Saturday, May 18, 2024

Jangan melewati batas..

 






Tahun 2013 september, Holding Company yang aku dirikan sejak tahun 2006 berada dibawah pengawasan dari pihak yang ditunjuk oleh konsorsium lender. Wakil lender ada di perusahaan sebagai watchdog. Itu akan berlangsung sampai kasus gugatan perdata terhadapku dari Eropa selesai. Menggambarkan situasiku saat itu, tepatnya perang. Antara relasiku yang predator dengan aku pendatang baru dalam bisnis hedge fund. Walau lawan ku punya uang dan kekuasaan untuk mengalahkanku, namun Aku  ada Tuhan Yang Maha Penolong. Aku yakin selagi aku benar, Tuhan akan menjagaku.


Entah mengapa akhirnya aku menerima tawaran dari  Stanley. Aku tahu reputasi dia tidak bagus dalam bisnis. Apalagi dia terhubung dengan bisnis underground shark loan para gangster. Saat itu aku terdesak butuh dana untuk bayar team lawyer menyelesaikan kasus di pengadilan. Rekening trustee ku  di block oleh pengadilan. Aku tidak bisa menggunakan uang perusahaan untuk melewati proses perang di pengadilan.  Ini masalah personalku. Engga ada kaitannya dengan korporat. Disaat itulah Stanley menawarkan business yang too good to be true. Ya aku ambil peluang itu.


Tahun 2014 Januari, dari Hong Kong aku terbang ke London untuk bertemu dengan George. Aku tidak mau kedatanganku diketahui oleh komunitas financial yang ada dalam network business ku. Walau sekitar Threadneedle Street terdapat beberapa kafe dan restoran. Aku memilih bertemu dengan George di alun alun menghadap gedung Royal Exchange yang lama. Ini kawasan Financial center di London. Tidak jauh dari kantor George.


“ Ini perusahaan beralamat di rumah. “ Kata ku menyerahkan dokumen perusahaan dalam amplop. “Namun izin lengkap. Terdaftar di offshore. Tugas kita hanya bagaimana memindahkan uang dari perusahaan  di China ke rekening perusahaan ini di bank yang ada di London. “ Sambungku. George menyimak. “Team victor di Moskow akan terlibat membantu kamu menyiapkan underlyng dalam transaksi trading  agar kamu mudah buka rekening di bank” Lanjutku.


“ Jadi uang tidak langsung dikirim dari China? Tanya George menegaskan. 


“ Ya dari China uang akan di transfer ke rekening bank di Budapest atas nama SPC, offshore company dengan nominee shareholder.  Tetapi kontrak trading dengan perusahaan Victor di Moscow. “ Kataku.


“ Jadi rekening yang ada Budapest itu hanya designated account aja, untuk kemudian dikirim ke perusahaan di London.”  kembali George menegaskan.


“ Ya.” kataku lirih. George menatapku dari samping. “Saya perlu uang sedikitnya USD 20 juta untuk selesaikan kasus saya di Hong Kong dan Swiss.” Sambungku. Akhirnya dia merangkulku.” B, saya tahu kamu ada masalah. Saya akan selalu disisimu. Kita lalui masalah ini bersama sama. Kita akan lakukan ini dengan clean and clear. Semua follow by rule. Saya akan dapatkan bank di London untuk kerjasama. ” Ujar George menentramkan hati. Dia adalah sahabat dan juga mitraku dalam business Asset Management. 


***

Steven datang menemuiku di Singapore. “ B, kamu deal dengan Stanley” Tanyanya mengerutkan kening. AKu terkejut. Bagaimana Steven bisa tahu. Walau Steven adalah mitraku dalam bisnis namun tidak seharusnya transaksi ini bocor keluar.


“ Bagaimana kamu tahu ? tanyaku.


“ Ah B, Stanley itu pengusaha underground. Dia tidak akan selesai dengan deal yang ada. Dia tahu kamu punya reputasi dan tahu urusan dia bukan hal yang sulit kamu kerjakan. Target nya adalah memeras kamu terus menerus. “ kata Steven dengan wajah serius. Aku terhennyak. OH Tuhan. Karena aku terjepit kadang sikap rasional dan prudent aku abaikan saja. Untung ada sahabat yang peduli. Tidak aneh kalau Steven tahu soal bisnis detail dari Stanley. Karena dia juga bisnis judi dan terlibat dalam putaran uang judi yang network nya sebagian besar mereka yang berbisnis underground.


“  Kontrak kamu dengan Stanley harus dibatalkan. “ Lanjut Steven.


“ Gimana caranya ? tanya saya mengerutkan kening.


“ Network saya di China mengatakan bahwa pemilik dana itu adalah Su. Dia memberikan mandat kepada Stanley. Saya akan atur pertemuan kamu dengan dia. Saya yakin dia lebih percaya dengan kamu daripada dengan Stanley. “ 


“ Ok lakukan itu. “ jawabku cepat.


“ Setelah itu..” Steven terhenti bicara.


“ Apa ? Kejarku.


“ Mohon izin agar team Victor bisa selesaikan Stanley dan gangnya.” Kata Steven. Aku segera hubungi Victor agar bertemu denganku di Bangkok. Kepada George aku tidak memberikan informasi dan tugas baru. Karena posisinya masih stand by. 


***

Hanya butuh sehari setelah Steven mengirim kontaknya untuk mengatur pertemuanku dengan Su. Langsung setuju untuk bertemu denganku. “ Walau tidak pernah ketemu, tapi saya tahu reputasi  B.” katanya kepada Steven. Pertemuanku dengan Su diatur oleh Steven. 


Su, pria dengan penampilan sederhana. Usianya belum 50 tahun. Namun dari matanya nampak cerdas dan keras. Dari pembicaraan dengan Su, aku tahu bahwa urusannya tidak sederhana seperti kontrak dengan Stanley. Ternyata dana itu berasal dari perdagangan minyak antara China dengan Iran. Perusahaan yang akan terima dana di London itu terhubung dengan Pengawal revolusi Iran. Aku tidak mungkin melibatkan George soal ini. Sangat berbahaya. Ini sudah politik. Maklum Iran kena embargo untuk cross border keuangan. 


Su sangat berharap pertemuan itu bisa berlanjut dengan kontrak.  “ Saya dapat informasi A1, kamu qualified untuk deal dengan saya’” Katanya. Dia sangat ingin kerjasama. Aku akan segera menghubunginya kembali.


Dari Beijing aku terbang ke Bangkok untuk bertemu dengan Victor. Steven langsung pulang ke Markasnya di Macau. Setelah memberikan briefing kepada Victor untuk tugasnya selesaikan Stanley, aku terbang ke NY untuk bertemu dengan Scot sahabatku yang punya koneksi dengan otoritas financial di AS.


“ Saya akan terbitkan MTN dengan cashback sebagai collateral. Cash berada di bank first class. Tetapi pemilik cash nya perusahaan offshore terdaftar di Budapest. Saya butuh likuiditas dari investment banker AS yang terdaftar di Eropa. “  kataku menawarkan peluang. Itupun setelah aku cerita apa adanya tentang asal usul uang itu. Scot  terdiam lama. Dia bukan hanya sahabat tetapi lebih dari itu dia adalah mentor ku dan juga ayah angkatku. Tahu sekali akan kemampuan otak reptil ku. Bantuan yang kuharapkan sebenarnya bukanlah likuiditas tetapi proteksi dengan keterlibatan investment banker AS.


“ Diskon 30%, Saya hanya minta 10% saja.” Kataku provokasi Scot.


“ B, saya engga peduli uang. “ Scot mengibaskan tangan. “ Saya tahu dalam dirimu ada kebaikan, spiritualitas, dan moralitas. Tetapi itu bukan ruang hampa tanpa batas. Ada aturan agama  dan budaya yang membatasi. Saya engga mau karena ini kamu melewati batas. Sekali kamu lewati batas, kamu tidak akan pernah kembali lagi. Kamu akan bangkrut secara spiritual. Pahami itu. Kamu anak saya” Nada schot keras. Aku diam saja. Tak ingin bicara lagi. Aku pasrah.


  Ok “ kata scot kemudian. Aku berharap “ Saya akan bantu. Tetapi sekali ini saja. Jangan lakukan lagi setelah itu. Semua jejak hapus”


“ Yes Sir.” kataku tegas.


Besoknya Scot memberitahuku bahwa dia sudah dapatkan commitment dari investment banker di Eropa. Siap membeli MTN cashback via 144A. 


Aku kembali ke Beijing dan minta Steven dampingi aku kontrak dengan Su.  Seminggu kemudian aku dapat kabar dari Victor tugasnya selesai dengan Stanley. Victor aku minta kembali ke Moscow untuk koordinasi dengan Budapest. Sebulan kemudian, pengiriman uang dari China ke rekening perusahaan yang ditunjuk oleh Su di London terlaksana. Walau Su tetap minta agar aku melanjutkan transaksi, tetap aku tolak. Aku ingat pesan Scot. Aku tidak ingin melewati batas diriku. Cukup sekali aja. Closed file. Aku yakin Su punya banyak cara dan network untuk terus melanjutkan transaksi ini tanpa aku. 


" B, dengan keterlibatan investment banker AS, kamu aman. Karena embargo Iran itu datang dari AS. Engga mungkin mereka menghukum korporat nya sendiri. Apalagi dari bisnis ini ada fee besar. Semua pasti kebagian lah" Kata George saat usai transaksi ini. Walau dia tidak aku libatkan tapi dia monitor transaksi ini dengan baik.


Dari hasil transaksi itu, aku dapatkan uang cukup untuk membiayai kasus perdata di pengadilan. 4 tahun kemudian atau tahun 2018 kasus dimenangkan oleh ku di pengadilan Hong Kong dan Swiss. Aku bisa kembali mengola holding. Tahun 2018 juga perusahaan  di London yang terhubung dengan Iran terkena investigasi.  Skandal meledak, namun tidak sampai dibekukan. Tetap bisa beroperasi tapi dalam pengawasan. Tahun 2024 resmi dibekukan. Pihak  yang terlibat kena sanksi semua. Aku selamat berkat patuh kepada Scot untuk tidak rakus dengan melewati batas..

Friday, May 10, 2024

Monster pemangsa

 



Sehabis meeting dengan Michael Chang, saya tatap James cukup lama. Dia sempat bingung dan salah tingka karenanya. Namun akhirnya  saya tersenyum seraya berdiri menghadap kaca lebar. Menatap dari kejauhan penorama harbour Hong Kong. Tak berapa lama datang Kang dan Lee. Mereka berdua membungkuk depan saya. Saya perhatikan mereka berdua sejenak“ Lakukan sekarang! “ kata saya tegas. Mereka mengangguk dan permisi pergi.


James mendekat kepada saya. “ B, itu tadi kan Lawyer dan Shadow banker. Mereka kan mitra dari Michael Chang. Ada apa ? “ Tanya James. 


Saya diam saja. 


Akhirnya James pergi dari hadapan saya. Dia paham. Saya sedang ingin sendirian dan tak ingin bicara. Saya kembali ke meja kerja. Saya baca laporan. Tak terasa berlangsung 1 jam. Saya minta sekretaris siapkan kendaraan. Saya mau pergi Sauna di Conrad. Sebelum pergi ke sauna. James datang dengan wajah cemas.” B, saya barusan dapat telp. Michael dilarang masuk kantornya. Karena loan call dia lewat shadow banker di call. Dia harus serahkan semua konsesi tambang dan smelter nya. Mengapa?


Saya diam saja.


“ Bukankah dia mitra kita. Sudah sekian lama menjadi supply chain kita. Dan sangat setia dengan kamu. Mengapa ini bisa terjadi.” Tanya James.  


Saya diam saja. 


James menatap kosong kepada saya dan akhirnya dia mengusap kepalanya dengan kedua tangannya. Saya biarkan dia dengan dirinya sendiri. Saya terus keluar ruangan dan pergi sauna.


Belum sejam di Sauna, James dan Michael datang ke ruang sauna. Michael membully saya dengan kata kata kasar. Saya segera keluar dari kolam air hangat dan pakai kimono. Dia menendang saya. Tapi belum sampai kakinya ke tubuh saya, saya sudah sapu duluan kakinya. Dia terjatuh. Saya dirikan. Dia membungkuk dengan takut.Saya tersenyum. Dan memeluknya. Akhirnya dia berlalu.


“ Ada apa dengan dia, B? kata James dengan sejuta tanda tanya akan sikap saya.


“Jelaskan ke saya hubungan dia dengan SIDC ? kata saya dengan tatapan keras.


“ Dia punya konsesi tambang di Iran dan Afrika. Kita sebagai PI dan juga offtaker buyer. Karena itu kita dapat dukungan supply chain dari konsesi dia.” Kata James.


“ So… Ini apa ? kata saya memberikan laporan statistik delivery dan outstanding PI yang belum di delivery.


“ Masalahnya audit lingkungan memang membatasi operasi tambang. Ini masalah ESG dan international rule “ kata James.


“ Terus apa ini? kata saya menyerahkan bukti shipment ke Eropa dan AS. “ He fuck you sebagai CEO SIDC." Kata saya dengan keras. 


Jemes terkejut. 


"  Darimana kamu dapatkan dokumen itu? Kata James melihat dokumen shipment. 


" Dia sengaja bayar pegiat lingkungan untuk ributin konsesi dia agar dia punya alasan PI kita tidak bisa kerja full. Sementara melalui pelabuhan lain dia supply ke Eropa dan AS. Tapi dia lupa. Saya punya mata dan telinga. Baik di pemerintahan maupun di pesaing. Saya punya team shadow untuk tahu kelakuan dia. " Kata saya sambil hisap Cigar di tepi kolam air hangat.


“ Tapi B, bagaimanapun awal awal produksi sampai 8 tahun dia sudah berjasa besar kepada SIDC. Kita dapatkan sumber daya dengan ongkos sangat murah. Wajarlah setelah dia besar, dia bersikap seperti itu “


“ Baik.” Saya mengangguk “ Wajar juga kalau saya  membuat dia bangkrut sekarang “ Kata saya lirih.


“ Tapi..ini soal moral B.” 


“ James “ kata saya menghampirinya, duduk di sebelahnya. ” Ketika saya sholat hanya ada saya dan Tuhan saja. Tetapi setelah sholat, bagi saya manusia itu sekutu yang baik dan tentu juga musuh yang berbahaya. Saya harus commit ketika dia jaga fair play. Semua modal awal dia dari saya. Semua akses financial dia dari saya. Kurang apa dukungan saya. Namun saya juga siap tarung ketika dia mau mangsa saya. Saya fokus ke diri saya saja. Engga ada urusan dengan perasaan saat bertarung dengan nasib saya. Apalagi persepsi moral yang absurd. Hidup hanya sekali dan selesai. Mengapa kita terbawa suasana hati, Pahami itu. Hidup bukan melodrama. “Kata saya menepuk pundak James


Paham saya. Maafkan saya karena gagal memahami kamu” Kata James seraya  membungkuk depan saya. 


“ Engga perlu minta maaf. Kamu CEO SIDC dan tugas kamu kepada menagement process dan business process. Saya punya team shadow untuk awasi yang tidak terjangkau management. Michael yang mengawali perang dan ingin jadikan SIDC pecundang. Soal Perang itu urusan saya dan saya yang harus mampu mengakhiri nya“. kata saya


***

Saya undang makan siang Michael Chang. Dia datang bersama james. Saya sambut dengan senyum ketika dia sampai di table. Dia membungkuk depan saya sebelum duduk. “ Maafkan saya kemarin. Saya tidak peduli kamu bully. Emosi saya tidak akan terpengaruh. Karena saya sadar kamu sedang dalam keadaan lemah. Itu biasa saja. Namun ketika kamu bergerak berniat menyerang saya , saya bereaksi cepat. Itu replek alam bawah sadar. Maklum saya berlatih bela diri lebih dari 10 tahun. Tidak bisa saya kendalikan kalau ada serangan phisik.” kata saya dengan rendah hati.


Michael mengangguk “ Maafkan saya juga B. Saya terpancing ingin cepat besar. Sehingga memunggungi kamu. Sekarang saya sudah bangkrut. Perusahaan tambang dan smelter saya sudah diambil alih oleh Lee. Maafkan saya “ katanya.


Setelah Michael pergi, tinggal saya berdua james.


“ Bagaimana dia bisa terjebak shark loan dengan Lee? tanya James.


“ Itu karena dia bertaruh di bursa future trading. Dia merasa menguasai sumber daya sehingga dia mau kendalikan harga mineral tambang. Saya tahu. Selama dua tahun dia sukses kendalikan harga. Dia sudah dalam posisi mengabaikan saya. Wajar lah. Ya terpaksa saya hadapi perang di pasar future. Hampir setahun saya pelajari aksi dia. Dan saya berhasil arahkan dia deal dengan Felocy yang menyediakan uang untuk transaksi future. Karena itu dia terjebak ketika harga mineral tambang terus naik.


Dia terpaksa harus delivery phisik. Karena kadar kualitas mineral tambangnya di bawah market, ya terpaksa dia beli di market dengan harga tinggi. Diapun terjebak shark loan dengan Lee lewat skema REPO saham. Saat lee beri dia pinjaman nilai saham sebagai collateral hanya 30%. Tapi karena begitu besar kewajiban delivery harga sahamnya jatuh di market. 30% saham tidak cukup lagi untuk collateral. Dia harus TOPUP collateral sampai tidak tersisa lagi saham yang dia punya. “ Kata saya dengan santai sambil makan.


“ Dan Felocy itu ternyata teman player hedge fund kamu sendiri. Kamu giring dia ke sarang Serigala. Untuk dimangsa rame rame” Kata James dengan tersenyum. Saya diam saja. Hak jemes menilai apa tentang saya. “ Perusahaan Lee itu shadow banker yang juga terhubung dengan kamu sebagai pengendali” Lanjut James. Saya diam saja.


“ James. “ Seru saya. “ Walau saya dukung Michael berbisnis tambang dari nol. Saya tidak intimidasi dia dan tidak merasa superior. Ketika bisnis dia sudah besar, dia berhak menentukan pilihan sendiri. Tentu termasuk mengendalikan saya sebagai offtaker buyer dan pemilik PI. Saya tidak kecewa selagi dilakukan secara terbuka. Karena itu situasi yang sudah saya prediksi dari awal ketika saya siap mendukung dia. Tetapi jangan khianati saya. Itu sama saja tabuh genderang perang.


Dari awal saya tahu. Michael memang punya ambisi besar. Dia pekerja keras. Dia sukses, tapi kesuksesan itu tidak bisa menutupi kelemahannya. Apalagi peran istrinya sangat besar memperlemah dia. Apa ? rakus. Kerakusan itu membuat dia buta siapa lawan dia. Ya saya. Orang yang membesarkan dia. Kalau saya mudah membesarkan dia tentu mudah juga saya hancurkan dia. Kini dia membayar kerakusan itu dengan mahal. Bangkrut! Saya tidak benci dia. Tapi saya sedang memberikan hikmah kepada dia agar hidup jangan rakus” kata saya


James  mengangguk. 


Hening. 


Saya biarkan James dengan pikirannya menerawang entah kamana. Saya hisap cigar.


“ Ya rakus. " Terdengar lagi suara James. " Sifat rakus itu bukan hanya mitra dan karyawan yang digilas.  Bahkan menurut Milton Friedman bila perlu negarapun dirantai tangannya agar kebebasan pasar memberikan peluang kerakusan tanpa batas. George Soros kemudian menyebut pandangan macam itu fundamentalisme pasar; Paul Krugman menamakannya absolutisme laissez faire. “ Kata James memperluas makna rakus yang melanda dunia.


Saya mengangguk. 


“ Tapi ..” Kata James “ Pandangan Amartya Sen lain. Dia berbicara tentang perlunya perikemanusiaan, keadilan, kedermawanan, dan semangat bermasyarakat. Dan itu adalah sifat-sifat yang tak menentang Pasar. Mereka justru diperlukan Pasar agar berjalan beres. Di China standar moral itu masih di pegang dan dikawal pemerintah.  Jarang sekali sengketa bisnis diselesaikan di pengadilan yang berongkos mahal. Semua bisa diselesaikan dengan out of the court, musyawarah”


“ Seperempat abad yang lalu “ Lanjut James “ China sudah menyadari bahayanya kapitalisme tanpa regulasi. Mengapa? ketika kapitalisme bisa meyakinkan setiap orang bahwa ia dapat mengabaikan moralitas dan semangat bermasyarakat, dan hanya mengandalkan gairah mengejar kepentingan diri, sistem itu akan hancur dengan sendirinya. Baca dech buku Adam Smith, sang Nabi kapitalisme. Para penerus Adam Smith, telah keliru bukan karena sang Nabi salah. Mereka keliru karena Smith, dalam bukunya, The Theory of Moral Sentiment, tidak menganggap kehidupan bersama adalah sesuatu yang hanya dibentuk oleh Pasar, oleh kepentingan diri dan motif mencari untung. Bukan. Tetapi public spirit,  Kata James.

“ Kini memang terbukti. Pasar yang hanya mengakui bahwa rakus itu bagus pada akhirnya memaksa the fed naikan suku bunga. Pasar obligasi Negara dan korporat berbunga tinggi. Disaat likuiditas ketat, investor menentukan yield yang mereka suka. Negara dan korporat harus bayar mahal. Jelas, akibatnya bukanlah cuma sekedar mekanisme pasar yang menjerat. Yang tak kalah rusak akibat bunga tinggi dan likuiditas ketat adalah semakin rentan nya sistem perbankan. Padahal sistem uang fiat itu menjadikan bank sebagai agent of development. “ Kata saya.

“ Sekarang lucunya dengan cara China yang sangat kokoh menjaga nilai nilai  institusional di luar Pasar. Malah Dunia anggap China tidak demokrasi. Karena market regulated, termasuk kendali ketat terhadap kurs dan mata uang. Aneh. Padahal itu perlu dijaga terus menerus agar pembangunan untuk semua bisa sustain. “ Kata James.

“ Tapi di luar China itu tak mudah, Problem besar dewasa ini di negara demokrasi, dari mana nilai-nilai itu akan datang lagi dan bagaimana akan dilembagakan. Siapa yang akan secara sistematis menanam pohon, menegakkan rambu jalan, membuat perigi bersama? Bukankah kini public spirit nyaris tipis dan pengertian berbagi dirusak oleh ketimpangan sosial dan korupsi? Ini era si rakus udah menjelma menjadi moster pemangsa. Apa bisa menjinakan monster ? I dont think so” “ sambung James. Saya senyum aja. Inilah tragedi dan inilah kehidupan, yang tidak seperti melodrama.

Monday, May 06, 2024

Kapitalisme universitas

 



Saya ada janji dengan teman banker untuk meeting di sebuah Hotel. Dengan menggunakan taksi saya menuju tempat meeting itu. Saya merasakan kendaraan berjalan dengan lambat dan tidak stabil. 


“ Bapak engga apa apa ? Tanya saya dengan kawatir.

“ Eh ya pak. Engga apa apa.” Kata supir dengan terkejut. 


“ Kenapa jalannya lambat.?


“ Ya pak. Maaf saya sempat bengong tadi. Baik pak. “ katanya kendaraan kembali melaju dengan agak cepat. 


“ Bengong kenapa ?


“ Hmmm “ Terdengar seperti ragu untuk mengatakannya. Saya diamkan saja. 


“ Saya bingung dengan anak saya. " katanya kemudian. " Sudah saya bilang engga usah melanjutkan ke universitas. Tetapi dia tetap ngotot juga. Seminggu lalu dia diterima di universitas negeri. Saya engga punya uang untuk bayar.” Katanya. Saya diam saja. Bayangan saya ada seorang anak yang sedang bertarung dengan nasibnya. Untuk masa depannya. Tanpa sedikitpun mengkhawatirkan akan keadaan ayahnya yang tidak ada uang. Tekadnya untuk sekolah lebih karena ingin perubahan terhadap nasib keluarganya.


“Anak bapak terima dimana ? Tanya saya kepada supir taksi.


‘ Ini pak. “ Kata supir taksi itu memperlihatkan dokumen kepada saya. Itu dokumen dari universitas yang menyatakan putranya lulus test. Dan syarat yang harus dipenuhi.


“ Pak, ini ada uang dollar. Bapak tukar di money changer. Jumlahnya cukup untuk bayar uang kuliah anak bapak” Kata saya ketika hendak turun. Di tas saya memang selalu ada uang dollar. 


“ Dan ini ongkos taksi saya.” sambung saya. Keluar dari taksi itu. Supir taksi itu mengejar saya “ Kenapa bapak bantu saya? 


“ Bukan saya. Tetapi Tuhan. Itu uang titipan Tuhan. Semoga bermanfaat. Saya doakan agar anak bapak bisa terus kuliahnya.”


Supir taksi itu menyalami saya dengan airmata berlinang. Saya pun berlalu. Bagi saya, putranya pantas mendapatkan itu. Dan selanjutnya tentu proses tidak mudah bagi dia yang miskin untuk  jadi sarjana. Ayahnya memang mengeluh dengan keadaan tetapi tidak menadahkan tangan. Itu pesan cinta dari Tuhan kepada saya. Dan lagi putranya terima di perguruan tinggi Negeri. Tidak mudah orang bisa masuk PTN. Lah saya aja gagal. 


***

Saat saya datang, Aling sudah lebih dulu datang bersama banker. Saya hanya mendengar saja.Yang bicara Aling. Usai pertemuan, saya minta uang cash ke Aling. Karena uang tunai di tas selempang saya habis. Aling serahkan uang tunai satu ikat yang masih ada seal bank. 


“ Tadi saya berikan uang ke supir taksi untuk bantu uang kuliah anaknya. “ kata saya. 

“ Semua ? Aling berkerut kening.

“ Ya berapa yang ada di tas, itulah yang saya berikan” Kata saya polos.

“ Kenapa segitunya. ?
Orang tua saya menasehati saya. Ada tiga hal yang kalau orang datang minta tolong tidak boleh menghindar, yaitu bayar sewa rumah, bayar biaya pendidikan, bayar biaya kesehatan.”

“ Mengapa ? 

“ Karena dia menggadaikan kehormatannya. Kehormatan itu diberikan Tuhan kepada dirinya. Karena tidak ada lagi yang dia miliki maka itulah yang dia gadaikan. Kalau sampai saya tolak maka itu sama saja saya menolak kehadiran Tuhan. Tak pantas saya menyembah Tuhan. Saya bukan orang kaya. Juga bukan orang mudah keluar uang untuk hal yang engga jelas. Tetapi untuk tiga hal itu, saya tidak bisa menolak.”


Aling termenung. 


“ Sejak berlakunya UU No. 12/2012 memang terasa mahal uang kuliah. Mahalnya UKT tentu ada hitungannya. Tetapi jelas hitungannya laba. ” Kata saya.


“ Padahal kalau berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 53 ayat (3) walau berstatus badan hukum namun tidak boleh keluar dari prinsip nirlaba. Status badan hukum itu lebih kepada cara mengelola dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikan, ya sejalan dengan Pasal 31 ayat (1) UUD 1945. “ Kata Aling.


“ Namun  sejak UU No.12 Tahun 2012, Pendidikan Tinggi menjelma menjadi lembaga kapitalis.. Entah apa landasan konstitusi dari UU ini.  “Kata saya.


“ Apa engga mikir pemerintah. Dampak biaya UKT yang mahal, membuat Angka Partisipasi Kasar Perguruan tinggi jadi drop. APK pada 2024 yakni 39,37% di bawah rata-rata global yang 40%. Bahkan, lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia, Thailand, dan Singapura. Artinya, masih ada 68,55% siswa lulusan SLTA yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi.” Kata Aling.


“ Sementara pada 2022, berdasarkan laporan Programme for International Student Assessment yang dirilis OECD, skor kemampuan matematika pelajar Indonesia sebesar 366 poin, menempati urutan keenam di Asia Tenggara. Namun, skor ini menempatkan Indonesia di posisi ke-69 secara global, termasuk dalam 12 terbawah. Dibanding negara-negara ASEAN lain, Indonesia kalah dengan Thailand, Malaysia dan Brunei Darussalam di peringkat.  Masa depan yang suram memang. Tamat SLTA low grade. Mau kuliah mahal” kata saya.


“ Sudah seharusnya Perguruan Tinggi negeri maupun swasta berpikir smart menyiasati sistem pendidikan yang ada sekarang. Caranya? ya ubah bisnis model. Jangan lagi bergantung 100% kepada uang kuliah saja. Tetapi diversifikasi kepada jasa riset, media sains dan vokasi. Tentu syaratnya kampus harus punya spesialisasi bereputasi nasional dan internasional. Misal UI, reputasi bidang ekonomi. ITB bidang Teknik. Cobalah create bisnis yang bisa jadi sumber income  bagi Kampus. Dan ini engga perlu ongkos mahal. Mahasiswa bisa dilibatkan dalam bisnis process, yang juga bisa sebagai proses belajar bagi mereka.” Kata Aling menyampaikan solusi praktis.


“ Tepat sekali. Saya tidak pernah masuk Perguruan tinggi dan pasti tidak sarjana. Tetapi saya punya sertifikat kursus dari Universitas kelas dunia seperti Cambridge di London, Erasmus university Rotterdam, Finance and baking di PolyU, Hong kong. Biayanya memang mahal tetapi untuk orang bisnis yang butuh berkembang, biaya itu tidak ada masalah. Sumber income universitas dari kursus atau vokasi ini tidak kecil. Sangat besar. Pesertanya dari seluruh dunia.


Perusahaan saya di Hong Kong juga kontrak dengan kampus dalam hal desk research berkaitan dengan perkembangan teknologi terupdate. Perusahaan dikenakan biaya tetap bulanan sedikitnya USD 200 untuk dapatkan buletin setiap bulan. Buletin dikirim via email dan bisa juga di download lewat web. Dan biaya khusus sesuai dengan luasnya cakupan desk riset. Salah satu kampus di inggris, punya 400.000 member korporat sebagai clients. Hitung aja berapa per bulan mereka dapat income member fee  


Nah biasanya kampus menawarkan program filantropi kepada clients Corporate untuk ambil bagian dalam subsidi biaya pendidikan. Umumnya promosi filantropi ini dibantu oleh almamater. Corporate tidak keberatan selagi data mahasiswa valid dan dilaporkan perkembanganya secara terupdate. Apalagi tawaran beasiswa itu termasuk paket rekruitmen terhadap mahasiswa setelah lulus.  Bagi corporate, subsidi beasiswa lewat CSR itu cara mudah dan murah dapatkan SDM berkualitas.” Kata saya.


" Jadi kalau dikelola dengan baik atau well organise, diversifikasi income itu sangat besar bagi kampus. Bahkan bisa lebih besar dari bersandar kepada uang iuran kuliah. Ya, kampus di era sekarang seharusnya dikelola secara modern, dan itu 60% lebih income berasal dari jasa desk riset, media sains, vokasi" Kata Aling menyimpulkan. Saya hanya bisa berdoa untuk indonesia dan membantu sebisa saya.



Friday, May 03, 2024

Tahu diri...

 



Aku berdiri di dekat jendela. Temaram lampu kamar kerja, membingkai bayangan Esther seperti setengah memanjang. “ Ah mimpi kamu B. “ kata Esther dengan ketus setelah aku cerita mimpi ingin mendirikan bisnis Private Equity. Sesaat, aku hanya menangkap nuansa kawatir dan mungkin juga kesal di wajahnya. Wajah yang menyiratkan selaksa kepucatan yang membentang seperti iring-iringan awan melingkupi langit.  


Aku lebih banyak diam, mendengarkan ucapannya “ Emang kamu siapa? Jangankan dapat trust dari investor, menjadi money broker saja kamu engga punya cantolan dengan aset manager. Jangankan Asset manager berkelas dunia, kelas lokal aja kamu engga qualified. Udah ah. Lupakan saja mimpi kamu itu. Udah cukup kamu sukses di bisnis maklon. Mending pulang ke Indonesia. Nikmati saja laba yang ada itu. Hidup damai bersama keluarga. Setidaknya kamu tidak perlu terhina lagi karena kemiskinan. Ngapain ngayal terlalu tinggi.”  Lanjut Esther. 


Aku tidak negatif thinking atas ucapan Esther pada tahun 2006 itu. Bagaimanapun dia sahabatku. Dia tentu lebih banyak mengenalku secara pribadi. Tapi dia juga berkata sebagai banker. Satu hal yang digaris bawahi. Bahwa untuk bisa sukses berbisnis Private Equity adalah punya network dengan banker dan investor kelas dunia. Kalau engga, ya benar kata Esther. bahwa aku hanya menggantang asap. Mimpi doang. Aku harus fokus dapatkan cantolan dengan asset manager berkelas dunia.  Tentu mereka itu semua orang bisnis dan punya mindset positif dan efisien. 


Tentu lingkungan mereka adalah orang orang hebat dan negara memberikan mereka peluang berkembang tanpa ada diskriminasi. Karena sistem negara maju memang mengharamkan KKN, membuat peluang berkompetisi secara sehat. Kalau engga, mana mungkin mereka bisa sukses. Sementara aku lahir dari keluarga miskin dan besar di lingkungan negara yang korup dan masih menganut mindset feodal. Itu sebab aku terpaksa hijrah dari negeriku sendiri. Berharap atmosfir baru keluar dari kemiskinan dan putus asa.


Tahun 2007 aku membuat keputusan penting dan ini titik awal perubahan besar dalam hidupku. Aku mendirikan PE yang terdaftar di Hong Kong. Dengan modal yang ada dari hasil bisnis maklon selama 4 tahun, Aku hired profesional dan sewa kantor di kawasan financial Center Hong Kong. Awalnya hanya 2 orang saja. Aku focus mendapatkan peluang mengakses financial resource. Lantas bagaimana mengakses sumber daya keuangan itu? 


Lebih setengah tahun aku berusaha masuk dalam komunitas financial international. Lewat seminar international tentang banking dan financial, aku berharap dapat  bertemu dengan para banker dan asset manager. Berkali kali ikut seminar. Yang aku temui hanya banker dan asset manager kelas madia. Bukan pengambil keputusan. Useless. Padahal untuk bisa ikut seminar itu aku bayar dan jadi sponsor. Akupun masuk dalam Gerakan volanter international bidang kemanusiaan, yang digagas oleh Konglomerat financial. Waktu habis, biaya terkuras, hasilnya aku hanya berinteraksi dengan pegiat kelas madia.


Lantas gimana caranya ? Dulu saat usia 20 aku pernah ikut training sales. “ Kalau anda datang menawarkan barang, orang mengukur anda dari Price. Tetapi kalau anda datang menawarkan solusi, orang mengukur anda dari value. Jadi, pastikan anda datang kepada target yang butuh barang anda karena mereka perlu solusi. Kuasai informasi target market dengan baik sebelum mendekati mereka. “   Nasehat itu sudah menjadi mindset-ku dalam dagang. Mengapa tidak aku terapkan dalam bisnis PE?. Mengapa aku tidak focus menawarkan solusi kepada mereka yang sudah dapat akses financial resource ? Kalau aku bisa deal, itu sama saja aku kuasai financial resource yang mereka punya. 

Aku mulai melakukan desk research terhadap perusahaan yang bermasalah. Aku bayar konsultan riset untuk memberi daftar perusahaan besar yang bermasalah dengan investasinya. Dari data itu aku focus mencari solusi untuk dapatkan exit strategy. Selama 3 bulan aku pelajari data itu. Setiap hari aku kerja 18 jam di depan komputer dan tumpukan buku. Teman aku  katakan “ riset kamu seperti orang mau ambil S3. “ 


Satu waktu aku dapatkan satu perusahaan yang bermasalah. Ini menjadi pilihanku sebagai target. Karena pemegang sahamnya termasuk investor bergengsi di dunia investasi. Bisnis nya hightech dan marketnya sedang tumbuh pesat. Tentu pesat juga pesaingnya. Nah perusahaan ini sedang oleng. Teknologinya memiliki layanan Internet berbasis satelit, DirecPC, namun pasangannya layanan modem kabel dari operator TV kabel. TV kabel terbukti jauh lebih menarik bagi konsumen. 


Kelemahan lain DirectPC yaitu hanya bisa layanan satu arah. Usernya mengunduh data dengan melalui satelit, namun mereka perlu terhubung melalui saluran telepon untuk mengirim perintah. Tanpa punya kendali terhadap operator telp yang punya bisnis digital atau internet, investasinya akan digilas pesaing. Sementara investasi awalnya mencapai USD miliaran. Mereka perlu exit strategy sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis. Dan itu perlu langkah strategis meyakinkan investor dan banker.

Dan aku akan datang menawarkan solusi itu kepada pemegang saham.  Tetapi untuk ketemu dengan pemegang saham yang super kaya itu tidak mudah. Aku perlu waktu berbulan bulan melalui jalan ninja untuk bisa ketemu dia. Sampai akhirnya peluang bertemu itu ada. Ini aku manfaatkan dengan baik. Kalaupun deal terjadi itu deal paling naif. Aku menempatkan diri sebagai investment advisory tanpa retain fee. Kecuali success fee. Artnya aku harus ongkosi lebih dulu semua biaya arrangement. Bagiku ini berkah. Targetku bukan dapat uang tetapi akses kepada financial resource..


Setelah teken akad dengan mereka, aku dapat posisi sebagai special assignee ( penugas khusus) dari pemegang saham. Dan benar! Pintu akses terbuka lebar. Tidak ada satupun banker dan investor yang tutup pintu. Proses negosiasi atau meyakinkan investor dan banker itu sangat melelahkan dan rumit. Berlangsung berbulan bulan. lebih 10 kali aku terbang ke Eropa dan AS untuk melewati proses itu. 


Sampai akhirnya aku bisa sukses dapatkan dukungan dari investor dan banker untuk program exit lewat M&A terintegrasi dalam satu business model berbasis satelit dan kabel. Dan mendorong pemegang saham melepas sahamnya hanya kepada ku. Alasan mereka, agar dapatkan harga lebih baik saat exit. Mereka setuju tanpa perlu bayar didepan. Mereka percaya. Beri aku waktu 13 bulan untuk  financial closing. Setelah proses M&A selesai, aku exit lewat private placement dari 3 investor institusi. Selesai. 


Setelah itu akses kepada financial resource terbuka lebar. Maka semua menjadi mudah. Peluang terbuka lebar. Unit business ku yang ada di negara lain seperti Korea, China, Eropa, Afrika dan Asia Tenggara, yang merupakan bagian dari bisnis maklon-ku, aku speedup berkembang dalam business model supply chain global. Berkat financial resource yang aku kuasai, aku leluasa mengembangkan business model. Lewat akuisisi manufaktur dan industri, aku tidak perlu lagi sewa pabrik untuk mendukung market supply chain. Setelah itu semua unit business itu aku konsolidasi dalam satu Holding company. Tahun 2013 aku sudah established. Semua menjadi mudah untuk berkembang namun tidak mudah menjaganya. Jauh lebih sulit daripada memulai. Karena sekali saja saya default, maka trust yang aku bangun akan hancur dan tidak akan akan bisa bangkit lagi. 


***

Setelah semua aku lewati, Esther baru menyadari bahwa dia salah namun dia belajar dari pria kampung yang  dia cintai. Dia tahu walau lingkungan bisnisku top level financial community tapi aku tetap jadi diriku sendiri, untuk hidup lebih rendah hati. " Although you are able to conquer the world, you are not swallowed up by the world. Instead, you become stronger as a person " Kata Esther. 


" Banyak orang merasa menyerah ketika menghadapi kesulitan untuk hal hal baru. Perasaan ini semakin kuat ketika ada emosi yang terikat pada sebuah kegagalan atau hinaan, atau umpatan. Aku harus lawan perilaku mudah menyerah. Bahkan dalam situasi tidak tertanggungkan. Aku harus berubah sepanjang usia untuk sampai kepada sebaik baiknya kesudahan. Tida ada batas waktu untuk berubah menjadi lebih baik. Harus ada resilience dalam menghadapi setiap roadblock. Aku yakin tidak ada manusia terlahir dan tercipta dalam keadaan lebih buruk dari yang lainnya. Semua lahir telanjang. Proses yang menentukan nilai orang. Demikian sikap yang memaksaku sadar untuk bersabar melewati proses. " Kataku.


“ Enlighten me, please “ kata Esther.


“ Semua manusia terlahir dibekali kekuatan hebat. Sayangnya,  tidak semua orang menyadari itu. Mereka lebih percaya hal negatif pada dirinya dan kemudian  menyalahkan di luar dirinya. Akibatnya tanpa disadari dia hidup dengan victim mentality. Sikap “Ah siapa sih saya. Orang miskin. Engga punya kelas. “ Sikap ini sikap tidak bertanggung jawab atas berkah kehidupan yang Tuhan beri. “


“ Mengapa? Esther mengerutkan kening


" Diri kita adalah takdir kita. Amanah Tuhan kepada kita. Itu hanya antara kita dan Tuhan saja. Tidak ada orang lain. Kalau kita bergantung kepada orang lain, itu sangat merendahkan berkah pemberian Tuhan. ” Kataku. Esther terdiam. Dia kurang percaya itu. Karena dia atheis


“Kita harus percaya. Tidak ada yang too good to be true. Awalnya jalan itu tidak ada yang lewat. Karena penuh blukar dan onak. Mudah terluka melewatinya. Orang banyak menghindarinya. Namun karena ada yang melewatinya, jalan pun tercipta. Itu hukum kausalitas. Proses itu tidak akan kita pahami tanpa percaya kepada Tuhan. Artinya kita harus hadapi hambatan dan kesulitan itu karena yakin Tuhan Maha Penolong. Cintai Tuhan dengan prasangka baik tanpa berkeluh kesah dan tetap focus. Bahwa sesuatu yang sulit terkandung hikmah untuk kita menjadi something else. " Sambungku dan Esther keliatan masih belum paham. Aku tidak menyerah untuk mencerahkannya.


“ Penelitian yang mempelajari victim mentality menunjukkan bahwa individu dengan mentalitas korban mengalami kesulitan dalam mengekspresikan dan memproses emosi negatif, seperti kemarahan, ketakutan, dan kekecewaan. Akibatnya, mereka sering mengalami perasaan putus asa dan tidak berdaya. Cenderung berusaha membenarkan perilaku buruknya akibat ulah pihak lain. Hidupnya selalu punya alasan untuk mengeluh. Jika orang berperilaku seperti ini secara konsisten, kekuatan dalam dirinya akan meredup dan akhirnya lenyap. Dia bukan lagi makhluk bernama manusia dalam dimensi Tuhan, tetapi tak ubahnya dengan korban  hewan buruan. “Kataku. Nah kelihatan Esther tercerahkan. Air Matanya berlinang. Mungkin cahaya kebenaran masuk dalam sanubarinya.


“ Perkuat spiritual mu sayang” Kataku meremas jemarinya. “ Awali dengan buang jauh jauh sikap negatif. Tanamkan pada diri bahwa  aku pencipta realitas diriku, yang artinya akulah satu-satunya orang yang memiliki kekuatan untuk mengubahnya. Alih-alih mengasihani diri sendiri, percayalah bahwa begitu kita mulai menguasai pikiran, emosi, dan keyakinan, kita akan menyadari bahwa inilah satu-satunya kekuatan yang kita miliki untuk menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri. Dan tentu kita akan tahu nikmat bersyukur akan kehadiran Tuhan dalam hidup. Tentu tahu arti mencintai. “ Kataku. Esther memelukku. “Bimbing aku menemukan Tuhan. Kamu sahabatku. “ Katanya berbisik. Aku mengangguk dan membelai kepalanya.

Jangan melewati batas..

  Tahun 2013 september, Holding Company yang aku dirikan sejak tahun 2006 berada dibawah pengawasan dari pihak yang ditunjuk oleh konsorsium...