Saturday, June 01, 2024

Emas dan pencucian uang

 



  B, saya ada di Hong Kong. Saya yakin kamu disini. Apa bisa kita ketemu. Saya menginap di Shangri La Hotel, Central HK “ Email dari Amy yang masuk jam 3 sore namun baru saya baca jam 9 malam setelah sampai di Apartemen. Saya tidak perlu balas emailnya. Saya langsung telp Amy. Dia senang sekali karena saya akan menemuinya malam ini. Kami janjian di Bar yang ada di Hotel nya. Saya keluar dari Apartemen. Cuaca Hong Kong bulan januari memang dingin. Saya kenakan jacket Armany hitam.


Saya kenal Amy kali pertama pada kegiatan Seminar di London. Dia profesional di London Bullion Market. Saya praktisi keuangan. Tentu nyambung bicara. Uang dan Emas sulit membedakannya. Karenanya kami mudah sekali akrab. Saat itu tahun 2007. Usianya 34 tahun.  Saya lebih tua 10 tahun dari dia. Namun dari segi wawasan akademis dia lebih hebat dari saya.  Maklum dia lulusan Cambridge university. Saya hanya tamatan SMA. Walau dia cantik dan terpelajar, dia tidak sombong. Bahkan menurut saya dia tipe wanita yang charming. Enak diajak bicara. Setelah pertemuan itu, hubungan kami  berlanjut lewat email. Dia rajin mengirim News dan literatur tentang business Gold. Saya beruntung bisa belajar banyak dari dia.


Amy melambaikan tangan saat saya masuk ke dalam Bar. Saya segera menghampiri table nya. “ B, long time no see “ Katanya menyambut hangat pelukan saya. ‘ Kali pertama ketemu tahun 2007 dan kini tahun 2010. Tiga tahun bukan waktu sebentar untuk kita bisa bertemu lagi.” Sambungnya. Kami pesan Wine satu botol dan cemilan. 


“ Saya merasa tidak pernah jauh dari kamu. Setiap minggu saya pasti dapat email dari kamu. Semua file yang kamu kirim saya tempatkan pada folder khusus. Sepertinya saya sedang kursus jarak jauh dari seorang mentor profesional di Bullion Market. “ Kata saya. 


“ Oh ya. Saya juga sempat paranoid. ” Katanya dengan airmata berlinang” Saya menduga kamu bosan dengan email saya karena hanya direspon oleh fitur  automatic response email. Apakah pria kalau sudah tiduri wanita akan cepat melupakan wanita itu" Sambung nya.


“ Tidak bosan! “ Saya kibas tangan. “ Kenapa bosan? You were always in my mind" Saya segera rangkul pundaknya yang duduk disamping saya. Untuk menentramkan nya. " Justru saya mendapatkan pengetahuan gratis dari kamu. Saya jadi paham ternyata sebagian pasar emas berada di Contango. Investasi future yang tidak pernah tekor. Harga emas kan dari tahun ketahun terus naik seiring dengan tren inflasi. Bahkan selama masa-masa sulit, emas tetap menjadi pilihan utama untuk perdagangan komoditas. Itu karena likuiditas nya lebih tinggi dibandingkan komoditi lainnya. Menjadikan emas sebagai mata uang global yang tidak kena pajak kekayaan kecuali PPN.


Berbeda dengan transaksi financial instrument, yang sangat ketat standar kepatuhannya. Emas punya standar kepatuhan perdagangan yang longgar. Di banyak negara, tidak ada penyampaian Laporan Transaksi Mencurigakan terhadap emas. Emas luput dari perhatian regulator. Kalaupun perlu pengawasan, akan timbul pertanyaan 'Siapa yang akan mengatur emas?’ Transaksi emas mudah namun sophisticated untuk diawasi secara langsung. Emas dapat dijual di mana saja secara Over the Counter dan tidak dikendalikan oleh bursa mana pun. Makanya bukan rahasia umum orang menggunakan Emas untuk Pencucian Uang.” Kata saya. 


“ Sekarang saya percaya kamu baca semua email saya” Kata Amy acungkan jempol ke saya setelah mendengar wawasan saya soal emas. Saya tersenyum seraya menuangkan wine ke dalam gelasnya. “ Ada apa ke Hong Kong? tanya saya sambil lalu. Tak berharap dia jawab.  Saya hanya mau jamu dia malam ini. Karena besok saya akan sibuk. Khawatir tidak ada waktu ketemu dia.


“ Saya punya teman di Afrika. Mereka mau jual emas. Apakah kamu tertarik ? Katanya. Saya menyandar di kursi. Amy menyerahkan selembar kertas dari dalam tasnya. Dia perlihatkan skema transaksi.


“ Jadi penjualnya perusahaan cangkang. Sementara emas dari Afrika. “ Kata saya. Amy mengangguk. Saya tahu ini bisnis pencucian uang. Emas dapat digunakan dalam semua 3 layering Pencucian Uang. Baik itu Placement atau layering , atau Integrasi. Yang punya emas pasti penguasa di Afrika.


“ Kalau kamu punya akses kepada pembeli di Dubai. Tugas kamu deal dengan pembeli itu dan selanjutnya jual lagi ke saya lewat Bullion market secara OTC. “


“ Bagaimana yakinkan pembeli saya kalau dia pasti untung dari reseler ke Bullion market ? tanya saya.


“ Saya akan berikan bukti offering trade OTC. Itu bukti kuat untuk dia pasti untung sebesar 10% dari harga jual.” Kata Amy perlihatkan screen short bullion market yang sudah berkali kali dia lakukan. Pengalamannya tidak perlu dilakukan untuk transaksi semacam ini.


***

Seminggu kemudian setelah bertemu Amy, saya terbang ke Dubai.  Saya tidak akan bertindak sebagai broker. Engga mungkin saya dapat uang kalau hanya menghubungkan pembeli dan penjual. Emas sama dengan uang. Dalam bisnis ini hubungan pertemanan  tidak menjamin kita dapat uang. Kalau kita tidak ada posisi kuat dan legitimate, jangan berharap dapat uang.


Saya awali dengan mendirikan perusahaan khusus perdagangan emas di Dubai. Dapatkan izin di UEA sangat mudah. Engga banyak document compliance. Misalnya, tidak diwajibkan kita menyerahkan asal usul emas. Tidak perlu ada certificate origin dan audit surveyor pihak ketiga. Pembeli dan penjual selalu ada. Dengan dokumen BL/ Air Bill saja udah jadi uang. 


Tapi tidak mudah meyakin seller untuk deal. Mereka selalu minta bukti financial capability.. Saya Create credit enhancement dalam bentuk bank draft dari Bank di DMCC (Dubai Multi Commodity Center) atas nama Ale investment Corp.  ini perusahaan Cangkang  yang terdaftar di Hongaria, yang sengaja saya dirikan sebagai standby buyer. Setelah seller verifikasi bank draft itu. Valid. Kontrak ditandatangani. Selanjutnya saya harus yakinkan buyer di Dubai. Mereka punya sumber dana besar dari operasi pencucian uang lewat emas. Tidak mudah meyakinkan mereka. Tetapi berkat bukti offering trade OTC dari Amy yang terverifikasi, mereka percaya tanda tangani kontrak.


Bagaimana transaksinya? Sederhana saja. Emas dikirim dengan pesawat kargo yang saya tunjuk. Air-bill saya kirim via email kepada pembeli di Dubai. Dengan Air-bill itu saya dapat uang tunai. Setelah Cargo sampai di Dubai, saya bayar emas itu kepada penjual di Afrika ke rekening di bebas pajak. Saya dapat untung. Pada waktu bersamaan Pembeli saya di Dubai langsung lakukan OTC dengan Amy lewat bullion market.  Modus itu saya lakukan berkali kali selama dua tahun.


Sampai akhirnya saya dapat informasi dari George,  team saya di London. “ B, Dubai masuk dalam radar The Financial Action Task Force International. Cepat keluar! “ Kata George. Operasi Ale Investment di Dubai, saya tutup. Ya tahu diri. Kan engga mungkin perang dengan pemerintah. 


Setelah itu Amy tawarkan lagi bisnis emas di salah satu negara di ASIA. Tapi saya tolak. Karena dia deal dengan penambang ilegal yang ingin menjual emas lewat pasar OTC. Walau dia beri saya akses lewat member LBMA untuk dapatkan register LBMA atas produk emas tambang ilegal itu dan juga memberikan akses uang haram hasil korupsi yang bisa dicuci,  namun tetap saya tolak. Pernah juga ditawari skema impor emas untuk diolah dan kemudian diekspor lagi lewat LBMA. Itupun saya tolak. Saya pemain profesional. Saya tidak bermain secara ilegal. 


Dulu pada usia emas, saya menghadapi dilema. Saya berusaha Idealis. Saya sudah buktikan selama 15 tahun dengan empat kali bangkrut. Saya tidak ingin melanggar idealisme. Tapi saya juga tidak mau jadi pecundang. Tidak ada aturan yang ketat di atas akal yang licin. Bukan ngakali tapi kehidupan memang sudah dari sononya brengsek. Engga bisa polos polos amat. Ya gunakan akal dan iman. Yang penting tidak menipu dan tidak mencuri. Kalau dilarang oleh aturan ya berhenti. 


" Tadinya sebelum mengenal mu, hidupku memang terperangkap dengan uang mudah, tetapi menjadi sahabatmu, aku lepas dari perangkap itu. Kini aku memilih jadi dosen saja." Kata Amy terakhir bertemu di London tahun 2017.  Walau dia  berkata " Lupakan aku. AKu akan baik baik saja " Sampai kini saya tetap berteman dengan Amy. Sampai usia 50 dia tidak pernah menikah. 

Thursday, May 23, 2024

Menentukan pilihan...

 



Tahun 1984, selesai briefing team sales di kantor. Kami segera bergerak menuju target pasar. Kantor kami di Ratu Plaza. Di lobi Aling nampak wajahnya kusut. “ Ada apa lue Ubi?


“ Mamak gua sakit. Mana gua engga ada duit. Honor dan komisi sales bulan kemarin habis untuk bayar kos. Ibu kos minta bayaran 3 bulan. Gimana ya. “ Katanya menahan tangis. Saya sadar bagi anak rantau kalau dengar orang tua sakit, itu benar benar berat kalau engga ada uang.


“ Ah tenang saja. “ kata saya. “ Yuk ikut gua.” kata saya. Kami pergi ke daerah Pinangsia. Saya datang ke salah satu ruko yang tertutup. Tak berapa lama setelah saya gedor. Pintu terbuka. 


“ Ada stok usang ” kata saya ke penjaga gudang tekstil.


“ Ada koh.”


“ Apa ?


“ Borkat dan tetoron putih. 


“ Berapa piece ?


“ 40 piece.” 


“ Mana, sampel barang “ Kata saya, Tak berapa lama dia memberi sampel barang. Aling memperhatikan saja. 


“ Nah, sekarang kita pergi ke tanah abang” Kata saya kepada Aling. Sampai di Tanah Abang saya datangi beberapa pedagang grosir tekstil “ Harga miring 5% dari harga pasar pagi.” Kata saya menawarkan barang. Setelah keliling pasar dapatkan juga pembeli tapi bayarnya utang. Giro 3 bulan. Saya senyum melihat Aling bengong. “ Nah sekarang kita pergi ke Sawah Besar.” Kata saya. 


Terus kami berangkat. Sampai di sawah besar. Saya datangi toko koh Aming. “ Eh padang jelek. Ada apa lo kemari” Kata koh Aming.


“ cari kantau koh.” kata saya.

“ Lue jual stok lama gua dah. Ada di gudang” katanya. Padahal tadi pagi yang saya udah lihat barangnya di Gudang dan sudah saya tawarkan ke pembeli di Tanah abang.


“ Siap koh. “


“ Lue ambil satu pience Rp.10.000.” Katanya.


“ Bayarnya pakai giro 3 bulan, Mau? Kata saya


“ Engga ada masalah. Yang penting pastikan Koh Hendra terima gironya.” Katanya.


“ Siap”


Saya pergi ke gudang untuk antar barang ke pembeli di Tanah Abang. Pedagang itu beri giro 3 bulan. Saya terima karena Koh Hendra setuju cairka giro itu dengan potongan 2 % sebulan. Uang pencairan giro itu saya serahkan ke Koh Aming. Saya dapat komisi Rp. 400.000. 


Kemudian saya kembali ke pedagang tanah abang yang tadi beli 40 piece tekstil. “ Gua perlu uang kontan untuk bayar tukang jahit. Lue jual 20 piece aja. “ Kata pedagang itu.


“ Mau diskon 40%.”Kata saya.


“ Terserah aja.” kata pedagang. Terus saya pergi ke Melawai. Jual ke grosir tekstil dengan harga tunai diskon 30%. Saya untung 10%.


***


“ ini uang untuk mamak kamu berobat. “ Saya berikan uang komisi dan keuntungan itu kepada Aling


“ Ale, gimana kalau tiga bulan lagi, giro itu ditolak bank karena engga ada isinya”


“ Engga usah dipikir. Itu urusan mereka.” kata saya.


“ Tapi kan mereka rugi.” Aling kelihatan bingung.


“ Pedagang tanah abang itu perlu modal, Ya dia beli barang pakai giro 3 bulan. Terus ada koh hendra yang mau uangkan giro itu karena pedagang itu punya kios. Koh hendra dapat fee. Koh Aming itu mau uangkan stok yang engga laku laku. Dia jual dengan harga diskon. Terus ada grosir melawai yang beli tunai dengan harga diskon. Semua mereka sudah berpikir kalkulasi dan resiko. Itu udah biasa.” Kata saya.


“ Tetapi pasti nanti ada masalah kalau Giro itu tidak cair.”


“ Mereka itu tidak pernah mikir soal nanti. Mereka hanya mikir sekarang. Nah, Lue mau terus mikirin mereka atau lue mau selamatkan mamak lue. Ingat, engga ada orang kaya di jakarta mau dengar keluhan soal mamak lue sakit. Cepat lupakan mereka. Kirimlah uang ke Medan.“ Kata saya.


“ Lue kok ngerti banget. Apal semua jalan dan tempat. ? Tanya Aling tersenyum.


“ Gua pernah hidup di jalanan. Tapi itu hanya untuk survival aja” Kata saya.


“ Tetapi kerjaan ini kan gede cuannya. Kenapa lue tinggalin. Malah jadi Sales. Yang engga jelas dapat uangnya. “


“ Ini memang mudah dapat uang. Namun kalau gua terus hidup disini gua engga akan berubah jadi lebih baik. Beda dengan jadi Sales di perusahaan asing. Kita di-training, diajarkan pengetahuan untuk berkembang. Setiap hari kita dapat briefing oleh supervisor. Itu mahal sekali nilainya untuk orang kampung seperti kita. Usia kita masih muda. Masa depan kita masih panjang dan masih banyak pilihan. “ kata saya. Aling bisa paham.


Tahun 1985

Saya mengundurkan diri sebagai salesman di perusahaan Asing. Saat tahu saya mengundurkan diri, Aling terkejut “ Kamu kan top salesman. Udah banyak clients. Komisi juga besar diterima setiap bulan. Hampir sejuta. Kenapa harus berhenti” tanyanya dengan mengerutkan kening. 


“ Kerja di PMA. Engga mungkin saya jadi manager, apalagi direktur.  Saya hanya tamatan SMA. Saya tahu diri. Kalau saya tetap bertahan engga mungkin saya bisa berubah lebih baik kecuali hanya dapat uang. Engga bisa terlena dengan income yang besar. Saya harus pindah ke tempat yang cocok untuk saya berkembag. “ Kata saya. Saat itu Aling tetap tidak mengerti sikap jalan hdup saya. Apalagi setelah itu saya tidak bekerja di perusahaan yang lebih besar tetapi malah berwirausaha. Buka pabrik amplas yang bangunannya sewa.


Setahun setelah saya resign, Aling juga resign dari perusahaan. Dia bersama David melanjutkan ke universitas di Singapore. Saat itu saya sadar, Aling  berpikir pragmatis. Dia setuju tunangan dengan David, karena dia memang punya ambisi kuliah di luar negeri.  Dengan saya, dia tidak melihat ada harapan. David ada, karena orang tuanya kaya raya. Setelah Aling pergi, saya perlu tongkat disaat saya lemah. Dan papa saya bijak menyuruh saya menikah dengan ponakannya. Dia tahu pilihan hidup saya sebagai pengusaha, yang kapan saja bangkrut. Saya perlu tongkat.


Selama 15  tahun bisnis sejak tahun 1985, saya bangkrut 4 kali. Itu tidak saya sesali karena memilih jalan wirausaha. Tidak. Saya sadar bahwa saya tidak terpelajar dan tidak punya mentor yang selalu ada menjaga saya. Tentu saya harus melewati proses learning by doing. Selama 15 tahun saya mengikuti berbagai kursus keterampilan bisnis. Dari akuntansi, managemen, product knowledge, metode riset, international trading, menyusun feasibility study dan financial quantitative. Jadi walau saya bangkrut dan kesibukan tentunya berkurang, tetapi saya tetap sibuk, ya sibuk belajar lewat kursus. Disaat saya bangkit lagi saya bisa naik kelas.


Tahun 2004.
Saya punya uang kurang lebih USD 2 juta dan perusahaan di Indonesia yang sedang berkembang. Tetapi saya tidak memilih hidup menikmati bunga dari tabungan dan menjalankan bisnis yang ada. Saya  justru memutuskan hijrah ke China. Mengapa? Tanya David. Dia tidak habis pikir dengan sikap saya. Dia anggap saya tolol dan terlalu berani ambil resiko di wilayah yang tidak saya kuasai. "Keadaan ekonomi Indonesia sedang berjuang keluar dari krismon. Walau sudah masuk era reformasi, tetap saja rente. Sulit untuk orang seperti saya bisa terus bertahan tanpa terlibat rente. Apalagi modal terbatas. Saya tahu diri." Kata saya kepada David.


Belum setahun di China, uang USD 2 juta itu habis. ” Pah, uang tabungan yang mama pegang udah habis.Yang tersisa hanya perhiasan. Kalau mau dijual ya mama jual semua. “ Kata Istri saya. Saya terkejut. Dia tidak menyesali keputusan saya hijrah sehingga membuat uang habis. Dia tetap yakin saya bisa sukses melewati hambatan.  Tetapi belum sempat jual perhiasan itu, saya bisa berhasil ekspor perdana dari China ke Eropa lewat bisnis maklon (management supply chain service ).  Dari sukses perdana ekspor itu membuat semua jadi mudah. Saya kerja keras siang malam. Mengunjungi banyak negara untuk pemasaran. Dalam 3 tahun Perusahaan saya di China bisa kumpulkan laba puluhan jutaan dollar.

Sebenarnya dengan uang sebanyak itu saya bisa pensiun dan menikmati hidup dalam kelapangan financial. Tetapi justru saya pindah dari maklon ke investment holding, khusus mengembangkan produk yang mendukung bisnis supply chain industry berskala global. Sahabat saya Esther di Hong Kong yang banker, sempat marah ke saya. " Kamu  tolol dan tidak tahu mengukur kemampuan diri. Mending laba itu bawa pulang ke Indonesia. Nikmati untuk bekal masa tua " Katanya.


" Kalau saya tetap berbisnis maklon, saya hanya dapat uang. Tidak ada value untuk pembangunan peradaban. Tidak ada nilai tambah create angkatan kerja dan kesejahteraan. Hanya uang. Saya tidak hidup untuk uang. Dan lagi tanpa organisasi bisnis sendiri untuk produksi, sulit untuk bisa sustain walau uang banyak gimana pun. Hanya masalah waktu akan collapse ditelan perubahan." Kata saya.


Selama tahun tahun awal membangun investment holding, begitu sulit dapatkan trust dari investor. Apalagi saya sebagai pendatang baru. Saya kerja keras siang malam dan travelling ke jantung financial center dunia, London, Dubai, Swiss, Frankfurt, New York, Boston. Merekrut tenaga profesional berkelas banker dan investment banker.  Karena itu sempat uang dari hasil maklon terkuras hampir habis sampai akhirnya investment holding yang saya dirikan bisa established. 


Tahun 2024.

Saya bertemu dengan ALing dan David, juga teman teman saya saat masih jadi salesman tahun 80an. Sebagian besar mereka menjelma menjadi pengusaha yang tangguh. Mereka semua sudah menua.  Usia mereka sama dengan saya diatas 60 tahun. David punya pabrik minuman ringan. Akhiat punya pabrik gula refinery dan makanan.  Aling jadi CEO perwakilan Yuan di Indonesia, yang juga bagian dari portofolio Bisnis saya di luar negeri. Masa tua mereka memang happy.


“ Ale, mengapa kamu memilih pensiun dan cukup sebagai mentor pada perusahaan yang kamu dirikan dengan susah payah?.Tanya David. 


“ Itu pilihan saya di usia menua ini. “ kata saya dengan tersenyum. Mereka semua saling pandang.


“ Ya ..” kata Aling. “ Ale selalu menentukan pilihan yang sulit kita pahami. Itu dia lakukan sejak muda, yang membuat kita bingung.  Dia berani sekali. Terbukti  setelah semua kabut berlalu, semua pilihannya benar dan kita yang salah. Kita terlalu nyaman dengan status quo”


“ Ya mengapa pensiun ? kejar David.


“ Saya sudah selesai. “ Tegas saya.


“ Artinya kamu sudah puas diri.” Tanya Akhiat.


“ Puas itu kan kalau orang cenderung mengejar pride. Saya engga begitu. Saya tidak punya kembanggaan apapun, kalian kan tahu bagaimana saya sejak muda." Kata saya. "  kecuali rasa syukur kepada Tuhan, bahwa saya bisa melewati jalan hidup yang saya pilih sendiri tanpa provokasi siapapun. Tanpa pertolongan Tuhan, tidak mungkin saya bisa lewati semua hambatan. Bagi saya hidup ini adalah jalan spiritual untuk senantiasa rendah hati. Doa saya selalu yang terbaik untuk kalian. “ Lanjut saya tersenyum. Mereka terhenyak.



Saturday, May 18, 2024

Jangan melewati batas..

 






Tahun 2013 september, Holding Company yang aku dirikan sejak tahun 2006 berada dibawah pengawasan dari pihak yang ditunjuk oleh konsorsium lender. Wakil lender ada di perusahaan sebagai watchdog. Itu akan berlangsung sampai kasus gugatan perdata terhadapku dari Eropa selesai. Menggambarkan situasiku saat itu, tepatnya perang. Antara relasiku yang predator dengan aku pendatang baru dalam bisnis hedge fund. Walau lawan ku punya uang dan kekuasaan untuk mengalahkanku, namun Aku  ada Tuhan Yang Maha Penolong. Aku yakin selagi aku benar, Tuhan akan menjagaku.


Entah mengapa akhirnya aku menerima tawaran dari  Stanley. Aku tahu reputasi dia tidak bagus dalam bisnis. Apalagi dia terhubung dengan bisnis underground shark loan para gangster. Saat itu aku terdesak butuh dana untuk bayar team lawyer menyelesaikan kasus di pengadilan. Rekening trustee ku  di block oleh pengadilan. Aku tidak bisa menggunakan uang perusahaan untuk melewati proses perang di pengadilan.  Ini masalah personalku. Engga ada kaitannya dengan korporat. Disaat itulah Stanley menawarkan business yang too good to be true. Ya aku ambil peluang itu.


Tahun 2014 Januari, dari Hong Kong aku terbang ke London untuk bertemu dengan George. Aku tidak mau kedatanganku diketahui oleh komunitas financial yang ada dalam network business ku. Walau sekitar Threadneedle Street terdapat beberapa kafe dan restoran. Aku memilih bertemu dengan George di alun alun menghadap gedung Royal Exchange yang lama. Ini kawasan Financial center di London. Tidak jauh dari kantor George.


“ Ini perusahaan beralamat di rumah. “ Kata ku menyerahkan dokumen perusahaan dalam amplop. “Namun izin lengkap. Terdaftar di offshore. Tugas kita hanya bagaimana memindahkan uang dari perusahaan  di China ke rekening perusahaan ini di bank yang ada di London. “ Sambungku. George menyimak. “Team victor di Moskow akan terlibat membantu kamu menyiapkan underlyng dalam transaksi trading  agar kamu mudah buka rekening di bank” Lanjutku.


“ Jadi uang tidak langsung dikirim dari China? Tanya George menegaskan. 


“ Ya dari China uang akan di transfer ke rekening bank di Budapest atas nama SPC, offshore company dengan nominee shareholder.  Tetapi kontrak trading dengan perusahaan Victor di Moscow. “ Kataku.


“ Jadi rekening yang ada Budapest itu hanya designated account aja, untuk kemudian dikirim ke perusahaan di London.”  kembali George menegaskan.


“ Ya.” kataku lirih. George menatapku dari samping. “Saya perlu uang sedikitnya USD 20 juta untuk selesaikan kasus saya di Hong Kong dan Swiss.” Sambungku. Akhirnya dia merangkulku.” B, saya tahu kamu ada masalah. Saya akan selalu disisimu. Kita lalui masalah ini bersama sama. Kita akan lakukan ini dengan clean and clear. Semua follow by rule. Saya akan dapatkan bank di London untuk kerjasama. ” Ujar George menentramkan hati. Dia adalah sahabat dan juga mitraku dalam business Asset Management. 


***

Steven datang menemuiku di Singapore. “ B, kamu deal dengan Stanley” Tanyanya mengerutkan kening. AKu terkejut. Bagaimana Steven bisa tahu. Walau Steven adalah mitraku dalam bisnis namun tidak seharusnya transaksi ini bocor keluar.


“ Bagaimana kamu tahu ? tanyaku.


“ Ah B, Stanley itu pengusaha underground. Dia tidak akan selesai dengan deal yang ada. Dia tahu kamu punya reputasi dan tahu urusan dia bukan hal yang sulit kamu kerjakan. Target nya adalah memeras kamu terus menerus. “ kata Steven dengan wajah serius. Aku terhennyak. OH Tuhan. Karena aku terjepit kadang sikap rasional dan prudent aku abaikan saja. Untung ada sahabat yang peduli. Tidak aneh kalau Steven tahu soal bisnis detail dari Stanley. Karena dia juga bisnis judi dan terlibat dalam putaran uang judi yang network nya sebagian besar mereka yang berbisnis underground.


“  Kontrak kamu dengan Stanley harus dibatalkan. “ Lanjut Steven.


“ Gimana caranya ? tanya saya mengerutkan kening.


“ Network saya di China mengatakan bahwa pemilik dana itu adalah Su. Dia memberikan mandat kepada Stanley. Saya akan atur pertemuan kamu dengan dia. Saya yakin dia lebih percaya dengan kamu daripada dengan Stanley. “ 


“ Ok lakukan itu. “ jawabku cepat.


“ Setelah itu..” Steven terhenti bicara.


“ Apa ? Kejarku.


“ Mohon izin agar team Victor bisa selesaikan Stanley dan gangnya.” Kata Steven. Aku segera hubungi Victor agar bertemu denganku di Bangkok. Kepada George aku tidak memberikan informasi dan tugas baru. Karena posisinya masih stand by. 


***

Hanya butuh sehari setelah Steven mengirim kontaknya untuk mengatur pertemuanku dengan Su. Langsung setuju untuk bertemu denganku. “ Walau tidak pernah ketemu, tapi saya tahu reputasi  B.” katanya kepada Steven. Pertemuanku dengan Su diatur oleh Steven. 


Su, pria dengan penampilan sederhana. Usianya belum 50 tahun. Namun dari matanya nampak cerdas dan keras. Dari pembicaraan dengan Su, aku tahu bahwa urusannya tidak sederhana seperti kontrak dengan Stanley. Ternyata dana itu berasal dari perdagangan minyak antara China dengan Iran. Perusahaan yang akan terima dana di London itu terhubung dengan Pengawal revolusi Iran. Aku tidak mungkin melibatkan George soal ini. Sangat berbahaya. Ini sudah politik. Maklum Iran kena embargo untuk cross border keuangan. 


Su sangat berharap pertemuan itu bisa berlanjut dengan kontrak.  “ Saya dapat informasi A1, kamu qualified untuk deal dengan saya’” Katanya. Dia sangat ingin kerjasama. Aku akan segera menghubunginya kembali.


Dari Beijing aku terbang ke Bangkok untuk bertemu dengan Victor. Steven langsung pulang ke Markasnya di Macau. Setelah memberikan briefing kepada Victor untuk tugasnya selesaikan Stanley, aku terbang ke NY untuk bertemu dengan Scot sahabatku yang punya koneksi dengan otoritas financial di AS.


“ Saya akan terbitkan MTN dengan cashback sebagai collateral. Cash berada di bank first class. Tetapi pemilik cash nya perusahaan offshore terdaftar di Budapest. Saya butuh likuiditas dari investment banker AS yang terdaftar di Eropa. “  kataku menawarkan peluang. Itupun setelah aku cerita apa adanya tentang asal usul uang itu. Scot  terdiam lama. Dia bukan hanya sahabat tetapi lebih dari itu dia adalah mentor ku dan juga ayah angkatku. Tahu sekali akan kemampuan otak reptil ku. Bantuan yang kuharapkan sebenarnya bukanlah likuiditas tetapi proteksi dengan keterlibatan investment banker AS.


“ Diskon 30%, Saya hanya minta 10% saja.” Kataku provokasi Scot.


“ B, saya engga peduli uang. “ Scot mengibaskan tangan. “ Saya tahu dalam dirimu ada kebaikan, spiritualitas, dan moralitas. Tetapi itu bukan ruang hampa tanpa batas. Ada aturan agama  dan budaya yang membatasi. Saya engga mau karena ini kamu melewati batas. Sekali kamu lewati batas, kamu tidak akan pernah kembali lagi. Kamu akan bangkrut secara spiritual. Pahami itu. Kamu anak saya” Nada schot keras. Aku diam saja. Tak ingin bicara lagi. Aku pasrah.


  Ok “ kata scot kemudian. Aku berharap “ Saya akan bantu. Tetapi sekali ini saja. Jangan lakukan lagi setelah itu. Semua jejak hapus”


“ Yes Sir.” kataku tegas.


Besoknya Scot memberitahuku bahwa dia sudah dapatkan commitment dari investment banker di Eropa. Siap membeli MTN cashback via 144A. 


Aku kembali ke Beijing dan minta Steven dampingi aku kontrak dengan Su.  Seminggu kemudian aku dapat kabar dari Victor tugasnya selesai dengan Stanley. Victor aku minta kembali ke Moscow untuk koordinasi dengan Budapest. Sebulan kemudian, pengiriman uang dari China ke rekening perusahaan yang ditunjuk oleh Su di London terlaksana. Walau Su tetap minta agar aku melanjutkan transaksi, tetap aku tolak. Aku ingat pesan Scot. Aku tidak ingin melewati batas diriku. Cukup sekali aja. Closed file. Aku yakin Su punya banyak cara dan network untuk terus melanjutkan transaksi ini tanpa aku. 


" B, dengan keterlibatan investment banker AS, kamu aman. Karena embargo Iran itu datang dari AS. Engga mungkin mereka menghukum korporat nya sendiri. Apalagi dari bisnis ini ada fee besar. Semua pasti kebagian lah" Kata George saat usai transaksi ini. Walau dia tidak aku libatkan tapi dia monitor transaksi ini dengan baik.


Dari hasil transaksi itu, aku dapatkan uang cukup untuk membiayai kasus perdata di pengadilan. 4 tahun kemudian atau tahun 2018 kasus dimenangkan oleh ku di pengadilan Hong Kong dan Swiss. Aku bisa kembali mengola holding. Tahun 2018 juga perusahaan  di London yang terhubung dengan Iran terkena investigasi.  Skandal meledak, namun tidak sampai dibekukan. Tetap bisa beroperasi tapi dalam pengawasan. Tahun 2024 resmi dibekukan. Pihak  yang terlibat kena sanksi semua. Aku selamat berkat patuh kepada Scot untuk tidak rakus dengan melewati batas..

Berkorban

  Tahun 2019 setelah selesai restruktur utang SIDC, saya sempatkan ke Shanghai untuk meninjau Sub Holding SIDC HighTech. CEO nya adalah Risa...