Friday, May 16, 2025

Bijak

 




Xiau Lin, kali pertama kenalnya di Hong Kong. Dia singer di panggung kafe hotel bintang V.  Tentu dia cantik. Benar benar cantik. Size organ seksualnya proporsional dengan tingginya 170 cm. Matanya tidak terlalu sipit. Kecantikannya itu membuat pengusaha kaya hongkong memacarinya. Hanya tiga bulan dia dijadikan ratu. Setelah itu dia sudah di tempatkan seperti keset kaki. Dia harus menerima kenyataan pahit. Pacarnya seenaknya gandeng wanita ke apartement nya dan mengusirnya dari kamar tidur. Dan dia tidak bisa berbuat banyak karena apartemen itu milik pacarnya dan dia hidup hedonis berkat uang terus mengalir dari pacarnya.


Awalnya dia merasa pintar. “ Bodo amat. Yang penting uang ngalir terus “ katanya dengan nada tidak setegar kata katanya. Dia keliatan tidak berharga dan kalah depan saya. Tertunduk lesu. Kemudian menatap keatas dengan mata memerah. Dia menangis. Satu waktu dia datang lagi ke saya, Mengabarkan pacarnya membuangnya. “ Kamu hanya melihat kesalahan pacar kamu, tetapi tidak pernah melihat kesalahan kamu. Padahal kesalahan kamu itu sangat nyata. Tapi kamu engga sadari itu” Kata saya 


“ Apa kesalahan saya ?


“ Kamu terlalu bergantung dan berharap dengan dia. Sementara dia anggap kamu tidak lebih pelacur yang biasa dia bayar. “ Kata saya tegas. Dia termenung dan menangis.


“ Hidup ini Tuhan ciptakan setiap manusia berbeda jalan hidupnya. Punya jalan sendiri sendiri. Kalau kamu ingin ikut jalan orang lain, memang mudah. Tapi itu bukan pilihan yang bijak. Lebih buruk lagi kalau kamu menumpang hidup dari orang lain. Kamu tidak akan kemana dan tidak akan jadi apa apa, karena kamu bukan siapa siapa. Gunakanla akal untuk survival. Walau tidak mudah namun kamu akan belajar arti berpross dan tentu paham arti mencintai.” Kata saya berusaha bijak. Dia menangis. Saya peluk dia untuk menentramkan hatinya.


“ Dengan akal dan sikap mandiri, kamu akan mampu berkolaborasi dan bersinergi dengan siapapun tanpa kehilangan identitas kamu. Yang terjadi adalalah sharing dan itulah yang membuat hubungan jadi terhomat dan sustain. Paham ya say.. “ Kata saya.


Saya rekrut dia jadi team Shadow. Setelah itu Xiau Lin bisa ceria dan kembali berusaha untuk bangkit. Tidak perlu lagi saya banyak motivasi Xiau Lin. Derita hidup sudah memotivasi dia untuk sukses dalam penugasan. " Kelemahan adalah kebodohan. Apalagi rasa takut dan kawatir untuk hal yang belum terjadi. Tidak ada harapan yang tidak diperjuangkan. Tidak ada uang dan kehormatan tanpa dignity." Begitu katanya saat siap ambil peran dalam operasi hedge fund. Dia tahu resiko tugasnya mendpatkan informasi sebelum IPO. Dari informasi itu saya bisa kapitalisasi untuk take advantage.  Sekali operasi dia bisa dapatkan uang jutaan dollar.


Xiau Lin cepat belajar dan sukses melewati 4 kali putaran transaksi di Hong Kong, Shanghai, London, New York dan Swiss. Dia terlalu cerdas berkat jalan hidup yang tak ramah. Engga perlu diajari soal salah atau benar. Dia pernah berusaha jadi wanita baik baik, toh akhirnya jadi pecundang di hadapan pacarnya. Hidup ini bukan jalan yang datar. Ia jalan berliku, kadang turun naik. Bukan soal derita dan air mata. Bukan soal tawa dan canda. Tetapi berproses menemukan jalan sendiri. Yang salah itu adalah takut berproses dan terlalu nyaman dengan status quo. Terus mengeluh tapi tidak mau berubah dan berproses.


***

Xiau lin datang ke Jakarta dari Shanghai.  Tahun 2022 dia mengundurkan diri sebagai team shadow. Dengan tabungan puluhan juta dollar. Dia memilih menjalani hidup nyaman sebagai dosen di Shanghai. Mengapa dia tidak memilih hidup sebagai sosialita dengan uangnya? Apakah sikapnya benar? Itu hanya Tuhan yang tahu. Yang pasti dia berusaha nyaman dengan setiap pilihan hidupnya.


“ Kenapa orang percaya kepada Nabi yang dianggap setengah dewa. “ Tanya Xiau Lin. “ Maaf kalau pertanyaan saya terkesan merendahkan agama. “ Lanjutnya.


“ Ah engga ada masalah. “ Kata saya kibaskan tangan. “ Saya maklum. Terutama bagi orang yang miskin literasi sains“ lanjut saya tersenyum. Dia tahu saya open mind. Namun tetap saja dia merasa bersalah mempertanyakan keyakinan beragama.


“ Enlighten me, please ? 


“ Karena kita terisolasi oleh ruang waktu. Alam semesta terbentuk lewat proses evolusi. Manusia lahir dari Rahim ibu. Bertumbuh dan berkembang karena waktu, akhirnya manusia mati karena waktu. Planet, matahari, tata surya juga sama. Lahir dan punah karena waktu. Begitu juga pemahaman tentang eksistensi semesta, tidak datang sekaligus, Tetapi lewat proses perjalanan waktu dari abad ke abad. Ketika sains belum bisa menjelaskan secara sederhana tentang eksistensi, agama cara terbaik memahaminya.


Setelah itu lahirlah teologi. Agama dan keimanan diurai  dengan pendekatan filsafat. Kerangka berpikir sudah terstruktur. Tidak lagi sekedar taklik. Teologi terus berkembang berinteraksi dengan sains. Dialektika terjadi terus menerus. Akhirnya sampailah kepada kesadaran universal. Nah ketika bertautnya  intelektual dengan spiritual. Keimanan sudah menjadi sumber pencerah dan kelengkapan diri. Puncaknya adalah power of love.” Kata saya dengan tersenyum. Xiau lin termenung dengan kata kata saya. Dia mengangguk dengan dalam.


“ Bagaimana dengan keimanan kepada hari kiamat yang diajarkan oleh Agama. “ tanya Xiau Lin.


“ Karena proses waktu, akhirnya sains menjelaskan. Sejak peristiwa big bang, Alam semesta tercipta. Ruang terus mengembang. Jarak antar planet dan tata surya terus menjauh. Karena proses waktu jua bintang bintang kehabisan energi dan padam. Akhirnya tersedot kedalam black hole. Hukum fisika tidak lagi berlaku sebagai efek singularitas. Kehidupan berakhir punah. Sains memperkuat iman ya kan. “ Kata saya.


“Artinya semua karena sang waktu. Kisah awal yang pasti ada akhirnya. “ Kata Xiau lin. “ Bagaimana dengan kehidupan setelah mati ? tanya Xiau Lin. 


“ Ada prinsip dalam fisika kuantum dan teori informasi, bahwa informasi tidak benar-benar hilang, bahkan dalam black hole. Artinya walau kita meninggal dan semesta punah, semua perbuatan kita yang terekam dalam memori otak tidak hilang. Atas dasar itulah manusia diadili dihadapan Tuhan. Namun sampai kini masih terjadi perdebatan. Belum ada konsesus ilmiah tentang kehidupan setelah mati. Sebagaimana sejarah, pada akhirnya nanti agama juga yang benar“ Kata saya. 


Xiau lin mengangguk. Dia tersenyum dan berkata, “ B, sejak bulan lalu saya sudah muslim. “. Saya tidak terkejut. Dari awal saya yakin walau dia atheis namun dia wanita cerdas. Pada akhirnya dia akan berlabuh kepada agama samawi, seperti islam, Kristen, yudaisme.


“ Suka pergi ke masjid ? Tanya saya dengan tersenyum.


“ Suka. Tapi saya lebih banyak mendengar ceramah agama lewat Sosial media di Cina. Karena di China masjid dimiliki negara. Jadi engga setiap hari bisa mendengar ceramah agama.”


“ Kenapa kamu pilih agama islam? Tanya saya.


“ Karena kita diajarkan rendah hati. Bersabar dan puncaknya ikhlas. Tentu berbasis AL Quran dan hadith. “ Jawab Xiau Lin. “  Kamu senang saya masuk islam” Tanyanya.


“ Ya senang. Tapi jangan terlalu berlebihan saja. Biasa saja. “


“ Kenapa ?


“ Sebenarnya mau islam atau kristen atau agama apa aja. Itu bagus. " 


" Mengapa ? 


" Karena agama itu sebenanya metode mengajarkan orang untuk hidup berakal. Agar manusia cerdas memilih. Itu aja." kata saya.


Xiau Lin terdiam. Dia tersenyum menatap saya..


“ B, saya sedang mendirikan program pendidkan kepribadian. Ditujukan untuk kaum profesional. Saya terinspirasi dengan program Azim Jamal & Harvey Mckinnon, yang mengajarkan motivasi hidup lewat The corporate sufy. Sumbernya dari Islam namun dia menggunakan pendekatan psikoanalisa. Kalau saya menggunakan ajaran islam lewat Konfusianisme, Taoisme” Kata Xiau lin. 


“ Ok” Kata saya acungkan jempol.


“ Saya perlu uang untuk bangun kampus. Karena tabungan saya tidak cukup. “  katanya dengan nada datar.


“ So “


“ Boleh saya bergabung lagi dalam team shadow kamu. Niat saya uangnya untuk program itu.” Kata Xiau Lin tersenyum. Tahun 2022 dia mengajukan pengunduran diri sebagai team shadow.


‘ Saya mau tanya. “ saya mengerutkan kening.” Apakah kamu keluar dari team shadow hedge fund karena kamu anggap itu cara yang salah dan jalan ke neraka ? kata saya dengan nada agak keras.


Xiau lin terdiam. 


“ Hedge fund itu dunia private lewat skema OTC. Deal terjadi karena suka sama suka berdasarkan Akad. Tidak ada tipuan. Yang ada,  yang cerdas menang. Kehidupan  muamalah memang hanya untuk orang berakal, bukan orang baper.” Kata saya.


Xiau Lin keliatan pucat. Dia tahu wajah saya berubah dislike.


“ Ya udah, Gabung aja lagi. Tapi jangan niatkan lain kecuali focus kepada target saya. “ Kata saya. “ Walau kamu seiman dengan saya, kalau gagal tetap aja saya buang” Lanjut saya.


“ Terimakasih B. Termasuk masih boleh kan tidur bareng. Kan akad nya suka sama suka. Bukan transaksional” katanya tersenyum.


“ Setelah kamu pahami agama, itu sebaiknya hindari saja. Menikahlah dengan pria yang kamu cintai. Tak penting apa strata sosialnya. Kamu akan merasakan berkah dan nikmat berkeluarga, termasuk sex." Kata saya tegas.


“ Pantas kamu selalu menolak tidur dengan saya tapi mesra jalan terus..” Kata Xiau lin tersenyum dengan wajah merona. “ Mencintai itu berkah namun sex itu kebajikan. Salah tempat, tetap saja engga wise.” Kata saya usap wajahnya.



Monday, May 12, 2025

Kembalilah..

 



Apakah sekarang saya sedang bermimpi atau terjaga? Begitu response orang bila terkejut melihat dan merasakan apa yang dialami diluar dugaannya. Mungkin berusaha menepuk wajahnya. Untuk memastikan dia tidak sedang tidur atau bermimpi. Dunia mimpi dan terjaga sebenarnya sama saja. Saat anda terjaga, anda berhadapan dengan realitas. Jeruk itu terlihat warnanya kuning dan rasanya manis. Itu realita objektif yang bisa dilihat dan dirasakan. Diuji secara empiris dan dihitung secara matematika.


Apakah benar jeruk mewakili rasa dan penglihatan? Perhatikan. Rasa manis itu ada pada lidah. Bukan pada jeruk. Warna kuning itu karena mata. Bukan pada jeruk. Kalau anda tidak punya mata dan lidah. Tidak akan ada konsepsi tentang jeruk. Artinya  yang kita anggap realitas tidak ada bedanya dengan konsepsi, yang kembali kepada kita sendiri. Kan ilusi jadinya. 


Bahkan sains yang kita gadang gadang sebagai pusat rasionalitas  yang menyebut bahwa materi tersusun dari atom dan molekul merupakan unsur dasar pembentuk alam semesta, termasuk makhluk hidup. terbukti salah. Bukan materi sebagai unsur dasar tetapi Quark. Quark menghapus materi sebagai object. Quark sendiri adalah entitas probabilistik tentang energi. Partikel dasar penyusun proton dan neutron. Jadi sebenarnya semua  yang kita lihat di semesta ini tak lebih hanyalah hologram aja, termasuk diri kita.  Ilusi juga kan.


Beberapa decade dalam mengelola bisnis  saya harus selalu berada di kantor. Sejak lima tahun lalu saya tidak perlu datang ke kantor.  Berkat IT, saya bisa berkomunikasi dengan siapapun dan dimanapun secara virtual. Membaca laporan perusahaan lewat S&P Capital IQ secara real time.. Dengan adanya AI, komunikasi virtual lebih nyaman dengan holoportation. Yang memungkinkan berinteraksi secara real-time seolah-olah hadir secara fisik dalam bentuk proyeksi 3D. Artinya hal yang ilusi kita akui sebagai realitas.

 

Saya datang ke Penjara. Menemui teman yang terjerat kasus korupsi. “ Seperti mimpi aja. Terasa baru kemarin saya jalan jalan menikmati pesta di atas Yacht  di laut Mediterranean. Makan mewah di Hôtel de Paris Monte-Carlo. Kini lihatlah saya. Terkurung di kamar kecil dan serba terbatas. What a life ! “ Katanya dengan nada bergetar. Saya katakan bahwa semua yang pernah dialami dan rasakan sampai kini, hanya realitas subjektif, bukan kesadaran universal. Tak lebih hanya ilusi.


Terus apa yang dimaksud dengan kesadaran universal. Adalah kesadaran tunggal. Keaneka ragama ujud itu hanya ilusi. Sekian miliar manusia di planet bumi dengan berbeda nasip, etnis, kelamin dan bangsa, itu hanya ilusi. Kita seperti berada di depan pintu yang beragam. Yang setiap orang bebas memilih mau masuk pintu yang mana. Walau berbeda pintu, namun kita semua berada di ruang dan waktu yang sama. Kalaupun kita meninggal, kita tetap eksis. Kita hanya pindah dimensi aja. Ruang dan waktu yang lain. Itulah yang dimaksud dengan kesadaran universal.


Begitulah kehidupan di dunia yang fana ini. Siapa yang tunggal itu? Ya eksistensi kita, eksistensi semesta. Bahasa mesranya disebut dengan Tuhan, kata saya tersenyum. Semesta ini tercipta hanyalah cara Tuhan membanggakan dirinya sendiri. Memang naif dan tolol bagi manusia yang terlalu cinta dunia. Mengapa? karena demi waktu, sebenarnya kita memang merugi kecuali punya kesadaran universal, melakukan perbuatan baik, berkumpul untuk kebenaran dan keadilan, saling menasehati untuk bersabar.


Lantas esensi dari kesadaran universal itu apa ? tanyanya lagi. “ Cinta. ‘ kata saya menatapnya sejurus dengan tersenyum. Kasih dan sayang. Itulah esensi dari Tuhan. Dia terdiam lama. Sepertinya berusaha mengerti atau tersentuh dengan kata kata saya.  Hidup ini paradox. Saat kamu  takut akan penderitaan, kamu sudah menderita apa yang kamu takuti. Saat kamu takut tidak mendapatkan, kamu sudah kehilangan. Saat kamu mengejar kekayaan, kamu sudah miskin sebelum mendapatkannya. 


Keadaan kamu sekarang adalah pesan cinta dari Tuhan. Dia  menyayangi kamu. Agar kamu kembali kepada hakikat kehidupan, yaitu kesadaran universal. Jangan larut dalam ilusi. Kembalilah kepada cinta.  Jangan lagi korupsi karena itu anti cinta. Itu sama saja mengingkari eksistensi kamu, yang pasti berujung kepada paradox. Apapun yang kamu anggap penting, selain Tuhan, itu hanya omong kosong.!


Friday, May 09, 2025

Dia akan baik baik saja.

 



“ Maaf pak. Saya bawa anak saya.” Kata Supir Ojol. Saya senyum aja. Ingat cucu di rumah seusia anaknya. “ Istri saya pergi dari rumah meninggalkan saya dan anak. “ Lanjutnya. 


“ Pergi kemana ? kerumah orang tuanya ? saya mengerutkan kening.


“ Pergi bersama mantan pacarnya waktu SMU. Mereka bertemu kembali lewat akun sosial media.“ Katanya dengan wajah berusaha tegar dibalik senyum hambarnya. “ Saya tidak sepenuhnya menyalahkan istri. Dia hanya kurang sabar dan kebetulan disituasi ekonomi kami terpuruk, mantan pacarnya muncul. Cinta lama bersemi kembali. Lanjutnya.


“ Tadinya usaha atau kerja apa ? tanya saya.


“ Tadinya saya punya usaha konveksi. Tetapi karena COVID, usaha itu jadi layu. Setelah covid, saya berusaha bangkit. Akhirnya tabungan habis dan modal macet di tangan pelanggan, yang juga kebanyakan bankrupt akibat pasar semakin sepi. Tumbang juga  akhirnya saya.’ Katanya dengan berusaha tersenyum. Seakan dia tidak kawatir dengan masa depannya.


Pria memang diharuskan tegar. Berbahu kokoh memigul beban. Cinta yang dia beri kepada keluarganya harus dibayar dengan pengorbanan sepanjang usia. Kadang dalam nurani yang terberai. Membawa pulang uang dengan menyembunyikan lelah berbalut senyum menentramkan. Dia harus menelan semua salah dan kekawatiran. Menumpang tawa di tempat ramai dan menangis dalam kesendirian. Memastikan istri dan anaknya merasa baik baik saja.  


Pria juga adalah manusia. Punya rasa lelah dan kawatir. Ingin dimengerti tanpa kata kata. Ingin dimaafkan tanpa harus menunduk malu. Tapi bisa apa pria? Kecuali diam dan berusaha mengerti sikap istri yang kadang tidak sabar. Sebatas itu yang saya pahami tentang apa yang dirasakan anak muda itu.  Semoga dia baik baik saja.


Supir Ojol itu masih muda. Punya anak satu. Usia balita. Tentu keluarga kecil itu seharusnya menikmati lautan kebahagiaan walau dalam bersahaja. Seperti yang saya alami 42 tahun lalu. Tetapi apa daya. Dia berada di ruang dan waktu yang berubah karena sosial media.  Orang tidak lagi belanja off line. Tetapi online. Barang di pasar tidak lagi semua produk dalam negeri, tetapi sebagian besar impor. Yang tentu murah dan lebih berkualitas. Karena sosial media, istri bertemu dengan mantan pacar yang mungkin hidupnya lebih mapan.


Zaman berganti, perubahan terjadi. Namun negeri ini tidak bergerak kedepan secara moral dan spiritual. Ekonomi tumbuh tidak inklusif. Yang berubah hanyalah cara korupsi dan jumlahnya. Era Soeharto, orang korupsi berbisik bisik dibawah meja. Ada rasa malu berbuat salah. Era sekarang,  mejapun ikut dikorup. Tidak lagi bisik bisik. Menteri dan presiden juga adalah pengusaha. Anggota DPR juga pengusaha. Bisnis rente dibahas lewat UU agar legal dan formal. Para keluarga yang menikmati uang korupsi tampil vulgar lewat sosial media dengan gaya hidup hedonism. 


Pria adalah pria.  Para elite bermental pria. Mereka mungkin tidak ada niat korupsi atau berbuat amoral demi uang. Namun bila kesempatan datang, sulit untuk menghindar. Itu human being. Hidup tidak ada yang gratis. Semua perlu uang. Bahkan dengan cara sederhanapun tanpa uang tidak lengkap kebahagiaan. Berdoa  dan beribadah tidak lagi menentramkan karena perut kosong dan tagihan pinjol menggedor.


Menghapus korupsi dengan motivasi spiritual sama saja melarang angsa berenang. Walau ada Lembaga anti korupsi dan berbuih lidah pengkotbah agama,  korupsi akan terus ada. Orang cenderung anggap korupsi sebagai cara survival di tengah system yang korup. System yang korup lahir dari  masyarakat yang sakit secara kebudayaan. Masyarakat yang inferior dihadapan sains. Masyarakat yang lemot di tengah globalisasi yang berkompetisi. Yang berlindung dari balik utang yang memeras. Yang kuat memakan yang lemah. Memang unfairness.


“ Saya mau buka usaha produksi parfume. “ katanya.” Ada grosir yang mau tampung dan bisa juga jual langsung ke pengecer.” Lanjutnya. Wah ini anak muda memang tipe pedagang sejati. Bicara to the point tapi langsung ke esensi bisnis. Saya suka. Ingat waktu saya masih muda.


“ Emang kamu mengerti cara buatnya ? tanya saya.


“ Mudah pak.  Itu campuran biang minyak, esensial, pewangi, perekat, dan ekstrak rempah dan bunga. Itu dicampur dengan alcohol,  gliserin dan air murni. Jadi dapatnya bisa berlipat lipat Saya sudah pelajari cara buatnya lebih 3 bulan. Tapi agar murah dan bisa masuk ke pengecer kelas bawah, bahannya harus impor dalam jumlah besar... “ katanya.


“ Emang berapa perbedaan harga impor dengan harga grocir?.” tanya saya.


“ Beda 10 kali. Harga impor lebih murah 10 kali daripada harga grosir di Indonesia. Kalau saya bisa impor. Saya bisa jual lebih murah parfume. Pasti pengecer beralih ke saya. “ katanya tangkas.


“ Kan market parfume itu sudah branded. Masing masing branded punya aroma khas. Kan engga mudah jualnya kalau aromanya engga jelas.”Kata saya.


“ Saya dapat formula parfume setiap branded. Saya dapat di internet. Saya sudah buat sample. Hasilnya aromanya percis sama, seperti Burgari, Armani dan lain lain” Katanya. Saya sedang berhadapan dengan entrepreneur sejati. Dalam keadaan terpuruk tidak kehilangan kreatifitas. Tetap punya hope. 


“ Ok, kenapa engga dijalankan kalau memang bagus “ Tanya saya.


“ Saya sedang cari modal. Utang ke bank udah pasti engga bisa. Rumah saya sudah disita bank karena bangkrut tempo hari. Kendaraan aja engga punya. Ini kendaraan punya orang. Mau Kerjasama dengan yang punya modal, siapa yang mau deal dengan orang bankrupt. Keluarga dekat aja ogah bantu. “ katanya tersenyum.


“ Berapa perlu modal? Tanya saya.


“ ya sekitar Rp. 100 juta. “ Katanya. 


Setelah turun sampai ditujuan. Saya bayar dan beri tip anaknya. Kemudian saya keluarkan uang dari balik tas selempang saya. “ Ini uang dollar AS. Jumlahnya 7000. Ada lebih dari kebutuhan modal kamu Rp. 100 juta. Gunakan  kelebihan uang itu untuk biaya hidup kamu selama tiga bulan. Semoga beruntung. “ kata saya. Saya tersenyum saat dia terima uang itu dan dia bengong kehilangan kata kata. Dia salami saya dengan mencium punggung tangan saya. “ Nama saya Akbar pak..” katanya. Saya mengangguk dan berlalu.


Sebatas rasional saya dan pengalaman, dia tidak ada niat pengaruhi saya untuk keluar uang. Apalagi dia tahu saya konsumen ojol. Bukan orang kaya yang biasa berkendaraan mewah. Saya hidup sebagai salesman. Memang paham sekali karakter salesman. Semua yang dia katakan itu sudah nature dia sebagai salesman. Bukan dia buat buat. 


Kalaupun sikap saya terkesan pecudang. Tak apa. Setidaknya setetes air laut saya ambil, air laut pun berkurang. Saya tidak bisa menegakkan keadilan bagi semua,  tetapi satu orang saya selamatkan dengan tulus, itu sudah mengurangi korban dari ketidak adilan.


***

Setahun kemudian. Kemarin saya terima IM “ Pak saya Akbar. Setahun lalu bapak beri saya modal USD 7000. Apa bisa ketemu bapak ?  saya berusaha mengingat, akhirnya saya balas IM nya.” Temui saya di PIM golf jam 4 sore. “ kata saya. Saat saya datang dia sudah ada di café Golf PIM. Dia salami saya dan minta anaknya salami saya juga. 


“ Saya mau bayar utang saya pak..”katanya serahkan uang USD 7000. Saya terima uang itu tanpa ragu. Dan kembalikan lagi USD 1000 “ Itu uang sengaja saya beri untuk biaya hidup kamu. Itu tidak ada kaitannya denga bisnis. “ 


  Terimakasih pak..” katanya.  “ Usaha saya sudah berkembang pak. Saya sudah bisa sewa rumah lebih besar untuk bisa kerja dan produksi lebih banyak. Ada 3 karyawan bantu saya. “ lanjutnya dengan senyum cerah. 


“ Alhamdulilah.” Kata saya. Di sedang melaju diusia emasnya. Dengan karakter seperti itu, dia akan selalu baik baik saja.


Bijak

  Xiau Lin, kali pertama kenalnya di Hong Kong. Dia singer di panggung kafe hotel bintang V.  Tentu dia cantik. Benar benar cantik. Size org...