Jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Saya masih di kamar kerja di kantor SIDC Hong Kong. Saya baca laporan perkembangan unit bisnis Banana powder di Yunnan. Ada rencana mengembangkan pasar banana powder untuk menjadi supply chain global industri pharmaci. Tak terasa sudah 2 jam saya membaca laporan itu. Saya tekan mata saya dengan punggung tangan saya. Saya lepas kacamata saya.
Saya berdiri dari tempat duduk. Melangkah ke luar dari kamar kerja. Ruang sekretaris saya, lampu mejanya masih menyala.Itu artinya dia masih kerja juga. Dia melirik kearah saya. Dia mendekati saya.” Ada apa B?
“ Engga. Saya mau jalan aja. Ke ruang BDG. “
“ Mau saya temanin?
“ Engga usah” Kata saya tersenyum, terus melangkah menjauh dari Lena, sekretaris saya.
Saya terus melangkah ke ruang Business Development Group. Semua kursi staf kosong. Hanya ada satu wanita sedang serius dengan komputernya. Dia berdiri dengan menaruh hormat kepada saya. “ Ya Pak. Apa yang bisa saya lakukan untuk anda” Katanya.
“ Kenapa kamu sendirian. Yang lain udah pada pulang? tanya saya. Karena biasanya mereka baru pulang semua menjelang dini hari.
“ Semua di ruang simulasi dan presentasi pak. “
“ Kamu kenapa engga ikut ?
“ Saya pegawai magang.”
“ Tadinya kerja dimana?
“ SIDC juga. Tapi saya pegawai lokal. “
“ Dimana ?
“ Mongolia. Unit bisnis Ternak sapi organik”
“ Oh.” Kata saya tatap dia sejurus. Sepertinya wanita ini berasal dari Bangla atau “ darimana asal kamu? Tanya saya penasaran.
“ Ayah saya asal Srilanka. Dia merantau ke Rwanda. Jadi saya lahir dari Rwanda. Tapi saya tidak bisa bahasa Srilanka, ibu saya orang Rwanda.” katanya.
Ah saya mau challenge staff ini. “ Kamu bisa ikut saya ke kamar kerja saya. “ Kata saya dan langsung melangkah kembali ke kamar kerja saya.
“ Siap pak. “
“ Sekalian bawakan kopi untuk saya.” kata saya terus melangkah.
“ Siap pak” Katanya.
Tak berapa lama dia sudah datang ke kamar kerja saya dengan membawa secangkir kopi.
“ Kamu tahu tentang pisang? tanya saya ketika dia duduk menghadap saya.
“ Ya pak tahu.”
“ Nah ini ada summary laporan tentang unit bisnis Tepung pisang kita di Yunnan. Coba baca. Saya mau dengar pendapat kamu.” kata saya seraya menyerahkan dua lembar ringkasan laporan itu.
“ Saya udah baca program pengembangan pasar ke pabrik pharmasi. Tapi saya masih engga paham. Bisa jelaskan kepada saya. Kalau kamu juga tidak paham. Bantu saya desk riset untuk bisa jelaskan secara sederhana agar mudah saya pahami. Maklum saya tidak sarjana” Lanjut saya. Dia baca summary itu dengan cepat. Dan serahkan kembali kepada saya.
“ Engga perlu desk riset. Saya pahami downstream Banana dengan baik. "
" OK. "
" Baik saya jelaskan secara sederhana. Obat itu dibuat dari sintetik kimia. Biasanya dalam bentuk tablet. Nah untuk mengurai tablet itu dalam proses pencernaan diperlukan excipien.
“ Apa itu excipien?
“ Itu bahan natural yang berasal dari pisang. Dia berfungsi pengikat dan pengencer, penghancur untuk mendorong pemecahan tablet di saluran pencernaan. “
“ Kenapa harus ada excipien?
“ Kalau engga ada excipien, ya hanya 10% saja senyawa sintetik kimia itu bisa diserap tubuh. Kan engga efisien. Dan lagi kelebihan pisang itu adalah rasanya manis. Rasa manis kan membuat orang nyaman walau itu adalah obat.” Katanya dengan tangkas.
“ Mengapa harus ada investasi tambahan mesin untuk buat excipien? Kan itu hanya banana powder. ? Tanya saya lagi.
“ Harus ada mesin untuk proses zat pensuspensi. Ekstrak pati tepung pisang itu akan dicampur air lewat mesin separator. Nanti akan ada endapan. Nah endapan itulah yang akan jadi excipien yang dibutuhkan industri pharmasi. “ Katanya lancar sekali.
“ Oh i see. Ada lagi yang bisa kamu cerahkan saya?
“ Pak, saat ini Vitamin C diproduksi dalam skala industri yang sangat besar. Prosesnya mengubah pati menjadi glukosa, dan kemudian menjadi sorbitol. Produk akhir murni diproduksi dari sorbitol dalam serangkaian langkah bioteknik, pemrosesan kimia dan pemurnian. Bahan baku utama untuk produksi vitamin C atau asam askorbat adalah jagung atau gandum. Nah pisang juga bisa sebagai bahan baku. China punya paten tekhnologi itu. Bisa menghasilkan vitamin C sebanyak 60% dari glukosa yang ada pada pisang.” katanya, Saya melongok. Hebat wanita ini.
“ Oh siapa nama kamu?
Dia perlihat kartu karyawan yang menggantung dilehernya. Asha.
“ Ok, Asha. Saya lapar. Mau temanin saya makan malam ya” Kata saya. Dia tersenyum senang dan mengangguk.
***
Kami pergi ke kawasan central distrik Wanchai untuk makan kebab. Saat itu jam 10 malam. Dia tak henti berwajah cerah. “ Saya engga pernah terbayangkan akan makan malam dengan boss besar. Kata orang anda sangat pemarah,. Ternyata tidak. Ramah sekali. Bahkan tidak sungkan makan di tempat sederhana ini. Dan mau saja makan malam dengan karyawan magang.” katanya. Saya senyum aja.
“ Oh ya. Ngomong ngomong. Apa tidak ada kekawatian dari rakyat Rwanda atas bantuan China. Engga kawatir seperti negara lain yang terjebak hutang dari China” Tanya saya.
“ ya enggalah. Kegagalan hutang itu bukan salah China sebagai kreditur. Itu yang salah ya pemerintah penerima hutang itu sendiri. Mereka korup. Dan rakyatnya terlena tanpa ada etos kerja untuk berubah. China selalu menawarkan kerjasama ekonomi secara saling menguntungkan.”
“Apa yang diharapkan China dari Rwanda? Itu negara terkurung daratan. Memiliki sedikit sumber daya alam, dan dengan populasi sekitar setengah populasi Beijing. Jadi target market produk China? kejauhan dech. “ Kata saya.
“ Saya akan jelaskan. Tapi harus lihat dari sejarah. Rwanda, yang pernah tahun 1994 mengalami salah satu genosida terburuk dalam sejarah. Kini menjadi negara dengan ekonomi pertumbuhan tercepat di benua Afrika. Itu karena dari awal by design mereka mencontoh model pembangunan ekonomi di China Memang awalnya hampir 40% APBN mereka berasal dari China. Namun bantuan itu mereka manfaatkan dengan cerdas.” Kata Asha
“ Caranya ?
“ Ya mereka menarik investor asing dengan menawarkan insentif pajak yang besar. Contoh investasi dibawah USD 10 juta bebas pajak penghasilan. Sedangkan perusahaan yang mengekspor setidaknya 50% barangnya hanya membayar pajak 15%. Izin mendirikan perusahaan hanya sehari. Mau asing atau lokal sama saja perlakuannya.
Nah China manfaatkan Rwanda sebagai hub untuk memasuki pasar Afrika dan mendapatkan pasokan SDA dari Afrika. Beberapa perusahaan Cina yang paling dominan di Afrika memulai usahanya di Rwanda seperti, Star Times, provider TV cable Cina, beroperasi tahun 2008. Sekarang bersaing dengan TV cable terbesar Afrika, DSTV, di 30 negara Afrika. Tecno Mobile, produsen ponsel China yang ponsel murahnya ada di mana-mana di seluruh benua, juga memilih Rwanda sebagai salah satu pasar paling awal.
Di zona ekonomi khusus Kigali, perusahaan Cina memproduksi pakaian, pembalut wanita, dan pintu kayu. Pusat teknologi pertanian yang didanai pemerintah China untuk memodernisasi petani Rwanda juga berperan pesar membantu China ekspansi ke seluruh Afrika. Ya mereka gunakan perusahaan dengan hukum Rwanda untuk masuk ke Afrika. Cara smart China masuk tanpa ada beban politik.
Ditambah lagi pengusaha Rwanda itu memang jago marketing Dengan memanfaatkan hubungan bisnis dengan pengusaha pabrikan di China, mereka dapatkan barang dengan harga murah.”
“ Mengapa ?
“ Yang penting, selagi murah ya mereka beli. Soal kualitas tidak penting. Sementara barang Eropa, dan Jepang mahal. Mereka ogah beli. Kemudian mereka pasarkan produk itu. Bukan hanya di Rwanda tetapi juga ke seluruh Afrika. Lambat laun mereka dirikan pabrik di Rwanda, bermitra dengan pengusaha China. Hampir semua produk di Afrika , 80 persen buatan China. Makanya wajar bila China muncul sebagai investor terbesar di Rwanda.
Situasi itu dapat terlaksana bukan hanya soal perizinan yang cepat dan insentif pajak tetapi kebijakan pemerintah Rwanda menyediakan pusat layanan logistik untuk perdagangan dan bisnis China-Afrika. Perusahaan pelayaran Rwanda menawarkan layanan peti kemas ke pusat manufaktur China Guangzhou dan Yiwu. Juga sistem pembayaran ekspor dan import yang flexible. Trader dapat menggunakan layanan transfer uang instan untuk mengirim uang melalui platform populer China seperti WeChat dan AliPay, mengkonversi antara dolar, renminbi, dan franc Rwanda. Jadi kalau dianalogikan sama seperti kemajuan Singapore yang jadi Hub dengan memanfaatkan potensi Indonesia dan negara ASEAN lainnya.
Berdasarkan data antara tahun 1998 dan 2012 dari Kementerian Perdagangan China. Diantara 2.000 perusahaan China di 49 negara Afrika, sektor yang paling populer adalah manufaktur, ritel dan jasa. Hanya sebagian kecil yang berbisnis sumber daya alam. Jadi sebenarnya China tidak masuk dengan motive aneksasi. Itu terjadi by nature aja. Kini China tidak lagi sebagai kreditur utama Rwanda. China masuk urutan ke lima negara kreditur Rwanda. Artinya memang tidak ada deal China terhadap SDA lewat hutang.” Kata Asha menjelaskan panjang lebar.
“ Wah hebat ya. Tentu ada motif dasar Rwanda begitu suka berhubungan dengan China “ Tanya saya.
“ Mereka memang tidak meniru China tetapi belajar dari cara berpikir China. “
“ Apa itu.?
“ Mempersatukan bangsa lewat kinerja dan menghindarkan politik kebencian dengan memastikan negara hadir menjamin tidak terjadi polarisasi di tengah masyarakat. Kadang sikap keras pemerintah terhadap mereka yang meniupkan kebencian itu dianggap melanggar HAM. Tetapi Rwanda tidak peduli dengan standar barat soal HAM. Karena terjadinya genosida juga akibat politik adudomba barat juga. Mereka belajar dari pengalaman buruk masa lalu. “ Kata Asha.
“ Kapan kamu akan ikut Management training? Tanya saya ketika usai makan malam.
“ Rencana bulan depan. Moga saya sukses dan dapat posisi. Kalau engga, saya harus ikhlas keluar dari proses kompetisi. Jadi pengangguran” katanya.
“ Saya yakin kamu pasti bisa melewati proses kompetisi. SIDC tidak pernah salah menerima pegawai. Kalau sudah diterima magang di Kantor Pusat dan lolos ikut MT, itu 80% sudah berhasil”
“ Semoga pak.”
***
Besok pagi di kantor saya membuat keputusan. Saya tulis di lembaran khusus pada proposal rencana ekspansi investasi unit bisnis industri powder banana. “ Lanjutkan ekspansi.”
Saya serahkan disposisi itu kepada sekretaris saya. “ kamu monitor Asha sampai selesai MT. Saya ingin pastikan orang pertama mendengar dia sukses MT atau gagal “
“Siap pak.”
Dua bulan kemudian, saya dapat kabar dari Lena bahwa Asha lulus MT dengan nilai terbaik. Saya senang. Puji Tuhan doa saya terkabulkan. Dia ditempatkan di Yunnan.
Satu sore sekretaris saya mengatakan bahwa Asha ingin bertemu saya. Dia tersenyum ketika masuk ke kamar kerja saya. Saya ajak dia duduk di sofa. “ Ada apa Asha?
“ Saya mau resign pak.” Katanya. Membuat saya terkejut
“ Ada apa? Mengapa ?
“ Setelah saya pikir pikir. Saya ingin pulang ke tanah air saya. Saya ingin membangun negeri saya. “
“ Oh ok. “ Kata saya.
“ Tapi pak. Saya akan menggalang petani untuk menjadi supply chain. Apa mungkin kami bisa jadi mitra SIDC”
“ Kenapa kamu begitu yakin dengan rencana kamu?
“ Saya ingin berbakti kepada ibu yang melahirkan saya dan negeri dimana saya dilahirkan”
Saya tatap dia dengan tajam. Saya lihat dia memang serius. “ Baik, saya dukung kamu:” kata saya tegas. “ tapi pastikan kamu bisa lewati proses management untuk qualified menjadi mitra SIDC. “
“ Siap pak” Katanya seraya menyerahkan proposal kepada saya. Saya baca cepat. Wah hebat sekali programnya dalam menggalang kekuatan koperasi untuk jadi supply chain berkelas dunia.
“ Semoga berhasil “Kata saya menyalaminya. Tapi Asha dengan wajah tertunduk, dia berkata “ Boleh saya memeluk bapak? Saya langsung peluk dia. “ Kamu hebat Asha. Saya terharu. Kamu begitu mencintai ibu kamu, negeri tempat kamu dilahirkan.” Kata saya berbisik.
Saya tulis di halaman depan proposalnya “ Kalau bahan baku kurang dari kebun kita di Yunnan, usahakan kerjasama dengan pengusaha Rwanda untuk menjadi supply chain pabrik kita. “ Proposal itu saya serahkan kepada sekretaris dengan tanda “ prioritas.”
Benarlah. Dalam setahun, Asha berhasil bermitra dengan SIDC dan dia jadi boss atas nama rakyat Rukira, Kabupaten Ngoma Provinsi Timur, Rwanda.
ibu kanduang dan ibu pertiwi
ReplyDeleteTerimakasih.
ReplyDeleteVery inspiring story.
Luar biasa..Satu lagi pencerahan yg sangat menginspirasi..Thanks
ReplyDeleteTekad yg kuat dalam keinginan utk berbakti kepada ibu dan negara sendiri, sukses story' yg sangat mencerahkan, tksh Babo 🙏👍
ReplyDelete