Kemarin Cristina minta ketemu saya. Karena tamunya dari China mau undang saya makan malam. Dalam perjalanan dari rumah lamunan saya melambung jauh tentang Cristina. Saya mengenal Christina sejak tahun 2010. Dia cantik, Kulitnya putih mulus. Tinggi sekitar 165 cm. Bentuk tubuh yang proporsional. Rambut panjang hitam tebal. Dia selalu datang dengan peluang bisnis. Umumnya hanya sebagai broker saja. Pernah saya dapat deal dari dia jual Solar disel ke pembangkit listrik khusus tambak udang. Itupun karena koneksinya dengan pengusaha yang punya link dengan konglomerat. Saya tahu dia selir dari pengusaha besar.
“ Aku tidak pernah percaya dengan cinta dari suami gelapku. Istri yang dia nikahi secara sah saja dia selingkuhi, apalagi aku. Itu juga dia engga salah. Yang salah kalau aku percaya dia tulus. Apalagi sampai baper. Bagi dia wanita hanya aksesoris untuk memuaskan egonya saja. Dia bersikap seperti pedagang. Merasa mampu mendapatkan apa saja dengan uang. “ Kata Christina.
Itu sebab. Walau dia dimanja oleh suami gelapnya namun dia smart. Tidak manfaatkan kemanjaan itu untuk konsumtif. Tetapi dia gunakan kesempatan untuk selesaikan kuliahnya di PTS. Kursus bahasa mandari dan bahasa Jepang. Dia juga rajin menabung. Dari tabungan pemberian suami gelapnya dia belikan aset seperti apartement. Tentu dia beli itu tanpa setahu suami gelapnya.
Tahun 2011, saya tahu dia break dengan suami gelapnya. Tak lebih setahun atau tahun 2012 dia sudah dapat cantolan baru. Pria yang dia panggil papi itu adalah seorang pejabat. Usia diatas 50 tahun. Saat itu usia Christina udah 25 tahun. Dia sudah sarjana. Pasih bahasa Jepang dan Mandarin. Disamping bahasa inggris sudah dia kuasai sebelumnya. Saya jarang bertemu dengan dia. Karena kesibukan di luar negeri. Biasanya setahun hanya dua tiga kali bertemu. Itupun hanya sekedar ketemuan di cafe. Engga ada bisnis yang dia bawa.
Tahun 2017 saya dapat kabar bahwa dia sudah break dengan suami gelapnya. Saya provokasi dia jadi pengusaha. Dia senang sekali. Saya dirikan perusahaan dengan pemegang saham adalah Awi dan Cristina sebagai proxy pengelola. Bisnis nya adalah agent dari provider aplikasi supply chain yang ada di China. Karena server dan databased ada di luar negeri, sebenarnya kami hanya membangun Portal terhubung lewat kemitraan dengan stakeholder domestik yang butuh pasokan barang setengah jadi dan peralatan produksi. Masing masing member terhubung dengan inventory databased. Mereka tidak perlu stok banyak. Kapanpun perlu barang kami bisa delivery.Namun kami juga membangun warehousing untuk barang barang dari China yang listed di market place tersebut. Sehingga delivery bisa cepat.
Struktur pembiayaannya sederhana saja. Kami membuat 2 perusahaan. Satu khusus sebagai agent provider aplikasi supply chain yang mengelola traffic transaksi. Kami bermitra dengan Singapore yang mengelola data center Tier4. Sehingga kami tidak dibebani biaya tetap gateway fee. Sumber pendapatan dari fee ecommerce dan market place. Satu lagi perusahaan logistik yang menyediakan dan mengelola gudang untuk menampung barang barang yang isted di market place. Kami dapat fee harga barang terjual. Sumber dana untuk perusahaan pertama, dari venture fund Singapore. Sumber dana perusaha kedua dari NRL bank di Hong Kong. Tahun 2023 kami listed di Hangseng untuk refinancing. Kini Cristina udah established jalan hidupnya. Gajinya setahun Rp. 7,5 miliar. Dia pantas dapatkan itu. Karena semua skema itu terlaksana berkat kerja keras dan network dia. Ngapain lagi jadi selir.
Kami ketemu di Pulman Hotel. Hanya makan malam dengan relasi. Tidak bicara bisnis. Setelah tamunya kembali ke kamar. “ Saya mau ketemu Andri, teman caleg di KitchenNette. “ Kata saya. Tapi Christina enak aja pagut lengan saya. “ Ikut “ Katanya. Duh ini kan malam minggu. Kenapa dia ikutan me time gua. Ya udah ikutlah.
“ Bro, kenapa kok Jokowi disalahkan soal beras mahal. Inikan masalah perubahan iklim. ElNino.” Kata Andri. Saya senyum aja. Di hadapan politik selalu ada pembelaan. Selalu ada dialektika. Tetapi dialektika menegakan benang basah. Tepatnya pengingkaran logika dan data. Kalau dipaksakan diskusi yang terjadi adalah pertengkaran. Sebagian besar negara hanya mempunyai sedikit politisi yang jujur dan ini seperti memiliki sebuah badan yang hanya memiliki sedikit organ yang berfungsi dengan baik
“ Jokowi tidak patut disalahkan. Tahu mengapa ? Kata Cristina nyeletuk. Saat Cristina bicara, mata Andri cepat sekali kearah paha Cristina. Mungkin Cristina tidak menyadari karena asik bicara. Saya cepat menuangkan teh ke Andri seraya tangan kiri saya meletakan tangan Cristina di pahanya. Jadi ketutup dah tirai sempak. Andri kebali focus.
“ Ya kenapa “ Tanya Andri.
“ Orang disalahkan itu karena dia mengerjakan yang benar. Kalau dia tidak pernah mengerjakan yang benar, apanya yang mau disalahkan lagi. Yang bela Jokowi juga tidak tahu bagaimana seharusnya menilai Jokowi. Sebagian besar otak mereka dipenuhi oleh retorika influencer. Mereka tidak pernah paham menilai kinerja secara terpelajar seperti analisa index pembangunan manusia, index ketahan pangan, dan masih banyak lagi. Kamu sendiri ngerti ? saya yakin walau kamu caleg, engga akan paham itu semua. “ Kata Christina.
Andri yang caleg itu sempat terdiam dan berusaha senyum. “ Gimana Enlightenment nya “ Kata Andri. Saya tersenyum. Maklum Cristina pernah jadi selir pejabat selama 3 tahun sebelum dia tobat dan bekerja sebagai proxy saya dalam kemitraan bisnis IT dengan China. Mungkin dia tahu banyak otak para politisi dan pejabat.
“ Sebenarnya sejak 4 tahun lalu sudah diingatkan FAO. Global food security index indonesia itu masuk katagori lemah dalam hal Sustainability and Adaptation. Di dunia ranking kita itu 63 dari 113 negara. Padahal Luas lahan urutan ke 14 terluas di dunia dan urutan ketiga di dunia dalam hal panjang garis pantai. Yang paling bego adalah soal paradigma ketahanan pangan dengan dibentuknya Badan Pangan nasional. Itu menempatkkan pangan sebagai business as usual. Tidak lagi diukur dari kemampuan berproduksi atau swasembada tetapi kemampuan menyediakan pangan. Makanya alokasi anggaran kementrian pertanian terus turun di era Jokowi.
Ketahanan pangan berarti kemampuan Negara mennyediakan pangan di pasar. Soal pangan itu impor atau beli dari petani itu engga penting. Yang penting kalau harga gabah petani lebih mahal daripada impor ya pemerintah impor. Terbukti angka impor pangan terus meningkat. Dalam 9 tahun terakhir, belanja impor pangan lebih Rp 1000 triliun. Itu untuk hanya berbelanja enam dari sembilan barang kebutuhan pokok/sembako-beras, susu, bawang, garam, daging dan gula. Indonesia defisit perdagangan terhadap enam komoditi tersebut.
Bayangin aja. Makanan mie dan tempe sudah menjadi makanan pavorit rakyat Indonesia, sementara gandum impor dan 90 % kebutuhan nasional kedele masih tergantung impor. Jadi selagi paradigma ketahanan pangan tidak diubah, harga beras tidak mungkin turun. Termasuk produk pangan lainnya. Kapitalisme banget memang tetapi bego.
“ Kenaikan harga pangan itu karena faktor geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina mengakibat harga gas melambung dan tentu pupuk juga naik. Belum lagi kekeringan di India membuat harga beras juga naik. karena produksi mereka turun” Kata Teman.
“ Hampir semua pejabat mengatakan seperti kamu itu. Pinter ngeles tetapi bego sejatinya. Faktor eksternal itu terjadi karena kita tidak mampu mandiri. Mengapa tidak bisa mandiri? karena paradgima ketahanan pangan tidak lagi kemandirian tetapi business as usual. Contoh Thailand, Vietnam, Myanmar, India, engga ada tuh mereka ngeluh soal ikim dan geopolitik. Itu karena produksi pangan mereka surpus. Kamu biasakan baca data, jangan keseringan baca koran digital. Apalagi koran gratisan.” Kata Critina.
“ Tetapi kamu harus juga berterima kasih kepada Jokowi. Karena dana desa digelontor sangat besar era dia dan ini mensejahterakan petani. “ kata teman.
“ Duh kamu engga baca data ya.” kata Cristina dengan menyeringai. “ Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto, hanya 12% something. Itu terendah sejak 60 tahun terakhir. Tahu artinya? Dana desa itu jadi alat politik untuk membeli loyalitas kepada kepala desa. Buktinya tidak berdampak kepada pertumbuhan sektor pertanian. Sumber masalahnya karena Tataniaga beras itu merugikan petani, Walau harga dipasar tinggi, petani engga dapat apa apa. Lahan tanam yang terbatas membuat mereka tidak punya bargain di hadapan pedagang. Justru yang semakin besar untung ya pedagang. Jokowi itu tidak ada niat baik terhadap petani. Jauh sekali dibandingkan 6 presiden sebelumnya. Data bicara begitu “ Kata Christina.
Andri terdiam.
“ Andri, gua lupa kenalin lue. Ini Christina. " Kata saya kenalkan Cristina. " Dia proxy nya koh Awi yang kelola bisnis IT bermitra dengan China. “ Kata saya. Andri jadi caleg karena donasi dari Awi. Seketika Andri tadinya kesel berubah hormat ke Cristina.
“ Cantik banget ya bu Cristina.” Kata Andri segera berubah santun. Ya mental politisi begitu di hadapan bohir. Cristina senyum dan akhirnya tertawa merebahkan kepala ke pundak saya. “ Demen gua. lihat dia stress. Kena olah gua dia.” Kata Cristina melirik ke Andri yang tersenyum kecut.
“ Dia memang begitu andri. “ Kata saya kepada Andri agar tidak tersinggung dengan kata kata Cristina. “dia orangnya engga pintar bahkan kadang seperti oneng. Tapi soal cuan wah dia sangat cerdas“ Sambung saya. Christina cubit perut saya. Duh ini orang sama seperti Yuni sedikit sedikit cubit. Sakit ! entar gua bales yang kena malah susu dia…
Saat pulang Cristina tersenyum kepada saya. “ Sopan banget bapak perlakukan saya. Tadi keren banget cara negur saya agar duduk yang tertip. Bapak engga penasaran lihat dalemnya? Kata Cristina. Saya sentuh jidatnya. “ Kerja yang benar. Pastikan bisnis gua untung terus. Jauhkan pikiran jorok. Kalau engga nguntungi pasti gua buang kamu” kata saya. Dia malah ketawa. Dasar oneng.
" Saya benci pejabat dan benci orang kaya. "Kata Christina. Dendam dengan mantan suami gelapnya, barangkali " Makanya saya patuh perintah bapak agar kerja keras dan bisa kaya, tentu karena uang saya bisa punya power setidaknya saya bisa mandiri tanpa berharap dengan fucking politic and rich man." Katanya kemudian memeluk saya " Dari sejak awal ketemu bapak, saya sudah jatuh cinta. Dengan segala kebaikan bapak selama ini justru cinta berubah jadi terpesona. Hal yang paling mewah yang saya dapat adalah kebebasan. Walau karena itu harus kerja keras dan kadang diomelin bapak dengan kata kata menyakitkan..Senang punya kakak, dan juga mentor yang selalu menjaga kehormatan saya tanpa pernah memanjakan saya " Lanjut Cristina dengan airmata berlinang.