Friday, October 28, 2022

Melihat ke dalam diri.

 





Saya sengaja naik kereta Subway ke arah financial center Hong kong. Di sebelah saya duduk, ada wanita muda. Dia berhias dengan cermin Hape nya. Sepertinya dia tidak pedulikan saya. Setelah usai  berhias. Dia tanpa sungkan membuka roknya. Dia masukan dengan rapi rok itu ke dalam tasnya. Dia mengeluarkan seragam SPG dari dalam tas dan mengenakan  seragam SPG itu. Dia sempat tersenyum ke arah saya. Itu sudah cukup sebagai tanda ucapan maaf. “ Anda kerja di Wanchai, di daerah Lockard Road ? Tanya saya menebak. Karena di kawasan itu memang banyak bar dan cafe.


“ Ya. “ jawabnya singkat.


Dia asyik dengan gadget nya. Saya pehatikan dari samping dia sedang belajar bahasa inggris secara online. Efektif sekali dia gunakan waktu. Bibirnya terliat turun naik. Itu tandanya dia sedang melafalkan kata kata dalam bahasa inggris sesuai tutorial. “ Anda dari mana ? tanyanya dalam bahasa inggris.


“ Indonesia.”  


“ Saya suka Indonesia dan berharap suatu saat saya bisa piknik ke Bali.” katanya dalam bahasa inggris yang hampir sempurna.  “ Saya kerja tiga kali sehari di tempat berbeda. Saya perlu uang untuk kuliah tahun depan dan berharap saya bisa jadi sarjana agar qualified masuk bursa kerja atau berbisnis. “


“ Kerja keras yang luar biasa “ kata saya berempati.


“ Ya. Sejak tamat SMU, saya tidak ada waktu bertemu dengan teman teman. Saya focus kerja aja. Kalau mereka bisa langsung ke universitas, bukan berarti nasip saya buruk. Tepatnya kurang beruntung saja.  Ini hidup saya, dan tentu mereka dengan hidup mereka. Setiap orang punya jalan hidup masing masing.” katanya. Saya tersenyum dan sebagai sikap memberikan dukungan kepada semangat survivalnya


***


Di financial club saya asik menyimak pembicaraan antara teman teman. Ada yang menarik dari ungkapan yang keluar dari diskusi itu “ Kalau anda ingin menguasai sumber daya negara. Kalau anda ingin mematikan demokrasi sebagai hak kontrol. Kalau anda ingin mematikan akal sehat publik. Maka yang perlu anda lakukan adalah ciptakan musuh diantara mereka.” Saya sempat termenung lama. Pikiran saya berontak. Ingin marah. Tapi marah kepada siapa ? Sejahat itukah cara berpikir mereka dan sesederhana itukah cara mereka menguasai sumber daya.


Saya tak ingin terus terlibat dalam diskusi. Saya memilih keluar dari lingkaran diskusi. Saya cari tempat duduk lain dan memesan Wine. Connors mendekati table saya. Dia duduk dengan menyilangkan kakinya. “ Tidak nyaman ikut diskusi ? “ Kata Connors. Saya tersenyum masam.


“ B, kelemahan demokrasi adalah terbukanya kebebasan narasi kritik. Narasi yang kadang membangun satu persepsi kecemburuan sosial dan kebencian kepada kekuasaan. Kecemburuan beranak pinak jadi kebencian atas nama etnis atau agama. Nah terciptalah musuh. Dari sana juga kanal demokrasi membuka ruang bertikai sesama rakyat. Di tambah lagi dengan adanya sosial media. Setiap orang masuk  dalam perangkap narasi kebencian satu sama lain. Sehingga mereka lupa para oligarki yang ada di puncak piramida menonton mereka yang tidak ada waktu lagi berpikir kritis tentang wabah korupsi dan hukum yang diperdagangkan. Demokrasi telah menghabisi spirit persatuan dan kebersamaan rakyat menghadapi oligarki.


Sementara para oligarki terjebak  megalomania. Mereka sangat yakin bahwa dalam diri mereka ada kebesaran, keagungan. Mereka elite. Itu karena mereka merasa punya kekuasaan atau kekayaan atau terpelajar. Banyak kebijakan yang dipaksakan tanpa perencanaan yang baik. Ketidak efisienan anggaran yang terus ditutupi dengan kebohongan statistik dan retorika. Berita media massa yang by design dikuasi oligarki selalu memproduksi berita yang bias dan absurd. 


Faktanya yang dirasakan adalah kebijakan yang tidak boleh disalahkan dan harus dipuja habis. Mereka membayar influencer, pengamat, lembaga survey. Atas nama demokrasi pula, mereka memproduksi UU dan aturan berdasarkan stigma tentang radikalis dan anti keberagaman. Sehingga punya legitimasi untuk mengkrimnalkan mereka yang menggenggam benci dan sinis kepada kekuasaan. Sebenarnya mereka tidak membangun untuk kepentingan rakyat,  tetapi untuk memuaskan diri mereka sendiri. Itulah  penyakit megalomania. 


Nah semua hal tentang demokrasi tak bisa dilepaskan dari paham liberalisme dan kapitalisme. Paham yang memberikan ruang akan kebebasan namun juga racun bagi peradaban. Ia memang memisahkan ruang agama dan budaya dengan negara, namun membelenggu jiwa akan kerakusan di satu sisi dan kebencian disi lain. Bukan masa depan yang baik untuk membangun negara kesejahteraan. “ Kata Connors panjang lebar. Saya menyimak saja dari tadi.  


***

Jam 10 malam saya keluar dari gedung financal club. Dengan berjalan kaki saya menuju lockard road. Saya menyusuri jalan itu dalam cuaca dingin. Satu demi satu cafe dan bar saya lewati. Namun langkah saya terhenti ketika menatap wanita yang tadi saya temui di Subway. Dia tersenyum. “ Mampirlah. “ katanya. Saya mengangguk. Dia sediakan table untuk saya.


“ Wine atau bir ?


“ Wine, red wine” kata saya singkat.


Dia berdiri dekat table saya yang ada di teras khusus ruang smoking. Matanya awas memperhatikan orang lewat. “ Masih terlalu awal anda datang. Nanti jam 11 keatas akan rame tamu” katanya.


“Jam berapa pulang ? tanya saya.


“ Jam 3 pagi. “


“ Jam berapa sampai di rumah ?


“ Jam 4. Saya hanya tidur 3 jam. Karena jam 8 pagi saya harus kerja di restoran cepat saji di Causeway bay.” katanya.


Sejak adanya kebijakan orang China daratan bebas masuk ke Hong kong. Sepertinya kompetisi antara penduduk Hong Kong dan China semakin keras. Namun mereka tidak pernah membahas soal kebijakan itu. Itu udah policy pemerintah. Tidak ada yang lebih baik  antara orang China daratan dan Hong Kong. Pemerintah menjamin keadilan distribusi sumber daya ekonomi. Setiap orang punya kesempatan yang sama dalam putaran waktu. Waktu memang berharga, tapi orang berlebih waktu tidak akan kaya. Tetapi memanfaatkan waktu dengan baik, itulah sumber kekayaan. 


Mereka engga ada waktu menilai orang lain. Sehingga diantara mereka tidak terperangkap dalam kebencian dan halu yang tak sudah. Saya salut dengan wanita muda itu.  Juga salut dengan semua orang Hong Kong dan China yang focus kepada diri sendiri, berjuang memperbaiki diri dan menjadi pemenang untuk kehormatan diri dan keluarga.  


Mungkin karena sistem politik China yang sadar bahaya demokrasi liberal dan kapitalisme. China hanya menggunakan demokrasi dalam konteks emansipasi rakyat dalam pembangunan dan menjadikan kapitalisme sebagai metode bersaing dalam beproduksi. Sebuah antitesis terhadap pemikiran mereka yang ada di financial club. 

Jam 11 malam, Wanita Philipina mendekati table saya. “ Are you alone “ Katanya menawarkan diri untuk menemani saya. Saya menolak halus. Wanita philipina itu korban dari demokrasi di negerinya. Dia harus pergi dari negerinya untuk makan. Dan wanita SPG itu tetap di negerinya dengan semangat kerja keras dan terhormat. Itu karena pemimpin mereka tahu bagaimana kehormatan bangsa dan negara harus dibela. Tahu menjaga kehormatan para wanita. Setidaknya walau sistem mereka juga  oligarki namun para pemimpinnya tidak terjebak megalomania.

Saturday, October 22, 2022

Kebersamaan dan perbedaan.

 




Di kawasan PIK di Cafe, saya dan Awi santai di Cafe. Kami bersahabat sejak usia muda. Kini kami sudah menua. “ Saya  kadang heran. Orang Padang itu kebanyakan selalu berseberangan dengan pemerintah. Tapi anehnya sejak saya kenal kamu. Engga ada kesan kamu seperti orang padang kebanyakan. Kenapa ? 


Mungkin bagi orang Jawa, berbeda pendapat dengan orang lebih tinggi, atau pemerintah, itu tabu.  Di Minang sudah biasa perbedaan sikap itu. Engga aneh kalau diantara mereka saja saling kritik. Dari sikap kritis itu , dialektika  terjadi. Perubahan berpikir terus terjadi dari waktu ke waktu. Orang Minang itu tidak banyak. Populasinya mungkin hanya sebanyak Kecamatan di Jawa. Namun sejarah mencatat bahwa dari komunitas kecil itulah lahir beberapa orang yang disebut bapak pendiri bangsa. Mereka jadi pembaharu di zamannya dan pendobrak status quo feodalisme dan kolonialisme“ Kata saya.


“ Siapa saja itu mereka itu ?


“Muhammad Hatta, Sutang Sjahrir, Agus Salim, Muhammad Yamin, Muhamamd Natsir, Tan Malaka, HR Rasuna Said. Mereka semua adalah sahabat Soekarno semasa perjuangan merebut kemerdekaan dan paska kemerdekaan. Mungkin kamu menganggap mereka semua satu aliran? tidak. Hatta, Sutan Sjahrir, Tan Malaka, walau mereka sama-sama belajar Marxisme dan mendapat pendidikan Belanda namun mereka berbeda pandangan soal politik.


Secara adat, Tan Malaka mendapat kedudukan terhormat tapi miskin, sedangkan Hatta-Sjahrir dalam strata ekonomi adalah kelas menengah. Masa kanak Tan lebih banyak di desa belajar agama. Sedangkan Hatta dan Sjahrir besar di kota dan hidup di lingkungan keluarga pedagang kaya. Tan mendapat kesempatan belajar ke Belanda karena beasiswa, sementara Hatta dan Sjahrir atas biaya sendiri karena keluarga mereka mampu. 


HR, Rasuna Said juga anak saudagar kaya di Minang, namun karena dia wanita tidak punya kesempatan sekolah ke luar negeri. Namun Rasuna otodidak sejati dan besar dari geraka pembaharuan Islam. Agus Salim juga sama dengan Tan. Lahir dari keluarga miskin. Dia tida seberuntung Hatta, Sjarir dan Tan Malaka. Dia tidak sekolah ke Belanda walau RA Kartini mengorbankan beasiswa ke Belanda demi Agus Salim, namun ditolak oleh Agus Salim. Agus Salim banyak memahami Politik dari komunitas Syarikat Islam. Latar belakang itulah yang membuat mereka berbeda.


Hatta sangat menentang komunisme dan sosialisme. Namun dalam hal metodelogi perjuangan ekonomi, dia banyak kesamaan dengan sosialisme. Dia menganjurkan gerakan koperasi. Sebaliknya, Tan tidak menolak komunisme tapi menolak kerangka berpikir komunisme. Komunisme hanyalah metodelogi menjalankan revolusi. Makanya Tan percaya, jika digabung, Islamisme dan Komunisme, Indonesia akan digdaya. 


Namun baik Hatta maupun Tan Malaka punya pandangan sama soal bagaimana Indonesia merdeka. yaitu melalui revolusi Rakyat. Sjahrir ? Dia tidak sejalan dengan Hatta dan Tan soal itu. Sjahrir dan Rasuna Said percaya kemenangan hanya bisa dicapai lewat diplomasi. Dan itu perjuangan kaum terpelajar. Tetapi Soekarno percaya kepada Sjahrir dan Rasuna Said. 


Perselisihan antara Tan Malaka VS Sjahrir makin meruncing ketika Sjahrir menjadi Perdana Menteri dan mengubah sistem politik dari presidensial menjadi parlementer. Praktis ia dan Amir Syarifuddin yang berkuasa. Karana itu Soedirman bergabung dengan Tan Malaka menentang kebijakan Sjahrir. Hatta menarik massa Islam Masyumi untuk mendongkel Sjahrir. Diantara konflik ini, Soekarno tetap berada di tengah. Walau karana itu Soedirman sempat kesal dengan Soekarno yang bersedia ditahan Belanda ketika class kedua dengan Belanda. Soekarno lebih mendengar saran Sjahrir daripada ikut Soedirman masuk hutan untuk bergerilya.


Dalam silang-sengkarut itu muncul putra Minang lain yaitu Muhammad Yamin. Yamin adalah diplomat ulung sebagaimana Sjahrir. Namun dia tidak begitu suka dengan cara berpikir Masyumi soal politik kebangsaan. Yamin percaya bahwa agama itu masalah privat. Engga bisa dijadikan platform bernegara. Hatta walau dekat dengan Masyumi, bisa setuju dengan Yamin. Tapi tidak sependapat dengan Yamin yang lebih memilih jalan revolusi untuk kemerdekaan. Yamin gencar mengkritik secara terbuka politik diplomasi Sjahrir. Sikap frontal Yamin ini kian memanaskan situasi yang berakhir dengan mundurnya Sjahrir dari kursi perdana menteri pada 28 Februari 1946. 


Pada akhir medio 1950, muncul tiga dwitunggal yang punya jalan masing-masing menghadapi politik pecah belah Belanda: Soekarno-Hatta, Sjahrir-Amir, dan Soedirman-Tan Malaka. Ketiga Dwi tunggal ini semuanya ada putra minang. Masing masing Dwi Tunggal ini punya kekuatan bawah tanah. Soekarno -Hatta, kekuatan dominan dari golongan Islam. Soekarno dari NU dan Hatta dari Muhammadiah. Sjahrir- Amir Syarifudin didukung oleh kekuatan sosialis dan komunis, dengan motornya  Aidit, yang ibunya berasal dari Minang. 


Apakah selesai masalah ? Tidak.  Soekarno tetap percaya kepada Sjahrir dengan memberinya mandat melanjutkan diplomasi. Keputusan ini membuat kubu Soedirman-Tan kembali meradang. Saking marahnya, tentara sempat menembaki mobil Menteri Pertahanan Amir Syarifuddin yang akan masuk Istana Negara. Bahkan saling tangkap pun terjadi. Amir memerintahkan tentara menangkap Tan dan tokoh Persatuan lain. Soedirman membalasnya dengan memerintahkan pasukan Peta menangkap Sjahrir. Kedua kubu sama-sama membebaskan sandera ketika Soekarno turun tangan. Itulah kehebatan Seokarno. Yang tidak berpihak kepada konflik dan mengutamakan persatuan. 


Tahun 1948, Amir Sjarifuddin dieksekusi mati karena pemberontakan PKI di Madiun. Dan kelak Aidit juga ditembak mati karena G30S PKI. Tan- Soedirman, didukung oleh tentara. Namun Tan dianggap sebagai duri dalam daging bagi Sjahrir, Soekarno dan Hatta. Karena Tan menolak politik diplomasi dengan Belanda. Akhirnya Tan ditembak mati oleh Tentara. Entah siapa yang perintahkan. Sejarah masih kabur.  Sejarah indonesia mencatat bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia mencapai puncak legitimasi international berkat perjuangan diplomasi. Itu ide Sjarir. Namun itu tercapai berkat perlawanan rakyat semesta. Itu ide Tan Malaka, Hatta, dan Agoes Salim. Artinya perbedaan sikap itulah yang membuat mereka kuat mencapai tujuan. 


“ Mengapa ? 


Dalam sejarah walau Hatta, Tan, Sjahrir , Yamin berseteru karena perbedaan namun secara pribadi mereka bersahabat. Secara pribadi mereka sama. Sama sama bukan pejuang gila wanita dan tahta. Semua mereka hidup bersehaja. Agus salim, sejak keluar dari dinas pemerintah, kantor BOW, dan memilih memasuki dunia pergerakan pada 1915 hidupnya adalah seorang partikelir. Hidupnya selalu susah dan miskin. Tidak pernah punya rumah sendiri. Di Jakarta, Agus Salim pernah tinggal di daerah Tanah Abang, Karet, Jatinegara, Gang Kernolong, Gang Toapekong dan Gang Listrik. 


Menjadi pemimpin itu memang harus berkorban. Termasuk berkorban menerima kritik. Yang tidak boleh dilakukan oleh setiap warga negara adalah membawa politik dalam ranah agama dan kedaerahan, suku. Itu tidak mendidik orang jadi moderat. Tidak mengajak orang melangkah ke depan. Karena takdir kita sebagai bangsa memang pluralis. Soal perbedaan sikap, itu hanya metodelogi mencapai tujuan. Esensinya adalah kebaikan diutamakan, kebenaran dibela, keadilan dijunjung. Kalah menang itu biasa saja. Bahkan mati dengan keyakinan, juga biasa saja. Engga usah diperbesar perbedaan menjadi permusuhan dan kebencian.  Lima jari saja tidak ada yang sama tinggi.Berkat lima jari kita bisa menggengam dan kokoh. Diantara perbedaan selalu ada hikmah kebersamaan. Itu yang harus disadari.


Sama halnya walau Papa saya inginkan saya menjadi nasionalis seperti Muhammad Yamin. Saat baru lahir, ia beri saya nama Muhammad Yamin. Di panggil Yamin. Usia Balita, Nenek saya inginkan saya jadi Masyumi, dia beri nama saya Saleh. Dipanggil Ale. Namun akhirnya ketika saya masuk SD, justru nama saya Erizeli yang tidak ada identitas agama  dan keluarga.  Saya adalah produk masa depan. Sebuah kompromi yang indah” Kata saya. Awi tersenyum.


***

“ Tiga teman kita udah meninggal. Anehnya itu terjadi sejak COVID. Semua karena jantung.” Kata Awi. “ Padahal mereka tajir. Usia menuan penyakit datang macam macam” Lanjut Awi.


“Kamu tahu apa penyebabnya “


Awi diam saja. 


“ Umumnya mereka gagal mengalahkan diri sendiri. Walau mereka hebat menaklukan dunia tetapi itu justru menggrogoti hidupnya sendiri. Penyakit datang dan itu membuat dia cemas. Terus kawatir akan kematian menjemput dan meninggalkan semua kemewahan. “ Kata saya.


“ Ya jel.”


“ Wi, hidup ini satu satunya musuh terhebat adalah diri sendiri. Nafsu kita itulah yang harus diperangi sepanjang usia. Hilangkan perasaan kawatir, takut, sombong, euforia. Jangan perturutkan emosi yang akan merusak jiwa kita. Hidup mengalir aja. Engga usah berlebihan, Yang penting engga bokek. “ Kata saya. Awi mengangguk dan sepertinya dia memikirkan sesuatu. Saya diamkan saja.


“ Jel, ini soal yuni. Apa engga mungkin kita pensiunkan saja.  Usianya udah 51“ Kata Awi.


Saya diamkan. Eh saat saya sedang melamun itu, Yuni datang ke cafe. “ darimana dia tahu, kita ada disini? Tanya saya


“Gua panggil dia” kata Awi 


“ Keren ya. Kalau kita bertiga kumpul begini. Ingat tahun 2004-2006. “ Kata Yuni tersenyum duduk disamping saya.


“ Gimana pendapat lue jel. Ini orangnya udah datang. Gua perlu keputusan lue “ Kata Awi melirik ke Yuni.


Saya tatap Yuni sekilas dari samping. “ Masalahnya gua udah berusaha cari pengganti dia. Itu sejak tahun 20014. Tetapi engga ketemu. Engga mudah dapatkan pengganti Yuni. Dia itu sangat percaya sama gua. Apapun gua perintahkan dia lakukan. Dan dia mampu melakukan improvisasi di lapangan dengan lebih baik. Kemampuan belajar secara mandiri dia sangat luar biasa. Bayangin, gua disleksia. Lue hanya sekolah tamat SMP. Kita engga bisa mengelola perusahaan day by day. Yuni jago dan teliti sekali soal management. Tanpa dia, kita hanya akan tetap jadi preman jalanan.


Waktu kali pertama ketemu gua dia hanya bisa bahasa inggris dan sedikit bahasa mandarin. Kali pertama gabung, kita gaji ala kadarnya. Bisnis kita bisnis underground. Dia bisa menyesuiakan diri dan kelola bisnis di tengah resiko  yang tinggi. Setelah kita punya modal sendiri. Kita masuk ke bisnis formal.   Dia terima dan percaya. itu dia buktikan dengan keseriusan mengelola bisnis walau dengan fasilitas ala kadarnya.


Kini" Kata saya mengelus kepala Yuni. " berlalunya waktu. Setelah lebih 15 tahun kebersamaan kita. Dia pimpin perusahaan dengan 18 anak perusahaan. Kini dia fasih bahasa mandarin, Jepang dan Jerman, Perancis. Dia jago negosiasi dan sangat sabar menaklukan lawan. Pengetahuan financial engineering dia jauh diatas Wenny dan Risa. Semua yang gua tahu dia kuasai semua, bahkan dia lebih tahu bahasa tubuh gua dibandingkan bini gua. “ Kata saya. Yuni tersenyum dengan wajah merona. Merasa tersanjung.


“ Ya udah. Kalau gitu udah ditakdirkan kita bertiga akan terus bersama. Kita bertiga dengan latar belakang berbeda. Dengan sikap dan gaya hidup juga berbeda. Saya dan Yuni suka dengan kemewahan hidup dan menikmati itu. Tapi kamu suka dengan kesederhaan dan menikmati itu. Kita sering bertengkar yang engga penting. Kadang saling ngambek. Tapi kita saling menjaga dan setia kepada nilai nilai persahabatan. Hanya maut memisahkan kita. “ kata Awi. Saya terdiam. Yuni merebahkan kepalanya dibahu saya.


“ Lue ya Yun. Depan jeli seperti ABG. Engga keliatan dewasa. Malah keliatan oon. Manja engga hilang hilang. “ Kata Awi. Yuni senyum aja.  “ Ah sudahlah. Gimana kalau kita ke Ancol. Main bowling. Udah lama kita engga main. Terakhir tahun 2007 ya.” kata Awi. Saya tersenyum dan langsung berdiri. “ Ayolah kita jalan. Main Bowling ya. Pastikan lue orang engga kalah sama gua. “ Kata saya. Kami bertiga pergi seperti dulu 15 tahun lalu. Usia kami sudah menua tapi kami akan baik baik saja.

Friday, October 21, 2022

Jebakan predator bursa



 





Di sudut kota Blackburn ada  taman. Itu kali pertama aku datang untuk bertemu Clara. Ketika senja cahaya merah terlihat dari hamparan penuh rerumputan, pohon-pohon, aku melihatnya, duduk bersandar di bangku, menatap kosong pada titik cakrawala tempat terbenamnya matahari.  Aku tidak pernah lupa bagaimana perkenalan kami tahun 2007, pertemuan di satu titik rapuh. Ketika itu perkawinan Clara di ambang kehancuran. Sedangkan aku sedang gila dengan kerakusan bisnis hedge fund.

“ Aku tidak akan bertanya lebih jauh soal dokumen dan informasi dari kamu. Aku sudah berikan dokumen itu kepada George. Kita lihat nanti” Kata Clara. Bagiku itu lebih baik. Walau aku sadar tidak mungkin dia akan bicara kepada George. Karena George adalah suami yang telah berkhianat kepadanya. Seminggu kemudian Clara datang menemuiku di Dockland London di suatu cafe. “ George ingin kamu datang ke kantornya. Dia tertarik dengan informasi kamu. “ 


“ Oh ya.” Kataku tanpa ada kesan aku senang.


“ Dia bilang semua informasi valid. Ayolah kita segera ke kantornya. Engga jauh dari cafe ini.” katamu kemudian. Kitapun bersegera keluar dari cafe itu. Jalan kaki satu blok ke kantor George. 


“ Apa yang kamu harapkan dari kami ? Kata Geroge kepadaku. Tanpa melihat Clara ada di sampingku. George menyebut “ kami”. Karena di sampinya ada pria Arab, bermata elang dan hidung sedikit bengkok, berwajah dingin. “ Kenalkan ini mitra saya, Omar” George memperkenalkan pria di sampingnya.


“ Saya hanya butuh bukti uang sebesar USD 500 juta. Komisi sebesar Rp. 2 % per tahun. “ Kataku.


“ Hanya itu ? George menyipitkan matanya.


“ Ya. “ kataku singkat.


“ Bisa jelaskan bisnis kamu apa?” Tanya George.


“ Anda percaya, kita bisnis. Kalau engga, kita sudahi meeting.” Kataku.


“ OK lah. Saya sudah pelajari proposal anda. Client saya akan bertindak collateral provider. Anda sudah dapatkan investor untuk memberikan pinjaman atas lending asset tersebut. Mengapa saya bertanya apa bisnis kamu, karena resiko clients saya sebagai penyedia collateral tidak ada. Karena ada stop loss gurantee dari bank di China. Akhirnya saya maklum karena sistem moneter di China memang tidak mudah melakukan cross border transfer uang. Jadi ini sebenarnya adalah jalan anda medapatkan dana dari China sebagai undertaker untuk pembiayaan bisnis anda” Kata George berusaha memaklumi rencana bisnisku


Setelah itu aku terlibat dalam proses perikatan hukum atas transaksi itu. Setelah pananda tanganan kontrak itu, aku dan George bersama clientsnya berangkat ke bank  untuk membuka Non depletion account. Sebetulnya itu rekening berisi deposito berjangka sesuai kontrak. Semua nama rekening tetap atas nama Client George. Namun perusahaanku yang terdaftar di Isle of man ditunjuk sebagai mandatori terbatas sesuai dengan kontrak. 


Hak tanda tangan atas rekening itu tetap ada pada clients George. Aku juga menempatkan escrow 2% sebagai jaminan pembayaran fee per tahun.  Biasanya non deplation account itu  ada yang 7 hari, sebulan, tiga bulan dan ada yang setahun.  2% itu premium fee yang dibayar pada saat kontrak. Karena  mandatory rekening itu adalah perusahaan offshore. Jadi aku punya asset protection yang liquid yang diback up dengan cash collatera. 


Lewat skema ini aku masuk ke pasar CDS. Jualan CDS. Engga ada resiko. Karena pada waktu aku jual, aku juga terbitkan bond untuk beli CDS ke perusahaan asuransi. Kalau terjadi gagal bayar, ya asset protection itu ditukar dengan bond yang dijamin asuransi. Nah selisih antara kita jual dan beli itu berkisar 1 sampai dengan 3 %. Kalau aku lakukan itu sehari 2 kali, hitung aja berapa kita dapat sebulan. Berapa setahun. Hitung sendirilah.


Sebulan kemudian Clara mengatakan bahwa dia  harus kembali kepada George. Karena George berlutut di hadapannya memohon maaf atas kekhilafannya.  Aku berjanji akan menemui Clara setahun kemudian, ditempat sama.


Tiga bulan kemudian Omar, Clients George  datang ke Hong Kong. Ketika aku temui dia berwajah masam. “ Deal kita tidak fair. “  Dia marah besar.


“ Saya tidak melanggar kontrak. Fee saya bayar. Uang anda aman. Kontrak berakhir tanpa ada satupun pihak yang dirugikan. Salah saya dimana ? Kata saya kalem


“ Stop loss guarantee itu bohong. Dana dari China sebagai undertaker juga tidak ada. Semua bohong.” Katanya dengan nada keras.


“ Itu persepsi dari George sendiri. Saya tidak pernah bilang begitu. Dalam kotrak tidak ada pasal soal undertaker China. Kontrak hanya berisi jaminan keamanan secara hukum atas dana anda. Salah saya dimana? 


“ Mengapa anda bayar fee kalau kontrak itu tidak dimanfaatkan” taanya dengan nada curiga.


“ Itu masalah saya. Engga perlu saya jelaskan alasan saya. “ kataku dengan tetap santai.


“ Mengapa tidak dibatalkan saja kontrak itu. Dan saya kembalikan fee yang sudah  anda bayar” Kata Omar.


“ Kontrak itu irrevocable. Anda sendiri yang meminta pasal itu. Bukan saya. Jadi tunggu sajalah sampai berakhir kontrak.” Kata ku dingin.


“ Mr. B. Saya muslim. Kami keluarga kerajaan. Dididik tidak boleh menerima uang tanpa alasan yang jelas. Mengertilah” Kata Omar dengan lembut. Suaranya merendah.


“ Mengapa anda tidak gunakan saja fee itu untuk amal. Itu kan pahala.”


“ Engga perlu ajarin saya soal amal. Saya butuh jawaban”


“ Engga ada jawaban. Ok end conversation” Kata saya berdiri keluar dari kamar panthouse nya.


***

“ Aku senang kamu akhirnya menepati janji untuk menemuiku kembali di taman ini” kata Clara.


“ Apa aku pernah tidak menepati janji?


“ Ya ya. Aku tahu. “ Clara tersenyum merangkulku.


Kami terdiam menatap senja memerah. “ Aku sudah kirim uang ke rekening kamu. Terimakasih untuk semuanya” Kataku kemudian.


“ Ya terimakasih my dear. " Kata Clara menggengam tanganku. 


“ Bisa jelaskan gimana kamu dapatkan uang dari deal dengan George ?


“ Analoginya begini. Kamu punya harta banyak. Walau harta itu tidak bisa dicairkan dan tidak bisa pindah sebagai jaminan. Namun kamu punya hak menjual janji menanggung resiko atas gagal bayar utang orang lain. Caranya? Kamu bisa terbitkan credit link Note. Orang percaya.  Karena terbukti memang kamu penguasa atas rekening cash dalam jumlah besar. Nah ketika orang beli  janji itu, mereka bayar premium kepada kamu. Pada waktu bersamaan kamu juga beli pertanggungan resiko kepada pihak lain agar kalau gagal kamu tidak perlu bayar. Yang bayar pihak penanggung terakhir, perusahaan asuransi. Selisih jual beli itulah laba. 


“ Apakah mudah? 


“ Tidak. Itu ada hitungan matematika yang rumit. Kita harus menghitung pasar CDS untuk bisa membeli CDS sebagai dasar penerbitan bond dan setelah tahu pasti, barulah kita jual CDS. Jadi resiko nol. Artinya, sebelum kita beli kita udah jual lebih dulu. Siapa yang korban? ya asuransi. Tetapi asuransi pun di bailout oleh bank central dengan cara membeli surat utang mereka. Nah surat utang asuransi itu, nanti ketika  bank central mau kurangi asset surat utang mereka, kita goreng lagi CDS nya. Gitu aja  terus muter. “ Kataku tersenyum.


“ Hebat kamu bisa leverage uang clients George tanpa dia menyadari sama sekali. Bahkan aku dengar dari lawyer London, mereka tidak bisa gugat kamu. Karena kamu tidak melanggar kotrak. “ 


Aku hanya tersenyum. 


“ Ternyata Vini Vidi Vici ya” kata Clara tersenyum. 


“ Bagaimana dengan George ? Kataku.


“ Dia ceraikan aku sejak tiga bulan lalu. Dia kecewa karena aku kenalkan kamu ke dia. Katanya kamu itu pemain hedge fund. Predator bursa. “ 


“ Maafkan aku”. Kataku berempati.


“ Aku senang, Ternyata pernikahan kami hanya pernikahan kapitalis. Perceraian itu aku sukuri. Sekarang aku orang bebas dengan uang jutaan dollar. “ kata Clara tersenyum. 


“ B setelah pikir pikir apa yang terjadi denganku dan George. Ternyata kamu udah rencanakan dengan baik. Kamu dekati aku, wanita mature yang sedang dilanda prahara pernikahannya. Saat aku terjebak dengan cinta falsu kamu, dengan mudah kamu manfaatkan aku untuk datang ke suamiku yang kerja di Asset manager kelas dunia. Tentu aku datang dengan percaya diri. Karena aku bersamamu, pria tajir. Sehingga deal dapat terjadi dengan mudah. Dan mudah pula kamu exit dariku tanpa rasa bersalah. Karena deal membuat suamiku kembali bangkit. Ekonomi membaik, membuat suamiku punya kekuatan untuk merekat pernikahan yang retak “  Kata Clara. 


“ Benarkah itu B? tanya Clara mendekat ke wajahku dan kiss dried. Dia tersenyum. 

“ Maafkan aku Clara. Maafkan aku.” Kataku dengan rasa bersalah. 


Tapi Clara tertawa, dan akhirnya kami tertawa bersama. Paginya aku keluar dari Apartemennya,  tinggalkan dia sedang pulas dan lelah. Tahun 2008 paska kejatuhan Wallstreet, George kerja di AMC ku di London. Kerjaannya mencari sumber dana hidden yang bisa kami utilize. Clara kembali bersatu dengan George. Sampai kini mereka baik baik saja. Aku memang predator uang tapi tidak ingin memisahkan hubungan cinta orang lain. Hanya cinta itulah yang membuat kehidupan baik baik saja ditengah dunia yang sudah terlanjur brengsek.

Saturday, October 15, 2022

Judi dan pencucian uang

 




Awan hitam merangkak pelan. Awan seperti itu setiap hari mengancam pada musim hujan dan merupakan isyarat tak lama lagi hujan akan mencurah deras. Curah hujan belakangan ini memang tinggi. Banjir dan genangan air kemudian menyusul di beberapa tempat. Jakarta. Memang begitu. Aku masuk hotel bintang V. Sebenarnya aku malas ke hotel. Aku lebih suka di mall, tempat publik. Tapi setidaknya di hotel itu ada Bar yang menawarkan miras untuk penghangat tubuh. Tentu bisa merokok bebas. Aku masuk Bar. Langsung ke table yang membelakangi dinding. Ada empat orang sedang bicara serius di pojok. Mereka merokok Cigar. Entah apa yang diseriuskan di tempat semacam ini. Aku tidak peduli. Pelayan datang. Aku pesan Redwine. 


“ Dalam 15 menit aku sudah sampai” Kata Yeni, Via SMS. Aku senyum aja. 


" Kamu  check in. Nanti saya susul. " Reply ku. 


Benarlah, kurang 15 menit " Aku sedang Check in " SMS nya masuk lagi seraya memberi tahu nomor kamarnya.  Aku diam saja. Aku masih asik dengan rokok dan redwine. Setelah satu jam, Aku keluar dari Bar. Menuju lift ke room floor.


Dia memang cantik. Cerdas. Kali pertama bertemu dengan Yeyen di Cafe  casino, Macao. Tidak lebih 1 jam aku sudah dapat informasi tentang dia. Ya itu berkat aplikasi pengenalan wajah dari CCTV casino. Kebetulan pemilik Casino temanku sendiri. Dia sebenarnya escort high class. Pergaulannya dengan kalangan sosialita. Saat itu dia cerita punya pacar tajir. Dia sebutkan nama pria itu. Aku tahu. Nah yang menarik bagiku untuk terus mendekati Yeyen karena pria itu. Sejak itu aku memastikan diri sebagai pria yang mudah jadi korbannya. Dia pinjam uang USD 25,000 saat akan pulang ke Jakarta. Aku memberi begitu saja. Aku yakin setelah itu dia akan terus kejar aku. 


Saat pintu kamar tersibak. Tubuhnya yang sexy mendekap erat ku. Parfum lembut memancing libidoku. Dia menghempaskan tubuhnya di tempat tidur. Mengundangku dengan mata menggoda “ Tempatnya nyaman kan. ? Katanya. Aku senyum aja. Ini hotel punya temanku. Aku aman bertemu dia. Karena setelah ini, register tamu hotel atas nama dia akan dihapus. CCTV juga off.


“ Jadikan sajalah ini tempat kita ketemuan. Aku senang tempatnya. “ Lanjutnya. 


“ Apa yang ingin kamu sampaikan. Katanya penting.” Kataku duduk di sofa menyilangkan kaki.


“ Jangan terburu burulah B. Ini jakarta loh.  Semua terkesan lambat. Beda dengan Hong Kong atau Singapore. Santai sajalah” katanya menepuk pahaku seraya duduk disampingku. Payudaranya menempel di pundakku.


“ Waktuku sempit di Jakarta. Jam 8 malam aku sudah harus di rumah. Ada apa ? kataku berdiri melangkah ke mini bar. Ambil minuman bir dingin.


Dia buka hapenya. “ Ini coba lihat” katanya memperlihat photo seorang pria. Aku melihat sekilas. “ Ada apa dengan pria itu. Pacar barumu? 


“ Sebenarnya dia aku kelola sebagai asset. “ Katanya dengan tegas. “ Dia kerja di kantor pacarku. “ 


“ Aset ?  kataku mengerutkan kening.


“ Ya ini akan jadi proyek kita bersama.” Katanya dengan yakin. Emang siapa Wanita ini? sehingga pantas bermitra denganku. Dia hanya escort kelas atas. Atau mungkin dia punya kekuatan baru untuk pantas bermitra denganku. 


‘ Dia pegang server database” Katanya yakin. " Judi online menawarkan banyak peluang untuk pencucian uang. Karena dengan menyalurkan uang kriminal melalui platform perjudian, mereka mengaburkan asal usul uang tersebut."Lanjutnya


“ Server apa? database apa ?


“ Casino online dari beberapa negara. “


“ Caranya” Kataku mengerutan kening. “  opsi pertama, kedua atau ketiga ? tanyaku. Aku kuasai modus filter uang judi.


“ Jelaskan kepadaku tentang masing masing opsi." kata Yeyen semakin merapat ke tubuhku.


" Opsi pertama. Seseorang membuka akun perjudian dan memberikan nomor rekening bank. Setelah lolos  verifikasi., pemain dapat memasukkan uang ke akun perjudian melalui banyak opsi pembayaran. Meskipun rekening bank yang ditautkan dapat digunakan untuk melakukannya, banyak metode pembayaran anonim lainnya juga tersedia, seperti kartu kredit dan debit, kartu prabayar, cek, dan mata uang kripto. Uang yang ditempatkan di akun perjudian kemudian dibayarkan dan, dengan demikian, diberi status hukum. Tetap aja ada limit nya.


Opsi kedua. Bagi pemain bisa menempatkan uang sebagai taruhan. Dalam skenario ini, pemain akan menempatkan uang mereka – anonim atau lainnya – dalam permainan di mana mereka dapat bekerja sama dengan pemain lain. Salah satu pemain sengaja akan kalah, sehingga menguntungkan pemain lain. Ini dapat dilakukan dalam permainan poker, tetapi juga dengan mengkoordinasikan taruhan yang ditempatkan di roulette secara online. 


Opsi ketiga adalah menggunakan akun perjudian untuk melakukan pembayaran dalam transaksi ilegal. Pembeli dan penjual barang ilegal sama-sama memiliki akun judi dengan transfer judi online. Uang dapat dengan mudah dipindahkan dari satu akun perjudian ke akun lainnya melalui transfer pemain ke pemain. Penjual kemudian akan memiliki uang di akun perjudian mereka yang dibayarkan ke akun pembayaran mereka. Jika ada yang menanyakan asal usul uang tersebut, penjual dapat mengatakan bahwa itu menyangkut keuntungan judi, padahal sebenarnya keuntungan yang diperoleh dengan menjual barang. Dengan demikian, akun perjudian kurang lebih berfungsi seperti rekening bank.


Opsi terakhir.Akun judi lewat IFT system digunakan secara eksklusif untuk menyimpan uang dan menyembunyikannya dari pihak berwenang. Perbedaannya dengan metode sebelumnya adalah, sementara dalam metode itu uang dibayarkan sebagai keuntungan perjudian, dalam metode ini uang hanya disembunyikan dan diambil dari akun perjudian menggunakan metode pembayaran anonim yang sama. Paham.


Dia mengangguk. 


" AKu yakin dia gunakan opsi ke dua" kata Yeyen yakin. “ Dia punya aplikasi fintech untuk remittance. Dengan sistem yang dia punya, sekali klik ribuan akun anonim bisa digerakan sekaligus lewat flash remittance ke rekening lain di offshore. Tentu dengan modus pretender transaksi dengan lawan anonym, ya seperti main poker. “ lanjut Yeyen kemudian.


“ Wah hebat juga platform nya. Walau setiap akun dibatasi USD 2000 sekali remittance, namun karena menggunakan ribuan akun anonim, bisa jutaan dollar juga sekali klik. Real time. Bukan hanya uang judi, orang kriminal seperti narkoba dan lainnya bisa juga gunakan platform ini. “ kataku.


“ Tepat. “ Katanya memberi tanda jempol. “ Gimana ? pantas engga aku bermitra dengan kamu” lanjutnya.


“ Soal mitra nanti dulu kita bahas.  Jelaskan apa yang kamu punya dengan pria yang ada di photo itu ?


“ Aku sudah dekat dengan dia 4 bulan. Dia jatuh cinta denganku. "


" Terus gimana degnan pacar kamu sebelumnya?


"Ah engga penting. Bukan sebenarnya pacar. Itu hanya transaksi doang. "


" OK.  Katanya jadi pacar kamu?  lanjut ceritanya" kataku


" Dalam dekapan tubuh bugilku dia tanpa risih  ceritakan semua kegundahannya dengan pekerjaan nya sekarang. Dia ingin berhenti dan berkarir di tempat lain. Dengan skill nya bidang IT, tentu banyak peluang pekerjaan yang lebih aman dan bersih dibandingkan tempat kerjanya sekarang.”  Katanya dengan raut percaya diri. Ah terlalu over acting kamu Yen, pikirku. Ayam mau jadi merak, kejauhan ngayalnya.


“ Ok” Kataku santai. “ Kamu dapatkan code address routing server dia. Setelah itu kita bicara soal kemitraan. Kalau engga, jangan lagi bicara soal bisnis” lanjutku. Dia mengangguk. “ Ok aku akan dapatkan. Katanya tegas dan berusaha merapatkan tubuhnya kepadaku. Dengan tersenyum aku mengelak. " B, aku perlu uang. " 


" Berapa ? 


" Rp. 30 juta."


" Aku ada dollar."Kataku menyerahkan USD 2500. Dia tersenyum senang dan berusaha kiss, tapi aku segera melangkah ke pintu kamar " Pastikan apa yang aku minta kamu bisa beri. Kamu akan dapat uang lebih dari itu" Lanjutku. 


***

“ Hai..B” SMS dari Yeyen masuk. Aku tidak response. Tapi aku telp langsung dia lewat nomor anonim SafeNet. “ Ada apa ? tanyaku.


“ Aku perlu uang USD 5000. Maaf kalau memberatkan.” Katanya


“ Dalam 5 menit kamu udah terima uangnya.” Kataku. Ini yang entah keberapa kali sejak 4 bulan kami bertemu Yeyen minta uang kecil. Aku sudah ada budget untuk proyek ini. Kalau budget habis, ya dia kubuang. Proyek benar tapi dia tidak qualified untuk bermitra denganku. Dia proyek ongkos bagiku. 


***

Aku masuk private banking di Kawasan Orchard Singapore. Petugas private banking mengizinkanku menggunakan terminal. Aku masuk ruang private yang kedap suara dan tanpa CCTV. Klik, terminal terbuka. AKu masukan code akses, Kemudian aku masukan flash disk untuk full access ke database keuangan. Dalam hitungan menit semua akun private banking lewat GPI pindah ke akun trading ETF. Lebih USD 1 miliar pindah dan berganti dengan instrument trading pasar uang dan emas. Closed file. 


Aku tersenyum puas. 


Saat aku keluar, Awi sudah menantiku di lobi Bank. “ Kita pulang ya B.” katanya.


“ Ya pakai priva jet.” Kataku. 


“ Mantap punya boss ku” Kata Awi.


“ B, Pria pacar Yeyen itu memang pecundang. Dia beri Yeyen rumah mewah dan apartemen di Kawasan Sudirman. Apa sih kelebihan Yeyen?  Kata Awi ketika kami sudah di dalam private jet.


“ Mungkin sex nya hebat. Entahlah.” Kataku sekenanya. 


“ Tapi kenapa dia tetap saja minta uang sama kamu. Gua yang kirim uang ke dia. Menurut hitungan gua. Kita cash out USD 500,000. Kenapa ? tanya Awi.


“ Ya udah profesinya begitu. Tukang keruk.” Kataku santai.


“ Gua dengar kabar pacar Yeyen itu diberhentikan” 


“ hmm” kataku antara tidur dan terjaga. Setelah itu hening. 

Aku terjaga setelah terdengar pemberitahuan dari capt pilot,  pesawat akan landing. Aku termenung. “ The greatest crimes in the world are not committed by those who break the rules, but by those who follow the rules. These are the people in power, who give false hope to the poor people to keep believing in democracy.


***

Pada suatu sore, Yeyen minta bertemu di cafe. “ Aku minta maaf. Aku gagal dapatkan code address routing yang kamu minta. Dia bilang itu rahasia” Katanya dengan wajah mendung saat kami bertemu. Aku tersenyum. 


Setidaknya Pacarnya Yeyen memang pintar. Dia tidak terpancing untuk membocorkan routing address nya.  Tapi tidak cukup cerdas.  Karena selama rentang 4 bulan aku menanti. Sekali dia lalai. Dia kirim uang kepada Yeyen melalui rekening induk dari database virtual account. Sehingga, tidak sulit bagiku untuk lacak mutasi akun dolar Yeyen. Dari sana aku bisa tahu code address routing pacarnya. Mengapa bisa dilacak? karena pacarnya menggunakan Application payment interface atau API. Uang haram selalu menggunakan platform API untuk menyamarkan pengiriman sebenarnya. Mudah bagiku untuk kuasai sebagian setiap pemindahan uang. Uang setan dimakan jin. 


“ Maafkan aku B. Jangan buang aku ya" Kata Yeyen memelas.


“ Engga apa apa? kataku santai


“ Aku udah merepotkan kamu. Engga sedikit kamu beri aku uang. Sementara kamu tidak sekalipun sentuh aku.”


“ Engga apa apa. Biasa saja. Engga usah merasa terbebani perasaan kamu. “ kataku dengan tersenyum seraya merangkul pundaknya. Dia merebahkan kepalanya di pundaku.  “ Masalahnya B, “ Lanjutnya. “ Pria itu sudah tidak lagi kerja. Dia diberhentikan. Sekarang dia kerja di Singapore. Dia udah lupakan aku. “ 


“ You have many ways to survive. You'll be fine “Kataku.