Friday, March 01, 2024

Menua dalam kesederhanaan..

 




James dan Wenny sedang on the way dari Bandara. Aku menanti mereka di kantor perwakilan Yuan di gedung SQ Jakarta. Dalam kesendirian di ruang meeting. Lamunanku melambung ke 20 tahun lalu. Wenny adalah orang yang pertama jadi sahabatku setelah 3 bulan jadi tarzan kota di Hong Kong. Perkenalan yang tak disengaja dan akhirnya menjadi persahabat yang tak terpisahkan.


Wenny  lah yang  awal memperkenalkanku dengan relasi di China. Modalku hanyalah pengalaman selama lebih 20 tahun dalam marketing international produk ekspor dan pemahaman tentang product knowledge beragam jenis barang pabrik. Jadi yang bisa kulakukan adalah maklon atau contract manufacturing service. Atau produsen tanpa punya pabrik. Hanya mengandalkan management supply chain dan financial support. Peluang itu ada di China. Karena salah satu kekurangan pengusaha China adalah marketing. Mereka hanya bisa ekspor melalui jaringan etnis china di luar negeri. Itu tidak ada nilai tambah berlebih karena umumnya China perantauan adalah pedagang yang miskin visi industrinya. Namun supply chain mereka sangat solid dan lentur. Itu kekuatan dan sekaligus peluang untuk berkembang.


Yang jadi masalah darimana aku dapatkan modal kalau aku dapat order ekspor? Apalagi pesaingku di China terutama Shenzhen ketat sekali. Memang banyak orang Korea, Jepang, bahkan Eropa melakukan bisnis Maklon di shenzhen.  Umumnya usia mereka dibawah 40 tahun. Mereka datang dengan uang melimpah. Siap perang. Aku?  uang dibekali istri hanya USD 60,000. Tiga bulan tidak ada penghasilan, makan modal. Yang tersisa untuk start hanya USD 10.000. 


Jadi bagaimana merealisasikan peluang menjadi uang tanpa modal? Apalagi di negeri orang. Wenny menuntunku mendatangi Export National Agency yang bertugas memberikan solusi pembiayaan ekspor.  Dari Agency itu aku diberi skema pembiayaan supply chain yang terhubung dengan perbankan dan lembaga pembiayaan lain. Ya Tuhan, aku seperti merasa duduk diatas uang. Inilah yang tak mungkin kutemukan di negeriku.


Dengan tersedianya sumber daya keuangan dari export agency, maka aku  bisa yakinkan buyer di Eropa untuk menandatangani long term contract. Mereka setuju dengan syarat pembayaran 6 bulan dalam bentuk usance LC. Gimana operasional maklon itu? Contoh. Aku dapat kontrak ekspor Garmen. Atas dasar LC tersebut aku mendatangi  supply chain pakaian yang terdiri dari : pabrik Tenun, Pabrik Tektil dan Pabrik garmen, Pedagang Kapas,  Produsen Bahan kimia. Kepada masing masing mereka itu aku memberikan payment guarantee dalam bentuk LC yang di endorse oleh Agency. 


Tentu agar proses pekerjaan itu terkoordinir dari segi waktu dan kualitas, aku memberikan Planning production, lengkap dengan timeline kepada masing masing supply chain. Mereka pelajari standard qualitas yang aku mau dan juga planning production dan delivery. Selanjutnya aku monitor semua proses sampai jadi pakaian siap ekspor. Dan memang semua on time sampai pakaian bisa di kirim ke buyer di Eropa. Untuk business process tersebut, aku hanya butuh satu orang karyawan. Setiap bulan bisa ekspor 20 kontainer.


Pernah relasi dari AS datang ke Hong Kong. Dia berminat membeli gagang ( frame ) kacamata. Dia perlihatkan contoh beberapa frame yang dia mau. Aku perhatikan. Itu materialnya dari plastik dan kalau ada titanium, itu hanya coated. Dia tanya apakah aku dapat menjual barang itu. Aku tanya, kalau di AS berapa harga barang itu satu unit? Dengan santai dia menjawab bahwa harganya USD 100. Aku tahu dia agak berbohong. Karena data dari maket AS harga retail lebih dari USD 100. Tetapi ok lah. Aku katakan bahwa bisa  bisa jual dengan harga USD 10 per unit. Dia sempat engga percaya. Tetapi aku yakinkan. Bahwa pembayaran dengan LC. Jadi kalau engga delivery dan engga sesuai spec engga bayar.


Frame itu aku maklon di China dengan hitungan bukan harga per unit tetapi biaya bahan baku yang aku keluarkan untuk pesanan dia sebanyak 200.000 unit. Apa bahan bakunya ? PVC dan coated titanium. Untuk satu unit kacamata, hanya butuh beberapa gram PVC dan coated titanium. Biayanya hanya USD 3. Sementara biaya moulding dan processing hampir engga ada arti. Karena barang diproduksi secara massal tentu biaya processing per unit sangat rendah sekali. Aku abaikan saja biaya processing itu. Jadi sebetulnya aku engga jual frame, aku hanya jual PVC dan coated tittanium.


Pernah juga  menjual Jilbab ke Mesir dan Arab. Harga per unit hanya USD 0,20 atau kurang lebih Rp. 2.800. Kalau di Indonesia mungkin harga dipasar Rp. 20.000. Mengapa aku jual dengan harga murah. Lagi lagi hitungannya bukan per unit. Aku tidak jual jilbab tetapi jual benang dan serat sintetis. Satu uni jilbab itu hanya menghabiskan benang dan serat sintetis beberapa gram saja. Kalau dihitung cost nya hanya sebesar USD 0,10. Karena beli bahan baku itu tonan. Tentu harganya sangat murah. Biaya produksi dan processing sangat kecil sekali karena diproduksi massal. 


Dari tahun 2003 sampai tahun 2006 total contract manufacturing mencapai USD 300 juta. Itu meliputi lebih dari 12 jenis produk. Selama 4 tahun aku benar benar workaholic. Kerja lebih dari 18 jam sehari tanpa libur. Mengunjungi  lebih separuh kota di Dunia. Bukan hanya Asia, Eropa dan AS. tetapi  juga  Afrika sampai Amerika Latin. Aku sendiri yang marketing. Sementara proses produksi aku dibantu oleh James. Yang aku rekrut tahun 2004 . Dia mantan profesional di Investment banker. Tahun 2006 Wenny bercerai dengan suaminya dan kena PHK di tempat kerjanya, dan aku rekrut dia untuk mengelola shadow banking. Kami bermitra.


Tahun 1997 aku pernah ikut seminar international tentang supply chain dan resource global (SRG). Itu mengubah persepsiku tentang trading. Aku berburu buku di perpustaan World bank dan ADB. Semua buku tentang supply chain akau pelajari. Tahun 2004 setelah aku punya moda lumaya dari laba maklon. Aku praktekan bisnis SRG  itu lewat maklon. Sukses. Bukan hanya di CHina tetapi juga negara lain. Bahkan berkembang sampai ke Eropa, Rusia dan Afrika. Jadi bukan karena aku hebat punya modal besar. Tetapi karena aku punya pengetahuan dan mau belajar dari perubahan dunia.


Baik aku jelaskan secara sederhana. SRG  itu beda dengan supplier. Kalau suplier anda harus tunduk dengan ketentuan sepihak dari pembeli dan berjuang dapatkan SPK dari pembeli. Kapan saja anda bisa ditendang oleh pembeli. Tetapi kalau SRG, anda bagian dari proses produksi itu sendiri. Antara pembeli dan penjual terikat dalam ekosistem. Contoh anda  butuh Steel Cold Rolled Coils (CRC) dan Stainless Steel Hot Rolled Coils (HRC). Anda  engga beli begitu saja. Tetapi anda beli nikel dan memasoknya ke Smelter untuk dapatkan CRC dan HRC.


Kenapa smelter mau saja produksi CRC dan HRC, karena anda  jamin pasokan Nikel, yang sumbernya bukan dari satu sumber saja tapi dari seluruh dunia. Smelter juga tahu bahwa anda  akan jamin sustainable karena anda  kuasai market global CRC dan HRC. Karena anda berbisnis SRG maka lembaga keuangan tidak ragu menjadi financial resource.


Kadang kalau ada perusahaan bagus, tetapi mereka tidak patuh dengan SRG. Aku bisa  matikan itu perusahaan lewat ekosistem financial dan kemudian aku  akuisisi. Kok mau bank biayai? ya secure. Semua terkunci dalam satu sistem SRG, market dan sumber daya. Beragam produk aku bisa  bisniskan lewat SRG. Dari tambang sampai ke Agro, elekronik dan lain lain. Nah pahamkan jawabannya. Mengapa aku bisa mendirikan holding dengan cepat. 


Kini James mengelola holding SIDC yang bermitra dengan  group sovereign wealth fund China. Total anak perusahaan SIDC kini ada 350 unit tersebar di 80 kota di Dunia. Yuan Holding dikelola oleh Wenny, yang bermitra dengan empat konglomerat financial kelas dunia. Total anak perusahaan ada 218, tersebar di lebih 30 negara.


Lamunan ku dibuyarkan oleh teguran sekretaris ” Pak. Ada tamu mau ketemu bapak” Katanya. Aku mengangguk. Herman masuk ke ruang meeting menemuiku. Dia sahabat masa mudaku saat masih sama sama salesman di perusahaan jepang tahun 80an. Herman akhirnya lebih memilih jadi petani dan pedagang di kotanya. 


“ Secara makro ekonomi apa penyebab harga harga naik ? Tanya Herman. Dia datang hanya kangen denganku. Kami udah lebih 30 tahun tidak jumpa. Dia tinggal di Sumatera. Datang ke jakarta bersama istrinya berkunjung ke rumah anaknya.


“ Kurs rupiah terdepresiasi setiap tahun diatas inflasi. Sementara suku bunga diatas inflasi. Ya akibat hukum demand and supply tentu otomatis harga barang terus naik. Kan engga mungkin pabrikan dan pedagang jual barang turun sementara nilai uang setiap tahun turun seiring naiknya suku bunga “ kata saya santai”


“ Ya kenapa sampai rupiah terdepresiasi terus setiap tahun


“ Kan sejak era Jokowi kita menganut APBN ekspansif atau istilah kerennya, money follow program. Artinya program itu dibuat bukan berdasarkan kemampuan pemerimaan negara , tetapi focus kepada program. Kalau anggaran kurang karena itu, ya pemerintah tarik utang dalam bentuk SBN domestik maupun global. Masih juga kurang, ya pemerintah pinjam uang ke lembaga multilateral seperti Bank Dunia, ADB, Islamic Bank dan lain lain.” kataku.


“ Emang tadinya sebelum Jokowi konsepnya apa ? tanya Herman.


“ Konsep money follows the function. Artinya APBN disusun berdasarkan kinerja. Kalau kinerja penerimaan negara hanya 100, ya anggaran dibuat 100.  Walau sumber daya kita besar, namun kan SDM kita terbatas. Kan yang kerjakan negara ini kan manusia, bukan robot. Paham ya” kataku tersenyum.


“ Paham. Lanjut ...“ 


“ Nah money follow program itu kan bersifat ekspansif, yang mana hutang itu suatu keniscayaan. Bayangin aja. Era Jokowi utang negara tembus Rp. 8000 triliun. Meningkat lima kali dari 6 presiden sebelumnya. Tapi growth tidak pernah diatas 6%. Ya karena dampak belanja relatif rendah terhadap pertumbuhan, maka kurs pasti melemah. Ya mau tidak mau kan terpaksa pemerintah keluarkan dana stimulus agar bisa mengimbangi target pertumbuhan yang timpang itu. Stimulus dalam bentuk subsidi dan bansos itu kan bersifat inflatoir, yang membuat rupiah terdepresiasi. Begitu aja terus. Jadi engga mungkin harga turun lagi seperti 10 tahun lalu.“ kataku.


“ Tapi kan rasio utang kita terhadap PDB masih terjaga dikisaran 40%. Dibawah pagu yang ditetapkan UU"


" Kalau PDB berkualitas, tentu 40% rasio itu engga masalah. Yang jadi masalah PDB itu tidak berkualitas dan sebagian karena faktor window dressing. Kalau memang berkualitas PDB kita, kan engga harus ada subsidi dan Bansos segala " kata saya


"Sudah jelas kebijakan itu salah. Kenapa dipertahankan? 


“ Salah benar kan tergantung persepsi. Dari sisi pemerintah, APBN itu produk politik. Mereka kan kekuasaannya dibatasi hanya maksimum 10 tahun. Nah gimana selama 10 tahun itu mereka aman dari gejolak sosial terutama dari kelompok rentan terhadap kenaikan harga. Mau engga mau subsidi harus dikeluarkan. Kecuali kita punya GBHN yang menyatu dengan UUD 45 sehingga presiden hanya sebagai administrasi melaksanakan GBHN. Itu akan lain jadinya. Kan ini engga. Setiap presiden dituntut jadi lampu aladin. Kita mana peduli pembangunan butuh waktu panjang untuk established mencapai hasil ideal “ kata saya.


Herman menatap keseluruhan ruangan. “ bro, bisa minta kopi ?

“ Kantor ini menerapkan nol kapein, nol asap rokok “ kata saya “ jadi nikmati aja air mineral “ sambung saya.


“ Gila ! Kenapa begitu amat ?


“ Ini kantor perwakilan investment holding dari luar negeri. Mereka udah terapkan ESG secara ketat.  Mematuhi traktat Paris 2050 zero emisi karbon. Termasuk mematuhi standar kesehatan manusia dan kebersihan udara. “ kata saya.


“  Lue kerja disini ?


“ Engga. Gua juga tamu. Kebetulan lue mau ketemu gua, ya sekalian aja ketemu di sini. Nanti habis bahas bisnis dengan mereka kita keluar cari tempat ngopi yang enak” kata saya. Herman acungkan jempol. Aku pergi ke ruangan lain untuk bertemu James dan Wenny yang sudah menanti di Ruang meeting direksi. Herman acungkan jempol.


James dan Wenny aku undang ke Jakarta untuk rapat berkaitan dengan program bisnis tahun 2024.  Aku mengulas resiko ekonomi pada tahun 2024 dan tahun 2025 agar mereka concern. Dari resiko geopolitik, melemahnya ekonomi China, meningkatnya tekanan financial global akibat inflasi dan suku bunga, perubahan iklim. Mereka menyimak dengan baik. Setelah itu saya diamkan. Minta mereka meresponse terkait dengan kinerja bisnis yang ada.


“ Karena adanya ketegangan geopolitik. Konflik di Timur Tengah , Laut Merah dan Rusia-Ukraina mendorong pasar energi ke kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya mengingat wilayah tersebut menyumbang hampir 30% produksi minyak global. Karena itu unit bisnis logistik Migas Yuan Holding semua naik berlipat labanya.” Kata Wenny.


“SIDC juga mengalami pertumbuhan laba significant tahun lalu karena unit bisnis logistik MIGAS di Dubai dan Guangxi. Peningkatan laba ini bisa menutupi rendahnya laba di sektor manufakur High tech elektronik. “ Kata James.


“ Peningkatan suku bunga tahu lalu yang disesuaikan dengan tingkat inflasi telah berdampak melemahnya dorongan ekspansi  global. Namun unit bisnis trading Yuan dalam penguasaan stok komoditas mineral tambang dan pertanian mengalami peningkatan laba luar biasa. Harga mineral tambang memang turun tetapi harga downstream meningkat. Apalagi harga komoditas utama pertanian seperti Gula, Jagung, Kedele dan Beras juga naik significant. Kita bisa kompit market berkat dukungan dari Unit Businses shadow banking yang menjamin ekosistem financial “ Kata Wenny. 


“ SDIC juga mengalami hal yang sama terhadap adanya tekanan financial global. Produk hedge fund SIDC berbasis agro dan mineral tambang tumbuh pesat likuiditasnya dan tingkat yield obligasi juga turun. Itu sebagai indikasi semakin tinggi trust terhadap Produk hedge fund kita.  “ Kata James.


“ Restruktur Unit bisnis Agro Yuan sejak tahun 2018 terutama di Brazil, Afrika kini sudah membuahkan hasiil. Resiko perubahan iklim bisa diantisipasi lewat riset varietas unggul terhadap kekeringan. Efisiensi terjadi significant karena adanya tekhnologi Artificial intelligent proses tanam dan pembibitan , perawatan serta panen. Proses restruktur akan terus berlangsung sampai tahun 2028. Ini dalam rangka visi zero emisi tahun 2050.  Sehingga ESG menjadi keharusan diterapkan di semua unit business” Kata Wenny.


“ SIDC lakukan restruktur bisnis agro sejak tahun 2017. Kini terus berlangsung, Sehingga dampak perubahan iklim udah selesai kita antisipasi. Kebun Gandum dan Kedele di Rusia berkembang bagus. Kebun jagung di Kanada untuk mendukung pakan ternak kita di AS, China dan Ausi juga berkembang bagus. Sehingga kita bisa mencetak laba tinggi ditengah rendahnya pasokan komoditas akibat kekeringan El Nino.”  Kata James. 


Aku senyum aja. Aku sudah baca semua laporan mereka yang tebalnya lebih dari 400 halaman. Sangat detail sekali. Tahun tahun berikutnya wajah SIDC dan Yuan akan berubah lebih cantik. Karena tantangan demi tantangan global sejak tahun 2008, telah membuat otak reptil saya bangkit untuk survival. Aku berhasil melakukan perubahan secara gradual untuk dua holding itu, SIDC dan Yuan. Dan itu tidak akan terjadi kalau tanpa dukungan SDM yang punya kompetensi dan qualified melakukan perubahan di tengah situasi yang penuh gejolak.


Aku undang mereka berdua makan malam di restoran seafood di Pluit. Ikut juga Awi, Florence dan Lina. Tentu Herman aku ajak juga. Semua mereka adalah sahabatku. “ Terimakasih sudah menjaga SIDC dan Yuan dengan baik.  Saya tahu tidak mudah kalian melewati proses itu. Apalagi kewajiban bayar bunga dan cicilan utang mencapai USD 4 miiar setahun. Kalian bukan hanya CEO tetapi juga saudara saya dalam semangat dan cinta. “


“ Bro, kami hanya cangkir. Isinya tetap kamu. Visi kamu. Apalagi kamu telah menyiapkan SIDC dan Yuan dengan sangat well organised dari sejak financial resource, tekhnologi, SDM. Itu jauh lebih sulit daripada melanjutkan. “ Kata James.


“ Ya saya  ingat. Kamu pernah kena kasus di Hong Kong, Singapore, Swiss dan NY. Selama 5 tahun kasus itu berlangsung. Tetapi kamu tidak kehilangan focus mengarahkan kapal besar SIDC dan Yuan. Kalau ingat awal kamu mendirikan Hoiding, kadang saya nangis sendiri. Saya ingat kamu harus berlutut lebih satu jam di hadapan otoritas China hanya untuk dapatkan maaf. Kamu pernah kena SARS dalam kesendirian di Hong Kong. Dalam keadan sakit hampir merenggut nyawa, kamu tidak kehilangan focus terhadap bisnis 


Di saat SIDC dan Yuan berada di puncak kamu malah memilih mundur sebagai CEO dan Chaiman. Kembali hidup seperti orang kebanyakan tetapi tetap saja kamu tidak kehilangan focus kepada kami. Kapanpun kami telp pasti kamu terima dan kalau ada masalah cepat sekali kamu atasi. “Kata Wenny. Saya senyum aja. Setelah itu mereka kembali ke Hong Kong. Aku minta supir Awi antar Herman pulang.  Sementara Aku pulang bereng Awi dan Lina. Kembali kekehidupan masa tuaku yang sederhana bersama istri. Kami menua bersama. Nikmat terbesar diusia menua adalah keberadaan istri yang setia jadi sahabat…

Sunday, February 25, 2024

Hedonisme yang merusak

 




Saya sedang bersama Mia di Cafe yang ada di Hotel bintang V kawasan Thamrin Jakarta, Ira datang bersama Florence. “ Ini tempat pavofit Ale dulu, Dan biasanya dia sama Mia. Setelah itu Mia menghilang entah kemana. Sekarang nongol lagi di tempat yang sama. “ Kata Florence melirik Mia. Tadinya saya minta Florence sebelum Pemilu ngungsi ke Singapore. Mia  senyum aja melihat kedua sahabat saya yang sudah nenek nenek itu.


“ Ale “ seru ira. “ Kamu tahu engga kasus skandal perdagangan nikel palsu di Singapore oleh Ng Yu Zh. “ Kata Ira. 


“ Ya itu orang jenius. Bayangkan dalam usia muda belia dia bisa menciptakan produk hedge fund dengan underlyng perdagangan nikel. Caranya gimana “ tanya Florence. 


Saya melirik kepada Mia. “ Kamu jelaskan “ kata saya.


“ Caranya sederhana. “ Kata Mia memperbaiki posisi duduknya di sofa. Karena dia pakai rok diatas lutut. “ Itu Ng  menerbitkan instrument investasi hedge fund dengan jaminan keuntungan 15% dalamn 3 bulan. Memang high yiled. Karena limited offer dan hanya untuk  sophisiticated investor. Dia  tidak perlu izin dari otoritas. 


“ Gimana skema investasinya sehingga para investor kaya begitu saja percara keluarkan uang dari dompetnya ? Tanya Ira. 


“ Sederhana saja.   Pertama. Dia punya SPV, yaitu Envy Global Trading, yang melakukan kontrak jual Future nikel ke BNP Paribas Commodity Futures. Dia juga gunakan Envysion Wealth Management agar percaya bahwa Envy Global Trading akan menjual briket nikel kepada Raffemet. Kedua. Pada waktu bersamaan  Envy Global Trading punya kontrak berjangka membeli nikel dari perusahaan pertambangan Poseidon Nickel Limited.


Nah dengan adanya dukungan institusi berkelas dunia, tentu dia punya trust di hadapan investor. Dia bisa buat platform trading closed circuit. Maklum ini transaksi OTC. Jadi tidak disclosed ke publik. Namun investor bisa monitor transaksi itu lewat platform IT trading.  Setiap sesi investor beli surat utang hedge fund Envy Global Trading untuk membiayai pembelian nikel. Uang dari penjualan instrument investasi hedge fund itu masuk ke rekening Envy Asset Management. Sementara profit trading ditempatkan pada  rekening Envy Global Trading.  Tapi profit itu belum tunai. Masih outstanding dalam bentuk account receivable. Kemudian account receivable dia leverage lagi di market. 


Operasi itu berlangsung selama 3 tahun. Berhasil meraup uang dari investor sebesar Sing Dollar 1,45 Miliar dan selama itu juga dia selalu bayar bunga 15%/3 bulan. Tapi bayarnya pakai uang investor. Jadi semacam ponzy. Makanya cepat sekali tumbuh Hedge fund nya. “ Kata Mia dengan panjang lebar namun penjelasan yang taktis. 


“ Siapa saja investor nya ? tanya Ira.


“ Hebatnya yang jadi korban itu bukan investor kaleng kaleng. Tetapi para investor intitusi seperti JP Morgan dan lain lain. Bahkan general advisory dari Temasek juga kena tipu. “


“ Lantas bagaimana Ng bisa menipu yang katanya lebih dari 100 orang investor kakap itu.?


“ Dia punya team financial engineering yang bisa membuat hal ilusi menjadi keliatan nyata. Maklum ekonomi quantitative yang didukung dengan perhitungan algoritma sangat mudah membuat orang terpelajar percaya. Dia juga punya ahli private placement yang jago melakukan layering  atas aliran dana nya. Sehingga semua terkesan real adanya, bukan fiktif. “ Kata Mia. “ investor baru menyadari tertipu ketika dia dipaksa untuk delivery. Ternyata nikelnya tidak ada. Semua kontrak adalah fiktif. Maka otoritas dan polisi bergerak melakukan penyidikan. Diapun kena kasus bukan hanya di Singapore tetapi juga di AS.” Sambung Mia.


“ Kenapa otoritas seperti Singapre bisa dibobol? Kan mereka terkenal ketat “ Tanya Florence.


“ Sebenarnya kalau mau jujur, pada perdagangan LME tidak ada aturan yang jelas terhadap nikel. Terutama nikel dari Indonesia yang low grade. Namun dianggap sebagai suplay nikel dan ikut mempengaruhi harga LME. Maklum Indonesia penghasil nikel terbesar dunia. Pada kenyataannya hampir sebagian besar nikel yang diperdagangkan itu barangnya tidak ada. Terkesan semacam perdagangan uang crypto. Phisiknya tida ada. “ Kata Mia.


“ Terus kenapa sampai Ng kena kasus? dan dianggap skandal.


“ Nah yang jadi masalah. Ng terlalu tampil vulgar dengan gaya hidup hedonisme. Membeli perhiasan dari Louis Vuitton dan Luxlexicon dan untuk membayar tagihan kartu American Express yang berjumlah lebih dari $12 juta. Beli kendaraan mewah antara lain Porsche 911 GT3, Ferrari 488 Pista Spider, Lexus LS500, Aston Martin Rapide, Rolls Royce Phantom, dan Lamborghini Aventador SV. Belum termasuk apartement mewah di AS, Singapore dan Hong Kong. Karena itu dia mudah dicurigai dan jatuh dengan tuduhan penipuan bursa. “ Kata Mia.


“ Oh gitu..” Kata ira. 


“ Pemain hedge fund harus menjauh dari hidup hedonisme dan focus kepada pengembangan bisnis sebagai underlying. Kalau Ng hidup humble tidak akan ada kasus. karena semua orang yang terlibat happy kok. Bagaimanapun investor kakap motif nya tidak melulu profit, bisa saja cuci uang lewat produk hedge fund. Mereka perlu underlying untuk bisa layering uangnya dan kemudian mereka placement ke sektor real.  Walau karena itu uang mereka hangus 30% engga ada masalah.” Kata Mia. 


Florence dan Ira bengong. 


" Hidup ini " Lanjut Mia. " Orang yang hedonisme ummnya egois. Tidak peduli dengan kepentingan orang lain. Namun, kebahagian dirinya adalah segala galanya. Bahkan mereka rela orang lain menderita demi kesenangan yang didapatkan. Para pengusaha rente, selebriitas dan pejabat, politisi mudah sekali kena penyakit hedonisme ini. Mereka tidak pernah merasa puas. Meskipun mereka telah memperoleh banyak uang dan kekuasaan, rasa hormat tetapi mereka akan selalu merasa kurang. Bahkan kalau kaya berusaha menjadikan anaknya juga kaya seperti dia. Kalau dia presiden ingin pula anaknya jadi presiden. Kalau anggota DPR, ingin juga anak atau istri jadi anggota dewan. Ya nepotisme berangkat dari adanya hidup hedonisme. Buruk laku memang. 


Mereka hanya berfokus pada kepuasan nafsu. Membeli atau berbelanja sesuatu berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan. Gaya hidup boros. Itulah kesombongan. Karena mereka menilai orang lain berdasarkan harta dan penampilan fisik. Sehingga gaya hidup mewah dan kesenangan belaka menimbulkan perasaan lebih baik dibandingkan orang lain. Tanpa disadari mereka berdiri diatas pondasi yang rapuh. Kerakusan telah membuat mereka tidak bisa disiplin dengan cash flow. Akibatnya trust hedge fund yang bergantung kepada cash flow runtuh. Ya dampaknya sistemik. Itu sudah bisa ditebak dari awal. Karena s
ecara spritual sebenarnya mereka udah bangkrut.


Florence dan Ira bengong. 


“ Kok dia ngerti banget “ Tanya Ira ke Florence. Saya senyum aja.


“ Dia team hedge fund si Ale. Dia lebih banyak di luar negeri. “ Kata Florence.


“ Berapa usia kamu ? tanya Ira ke Mia.


“ 34 tahun, tante.” jawab Mia dengan sopan.


“ Udah menikah ? 


Mia menggeleng dan tersenyum. 


“ Hampir semua team Ale yang perempuan tidak ada yang menikah. Mereka udah tajir. Gaji mereka dalam USD. Setahun udah enam digit. Secara financial mereka secure dan lingkungan pergaulan kelas dunia. Mana ada lagi mikir pria. ” kata florence. Saya senyum aja.


“ Dan kamu sangat humble dari segi penampilan” Kata ira.


“ Ayah ale yang didik saya untuk hidup humble. Kami satu team semua patuh dengan Ayah Ale..” kata Mia.


Saturday, February 24, 2024

Harga diri dan rasa hormat

 


Sejak tahun 2003 aku hijrah bisnis ke China. Sejak itu aku diskonek dengan teman bisnisku di Jakarta. Tidak ada lagi yang mau dibicarakan. Toh mereka juga sibuk dengan dirinya masing masing. Belum tentu mereka merindukanku. Setelah krismon semua orang berusaha melakukan tranformasi bisnis atau reorientasi bisnis. Tidak lagi mengandalkan APBN, tetapi kepada kreatifitas mengelola sumber daya dan pasar. 


Aku duduk santai di lounge executive hotel bintang V sambil menikmati secangkir kopi dan rokok. Kadang aku berlama lama dalam kensendirian sampai aku bosan dan pulang ke rumah. Keliatan dari jauh langkah wanita kearahku.  Ah ini pasti sales asuransi. Kenapa di hotel bintang V ada sales berkeliaran.  “ Maaf, apakah anda bernama Robert ? tanyanya. Saya menggeleng. 

“ Terimakasih. “ Katanya dengan setengah membungkuk. Sopan dan berkelas wanita ini.


Dia duduk tidak jauh dari table ku. Mungkin dia menanti pria bernama Robert. Berkali kali waitress mendatangi table nya. Dia hanya menggeleng. Mungkin dia tidak ingin pesan minuman sebelum tamunya datang. Hampir satu jam, wanita itu akhirnya berdiri. Dia menoleh kearah saya. Tersenyum.” Tamu nya engga jadi datang ya ? tanyaku. Dia mengangguk.


“ Duduk sini aja. “ Kataku memberanikan diri. Sepertinya dia ragu menerima tawaranku. Aku biarkan dia ragu dan juga tidak peduli kalau dia menolak. Itu hanya tawaran spontan. Tetapi dia justru membuat keputusan datangi tableku.  “ Kemarin saya janjian dengan Pak Robert di sini. Dia tertarik membeli space pameran yang saya tawarkan.  Tapi..” 


“ Kenapa engga telp saja ke hape dia “tanyaku. Sekedar mengingatkan.  Ngapain menanti sesuatu yang tidak jelas. 


“ Sudah saya SMS, tak dibalas. Saya telp juga tidak dianggap. “ Katanya. Dan akhirnya dia menyerah setelah batas kesabaran dalam penantian. Hebat wanita ini. Petarung. 


“ Oh kamu sales space pameran? Kataku mengerutkan kening.


“ Ya pameran property “ jawabnya tersenyum. Dia etnis China. Usia mungkin belum 30 tahun.


***

Setiap aku ada di Jakarta setelah sekian lama di luar negeri. Seperti biasa aku SMS dia. When i am pray i know that God heard me. When i sent an massage,  i know that your read with a beautiful smile “ Tak berapa lama dia pasti respone. “ tempat biasa ya pak. Boleh Mia datang? 


“ Datanglah” replyku. 


Seperti biasa dia selalu datang membawa buah tangan. Ada saja yang dia berikan. Kadang dia bawakan kue.  Dia tahu aku suka kue pukis. Dia bungkus dengan rapi saat menyerahkan kepadaku. Tak terasa hubungan kami sudah berlangsung setahun. Menurutku dia naif. Kalau dia berharap lebih dariku, itu jelas tidak mungkin bisa deal. Aku pria berkeluarga dengan usia diatas 40 tahun. Aku sudah bertemu dengan banyak wanita dengan beragam model, baik di dalam maupun di luar negeri. Sampai kini aku tidak pernah terjebak dalan love affair. Hanya sebatas berteman saja.  Dan lagi kehidupan rumah tanggaku baik baik saja. Tidak ada alasanku untuk selingkuh.


Saat bertemu tidak ada yang penting kami bicarakan. Aku juga tidak antusias ajak dia ngobrol. Dia senang aja aku diamkan. Aku lebih suka nonton TV yang ada di lounge itu. Apalagi saat itu sedang heboh kasus Century Gate. 


“ Seperti biasanya kepemimpinan seorang presiden diuji negarawannya saat krisis terjadi. Masalah century itu memang harus cepat diambil keputusan agar tidak berdampak sistemik. Kita punya pengalaman tahun 1998. Tentu semua pihak tidak ingin itu terjadi” Kata Mia saat nonton acara Talk show TV. Sepertinya dia bicara sendiri tanpa harap aku meresponse. Aku meliriknya. Aku terpesona dengan wawasannya.


“ Apa pendapat kamu soal hak angket DPR dalam kasus century ini ? Tanyaku 


“ Itu akan jadi legacy bagi kepemimpinan SBY. Bahwa dia berani membuka jalan politik menyelidiki kasus ini. Itu bukti dia seorang Demokrat sejati dan kalau akhirnya jadi kasus hukum itu semakin mengukuhkan dia sebagai pembela trias politica. Ini akan jadi inspirasi bagi President berikutnya. “ kata Mia.  Setelah berkali kali ketemu, entah kenapa baru kali ini aku ingin tahu banyak tentang Mia. “ Kamu tadi kuliah dimana ? Tanyaku. Dia jawab dengan santai. Jadi aku tahu dia lulusan PTS.


Akhirnya kami berdiskusi. Oh ternyata dia memang teman diskusi yang enak. Tidak memaksakan argumennya untuk aku terima. Dia lebih banyak menerimanya. Mungkin dia terpesona dengan wawasanku. Saat sedang asik bicara,  ada suara dari samping menegurku “ Ale, sedang di jakarta ? Kata Faisal. Temanku. Dia pejabat BUMN. Aku hanya tersenyum. Tapi Mia, nampak seketika wajahnya pucat saat Faisal menatapnya. Faisal tidak ingin bicara banyak denganku. Hanya sekedar sapa. 


***

Tiga bulan kemudia aku pulang ke Jakarta dan seperti biasa aku SMS Mia. Tapi tidak dia tidak reply SMS ku. Seminggu di Jakarta, 7 kali aku SMS dia tidak reply. Aku telp hapenya, ternyata nomornya sudah tidak aktif lagi. Ada apa ? apakah dia baik baik saja.? Semoga ya. Satu waktu aku secara koinsiden aku bertemu dengan Faisal di lounge executive hotel. “ Itu Mia mangkal di Hotel ini ya? baru tahu gua.” kata Faisal. 


“ Mangkal? Apa maksud kamu. Apakah Mia PSK? “ Aku terkejut.


“ 2 tahun lalu gua pernah booking dia. Yang atur Alex” Kata Faisal. Aku terdiam. Tidak tahu apa yang harus aku katakan. Artinya selama setahun lebih aku berteman dengan PSK yang tidak pernah menjual dirinya kepadaku. Mungkin saat dia bersamaku, beberapa temanku yang melihatku di lounge, tahu aku sedang booking PSK. Mungkin Mia merasa bersalah. Atau  bisa juga diayakin aku akan tahu profesi dia dari Faisal. Sehingga dia memilih diskonek denganku. Nomor Hape dia ganti. 


Tapi bagaimanapun, aku tidak merasa rendah berteman dengan Mia. Toh aku bukan pelanggan. Teman satu hal, profesi lain hal. Aku tidak diskriminasi profesi atas alasan moral. Setiap orang punya sisi gelap yang dia berhak rahasiakan dihadapan orang lain. Entah mengapa aku jadi tertantang untuk mencari Mia. Aku tahu alamatnya. Beberapa bulan lalu, saat hujan deras, aku minta supirku antar dia pulang dan Aku memilih pulang naik taksi. 


Saat aku sampai di alamat rumahnya. Ternyata itu tempat kos. Temannya beri tahu bahwa Mia sudah tinggal di mess untuk persiapan jadi TKW ke Hong Kong. Aku segera meluncur ke kawasan jakarta barat menemui alamat mess nya. Dia sempat terkejut saat aku datang. “ Kamu kerja sama saya aja” kataku menawarkan peluang tanpa bertanya mengapa dia ada di mess itu dan juga tidak tanya soal profesi dia dulu. “ Kalau kamu mau, datanglah ke alamat ini” kataku menyerahkan kartu nama dengan menulis catatan dibalik kartu nama itu. “ Temui ibu Yuni? Tanyanya. Aku menganguk. 


Mia menatapku lama dan akhirnya dia  menangis tersedu sedu. “ Sejak papi meninggal, mia tidak punya siapa siapa lagi. Dua tahun lalu Mia pernah terjerumus jadi PSK. Tetapi itu hanya untuk bisa selesaikan kuliah. Setelah tamat kuliah, Mia kerja benar. Dapatnya hanya salesman. Tetapi sulit sekali dapatkan uang sebagai salesman. Makanya mia ngelamar jadi TKW di Hong kong.” katanya dengan airmata berurai. Aku peluk dia untuk menentramkan hatinya. “ Besok Mia temui bu Yuni. Terimakasih pak..” katanya. Aku tersenyum puas. 


Bagiku Mia tipe wanita pemberani dan tidak manja. Dia nerani ambil resiko terburuk menjadi PSK demi survival dan berani keluar sebagai PSK demi harapan yang lebih baik. Dia punya resilient untuk itu. Beda dengan pengecut yang selalu menyalahkan keadaan tanpa berani berubah dan selalu berharap dimanja dan dimudahkan.  Pengecut akan mati sebagai pecudang, dan mati berkali kali..


***

Tiga bulan kemudian aku dapat kabar dari Yuni. Bahwa Mia diterima di Harvard business school.  Aku memang memaksa dia untuk kuliahn lagi. Sebenanya itu tantangan yang mission impossible. Apalagi aku minta dia selesaikan paket pendidikan financial engineering. Tetapi entah bagaimana Yuni motivasi dia, akhirnya dia bisa diterima di Harvard. Mia berangkat ke Boston, AS tahun 2010.  Dia lulus dengan cemerlang tahun 2012. Dia langsung aku tempatkan di NY pada AMG Asset Management Group. Dia magang dibawah binaan Tom. 


Tahun 2015, Mia masuk dalam team shadow ku untuk bisnis Private Equity. Mia terlibat dalam team fundraising aksi aquisisi dan merger di luar negeri. Dia bersama dengan teamnya, Dhea, Presilia dan Mirna memang jago dalam merancang produk hedge Fund. Selama itu dia jarang di Indonesia. Setiap penugasan dibawah kendali proxy ku: Yuni, Victor. George, dan Tom. Namun secara personal hunganku dengan mereka tetap seperti bapak dengan anak. 


***

Tahun 2024

Waktu pulang saya mampir ke Roxy makan soto betawi kaki lima. Saya didampingi Mia. “ Tadi kan bapak udah makan. Kok makan lagi? 


“ Engga kenyang tadi. Kebanyakan ngobrol dengan teman teman” Kataku. 


Ada anak perempuan menawarkan tissue. Mungkin usianya 10 tahun. Saya beli satu. Mia bayar pakai uang pecahan Rp. 100.000. “ Ambil aja untuk kamu kembaliannya” Kata Mia. Anak kecil itu menyalami Mia dengan mencium punggung tangannya. 


“ Kamu sekolah nak” tanyaku


“ Ya om. Kelas 2 SD.” Katanya. Jam 8 malam dia masih bertarung untuk hidup dan sementara anak anak lain seusia dia mungkin kini sudah tidur.  Anak itu pergi berlalu. 


“ Hidup sangat keras menempanya. Semoga dia jadi wanita hebat kelak” katalu sambil makan.


“ Mia juga kalau engga ketemu bapak, entah jadi apa sekarang. Tetapi berkat bapak, MIa bisa jadi team international. Lebih 10 tahun kerja sama bapak sama seperti 1 abad. Keras banget didiknya. Kadang kata katanya kasar dan menyayat hati. Tetapi karena itu Mia bisa tangguh dan engga mudah baper, terutama kepada laki laki. Dengan secure income dan skill mumpuni dalam financial engineering, Mia punya free will, dignity dan respect. Thanks pak” 


“ Mia “ seruku.” Saya didik kamu dengan keras agar kamu tahu dimana kamu berdiri dan memaksa kamu keluar dari fitrah kamu. Menjadi wanita cerdas, persistence dan resilient“ 


“ Ya pak..Mia sadari dari awal niat bapak baik” kata Mia.


“ Karena sisi terlemah wanita itu adalah ingin dimanja dan ingin serba mudah. Makanya dia sangat berharap dan bergantung kepada pria. Sampai mati dia tidak akan pernah dewasa.  Saya tidak memanjakan tapi saya juga tidak pelit untuk mendidik kamu jadi hebat. investasi training kamu mahal banget. Belum lagi saya harus bersabar sampai kamu siap bergabung dengan team sirgala saya di luar negeri. Namun hasilnya saya punya team hebat sehebat kamu, Mia. “ kata saya tersenyum.


“ Saya dapatkan kamu seperti sekarang ini  tidak gratis dan kamu juga bisa seperti ini tidak mudah, kan. Artinya, hubungan kita hubungan equal tanpa perlu ada yang merasa inperior atau superior. Jadi sebaiknya menikah lah. Cari pria yang bisa membuat kamu damai dan tentram meraih sorga Tuhan" kataku membelai kepalanya dengan tulus. Mie berlinang air mata dan memelukku. " Terimakasih ayah.."


***Nama dan tempat fiksi belaka.

Jangan melewati batas..

  Tahun 2013 september, Holding Company yang aku dirikan sejak tahun 2006 berada dibawah pengawasan dari pihak yang ditunjuk oleh konsorsium...