Saturday, June 04, 2022

Pelangi senja...

 




Saya datang ke apartemen Florence. Karena udah sebulan engga ketemu. Dia tersenyum ketika buka pintu apartemen. 


“ Sehat, Bi ? Tanya saya merangkul pundaknya.


“ Aku buatkan kopi ya” Katanya pergi ke dapur. Saya duduk di sofa sambil menatap ke luar lewat jendela. Nampak teluk jakarta. Seluet senja nampak indah dari jendela Apartement ini. Kemarin Yuni berpesan agar saya temui Florence. Karena dia sangat kawatir dengan keadaan politik sekarang. Florence sahabat saya. 


Kenangan saya bersamanya melambung puluhan tahun ke belakang. Tahun 83 suasana Jakarta memang mencekam. Karena banyak ustad radikal menyuarakan agitasi terhadap Rezim Soeharto. Tapi Soeharto tidak mau ribut dengan Ustad itu. Seperti ceramah dengan toa memekak disetiap RW itu dibiarkan saja. Justru yang dikejar dia adalah kelompok Marhaen. 


Setelah lelah keliling sebagai sales. Saya dan Florence sempatkan mampir ke Kawasan Kwini. Di sana katanya ada pertemuan tertutup untuk bedah buku Soekarno. Ya itu hanya dari mulut ke mulut saja undangan.


Seusai sholat Lohor saya datang ke TKP. Di dalam ruangan sudah ada orang duduk dengan tertip. Tidak ada kursi. Hanya lesehan saja di lantai. Kami duduk melingkar, tengah tenganya ada mentor kami ( tahun 1996 dia jadi petinggi PDIP). Di tangannya ada buku sokarno. Itu manifesto Pancasila. Belum 15 menit acara berlangsung. Terdengar suara spekear “ Atas nama UU acara dibubarkan dan anda semua ditangkap. “ Mau lari sudah terhalang oleh tentara berwajah garang depan pintu.


Kami digelandang ke jalan kramat. Di sana kami di data satu persatu. Yang jelas setiap keluar dari ruang pemeriksaan, wajah  lebam. Pasti ditaboki. Saat itu juga saya beranikan bilang kepada petugas. “ Pak teman perempuan saya ini bebaskan saja. Dia hamil. Dia mahasiswi. Dia engga tahu apa apa. Saya ajak dia.”


“ Siapa suaminya ?


“ Saya pacarnya pak” Kata saya.


Petugas itu melihat FLorence wajahnya pucat dan keringat dingin bersimbah. “ Aneh cewek China mau dipacarin sama orang seperti kamu” Entah mengapa. Petugas itu menyuruh Florence pulang. Tapi saya juga disuruh pulang.


Kami keluar dari kantor itu tidak pernah berhenti berdoa. Terus berdoa dan sampai pinggir jalan. Kami saling berpelukan. Benar benar mujizat. Namun saya sempat terkejut karena dibelakang baju Florence berdarah. Ternyata kepalanya berdarah. Saya sibak rambutnya. Luka tergores. Saya mampir ke warteg. Minta serbuk kopi. Saya oleskan  kopi itu pada luka, Darah berhenti. Luka itu dia dapat ketika di lempar ke dalam truk.


Selama tahun 1983 itu terjadi penangkapan geraka marhaen dan mereka yang dicurigai pengikut PKI. Tahun 1984 gerakan Islam dihabisi dengan tragedi Tanjung Priok. Ribuan umat islam tewas oleh bedil tentara. Setelah itu  tokoh islam ditangkapi. Kalau tokoh di adili. Yang bukan tokoh dikarungi. Hilang tanpa nisan.


Sampai tahun 1999 Florence tinggal di Singapore. Tapi dari singapore dia membantu teman temanya di Riau dan Medan yang ikut berjuang menangkan PDIP dalam pemilu. Tetapi karena kami orang bisnis. Hanya sebatas itu kami bisa lakukan. Selebihnya kami harus berjuang sendiri untuk hidup kami. Florence pindah ke Riau tahun 2000. Dari tahun 2002 di tinggal di Batam. Tahun 2017 saya jemput untuk tinggal di Jakarta. Jadi preskom perusahaan saya. Usianya saat itu sudah 55 tahun. Seumur hidupnya dia tidak menikah. 


Kalau Florence sangat emosional dengan keadaan negeri ini, karena dia sangat mencintai negeri ini. Tetapi kecintaannya itu karena idiologi marhaen. Jadi lebih emosional. itu yang saya kawatirkan. Yang seperti florence itu ada puluhan jutaan di negeri ini.  Mereka diam tetapi kecintanya kepada PDIP itu sangat idiologis. Engga akan mungkin bisa diprovokasi oleh apapun. Mengapa ? Bagi kaum  marhaen tidak ada istilah minoritas. Apapun etnis dan agamanya, semua adalah sahabat. Dan disiplin berjuang dipegang erat. Mereka tidak pragmatis atau oportunis. 


Kalau suara PDIP 20% di DPR, sekitar 60% itu suara marhaen. Hanya 40% saja pragmatis. Suka tidak suka, PDIP itu rumah bagi kaum marhaen. Kecuali mereka diusir oleh Megawati. Tapi ibu mega sayang sekali dengan kaum marhen. Mereka merasakan itu. Apalalagi tokoh Marhen di DPR tetap singa. Tidak pernah  berubah mereka. Tetap merakyat


Saya lihat di meja ruang tamu ada buku “ Pluralism in Political Analysis”. 


“ Wah hebat bacaan kamu. Bisa ceritakan sedikit apa isi buku ini” Kata saya ketika Florence datang menghidangkan secangkir kopi dan kue lapis kegemaran saya.


“ Buku Ini mengkaji pemikiran para pluralis seperti Robert Dahl, David Truman, Adolf Berle, Arthur Bentley, Joseph Schumpeter, dan Walter Lippmann, serta kritikus teori pluralis seperti C. Wright Mills, Herbert Marcuse, Henry Kariel, dan  Hibah McConnell. “ katanya.


“Dimana menariknya? Tanya saya.


“ Yang menarik adalah sudut pandang pluralis tentang sains, ekonomi, filsafat, dan psikologi. Buku ini menyimpulkan bahwa interpretasi konvensional dan pluralis tentang politik kontemporer memerlukan revisi yang signifikan. Pandangan para kritikus yang beragam ini menyatu menjadi garis besar dari apa yang mereka lihat sebagai cita-cita politik yang lebih tercerahkan dan teori deskriptif yang lebih relevan.  Potret kolektif ini menawarkan kerangka interpretatif baru yang provokatif untuk memahami politik masyarakat kontemporer. “ kata Florence.


“ Kesimpulannya pluralis itu dipengaruhi oleh banyak faktor dan proses politik tidak berada di ruang hampa. Dalam sistem demokrasi liberal menganut multipartai , idiologi identitas atau fasisme memang tidak mungkin menang. Apalagi dalam dunia yang berubah. “ kata saya.


“ Tepat sekali. “ Florence acungkan jempol. “ Terus Jel, gimana pandangan kamu tentang konstelasi politik kedepan menjelang pemilu 2024” tanya Florence.


“ Kalau kita ingin mengetahui peta politik ke depan. Kita harus pahami proses politik dari waktu ke waktu. Karena orangnya itu itu aja. Politik kita adalah politik transaksional antar kekuatan kolompok. Zaman Soekarno pernah ada koalisi tiga idiologi, yaitu Nasionalis, Komunis dan Agama. Disingkat, NASAKOM. Barisan nasional ini dibentuk Soekarno berdasarkan hasil Pemilu 1955. Fakta politik di Indonesia hanya tiga idiologi itu yang diterima oleh rakyat.  Soekarno sadar bahwa dia penyambung lidah rakyat. Dia tidak bisa mengingkari eksitensi ketiga idiologi itu. 


Namun Soekarno juga sadar bahwa tiga kekuatan itu tidak bisa di tempatkan dalam sistem demokrasi liberal. Tetapi harus demokrasi terpimpin. Itulah sebabnya, berkat dukungan tiga kekuatan itu, Soekarno bubarkan legislatif hasil pemilu dan kembali kepada UUD 45 yang dianggap lebih cocok dengan Pancasila.


Di Era Soeharto, kita tidak punya basis idiologi yang jelas. Maklum kekuatan Orde baru dipegang oleh Golkar yang merupakan antitesis dari ketiga idiologi yang ada di Indonesia itu. Mengapa ?  Golkar itu awalnya didirikan oleh TNI-ABRI, yang menentang adanya paham idiologi yang ada ( nasionalis, komunis dan agama). Pada era Soekarno, TNI-ABRI berpolitik lewat Sekber Golkar. Dan di era Soeharto, TNI-ABRI menjadikan Golkar sebagai kendaraan untuk berkuasa. Payungnya adalah Pancasila. Pancasila sesuai dengan persepsi Soeharto. Gerakan nasionalisme dan agama di bonsai sesuai dengan prinsip Pancasilanya Soeharto.  Komunis di bubarkan.


Di Era reformasi, Golkar mendirikan Partai Golkar. Namun sejak TNI-ABRI keluar dari Golkar dengan tersingkirkan Edi Sudrajat dalam Munas Golkar tahun 1999, Golkar tidak berubah. Masih dengan platform kekuasaan orde baru. Kemudian TNI melalui operasi intelijen mendukung berdirinya PKB, PAN, dan PKS. Tujuannya membuat keseimbangan terhadap Golkar. Namun era SBY, koalisi partai islam ( PPP, PKB, PKS, PAN ) dan partai  pragmatis  ( Golkar, PD dll ) berkuasa. Prinsip nasionalism diabaikan. Saat itulah TNI mendukung bangkitnya PDIP sebagai penyeimbang. Mengakiri kekuasaan SBY, PDIP jadi pemenang pemilu. Jokowi berkuasa.


Era Pertama Jokowi berkuasa, ada upaya membenturkan Nasionalis dan Islam. Siapa yang punya ulah? Siapa lagi kalau bukan elite Ex order baru. Maklum kita engga punya manifesto idiologi Pancasila. Jadi setiap orang bebas mendefinisikan Pancasila sesuai golongannya. Sampai dengan sekarang, provokasi konflik antara nasionalis dan islam sengaja didengungkan terus. Kalau ini tidak ada upaya rekonsiliasi secara struktural maka negara ini akan menjadi negara gagal politik. PDIP berusaha mengurangi polarisasi politik agar semua orientasinya kepada Pancasila dan NKRI. Tentu tidak lepas dari upaya intelijen negara. 


Tetapi, sekarang pluralisme sudah mulai tumbuh dewasa dalam masyarkat Indonesia. Ini dipicu oleh gencarnya informasi melalui sosial media. Walau idiologi Soekarnoisme dan agama masih besar pengaruhnya namun peran partai sangat  dominan menciptakan poltik pluralisme itu. Maklum dengan banyaknya partai, tidak ada satupun partai yang dapat suara 1/3 dari jumlah anggota DPR di Senayan. Mau engga mau, entah partai berhaluan Soekarnoisme  atau agama atau pragramatisme, tetap saja memerlukan koalisi kalau ingin menang dalam Pilpres.” Kata saya.


“ Dan kalau koalisi pastilah  pelangi ya. Engga mungkin PDIP atau Golkar koalisi dengan Gerindra atau Nasdem atau partai pragmatis. lainnya. Pastilah ikut juga PKB, atau PPP, atau PKS atau PAN. Itulah yang dimaksud oleh Herbert Marcuse.. “


“ Benar. “ kata saya tersenyum. “ makanya sangat dilema, bagi partai mencalonkan seseorang jadi capres kalau elektabilitasnya ter-cluster karena idologi tertentu. Katakanlah, Ganjar, yang juga musuh bagi akar rumput PKS. Sementara Anies sudah terlanjur tekooptasi dengan PKS. Suara Anies ya suara PKS, yang di akar rumput musuh bagi pemilih PDIP. Kedua calon ini tidak elok di hadapkan head to head dalam konteks mengelola pluralisme. 


Karena pemilu itu kan brutal sekali dan cakupannya luas sekali, hubungan koalisi sangat dinamis. Engga sesederhana hasil survey. Singkatnya tanpa koalisi pluralis, engga mungkin bisa menang. Dan walau para Partai itu mengejar kemenangan, tetapi keutuhan NKRI tetaplah prioritas. Jadi peluang bermusawarah antar mereka selalu terbuka.” kata saya.


“ Ya juga ya. Belum lagi pluralisme dikaitkan dengan geostrategis dan geopolitik regional dan international, politik kepentingan pemodal. Ini tidak bisa dianggap remeh. Sangat significant menentukan peluang unggul dalam kompitisi Pilpres di era yang sedang berubah cepat. Mau engga mau, idiologi harus berdamai dengan itu semua. Kalau engga ya kalah. Emangnya engga perlu ongkos “ kata Florence.


“ Jadi kesimpulannya? “ kata saya”  tetap saja partai yang menjadi King maker. Survey Elektabilitas bukan penentu kalau itu hanya karena faktor idiologi dan popularitas. Yang utama adalah siapa yang bisa mengelola dan memanfaatkan pluralisme semua aspek,  ya dialah yang tampil sebagai pemenang.  Dunia berubah. Pelajaran kemenangan Jokowi di tahun 2014 dan 2019 membenarkan teori itu. Menang tapi tidak telak, membuat presiden harus terus berdamai dengan pluralisme. Memang keliatan lemah tapi itulah realitas politik kita “ lanjut saya. 


Florence pergi ke rak buku yang ada di ruang tengah apartement. " Ini Jel ada buku. Pernah baca ? " Kata Florence memperlihatkan buku Democracy for Sale: Dark Money and Dirty Politics, by Peter Geoghegan, published by Head of Zeus" 


" Apa isinya? Bisa ceritakan ? Tanya saya.


" Menurut buku ini. Selalu alasan pembenaran pentingnya demokrasi adalah agar tidak terulang lagi kekuasaan seperti Hitler, Mussolini, Stalin. Mereka adalah Icon kegagalan kekuasaan anti demokrasi. Kebetulan AS sebagai pemenang perang dunia kedua. Memaksakan agar demokrasi sebagai jalan menuju era baru dunia yang damai dan menghormati kebebasan. Namun yang jadi masalah setelah sekian dekade. Terbukti Demokrasi memang tidak pernah mundur namun gagal maju. 


Mengapa ?


Jawabannya, ada tiga. 


Pertama. Peran korporat dalam sistem politik sangat dominan menentukan arah bandul. Maklum korporat  lewat pajak menanggung  anggaran nasional lebih dari 80%. Walau korporat  hanya segelintir namun ia menanggung beban sosial dan ekonomi negara. Itu  sudah berlangsung sejak tahun 1970.  Sulit membantah bahwa oligarki bisnis itu kukunya mencengkeram batang leher elite. 


Kedua. Peran uang haram atau uang gelap atau uang rente yang masuk kedalam sistem politik. Panetrasi uang rente ini luar biasa sehingga membuat demokrasi hanya sebatas prosedur formal saja. Kenyataannya pemerintah bekerja untuk kepentingan rente saja. Yang  miris, uang rente itu sulit dilacak pajaknya. Mereka dilindungi oleh elite politik.


Ketiga. Transformasi media massa ke  ekosistem informasi yang terstruktur sehingga informasi bisa di-create sesuai kehendak modal dan pasar.  Akibatnya kebenaran yang menjadi nilai nilai demokrasi tidak menjadi bagian dari proses pendidikan politik. Makanya jangan kaget bila orang yang tak jelas reputasinya bisa jadi anggota DPR dan kepala daerah. Bahkan jenderal gagal engga malu untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Dan selalu ada yang pilih.


Tiga hal tesebut diatas,juga ditulis oleh Lawrence Lessig dalam bukunya, Republic, Lost, dan Dark Money. Lessig menjelaskan bagaimana sekelompok miliarder telah membentuk dan memutarbalikkan politik Amerika. Dan di Inggris, studi penting Martin Moore, Democracy Hacked , menunjukkan bagaimana, hanya dalam satu siklus pemilu, pemerintah otoriter, elit kaya, dan peretas pinggiran menemukan cara untuk mempermainkan pemilu, melewati proses demokrasi, dan mengubah jejaring sosial menjadi medan perang.


Buku ini tidak berbasis teori kuat. Landasan berpikirnya lebih kepada telaah fakta. Jadi lebih tepatnya laporan kompulsif bagaimana praktek demokrasi yang ganas dan culas. Sehingga banyak UU tidak lagi dibuat sesuai dengan nilai nilai demokrasi tentang keadilan. Rakyat kehilangan kecerdasan politik akibat informasi yang bias. 


Media massa  menjadi virus yang ganas menyesatkan orang berpikir. Sosial media membuat orang lonely ditengah keramaian dan jadi budak influencer yang mengemas konten ambigu. Selalu membesar besarkan hal omong kosong seperti idiologi dan agama. Sangat sedikit membahas silent skandal dari kalangan korporat dan elite poltiik. Ogah membahas mind corruption. Padahal silent skandal dan mind corruption ini lebih jahat dari teroris. Karena ia semakin memperlemah pemerintah dalam melaksanakan fungsi  sosial dan keadilan. Dampak buruknya sangat sistematis. Jadi, demokrasi itu paradox . Anti persatuan dan mudah terpolarisasi. " Kata Florence menceritakan isi buku. 


Saya senyum aja. 


" OK lah. Ceritakan behind the scene dari politik di Indonesia. Engga usah teori dan pemikiran awam. Gua mau dari sudut pandang permainan politik. Gua penasaran aja"  Tanya Florence.


“ Yang berhak menentukan seseorang itu bisa jadi capres adalah Partai. Walau masyarakat menghendaki sia A, dan survey membuktikan itu, itu sah saja sebagai hak demokrasi. Tetap saja tidak menghilangkan hak partai menentukan. Hak rakyat akan ditunaikan ketika Pemilu, bukan sebelum pemilu. Jadi ribut ribut sebelum ada penentuan capres, itu buang waktu.  Calon yang ada seperti Prabowo, Ganjar. Anies, Ridwan Kamil. Sandi, Risma, Kofifah, Eric dll. Saya engga melihat prestasi mereka fenonemal untuk qualified jadi capres."


" Mengapa ? 


" Prabowo sejak era reformasi,  tidak ada satupun prestasi yang fenomenal dan dirasakan oleh rakyat. Dia hanya sibuk beriklan dan besarkan partainya saja. Anies diberi kesempatan jadi otoritas DKI, tetapi selama 5 tahun tidak satupun prestasi fenomenal. Cuma retorika aja.  Ganjar dan Emil, Kofifah juga sama. Dalam UU desentralisasi, otonomi itu ada pada tingkat 2. Nah posisi Gubernur ( selain DKI)  itu hanya kepanjangan kekuasaan dari pusat. Tugasnya hanya sebagai koordinator atas otonomi di daerah tingkat dua. Jadi sulit menilai prestasinya. Karena hak otonomi dalam kebijakan publik di daerah ada pada bupati atau walikota. Prestasi walikota dan Bupati tidak terkait dengan Gebernur.


Soal Erik, Sandi, Airlangga.  Mereka itu pengusaha. Tidak ada prestasi fenomenal mereka terhadap rakyat. Yang jelas prestasi hebat mereka hanya untuk mereka saja dan itu membuat mereka tambah tajir. Sebagai pejabat publik, mereka juga tidak mencatat prestasi hebat kecuali hebat beriklan  untuk diri mereka saja.  Puan juga belum ada prestasi hebat kecuali dia elit partai PDIP. Sukses PDIP itu berkat kerja kolektif semua kader. Dia tidak punya track record sebagai pengusaha atau kepala daerah. Puan sama saja dengan AHY. Keduanya besar berkat keluarga saja. 


Tahun 2018, saya tahu. Setelah Jokowi menang pilpres 2019, akan ada gerakan intelijent dari kekuatan proxy asing. Sangat canggih. Mereka menggunakan sosial media seperti dulu Trump menang di pilpres di AS. Saya dengar ada team hebat yang mempelajari data cloud secara algoritme soal minat dan emosi rakyat,  untuk kemudian digunakan untuk membentuk persepsi  seseorang pantas jadi presiden dan pada waktu bersamaan membenturkan kekuatan persatuan bangsa dan membonsai partai. 


Kalau itu terjadi, NKRI jadi ancaman. Dan itulah yang diharapkan kelompok fundamentalis. Makanya mereka sekarang diam dan menonton saja. Tidak ada gerakan terorganisir. Tapi mereka siap masuk di tikungan atau jadi burung pemakan bangkai saja. “ Kata saya.


“ Duh kenapa sampai segitunya? 


“ Biang persoalan ada pada fenomena Anies. Ya ada kekuatan besar yang tak nampak dibelakangnya. Semua tahu, ada empat orang  yang jadi king maker atau elite dari super elite di negeri ini. Yaitu, Megawati, SBY, JK dan Surya paloh.  Yang membuat Megawati dalam posisi diam karena SBY, JK dan Surya Paloh selalu menjadikan Anies sebagai kuda troya. 


Saya tahu bahwa sebagai kader PDIP Jokowi secara tidak langsung ada dibalik koalisi KIB. Tujuannya agar JK, SBY dan SP tidak leluasa melakukan manuver. KIB itu repsentasi nasionalis, Islam moderat dan Islam tradiosional. Tentu akan lebih kuat lagi apabila PKB ikut bergabung. Saya yakin PKB akan gabung di KIB setelah dapat tanda dari Megawati. SBY tahu bahwa dia sudah terjepit. Satu satunya harapan dia adalah mendekati SP. Apalagi SP sedang renggang dengan Megawati. Klob dah. Sama sama dicuekin oleh Megawati. Semua tahu SP, SBY dan JK itu punya akses financial resource untuk politik.  Tentulah ini jadi ancaman serius bagi PDIP. Mengapa? KIB bisa bubar kalau keran uang tersumbat. 


Yang rumitnya, Anies punya hubungan personal dengan Jokowi. Ini tidak sederhana. Jokowi juga ada deal dengan SBY dan SP. Ini yang publik tidak tahu. Namun walau begitu, Jokowi tetap yakin Megawati dapat melindunginya dari manuver mereka. Tentu sejauh mana perlindungan itu. Kalau calon yang diajukan Megawati kalah Pilpres, itu akan merugikan Jokowi sendiri. Tentu Jokowi harus bersikap untuk kepentingan dirinya dan PDIP juga. Ini dimaklumi oleh Megawati. Kemungkinan Anies akan diusung oleh Surya paloh berpasangan dengan calon dari PD ( SBY).


Tetapi Anies tidak semudah itu menerima pinangan dari SP. Dia tetap berharap dapat restu dari Jokowi. Kalau Jokowi restui, koaliasi KIB akan bergabung dengannya, tentu PKS ikutan. Siapapun Calon dari PDIP jelas kalah. Kekalahan PDIP tahun 2004 terulang lagi. Nah gimana kalau Jokowi tidak restui ?, pemilu 2024 adalah ancaman bagi NKRI. Kemungkinan Chaos. Jadi memang rumit yang dihadapi Megawati. Engga sederhana sekedar membenci Anies. “


“ Bagaimana dengan TNI? 


“ Perang proxy sudah dimulai. Kembali kepada kita. Percaya kepada elite atau proxy ?  Dan saya yakin TNI dan BIN pasti sudah tahu soal perang asimetris yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Jadi kalau ada keputusan politik yang anomali di tahun ini atau tahun depan, tetaplah percaya kepada elite dan konstitusi. Jangan mudah terprovokasi. Seburuk buruknya orang tua, itu takdir kita. Jauh lebih baik daripada proxy asing. TNI lebih utamakan stabilitas keamanan. Jadi para elite harus berdamai. Yaitu harus kurangi ongkos politik. Apalagi keadaan ekonomi tidak baik baik saja" Kata saya.


"Duh tuh kan. Memang tidak sesederhana yang lu jelasin diawal.


" Jadi kalau kamu udah paham soal Politik. Jangan lagi terlalu berharap politik akan hitam putih menurut isi kepala kamu. Banyak faktor di luar sana ikut berperan menentukan. Dan nasip kita ditentukan oleh kearifan elite politik. Paham ya sayang. " Kata saya tersenyum. " Nikmati saja masa tua kamu. Usia kita udah 60 tahun. Kita generasi gagal. Kita hanya bisa berdoa kepada Tuhan, semoga baik baik saja. Yakinlah setiap generasi punya takdir sendiri. " Lanjut saya.


Florence mendekati saya dan memeluk saya “ Jel, terimakasih udah penuhi keinginan gua. Hanya ada asisten pribadi merangkap ART. Gua udah dapat orangnya. “ Kata Florence panggil seseorang di kamar. Wanita muda usia 30an keluar dari kamar.” Ini kenalkan bapak. “ Kata Florence. Wanita itu menyalami saya. “ Jel, ini Lina. Dia janda miskin tanpa anak di Riau. Dia tamatan D3 dan pernah kerja di perusahaan minyak di Riau. Bisa bahasa mandarin dan inggris.”


“ Jaga ibu ya, Lina” Kata saya kepada wanita itu. 


“ Ya pak. Pasti saya jaga. “


“ Berapa gajinya “ tanya saya kepada Yuni. Yuni sebutkan gajinya. “ Kamu urus gajinya. Minta uang ke Afin. Jangan ambil uang kantor” 


“ Siap uda” Kata Yuni.


“ Ya udah. Saya pulang dulu. Kalian mau pergi keliatannya.” Kata saya merangkul mereka bergantian.


Monday, May 30, 2022

Saya butuh uang

 



Tahun 2014 saya dapat email dari seseorang yang cukup singkat namun padat. Intinya dia ingin bertemu dengan saya. Alasanya dia terkesan waktu bertemu dengan saya tahun 2013. Pada satu acara Hari kemedekaan negaranya di Kedutaannya di Beijing. Memang walau hanya sekali bertemu, namun kami sempat diskusi cukup lama. Tadinya hanya ngobrol santai di tengah standing party. Kemudian dia ajak saya ngobrol ke ruang khusus. Waktu itu saya datang bersama sahabat wanita yang juga pejabat moneter di China. 


Saya sanggupi bertemu dengannya. Dia tidak ingin bertemu di negaranya. Pertemuan di Singapore.  Dengan ramah dia merangkul saya. Seperti sahabat lama.  “ Bagaimana kabar ms Lyly” Katanya mengawali pembicaraan.


“ Dalam setahun ini dua kali betemu dia. Terakhir bertemu tiga bulan lalu. Dia baik baik saja.”


“ Bagaimana bisnis anda.?


“  Sudah hampir 6 bulan saya pensiun. Tetapi masih memimpin komite investasi di Holding.”


“ Anda terlalu muda untuk pensiun” Katanya dengan tersenyum.


“ Pensiun dipaksa oleh situasi. “ kata saya. Kemudian pembicaraan mengalir begitu saja. 


“ Mr. B” serunya. Dia tatap mata saya dengan serius. “ Tahun depan akan ada Pemilu di negara saya. Peluang saya menang sangat besar. Apalagi saat sekarang saya Wapres. Namun kamu tahulah. Saya pemimpin termiskin di antara elite negara saya. Snarnya tanpa korupsi pun saya bisa dapatkan dari fee tambang tapi saya menolak segala bentuk korupsi. Saya sebetulnya engga lagi tertarik di Politik. Sudah cukup pengabdian sejak tahun 1995. 


Tetapi kalau saya tidak lanjutkan, saya masih merasa punya utang kepada negara saya. Saya harus melakukan perubahan agar SDA bisa dirasakan oleh rakyat. Dan itu harus sebagai Presiden. “ katanya. Nampak dia sedang berpikir sebelum melanjutkan pembicaraan.


Saya menyimak.


“ Mr. B. Entah mengapa saya sangat percaya kepada anda. Terutama waktu awal kita bertemu. Saya terkesan. Terutama persahabatan anda dengan pejabat moneter China. “ katanya dengan tenang. 


“ Maaf, kalau pertanyaan saya konyol. Apakah bisa memberikan solusi kepada saya. Khususnya bagaimana saya dapatkan dana untuk kampanye.” Katanya. Saya tahu dia tulus. Karena setelah berbicara dia menarik napas. Itu artinya dia bicara dari hati dan sangat berat untuk punya keberanian bicara seperti ini. Apalagi kepada orang yang belum terlalu dekat.


“ Mengapa anda percaya kepada saya?


“ Saya tidak percaya dengan China. Tidak percaya dengan Eropa. Apalagi AS. Selama ini mereka investasi di negara saya, mereka hanya memperkaya elite politik. Saya saksikan itu  di depan mata saya.  Uang komisi haram di negara saya bukan lagi dilakukan diam diam oleh pejabat negara tetapi dilakukan secara vulgar seperti bisnis pada umum. Sangat permisive. Dampaknya mereka seenaknya   membayar pajak tanpa aturan yang berlaku. Karena itulah saya mencoba berbicara dengan anda. Entah mengapa nurani saya menguatkan bertemu anda.”


“ Mr M,  dari awal juga saya percaya dan terkesan kepada anda. Terutama kesedehanaan anda. Saya tahu berapa harga setelan jas anda waktu awal kita bertemu. Itu setelan memang tidak pantas untuk jabatan Menteri.  Dan sekarang juga anda tidak berubah. “ Kata saya. 


Dia tersenyum.


“ Saya tidak menjanjikan apapun. Namun saya akan berusaha membantu anda. Tetapi sebelumnya, saya hanya ingin mengingatkan kepada anda. Kalau tidak berkenan, mohon saya  dimaafkan” Kata saya menati responnya


“ Silahkan Mr. B”Katanya seraya menyatukan kedua telapaknya ke dada.


“ Dalam politik tidak boleh ada garis keras suka dan tidak suka. Terutama hubungan dengan negara lain. Karena pada akhirnya, bukan China atau Eropa atau AS yang salah. Selama ini syarat bantuan atau hutang yang memberatkan negara anda mungkin karena banyak titipan kepentingan dari elite politik yang bermain dalam setiap proyek investasi. Wajar investor bersikap seperti itu. Nah Itulah yang harus dihindari. Nah kalau anda tetap berpihak kepada rakyat. Aturan harus ditegakan secara konsisten. Mereka akan menghomati. Yakinlah. “


“ Terimakasih. Tapi saya tidak mungkin minta tolong kepada mereka yang sudah berkomitmen dengan teman teman saya. Itu semua korup. “


“ Setuju.” Kata saya tegas.


“ Jadi gimana ?


Kemudian saya sampaikan strategi secara gamblang bagaimana dapatkan uang untuk kampanye. Dia setuju. “ Nah kalau anda percaya saya, data yang saya minta itu tolong di scann dan email ke jalur safeNet.” kata saya seraya menyerahkan pin untuk kirim file ke safeNet saya. “Engga usah kawatir. Server email saya adalah ghost server. Engga ada yang bisa hacker.” kata saya. Dia mengangguk. Kemudian,  saya undang dia makan malam di Restoran Mandarin Mauritius Hotel. Setelah itu saya pulang ke Jakarta dengan penerbangan terakhir. 


***

Seminggu kemudian saya dapat file dokumen dari Mr. M. Saya pelajari semua dokumen kerjasama investasi dengan China, Eropa dan AS. Saya juga malakukan riset untuk investasi sejenis di negara lain. Setelah saya kuasai semua data itu, saya terbang ke Beijing. Bertemu dengan sahabat saya. “ Kamu tahu perusahaan ini “ kata saya seraya menyerahkan file ke dia. Teman saya ini pejabat di China.


“ Ya tentu saya tahu. “ Katanya setelah melihat file saya.


“ Saya berharap kamu selidiki perjanjian investasi luar negeri mereka di negara yang ada di file tersebut.”


“ Mr.B sebelum saya lakukan investigasi. Coba jelaskan secara singkat dimana kecurangan mereka. “


“ Kamu lihat data investasi sejenis di Bangladesh, di Mesir dan negara lain. Ini saya sudah susun list perbandingannya. “ Kata saya menyerahkan dokumen analisa saya.


“Ah gila. Ini bukan lagi bantuan tapi perampokan. Ini korup. Benar benar merusak agenda pemerintah saya. “


“ Tapi kamu engga bisa tuntut pengusaha kamu. Karena kotrak  semua disetujui oleh Presiden dan parlemen lokal. “


“ Ya bagaimanapun ini harus dibatalkan.” 


“ Ya silahkan. Saya hanya ingin mengingatkan. Kalau pembatalan karena intervesi pemerintah China, tentu akan merugikan china secara politik. Kamu lebih pahamlah.”


“ Ya saya paham. “ Dia terdiam seakan berpikir. Lama dia pandang saya. “ Ada apa Ly? Ada yang salah dengan saya" Kata saya.


“ Kamu ada bisnis di negara tersebut?


“Engga ada. “


“ Jadi apa motif kamu beri dokumen ini?


“ Keadilan. Negara mereka udah miskin, janganlah dimiskinkan terus.”


“ Hanya itu.?


“ ya.” 


***

Sebulan kemudian, saya dapat telp dari banker di China. Dia ingin bertemu dengan saya di Financiall Club Hong Kong. Saya sanggupi apalagi dia menyebut nama Lyly. Ini pasti berkaitan dengan file yang saya berikan ke lyly. Saya minta waktu dua hari karena saya masih di Jakarta. Dia setuju. Setelah itu saya telp Mr. M di negaranya. Saya undang dia makan malam di Financial Club Hong Kong. Jam dan waktu itu sama dengan meeting dengan  banker. Saya sampaikan dia tidak perlu kawatir terlalu lama meninggalkan negaranya. Saya janji akan pulangkan dia pada hari yang sama.” Saya akan kirim private jet jemput anda. “ kata saya. Artinya keesokanya dia tetap masuk kantor. Dia setuju.


Benarlah. Makan malam terlaksana. Waktu banker datang, saya sedang bersama Mr. M. Saya segera berdiri menyambutnya dan memperkenalkan Mr M kepada Banker itu. Kemudian saya membawa bangker itu ke private room dinner. Mr. M tetap di table nya. 


“ Maaf Mr. B. saya juga undang beberapa relasi saya. Sebentar lagi mereka datang. Apakah boleh?


“ Oh engga ada masalah. Ini korsi ada 8. “ Kata saya. Tak berapa lama datang empat orang. Mereka menyalami saya. Setelah banker itu memperkenalkan mereka satu persatu, langsung bicara ke pokok masalah. 


“ Mr.B saya dapat file ini dari rekan saya. Saya sudah pelajari semua analisa  yang anda buat.  Saya rasa ini solusi yang baik. “ Katanya.


“ Ya anda dukung calon presiden yang bersih, kemudian dia akan perbarui kotrak itu sesuai dengan stadar good governance. Jadi tidak ada yang kehilangan muka. Tidak perlu ada dispute yang berujung ke pengadilan.”  Kata saya dengan tenang.


“ Bagaimana? kata banker itu kepada relasinya yang empat orang itu. Saya tahu relasi itu adalah Kontraktor dan investor. Kalau mereka menolak maka bank akan batalkan kredit mereka. Proyek akan batal. Berujung dispute. Penguasa lokal aka bawa kasus ini ke Pengadilan. Kalau masuk ke pengadilan maka semua relasi yang di hadapan banker itu akan kena UU anti korupsi di China. Investigasi akan dilakukan secara detail.


Setelah itu , empat orang itu keluar. Kami melanjutkan makan malam. Banker itu dengan rendah hati meminta kepada saya agar teman saya yang ada diluar ikut gabung. Saya datang ke table Mr. M untuk ajaknya  gabung. Langkah kuda mulai digelar dengan skenario apik memastikan Mr. M menang dan dapat dana kampanye.


***

Tahun 2015 masuk masa kampanye. Saya rajin mengikuti berita kampanye itu.Dia dengan lantang menyuarankan ketidak becusan kotrak investasi dengan China. Mengkritik kerjasama dengan Eropa dan AS. Singkatnya dia benar benar capres yang pro rakyat dan anti asing. Hasil Pemilu dia berhasil menang. MR M menjadi orang nomor 1 di negaranya. 


Saya kirim email ke dia mengucap selamat. Dia jawab dengan melampirkan photo santai bersama istri dan anaknya. " You always in our heart my dear brother" Kata email penutupnya.  


Setelah dia terpilih, kontrak investasi direvisi. Yang tadinya konsesi 99 tahun. Jadi 30 tahu. Skema BOT. Selama masa konsesi investor tetap harus bayar pajak tanpa ada pemotongan. Aturan konsesi tambang diperbarui. Tidak ada lagi insentif pengurangan pajak bila ekspor mentah. Bahkan pajak ekspor mentah naik 100%. Pajak untuk industri smelter mendapat tax holiday 2 tahun. Banyak penambang besar hengkan akibat aturan baru itu. Karena memang mereka dari awal pengusaha rente.


***

Tahun 2017 saya diberi Mr. M konsesi tambang emas tapi harus akuisisi terhadap Perusahaan tambang yang mau hengkang. Harga murah. Karena hanya bayar replacement cost. Karena tahun 2017 saya sudah pensiun dari holding tentu tidak ada lagi akses untuk membiayai pengambil alihan tambang itu. Saya panggil Wenny makan malam untuk membicarakan solusi pembiayaan. Kami duduk di teras restoran. Karena saya mau merokok“ Saya butuh uang diatas USD 1 miliar. “


“ Untuk apa?


“ Akuisisi tambang emas. 


“ Jadi serius nih urusannya.?


“ Ya serius.” 


“ Jadi darimana dapat uang. Perusahaan saya, kamu kan tahu. Nilainya ratusan juta dolar. Minta ke holding kamu engga bisa.”


“ Tenang saja. Itu masalah saya. Perhatikan.” kata saya menatapnya serius. Wenny siap dengan tablet untuk mencatat setiap kata kata saya. “ Kamu buat perusahaan cangkang untuk tujuan penerbitan surat utang dengan underlying akuisisi tambang emas.” Kata saya.


“Siapa mau beli kalau engga ada rating.”


“ Kamu terbang ke Swiss. Temui Asset Manager (AM). Kan kamu pemegang saham di sana. Aku udah telp CEO nya. Dia setuju mendukung program credit link note untuk pembiayaan tambang emas. Jadi walau tidak ada rating namun di mata investor dia ada rating.”


“ Mengapa ?


“ Karena AM menyediakan CDS dengan tingkat premium sesuai dengan rating yang diinginkan investor “


“ Kenapa AM itu mau sediakan CDS atas surat utang kita.?


“ Karena kita sediakan cash collateral“


“  Woww kalau cash collateral, credit link note nya pasti AAA rate.  Itu pasti antri yang beli. OK. Siapa yang sediakan cash collateral itu” Kata Wenny


“ Steven. “


“ Dana casino? 


“ Ya, Kenapa ? Yang penting clean. Kan casino nya ada izin resmi. Jadi urus kontrak dengan Steven.


“ Exit untuk Steven gimana?


“ Dua tahun setelah proses produksi, kamu beli perusahaan Listed Perdagangan emas yang sudah stuck lewat backdoor di bursa Hong kong. Perusahaan Tambang emas yang ada di spint off ke dalam perusahaan yang listed di bursa itu. Lakukan right issue untuk bayar utang MTN. Jadi cash collateral punya steven bisa free. Paham. ” 


“ Wah harga saham bisa melambung. “


“  Nah bisnis tambang emas dan perdagangan itu jadi anak perusahaan kamu “ 


Wenny langsung memeluk saya. "Jangan apapun bisnis dikasih ke Yuni." Katanya. Bikin pening kepala saya kalau sudah masuk banding membandingkan.


“ Nah kamu betuk team yang solid dari aspek legal tambang, SDM, Operation, keuangan. Saya bantu doa saja.”


" Siap boss "


Saya mulai terasa dingin menggigil. Karena musim  dingin di Hong Kong memang menusuk tulang kalau angin laut mendera. “ Wen, saya kedinginan”


“ Udah briefing nya ? 


“ Ya udah”


“ Nah kita masuk ke dalam restoran. Aku sudah pesan table “


Sedang makan, Wenny berkata seperti berbisik. “ Aku sudah sebulan masuk monopouse.” 


“ Esther monopouse, Yuni monopouse dan terakhir kamu juga. Ya biasa saja. Namanya perempuan. Yang penting sehat.”


" Kita bersahabat lebih 15 tahun. Sampai hari ini walau kamu sudah menua tetapi nyali dan power kamu masih seperti awal saya kenal. Lah, engga ada uang, pensiun, berani akuisisi tambang emas. Dan jadikan orang presiden lagi. “


" Sepertinya tahun 2018 saya harus kembali ke Holding. Selesaikan hutang.”


" Asyik...benar ya."Wenny memegang kedua pipi saya dengan kedua telapaknya dan berwajah lucunya.


Saya hanya tersenyum.


2019 Wenny berhasil right issue anak perusahaan bidang tambang. Dengan value 8 kali dari harga nominal. Utang bisa dilunasi.

***


Siangnya itu saya bertemu dengan David di Shangrila Hotel, Hong Kong. David janji akan kenalkan temanya dari Itali, Marcini.  Menurutnya, Marcini punya akses ke dana offshore. Mungkin bisa digunakan untuk jaminan credit link note.  Waktu bertemu, David terlalu banyak cerita untuk sekedar kenalkan saya dengan Marcini. Saya sudah bosan dengan celoteh lucunya. Orang Italia memang terkesan santai saat bicara dengan teman. Sebisanya saya tahan kebosanan saya. Sejam lebih bicara, barulah masuk kepada pembicaraan inti.


“ B, kita tidak usah bicara lebih jauh. Saya hanya ada akses code untuk ke rekening offshore yang saya kuasai. Kalau kamu bisa buka, tolong di print out file itu. Atas dasar print out, kita adakan akad. “ kata Marcini dengan tenang tanpa terkesan memaksa saya percaya. Saya paham, pemilik rekening offshore memang hanya memberikan akses code untuk orang  yang tahu uangnya. Dan kalau benar orang itu qualified, tentu bisa membuka akses code itu. Itu hanya sebatas membuka dan mengetahui jumlah uang, bukan untuk bisa diambil.


Saya juga tidak akan bertanya mengapa dia mau deal dengan saya. Karena saya paham, pemain dana offshore adalah para gangster berdasi yang bekerja untuk kepentingan  kriminal, terutama pejabat dan korporat korup.  Marcanti menyerahkan selembar kertar berisi code access. Saya mengerutkan kening menatap Marcanti. Dia tahu saya tidak suka dia. Tetapi dia paham saya sedang mengukur dirinya. 


***

2015.

Usai meeting saya langsung ke Financial Club bertemu dengan Esther. Namun dalam perjalanan saya dapat telp dari esther, pertemuan digeser ke kawasan central Hong kong. Saya tahu cafe favoritnya. Sampai di cafe, Saya tidak langsung ke table dia karena dia sedang bersama pria. Jarak tempat duduk saya hanya tiga table saja.  Setelah sekian menit , nampak pria itu mendorong Esther. Saya segera berdiri mendekati Table mereka. Ketika Pria itu akan menampar Esther tangannya saya tahan. 


“ Jangan ikut campur” teriaknya.


“ Dia sahabat saya, sekarang anda berurusan dengan saya.” Kata saya tenang. Pria itu kembali memukul namun diarahkan ke saya. Jarak kami sangat dekat. Hanya selengan saja. Secara replek saya menunduk dan memukul rusuknya, dan dengan cepat memukul dagunya. Pria itu terjatuh. Tidak sadarkan diri. Itu hanya berlangsung 10 detik. Satpam datang. Untunglah, pria itu bisa sadarkan diri dengan cepat.  Dia berlalu, dengan wajah amarah.


“ Siapa dia ? Ada apa kamu dengan dia.”kata saya menatap Esther dengan wajah tanda tanya. Bukannya dapat jawaban, malah dia menangis. Saya tenangkan dia dengan memeluknya. “  Dia tipu saya B. Dia pinjam uang saya. Hanya uang kecil. Masalahnya dia bohongin aku. Ternyata dia sudah punya istri di Kanada. Tapi dia tidak mengaku. Saya paksa dia mengaku malah dia marah. ”  Kata esther dengan terisak. 


“ Ya sudah. Lupakan. Kamu terlalu kuat untuk dihancurkan oleh pria lemah seperti itu.” Kata saya. Sebagai banker dia menang cerdas, tetapi soal percintaan, dia pecundang. Kemudian saya ajak Esther ke Financial Club.


***

Di Financial Club.


“ Ini rekening restriction. Engga semua orang bisa dapat akses ke rekening ini, walau sudah ada access code. “ Kata Esther ketika melihat secarik kerta dari saya. “ Hanya trader berlisensi level 7 yang bisa.  Dia butuh trader semacam itu untuk kolaborasi. “ Katanya.

 

“ Siapa yang punya akses.?


“ Hanya VVIP saja, atau Qualified institution saja. Ya top prime bank berkelas dunia dan terhubungan dengan Open market Commission dari  the fed” Kata Esther. Saya terdiam. Berpikir gimana dapatkan akses. Saya bukan Qualified institution, bukan pula trader level 7. Kata Esther menjelaskan. “  Apa dealnya dengan kamu ? tanya Esther kemudian.


“ Kerjasama.” 


“ Sebaiknya menjauh aja dari dia. Buang waktu.”


***

Seminggu kemudian saya terbang ke Budapes, Hongaria. 


“ Are you Mr, B ?” Suara empuk menyengat saya tiba-tiba setelah keluar dari Airport.

”Ya. Are you…? Kata saya tak sanggup meneruskan kata kata karena ada wanita cantik di depan saya.

“ Karel. “

“ Oh Ya. Apa kabar”

“ Saya diminta George menemani anda sampai senin. Jadi dua hari kita akan bersama sama.”

“ Ah George terlalu berlebihan memperlakukan saya. “ kataku.

“ Dia memang sibuk sekali. Weekend ini ada acara keluarga. “

“ Saya maklum seharusnya saya datang senin. Tetapi saya memang ingin menikmati weekend Praha. 

“ Ya. Di musim panas seperti ini, Praha diserbu turis”


Entah mengapa kami bisa cepat sekali akrab. Karel  sangat charming membuat saya tidak merasa berjarak. Setelah Check in di Art Nouveau Palace Hotel. Dia temanin saya ke museum. Dia temanin  saya nongkrong di cafe pinggir jalan. Dan saat terbangun pagi di hotel dia terbenam dalam selimut saya dalam keadaan bugil. Tubuh yang sempurna seperti patung lilin tanpa noda. Dia tersenyum " Wonderful. " katanya kehilangan kata kata mengungkapkan pengalamannya tadi malam.  Dan itu tanda dia sudah dalam kepasrahan dalam cengkraman predator. Dia akan jadi mesin saya melakuan operasi beresiko. 


Walau George sahabat saya, tetapi yang mengatur saya dapat akses kepada perbankan di Praha adalah Karel. Dia menjadi bagian deri team saya untuk operasi yang sedang saya lakukan. Semua direncanakan dengan detail. Padahal saya hanya perlu waktu 5 menit di dalam ruang private banking untuk mengakses file offfshore Fund dan memindahkan file itu ke terminal team saya di London lewat secure email. Jam 10 pagi saya sudah ada di gedung Bank Papan Atas Eropa. 


“ Mr. Michael Mandosa” Kata officer bank ketika menerima kartu nama saya. Dia sengaja menjemput saya di ruang private banking. “Saya dapat kabar dari Victor bahwa anda akan datang. “ Katanya ramah.


“ Ya.  Ini saya mau setor uang “ Kata saya menyerahkan bank draft USD 10 juta. Dia memperhatikan bank draf itu. 


“ Saya akan beli draft itu namun sebelumnya saya minta confirmation kepada bank penerbit. Bisa tunggu sebentar.” Kata Bank officer itu keluar dari ruang meeting. Menanti 30 menit dia sudah kembali ke ruang meeting. “ Kami sudah dapat confirmation. Anda setor kemana? Katanya. Saya serahkan nomor rekening yang dapat dari Micantie. 


“ OK, saya segera lakukan.” Katanya. Tak berpa lama, officer itu kembali ke ruang meeting. 


“ Anda harus buka code access di rekening offshore. Kalau engga, saya tidak bisa posting setoran uang anda. “ katanya menjelaskan prosedur ringkas penempatan dana. “


Dan anda bisa gunakan komputer itu” Katanya menunjuk komputer yang ada di ruang meeting dan kemudian dia  berlalu. Saya tahu dia memberikan privasi kepada saya. Dengan menggunakan access code dari Marcanti saya bisa mengakses file itu. Dengan cepat saya Download dan pindahkan ke file storage saya di SafeNet. Selesai kurang dari 5 menit. Officer itu masuk kembali ke ruang meeting.


“  Maaf, kami engga bisa setor uang ke rekening anda. “Kata Officer itu seraya menyerahkan kembali bank draf itu kepada saya.


“ Apa ada masalah ?


“ Datanglah lagi besok” kata officer itu dengan ramah. Saya keluar dari ruang private banking dan terus ke Bandara untuk kembali ke Hong kong. Di dalam kendaraan, team saya musnahkan ID dan bank draft itu dan tentu mengembalikan wajah saya seperti semula. 


***

Esther telp saya “ B, kita harus ketemu sekarang.”


“Ada apa?


“ Penting.”


Saya sanggupi bertemu. 


“ Kemarin kalangan komunitas financial Eropa heboh.”


“ Ada apa ?


“ Ada yang bobol dana offshore USD 2 miliar.”


“ Kenapa bisa? kan itu rekening restriktit. Dan lagi itu kan pakai PIN. Apa iya selemah itu sistem IT banking Eropa “ Kata saya.


Esther menatap saya lama. Lama lama saya jadi risih. “Ada apa? Kata saya.


“ Kamu ya pelakunya? Tebak Esther dengan mata melotot


“ Engga lah. Manapula saya punya kemampuan itu?


“ Bohong kamu.” Kata Esther dengan nada tinggi 


Saya diam saja. 


“ Minggu lalu kamu cerita ke saya. Kamu bertemu David yang tawarkan dana offshore. Kamu minta advice saya. Jangan berbohong depan saya B. Saya kenal David, itu memang yahudi gila. Jago bobol brangkas Offshore orang” Esther menampakan wajah kesal. “ Kenapa kamu begini?


“ Saya orang miskin. Apa ada orang kaya mau beri saya modal? Apa ada orang yang peduli kalau saya kelaparan di jalan.?   Sejak ada sistem neoliberal, batasan pasar uang dan pasar modal sudah tidak ada. Cross border uang terjadi sangat mudah. Dan itu hanya berputar putar kepada orang kaya saja. Menetes hanya secuil kepada orang miskin. Dan lagi saya tidak rampok. Apa ada buktinya? Dia kan hanya beri saya code access untuk tahu saldo uang. Saya juga patuh apa katamu. Jangan terlibat. Apalagi yang pertanyakan?.”


“ Bohong kamu B. Ya benar, code access itu hanya sebatas melihat saldo, bukan untuk pindahin uang. Tapi David yang ajarkan kamu jebol PIN code untuk pindahin uang. Kamu masuk ke bank eropa papan atas karena kamu tidak temukan orang yang punya akses level 7. Kamu pilih budapest karena negara itu lemah  dalam hal IT system dan financial nya dikendalikan Rusia. Dan saya tahu gank kamu kan Moscow Connection.  ” kata Esther dengan suara agak tinggi. 


Saya diam saja. Eshter juga terdiam. Mungkin dia udah capek nasehatin saya agar tidak berteman dengan yahudi, dan saya juga capek nasehatin dia agar tidak pacaran dengan pria pecundang.  Sama saja. Hanya beda kebutuhan saja. Saya butuh uang dan dia butuh cinta.


***

Tahun 2017 saya gunakan rekening Steven yang punya bisnis casino untuk kaburkan asal usul uang dana offshore itu.  Rekening itu saya jadi kan jaminan untuk terbitkan sintetik bond dengan skema Credit link Note. Hasil penjualan bond itu saya gunakan untuk investasi tambang emas di Afika. Bukan soal moral. Tetapi saya tidak punya kemewahan dapat sumber dana dari orang kaya.  Karel saya beri saham di tambang emas itu. Karel juga miskin sama dengan saya. Ya mau gimana lagi. Tentu tidak bisa standar Esther disamakan dengan saya. Dia banker dan hidupnya secure.  ***


Source : MyDiary. Disclaimer " nama dan tempat fiksi belaka.

Fenomena dari masa ke masa...

  Hari jumat usai sholat maghrib. Saya sempatkan bertemu dengan anak muda. Dia mahasiswi. “ Saya suka baca blog bapak. Itu dasar saya jadika...