Friday, August 16, 2024

Bersama sahabat

 


“ B, besok saya dan Chyou akan mendarat di Jakarta. “ Kata Wenny via SafeNet. Dia memang saya minta datang ke Jakarta. Karena saya perlu diskusi lebih jauh tentang rencana investasi pengolahan Algae secara terpadu. Rencana ini sudah berlangsung lebih 2 tahun. Direktur Business Development Group Yuan Holding menunjuk team gugus tugas untuk mempelajari semua aspek bisnis algae ini.  Ini memang standar investasi yang harus dilalui oleh Yuan sebelum dipresentasikan di hadapan investor associate.


Wenny tidak bertanya alasan saya agar dia mengajak Chyou ke Jakarta. Saya mengenal Chyou waktu di Belanda tahun 2007. Dia sedang menyelesaikann program doktor (phd)  bidang ekonomi di Utrecht. Memang, setiap akhir pekan saya mendatangi mentor saya di Utrecht yang hidup nyaman setelah pensiun sebagai banker di NY. Apartement-nya tidak jauh dari tempat mentor saya. Kali pertama saya mengenal Chyou di Barbershop. Dia yang dengan ramah mencukur rambut saya. Saat itulah saya tahu dia adalah mahasiswi asal China yang dapat beasiswa.  Penampilannya sangat bersehaja, tetapi kecantikannya justru semakin alami.  


Setahun kemudian hubungan kami kandas. Dia mencintai saya. Padahal saya hanya ingin jadi sahabatnya saja. Tahun 2010 takdir mempertemukan kami kembali dalam satu team program kemanusiaan, China Western Development Program. Saya ditugaskan oleh Brookings-Tsinghua Center for Public Policy, untuk ambil bagian dalam program ini. Tahun 2018 saya bertemu lagi dengan dia di Chongqing, distrik Qijiang. Sejak itu tidak pernah ketemu lagi. Nah besok dia akan bertemu saya. Mungkin usianya sudah 50 tahun.


***


Sebelum bertemu dengan Wenny, saya membaca laporan soal Algae ini semalaman. Apa itu microalgae ? adalah ganggang mikroskopis, bersel tunggal yang mungkin ada secara mandiri atau berkoloni. Mikroalga merupakan mikroorganisme fotosintetik yang memanfaatkan karbondioksida dan sinar matahari untuk membentuk biomassa dan menghasilkan sekitar 50 persen oksigen di atmosfer. Jenis mikroalga ada empat macam? Yang diantaranya:  Bacillariophyceae (diatom),Chlorophyceae (ganggang hijau), Chrysophyceae, (ganggang emas) dan  Cyanophyceae ( ganggang biru)


Lantas untuk apa Microalgae itu? 


Microalgae digunakan sebagai sumber energy alternatif yang bisa diolah jadi biofuel generasi ketiga, termasuk biodiesel , biogas , biohidrogen , dan bioetanol. Pada November 2021, Honeywell Technology mengumumkan bahwa teknologi UOP Ecofining berhasil mendukung penerbangan jet pertama di dunia yang menggunakan bahan bakar alga. 


Microalagae juga digunakan oleh industri pharmasi untuk memproduksi vitamin A , B1, B2, B6, B12, C, E, nikotinat, biotin , asam folat , dan asam pantotenat. Lebih separuh pasar pharmasi adalah vitamin berkualitas tinggi dari alga, Karena kandungan protein  otobioreaktor alga diatas 50%, maka bagus untuk bahan baku industri makanan hewan berkualitas tinggi ( premium). Juga digunakan untuk pengolahan air limbah, yang bisa langsung diminum. Microalgae juga digunakan dalam industri minuman ringan pengganti soda. 


Dalam industri makanan, mikroalga mampu meningkatkan aroma, flavor, tekstur, dan cita rasa produk pangan seperti  saus salad, makanan ringan, daging, kembang gula , sup, telur, es krim, saus, dan ikan. Pada Januari 2022, Yemoja Ltd., sebuah perusahaan rintisan mengembangkan bahan-bahan canggih dari mikroalga, untuk steak dan burger nabati. Keren ya daging buatan. Kita bisa engga pusing lagi harga daging naik.  Engga perlu ada lagi mafia sapi. Pasar microalgae terus meningkat dari tahun ketahun seiring berkembangnya tekhnologi untuk menghasilkan lebih luas downstream microalagae. 


***

Jam 2 siang saya datang ke Hotel tempat Wenny menginap. Saat saya datang, Wenny sudah menanti di loby. Dia tersenyum seraya memeluk saya. Di sampingnya ada Chyou yang juga kemudian memeluk saya “ long time no see, my dear” bisiknya.  Saya tatap lama Chyou dan dia sampai risi. “ Kamu tidak berubah. Tetap cantik.” Kata saya.


“ Kamu juga tidak berubah sejak kali pertama ketemu di Ulrtech 17 tahun lalu. Hanya rambut yang agak memutih” kata Chyou  tersenyum. 


“ B, seru Wenny mencairkan kekakuan antara saya dan Chyou. “ Kami tamu kamu. Kemana kamu ajak, kami ikut aja” kata Wenny. 


“ Ok. Kita pergi makan “ kata saya. Kami segera keluar hotel dengan kendaraan kantor. Yuan punya kantor perwakilan di Jakarta. Tentu sebagai CEO, Holding Wenny dilayani dengan baik oleh mereka.


Kami makan Seafood di Kawasan Pluit. “ Wen, kata saya saat menanti hidangan tersedia. Bagaimana potensi Algae di Indonesia ? tanya saya.


“ Sebagai negara yang beriklim tropis dan 70 persen bagiannya adalah daerah perairan, Indonesia memiliki biodiversitas mikroalga terbesar di dunia. “ Kata Wenny.


“ Ya. Sambut Chyou. “ Hanya saja, sebagaimana negara berkembang lain yang punya perairan luas, potensi itu belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, mikroalga yang kerap memenuhi permukaan air sampai berwarna hijau sering dipandang sebagai organisme yang menjijikan. Ya kendala soal tekhnologi.” 


“ Oh I see. “ Seru saya. 


“ B, seru Wenny. “ Perencanaan bisnis soal algae ini udah selesai. Untuk dapatkan tekhnologi ada dua cara yang akan ditempuh. Yaitu akuisisi perusahaan riset incubator atau kita lakukan sendiri riset itu. Apapun ditempuh tetap feasible. Hanya kalau riset sendiri butuh waktu 5 tahun lagi. “ kata Wenny


“ Ok, terus? 


“ Berkaitan dengan tekhnologi pengolahan Algae untuk biofuel, bioplastic, pharmas, food. Hampir semua negara maju terutama China sedang focus melakukan riset soal Algae ini. Dan Algae ini sudah menjadi  solusi ideal dunia terhadap krisis energi dan pangan. “kata Wenny. Saya tersenyum. Saya tahu dia dan teamnya sudah kehilangan cara untuk dapatkan tekhnologi lewat akuisisi. Saya kirim file ke Wenny via Safenet. “ Kamu baca file itu, yang barusan saya kirim” kata saya. Wenny segera buka smartphone nya. Dia baca dengan seksama. Dan akhirnya dia tersenyum kepada saya.


“ Ternyata tetap kamu puluhan langkah depan saya. Selalu sebagai solution provider bagi Yuan. “ Kata Wenny tersenyum senang. “ Ok saya akan perintahkan team Yuni untuk lakukan negosiasi dengan perusahaan incubator ini. Kita pastikan bisa akuisisi. “ Sambung Wenny.


“ Dan saya punya usul. Apa boleh ?


“ Tentu.”Jawab Wenny tegas.


“ Saya mau Chyou sebagai anggota team negosiasi untuk program M&A ini.  “ Kata saya. Wenny melirik Chyou dengan tersenyum. “ Chyou, dengar engga tuh. B, inginkan kamu bantu dia. Apa bisa ?


“ Saya tidak ada alasan untuk menolak. “ kata Chyou. 


“ Jadi saya paham mengapa kamu minta saya ajak Chyou ke Jakarta. Keberadaan dia dalam team sangat mendukung sekali. Dia Phd bidang agro dan fishery. Dia juga terlibat dalam berbagai riset kelautan di Institute Algae China. Dia sangat kompeten. Hanya masalahnya, dia kan masih ASN di China. Kan engga mungkin nyambi di perusahaan.” Kata Wenny.


“ Di China, ASN pejabat non structural tidak dilarang sebagai penasehat investasi korporat selagi tidak terima gaji dan tidak resmi mengikatnya. Saya dosen dan juga peneliti. Ya tidak ada masalah. Kapanpun Yuan perlu advice dan network bidang sains. Pasti saya akan bantu” Kata Chyou tersenyum melirik saya.


Wenny tersenyum senang. 


“ Dan lagi..” lanjut Chyou. “ Saat bertugas di CWDP, B adalah mentor saya. Dari dia saya paham tentang membela orang lemah dan tahu berterimakasih kepada negara. “ kata Chyou. Saya senyum aja. “ Oh ya. Bisa cerita soal CWDP,  apa itu? Tanya Wenny.


“ B mengubah paradigma pertanian ala sosialis menjadi kapitalis.  Bertani itu harus dengan mindset kapitalis. Pertanian itu sama dengan sektor bisnis lainnya. Tidak ada bisnis yang salah. Kalau salah, itu pasti management yang buruk dan kebijakan negara yang tidak mendukung. Sebagaimana bisnis process, yang harus patuh dengan standar bisnis. Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam bisnis process pertanian. “ Kata Chyou.


“ Apa saja empat itu  ? Tanya Wenny antusias.


“ Pertama, luas lahan yang layak secara bisnis. Artinya lahan itu harus bisa menutupi ongkos produksi, living cost dan saving. Ya minimal petani punya lahan seluas 2,5 hektar. Katakanlah untuk menutup biaya produksi 1 hektar. Untuk biaya hidup 1 hektar dan untuk tabungan 1/2 hektar. Kedua. Tersedianya supply chain yang efisien dan lentur, seperti pupuk,  alat pertanian. Ketiga, tataniaga pemasaran nol rente. Keempat. Tersedianya infrastruktur pertanian seperti bendungan dan irigasi, pusat logistik dan processing berbasis ekosistem financial yang menjamin likuiditas..


Kalau empat hal itu dilaksanakan. Pertanian akan menjadi sumber  nafkah yang bergairah bagi semua. Karena usaha pertanian bisa mendatangkan kemakmuran yang bermartabat  sama dengan sector lainnya. Kata Chyou. 


“ Sederhana memang. Tetapi perlu kemauan politik besar untuk mengubahnya.” Kata Wenny. “ Mengapa Indonesia tidak terapkan cara sederhana itu “ Tanya wenny.


“ Yang jadi masalah di Indonesia sejak era Soeharto sampai sekarang, pendekatan pembangunan pertanian lebih ke sosialis, yang menganggap rakyat itu tidak pernah dewasa dan harus terus dibina. Dan itu dituangkan dalam kebijakan tata niaga dari hulu ke hilir. Namun sebenarnya tata niaga itu menciptakan rente dan lahan  korupsi yang gigantik dari tingkat pusat sampai ke daerah.  Memang tidak ada niat baik. Pertanian dan program pembangunannya hanya sebagai jalan politik untuk memiskinkan rakyat kelas bawah dan sekaligus politik elektoral agar mudah dibeli suaranya.” Kata saya.


“ Oh I see. “ Chyou terkejut.


“ Perhatikan. Tidak sedikit bendungan dibangun tapi kadang tidak ada irigasi. Kalaupun ada irigasi, lantas apa artinya irigasi kalau lahan bertani kurang dari 1 hektar. Untuk apa ada lahan kalau pupuk mahal. Kalaulah tata niaga Gas itu berpihak kepada rakyat, kami tidak perlu khawatir dengan geopolitik yang mengakibatkan harga gas naik yang berdampak pupuk juga naik. Kami salah satu negara penghasil gas terbesar di dunia. Sementara distribusi pupuk subsidi juga korup. Data petani dan penerima banyak tidak sinkron. “ Kata saya.


“ Nah apa yang terjadi ? Tanya Wenny prihatin.


“ Akhir dari cerita brengseknya pembangunan pertanian, indonesia terpaksa impor untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dari tahun ke tahun beras, gula, jagung , dan lain lain terus meningkat jumlah impornya. Jika pemerintah tidak bisa menggenjot produk pangan, khususnya beras selama 3 bulan ke depan, 45 juta penduduk akan mengalami krisis kelaparan. Kemungkinan gagal sangat besar seperti biasa old story terulang. Jadi impor itu sifatnya sudah ketergantungan. Engga impor, kita kelaparan. Miris kan. “ Kata saya dengan raut sedih. “ Negara yang tampa empat musim bisa krisis pangan. Bukan salah bunda mengandung, buruk suratan salah pilih pemimpin.” Kata saya lirih. Mungkin mereka tidak paham kata kata saya yang terakhir. Namun mereka bisa merasakan kesedihan saya.


Tak berapa lama Aling dan Lina datang ke restoran. Memang mereka saya undang ikut makan bersama. Aling memeluk Wenny.  “ Lin, Kamu kan ingin sekali bertemu mukan dengan Boss kamu di Hong Kong.” Kata Aling. “   Nah sekarang ada di depan kamu “ Lanjut Aling melihat ke Wenny. Lina segera menunduk dan menyalami dengan kedua tangannya ke Wenny. 


“ Oh ini ya yang gantikan Bu Yuni di GI” Kata Wenny tersenyum kepada Aling. Aling mengangguk. “ Kerja yang baik ya. Harus lebih hebat dari ibu Yuni” Lanjut Wenny. Aling sudah lama kenal dengan Wenny. Saya yang kenalkan beberapa tahun lalu.


“ Ini siapa ? tanya Aling ke Wenny menatap Chyou


“ Ini sahabat Mr. B. “ kata Wenny. 


Aling menyalami Chyou dan menyapa ramah. “ Cantik sekali anda. “ Aling terpesona


“ Terimakasih. Anda juga cantik” Kata Chyuo. Semua jadi serba kikuk. Entah mengapa tiga wanita itu salah tingkah satu sama lain di hadapan saya. Saya perhatikan Lina juga keliatan kikuk. Aneh. Saya jawab dengan senyum.  " Ok, Chyou, lanjut diskusinya." kata saya.


“ Daripada menggunakan CPO untuk biofuel, kan lebih baik gunakan microalgae untuk biofuel. Bisa  juga pengganti LPG kebutuhan rumah tangga daripada gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME), yang merusak lingkungan. Bahkan bioplastik dihasilkan dari Alga loh, Nah keren kan. Indonesia  bisa punya kemasan akrab lingkungan yang tidak ada efek rumah kaca yang bikin bumi memanas. “Lanjut Chyou. Maklum dia sedikit paham tentang Indonesia. Ya dosen dan peneliti memang hobi baca dan tentu dia punya teman peneliti juga dari Indonesia. 


“ Problem nya rendahnya anggaran penelitian di Indonesia. “ kata Aling. “ Itu karena kami membangun tidak berbasis riset.  Makanya jangan kaget walau  lebih 70 tahun kami merdeka masih saja kami membahas omong kosong. Membahas politik dan terpolarisasi. Kami tidak bernegara dengan akal sehat. Anggaran riset kami hanya 0,28% dari PDB. 


Menurut UNESCO Science Report: the race against time for smarter development,  8 dari 10 negara di dunia ini sama dengan Indonesia yaitu alokasi anggaran nasional untuk riset  ( gross domestic expenditure on R&D-GERD) dibawah 1% dari PDB. Makanya jangan kaget sebagian besar negara di planet bumi ini hidup serba bergantung sains dengan segelintir negara yang dengan anggaran riset diatas 1%. Ketergantungan apa saja. Dari masalah sosial, budaya, politik dan tekhnologi jadi follower buta.


Saya ambil contoh China. Tahun 2012 GERD mereka sudah diatas 1%, yaitu 1,91%. Tahun 2021 sudah 2,44% atau 2,8 triliun yuan (sekitar 405 miliar dolar AS). Anggaran itu dua kali dari APBN kami. Lebih besar dari anggaran GERD Eropa. Memang raksasa. Perhatikan. Ketika mereka bicara tentang national growth, maka basic nya adalah berapa anggaran R&D yang dikeluarkan. Bandingkan dengan negara kami, national growth basicnya adalah konsumsi. Beda sekali mindset nya. Tentu beda juga hasilnya.


GERD indonesia terendah di antara negara ASEAN, Memang design pembangunan tidak bertumpu kepada riset. Berdasarkan perhitungan GKI ( Global Knowledge Index), Indonesia nomor 81 dan komponen R&D menjadi yang paling buruk di posisi ke-115. Ya kami lebih mengandalkan kepada SDA. Tidak ada design jangka panjang  penguasaan tekhnologi dan kemandirian. Dari sejak era Soeharto sampai kini era reformasi, malah Indonesia masuk era deindustrialisasi. Ketergantungan impor sangat tinggi. Riset semakin terabaikan. Makanya jangan kaget  bila  segelintir orang tanpa kerja banyak dan memeras otak bisa kaya raya dari SDA. Jangan kaget bila oligarkhi terbentuk begitu saja. Politik kita adalah politik feodal. “ Kata Aling. Saya senyum aja.


***

Awal kenal B di Kereta dari Shenzhen ke Hong Kong tahun 2004. Kata Wenny cerita di depan Aling dan Lina, Chyou. Tidak ada yang istimewa. Dia ragu menegur saya. Tetapi setelah kenalan. Keadaan jadi cair. Belakangan ketemu lagi di CafĂ© di bilangan Central Hong Kong. Saat itu saya sedang bersama teman teman dari Nomura investment seusai acara seminar di Financial Club Hong Kong.  Kami semakin saling mengenal satu sama lain. 


Pertemuan berlanjut di Shenzhen beberapa bulan kemudian. Saat saya tanya dia tinggal dimana? Dia senyum aja. Tetapi bikin penasaran.  Maklum saya baru kenal dan tentu saya harus hati hati dengan pebisnis orang asing. Saya baru tahu  ternyata dia tidak tinggal di hotel atau apartment, tetapi di spa Korea. “ Saya kehabisan uang. Tamu saya dari Eropa datang ke Shenzhen. Dia mau kontrak garment dengan saya. Lebih baik uang tersisa saya gunakan untuk entertain dia.” Kata B.


Seminggu kemudian, dia telp saya. Dia kena sakit Sars di Hong Kong.  Kebetulan saya sedang di Shenzhen. Dia jujur kalau dia tidak ada uang lagi untuk berobat. Minta saya agar carikan klinik yang alnternatif. Saat datang ke Shenzhen. Dia keliatan lemah sekali. Bersamanya ada wanita. Namanya, Risa. Dari Risa saya tahu, B tinggal di hotel kumuh di Kawasan Mongkok. Kami rescue dia ke klinik Candu di pinggiran kota Shenzhen. 


Sehari di klinik dia bisa sehat. Ajaib memang. Tetapi sebenarnya, itu karena keinginan dia untuk sembuh besar sekali. Dia focus mau ketemu lagi dengan relasinya dari eropa. Benarlah sehari kemudian dia kabarkan ke saya, bahwa dia sudah dapat kontrak garment dengan Mondial Spanyol..


 “ Saya tidak ada uang lagi untuk delivery kontrak ini. “ Katanya dengan wajah lelah.  Entah mengapa saya korbankan tabungan saya untuk bantu dia. Dan selanjutnya saya bantu dia dapatkan fasilitas kredit ekspor dari Bank di China. Dia lewati proses maklon dengan gigih sekali. Sepertinya dia tidur di pabrik. Mengawasi setiap  tahap produksi. Ekspor perdana sukses. 


Dia kembalikan uang saya dua kali lipat. Saya menangis ketika dia berlutut menyerahkan uang itu. Kemudian terus berlanjut sukses berikutnya. Setelah itu B, sudah penuh percaya diri. Dia bisa ekspor lewat maklon beragam produk. Demikian cerita Wenny. Lina berlinang airmata. Chyou and aling juga jatuh airmata mereka.


Aling giliran cerita.Tahum 1987, B bangkrut. Saat itu saya berkarir di Singapre. Dia cerita lewat telp. Kalau dia tida ada tempat tinggal. Anak dan istrinya di titipkan di rumah mertua.  Dia tidak minta tolong. Dia hanya menanyakan kabar saya. Namun entah mengapa saya korbankan tabungan saya dan kirim uang ke Jakarta untuk dia bangkit lagi. Dia bisa sukses dan berkumpul lagi dengan keluarganya. Uang saya dia kembalikan. Juga berlutut saat dia menyerahkan uang itu.


Tahun 90an dia bangkrut lagi. Saya ajak dia bermitra dalam bisnis saya. Tetapi dia menolak. Dia datang ke Singapore. Dia dapat kontrak jual transfonder satelit. Saya tergerak bantu dia. Sampai dia bisa bangkit lagi. Saat dia kembalikan uang saya. Saya menangis. Karena saya tahu, dia tinggalkan keluarga di Jakarta lebih dari 3 bulan saat bangun proyek Gateway internet. Dan di KL dia tinggal di hotel kumuh di Kawasan Bukit Bintan. Demikian cerita Aling. 


Tahun 2006, suami  saya membuang saya karena saya terjebak shark loan dan di PHK. Lanjut Wenny cerita. Saya kehilangan harapan. Engga ada uang lagi untuk bayar sewa apartement. Apalagi Ayah saya baru saja meninggal setelah lebih setahun saya rawat dengan menguras tabungan saya. 


Di saat seperti itu saya telp B, bahwa saya mau jual ginjal saya. Dengan halus B ajak saya pindah ke Hongkong mendirikan perusahaan bidang Shadow banking. Dia sediakan apartement untuk saya dan ibu saya. Dia juga beri modal saya untk memulai Yuan Holding. Saya jadi proxy dia. Saat itu saya menangis. B. belum benar benar sukses. Dia masih terus struggle dalam bisnis. Tapi dia berkorban untuk saya. Selanjutnya dia terus jaga saya agar bisa focus mengembangkan Yuan. Sampai kini. Demikian kata wenny dengan airmata berlinang.


Suasana hening dan kaku.


Aling melirik Wenny. Dia menghela napas. Kemudian dia lanjutkan cerita.  Tahun 1999 saya bankrupt karena tidak bisa bayar utang bank. Karena kena trap mitra saya dari Korea. Saya kabarkan kepada B. Kebetulan saat itu dia sedang di Singapore. Kami bertemu. Sehari setelah itu, utang saya di bank dia bailout. Belakangan saya tahu, itu uang untuk modal dia bangkit lagi. Tapi dia korbankan demi saya. Karena itu, belakangan dia terpaksa hijrah ke China. 


Dan kini… airmata Aling akhirnya jatuh.” Saya baru tahu dia sangat menderita kekurangan uang di awal awal berjuang di China. Tetapi dia tidak mau minta uang ke saya. Padahal saat itu saya sedang lapang dan berkembang setelah dia bailout utang saya di bank. Tahun 2010 saya serahkan semua saham perusahaan kepada B. Saya mau pensiun saja. Dia malah jaga saya sampai sekarang. Demikian cerita Aling.


Kini, lanjut Wenny. B, sudah punya segala galanya. Tetapi dia tidak menikmati kemewahan itu semua. Saya dan kamu menikmati financial freedom. Chyou dia belikan Apartement di Chongging. Risa dia belikan aparemtent di Hong Kong. B, hanya ingin di masa tuannya punya waktu cukup untuk istrinya. 


Saya ingat tahun awal mendirikan Yuan. B, mengatakan bahwa kemewahan bagi dia adalah kebersamaan dengan istrinya di masa tuanya. Dia ingin membayar utang ke pada istrinya atas waktu kebersamaan selama ini yang terabaikan.


Saya senyum aja mendengar cerita mereka. 


***


Wenny, Aling dan Chyou. Semua mereka adalah sahabat saya. Kami bersahaabat lebih dari 10 tahun. Usia mereka tidak muda lagi. Sudah diatas 50. Namun kami tetap bersahabat dan saling menjaga. Ya sebaiknya diantara mereka tidak  bertemu dalam satu meja. Karena sejak mereka kenal saya, sampai kini mereka tidak pernah menikah. Tetap single.

1 comment:

Rhia said...

Mantap... Tapi daging analog (imitasi) baik nabati atau hewani ke depan jadi momok menakutkan babo.. bisa bisa hanya elit aja yg bisa konsumsi real food.

Tidak layak

  Tiga bulan lalu Robi kirim File Pdf tentang penawaran akuisisi DBC Holding yang terdaftar di Singapore. Saya paranoid terhadap segala sesu...