2015
“ B, “ Seru Simon saat kami makan siang di Hilton Orchard Singapore. Dia banker di London yang kebetulan sedang bisnis trip ke Singapore“ Mereka ditawari program divestasi perusahaan tambang. Sebenarnya hak divestasi ini ada pada negara tapi mereka bisa yakinkan pejabat pemerintah untuk bisa divestasi itu jatuh kepada mereka. “ Kata Simon. Saya menyimak saja.
“ Masalahnya mereka itu punya mitra dari perusahaan yang tergabung dalam Investment holding International. Aturan mitranya sangat ketat. Mitranya hanya mau ikut setelah divestasi selesai. Sementara pihak perusahaan tambang tidak ingin nego kalau tidak ada bukti uang, atau jaminan dari bank atas ketersediaan uang. Sementara mereka sendiri tidak bisa maju dalam negosiasi pada putaran awal bila tidak ada jaminan ketersedian dana. “ Kata Simon.
Dia menyandarkan kepala ke tangannya. Sedangkan jari telunjuk mengarah ke atas di samping kepala.“ “ Ya kira kira angka USD 3 miliar. “
“ Sepertinya Chicken and egg.” kata saya tersenyum..
“ Ya itu sebab saya berharap kamu bisa memberikan solusi. Apa mungkin? Kata Simon.
“ Saya akan pikirkan. “ Kata saya menganguk.
***
Seminggu kemudian saya bertemu dengan Lyly di Hong kong. Dia salah satu anggota komite investasi pada pengelola sovereign wealth fund China. Kami bersahabat lebih dari 10 tahun. Dia wanita mature. “ Apa mungkin kamu bisa memberikan dukungan credit enhancement dalam bentuk bukti ketersediaan dana untuk nego divestasi saham “ kata saya. Saya yakin permintaan saya itu bukan hal berlebihan. Itu sudah biasa dilakukan oleh pengelola sovereign wealth fund untuk tujuan beauty contest.
“ Tentu bisa. “
“ Ok.
“ Tapi kami harus pastikan exit strateginya. Kalau engga, credit enhancement itu menjadi liabilities. Kami bisa saja menolak bayar tapi reputasi kami bisa jatuh. Ya standar moral harus kami jaga.”
“ Setuju. “ Seru saya “ Apa exit yang kamu inginkan dan aman”
“ Ya saya harus lihat business plan nya. Dari sana saya baru bersikap. Yang penting kami tidak mau resiko. Pstikan mereka bayar di depan untuk settlement charge, ya premium credit enhancement kan ada tarif internationalnya “ Kata lyly dengan senyum. Saya menganguk.
***
“ B, gimana ada solusi ? Tanya Simon via telp setelah sebulan sejak bertemu dia di Singapore
“ Ada. “
“ OK. Apa boleh saya atur pertemuan kamu dengan pihak yang mau ambil divestasi perusahaan tambang itu ?
“ Ya silahkan. “
Tak berapa lama saya ditelp oleh seseorang. Dia menyebut nama Simon. Dia minta bertemu di Hotel Kawasan Kebayoran. Saya sanggupi. Saat bertemu di restoran, saya kenal salah satu dari mereka, yaitu pejabat pemerintah. Saya menyalami mereka satu persatu seraya menyerahkan kartu nama saya. Mereka juga serahkan kartu namanya masing masing kepada saya.
“ Saya kenal Simon sudah cukup lama. Dia cerita banyak soal kamu, B ” Kata Toni. Saya senyum saja saat dia cerita tentang saya di hadapan mereka. “ Ah itu bukan hal istimewa. Biasa saja. Just a business. “ Kata saya untuk menyudahi pujian.
“ Gimana pendapat anda tentang program hilirasi minerba. Kan sudah ada UU nya” Tanya pejabat yang hadir dalam meeting. Di kartu namanya jabatannya eselon 1. Namanya Budiman.
“ Menurut saya, harus diperjelas apa yang dimaksud hilirisasi.
“ Mengapa perlu kejelasan soal hilirisasi itu. Apanya yang kurang jelas ?
“ Kan pengolahan tambang itu terbagi dua. Satu upstream industri atau industri hulu dan satu lagi downstream atau industri hilir. Nah apakah hilirisasi yang dimaksud oleh UU itu mengolah bahan mentah saja sebatas industri midstream atau mengolahnya untuk menjadi barang kebutuhan umum.”
“ Bisa dijelaskan secara konkrit “ tanya Budiman
“ Contoh pada nikel. Penambanganya menghasilkan nikel ore yang kadarnya 1,5%-3% atau saprolite. Kalau kadarnya 1,5%-3% disebut Limonit. Kemudian diolah di smelter. Menghasilkan feronikel yang memiliki komposisi utama berupa besi dan nikel. Kandungan nikel sebesar 15–40%, Kalau kadarnya dibawah itu feronikel disebut nickel pig iron. Ada juga diolah jadi presipitat seperti butiran garam, seperti Mixed Hydroxide Precipitate. Mixed Sulphate Precipitate dan nikel sulfat. Nah itu semua disebut upstream.
Downstream nya seperti Industri peralatan dapur dan tablaware, peralatan rumah sakit dan interior maupun eksterior bangunan. Itu dibuat dari feronikel dengan kualitas paling rendah, 2–15% Ni. Tapi kalau feronikel di-upgrade kualitasnya menjadi nikel matte, sama juga dengan precipitate, itu bisa digunakan untuk downsream nikel berupa industri EV sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik. Selain untuk baterai, downstream nikel juga adalah industri elektronik. Nikel penting untuk perangkat inti fungsi elektronik. Kapasitor generasi terbaru mengandalkan lapisan bubuk nikel ultrahalus. Itu juga bagian dari rekayasa metal. “ Kata saya.
“ Tapi UU hanya menyebut Hulu dan hilir. Hulu itu ya bahan mentah dari bumi. Kalau hilir itu produk olahan dari bahan mentah. Itu aja” Kata Budiman
“ Ya itu karena UU dicreate dengan mindset pedaganng. Tidak punya visi industrialisasi.” kata saya tersenyum. Mereka semua mengangguk.
“ OK B, “ seru Toni.” Apa solusi dari anda “ lanjutnya. Kini masuk ke masalah bisnis.
“ Saya bisa bantu sediakan credit ehancement untuk keperluan beauty contest divestasi perusahaan tambang itu. Saratnya sederhana saja. Bayar didepan settlement fee untuk premium credit enhancement dan pastikan exit nya solid. “ Kata saya.
“ Begini B, “ Kata Toni dengan tersenyum menatap saya. “ Kami sudah dapat line of credit dari konsorsium bank dalam negeri. Tapi bank hanya bertindak sebagi channeling bank. Nanti setelah financial closing, cash collateral dari mitra kami di luar negeri. Hanya saja mitra kami tidak mau memberikan confirmation ke bank kami. Makanya bank tidak mau disclosed dukungannya sebelum proses divestasi selesai. Jadi dapat disimpulkan exit kami secure dan tidak mungkin default. “
“ OK, Kalau begitu kirim email ke saya tentang business plan itu. Setelah itu saya atur anda bertemu dengan Soverign wealth fund China. “
“Kapan bisa diatur pertemuannya ?
“ Adan email sekarang. Sekarang juga saya pastikan jadwal meetingnya.” Kata saya. Dia langsung email saya. Saya buka lewat telp celluar email itu. Dan lansung saya foward ke Lyly. Tak berapa lama saya dapat telp dari Lyly. “ B, saya tunggu mereka di Beijing Tapi jangan lewat minggu depan. Karena saya ada bisnis trip ke London” Kata Lyly.
“ Ok, “ Seru saya kepada Toni. “ Anda bisa meeting dengan mereka di Beijing minggu ini. Tolong kirim email langsung agenda anda ke miss Lyly “ kata saya seraya memberi tahu alamat email dan nomor telpnya.
Sejak pertemuan itu Toni tidak pernah hubungi saya lagi. Ta;pi Wenny mitra saya dari Yuan Holding terus update ke saya setiap oerkembangan. Tahun 2016 saya dapat kabar bahwa proses divestasi itu sukses lewat konsorsium bank.
Tahun 2018.
“ B, bisa ketemu “ kata Simon dari London via telp international.
“ Ada apa ?
“ Ini masalah serius. “
“ Ok lah. Dimana ketemunya ?
“ Kita ketemu di Singapore aja. Besok sore ya” Katanya. “ Hari ini saya terbang ke Singapore. “ Lanjutnya.
Keesokan sorenya saya bertemu dengan Simon di kantor Yuan Holding di kawasan Rafles. “ B, seru Simon. Bersamanya juga hadir Toni dan teamnya. “ Toni default sediakan exit. Mitranya di sinngapore tidak mau keluarkan cas collateral. Alasanya karena dokumen divestasi belum lengkap. Tentu bank tidak mau cairkan pinjaman untuk divestasi itu“
“So “ Kata saya mengerutkan kening.
“ Apa bisa diperpanjang credit enhancement nya” Kata Toni. Saya tahu mereka minta jangka waktu credit enghancement selama dua tahun. Pihak SWF China setuju saja. Karena bukan hanya soal fee tapi bisnis tambang itu memang sudah jadi target China sudah lama.
“ Mengapa tidak bicara langsung kepada SWF China?
“ Mereka tutup komunikasi. Malah mereka kirim lawyer agar kami lepas saham opsi divestasi itu. Kan sama saja kami rugi. Rugi waktu dan biaya settlement “ kata Toni.
“ Bantulah B, please “ kata Toni.
“ Ok saya akan bicarakan. “ kata saya mengangguk.
Tahun 2022.
Saya bertemu dengan Andri. Dia salah satu elite partai. Saat bertemu itu ada Toni dan Rudi. Ini pertemuan tidak direncanakan. Seakan Andri atur dengan sempurna pertemuan itu
“ B, kamu memang predator. “ kata Toni dengan nada keras dan mata tajam menatap saya “ Pihak SWF China sudutkan kami ketika default lagi tahun 2019. Mereka katakan bahwa opsi saham sudah dijual kepada pihak ketiga. Alasan mereka tidak bisa extend terus credit enhancement. Ini bisa merusak reputasi mereka. Jadi cash out atas credit enhancement itu datang dari pihak ketiga. Nah pihak ketiga itu permainkan kami dengan skema too good be true. Mereka setuju mengganti opsi saham dengan MCN. Asalkan mereka dapat peluang akuisisi pembangkit listrik milik BUMN dan perusahaan tambang batubara. Kami setujui.
Tapi setelah semua mereka dapatkan. MCN tetap mereka call saat jatuh tempo. Tidak ada sedikitpun kesan sebagai mitra. Walau memang semua uang dari mereka. Tapi tidak ada rasa hormat atas biaya loby yang kami bayar untuk mendapatkan bisnis divestasi, mendapatkan akses akuisisi pembangkit listrik dan konsesi tambang batubara. “ Kata Toni. Saya senyum aja. Semua diam.
“ Tolong pahami masalah anda itu dengan tenang dan jujur. Kalau anda tidak default kan engga ada cerita ini. Kenapa saya disalahkan.? Kata saya tenang.
“ B, bantulah kami untuk lunakkan sikap pihak ketiga yang ditunjuk oleh SWF China itu. Kan kamu punya pengaruh dihadapan SWF China. “ kata Simon.
“ Tidak bisa. “Kata saya tegas “ Toh kalian juga sejak ketemu dengan SWF China tidak pernah lagi ketemu saya. Saya juga tidak dapat fee dari bisnis ini. Saya kenalkan anda dengan SWF China karena rekomendasi dari Simon. Just friendship” kata saya kepada Toni dan teamnya. Mereka terdiam.
“ Apa mungkin kami dapat umbrella ?
Saya menopang kepala saya dengan punggun tangan saya. “ Akan saya pikirkan dan coba bantu. Tapi tidak janji.” Kata saya dan langsung berdiri undur diri dari meeting.
Sebulan kemudian.
“ Bro, “Kata Wenny via safenet. “ Anak perusahaan Yuan di London sudah sepakat soal penyelesaian utang oleh group Toni. Holding company di Singapore kita akuisisi 95%. Kita tunjuk fund manager sebagai special assignee. Toni dapat 5% saham sebagai proxy. Holding itu memiliki portfolio tambang emas, nikel, batubara, oil and gas, dan pembangkit listrik. Semua asset dan cadangan terdaftar di Singapore”
“ Good job, my dear” reply saya.
“ Ada lagi perintah untuk saya?
“ Engga ada. “
=End of conversation.-
Tahun 2023.
“ Pendapat bapak soal program hilirsasi pemerintah gimana ? Kata Budiman saat bertemu saya di safehouse bersama Awi.
‘ Sebenarnya ntuk menghasilkan produk hilir yang luas, tidak diperlukan nikel yang besar. Tapi tanpa nikel, tidak ada produk moderen tercipta. Artinya mengapa kita harus paksa ekspor nikel besar besaran. Itu sama saja kita menghidupi industri wajan, westafel, baterai, hape, elektronik yang ada di luar negeri. Harus hemat dong. Downstream yang boros pakai nikel seperti cell baterai untuk EV ya batasi supplynya. Kalau dilayani, deposti nikel kita cepat habis dan yang untung besar pabrik EV. Engga ada lagi tersisa untuk pabrik lain, padahal nilai tambahnya jauh lebih besar.
Kalau kita sedikit cerdas dan berani. Kita bisa lakukan quota untuk ekspor Nikel olahan. Tentu dengan pajak tinggi. Dampaknya harga nikel naik dipasar. Ini akan mendorong industri downstream seperti pabrik elektronik, hape, baterai, peralatan rumah tangga, material bangunan dan lain lain yang ada di jepang, AS, Eropa dan China relokasi ke Indonesia. Ekosistem bisnis otomatis tercipta dan mendorong terjadinya collaboration dengan mitra lokal.
Sumber daya mineral seperti nikel, bauksit dll, adalah sumber daya langka yang depositnya bisa saja habis. Jangan seenaknya dikuras tanpa perencanaan yang jenial untuk kepentingan masa depan generasi cucu kita “ kata saya. Budiman mengangguk.
Setelah Budiman pergi…
" Bro, saya udah selesaikan pembayaran kepada Budiman yang bantu kita deal dengan group Toni. " Kata Awi. " Dia senang sekali. Karena dia pikir kamu tidak tepati janji." Lanjut Awi.
"Budiman itu hebat ya. Dia bisa tahan dokumen yang sangat penting untuk Toni dapatkan cash collateral dari mitranya di Singapore. Kalau lah dokumen itu tidak dia ditahan, mana mungkin Toni jadi pecundang dihadapan lue. Toni boleh saja dekat dengan puncak kekuasaan. Tapi kan yang kerja pejabat level menengah. Itu santapan gua. " kata awi. Saya senyum aja.
Kami anjing-anjing yang besar di jalanan. Diasuh debu kemunafikan dan ceria yang kosong. Selain aroma wine di financial center, club eksklusif di downtown, Telerade dengan server berkecepatan terrabit, lorong-lorong bursa, atau pasar OTC pun jadi killing field kami. Dalam kelompok-kelompok kecil—tak pernah ada yang nekat pergi sendirian—kami permainkan orang kaya yang rakus.
Jika ada yang sok bertanya tentang batas baik dan buruk, kami punya jawaban berbeda untuk pertanyaan yang sama. Senang rasanya membuat mereka terdiam, menghela napas, atau bermimik gusar. Tak perlu sekolah untuk pandai berdrama. Jika bertemu dengan OKB yang punya sedikit uang namun bangga dengan akses kepada kekuasaan, tak sungkan pula kami jadikan pecundang. Bukan karena kami pintar tetapi karena kami cerdas membiarkan mereka euforia dengan keegoannya dan akhirnya meradang dalam prangkap sebagai pecundang.
Jangan petuahi kami perihal amal dan dosa. Usah pula berbuih ludah mendongengkan elok surga dan bengis neraka. Kelaparan lebih mengerikan dari kematian. Jika mati sudah ketetapan, lapar adalah bagian dari kekalahan. Kami pasrah dijemput maut kapan saja, tapi kami enggan mati dengan perut kosong. Life is a battlefield without respite. Setiap orang harus survival. Jangan berharap dari pemerintah karena itu hanya mimpi. Jangan berharap kepada manusia, itu hanya utopia. Teruslah melangkah. Lawan semua. Jangan takut. Hanya dua pilihan to be or not tobe..
Disclaimer “ Places and names are fiction
Winner or loser! It's a matter of choice. What a great lesson, Uda.
ReplyDeleteTerus melangkah, lawan semua. Siiap.
ReplyDelete