Sunday, February 11, 2024

Dagang senjata dan korupsi

 




Dari Beijing saya terbang ke Kiev. Di bandara saya dijemput oleh Jellian. Dia tersenyum seraya merentangkan kedua lengannya untuk memeluk saya. ‘ Apa kabar B? katanya  berbisik “ I missed yuo” Sambungnya. Saya senyum aja. Dia team shadow saya. Dia mantan militer para komando. Sebelum jadi team shadow saya dia bekerja sebagai body guard international. Sarjana Sospol. Dia cerdas dan jago mengatur strategi di lapangan. Menguasai 4 bahasa. Inggris, Rusia, German dan Perancis. Dalam perjalanan ke Hotel dari Bandara, saya beri amplop berisi beberapa photo“ Kamu temui mereka. Saya sudah atur. “ Kata saya.


“ Yang perempuan keliatannya cantik dan cerdas. Ini another woman kamu? Kata jelian setelah lihat photo satu persatu. Wajahnya seperti cemburu namun berusaha dibalutnya dengan senyum. “ Bukan. Dia elite partai di Yunani. “ Jawab saya tegas.


Saya briefing Jellian apa saja yang harus dia lakukan. Saya juga memberikan profile network saya di Rusia, Ukraina, Turki, Eropa dan AS. Tugasnya menghubungi mereka dan melobi.  Malamnya saya dinner dengan ketua Parlemen Ukraina di Bao, Chainess restoran. Saya didampingi Jellian. Saat bertemu itu saya memberikan hadiah royal Ginseng dari Korea. Itu saya beli seharga 300.000 Yuan di Beijing. Dia senang. Karena tahu itu baik untuk vitalitas pria. Keesokan paginya saya terbang ke Moscow. Saya minta Jelian stand by di Kiev. 


***

Saya jalan kaki dari Stasiun metro Mayakovskaya ke Area Patriarch Ponds, Central Moscow. Saat itu musim semi tahun 2013. Saya memilih Bar di jalan  Bronnaya untuk bertemu dengan Victor. Saat saya datang Victor sudah ada di tempat. Saya lirik banyak gadis Rusia killing time. Mungkin sebagian mereka slut. Entahlah. “ Dubai menghubungi saya, dia minta bantuan untuk mendapatkan akses pengambil alihan pabrik senjata di Ukraina..” Kata saya. 


“ Memang banyak pabrik senjata warisan Unisoviet di Ukraina yang terbengkalai karena tidak ada modal dan memang tidak ada lagi pasarnya. Tadinya pabrik itu berdiri untuk mensuplai kebutuhan dalam Negeri Unisoviet. Kamu tertarik dengan tawaran itu? 


“ Saya tidak serta-merta menerima tawaran itu sebelum saya tahu siapa yang akan membeli pabrik senjata itu. Dia meminta saya datang ke Dubai yang akan diperkenalkan dengan seseorang.”  Kata saya sambil menoleh ke samping.


“ Apa tugas untuk saya.” kata victor seraya menyerahkan minuman Vodka ke saya. “ Kalau peluang ini saya ambil. Apa ada cara dapatkan akses politik ke Rusia. Mereka butuh special service. Termasuk delivery” kata saya teguk minuman itu.


“ Ah Rusia, tidak ada yang tidak mungkin. Semua tergantung uang. “ Kata Victor tersenyum penuh arti. Sama dengan Indonesia Kami menghabiskan malam itu dengan vodka. Tak berapa lama ada rombongan gadis datang ke table kami. Victor ajak saya pergi ke tempat lain “ Kita akan pesta “ Serunya. " Saya undang pejabat" sambungnya.


“ Dimana ?


“ Ikut aja.” Kata Victor melangkah keluar Cafe.


Kami pergi bersama para gadis itu ke satu castle dengan pekarangan luas. Pesta berlanjut di ruang VVIP bersama para gadis. Tak berapa lama datang rombongan pria masuk ruangan itu. Saya pergi ke kolam renang dengan segelas Vodka. Victor mendatangi saya. “ Besok kita ke Dubai dengan private jet saya. Kita bicara di dalam pesawat detailnya. Dua pejabat penting akan ikut. Kita dapat big fish bro. No worry. Ayo masuk ke dalam. Kita habiskan malam ini dengan happy.”


***


“ Soal pengambilalihan pabrik senjata itu tidak ada masalah.  Tidak ada pejabat Ukrain yang tidak bisa dibeli.” Kata pria yang ikut kami dalam penerbangan ke Dubai. “ Tapi patokan harga black market. Karena kita juga harus atur delivery keluar dari Ukraina tanpa terdeteksi aparat. “ Lanjut pria itu dengan mata Srigala. Saya tahu ini hanya bisnis. Mereka minta fee besar. Walau Rusia bukan lagi USSR namun sebagian besar pejabat adalah alumni KGB. Mereka ahli dalam operasi intelijen.


Di Dubai kami diatur oleh kontak saya bertemu dengan seseorang. Pertemuan ini di ruang Penthouse di salah satu hotel bintang lima. Saya bersama Victor datang berdua saja. Saya tahu pasti siapa pria di hadapan saya itu. Dia tidak menggunakan pakaian tradisional arab. Dia mengenakan setelan mewah. Dia cerita kedekatannya dengan Menteri Luar negeri Arab Pangeran Saud al-Faisal dan Pangeran Abdul Rahman al-Faisal dan Pangeran Turki al-Faisal. 


“ Kami dapat SPK suplai senjata. “ katanya memperlihatkan dokumen dalam bahasa Arab. “ Ok. Yang saya mau anda take over pabrik senjata di Ukraina. Anda juga atur kepemilikan pabrik senjata itu. Anda lebih tahu bagaimana menyamarkan kepemilikan itu. Semua tentu ada harganya. Kami yang bayar.” Lanjutnya.


“ Termasuk delivery ? Kata Victor. 


“ Ya tepat. “ 


“ Harga delivery harga black market ? Kata saya menyerahkan selembar kertas berisi detail singkat proposal yang kami tawarkan. Saya jelaskan secara ringkas esensi dari proposal itu dalam bahasa Arab. Kemudian dia baca seksama “ Excellent. Saya setuju. Saya tunggu realisasi akuisisi pabrik senjata. Payment guarantee sesuai proposal anda ini, besok saya kirim ke bank anda di London. " Katanya. Pria itu berdiri dan menyalami kami. Oh ya B, Bahasa Arab kamu bagus. " Katanya menepuk bahu saya.


***


Saya bersama Victor terbang ke Kiev bertemu dengan Jellian. Dia akan bergabung dengan team Victor.


“ Victor akan mengawal kamu melobi pejabat Ukraina. Gunakan koneksi dengan pejabat Rusia untuk atur itu. Juga melobi militer Turki untuk delivery senjata ke designated address sesuai dengan kontrak. Gunakan koneksi dengan Elite partai di Eropa. Saya minta George di London mendampingi kamu deal dengan elite parlemen Eropa. Pengawalan cargo oleh tentara bayaran yang di kontrak oleh Victor dari agent di Boston, AS.. Kebutuhan budget minta dengan George. Jelas ? Kata saya briefing dia secara jelas. " Dan ingat. " Seru saya. " Sebelum delivery uang fee kepada pejabat yang menjadi koneksi kita harus dbayar lebih dulu. "


" Kalau delivery gagal ? tanya Jellian.


" Ya itu resiko kita." kata saya.


" Dan lagi kita untung 10 kali lipat dari harga pasar. Belum lagi biaya produksi rendah. Wajarlah resiko ada. " Sambung Victor.


“ Kamu lead dalam operasi ini” kata saya. 


“ Siap” Kata Jelian mantap.


Keesokannya saya terbang ke Hong Kong dengan berdoa semoga Jellian sukses dalam misinya. Namun saya terus keep in touch mereka. Akuisisi pabrik itu dilaksanakan oleh team Gorge di London. Menggunakan SPC yang terdaftar di Isle of Man. Menunjuk lawyer di London sebagai proxy untuk melaksanakan perjanjian akuisisi. “ Deal yang bagus” Kata George “ Kita dapat bayaran dari Pria Arab itu 20 kali dari harga akuisisi pabrik. Dan harga jual produk 10 kali dari harga pasar“ Sambungnya dengan tersenyum. Skema pembayaran lewat cross settlement antara rekening pria Arab itu dengan rekening SPC di bank yang sama di isle of man.


Urusan selanjutnya ada pada team Victor. Untuk mengoperasikan pabrik senjata dia kontrak outsourcing kepada perusahaan di Ukraina yang punya koneksi dengan militer. Produk diterbangkan ke Bandara militer Turki. Kemudian Cargo  diangkut lewat jalur kereta. Semua diatur oleh MIT. Pengawalan oleh tentara bayaran. Operasi yang mahal dan semua perlu biaya membayar para petinggi militer. Tapi dengan harga jual 10 kali dari harga pasar, itu sepadan. Semua transaksi keuangan itu diatur oleh lawyer di London.


****

Operasi itu berlangsung 4 tahun. Jellian sukses. Saya sarankan agar dia tinggal di Bangkok untuk sementara. Setahun kemudian saya bertemu lagi dengan Jellian ketika business trip ke  Bangkok. “ Operasi yang kamu tugaskan memang awalnya keliatan sederhana. Pembelian pabrik senjata itu agenda pangeran Arab. Mereka percaya kepada kamu karena kamu punya koneksi dagang senjata di pasar gelap. Koneksi kamu sangat luas. Kontak kamu di Parlemen Eropa, Militer di Turki, mantan KGB, Milisi di Irak. Itu sangat membantu saya untuk meyakinkan mereka ambil bagian dalam operasi ini. 


Namun di lapangan urusannya jadi rumit dan beresiko sekali. Karena kita tidak hanya sebagai proxy Arab akuisisi pabrik senjata tetapi juga bertugas melakukan delivery ke wilayah konflik. Tetapi team victor memang hebat. Apalagi dukungan dari tentara bayaran yang kita kontrak. Mereka sangat profesional mengamankan saya bertemu dengan elite ISIS dan keluar dengan aman.


Saya tersenyum seraya seruput kopi.  Jellian menatap saya lama. Saya diam saja. “ Dalam operasi ini semua pihak diuntungkan secara politik.  Rusia ambil bagian di Suriah untuk masuk dalam lingkaran ISIS dan akhirnya menciptakan konflik antara elite ISIS, terutama antara elite ISIS dengan Al Qaeda. Maklum Rusia punya dendam dengan Al Qaeda waktu di Afganistan. Turki diuntungkan akan share nya dalam penyelesaian masalah Suriah. Eropa dan AS juga diuntungkan dalam mengamankan geostrategisnya di timur tengah dari ancaman ISIS.


Maklum saya juga membantu elite ISIS untuk mengamankan uang dan aset mereka di Luar negeri. Termasuk membantu elite Militer Turki, Eropa, Arab, Rusia menyemnbunyikan uang korup dari setiap transaksi. Sehingga tanpa disadari operasi ini menjadi sumber daya informasi strategis tentang ISIS. Mencakup peta pertahanan, sampai kepada tempat persembunyian elite ISIS. Sehingga Iran dan Irak punya cara efektif menghabisi ISIS. AS dapat informasi keberadaan mastermind ISS, Anbari. Dia tewas oleh operasi militer AS. Karena uang dari transaksi ini juga membuat antar elite ISIS dan AlQaeda saling serang. Akhirnya mereka lemah dan mudah dihabisi. Uang mereka di luar negeri disita oleh CIA” Kata Jellian di Condominium nya di Bangkok. Di luar hujan semakin  deras. 

Saya mengangguk dan tersenyum. 


 “ Victor sangat menjaga saya. Dalam segala hal dia selalu proteksi saya.  Terimakasih sudah memberikan kepercayaan besar kepada saya.” Kata Jellian. Malam itu wajahnya sangat dekat dengan saya " Dan kamu boss dan mentor saya. Disaat saya di sandera oleh pedagang senjata dari Columbia, kamu sendiri yang memimpin operasi pembebasan saya. Engga ada boss yang mau ambil resiko nyawa demi anak buahnya. Padahal saya bukan siapa tanpa kamu. " Kata Jelian dengan mata redup.


" Kalau saya tidak bisa menjaga anak buah, bagaimana saya bisa manfaatkan mereka dan memastikan mereka loyal?. Biasa saja. Engga usah baper kamu. " Kata saya jentik jidat dia " Besok, kamu bergabung dengan team Wenny dalam proses Pemilu di TZN. Targetnya adalah konsesi tambang emas. Detail operasi akan kamu dapat dari Wenny" kata saya. 




3 comments:

Anonymous said...

Excellent.. Operasi senyap, note oprasi TNZ Ap juga berjalan utk INA 2024 ini.. Smoga ya Mr. B..

Anonymous said...

Orang sekelas Babo mestinya ikut dalam kancah perpolitikan untuk nembangun Indonesia lebih sejahtera...

Anonymous said...

Rupanya diam2 dia juga agen langit ya be,

Mengapa Hijrah ke China.

  Sore itu saya makan malam dengan Florence dan Yuni. Kebetulan Yuni ada business trip dari Hong Kong ke Jakarta. Yuni kini CFO Yuan Holding...