Friday, July 26, 2024

Tangguh tanpa kenal menyerah

 




Walau bisnis nya sama tetapi jalan atau caranya bsa saja berbeda. Anda tahu bisnis tambang?. Kalau anda masuk ke explorasi, anda harus ada teknologi yang menjamin resiko. Itu perlu pengalaman panjang. Anda juga harus punya modal awal besar untuk explorasi sampai bisa di exploitasi. Proses nya tidak sebentar. Resiko menghadang pada setiap step. Apalagi proses mendapatkan konsesi perlu reputasi dan koneksi politik. Rumit kan. Bagi pemula itu tidak mudah. Makanya selalu yang muncul 4 L, lue lagi lue lagi.


Nah bagaimana anda bisa masuk dalam bisnis tambang?. Sebelumnya Anda harus pahami ekosistem dari tambang itu. Pertama, Pemilik IUP. Kedua, Operator.  Ketiga, logistik. Keempat smelting. Kelima, Market offtaker. Dengan mengetahui ekosistem tambang itu, anda bisa melihat ada peluang. Bukan hanya penambang. Tetapi ada peluang lain seperti operator, logistik, smelting dan market offtaker.  Tapi masing masing itu juga perlu dukungan dana dan network. Tanpa itu tidak bisa jalan. 


Tahun 2010 saya masuk ke dalam bisnis tambang. Saya tidak mungkin masuk ke dalam ekosistem tambang. Mengapa ? karena saya tahu diri. Saya tidak mau kerja dibawah kendali orang lain atau posisi saya di  leverage pihak lain. Walau ada untung, jelas bukan cara saya bersikap dalam hidup. Jadi bagaimana?. Beginilah ceritanya.


***

Saya keliling ke semua industri tembaga, baja dan nikel di China, Eropa dan AS.  Upaya ini sudah berlangsung lebih 1 tahun tanpa lelah. Akhirnya ada empat industri baja kelas dunia yang jadi target saya. 2 dari China. 2 lagi dari Eropa dan AS. Yang sulit meyakinkan perusahaan China. Maklum mental dagang mereka kuat sekali. Hitungannya sederhana dan sulit diajak muter muter. 


Akhirnya Zhang CEO industri baja China mau bertemu dengan saya. Itupun setelah saya lobi ring 1 nya selama 1 bulan. Ini kesempatan untuk deal


“ Langsung aja. " Katanya menyilangkan kaki saat bertemu saya di lounge executive. " Apa yang anda tawarkan kepada kami” kata Zhang, Dia lulusan universitas di AS. Walau dia orang China tapi bahasa inggrisnya bagus sekali. Saya tahu dia ingin menyerang saya dengan mindset pedagang. 


“ Saya menawarkan kerjasama kontrak pengadaan bahan baku. Tidak lewat kontrak forward. Tetapi lewat offtake agreement dalam skema counter trade. “ Kata saya. Saya sadar.  Mereka tentu sudah ada supplier nya. Tetapi tidak semua industri baja punya supply guarantee. Umumnya mereka mengandalkan kontrak forward lewat bursa LME. 


“ Apa bedanya dengan offtake agreement pada umumnya?


“ Offtake agreement pada umumnya tidak linked dengan project funding. Sementara counter trade itu bagian dari project funding. Kami undertaker atas pembiayaan tambang dan smelting. Return funding dalam bentuk mineral tambang. Harga berdasarkan replacement cost. Artinya total  dana yang kami investasikan dalam skema counter trade dibagi dengan total produksi. Tentu harganya murah. Kami dapat 10% dari total produksi selama 10 tahun.“ Kata saya berusaha menjelaskan. 


“ Mengapa pemilik tambang mau dengan skema funding itu ? Tanya Zhang mengerutkan kening. Saya tahu, BUMN China sangat konservatif dalam hal project financing. Karena mereka dapat jaminan dana dari negara untuk ekspansi. Jadi mereka ogah mikir yang rumit. 


“ Alasannya pertama, total pengembalian investasi counter trade itu hanya 10% dari kapasitas produksi. Jadi dampaknya tidak significant terhadap program penjualan mereka lewat off take agreement pada umumnya. Kedua, tidak ada bunga dan bersifat unsecure loan.” Kata saya tersenyum tanpa terkesan mengguruinya.


“ Itu artinya walau anda bukan pemegang saham tetapi sama saja anda sebagai pemilik dari Tambang itu.  Bagaimana anda memanage resiko ? tanya Zhang lagi, benar benar kritis ala american style.


“ Kami punya hak menentukan EPC project. Punya hak menentukan operator tambang dan smelting. Kami punya jaringan dengan operator dan smelting kelas dunia dan jaringan logistik juga berkelas dunia. Jadi soal teknologi dan delivery, secure. “ Kata saya dengan meyakinkan. 


Zhang menatap saya lama.  “Kami dapat apa dari skema ini?” Katanya dengan mata elang.


“ Harga mineral tambang 10% dibawah LME. “Kata saya. Akhirnya dia berdiri dan menyalami saya. “ Ok kami siap bergabung dengan skema bisnis anda.” katanya. Saya menuangkan wine ke cangkirnya dan toast. 


Hal tersulit sudah dapat saya kuasai. Tentu yang lain tidak ada lagi masalah. Benarlah. Hanya perlu waktu 4 bulan saya bisa dapatkan kontrak dengan 3 industri hilir baja. 


***

Dari mana duitnya? Di tangan saya sudah ada kontrak offtake market.  Tanpa duit saya tidak mungkin bisa yakinkan pemilik konsesi tambang. Datangi bank?, jelas bank tidak akan mau memberikan dukungan pembiayaan. Karena bank lebih fokus kepada mortgage IUP.  Saya tidak kehilangan akal. Yang jelas di tangan saya ada kontrak market. Dalam bisnis, market itu adalah jantung. Tidak ada bisnis bisa jalan tanpa secure market. Sekarang saya harus datangi raja uang. Yaitu pemain hedge fund yang sudah established dalam project mining. 


Melalui  sahabat saya, Fund manager first class, saya diatur bertemu dengan pengelola dana hedge fund di Swiss. Saya terbang ke Swiss dengan tepat waktu. “ Saya punya mutual fund limited offer yang akan masuk  lewat Exchange trade fund atau ETF. Kalau anda bisa yakinkan underwriter first class, kita kerjasama” Katanya. Engga gratis. Dia engga peduli dengan apa yang saya punya. Dia hanya focus pada skema fundraising saja. Memang rasional. Karena yang tahu pasti project ini secure adalah saya, tentu tugas saya yakinkan penjamin mutual fund itu. Kalau engga,  rating nya akan downgrade. Mana ada investor mau beli.


“ Hanya itu ? tanya saya menegaskan.


“ Ya. “ Katanya tegas.  Saya mengangguk


“ Dalam sebulan kita akan bertemu lagi untuk financial closing. Resiko preparation dan compliance penerbitan mutual fund menjadi tanggung jawab saya kalau dalam sebulan saya gagal financial closing” Kata saya. Dia segera menyalami saya. Selanjutnya team saya dan dia berkerja menyiapkan kontrak.


***

Masalah sumber uang sudah saya dapatkan. Tapi darimana saya dapatkan lembaga yang mau underwrite mutual fund. Apalagi nilainya hampir USD 6 miliar. Pemilik dana besar yang nganggur dan bisa dijadikan program penjaminan adalah dana casino, dana pensiun, dana premi asuransi dan sovereign wealth fund. 


Pemilik dana nganggur di negara maju, itu semua raja uang dan mereka sudah terlalu sangat cerdas dan tamak. Engga mudah dekati mereka. Tetapi saya harus bisa deal dengan mereka. Gimana caranya. Kalau cara baik baik pasti mereka usir saya. Siapalah saya. Minta rekomendasi elite politik jelas tidak mungkin kecuali di Indonesia. 


Akhirnya otak reptil saya menyala disaat kepepet dikejar waktu. Saya melempar fake offering credit enhancement lewat program HYIP kepada investment banker di London. Offering ini tidak saya lempar secara official. Tetapi lewat rumor yang saya tiupkan kepada pacar  CEO investment banker. Karena itu akhirnya saya bisa meeting dengan dia. 


“Anda hanya perlu non depletion account sebagai credit enhancement? Tanya CEO itu. Di sampingnya ada pria botak hidung besar. Non depletion account adalah istilah yang digunakan dalam kontrak penempatan dana pribadi untuk menjamin bahwa trader tidak akan menghabiskan dana klien. Rekening non-deplesi juga dapat bersifat non-refundable atau non-recourse, yang dapat mengurangi risiko investor kehilangan uang.


“ Ya. “ Kata saya mengangguk. “ Saya bayar fee 6% setahun. Itu sama saja 3% diatas LIBOR. 


“Ada dokumen yang bisa kami pelajari ? tanya investment banker.


“ Tidak ada. Ini confidential. Karena saya masuk ke pasar 144A.” kata saya. Investment banker itu terdiam. “ Anda bisa bayar didepan 6% Itu ? tanyanya menyipitkan mata.


“ Ya saya bayar pakai bank guarantee. Jatuh tempo akhir kontrak” kata saya. Investment banker itu mengangguk. Seminggu kemudian dia kabarkan bahwa dia siap kontrak. Deal.


Dengan adanya non depletion account itu, saya struktur jadi penjaminan atas mutual fund yang akan diterbitkan oleh pengelola hedge fund. Agar terhindar dari pajak berganda, maka saya dirikan SPC sebagai guarantor, pemegang saham nya adalah Yuan. Di kelola  di bawah family office di Beijing. Jadi saya tidak perlu expose portfolio saya kepada publik. Belum sebulan saya sudah bisa financial closing. Dananya untuk pembiayaan countertrade tambang. 


Tidak sulit saya dapatkan pemilik konsesi IUP untuk kerjasama counter trade. Karena pengelola dana hedge fund itu jaringan nya  luas sekali di kalangan penambang mineral. Reputasinya AAA rate. Saya deal dengan perusahaan tambang mineral yang punya konsesi di beberapa negara. Tahun 2012 bisnis tambang ini sudah established. 


***

Cost of fund skema ini memang mahal sekali. Itu mencapai 18% setahun. Yaitu fee non depletion account 6%. Bunga mutual fund 7%. Fee manager hedge fund 5%. Belum termasuk lawyer untuk settlement fee, akuntan fee dan ongkos ahli financial analysis. Tapi cost itu tidak ada artinya dibandingkan harga mineral tambang yang saya dapat 30% dari harga pasar. Jadi saya tidak ada resiko terhadap volatile market. 


Tahun 2015, saya exit dari program hedge fund mutual fund. Karena salah satu penambang yang kontrak counter trade dengan saya masuk bursa.  Atas dasar kontrak, pemilik IUP harus ganti biaya investasi counter trade saya berdasarkan harga market saham saat IPO. Dari itu saya dapat capital gain berlipat. Uangnya tidak saya pakai untuk pesta tetapi untuk buyback mutual fund. Saya bisa terhindar dari cost of fund yang mahal. Dengan posisi neraca yang tanpa hutang. Saya bisa terbitkan sendiri Mutual fund mining untuk ekspansi pada beberapa perusahaan tambang kelas dunia. Tentu dengan skema yang sama yaitu counter trade.


Pada musim semi tahun 2019 di Beijing saya bertemu dengan Lyly sahabat saya yang bekerja pada lembaga investasi China. “ Kamu tidak terpelajar. Tetapi gila. Mengapa ? dalam bisnis tambang mineral kamu tidak butuh legitimasi penguasaan sumber daya. Tapi kamu mengendalikan sumber daya lewat uang dan market. Uang adalah darah dalam bisnis. Market adalah jantung dalam bisnis. Tanpa uang dan market, ekosistem mining tidak akan hidup. Walau tanpa ujud, tidak ada dimana mana namun kamu pengendali dimana mana” katanya.


“ Saya tahu itu tidak mudah. Bahkan hampir tidak mungkin bisa dilakukan bagi newcomer.  Keteguhan hati kamu lah yang membuat nothing to impossible “ lanjut Lyly.  Saya tahu Lyly tidak sedang memuji saya tetapi lebih kepada khawatir akan kesehatan saya. Dia tahu dari direksi saya bahwa saya kerja keras setiap hari 18 jam lebih tanpa libur. Kadang tidur pun tidak lelap. Andaikan saya bisa berhutang akan waktu, saya mau hutang. Karena saya merasa tidak cukup waku 24 jam sehari untuk saya bekerja.


Pada tubuh saya, hanya satu centi dari urat nadi saya ada bekas luka. Itu bekas luka ketika menghindari dari serangan katana. Di rusuk sebelah kiri dekat jantung ada bekas luka goresan pisau. Di punggung saya ada bekas luka tusukan juga. Di kepala banyak bekas luka. Karena luka itu sudah lama sekali. Bekasnya sedikit tersamarkan. 


Luka itu saya dapat dalam pertarungan yang berbeda. Bukan karena saya preman jalanan. Tetapi karena saya tidak pernah lari kalau diancam dengan senjata, justru saya sangat bersiap menghadapi ancaman itu. Ini sudah nature alam bawah sadar saya. Mungkin agak sedikit menyerupai autisme. Terkesan tidak rasional bagi orang awam tetapi bagi saya bukan soal rasional atau tidak. Kalau diancam ya saya lawan. Kebetulan saya terlatih bela diri sejak usia ABG. Papa saya masukan saya ke pusat pelatihan karate dan kemudian saya pelajari juga ilmu silat dan taekwondo.


Dalam kehidupan bisnis juga. Sikap saya memang petarung, kadang tidak rasional. Saya tidak pernah takut atau merasa inferior ketemu siapapun kalau saya mau jual barang atau proposal bisnis. Semakin dicuekin semakin saya ngotot. Bagi orang yang sudah sukses dan mapan anggap saya naif. 


“ Kamu bisa apa? sekolah aja hanya SMA. Mau dirikan investment holding. Terlalu tinggi ngayalnya.” Kata Esther pada satu waktu. Itu tidak membuat saya berhenti. Semakin dilecehkan mimpi saya ya semakin saya kejar itu mimpi dan lawan semua hambatan. Engga ada urusan kalau dalam perjalanannya saya harus gagal dan rugi, kadang terhina terkesan naif. Dengan skill financial engineering dan salesmanship yang saya pelajari bertahun tahun, sebenarnya bukan naif tindakan saya. Tetapi memang begitulah proses kehidupan. Tidak mudah.


Luka pada tubuh saya dan termasuk penyakit yang pernah saya hidap seperti radang otak tengah, jantung koroner, asam lambung, dan penurunan fungsi lever, walau sudah sembuh namun membekas sampai kini. Itu semua mengingatkan saya bahwa perlawanan saya terhadap kehidupan ini tidak di ruang hampa. Sekuat apapun jiwa saya menghadapinya pasti berbekas. Tidak gratis. Bekas itu buktinya. 


Hidup tidak akan menjadi kuat dan tangguh saat anda menginginkan semua mudah menjadi kenyataan. Namun karena semua tidak mudah, dan anda lewati dengan berani, telah membuat anda lebih kuat dan lebih tangguh. Apa yang anda alami kemarin sebenarnya itu cara Tuhan membuat anda lebih siap menghadapi masa kini. Bersiap melangkah ke masa depan dengan rendah hati.


“ Dan…” lyly tersenyum penuh arti saat kami berjalan kaki dari cafe ke apartemennya. 


“ Apa ? Kata saya balas tersenyum. Dia menggelengkan kepala dengan wajah merona saat saya lingkarkan tangan saya di pinggangnya. “ Kamu akan selalu jadi sahabat saya dan selalu dalam hati saya “ kata saya. “ Besok kamu akan pergi entah kapan kita akan bertemu lagi..saya selalu khawatirkan kamu, B. ” Katanya sendu. Saya diam dan termenung. Lyly cantik dan berkarir hebat sebagai fund manager pada lembaga investasi kelas dunia. Apa yang membuat dia terlalu terbawa perasaan kepada saya, yang bukan siapa siapa. Cinta itu rumit tidak serumit hedge fund skema.

Saturday, July 13, 2024

Peluang bisnis hidrogen.

 



Dari jam 10 malam, saya baca studi tentang rencana Yuan kembangkan bisnis energi terbarukan. Dengan adanya teknologi memungkinkan idea kreatif dan innovasi bisa diciptakan. Biasanya berawal dari kebutuhan manusia untuk terus berkembang karena waktu.  Seperti halnya kebutuhan akan energi alternatif sudah menjadi keniscayaan. Terutama mengurangi dampak perubahan iklim. Focus kepada energi dekarbonisasi. Salah satunya adalah Hidrogen yang dianggap potensial sebagai energi baru. Semua kita tahu, Hidrogen adalah gabungan dua atom hidrogen (H2). Kalau anda berkecimpung dalam dunia industri, Hindrogen engga asing lagi. Karena ia juga dipakai dalam berbagai proses Industri seperti pupuk dan manufaktur semikonduktor.


Beberapa tahun belakangan ini sedang dikembangkan Hydrogen Fuel Cell. Cara kerjanya sederhana saja. Mirip dengan baterai, sebuah fuel cell memiliki kutub anoda dan katoda dimana hidrogen (H2) serta oksigen (O2) dialirkan ke dua kutub berbeda tersebut. Reaksi antara kedua kutub tersebut akan menghasilkan listrik serta uap air (H2O). Namun kalau menggunakan Air kan engga etis. Karena Air kan sumber daya terbatas. Bumi tidak memproduksi air. Jadi sumber daya hidrogen yang dimanfaatkan adalah berasal dari  Minyak bumi, Gas Alam, Batu bara, dan Biomassa. Saat sekarang 95% energi hindrogen berasal mineral dan tambang.


Proses produksi hidrogen ada empat, yaitu Steam Reforming, Gasifikasi, Elektrolisis, dan Proses Biologis. Steam Reforming. Methane yang terkandung pada gas alam diekstrak dan direaksikan dengan uap untuk menghasilkan hidrogen.  Gasifikasi. Batubara atau bahan biomassa direaksikan dengan oksigen dan uap untuk menghasilkan synthesis gas. Kemudian, molekul hidrogen dipisahkan dari synthesis gas menggunakan sistem separasi. Elektrolisis. Menggunakan electrolyzer untuk memisahkan molekul hidrogen serta oksigen dari air dengan reaksi yang ditimbulkan  oleh aliran listrik. Proses Biologis. Mikroba seperti bakteri dan microalgae dapat memproduksi hidrogen dengan reaksi biologis menggunakan cahaya matahari atau materi organik.


Pemanfaatan Hidrogen sudah dipakai untuk peralatan elektronik dalam skala kecil. Namun yang berpotensi digunakan dalam skala besar adalah Untuk BBM alat transportasi dan pembangkit listrik. Saat sekarang yang lead melakukan pengembangan energi hidrogen ini adalah Shell, Maklum mereka memang punya sumber daya minyak mentah, gas. Mereka sudah riset selama beberapa decade. Ada juga Air Liquide asal Prancis. Karena mereka tidak punya sumber daya, mereka mengandalkan supply chain dalam bisnis prosesnya. Sudah 60 tahun menjadi produsen utama hidrogen. Sangat berpengalaman soal logistik dan transportasi hidrogen


Toyota sudah lama focus R&D Hydrogen Fuel Cell untuk kendaraan. Di industri otomotif, mereka lead soal ini. Toyota Mirai, diluncurkan tahun 2014. Harga jual kendaraan belum kompetitif. Hingga tahun 2022, penjualan global Mirai hanya mencapai lebih dari dua puluh ribu unit. Di belakang Toyota ada Hyundai dengan Model NEXO Fuel Cell. Yang rencana tahun 2028 seluruh model akan menggunakan hidrogen. China juga tidak kalah dengan kekuatannya mengembangkan Hydrogen Fuel Cell. Prospek kedepan tentu akan lebih baik dan bisa bersaing dengan BBM konvensional atau baterai nikel.


Tak terasa sudah jam 3 pagi. Saya tidak begitu concern tentang aspek finansial pada proyek ini.  Yuan punya standar sendiri untuk kelayakan aspek ekonomi. Kalau sampai ini diajukan sebagai rencana bisnis tentu sudah melewati proses standar kepatuhan investasi.


Dari bulan lalu CEO Yuan, Wenny sudah minta saya membuat keputusan soal rencana bisnis ini. Dia akan kirim Yuni sebagai CFO Yuan bersama team untuk menghadap saya, mempresentasikan rencana bisnis itu secara konkrit. Sabtu kemarin, Yuni dan team bertemu dengan saya di  kantor Yuan, Singapore. Mereka khusus datang dari Hong Kong. Strategi untuk memulai dan kembangkan bisnis ini adalah lewat akuisisi pada perusahaan rintisan. 

“ Perusahaan ini “ Kata Yuni mengawali seraya memperlihatkan profile company dari perusahaan target lewat notepad. “ Mereka memproduksi  catalyst-coated membranes (CCM) atau membran berlapis katalis berkinerja tinggi yang dikembangkan secara independen. CCM merupakan inti dari electrolyzer Proton Exchange Membrane (PEM), yang memfasilitasi terjadinya reaksi elektrokimia dan memungkinkan hidrogen diproduksi “ Sambung Yuni.


“ Mereka juga produksi membrane electrode assemblies (MEA),  rakitan elektroda membran untuk PEM, yang high quality dan berbiaya rendah. MEA itu bagian penting dari Hydrogen Fuel Cell. Bayangin aja, 65% total biaya Hydrogen fuel Cell adalah MEA.  Market mereka adalah produsen Hydrogen Fuel cell. Jadi, kalau diproduksi massal akan menurunkan biaya dan memberikan dukungan yang kuat bagi pengembangan industri Hydrogen cell secara global. “ lanjut Yuni. 


“ Dari yang saya baca, kendala nya ada pada proses produksi MEA dan CCM. Kan ini berkaitan dengan transfer termal. Apa ada teknologi yang bisa menjamin konsistensi transfer termal itu? Kalau engga,  akan berhenti itu aliran energi. “ kata saya mengerutkan kening.


“ Justru teknologi dari perusahaan target ini adalah mengatasi kendala itu.  Mereka punya inovasi dalam coating dua sisi. Bahan Coating itu khusus ditemukan dalam Lab Riset. Proses produksi Coating CCM berlangsung cepat. Teknologi persiapan dan coating bisa menjamin konsistensi katalis. Sumber daya material berupa katoda dan anoda kita punya sendiri dari unit business mineral Yuan di China dan Korea. Dari segi produksi dan teknologi secure untuk dibangun dalam skala industri.“ Kata Yuni taktis. Memang visi Yuan sama dengan SIDC yaitu sebagai supply chain Industri berskala global. 


“ Ok, clear. Terus gimana marketnya ? tanya saya. 


Yuni melirik ke wanita di samping. “ Ini Suni yang akan jelaskan. Dia Kepala divisi Trading dan sumber daya Yuan.” kata Yuni.  


“ Kamu dari Korea ? tanya saya kepada Suni.


“ Ya pak. Awal berkarir di Yuan tahun 2012 dan tahun 2021 dipindahkan ke Pusat memimpin Divisi Trading dan Resources. “ katanya tersenyum. 


“ Ok lanjut “ Kata saya mengangguk.


“ Sebelumnya perusahaan target itu sudah kita bina selama setahun lebih. Kita membantu memasarkan produk CCM dan MEA kepada lebih dari 50 Industri di  Eropa, AS dan Asia. Potensi pasar China sangat besar. “ Kata Suni lewat presentasi AI peta pemasaran dan profil buyer di visualkan. Lengkap dengan trend market yang akan terus berkembang dari tahun ke tahun. “ Apalagi kebutuhan MEA di luar kendaraan termasuk drone dan power bank untuk elektrolisis air PEM pasarnya sangat luas. . Sambung Suni.


“ Ok, clear “ kata saya. ‘ Terus SDM gimana ?


Yuni melirik ke pria india di sebelah kanannya. “ Pak Kumar pegang kepala devisi HRD Yuan. Dia akan jelaskan soal SDM” kata Yuni.


“ Kita sudah dapat tenaga bertalenta tinggi dari Canada dan AS. Mereka sudah pengalaman lebih dari 10 tahun dalam riset elektrokimia. Tenaga manajerial engga ada masalah. Management yang ada di perusahaan target sekarang  sudah kita audit. Mereka semua qualified dengan standar Yuan. Tenaga pekerja pabrik juga tidak ada masalah di China “ Kata Kumar mempresentasikan  profile masing masing team inti yang ada dan yang akan direkrut. 


" Gimana masalah pembiayaan program akuisisi dan pengembangan berikutnya ? tanya saya melirik ke Yuni.


" Engga ada masalah. Kita dapat dukungan 70% pembiayaan dari investor associated kita yang dikoordinir oleh AMG kita di NY.  30% dari cadangan laba Yuan Holding. Tinggal keputusan dari CEO dan Pemegang saham saja. " Kata Yuni.


Saya tatap mereka semua.” Ok, lanjutkan program ini. Pastikan rencana yang sudah dibuat on schedule. Soal dana pembiayaan nanti saya akan bicara dengan Wenny CEO kalian. Karena ini menyangkut struktur perusahaan yang akan kita akuisisi” kata saya tersenyum, seraya berdiri. “ Terimakasih untuk kerja kerasnya” kata saya berlalu. Pulang ke Jakarta. Karena saya tidak janji di rumah untuk nginep di Singapore.


Yuni antar saya ke bandara. “ Indonesia kan punya sumber daya besar untuk kembangkan energi terbarukan berupa hidrogen terutama dari batubara, LNG, Algae. Kenapa engga focus ke sana “Tanya Yuni.


“Problem Indonesia  itu tidak ada kapabilitas mengelola logistik.  Lihat aja depo pertamina berkali kali terbakar. Apalagi mau kelola energi hidrogen. Kan Gas hidrogen molekulnya sangat kecil, tidak terlihat dan tidak beraroma. Apa jadinya kalau tangkinya bocor. Kan mudah sekali meledak dan terbakar. Sekitar 25% kebakaran hidrogen disebabkan oleh kebocoran. Mental bangsa kita engga bisa kerja dengan teknologi yang butuh disiplin mengoperasinya. Kita hanya bisa jahit atau keruk  atau tanam atau tebang, jual. Itu aja. “ Kata saya.


“ Kapan ya negeri kita bisa punya mindset sains dalam segala hal terutama industrinya. Kalau baca laporan Rasio anggaran riset terhadap PDB  kita terendah di ASEAN, kadang membuat kita sedih ya Uda. Memang negara kita tidak dibangun dengan mindset modern. “ Kata Yuni lirih. " Tapi gayanya dan omongnya  huhh...Yuni mencibir"  udah seperti negara maju padahal otak sains di tinggal di gorong gorong got.." tambahnya.


Saya senyum aja. 


 “ Kita sebagai rakyat tidak boleh mengeluh. Semua pemimpin itu pemain dan kita harus juga jadi pemain, bukan dipermainkan oleh situasi dan kondisi yang terdistorsi itu.”  Kata saya. Setelah 3 tahun Yuni berkarir di luar negeri dan berinteraksi dengan masyarakat global kalangan CFO, dia sudah menjelma menjadi warga international. Wawasannya tidak lagi domestik, tetapi global. Sulit dipahami oleh orang awam yang masih terjebak dengan politik populis yang menjadikan mereka korban dari elite oligarki.

Friday, July 05, 2024

Badai moneter kan datang...?

 





Saya janjian dengan Alisa di Safehouse.Dia akan kenalkan saya kepada owner perusahaan yang bersedia diakuisisi. Minggu lalu saya sudah dapat data profile company nya. Holding company yang terdaftar di Singapore. Sebagai induk perusahaan yang tidak menjalankan bisnis tetapi memiliki saham di beberapa perusahaan di Indonesia. Holding company ini punya 8 perusahaan yang semuanya beroperasi di Indonesia. Bergerak di bidang perkebunan sawit, mineral tambang, logistik dan perkapalan,  pabrik food processing, property.


Memang banyak orang Indonesia punya Holding Company di Singapore karena alasan perpajakan. Singapore ada treaty tax dengan negara lain sehingga tidak ada pajak berganda. Tidak ada pajak deviden. Belum lagi perlindungan atas aset yang dialihkan ke anak perusahaan dan pengurangan risiko kerugian yang timbul dari kewajiban apa pun dari anak perusahaan. .


Saya tidak melihat apakah bisnis itu layak atau tidak. Karena bisnis yang sudah established tidak ada yang salah. Kalau sampai rugi, bukan bisnisnya yang salah tetapi management yang salah. Saya hanya focus kepada harga. Kalau harga layak, ya saya ambil, Itupun dengan skema pembayaran yang saya mau.


Alisa datang tidak sendirian. Dia datang bersama owner dan juga ada dua orang lagi. Dari perkenalan. Saya tahu dua orang itu fund manager dan konsultan. Katanya mereka kenal saya dari temannya. Saya sendiri engga kenal sebelumnya dengan mereka. Tapi bagaimanapun saya senang. Karena deal langsung dengan owner, pemegang mayoritas saham atau pemegang saham pengendali. itulah kelebihan Alisa sebagai team shadow saya. Dia punya akses first class. Saya juga didampingi Mia, team special M&A dari SIDC.


“ Saya sudah baca profile bisnis anda. “ Kata saya kepada owner. 


“ Selanjutnya team saya akan bicara” kata saya melirik kepada Mia.


“ Kami akan ajukan prosedur sederhana aja dan itu sudah umum. Pertama, kami akan buat LOI kepada perusahaan anda. Kami juga lampirkan financial capability letter dari first class bank. Kedua. Kalau LOI itu sudah diterima. Anda harus menyerahkan data dan document yang bisa kami due diligence secara menyeluruh. Tentu kami akan tanda tangani kerahasiaan informasi tersebut.  


Ketiga. Apabila hasil due diligent memuaskan, kita masuk MOU. Kemudian Head of agreement  atau Pokok pokok kesepakatan. Pada tahap HoA ini, uang sudah confirmed dan anda sudah serahkan semua dokumen persetujuan dari pemegang saham, direksi dan pemerintah. Anda juga harus menyerahkan dokumen clean asset tanpa gugatan dari manapun. Berikutnya, barulah purchase agreement atau akad jual beli. Tahap akhirnya adalah financial closing. Perjanjian pembelian perusahaan sudah dibayar lunas. Demikian ” Kata Mia. Saya mengangguk. Mereka saling tatap. 


“ Begini Bu.” kata fund manager “ Apakah anda bisa bantu kami restruktur hutang. Kompensasi nya, kami beri anda saham goodwill dan kalau anda mau tambah saham tidak lebih 50% kami bisa beri harga bagus” katanya. Saya tersenyum.


“ Utang apa saja? tanya Mia. Dalam hati saya berkata, Kalian mau pindahkan penyakit ke saya agar beban kalian berkurang. No way.


‘ Utang bank dan utang obligasi. “ Kata fund manager. 


“ Prospek bisnis kami bagus semua. Laporan keuangan sudah diaudit oleh akuntan publik AAA rate” Kata konsultan.


Saya senyum aja.  Mengapa ? karena kalau sampai orang berusaha restruktur utangnya, dia sudah jadi pecundang. Engga ada gunanya bermurah hati. Kalau engga, kita bisa jadi pecundang juga. Saya lirik Mia. “ Tidak ada pembicaraan lebih lanjut sebelum prosedur yang kami tentukan dijalankan.” kata Mia tegas.


“ Kami paham sekali. Tetapi bisa engga jangan akuisisi total. Ya lewat restruktur hutang aja. Kita create value bareng bareng“ kata owner perusahaan menatap saya. 


“ Saya akan pikirkan. Tetapi tidak janji akan setuju dengan proposal anda.” kata saya seraya menuangkan teh kepada mereka. Dan mengajak mereka minum. Keadaan jadi cair lagi. Engga lagi tegang.  Mereka perhatikan ruangan sekitar. “ ini apartemen jadi lounge ya. Punya anda ? tanya fund manager. 


“ Bukan.” saya menggeleng. “  Punya SIDC.”kata saya.


“ Moga restrukturisasi kredit Covid bisa diperpanjang sampai tahun 2025. Pemerintah sudah minta OJK untuk perpanjang.” kata Konsultan. “ Ini angin segar bagi perbankan nasional, Saham Bank BUMN bisa rebound lagi.” sambungnya. Ini memang diharapkan oleh korporat, bukan hanya bank. Maklum di otak korporat indonesia, selagi bisa nunda kenapa harus lunasi. Dan bisa jadi uang kredit udah tenggelam di tempat lain, yang semacam fraud atas penggunaan kredit bank.


“ Oh anda mengkhawatirkan keadaan perbankan? Saya mengerutkan kening “ Padahal semua dilaporkan bahwa kondisi bank baik-baik saja. Kredit bermasalah mencapai titik terendah. Bahkan, loan at risk bank yang selama ini menjadi hantu juga sudah seperti sebelum COVID-19. Posisi NPL juga terendah di kawasan ASEAN. Dimana masalahnya ? Sambung saya.


“ Anda tahulah laporan perbankan. Sebelum krisis Lehman, semua bank laporannya bagus. Eh tanpa ada angin dan hujan. Tahu tahu badai datang di jantung wall street. Kolap bareng tahun 2008. Engga di AS, di Indonesia juga sama. Bukan rahasia lagi kalau perbankan itu jago poles neraca.” Kata Konsultan. 


“ OK. “ saya berusaha maklum.


Banyak bank di AS yang telah membayar suku bunga rendah selama beberapa tahun. Ketika The Fed mulai menaikkan suku bunga pada tahun 2022 sebagai respons terhadap lonjakan inflasi 2021–2023 , harga obligasi menurun, menurunkan nilai pasar cadangan modal bank , menyebabkan beberapa bank mengalami unrealize loss. Itu di AS, bagaimana dengan Indonesia ? tanya saya.


“ Di Indonesia kurang lebih sama.” Kata Fund Manager. “  Data menkeu Februari 2024 total SBN dipegang perbankan mencapai 25,56 % dari total SBN sebesar Rp. 5.784 triliun. Nah dengan adanya kenaikan suku bunga acuan BI,   berdampak pada penurunan nilai aset investasi perbankan, khususnya investasi pada SBN. Kalau dijual harga bisa jatuh. Bisa terjadi realize loss, apalagi kalau 150.000 deposan di atas Rp. 5 miliar tarik uang dari bank. Itu akan jadi skandal besar, berdampak sistemik.Tanda tanda itu sudah ada dengan semakin keringnya likuiditas “ kata Fund Manager. 


“ Oh walau BI sudah injek likuiditas perbankan lewat skema KLM mencapai lebih dari Rp. 200 triliun atau tepatnya kalau engga salah Rp, 246 triliun. Engga ada arti ya. Kalau SBN yang bank pegang mencapai Rp.1.478 triliun. Berat memang keadaan perbankan." Kata saya.


" Padahal kenaikan suku bunga itu keniscayaan untuk mengendalikan IDR. Memang dilema. Apapun kebijakan salah dan sepertinya kedatangan badai moneter hanya masalah waktu. Lambat atau cepat akan terjadi” kata konsultan

 

" Bisa jadi badai itu sudah dekat…” Mia ikut nimbrung bicara. “ Karena sebenarnya struktur bisnis terutama korporat memang dalam keadaan bermasalah. Mereka memiliki ICR kurang dari 1. ICR aman kan harusnya dua kali. Menurut perhitungan IMF, jumlah perusahaan dengan ICR di bawah satu, naik dari 21% menjadi 28% dari total perusahaan yang disurvei. Itu tahun 2022. Sekarang tentu lebih besar lagi. Kenaikan jumlah perusahaan dengan ICR rendah tentu akan berdampak serius kepada perbankan yang menyalurkan kredit ke korporat. 


Apalagi dengan adanya kenaikan suku bunga dan kurs yang terus melemah.  Makanya engga kaget banyak pabrik tutup dan yang bertahan juga dalam keadaan sekarat, termasuk BUMN. Kalau memang perbankan baik saja kan engga mungkin restruktur kredit terdampak COVID 19 harusnya berakhir 31 maret 2021 tapi setiap tahun terus diperpanjang. Sampai tahun ini 3 kali diperpanjang. Jangan jangan sebagian besar nasabah korporat sudah seperti zombi alias dead duck" sambung Mia.

“ Kemarin RDP dengan DPR, Indonesia Eximbank mengajukan PMN sebesar Rp10 triliun untuk program PKE. Data laporan keuangan akhir tahun 2023, Indonesia Eximbank rugi mencapai Rp16,5 triliun. Modal jadi drop. Dari Rp28,8 Triliun jadi Rp8,76 triliun. Sementara hutang sebesar Rp.42,5 triliun. Perbankan lainnya kalau nanti meledak tentu berlipat nilai kerugiannya. “ Kata Fund manager.


“ Yang miris lagi, Indonesia Eximbank di samping tidak melaksanakan visi dan misinya untuk mendorong ekspor UKM, malah terjebak fraud. Yang konyolnya fraud itu dilakukan oleh nasabah besar. Perusahaan yang dapat fasilitas melimpah dari sumber daya negara seperti Nikel, batubara dan CPO. Udah SDA dijarah, uang negara pun di jarah. Dan sekarang engga ada malunya Indonesia Eximbank minta uang APBN lagi , dengan alasan sudah melakukan perbaikan manajemen resiko. “ Kata Mia.  Saya senyum aja.


Mereka terdiam semua.  Saya segera berdiri untuk mengakhiri pertemuan. “ Terimakasih untuk kedatangannya. “Kata saya menyalami mereka satu persatu. “ Mohon bantuannya Pak B. “ Kata Owner. Saya sedikit membungkuk sebagai tanda hormat.


***

"Bu Mia pintar sekali ya. Wawasannya luas sekali. Baru kali ini kita ketemu. Kerja dimana? " Kata Alisa. 


" Di New York . " Jawab Mia. " Bapak B yang didik saya. Dapat beasiswa dari SIDC di Harvard dan berkarir di AMG afiliasi SIDC khusus hedge fund."Katanya. Alisa terpesona.


Saya keluar dari safehouse, Lina sudah menanti saya di lobi untuk jemput saya pergi meeting. Mia juga pamit ke saya. Karena besok dia akan kembali ke pos nya di NY. Alisa melambai ketika saya masuk ke dalam kendaraan Lina.


“ Bangunkan saya kalau sudah sampai”kata saya.


“ Ya pak” Kata Lina.


Di jalan saya minta berhenti. Karena mau beli rokok. “ Bapak mau beli apa? saya aja yang turun” Kata Lina siap siap mau turun dari kendaraan.


“ Kamu tunggu aja di mobil. Perusahaan bayar kamu bukan untuk urusan pribadi saya” Kata saya langsung ke luar.


Umumnya di teras indomerat ada kursi dan table untuk orang merokok. Saya terima telp dan duduk di kursi itu sambil merokok. Saya melirik ke samping. Ada pria dan wanita sedang bicara. Wanita itu bersama Balita. Usai telp saya habiskan waktu untuk sebatang rokok.


“ Gua belum kerja. Lu sabar aja di ruman orang tua lu.” kata pria itu. Wanita itu diam saja tapi wajahnya terkesan sedih. “ Gua kerja serabutan di kota. Hanya dapat uang bayar kost dan makan doang. " 


 Wanita itu mengangguk berusaha maklum.


“ Malu minta sama ayah untuk beli susu. Mereka juga sedang sulit” kata wanita itu.


“ Dik, maaf “ kata saya dengan tersenyum ramah. “ Siapa nama anaknya? kata saya membelai kepala anak itu yang sedang digendong wanita itu.


“ Ipul pak” Kata Pria itu. Saya keluarkan uang dari tas selempang saya 15 lembar pecahan Rp. 100.000. Saya berikan uang itu kepada anak itu. Mereka terkejut. “ Engga usah pak. Kebanyakan uangnya.” Kata Wanita itu. Saya senyum aja dan berlalu.


Saat masuk ke dalam kendaraan. Saya tanya ke lina” Kamu ada lowongan engga?


“ Kebetulan kita lagi tambah karyawan untuk pabrik footwear.” kata Lina.


“ Dik, “ saya panggil pria itu dari dalam kendaraan. Dia dan istrinya mendekat. “ Tadi kerja dimana? tanya saya kepada pria itu.


“Di Bekasi pak. Pabrik.” Katanya mendekati saya. 

“ Bagian apa ?


“ Supir kanvas” kata pria itu.


Saya minta kartu nama Lina. “ Kamu datang aja ke alamat pabrik yang ada dibalik kartu nama ini. Semoga diterima ya” Kata saya menyerahkan kartu nama Lina.


“ Terimakasih pak. Kami tadi tinggal di Bekasi tapi sejak suami saya di PHK, saya dan anak  ngungsi ke rumah orang tua di Roxy" Kata wanita itu dengan airmata berlinang.


" Moga suami ibu bisa kerja lagi. Yang sabar ya bu" Kata saya. Dalam kendaraan saya termenung. Begitu banyak korban PHK. Anehnya antar kementerian saling sanggah data PHK. Bukannya sibuk atasi. Tapi mungkin mereka sibuk yang lain. 


“ Pak..” seru Lina. “melihat keadaan banyak pabrik yang PHK dan perusahaan yang terjebak hutang valas akibat kurs melemah, bahkan negara juga terjebak hutang. Daya beli melemah akibat harga harga naik. Hukum lemah dan demokrasi tidak ada value. Akibatnya jangankan yang tidak punya pendidikan , yang sarjana pun banyak yang hopeless. Entah bagaimana masa depan Indonesia. Padahal kita punya segala galanya. Hanya niat baik elite politik yang tidak ada." Sambungnya. 


Ya PHK adalah hal yang sangat menakutkan bagi saya. Makanya saya tahan selera pribadi saya untuk memperkaya diri dan utamakan pertumbuhan perusahaan. Hanya bekal niat baik itulah saya berharap Tuhan menolong saya di tengah situasi pasar global yang tidak menentu. Moga aja keadaan ekonomi baik baik saja. Kasihan rakyat kecil.




Bisnis itu Ibadah...

  “ Bangunkan saya kalau sudah sampai di Plaza Senayan ”kata saya kepada Lina saat kendaraan masuk toll Pluit. “ Ya pak” Jawab Lina.  Masuk ...