Sunday, February 25, 2024

Hedonisme yang merusak

 




Saya sedang bersama Mia di Cafe yang ada di Hotel bintang V kawasan Thamrin Jakarta, Ira datang bersama Florence. “ Ini tempat pavofit Ale dulu, Dan biasanya dia sama Mia. Setelah itu Mia menghilang entah kemana. Sekarang nongol lagi di tempat yang sama. “ Kata Florence melirik Mia. Tadinya saya minta Florence sebelum Pemilu ngungsi ke Singapore. Mia  senyum aja melihat kedua sahabat saya yang sudah nenek nenek itu.


“ Ale “ seru ira. “ Kamu tahu engga kasus skandal perdagangan nikel palsu di Singapore oleh Ng Yu Zh. “ Kata Ira. 


“ Ya itu orang jenius. Bayangkan dalam usia muda belia dia bisa menciptakan produk hedge fund dengan underlyng perdagangan nikel. Caranya gimana “ tanya Florence. 


Saya melirik kepada Mia. “ Kamu jelaskan “ kata saya.


“ Caranya sederhana. “ Kata Mia memperbaiki posisi duduknya di sofa. Karena dia pakai rok diatas lutut. “ Itu Ng  menerbitkan instrument investasi hedge fund dengan jaminan keuntungan 15% dalamn 3 bulan. Memang high yiled. Karena limited offer dan hanya untuk  sophisiticated investor. Dia  tidak perlu izin dari otoritas. 


“ Gimana skema investasinya sehingga para investor kaya begitu saja percara keluarkan uang dari dompetnya ? Tanya Ira. 


“ Sederhana saja.   Pertama. Dia punya SPV, yaitu Envy Global Trading, yang melakukan kontrak jual Future nikel ke BNP Paribas Commodity Futures. Dia juga gunakan Envysion Wealth Management agar percaya bahwa Envy Global Trading akan menjual briket nikel kepada Raffemet. Kedua. Pada waktu bersamaan  Envy Global Trading punya kontrak berjangka membeli nikel dari perusahaan pertambangan Poseidon Nickel Limited.


Nah dengan adanya dukungan institusi berkelas dunia, tentu dia punya trust di hadapan investor. Dia bisa buat platform trading closed circuit. Maklum ini transaksi OTC. Jadi tidak disclosed ke publik. Namun investor bisa monitor transaksi itu lewat platform IT trading.  Setiap sesi investor beli surat utang hedge fund Envy Global Trading untuk membiayai pembelian nikel. Uang dari penjualan instrument investasi hedge fund itu masuk ke rekening Envy Asset Management. Sementara profit trading ditempatkan pada  rekening Envy Global Trading.  Tapi profit itu belum tunai. Masih outstanding dalam bentuk account receivable. Kemudian account receivable dia leverage lagi di market. 


Operasi itu berlangsung selama 3 tahun. Berhasil meraup uang dari investor sebesar Sing Dollar 1,45 Miliar dan selama itu juga dia selalu bayar bunga 15%/3 bulan. Tapi bayarnya pakai uang investor. Jadi semacam ponzy. Makanya cepat sekali tumbuh Hedge fund nya. “ Kata Mia dengan panjang lebar namun penjelasan yang taktis. 


“ Siapa saja investor nya ? tanya Ira.


“ Hebatnya yang jadi korban itu bukan investor kaleng kaleng. Tetapi para investor intitusi seperti JP Morgan dan lain lain. Bahkan general advisory dari Temasek juga kena tipu. “


“ Lantas bagaimana Ng bisa menipu yang katanya lebih dari 100 orang investor kakap itu.?


“ Dia punya team financial engineering yang bisa membuat hal ilusi menjadi keliatan nyata. Maklum ekonomi quantitative yang didukung dengan perhitungan algoritma sangat mudah membuat orang terpelajar percaya. Dia juga punya ahli private placement yang jago melakukan layering  atas aliran dana nya. Sehingga semua terkesan real adanya, bukan fiktif. “ Kata Mia. “ investor baru menyadari tertipu ketika dia dipaksa untuk delivery. Ternyata nikelnya tidak ada. Semua kontrak adalah fiktif. Maka otoritas dan polisi bergerak melakukan penyidikan. Diapun kena kasus bukan hanya di Singapore tetapi juga di AS.” Sambung Mia.


“ Kenapa otoritas seperti Singapre bisa dibobol? Kan mereka terkenal ketat “ Tanya Florence.


“ Sebenarnya kalau mau jujur, pada perdagangan LME tidak ada aturan yang jelas terhadap nikel. Terutama nikel dari Indonesia yang low grade. Namun dianggap sebagai suplay nikel dan ikut mempengaruhi harga LME. Maklum Indonesia penghasil nikel terbesar dunia. Pada kenyataannya hampir sebagian besar nikel yang diperdagangkan itu barangnya tidak ada. Terkesan semacam perdagangan uang crypto. Phisiknya tida ada. “ Kata Mia.


“ Terus kenapa sampai Ng kena kasus? dan dianggap skandal.


“ Nah yang jadi masalah. Ng terlalu tampil vulgar dengan gaya hidup hedonisme. Membeli perhiasan dari Louis Vuitton dan Luxlexicon dan untuk membayar tagihan kartu American Express yang berjumlah lebih dari $12 juta. Beli kendaraan mewah antara lain Porsche 911 GT3, Ferrari 488 Pista Spider, Lexus LS500, Aston Martin Rapide, Rolls Royce Phantom, dan Lamborghini Aventador SV. Belum termasuk apartement mewah di AS, Singapore dan Hong Kong. Karena itu dia mudah dicurigai dan jatuh dengan tuduhan penipuan bursa. “ Kata Mia.


“ Oh gitu..” Kata ira. 


“ Pemain hedge fund harus menjauh dari hidup hedonisme dan focus kepada pengembangan bisnis sebagai underlying. Kalau Ng hidup humble tidak akan ada kasus. karena semua orang yang terlibat happy kok. Bagaimanapun investor kakap motif nya tidak melulu profit, bisa saja cuci uang lewat produk hedge fund. Mereka perlu underlying untuk bisa layering uangnya dan kemudian mereka placement ke sektor real.  Walau karena itu uang mereka hangus 30% engga ada masalah.” Kata Mia. 


Florence dan Ira bengong. 


" Hidup ini " Lanjut Mia. " Orang yang hedonisme ummnya egois. Tidak peduli dengan kepentingan orang lain. Namun, kebahagian dirinya adalah segala galanya. Bahkan mereka rela orang lain menderita demi kesenangan yang didapatkan. Para pengusaha rente, selebriitas dan pejabat, politisi mudah sekali kena penyakit hedonisme ini. Mereka tidak pernah merasa puas. Meskipun mereka telah memperoleh banyak uang dan kekuasaan, rasa hormat tetapi mereka akan selalu merasa kurang. Bahkan kalau kaya berusaha menjadikan anaknya juga kaya seperti dia. Kalau dia presiden ingin pula anaknya jadi presiden. Kalau anggota DPR, ingin juga anak atau istri jadi anggota dewan. Ya nepotisme berangkat dari adanya hidup hedonisme. Buruk laku memang. 


Mereka hanya berfokus pada kepuasan nafsu. Membeli atau berbelanja sesuatu berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan. Gaya hidup boros. Itulah kesombongan. Karena mereka menilai orang lain berdasarkan harta dan penampilan fisik. Sehingga gaya hidup mewah dan kesenangan belaka menimbulkan perasaan lebih baik dibandingkan orang lain. Tanpa disadari mereka berdiri diatas pondasi yang rapuh. Kerakusan telah membuat mereka tidak bisa disiplin dengan cash flow. Akibatnya trust hedge fund yang bergantung kepada cash flow runtuh. Ya dampaknya sistemik. Itu sudah bisa ditebak dari awal. Karena s
ecara spritual sebenarnya mereka udah bangkrut.


Florence dan Ira bengong. 


“ Kok dia ngerti banget “ Tanya Ira ke Florence. Saya senyum aja.


“ Dia team hedge fund si Ale. Dia lebih banyak di luar negeri. “ Kata Florence.


“ Berapa usia kamu ? tanya Ira ke Mia.


“ 34 tahun, tante.” jawab Mia dengan sopan.


“ Udah menikah ? 


Mia menggeleng dan tersenyum. 


“ Hampir semua team Ale yang perempuan tidak ada yang menikah. Mereka udah tajir. Gaji mereka dalam USD. Setahun udah enam digit. Secara financial mereka secure dan lingkungan pergaulan kelas dunia. Mana ada lagi mikir pria. ” kata florence. Saya senyum aja.


“ Dan kamu sangat humble dari segi penampilan” Kata ira.


“ Ayah ale yang didik saya untuk hidup humble. Kami satu team semua patuh dengan Ayah Ale..” kata Mia.


6 comments:

Welawangkung said...

Kenapa ibu Florence suruh ngungsi ke luar negri sebelum pemilu Babo..

Irfan Iswansi said...

Gaya hidup memang membuat rusak. Pemaparan yg luar biasa, terima kasih Babo.

ZHEARAGUH said...

Hiduplah secara sederhana walaupun anda kaya raya

Anonymous said...

Gaya hedonisme emang merusak. Seperti mengalami laut

Anonymous said...

Nepotisme berangkat dari gaya hidup hedonisme. Hmmmm ... seperti yg terjadi pada orang yg belakangan buat heboh Republik inikah Babo ?

Anonymous said...


Kenapa koq tiba2 ada kalimat "seorang presiden yang ingin anak nya jadi presiden juga" ?? Kayak pesan sponsor banget nih

Harta hanya catatan saja

  Saya amprokan dengan teman di Loby hotel saat mau ke cafe “ Ale, clients gua punya rekening offshore di Singapore. Apa lue bisa monetes re...