya hanya mengangguk. Itu tanda dia menggoda saya, tepatnya menggoda dompet saya. “ 10 tahun lalu, tempat ini hanya dikunjungi oleh orang Eropa dan AS. Namun kini pengunjungnya kebanyakan Asia. “ Katanya dengan berusaha akrab.


“ Saat keemasan wallstreet sebelum kejatuhan Lehman, kami setiap hari pesta di tempat semewah ini. Aku ingat saat itu aku masih bekerja di Wall street di Bank Investasi. Sepertinya kehidupan dan sorga dijatuhkan Tuhan ke bumi dan itu ada di New York. “ Katanya lagi. Wah saya yakin ini wanita tadinya money broker. Terbiasa provokasi clients untuk larut dalam suasana terasa akrab. Dan kemudian tilep uang client dalam instrument derivative no value.


Pelayan Bar melirikku dan aku menggangguk. Pelayan Bar itu menawarkan minuman kepada wanita itu. Dia pesan Coctail premium bar itu. Saya senyum aja saat dia toss minuman. 


“ Anda berbisnis di sini “ tanyanya. 


“ Ya, main base saya di China” jawab saya.


“ China bukan musuh. China adalah contoh sukses story peradaban, yang dibangun denga kerja keras dan kerendahan hati. Saya tidak mengerti mengapa  para elite di Washington membenci China. Apa karena Cina membuka mata kami untuk tahu bahwa selama ini kami dibohongi elite. Untuk tahu demokrasi hipokrit kaum elite dan oligarki yang semakin kaya “ katanya dengan menggeleng gelengkan kepala.


" Sebenarnya tidak ada masalah orang bertambah kaya. " Kata saya.


" Yang jadi masalah adalah cara orang kaya mengubah kekuatan financial menjadi kekuatan politik demi keuntungan mereka sendiri. Ini pasti ketidak adilan outputnya. “ Katanya.


“ Konsep fundamental dalam ilmu sosial adalah Kekuasaan, dalam pengertian yang sama seperti Energi adalah konsep fundamental dalam fisika.” Kata saya.


“ Ya. Seharusnya  tugas utama politik adalah menghentikannya.” Jawabnya dengan mengerutkan kening.”  Di AS semangat innovasi dari American dream trehalau sudah. Karena orang kaya mengambil semua posisi, dan hampir tidak mungkin ada peluang bagi orang miskin untuk berkembang. Kalaupun ada semangat ingin maju, kemungkinan sukses sangat kecil dan sebagian besar layu sebelum mekar.


Dalam 5 tahun terakhir saja, 200 perusahaan yang paling aktif secara politik di AS menghabiskan miliaran dollar untuk memengaruhi pemerintah melalui lobi dan sumbangan kampanye. Perusahaan-perusahaan yang sama itu memperoleh dukungan lewat skema investasi, relaksasi kredit perbankan, program stimulus, pengurangan pajak. Tanpa disadari kami terjebak hutang yang terus membesar dari tahun ke tahun. 


Tadinya industry padat karya didukung pekerja imigran. Kami masih bangga dengan adanya industry itu. Tetapi lambat laun, keberadaan imigran itu oleh elite dianggap kutu dalam perekonomian. Akhirnya para imigran berkurang karena deportasi. Rakyat AS sendiri tidak mau menggantikan mereka sebagai buruh. Karena dari jaminan social lebih besar dari upah yang bisa diberikan pabrik. Trap state welfare karena mind corruption “ Katanya


“ Amerika negara besar. Namun ibarat gunung emas, digergaji dari bawah oleh orang elite dan korporat. Puncaknya masih nampak namun udah rendah. Engga lagi tinggi menjulang penuh perkasa. “ Sambungnya dengan tersenyum.


Mata saya menatap ke dua gunung kembar di dadanya.  Ada tattoo bunga mawar. Sepertinya dia tahu saya perhatikan. “ Ya seperti payudara ini. “ Katanya memegang payudaranya dengan kedua tanganya. 


“ Layu dimakan usia dan keputus asaan. Hari hari berlalu sejak kejatuhan Lehman, saya tidak kemana mana. Banyak peluang kerja, tetapi tidak ada yang memberi income seperti dulu saya kerja. Lebih baik nganggur dan hidup dengan banyak cara untuk survival “ katanya sendu. 


“ Apa Pendidikan terakhir kamu? Tanya saya.


“ MBA. “ katanya.


“Kamu perempuan baik. “ Kata saya bayar bill. Karena dapat pesan masuk lewat Hape. Ella sudah ditemukan lokasinya. Saya  menyerahkan pecahan USD 100 sebanyak 10 lembar. Dia terkejut.


“ Tarif saya untuk temani anda di hotel hanya USD 500. “ katanya bengong. “ Tarif USD 1000 hanya pernah ada sebelum kejatuhan Lehman. “ sambungnya.


“Not for tonigh but next time. Jaga diri baik baik ya. “ kata saya rentangkan kedua tangan saya dengan tersenyum. Dia menghambur dalam pelukan saya. “Senang bertemu dengan kamu.” Kata saya dan kemudian berlalu. Saya juga tidak tahu siapa namanya, apalagi nomor telp nya. Bayangan saya kepada negeri saya. Semangat state welfare lewat Bansos dan BLT memang trap yang melemahkan daya saing dan spirit struggle. Cara terbaik menipu lewat ekonomi yang terdistorsi oleh kerakusan elite dan oligarki..


***

Aku berjalan menyusuri Flatiron District NY , 7th Avenue, melintasi 16th Street, 17th Street, kemudian menyeberang menyusuri 19th Street, menuju 6th Avenue. Aku langsung berbelok menuju 20th Street begitu tiba di jalan besar 6th Avenue dan terus melangkah memasuki diskotek.


Tampak antrean panjang di pintu masuk. Aku melewati antrean itu dan langsung mendekati seorang penjaga pintu, berbisik di telinga penjaga bersosok gempal itu seraya menyelipkan pecahan USD 20. Wajah lelaki itu tampak tersenyum. Aku langsung melintas di depannya dan masuk.


Di dalam, dentuman lagu hip hop, latin, dan rap berbaur menjadi satu. Wajah-wajah sarat hasrat hidup meliukkan tubuh mengikuti irama. Sebagian besar berpelukan dan saling mencabik bibir dalam ciuman. Aku senyum aja.


Nah kan. Benar dia ada disini. Informasi dari agent ku tepat. Dari jauh aku melihat Ella. Ia berhenti sejenak. Dia sibuk dengan handphone di dalam genggaman tangannya. Ia tampak mengangguk-angguk sejenak. Kemudian ia memasukkan handphone itu ke dalam tasnya. Wajahnya berbinar cerah. Ia tampak tak sabar menunggu giliran penitipan mantel.


Barulah aku tahu pakaian yang dikenakannya di balik mantel panjang. Rok pendek warna coklat beludru dan atasan tanpa lengan berkerah shanghai warna lavender. Ia mengenakan sepatu boot yang menutupi betis. Legging hitam tampak membalut kakinya.


Dia bergegas melintasi lorong yang mengantarkannya menuju ruang balkon. Di bawahnya, ia melihat kerumunan orang-orang yang mengentakkan tubuh seiring dengan detak jantung yang menggema mengikuti suara musik. Kaki jenjangnya melangkah menuruni tangga. Dalam beberapa detik, ia sudah membaurkan diri dengan lautan manusia di bawah sana.


Aku hanya bisa memandanginya dari balkon. Mengeratkan genggaman tanganku ke pinggiran terali. Dari atas, kulihat Ella tampak didekati seorang lelaki yang menggamit pinggangnya. Gerahamku mengeras.


“ Dad..! Suaranya setengah menjerit di telingaku yang memeluknya dari samping.. Pria yang dari tadi asik menggodanya, menarik bahuku dari belakang dengan keras. Aku berbalik. Pria itu hendak menyerangku. Namun kedua jariku sudah lebih dulu kuntaw tenggorokannya. Dia tesekat pegang leher nya dengan mata melotot. Aku tarik lengan Ella untuk keluar dari Bar itu. Ella hanya pasrah. Di luar bar, dia peluk aku. Dia menangis.


“Aku minta kamu focus dengan hidup kamu " kataku kesal. Aku telp kendaraan kantor untuk jemput. Tak berapa lama kendaraan Limo datang. Tanpa aku perintah dia masuk ke dalam kendaraan. Usia Ella memang masih belia untuk ukuran seorang ahli financial engineering. Dia jago Program algoritma. Termasuk jenius. Tom memberinya posisi di AMG sebagai Head of investment khusus portfolio digital.


Tetapi kelakuan urakan dan bergaul dengan kalangan bawah tidak bisa dia hilangkan. “ Aku besar di jalanan dan itu tidak akan mudah mengubahku.” Katanya satu waktu.


Sampai di kamar hotel aku beri sebotol mineral water. Dia habiskan sekali tenggak. Aku tahu dia lebih suka vodka. “ Kalau kamu mau terus di jalanan. Pergi sekarang. “ Kataku mengarahkan telunjuk ke pintu kamar hotel “ Jangan pernah datang lagi. Aku ingin melihat kamu dengan gagah meninggalkan aku. Ayolah lakukan sekarang” Sambungku. Dia terdiam. Keliatan sekali dia takut. Tubuhnya menggigil di duduk memeluk lutut di sofa. Aku diamkan saja beberapa waktu. 


Akhirnya aku tersenyum. Melambaikan tangan untuk dia mendekati. Dengan lamnbat dia melangkah “ Ayah, berilah kepercayaan kepadaku. Aku sudah dewasa. Beri aku kebebasan menentukan portfolio investasi untuk rencana penerbitaan product investasi hedge fund dan itu termasuk starategi investasinya. “ 


Aku tatap dia dengan seksama. Dia sampai salah tingkah. “ Mengapa? kamu tidak mau diatur dalam management? tanyaku.


“ Bagiku kebebasan lebih penting daipada apapun. Ini Amerika, bukan Asia. Kami tidak merasa rendah bila harus tinggal di pinggir jalan. Itu lebih terhormat daripada hidup dalam batasan menjerat kebebasan. “ Katanya. Dia challenge saya. OK Aku setuju. Tapi dia juga harus janji setiap minggu, dua kali harus telp Yuni. Itu untuk memastikan bahwa dia baik baik saja.


Setelah itu Ella memang focus dengan kerjaannya. Aku minta Tom beri dia fasilitas apa saja yang dia inginkan. Beberapa tahun kemudian, dia memang sukses menerbitkan produck Hedge fund dan berhasil menarik dana USD 100 miliar dengan thema Digital Future investment fund. Mengakuisisi beberapa industry film di Korea, Jepang dan Eropa, Ausi. Sampai kini product hedge fund dengan tingkat yield diatas 30% /tahun.



Tuesday, April 01, 2025

Kalau ingin jadi pemenang...

 



“ Saya tidak ingin rapat diadakan di Jakarta. Akan lebih baik ketemunya di Singapore.” Kata saya kemarin sore kepada Awi, yang mengatur pertemuan dengan relasinya. Pagi jam 9 saya sudah di lounge executive Sheraton Singapore hotel. Rencananya jam 11 pagi Awi akan datang bersama relasinya. Seseorang menyapa saya. Ternyata teman lama. Yeni. “ Kemana saja kamu, Yen. Lama engga keliatan di Jakarta.” Tanya saya.


“ Sejak tahun 2013 memang tinggal di Singapore.” Katanya langsung duduk di table saya. “ Saya kelola bisnis supply tekhnologi. Clients saya BUMN di Jakarta. Tapi sejak dua tahun belakangan ini keliatan lesu bisnis “ sambungnya. Saya senyum aja. Walau usianya sudah diatas 50 tahun, tetapi tetap cantik dan fresh.


“ Saya engga ngerti, kenapa semakin lama semakin serba tidak pasti ekonomi global. Sepertinya kemajuan yang selama sekian decade yang dipacu dengan kerja keras akhirnya berujung kepada pertumbuhan rendah, dan itu justru terjadi pada negara maju.  Kemana saja uang yang ada selama ini. Kemana pasar yang selama ini bergairah ? tanya Yenni.  


“ Sebenarnya engga sulit dipahami. Seperti ungkapan tempalah besi selagi panas. Innovasi tekhnologi juga melahirkan innovasi pemasaran. Tentu menciptakan peluang investasi dari hulu ke hilir. Ingat kasus overload nya jaringan fiber optic tahun 90an. Mewabahnya bisnis dotcom. Berkembang pesatnya industry migas dan petrokimia. Terakhir, miliaran USD mengalir ke bisnis IT, AI, Biotech, renewal energy. Namun tak ubahnya dengan membangun istana pasir di tepi pantai. 


“ Mengapa ?


“ Ya karena semua itu dibiayai dari hutang. Setiap hutang digali, dalam system monetarism itu sama saja menambah uang beredar. Dari pemerintah tercipta Government Bond untuk membiayai anggaran ekspansive. Dari bank central tercipta uang lewat pelonggaran moneter berupa penurunan suku bunga, relaksasi perbankan dan kebijakan macroprudential. Dari pasar modal tercipta uang lewat short selling, Repo, Marcap, corporate bond. 


Tentu semua itu ada batasnya. Kalau pertumbuhan kapasitas ekonomi melebih kecapatan pertumbuhan penduduk planet bumi, itu pasti akan berhenti dengan sendirinya. Ya dari masa ke masa krisis terjadi karena kelebihan kapasitas dari apa yang bisa diserap pasar. Dan yang miris adalah setiap krisis terjadi, justru pada akhirnya bersandar kepada bank central sebagai solusi. Dan itu berujung kepada peningkatan utang, yang tentu uang beredar semakin bertambah.


Akibatnya semakin lama semakin banyak uang beredar di bandingkan dengan kapasitas ekonomi yang ada. Inflasi mengancam. Walau inflasi berusaha diredam dengan kenaikan suku bunga, tetap saja tidak bisa memperbaiki struktur ekonomi real. Karena sudah dalam kondisi imbalance economy. Uang lebih banyak di sector moneter daripada sector real.  Kurs terus terdepresiasi. Value ekonomi semakin absurd. Itu dialami oleh Jepang, zona Eropa, AS dan tentu China akan menyusul. 


Kelebihan kapasitas ada dimana mana. Globalisasi bidang investasi, keuangan, perdagangan, IT,  dianggap sebagai biang masalah. Setiap negara maju berusaha melakukan restore ekonominya lewat economic adjustmemt. Dari outward looking policy ke inward looking policy. Now or never. Tapi untuk itu perlu restruktur ekonomi dari ekspor ke market domestic. Proteksionisme tak terelakan. Lagi lagi solusinya adalah lewat stimulus. Artinya menambah lagi uang beredar.


Kita bisa lihat bagaimana negara maju terus menambah utang. Debt to GDP ratio diatas 100 %. Bagi negara berkembang memang tidak mudah menambah utang. Karena likuiditas mengalir ke negara maju terutama ke AS. Ya, terpaksa melibatkan bank central membeli surat utang negara. Bank cental tidak lagi independent. Rezim uang fiat dipertanyakan. Tapi siapa peduli. Para elite yang ada dijantung kekuasaan hanya memikirkan bagaimana periode kekuasaannya dia bisa terus pesta, walau lewat berhutang sekalipun.


Walau tadinya pertumbuhan ekonomi dipicu dengan asumsi future prospektif dan ekspansive, yang terkesan ilusi. Namun dampak yang dirasakan dari kelebihan kapasitas adalah nyata, bukan illusi. Mata uang terdepresiasi itu nyata dampaknya kepada masyarakat dengan semakin melemahnya purchasing power. Jatuhnya nilai upah riil. Menurunnya angka kemakmuran.


Nah sebenarnya sampai disini kita paham. Rezim uang fiat memang lahir dari kudeta kesepakatan Bretton wood yang gagal diimplementasikan. Mengapa gagal ? karena korup di jantung kapitalis, AS. Namun uang fiat ternyata lebih korup. Walau prinsip akuntable, transfaransi, demokratisasi sebagai jargon rezim uang fiat, namun itu seenaknya dilanggar lewat awan konspirasi antara financial konglomerat dan penguasa. 


90% uang beredar didunia dikuasai elite financial global. Uang itu berubah jadi asset dari berbagai kelas dan ditempatkan di bank custody Melon Bank NY. Kemakmuran yang dijanjikan justru melahirkan GINI ratio yang lebar.  Ya seperti ungkapan orang bijak, bumi ini cukup untuk semua, tetapi tidak cukup untuk satu orang rakus.“ Kata saya.


“ Solusinya apa ?.” Kata Yeni dengan mengerutkan kening.


" Sebenarnya tidak ada solusi pada sistem yang memang distorsi. Seperti halnya kata ekonom, solusi nyata bukan lagi menambah uang beredar. Tetapi dari peningkatan pajak langsung maupun tidak langsung lewat tarif. Memang mudah terdengarnya. Yang jadi masalah adalah tidak akan terjadi peningkatan pajak tanpa ekspansi fiscal. Sementara tanpa utang , ruang fiscal tidak cukup anggaran untuk investasi.  " Kata saya.


' Duh dilemma ya. Itu sama saja mana duluan telor atau ayam. Stuck! " kata Yeni.


“ Ya, sepertinya proses keruntuhan uang fiat sedang terjadi.  Kalaupun ada upaya untuk menahannya, itu tidak akan bertahan lama. China lebih realiistis. Daripada menahannya lewat instrument stimulus, lebih baik pindahkan asset ke emas. Makanya jangan kaget bila kini harga emas melambung. “ Kata saya.


“Wah lengkap sekali penjelasan kamu, Ale. Jadi paham saya, sebenarnya krisis demi krisis terjadi karena system yang memang korup. System yang lebih mengutamakan kepentingan korporasi, yang tentu bersenggama dengan elite politik ” Kata Yeni. Saya senyum aja. 


“ Ale, kenapa SDA Minerba Indonesia tidak bisa memperkuat cadangan devisa dan menstabilkan mata uang. Padahal kita sudah melarang ekspor mentah.” Tanya Yeni.


“ Dalam konteksi cadev dan value added bukan terletak pada larangan ekspor mentah SDA, tetapi pada skema investasi. Nah dalam kasus minerba dan Nikel itu kan sebagian besar skema nya counter trade offset “ kata saya.


“ Apa itu counter trade offset ?


“ Contoh kamu punya IUP nikel. Karena pemerintah larang ekspor mentah. Kamu deal dengan buyer nikel di China, yang perlu ferro steel atau pig iron. Pihak buyer bangun smelter untuk mengolah ore jadi pig iron. Umumnya mereka sendiri yang tentukan tekhnologi dan EPC untuk membangun. Nah setelah smelter jadi, dia serahkan kepada kamu, dengan imbalan kamu serahkan produk jadi dari smelter itu kedia. 


Tentu berapa jumlah product smelter yang harus kamu delivery tergantung kesepakatan bersama dengan buyer. Ditentukan berdasarkan harga nikel, total investasi smelter. Namun karena investasi smelter itu dalam skala besar, ya kontrak counter trade itu lama berakhirnya.


Hebatnya, biasanya buyer beri uang cash juga untuk modal kerja. Kamu jadi terlena tanpa mikir lagi. Karena kan tanpa keluar modal kamu tetap dapat uang. Walau relative kecil tapi kan sudah cukup membuat kamu kaya raya dan dianggap konglomerat. 


Apalagi kamu bisa pinjam uang ke bank dengan gadaikan smelter itu. Dapat uang lagi dari bank BUMN. Nanti kalau proses counter trade terhenti karena harga nikel jatuh sehingga tidak feasible untuk smelter produksi , itu akan jadi resiko bank, yang tentu negara akan pikirkan gimana bailout nya.” Kata saya tersenyum.


“ Jadi dalam skema  counter trade offset, devisa relative kecil sekali. Karena sebagian besar ekspor dianggap barter saja. Barter antara barang modal dengan nikel. “ Kata Yeni menyimpulkan.


“Ya. Dan pihak buyer kadang culas. Sebelum berakhir kotrak, mereka tawarkan kepada kamu untuk perluas kapasitas produksi. Ya tambah lagi smelter. Jadi, terus aja dia jualan barang modal dan kamu jualan nikel. Hanya prosesnya lewat barter. Dan apes nya kalau harga nikel jatuh di pasar dunia, ya akan makin lama aja proses berakhirnya kontrak. “ Kata saya.


“ Oh paham saya. Artinya kalau pemerintah mau dapat DHE dari SDA, ya dari awal larang skema counter trade offset. Jadi yang masuk dalam bisnis hilirisasi nikel hanya investor industry, bukan pedagang. Harusnya pemberian IUP SDA dilelang lewat tender offer investor, bukan bagi bagi IUP kepada pihak yang tidak jelas, yang akhirnya hanya menambah deretan para broker dan komprador“ Kata Yeni.


“ Ya benar. Itu kalau Indonesia ingin jadi negara pemenang ditengah system global yang tidak adil. “ Kata saya dengan tersenyum.  Tamu saya sudah datang. Yeni minta pamit untuk pergi dan berharap bisa bertemu lagi dengan saya.


Sunday, March 30, 2025

Hedge fund, sebuah konspirasi jahat

 

Nature was a quant way before all of these MBAs and Economists were quants. I respect MBAs, and I respect economists. I just happen to respect nature more.






Ada nitizen email saya. Setelah tiga kali dia email dan ada lampirannya. Segera saya buka. Oh dia sedang melakukan riset untuk program S3 nya. Saya selalu tidak pernah menolak kalau ada mahasiswa yang mau diskusi dengan saya terkait dengan materi risetnya. Mengapa ? karena saya tidak terpelajar, pasti tidak sarjana. Saya berharap pengalaman praktis saya dalam dunia trading bisa jadi referensi mereka untuk meluruskan yang salah dan meningkatkan nilai nilai kebenaran berbasis sains. Sehingga ada sumbangan positif bagi peradaban.


Saya sempatkan ketemu di café di Kawasan Jalan Sudirman. Ternyata dia seorang wanita. Usia diatas 30 tahun, mungkin. Cantik dengan rambut sebahu. Keliatan cerdas. Dia memberikan kartu nama. Ternyata dia konsultan partners pada Consultant firm asing.  Awal jumpa dia agak terkejut. “ Engga seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Lingkungan berkelas benar cocok ketemu di sini. Tapi penampilan bapak humble banget. Seperti hidup di dua dunia yang berbeda. “ katanya dengan berbalut senyum. 


“ Saya pembaca blog bapak. Saya tadinya tidak terpikirkan untuk menghubungi bapak. Karena saya pikir tulisan bapak cenderung cerpenis. Namun lewat referensi akademis saya terbentur pada dinding tebal. Hampir semua studi berbasis regresi linier di bidang keuangan investasi itu salah. Kalau saya follow studi yang ada, untuk apa saya ngotot dapatkan S3. Akhirnya saya mulai berpikir untuk menghubungi bapak. Saya tidak tahu apakah saya di jalan yang benar atau salah” katanya mengawali. Cukup cerdas. Fair enough.


“ Saya sudah ada di hadapan kamu. Tanyalah apa yang ingin kamu tanyakan. “ kata saya.


“ Apa yang bapak ketahui tentang Ray Dalio? 


“ Dia adalah salah satu dari 100 menager hedge fund terbesar di dunia. Perusahaannya bernama Bridgewater Associates. “ kata saya. 


“ Berapa total dana kelolanya ? 


“ Tidak ada yang tahu pasti. Umumnya dirahasiakan Karena clients dia termasuk sophisticated investor dengan minimum kekayaan USD 7,5 miliar. Jadi kalau ada data publish tetang AUM nya, itu tidak sebenarnya. Hanya perkiraan saja. ” Kata saya.


“ Mengapa investor tertarik berinvestasi pada product hedge fundnya. “ 


“ Karena dia menjanjikan laba diatas bunga bank dan bunga obligasi. “


“ Mengapa investor percaya? 


“ Karena dia menawarkan strategi investasi dengan kaidah akademis, misal menggunakan matematika kuantitatif bisa diprediksi tingkat keuntungan dimasa depan  dengan tingkat error rendah sekali.” Kata saya.


“ Bisa jelaskan secara specific. “


“ Kamu pernah tahu tentang risk parity atau Paritas resiko.? Tanya saya. Dia diam saja. Artinya dia minta saya jelaskan.” Kamu tahu kan istilah,  jangan tempatkan telur dalam satu keranjang. Nah itu strategi investasi yang diajarkan di kampus. Seperti campuran saham-obligasi 60/40. 60 persen dalam indeks MSCI, ACWI, IMI (saham global) dan 40 persen dalam indeks Bloomberg Global Aggregate (obligasi global). 


" Ok, saya paham. Tapi pada kenyataannya 90% risiko dalam portofolio tradisional  terkonsentrasi pada ekuitas. Semua tahu bursa saham itukan volatile atau lebih fluktuatif daripada obligasi. " Katanya.


" Nah menurut pengelola hedge fund, paritas risiko berupaya menghindari konsentrasi risiko ini melalui pembangunan portofolio yang lebih beragam dan seimbang risikonya. Dalam bentuknya yang paling sederhana, paritas risiko berupaya menyeimbangkan kontribusi terhadap total risiko portofolio dari setiap kelas asset, seperti saham, obligasi pemerintah, sekuritas terkait kredit, dan lindung nilai inflasi, termasuk aset riil, komoditas, real estat, dan obligasi yang dilindungi inflasi.  Memang terdiversifikasi luas. " Kata saya.


" Tapi apakah itu tepat ? tanyanya dengan mengerutkan kening.


" Kita bisa lihat dari aspek resiko.  Risiko portofolio 60/40 sebagian besar didorong oleh risiko ekuitas, namun dengan adanya obligasi itu bisa menjadi bantalan saat terjadi crash pasar modal. Disisi lain portofolio paritas risiko, sangat bergantung kepadai obligasi untuk mendapatkan kontribusi risiko yang sama dari kedua kelas asset itu. Dibandingkan dengan portfolio tradisonal, total risiko  dari Risk Parity lebih dari dua kali lipat ketika pasar modal bullish. Kecuali pada kondisi pasar modal crash, risk parity portfolio memang pilihan yang tepat sebagai strategi investasi. Tapi apa iya ngarepin pasar crash. Secara etis engga sehat. " Kata saya.


“ Kalau portfolio structure kan ada aturan dari OJK tentang batasan portfolion  product investasi. Ya 60% atau 80 di fixed income dan 20 atau 40% di floating income. Itu mudah diketahui risk management nya. Diversifikasi harus menjadi kontributor yang ofensif terhadap pertumbuhan, kan begitu beleid otoritas. " Katanya. " Nah, risk parity ini kan unstructured. Mengapa orang percaya begitu saja uangnya dikelola oleh pengelola hedge  fund ? tanyanya.


“ Ya pengola hedge fund membuat hitungan dengan serangkaian metrik yang berbeda dari yang lain. Dan tentu  lebih rumit untuk dievaluasi. Memang agak laen. Namun mau bantah gimana? Hampir semua jurnal ilmiah dari universitas terkenal mengendorsed strategi investasi risk parity itu. Bahkan di seminar ilmiah tentang ekonomi selalu memuji risk parity itu sebagai dynamic investment strategy. Aman. “ kata saya.


“ Ok lah. Paham. Kan uda tahu resikonya. Mengapa percaya aja ? Tanyanya mengerutkan kening. Sepertinya dia penasaran ingin tahun konkritnya. Saya tersenyum. Saya persilahkan dia minum teh terhidang. 


“ Kamu tahu istilah magic word ? tanya saya. Dia tersenyum. “ 80% wanita jatuh cinta kepada pria karena magic word. Pengelola hedge fund selalu berkata kepada investornya, kami hanya deal dengan smart investor yang punya uang berlebih dan ingin meningkatkan uangnya tanpa resiko.” Kata saya tersenyum dan seruput kopi.  “ Nah andai kamu investor, bayangkan. Ada agent hedge fund yang product nya di endorsed professor dan kampus ternama, memuji kamu. Pasti kamu melupakan hal yang rumit untuk diketahui. Faktanya, dari 10 investor, 8 setuju untuk berinvestasi. “ kata saya.


“ Paham pak. Apa bapak punya perspektif terhadap risk parity yang bisa saya terima secara logika normatif.” Tanyanya lagi. Saya terdiam. Bingung bagaimana menjelaskannya dengan cara sederhana tentang bagaimana kerjanya strategi investasi risk parity ini. 


“ OK, saya akan jelaskan perspektif saya. “ Saya dapat ide.” Tentu dengan analogi sederhana. “ Lanjut saya. Kembali seruput kopi dan hisap rokok.


“ Kamu tahu Pemilu? Tanya saya. Dia mengangguk. “ Pemilu itu para kandidat diukur electoral nya oleh Lembaga survey. Apakah benar atau salah data survey itu. Tidak ada yang bisa membantah. Karena Lembaga survey bekerja dengan standar sains. Kemudian saat pemilu berlangsung, ada KPU dan Bawaslu. Dua Lembaga ini sebagai otoritas dan pengawas.  Setelah pemilu usai. KPU dan Bawaslu melegitimasi pemenang. Sampai disini paham ya.”  Dia mengangguk.


“ Nah, risk parity itu didukung oleh konsultan investasi institusional berkelas dunia,  seperti EY, Price waterhouse cooper, KPMG dan lain lain. Fund manager first class seperti Black Rock, JP Morgan dan lain lain. Biasanya  team management hedge fund menunjuk akademisi dari kampus, bahkan mereka membujuk tokoh kelas dunia untuk bergabung. Nama mereka ditempatkan sebagai advisory. Belum lagi nama Lembaga Rating international ikut memberikan predikat premium bagi product investasi mereka. Tentu mereka dibayar mahal.  


Dengan dukungan institutional, akademisi dan dilegitimasi oleh negara, tentu apapun kata pengelola hedge fund adalah kebenaran itu sendiri. Sama seperti  apa kata KPU, adalah kebenaran itu sendiri. Suka tidak suka harus terima. Walau ada sengketa, lebih banyak kalahnya lawan KPU.“ Kata saya.


  Jadi secara tidak langsung ini merupakan konspirasi jahat yang dilegitimasi. “ katanya. 


“ Jahat atau tidak, itu kan soal persepsi. Nyatanya tidak ada yang paksa investor untuk serahkan uangnya kepada pengelola hedge fund. Artinya itu suka sama suka. Free entry , free fall. Sama seperti clients dengan terapis pijat di kamar tertutup. Walau aturan tidak boleh berbuat amoral namun deal privet terjadi, who knows.? Who cares.?  “ Kata saya tersenyum.


“ Bisa beri saya buku referensi yang bapak baca tentang risk parity. “ tanyanya.


“ Saya hanya baca pengantarnya saja, yang ditulis kalau engga salah Qian. Judulnya  Risk Parity Fundamentals. Saya baca 8 tahun lalu. “ Kata saya. Dia catat di nitepadnya.


“ Pak. Serunya. “ berdasarkan pengalaman bapak, apakah memang terbukti strategi investasi Bridgewater Associates itu sukses mendatangkan laba besar sesuai janjinya? Tanyanya. Nah ini pertanyaan cerdas namun bisa menyesatkannya.  “ Ok saya akan jawab, tetapi bukan berarti saya benar. Karena saya hanya menjawab pertanyaan kamu berdasarkan data kinerja dari Bridgewater Associates. “ Kata saya. Dia mengangguk.


“ Setahu saya. Semua product hedge fund nya memang mendatangkan laba diatas rata rata bunga bank dan obligasi. Namun tetap lebih rendah dibandingkan dengan strategi investasi konvensional.  “Kata saya dan kembali udut rokok. Saya tatap dia sekilas. Duh kenapa saya harus jadi narasumber mahasiswa yang idealis. Tida seharusnya dia tahu betapa kejamnya dunia.


“ Yang jadi masalah, investor tidak dapat uang cash dari profit. Tetapi dapat instrument investasi yang katanya likuid di market. Ya market komunitas dia sendiri. Memang asset investor bertambah, namun kalau dipaksa dijual di luar komunitas harga akan jatuh, mungkin engga ada yang mau beli. Sementara fee yang mereka terima atas jasa penempatan dana, kelola dana dan profit,  dalam bentuk tunai. Itu fee diambil dari dana  investor sendiri.” Sambung saya.


“ Jadi..” Matanya melotot. “ Setelah mereka ambil uang investor, mereka juga atur cash flow investor. Harus patuh dengan platform mereka. Surrender or die. “ katanya menyimpulkan. “ terus gimana caranya mereka menjamin likuiditas asset hedge fundnya ?


“ Investor disuruh gadaikan asset hedge fund itu kepada bank affiliate mereka. Tentu harus ada project underlying sebagaimana credit line pada umumnya. Dengan demikian kalau terjadi default. Itu akan jadi sisitemik dan negara pasti bailout. Asset hedge fund akan jadi nul” Kata saya.


“ Nah akhirnya saya dapatkan jawaban risk management nya. " dia tersenyum. " Duh kok jadi mengerikan. Ada toh skema merampok yang begitu canggih dan dilegitimasi negara “ katanya mengerutkan kening. “ Boleh tahu pak. Siapa investor yang jadi target pengelola hedge fund ? tanyanya.


“ Ya Dana pensiun. Dana abadi negara seperti Sovereign wealth fund dan termasuk Dana abadi kampus, dana abadi jaring pengaman sosial.” Kata saya tersenyum.


“ Engga banyak ya investornya Tapi kakap semua.” Katanya.


“ Makanya total Kelola dana hedge fund itu terbatas. Biasanya sekali mereka cengkram dan lilit, udah. Mereka tidur aja seperti ular. Para hulu balangnya di luar sibuk lobi influencer agar memberikan keyakinan kepada investor dan kadang melakukan suap kepada officer investor agar tidak rush. Tetap keep asset itu. 


Tapi bukan rahasia umum bila 80% asset itu sudah dead duck. Kalau di rush terjadi potensia loss. Tentu akan menimbulkan skandal. Makanya semua berusaha saling menjaga dan melindungi sampai batas waktunya tiba, maka yang terjadi, terjadilah. “ kata saya. 


Dia terdiam. Tetapi matanya terus menatap saya. Seperti ada 1000 tanya tentang apa yang baru dia dengar. Dan berharap itu  semua hanya fiksi. “ Pak…serunya. “ saya baca study kasus dari elibrary universitas di luar negeri. Itu terkait dengan akuisisi holding agro yang sudah berusia 100 tahun. Yang membuat bangkrut salah satu pengelola dana hedge fund. Ada nama mirip dengan nama bapak dibelakangnya.  


Tetapi kasus itu dimenangkan di pengadilan. Belakangan holding agro itu di merger dan spint off ke BUMN China. Tadi saya curiga bapak di balik skandal itu. Ternyata setelah ketemu, saya tidak yakin bapak. Karena engga mungkin bapak sehebat itu bisa membuat bangkrut pengelola hedge fund legendaris, yang akhirnya dia  buron ke swiss.” Katanya. Saya senyum aja.


“ Ada lagi yang mau ditanya.? Kata saya.


“ Saya mau beri bapak hadiah. “ Katanya dengan tersernyum seraya memberikan kotak dibungkus indah. Saya buka bungkus itu. Ternyata seperangkat alat cukur jenggot, gunting kuku, korek kuping dan gunting bulu hidung. Saya tersenyum. “ Saya berharap bapak engga pakai kumis dan jambang. Polos aja. Itu sangat sesuai dengan karakter bapak sebagai pencerah. “ katanya. Aneh saja setiap mahasiswa menjadikan saya narasumber selalu mereka beri saya hadiah. 


" Pasti suami kamu klimis ya. Engga ada jenggot dan kumis" Kata saya tersenyum.


" Saya belum menikah pak. Tapi saya suka dengan pria yang klimis." Katanya. " Apa nasehat bapak untuk saya?


" Selalulah bertumbuh dengan cara yang baik dan melalui proses yang tidak too good to be true. Walau jalan itu sulit, namun karena kamu lalui dengan tabah, lambat laun sampai juga ketujuan.." Kata saya.


Dia akan baik baik saja.

  “ Maaf pak. Saya bawa anak saya.” Kata Supir Ojol. Saya senyum aja. Ingat cucu di rumah seusia anaknya. “ Istri saya pergi dari rumah meni...