Dari jam 10 malam, saya baca studi tentang rencana Yuan kembangkan bisnis energi terbarukan. Dengan adanya teknologi memungkinkan idea kreatif dan innovasi bisa diciptakan. Biasanya berawal dari kebutuhan manusia untuk terus berkembang karena waktu. Seperti halnya kebutuhan akan energi alternatif sudah menjadi keniscayaan. Terutama mengurangi dampak perubahan iklim. Focus kepada energi dekarbonisasi. Salah satunya adalah Hidrogen yang dianggap potensial sebagai energi baru. Semua kita tahu, Hidrogen adalah gabungan dua atom hidrogen (H2). Kalau anda berkecimpung dalam dunia industri, Hindrogen engga asing lagi. Karena ia juga dipakai dalam berbagai proses Industri seperti pupuk dan manufaktur semikonduktor.
Beberapa tahun belakangan ini sedang dikembangkan Hydrogen Fuel Cell. Cara kerjanya sederhana saja. Mirip dengan baterai, sebuah fuel cell memiliki kutub anoda dan katoda dimana hidrogen (H2) serta oksigen (O2) dialirkan ke dua kutub berbeda tersebut. Reaksi antara kedua kutub tersebut akan menghasilkan listrik serta uap air (H2O). Namun kalau menggunakan Air kan engga etis. Karena Air kan sumber daya terbatas. Bumi tidak memproduksi air. Jadi sumber daya hidrogen yang dimanfaatkan adalah berasal dari Minyak bumi, Gas Alam, Batu bara, dan Biomassa. Saat sekarang 95% energi hindrogen berasal mineral dan tambang.
Proses produksi hidrogen ada empat, yaitu Steam Reforming, Gasifikasi, Elektrolisis, dan Proses Biologis. Steam Reforming. Methane yang terkandung pada gas alam diekstrak dan direaksikan dengan uap untuk menghasilkan hidrogen. Gasifikasi. Batubara atau bahan biomassa direaksikan dengan oksigen dan uap untuk menghasilkan synthesis gas. Kemudian, molekul hidrogen dipisahkan dari synthesis gas menggunakan sistem separasi. Elektrolisis. Menggunakan electrolyzer untuk memisahkan molekul hidrogen serta oksigen dari air dengan reaksi yang ditimbulkan oleh aliran listrik. Proses Biologis. Mikroba seperti bakteri dan microalgae dapat memproduksi hidrogen dengan reaksi biologis menggunakan cahaya matahari atau materi organik.
Pemanfaatan Hidrogen sudah dipakai untuk peralatan elektronik dalam skala kecil. Namun yang berpotensi digunakan dalam skala besar adalah Untuk BBM alat transportasi dan pembangkit listrik. Saat sekarang yang lead melakukan pengembangan energi hidrogen ini adalah Shell, Maklum mereka memang punya sumber daya minyak mentah, gas. Mereka sudah riset selama beberapa decade. Ada juga Air Liquide asal Prancis. Karena mereka tidak punya sumber daya, mereka mengandalkan supply chain dalam bisnis prosesnya. Sudah 60 tahun menjadi produsen utama hidrogen. Sangat berpengalaman soal logistik dan transportasi hidrogen
Toyota sudah lama focus R&D Hydrogen Fuel Cell untuk kendaraan. Di industri otomotif, mereka lead soal ini. Toyota Mirai, diluncurkan tahun 2014. Harga jual kendaraan belum kompetitif. Hingga tahun 2022, penjualan global Mirai hanya mencapai lebih dari dua puluh ribu unit. Di belakang Toyota ada Hyundai dengan Model NEXO Fuel Cell. Yang rencana tahun 2028 seluruh model akan menggunakan hidrogen. China juga tidak kalah dengan kekuatannya mengembangkan Hydrogen Fuel Cell. Prospek kedepan tentu akan lebih baik dan bisa bersaing dengan BBM konvensional atau baterai nikel.
Tak terasa sudah jam 3 pagi. Saya tidak begitu concern tentang aspek finansial pada proyek ini. Yuan punya standar sendiri untuk kelayakan aspek ekonomi. Kalau sampai ini diajukan sebagai rencana bisnis tentu sudah melewati proses standar kepatuhan investasi.
Dari bulan lalu CEO Yuan, Wenny sudah minta saya membuat keputusan soal rencana bisnis ini. Dia akan kirim Yuni sebagai CFO Yuan bersama team untuk menghadap saya, mempresentasikan rencana bisnis itu secara konkrit. Sabtu kemarin, Yuni dan team bertemu dengan saya di kantor Yuan, Singapore. Mereka khusus datang dari Hong Kong. Strategi untuk memulai dan kembangkan bisnis ini adalah lewat akuisisi pada perusahaan rintisan.
“ Perusahaan ini “ Kata Yuni mengawali seraya memperlihatkan profile company dari perusahaan target lewat notepad. “ Mereka memproduksi catalyst-coated membranes (CCM) atau membran berlapis katalis berkinerja tinggi yang dikembangkan secara independen. CCM merupakan inti dari electrolyzer Proton Exchange Membrane (PEM), yang memfasilitasi terjadinya reaksi elektrokimia dan memungkinkan hidrogen diproduksi “ Sambung Yuni.
“ Mereka juga produksi membrane electrode assemblies (MEA), rakitan elektroda membran untuk PEM, yang high quality dan berbiaya rendah. MEA itu bagian penting dari Hydrogen Fuel Cell. Bayangin aja, 65% total biaya Hydrogen fuel Cell adalah MEA. Market mereka adalah produsen Hydrogen Fuel cell. Jadi, kalau diproduksi massal akan menurunkan biaya dan memberikan dukungan yang kuat bagi pengembangan industri Hydrogen cell secara global. “ lanjut Yuni.
“ Dari yang saya baca, kendala nya ada pada proses produksi MEA dan CCM. Kan ini berkaitan dengan transfer termal. Apa ada teknologi yang bisa menjamin konsistensi transfer termal itu? Kalau engga, akan berhenti itu aliran energi. “ kata saya mengerutkan kening.
“ Justru teknologi dari perusahaan target ini adalah mengatasi kendala itu. Mereka punya inovasi dalam coating dua sisi. Bahan Coating itu khusus ditemukan dalam Lab Riset. Proses produksi Coating CCM berlangsung cepat. Teknologi persiapan dan coating bisa menjamin konsistensi katalis. Sumber daya material berupa katoda dan anoda kita punya sendiri dari unit business mineral Yuan di China dan Korea. Dari segi produksi dan teknologi secure untuk dibangun dalam skala industri.“ Kata Yuni taktis. Memang visi Yuan sama dengan SIDC yaitu sebagai supply chain Industri berskala global.
“ Ok, clear. Terus gimana marketnya ? tanya saya.
Yuni melirik ke wanita di samping. “ Ini Suni yang akan jelaskan. Dia Kepala divisi Trading dan sumber daya Yuan.” kata Yuni.
“ Kamu dari Korea ? tanya saya kepada Suni.
“ Ya pak. Awal berkarir di Yuan tahun 2012 dan tahun 2021 dipindahkan ke Pusat memimpin Divisi Trading dan Resources. “ katanya tersenyum.
“ Ok lanjut “ Kata saya mengangguk.
“ Sebelumnya perusahaan target itu sudah kita bina selama setahun lebih. Kita membantu memasarkan produk CCM dan MEA kepada lebih dari 50 Industri di Eropa, AS dan Asia. Potensi pasar China sangat besar. “ Kata Suni lewat presentasi AI peta pemasaran dan profil buyer di visualkan. Lengkap dengan trend market yang akan terus berkembang dari tahun ke tahun. “ Apalagi kebutuhan MEA di luar kendaraan termasuk drone dan power bank untuk elektrolisis air PEM pasarnya sangat luas. . Sambung Suni.
“ Ok, clear “ kata saya. ‘ Terus SDM gimana ?
Yuni melirik ke pria india di sebelah kanannya. “ Pak Kumar pegang kepala devisi HRD Yuan. Dia akan jelaskan soal SDM” kata Yuni.
“ Kita sudah dapat tenaga bertalenta tinggi dari Canada dan AS. Mereka sudah pengalaman lebih dari 10 tahun dalam riset elektrokimia. Tenaga manajerial engga ada masalah. Management yang ada di perusahaan target sekarang sudah kita audit. Mereka semua qualified dengan standar Yuan. Tenaga pekerja pabrik juga tidak ada masalah di China “ Kata Kumar mempresentasikan profile masing masing team inti yang ada dan yang akan direkrut.
" Gimana masalah pembiayaan program akuisisi dan pengembangan berikutnya ? tanya saya melirik ke Yuni.
" Engga ada masalah. Kita dapat dukungan 70% pembiayaan dari investor associated kita yang dikoordinir oleh AMG kita di NY. 30% dari cadangan laba Yuan Holding. Tinggal keputusan dari CEO dan Pemegang saham saja. " Kata Yuni.
Saya tatap mereka semua.” Ok, lanjutkan program ini. Pastikan rencana yang sudah dibuat on schedule. Soal dana pembiayaan nanti saya akan bicara dengan Wenny CEO kalian. Karena ini menyangkut struktur perusahaan yang akan kita akuisisi” kata saya tersenyum, seraya berdiri. “ Terimakasih untuk kerja kerasnya” kata saya berlalu. Pulang ke Jakarta. Karena saya tidak janji di rumah untuk nginep di Singapore.
Yuni antar saya ke bandara. “ Indonesia kan punya sumber daya besar untuk kembangkan energi terbarukan berupa hidrogen terutama dari batubara, LNG, Algae. Kenapa engga focus ke sana “Tanya Yuni.
“Problem Indonesia itu tidak ada kapabilitas mengelola logistik. Lihat aja depo pertamina berkali kali terbakar. Apalagi mau kelola energi hidrogen. Kan Gas hidrogen molekulnya sangat kecil, tidak terlihat dan tidak beraroma. Apa jadinya kalau tangkinya bocor. Kan mudah sekali meledak dan terbakar. Sekitar 25% kebakaran hidrogen disebabkan oleh kebocoran. Mental bangsa kita engga bisa kerja dengan teknologi yang butuh disiplin mengoperasinya. Kita hanya bisa jahit atau keruk atau tanam atau tebang, jual. Itu aja. “ Kata saya.
“ Kapan ya negeri kita bisa punya mindset sains dalam segala hal terutama industrinya. Kalau baca laporan Rasio anggaran riset terhadap PDB kita terendah di ASEAN, kadang membuat kita sedih ya Uda. Memang negara kita tidak dibangun dengan mindset modern. “ Kata Yuni lirih. " Tapi gayanya dan omongnya huhh...Yuni mencibir" udah seperti negara maju padahal otak sains di tinggal di gorong gorong got.." tambahnya.
Saya senyum aja.
“ Kita sebagai rakyat tidak boleh mengeluh. Semua pemimpin itu pemain dan kita harus juga jadi pemain, bukan dipermainkan oleh situasi dan kondisi yang terdistorsi itu.” Kata saya. Setelah 3 tahun Yuni berkarir di luar negeri dan berinteraksi dengan masyarakat global kalangan CFO, dia sudah menjelma menjadi warga international. Wawasannya tidak lagi domestik, tetapi global. Sulit dipahami oleh orang awam yang masih terjebak dengan politik populis yang menjadikan mereka korban dari elite oligarki.
Itulah babo mainset otak kita org indonesia domestik rendah , kebiasaan yg di jadikan kebenaran bukan kebenaran yg dijadikan kebiasaan.
ReplyDeleteTerimakasih
ReplyDeleteMembuka wawasan
ReplyDeleteJadi kapan kiranya bangsa kita baru bisa mengejar ketertinggalannya ini ?,,,
ReplyDeletebangsa kita apapun cukup jadi calo.
ReplyDeleteDemi Indonesia Raya , bagaimana kalau Babo & Team yg mempelopori dalam bisnis yg membutuhkan ketelitian dan keakuratan tinggi tersebut ?
ReplyDeleteKebahagiaan tidak selalu apabila keuntungan semakin menggunung. Tapi bisa juga dgn Karya kita dihargai karena kepeloporannya.
Terima kasih Dan sehat selalu babo
ReplyDelete