Saturday, July 30, 2022

Utamakan ibu

 



Jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Saya masih di kamar kerja di kantor SIDC Hong Kong. Saya baca laporan perkembangan unit bisnis Banana powder di Yunnan. Ada rencana mengembangkan pasar banana powder untuk menjadi supply chain global industri pharmaci. Tak terasa sudah 2 jam saya membaca laporan itu. Saya tekan mata saya dengan punggung tangan saya. Saya lepas kacamata saya.  


Saya berdiri dari tempat duduk. Melangkah ke luar dari kamar kerja. Ruang sekretaris saya, lampu mejanya masih menyala.Itu artinya dia masih kerja juga. Dia melirik kearah saya. Dia mendekati saya.” Ada apa B? 

“ Engga. Saya mau jalan aja. Ke ruang BDG. “

“ Mau saya temanin?

“ Engga usah” Kata saya tersenyum, terus melangkah menjauh dari Lena, sekretaris saya.


Saya terus melangkah ke ruang Business Development Group. Semua kursi staf kosong. Hanya ada satu wanita sedang serius dengan komputernya. Dia berdiri dengan menaruh hormat kepada saya. “ Ya Pak. Apa yang bisa saya lakukan untuk anda” Katanya.

“ Kenapa kamu sendirian. Yang lain udah pada pulang? tanya saya. Karena biasanya mereka baru pulang semua menjelang dini hari. 

“ Semua di ruang simulasi dan presentasi pak. “ 

“ Kamu kenapa engga ikut ?

“ Saya pegawai magang.”

“ Tadinya kerja dimana?

“ SIDC juga. Tapi saya pegawai lokal. “

“ Dimana ?

“ Mongolia. Unit bisnis Ternak sapi organik” 

“ Oh.” Kata saya tatap dia sejurus. Sepertinya wanita ini berasal dari Bangla atau “ darimana asal kamu? Tanya saya penasaran.

“ Ayah  saya asal Srilanka. Dia merantau ke Rwanda. Jadi saya lahir dari Rwanda. Tapi saya tidak bisa bahasa Srilanka, ibu saya orang Rwanda.” katanya.


Ah saya mau challenge staff ini. “ Kamu bisa ikut saya ke kamar kerja saya. “ Kata saya dan  langsung melangkah kembali ke kamar kerja saya.

“ Siap pak. “

“ Sekalian bawakan kopi untuk saya.” kata saya terus melangkah.

“ Siap pak” Katanya.


Tak berapa lama dia sudah datang ke kamar kerja saya dengan membawa secangkir kopi. 


“ Kamu tahu tentang pisang? tanya saya ketika dia duduk menghadap saya.


“ Ya pak tahu.”


“ Nah ini ada summary laporan tentang unit bisnis Tepung pisang kita di Yunnan.  Coba baca. Saya mau dengar pendapat kamu.” kata saya seraya menyerahkan dua lembar ringkasan laporan itu. 

“ Saya udah baca program pengembangan pasar ke pabrik pharmasi. Tapi saya masih engga paham. Bisa jelaskan kepada saya. Kalau kamu juga tidak paham. Bantu saya desk riset untuk bisa jelaskan secara sederhana agar mudah saya pahami. Maklum saya tidak sarjana” Lanjut saya. Dia baca summary itu dengan cepat. Dan serahkan kembali kepada saya.


“ Engga perlu desk riset. Saya pahami downstream Banana dengan baik. "


" OK. "


" Baik saya jelaskan secara sederhana. Obat itu dibuat dari sintetik kimia. Biasanya dalam bentuk tablet. Nah untuk mengurai  tablet itu dalam proses pencernaan diperlukan excipien. 


“ Apa itu excipien? 


“ Itu bahan natural yang berasal dari pisang. Dia berfungsi pengikat dan pengencer, penghancur untuk mendorong pemecahan tablet di saluran pencernaan. “


“ Kenapa harus ada excipien?


“ Kalau engga ada excipien, ya hanya 10%  saja senyawa sintetik kimia itu bisa diserap tubuh. Kan engga efisien. Dan lagi kelebihan pisang itu adalah rasanya manis. Rasa manis kan membuat orang nyaman walau itu adalah obat.” Katanya dengan tangkas.


“ Mengapa harus ada investasi tambahan mesin untuk buat excipien? Kan itu hanya banana powder. ? Tanya saya lagi.


“ Harus ada mesin untuk proses zat pensuspensi. Ekstrak pati tepung pisang itu akan dicampur air lewat mesin separator. Nanti akan ada endapan. Nah endapan itulah yang akan jadi excipien yang dibutuhkan industri pharmasi. “ Katanya lancar sekali.


“ Oh i see. Ada lagi yang  bisa kamu cerahkan saya? 


“ Pak, saat ini Vitamin C diproduksi dalam skala industri yang sangat besar. Prosesnya mengubah pati menjadi glukosa, dan kemudian menjadi sorbitol. Produk akhir murni diproduksi dari sorbitol dalam serangkaian langkah bioteknik, pemrosesan kimia dan pemurnian. Bahan baku utama untuk produksi vitamin C atau asam askorbat adalah jagung atau gandum. Nah pisang juga bisa sebagai bahan baku. China punya paten tekhnologi itu. Bisa menghasilkan  vitamin C sebanyak 60% dari glukosa yang ada pada pisang.” katanya, Saya melongok. Hebat wanita ini. 


“ Oh siapa nama kamu? 


Dia perlihat kartu karyawan yang menggantung dilehernya. Asha. 


“ Ok, Asha. Saya lapar. Mau temanin saya makan malam ya” Kata saya. Dia tersenyum senang dan mengangguk. 


***

Kami pergi ke kawasan central distrik Wanchai untuk makan kebab. Saat itu jam 10 malam. Dia tak henti berwajah cerah. “ Saya engga pernah terbayangkan akan makan malam dengan boss besar. Kata orang anda sangat pemarah,. Ternyata tidak. Ramah sekali. Bahkan tidak sungkan makan di tempat sederhana ini. Dan mau saja makan malam dengan karyawan magang.” katanya. Saya senyum aja.


“ Oh ya. Ngomong ngomong. Apa tidak ada kekawatian dari rakyat Rwanda atas bantuan China. Engga kawatir seperti negara lain yang terjebak hutang dari China”  Tanya saya.


“ ya enggalah. Kegagalan hutang itu bukan salah China sebagai kreditur. Itu yang salah ya pemerintah penerima hutang itu sendiri. Mereka korup. Dan rakyatnya terlena tanpa ada etos kerja untuk berubah. China selalu menawarkan kerjasama ekonomi secara saling menguntungkan.” 


“Apa yang diharapkan China dari Rwanda? Itu negara terkurung daratan. Memiliki sedikit sumber daya alam, dan dengan populasi sekitar setengah populasi Beijing. Jadi target market produk China? kejauhan dech. “ Kata saya.


“ Saya akan jelaskan.  Tapi harus lihat dari sejarah. Rwanda, yang pernah tahun 1994 mengalami salah satu genosida terburuk dalam sejarah. Kini menjadi negara dengan ekonomi pertumbuhan tercepat di benua Afrika. Itu karena dari awal by design mereka mencontoh model pembangunan ekonomi di China Memang awalnya hampir 40% APBN mereka berasal dari China. Namun bantuan itu mereka manfaatkan dengan cerdas.” Kata Asha


“ Caranya ? 


“ Ya mereka menarik investor asing dengan menawarkan insentif pajak yang besar. Contoh investasi dibawah USD 10 juta bebas pajak penghasilan. Sedangkan perusahaan yang mengekspor setidaknya 50% barangnya hanya membayar pajak 15%. Izin mendirikan perusahaan hanya sehari. Mau asing atau lokal sama saja perlakuannya.


Nah China manfaatkan Rwanda sebagai hub untuk memasuki pasar Afrika dan mendapatkan pasokan SDA dari Afrika. Beberapa perusahaan Cina yang paling dominan di Afrika memulai usahanya di Rwanda seperti, Star Times, provider TV cable Cina, beroperasi tahun 2008. Sekarang bersaing dengan TV cable terbesar Afrika, DSTV, di 30 negara Afrika. Tecno Mobile, produsen ponsel China yang ponsel murahnya ada di mana-mana di seluruh benua, juga memilih Rwanda sebagai salah satu pasar paling awal.


Di zona ekonomi khusus Kigali, perusahaan Cina memproduksi pakaian, pembalut wanita, dan pintu kayu. Pusat teknologi pertanian yang didanai pemerintah China untuk memodernisasi petani Rwanda juga  berperan pesar membantu China ekspansi ke seluruh Afrika. Ya mereka gunakan perusahaan dengan hukum Rwanda untuk masuk ke Afrika. Cara smart China masuk tanpa ada beban politik.


Ditambah lagi pengusaha Rwanda itu memang jago marketing Dengan memanfaatkan hubungan bisnis dengan pengusaha pabrikan di China, mereka dapatkan barang dengan harga murah.” 


“ Mengapa ? 


“ Yang penting, selagi murah ya mereka beli. Soal kualitas tidak penting. Sementara barang Eropa, dan Jepang mahal. Mereka ogah beli. Kemudian mereka pasarkan  produk itu. Bukan hanya di Rwanda tetapi juga ke seluruh Afrika. Lambat laun mereka dirikan pabrik di Rwanda, bermitra dengan pengusaha China. Hampir semua produk di Afrika , 80 persen buatan China. Makanya wajar bila China muncul sebagai  investor terbesar di Rwanda.


Situasi itu dapat terlaksana bukan hanya soal perizinan yang cepat dan insentif pajak tetapi  kebijakan pemerintah Rwanda menyediakan  pusat layanan logistik untuk perdagangan dan bisnis China-Afrika. Perusahaan pelayaran Rwanda menawarkan layanan peti kemas ke pusat manufaktur China Guangzhou dan Yiwu. Juga sistem pembayaran ekspor dan import yang flexible. Trader dapat menggunakan layanan transfer uang instan untuk mengirim uang melalui platform populer China seperti WeChat dan AliPay, mengkonversi antara dolar, renminbi, dan franc Rwanda. Jadi kalau dianalogikan sama seperti kemajuan Singapore yang jadi Hub dengan memanfaatkan potensi Indonesia dan negara ASEAN lainnya.


Berdasarkan data antara tahun 1998 dan 2012 dari Kementerian Perdagangan China. Diantara 2.000 perusahaan China di 49 negara Afrika, sektor yang paling populer adalah manufaktur,  ritel dan jasa. Hanya sebagian kecil yang berbisnis sumber daya alam. Jadi sebenarnya China tidak masuk dengan motive aneksasi. Itu terjadi by nature aja. Kini China tidak lagi sebagai kreditur utama  Rwanda. China masuk urutan ke lima negara kreditur Rwanda. Artinya memang tidak ada deal China terhadap SDA lewat hutang.” Kata Asha menjelaskan panjang lebar.


“ Wah hebat ya. Tentu ada motif dasar Rwanda  begitu suka berhubungan dengan China “ Tanya saya.


“ Mereka memang tidak meniru China tetapi belajar dari cara berpikir China. “


“ Apa itu.? 


“ Mempersatukan bangsa lewat kinerja dan menghindarkan politik kebencian dengan memastikan negara hadir menjamin tidak terjadi polarisasi di tengah masyarakat. Kadang sikap keras pemerintah terhadap mereka yang meniupkan kebencian itu dianggap melanggar HAM. Tetapi Rwanda tidak peduli dengan standar barat soal HAM. Karena terjadinya genosida juga akibat politik adudomba barat juga. Mereka belajar dari pengalaman buruk masa lalu. “ Kata Asha. 


“ Kapan kamu akan ikut Management training? Tanya saya ketika usai makan malam. 


“ Rencana bulan depan. Moga saya sukses dan dapat posisi. Kalau engga, saya harus ikhlas keluar dari proses kompetisi. Jadi pengangguran” katanya.


“ Saya yakin kamu pasti bisa melewati proses kompetisi. SIDC tidak pernah salah menerima pegawai. Kalau sudah diterima magang di Kantor Pusat dan lolos ikut MT, itu 80% sudah berhasil” 


“ Semoga pak.” 


***

Besok pagi di kantor saya membuat keputusan. Saya tulis di lembaran khusus  pada proposal rencana ekspansi investasi unit bisnis industri powder banana. “ Lanjutkan ekspansi.” 


Saya serahkan disposisi itu kepada sekretaris saya. “ kamu monitor Asha sampai selesai MT. Saya ingin pastikan orang pertama mendengar dia sukses MT atau gagal “ 

“Siap pak.” 


Dua bulan kemudian, saya dapat kabar dari Lena  bahwa Asha lulus  MT dengan nilai terbaik. Saya senang. Puji Tuhan doa saya terkabulkan. Dia ditempatkan di Yunnan.


Satu sore  sekretaris  saya mengatakan bahwa Asha ingin bertemu saya. Dia tersenyum ketika masuk ke kamar kerja saya. Saya ajak dia duduk di sofa. “ Ada apa Asha?


“ Saya mau resign pak.” Katanya. Membuat saya terkejut 


“ Ada apa? Mengapa ?


“ Setelah saya pikir pikir. Saya ingin pulang ke tanah air saya. Saya ingin membangun negeri saya. “ 


“ Oh ok. “ Kata saya.


“ Tapi pak. Saya akan menggalang petani untuk menjadi supply chain. Apa mungkin kami bisa jadi mitra SIDC”


“ Kenapa kamu begitu yakin dengan rencana kamu?


“ Saya ingin berbakti kepada ibu yang melahirkan saya dan negeri dimana saya dilahirkan” 


Saya tatap dia dengan tajam. Saya lihat dia memang serius. “ Baik,  saya dukung kamu:” kata saya tegas. “ tapi pastikan kamu bisa lewati proses management untuk qualified menjadi mitra SIDC. “


“ Siap pak”  Katanya seraya menyerahkan proposal kepada saya. Saya baca cepat. Wah hebat sekali programnya dalam menggalang kekuatan koperasi untuk jadi supply chain berkelas dunia.


“ Semoga berhasil “Kata saya menyalaminya. Tapi Asha dengan wajah tertunduk, dia berkata “ Boleh saya memeluk bapak? Saya langsung peluk dia. “ Kamu hebat Asha. Saya terharu. Kamu begitu mencintai ibu kamu, negeri tempat kamu dilahirkan.” Kata saya berbisik.


Saya tulis di halaman depan proposalnya “ Kalau bahan baku kurang dari kebun kita di Yunnan, usahakan kerjasama dengan pengusaha Rwanda untuk menjadi supply chain pabrik kita. “ Proposal itu saya serahkan kepada sekretaris dengan tanda “ prioritas.”


Benarlah. Dalam setahun, Asha berhasil bermitra dengan SIDC dan dia jadi boss atas nama rakyat Rukira, Kabupaten Ngoma Provinsi Timur,  Rwanda.

Friday, July 29, 2022

Tetap bersahabat

 




Sebentar lagi bulan Maret tahun 2008. Ini yang ke 8 kali aku datang ke Tokyo. ke 8 kalinya aku hanya dapat janji dari Aiguo, pria peranakan China. Dia bekerja pada perusahaan elektronika yang memproduksi LCD. Stasiun Nagoya terlihat sangat sibuk, bahkan di siang hari. Aku melangkah gontai menuju bangunan depannya yang berwarna pualam dengan relief lengkung sebagai pintu masuk utamanya. Aku 


Ketika sudah berada di atas kereta Shinkansen dalam perjalanan kembali ke Tokyo, aku termenung. Apakah mungkin Aiguo tidak suka kepadaku. Dalam diskusi, aku selalu berbeda pendapat. Bagaimana aku bisa merebut hatinya. Tetapi sudah sikapku yang tak mungkin munafik. Soal bisnis dan bermitra, aku orang yang sangat mudah menerima kenyataan. Apalagi soal perbedaan. Aku tidak peduli selagi dapatkan deal terbaik dan bisnis bisa jalan.


“ Teori ekonomi itu bagus. Hukum permintaan dan penawaran sangat ideal diatas asumsi yang juga ideal. Hukum hubungan antara pendapatan, konsumsi dan tabungan begitu apiknya dalam rumus persamaan keseimbangan. Kamu harus belajar tentang yang ideal walau tidak selalu bersua dengan kenyataan. “ Kata Aiguo.


“ Teori itu selalu tentang hal yang ideal. Cara melupakan kenyataan. Lantas kemudian krisis ekonomi terjadi. Bukan hanya sekali tetapi berkali kali. Lucunya masih juga kembali lepada teori sebagai solusi.Hasilnya tetap aja krisis. Kalau dianalogikan. Ketika kita yakin semua akan baik baik saja karena idealisme maka saat itu kita sedang onani. Menikmati euforia karena halusinasi saja.


Mungkin lebih separuh manusia di planet bumi penganut agama yang taat. Sebagian lagi tidak taat. Faktanya terjadinya perang dan kerusakan, pencurian, korupsi, palacuran dan lain sebagainya perbuatan amoral dilakukan oleh mereka yang beragama. Caranya semakin canggih dan vulgar. Tokoh agama engga malu pamer harta kekayaannya padahal hidupnya dari donasi. Lucunya, selalu solusinya kepada agama. Kalau anda yakin bahwa agama sebagai solusi, maka sebenarnya anda sedang euforia karena halusinasi saja.” Kataku 


“ Kamu menolak idealisme sementara kamu sendiri menganggap  menerima kenyataan itu sebuah idealisme tersendiri. Kamu menikmati paradoksial. Engga begitu B?.” Kata Aiguo. Saya senyum aja. Tak ingin berdebat.


***

Kutekan mata dengan lenganku, berusaha menghapus ingatan tentang diskusi itu. Mungkin harapanku membujuk Aiguo untuk pulang ke China membangun pabrik LCD tidak akan jadi kenyataan. Mungkin juga cita citaku membangun pabrik sebagai supply chain telp selular hanya sekedar mimpi saja. Selama 10 hari  aku tidak tidur dengan baik, tidak makan dengan baik, Karena keliling ke 8 negara untuk memasarkan produk dan mendapatkan mitra international untuk mendukung bisnis maklon di China. 


Tetapi Nagoya tidak berpihak padaku. Hari ini aku marasa memang tidak mudah meyakinkan para prefeisonal untuk percaya kepadaku. Selalu dicurigai. Lalu sesosok bayangan muncul di permukaan Danau Hana-Miya. Aku berdiri di sini, berdampingan dengan pohon sakura Hana-Miya. Pohon sakura kesukaan Keiko, sahabatku di tempat nan asing dan dingin ini. Keiko gadis yang kukenal dipertengahan tahun 80an di Jakarta. Dia sebagai Account manager pada perusahaan trading Jepang. Dan aku sebagai salesman,


Sebenarnya tidak ada jalinan cinta antara aku dan Keiko. Setidaknya itu yang kurasakan. Namun kalau akhirnya dia tidak bisa menolak gairah masa mudaku dan akhirnya dia sambut dengan begitu liarnya. Aku merasa itu hanya cinta semalam. Tidak akan berlanjut. Apalagi setelah itu  Keiko tersenyum bahagia melihat titik darah menempel di tempat tidur.  Lama dia mentapku sambil mendekapku. Entah apa yang dia pikirkan. Aku sendiri tidak tahu kemana hubungan ini akan berlabuh. Sudah dua kali wanita selain Keiko kucumbui tetapi semua akhirnya menolak untuk kunikahi. Andaikan setelah ini Keiko melupakanku, aku akan biasa saja. Benarlah. Tiga bulan setelah itu, Keiko kembali ke Tokyo. Tak ada pesan apapun. 2 tahun kemudian aku menikah atas pilihan orang tua. 


5 tahun kemudian setelah Keiko pergi dariku,  aku ada kesempatan business trip ke Tokyo. Saat itu aku sempatkan kirim Fax ke alamatnya. Bahwa aku ingin bertemu dengannya. Dia persilahkan aku datang ke apartementnya. Saat aku sampai di apartement, ada anak balita bersama Keiko. “ Siapa Balita ini”

“ Panggil dia Mi. “ Suara Keiko terdengan sayup sayup


“ Ya siapa ayahnya? 


“ Kamu ayahnya. “ Katanya menahan tangis namun airmatanya berlinang.” Kamu tidak perlu terlalu memikirkan soal anak ini. Lupakan saja” Kata Keiko dengan berusaha tersenyum. 


Aku gendong anak itu. Dia tidak berontak. Sepertinya dia nyaman dalam dekapanku. Perempuan mungil yang kini dalam gendonganku adalah putriku sendiri dan ibunya minta aku lupakan. Aku tatap Keiko dengan seksama. Wanita apa ini? terbuat apa hatinya. Seenaknya masuk dalam hidupku dan membiarkan sel telurnya dibuahi spermaku dan tidak merasa bersalah karena itu. 


Aku geleng gelengkan kepala “ Cukup kekonyolan sikapmu. Aku tidak akan bicara tentang masa lalu. Mari kita bicara masa depan. Mi akan jadi bebanku dan dia akan jadi milikku.Selama itu kamu punya hak mengasuhnya. Pastikan usia remaja kembali kepadaku.” Kataku. Keiko hanya diam. Tak lema kemudian dia mengangguk. Setuju. Sejak itu, aku kirimi uang untuk biaya hidup putriku bersama Keiko.


Ini hampir akhir bulan Maret. Dan seluruh kota Tokyo sebentar lagi akan menggelar Festival Hanami yang diadakan untuk melihat dan menikmati sakura mekar. Orang akan menggelar tikar di taman-taman yang ditumbuhi pohon sakura jenis Shomei-yoshino yang paling terkenal di Tokyo. Pemerintah Jepang sudah mengumumkan prediksi mereka bahwa tahun ini sakura akan mekar selama 11 hari.


Di kala sakura mekar Keiko memintaku bertemu di tempat biasa, Ropponggi. Aku bergegas menuju subway jalur Hibiya agar bisa secepatnya sampai di Stasiun Ropponggi. Dia peluk aku saat bertemu. Dia rangkul lenganku saat berjalan. Roppongi. Sebuah image hedonisme dunia malam di kota Tokyo. Aku biasa ke sini jika aku rindu sate atau rendang, atau sekadar mengusir penat dengan berjalan-jalan seputar Ropponggi Hills.


“ Mi, sudah 6 tahu di London. Sepertinya bakatnya mengalir darimu Ya. Kini dia berkarir di Investment Banker. ” Katanya. 


“ Ingat waktu SMU. Dia juara terus disekolah, Khususnya matematika ya. “ Kataku. Itu aku tahu dari laporan Keiko setiap tahun lewat surat kepadaku. " Hanya sekali aku bertemu dengannya waktu dia balita. Aku baru bertemu kembali di Hong Kong saat dia mau lanjutkan kuliah ke London." Kataku berbicara sendrii.


“ Dia sangat dekat denganku. Tapi dia mandiri sekali. Setiap aku telp jam berapapun, pasti dia terima. Kalau aku tanya apa sudah punya pacar. Dia jawab, dia mau focus belajar aja dan cepat kerja agar bisa cari uang  dan ajak kamu dan aku ke Bali." Lanjutku.


"  Bahkan photo terakhir kamu gendong dia waktu balita, selalu ada di dompetnya. Dia selalu minta aku ceritakan tentang kamu, ayahnya. Aku selalu ingatkan dia bahwa dia harus selalu mendoakanmu. Karena kamu telah bekerja keras untuk membiayai hidupnya " Kata Keiko. 


“ Ya. Dia pintar sekali di sekolah. Semua yang ada pada dirimu ada pada Mi. Tidak banyak bicara, selalu serius dan gerak cepat. Kadang aku kawatir Mi akan intropet. Sulit bergaul. Ternyata dia berteman sangat selektif. Namun tidak menghalanginya berbaur dengan teman yang lain. Dia jago karate dan pintar main Piano. ” Kata Keiko bercerita tentang putrinya. 


" Soal Piano itu bakat datang darimu, Keiko. " Kataku mengingatkan.


" Ya karate tentu darimu. Karate dan Piano. Satu perpaduan seni yang sangat membanggakan. Yang tentu membutuhkan karakter tenang dan focus untuk bisa jadi hebat, ya kan B."


" Ya itulah putrimu."


" Bukan, itu putrimu, B" Kata Keiko cepat. Aku senyum saja. Wanita paling senang kalau dipuji anaknya. Itu lebih dari cinta yang kita beri untuk dia.


Pesan singkat dari Aiguo masuk ke hapeku. “ Mari gabung ke Vanila. “ Ah kebetulan sekali tidak jauh di Ropponggi juga. Tetapi ada apa ? bukankah dia sudah tegas tidak tertarik dengan rencanaku untuk bermitra membangun pabrik LCD di China. Aku ajak Keiko  pergi klub Vanilla. “ Aku ingin bertemu dengan relasi bisnisku.” Kataku. Keiko mengangguk. Dia memang tidak pernah mementingkan dirinya. Apapun sikapku selalu dia terima dan patuhi.


“Siapa wanita ini?  tanya Aiguo. Aku melirik ke arah Keiko. Bingung mau jawab apa? istri? Aku tidak pernah menikah di KUA. Tapi dia mengandung dan melahirkan anakku. Kalaupun ada status,  dia  adalah babysitter anakku, berdasarkan  certifikat adopsi.


“Istrku.” Kataku. “ Namun kami telah bercerai sejak 26 tahun lalu. sekarang dia sahabatku.” Lanjutku. Lama Aiguo menatapku. Sepertinya dia punya kesan tersendiri terhadapku. “ B, aku sudah pikirkan lama. Kini aku putuskan. Mari kita bermitra. Kita realisasikan mimpi kamu membangun pabrik LCD di CHina. “ Katanya.


“ Boleh tahu. Mengapa kamu berubah pikiran?


“ Visi kamu memang hebat. Aku suka. Tapi belum cukup kuat bagiku untuk bermitra dengan kamu. Tetapi sekarang, setelah bertemu dengan mantan istrimu dan kalian tetap bersahabat, aku tahu aku tidak salah menjadikan kamu sebagai mitra.” 


“ Oh ya? Kataku dengan perasaan senang. Aku lirik Keiko. Dia tersenyum. 


“ Kamu sudah menikah lagi? Tanyanya kepada Keiko. Keiko menggeleng. “ Sejak berpisah, tidak pernah menikah lagi. Bagiku membesarkan putriku adalah segala galanya. Cukup. Tidak butuh apa apalagi”


“ B, tidak mudah membuat wanita Jepang jatuh cinta dan tetap setia walau sudah bercerai.” Kata Aiguo. “ Aku tidak ada alasan lagi untuk ragu bermitra dengan kamu” Lanjutnya.  Setelah itu proses pendirian pabrik dimulai. Dua tahun kemudian pabrik berdiri di China, di distrik Dongguan. 


Mi, menikah dan kini dia sudah memberi 2 cucu terbaik untuk-ku. Sampai kini aku dan Keiko tetap bersahabat. 


Kami hidup dalam dunia kapitalis yang sudah terlanjur brengsek dari sononya. Kalaulah bukan karena akhlak.  Tidak mungkin jalinan persahabatan dengan Keiko bisa langgeng dan kemitraan dengan Aiguo tetap berlangsung sampai kini. Walau kami sudah menua namun kami tetap saling peduli dan mengingatkan, tentu saling mendoakan. 

Saturday, July 23, 2022

Uang...

 






“ Saya Xia He. Saya temannya  Cha. Dia minta saya menemui anda. “ Suara wanita terdengar dari Telp Kamar. “ Saya di lobi sekarang” Lanjutnya. Kemarin memang saya minta Cha agar mencarikan wanita untuk jadi pendamping saya dalam acara gala dinner untuk amal yang akan diadakan oleh Dewan Great Wall di Beijing. Saat ini saya sedang di Peninsula Hotel Beijing. 


“ Ya, saya segera ke bawah. Tunggu” kata saya. “


“ Baik. “ Katanya dengan suara lembut.


Ketika keluar dari pintu Lift.. “ Mr. B?” Wanita menegur saya.


Saya mengangguk. 


“ Saya Xia “ Katanya. Wanita dengan jacket winter. Sekilas coat maupun lapisan dalamnya itu merek Loropiana. Warna kuning gading dengan kerah tertutup dan lengann panjang. Tingginya diperkirakan 170 Cm. Dia menyalami saya sambil menyapa dengan bahasa inggeris yang sempurna. Terkesan dia wanita terhormat. Saya sempat menahan napas. Ini terlalu sempurna untuk menemani saya.Mengapa ? Cantik , cerdas dan berkelas. Itu sekilas penilaian saya.


Saya membimbingnya ke lounge Executive. Dia tidak mau berjalan sejajar dengan saya. Dia agak mundur selangkah. Ya saya tahu diri. Baru kenal.  “ Acara gala dinner besok malam. “ Kata saya ketika sampai lounge executive.


“ Ya. Hai ini saya datang agar besok engga kaku lagi.” Katanya tersenyum. Pembicaraa ringan menjadi menarik. Karena dia terkesan memang cerdas dan tidak nampak dia memaksakan diri untuk mengimbangi saya dalam berbicara. Apalagi bahasa inggrisnya sangat sempurna.


“ Ini tempat sangat berkelas. Kalau dibandingkan dengan kehidupan di luar, uang begitu tidak ada artinya. Tapi semua orang saya lihat tidak begitu menikmati kemewahan ini” Katanya seraya melirik ke arah sudut pada seorang pianis yang sedang membawakan lagu jazz. “ Boleh tahu. Apa makna uang dalam perspektif anda?


“ Bagi orang awam yang terbatas wawasan keuangannya, dia hanya mengenal satu kata money atau uang. Dia dapat uang dari gaji atau laba usaha dan kemudian dibelanjakan sesuai dengan pendapatannya, kalau ada lebih dia tabung. Dalam kasus ini uang ya uang. Tapi ada juga orang yang menyebut uang itu adalah arus terus menerus atau Current . Perhatikan, dia tidak menyebut uang tapi arus.. Ya sama dengan arus listrik. 


Kalau dianalogikan. Uang itu adalah sumbu negatif. Sementara aktifitas usaha adalah sumbu positip. Karena adanya sumbu positip dan negatif maka terjadilah current atau arus listrik yang bisa menimbulkan energy untuk bergeraknya roda ekonomi kedepan tanpa henti. Itu sebab uang juga disebut currency. Rekening di bank atau perusahaan di sebut rekening arus ( Current account). Nah dari persepsi ini,  uang bukan lagi selembar kertas. Bukan hanya alat transaksi. Bukan. Tapi uang sebagai sarana menghubungkan satu sumber daya dengan sumber daya lain agar terjadi hubungan arus bolak balik. Contoh bagaimana menghubungkan sumberdaya manusia dengan sumber daya material. Sumber daya material dengan sumber daya uang. Sumber daya uang dengan sumber daya pasar, dan lain sebagainya.   


Selagi hubungan antar sumberdaya itu terus terjadi arus bolak balik, maka itulah uang sebenarnya. Itulah uang dalam perngertian kapitalis. Dimana sebetulnya uang itu omong kosong. Uang itu hanya punya nilai kalau ada produksi. Sehingga uang itu hanya sarana distribusi capital untuk terjadi beragam aktifitas terbentuknya peradaban. Jadi bukan jumlah berapa banyak uang yang dikumpulkan tapi seberapa banyak aktifitas usaha yang bisa dikembangkan karena uang. “ Kata saya.


“Oh i see. Kalau begitu, uang bukanlah sekedar hak kekayaan tetapi kewajiban. Semakin besar uang didapat semakin besar kewajiban untuk berproduksi. Kalau engga, ya uang yang ada ditangan akan useless. Sama seperti Venezuela yang terus cetak uang dan akhirnya uang jadi sampah“ Katanya menyimpulkan. Menurut saya dia memang cerdas dan berkelas. “ Saya tercerahkan bertemu dengan anda. Saya tidak temukan di universitas soal ini. “ Katanya tersenyum indah. “ Terus bagaimana menjaga momentum hubungan antara poros negatif dan positif pada current itu? Tanyanya lagi. 


Wah jadi menarik diskusi ini.


“ Uang tidak harus berupa uang kertas atau emas. Tapi bisa juga dalam bentuk lembaran obligasi umum. Tidak harus obligasi umum, bisa juga obligasi khusus. Tidak harus obligasi khusus bisa juga obligasi sintetik. Begitu seterusnya. Dari beragam jenis uang itulah pasar terbentuk. Dari pasar yang diatur secara umum ( CH ) sampai yang diatur secara khusus seperti OTC. Jenis penerapannya bisa jangka pendek atau menengah atau jangka panjang. Penyelesaiannya bisa melalui opsi beli atau juat, bisa juga diserahkan nanti atau dibayar sekarang atau sebaliknya. “


“ Bukankah itu semua hutang? Katanya mengerutkan kening.


“ Benar. Tapi bukan hutang seperti persepsi orang awam. Bukan. Tapi itulah currency. Selagi arus bolak balik  terus terjadi dengan ditandai aktifitas usaha, maka tidak ada  yang perlu dikawatirkan tentang hutang. Justru karena itu value manusia jadi meningkat dan mempercepat proses kemakmuran diluar batas akal normal. Ya itulah mirracle of Capital."


“ Mengapa ?


“ Karena current mempunyai energy yang bisa dengan otomatis menciptakan hutang baru atau uang baru. Akan terus begitu. So, kalau uang di tangan tidak sampai terjadi arus berkesimbungan maka kita telah tertipu oleh sistem uang itu sendiri.". 


“ Mengapa ? 


“ Karena kita akan terjebak dengan sikap pelit, menyimpan uang takut berbagi. Menyimpan uang takut ambil resiko bisnis. Hanya masalah waktu kita akan jadi orang paling miskin dan bego dunia. Uang itu akan menjauhkan kita dengan lingkungan kita dan pada waktu bersamaan membuat kita rakus berkosumsi lemah produksi, yang justru merusak jiwa dan phisik kita  sendiri.   Contoh, krisis Eropa dan AS , karena Generasi yang sekarang tertipu dengan uang. Mereka berinvestasi dengan produk tanpa barang.  Mereka menciptakan money game. Laba tercipta tapi tidak ada pabrik terbangun. Akhirnya arus ( atau currency) , lambat laun melemah karena sektor real sebagai sumbu positip semakin kehilangan daya tarik. Pertumbuhannya kalah cepat dengan tumbuhnya uang. 


Beda dengan China dimana keseimbangan antara sumbu positip dan negatif terus terjaga dengan baik sehingga melahirkan economic in balance. Berapapun hutang, itu bukan masalah. Arus terjadi karena barang , jasa dan uang terus menciptakan energy tiada henti. Peradaban pun tercipta lewat semangat berbagi”  Kata saya. Dia tatap saya dengan agak lama. Saya tahu dia sedang berpikir untuk menyampaikan sesuatu. 


Dia tersenyum. 


“ Sekali lagi anda mencerahkan saya. Ringan penjelasannya tetapi logis. “Katanya.

 

“ Oh ya?. “ Kata saya mengibaskan tangan. “ Itu hanya bicara apa adanya. “ Lanjut saya.


“ Bagi orang yang dapatkan uang dari bisnis rente maka uang adalah segala galanya. Sebenarnya mereka takut. Takut miskin. Mereka menghindari rasa takutnya dengan menyimpan uangnya di bank. Akhirnya, mereka menjadi pelit. Mereka menutup diri dari dunia, dan hidup semata untuk dirinya sendiri. Padahal, di dalam hidup ini, semakin banyak kita melepas, semakin banyak kita mendapat. Orang harus keluar uang, guna mendapat uang. Orang harus memberi, agar mendapat. Orang harus melepaskan keinginan untuk damai, jika ingin memperoleh kedamaian.  


Banyak orang berusaha mencari kedamaian dalam hidupnya dengan menumpuk uang. Namun, keinginan untuk merasa damai justru menciptakan perasaan tidak damai. Segala upaya untuk mencapai kedamaian hanya akan menghasilkan ketegangan. Ketegangan itulah yang menjadi akar dari rasa tidak damai." Kata saya.


“ Oh..paham saya. Orang yang punya banyak kesibukan bisnis walau hutang tak terbilang, dia happy aja karena uang tidak disimpannya atau dikonsumsikan yang tidak produktif. Tapi dipakai untuk terjadinya arus melalui hubungan antar sumberdaya. “ Dia menyimpulkan.


“ Ya tepat. Maka hidupnya stabil. Makan enak, tidurpun pulas dan pandai memanfaatkan waktu dengan happy. Senang berbagi, spiritualnya makin tinggi karena dia selalu ingin dekat dengan Tuhan agar aman melewati hidup yang tidak ramah ini “ Kata saya.


“ Bagaimana dengan besok soal hutang? 


“ Besok jangan dipikirkan. Itu urusan Tuhan. Yang pasti di masa depan semua orang mati. Tugas kita bagaimana hari ini bisa berbuat dengan maksimal tanpa culas dan tetap sibuk..dan terus punya energy untuk ambil bagian membangun peradaban. “ Kata saya. 


Dia mengangguk. Usianya mungkin diatas 30. Saya tidak mau tanya berapa usianya. Itu tidak sopan. “ Bagaimana kalau kita pergi ke resto untuk makan malam. Bukan kencan. Mau?


“ Kencan juga engga apa apa.” katanya tersipu “ Walau sekali bertemu anda, tetapi dari Cha saya sudah banyak tahu tentang anda. Cha sangat mengidolakan anda. Katanya B, boss yang baik, mentor yang cerdas, dan sahabat spiritual yang menyenangkan. Tapi..


“ Apa ?


“ Predator yang bijak.” Katanya menahan tawa dengan menutup mulutnya. Saya senyum aja. Dia ikuti langkah saya ke restoran.


***

Keesokannya dia datang ke Hotel saya untuk acara gala diner. Selama dalam perjalanan dia menanyakan apakah saya merasa nyaman di Beijing dan apakah makanan kesukaan saya. Dia juga menanyakan apa yang saya tidak suka. Walau perjalanan hanya 20 menit ke tempat acara,  namun dia membuat suasana menjadi akrab. Pada saat acara gala dinner. Dia bisa berbicara dengan pasangan wanita dari kalangan berkelas. Senyum dan response pada setiap pembicaraan membuat sahabat saya yang ada satu table merasa nyaman. Setiap mata saya memandang makanan dimeja dengan sigap dia mengambilkannya dan memasukan kedalam piring saya sambil tersenyum indah. Dengan teliti dia menceritakan bagaimana masakan itu dibuat dan bagaimana teste bisa selezat itu.


Acara gala dinner itu dilanjutkan dengan dance bersama pasangan. Ini pertarungan yang sulit dalam batin saya. Tapi dia dengan tersenyum melirik kearah saya. Dia tetap diam walau semua pasangan sudah melantai. Karena teman saya melirik saya dengan tanda meminta saya turun melantai. Dengan sigap dia berdiri dengan membungkukan tubuh sambil mengulururkan lengannya agar saya sambut. 


" Hormatilah temanmu. Mereka mengharapkanmu ikut menikmati gala dinner ini " katanya. Dengan berat hati saya menerima uluran tangannya. Dia membiarkan saya memimpin dance itu sehingga saya tetap berjarak dengan dia. Senyum tak pernah padam pada setiap gerakannya.


Acara gala dinner itu berakhir menjelang dini hari. Dia menatap saya dengan penuh perhatian dan senyum mengoda, sambil berkata "Do you have an any idea tonight ? Saya hanya mengangkat bahu. Saya minta supir mengantar dia ke Apartment dan saya kembali ke hotel. Sebelum berpisah dia menghormati saya dengan membungkuk sambil mundur dua langkah. “ Terimakasih, untuk malam yang menyenangkan "katanya, dan berlalu.


Dalam perjalanan menuju hotel. Saya termenung. Saya baru saja bertemu wanita yang begitu sempurna. Membuat pria merasa pantas di pentas dan tetap mengutamakan pria untuk terhormat di hadapan komunitas berkelas. 


Ketika masuk kamar hotel , telp selular saya bergetar.  "Bagaimana Xia He ? tanya Cha  di seberang.


"Dengan penuh terimakasih karena dia telah menjadi pasangan yang sempurna mendampingi saya dalam acara” kata saya. 


" OK. Selamat menikmati malam menyenangkan bersama dia"


" Dia  sudah pulang ketika acara selesai “ Kata saya.


" Mengapa ?


" Ya karena acara sudah selesai dan saya suruh supir antar dia pulang."


" Ah..anda seharusnya bawa dia ke hotel untuk menemani anda. Dia sendiri bilang kepada saya bahwa dia tertarik dengan anda. Tidak mudah membuat escort lulusan academy jatuh cinta."


" Apa maksud anda?


" Dia escort. Saya contract dia untuk temanin anda." 


" Apa ? tapi…saya terkejut.


"Dia bukan teman saya. Dia escort. Dia lulusan academy escort yang dilatih secara professional menemani pria secara special agar merasa special. Apakah anda inginkan saya meminta dia datang  ke kamar anda lagi?" 


" Oh.No, thanks."


Ah…saya jadi ingat istri di rumah. Walau istri tidak sehebat escort. Tidak secantik premium escort. Tidak sepintar premium escort. Tetapi dia berbuat untuk cinta dan istri saya menemani saya karena contract dengan Tuhan untuk membuat saya sempurna tanpa perlu dimanjakan, tanpa peru special, agar saya selalu rendah hati..selalu. 


Segera saya telp istri dirumah.


" mah..."


"Papa, ada apa ? " Terdengar suara telp di seberang. Saat itu jam  3 pagi di Jakarta.


"Aku kangen mama"


"Kapan pulang"


" Bulan depan. Mama lagi ngapain?


" Lagi mau sholat Tahajud..papa udah sholat ?"


“Udah..mah…" Kata saya tercekak. Dan segera pergi ke toilet untuk  berwudhu dan sholat tahajud. Saya harus terus dekat kepada Tuhan. Karena uang itu sangat berat tanggung jawabnya.Tanpa pertolongan Tuhan, uang bisa membuat saya jadi manusia sampah. Ya kesenangan hidup karena harta mudah sekali membuat orang lupa dan tidak tahu diri. Lupa bahwa hidup adalah battle lfe, untuk berproses agar menjadi sebaik baiknya kesudahan di hadapan Tuhan tentunya, bukan di hadapan manusia. 


Monster pemangsa

  Sehabis meeting dengan Michael Chang, saya tatap James cukup lama. Dia sempat bingung dan salah tingka karenanya. Namun akhirnya  saya ter...