Januari 2023. Saya yang tentukan tempatnya. “ kata saya kepada Benhard. Dia berusaha mempertemukan saya dengan seseorang. Tetapi karena dia adalah pejabat otoritas, saya tidak ingin bertemu di tempat terbuka. Berhaya. CCTV ada dimana-mana di Jakarta. Pejabat otoritas tidak ada yang secure. Bahkan ketua KPK pun bisa jadi tersangka dengan tuduhan pemerasan. Jam 7 malam saya datang lebih dulu ditempat yang ditentukan. Tak berapa lama petugas lounge memberi tahu. Tamu saya sudah datang. Saya mengangguk untuk izinkan masuk.
“ Baru tahu saya ada tempat seperti ini di Jakarta. “ Katanya menatap sekeliling ruangan. Ini tempat VVIP dan hanya untuk member. Semua perangkat komunikasi tidak bisa digunakan. “ Suasananya santai banget. Walau suara musik sayup sayup tetapi sangat jelas. Akustik ruangannya bagus sekali. “ Lanjut Benhard. Dia kemudian perkenalkan dua orang yang datang bersamanya. Saya mengangguk saja.
“ Begini B. “ kata Benhard mulai bicara kepokok masalah “ Ini ada jaminan hutang dari Hong Kong terhadap debitur dalam negeri. Jaminan itu di-endorsed bank di Eropa lewat financial instrument. Nilainya diatas USD 10 miliar. Yang jadi masalah setelah 4 tahun hutang itu berjalan, kemarin jaminan itu dibatalkan atau terminate.
Saya mengerutkan kening “Kan penjaminan itu sudah melalui proses settlement yang solid. Apalagi bank dalam negeri kan tidak bodoh amat untuk menilai rating jaminan itu. Kenapa bisa fraud.? tanya saya.
“ Masalahnya pihak obligor di Hongkong yang memberikan jaminan utang tersangkut skandal Credit enhancement yang default. Ini mendorong terjadinya investigasi oleh otoritas Hong Kong. Hasil investigasi ditemukan ternyata obligor itu spesialis bobol bank dan pasar uang lewat intrument hedge fund. “ Kata teman Benhard.
Saya bisa paham. Yang namanya produk investasi hedge fund bukanlah jaminan solid tetapi dia menjadi exciting karena menjanjikan skema to good to be true dan bunga atau yield yang tinggi. Kalau di cut walk ya pasti terindikasi fraud. Kalau dibiarkan, tentu tidak ada masalah. Tetapi karena satu runtuh, semua jadi runtuh. Domino effect. Soal kasus hukum, ini delik aduan. Bagaimana orang mau lapor? karena yang gunakan jaminan itu memang punya niat buruk dan bukti pelanggaran hukum ada pada pihak debitur semua.
“ Apakah anda bisa memberikan solusi “ Kata Benhard. Saya diam dan berpikir. Dihadapan saya ada pecundang. Mengapa pecundang?. Yang punya masalah adalah debitur tetapi mereka sebagai otoritas dipaksa mengemis kepihak lain agar dapatkan solusi.Tentu debitur punya pengaruh politik besar. Kalau engga mana mungkin mereka datang ke saya.
“ Saya akan replace jaminan itu dalam bentuk MTN unsecure wrap 25% cash collateral. Delivery dari AMG first class. Seluruh saham debitur saya kuasai. Tidak melalui PKPU tetapi credit recovery. “ Kata saya menawarkan solusi.
“ Mengapa tidak cash langsung aja. Ya semacam fasilitas pelunasan utang lewat haircut” Kata Benhard.
“ OK 20% Cash “ kata saya cepat. Saya tahu kredit proyek rente itu di mark up 3 kali, belum lagi mereka udah untung selama 4 tahun, tetapi tetap aja engga bisa bayar utang. Memang niatnya rampok
“ Terlalu rendah” Kata mereka.
“ So kalau begitu MTN unsecure wrap cash collateral 25%. Take it or leave it” Kata saya dengan tersenyum tipis. Mereka saling tatap. “ Kita selesaikan di bank anda di luar negeri? Kata salah satu mereka. Saya mengangguk.
Setelah mereka pergi. Awi masuk ke ruangan lounge. Sempat bicara dengan mereka di depan pintu. Saya perhatikan, Awi keliatan akrab sekali dengan mereka. Saya senyum aja saat dia datang ke table saya “ Besok lue ke Beijing bersama debitur. Cheng yang atur penyediaan cash collateral dan Group Cheng kuasai saham debitur 100%. Lue ambil fee sedikitnya 10% dalam bentuk saham. Tunjuk proxy lue sebagai beneficial owner dan direktur. “ kata saya.
“ Siap B” Kata Awi. “ Kerja 4 tahun Lebih mateng juga tuh urusan. Enak banget makannya. Makan bangke, tetapi lumayah masih daging semua “ Sambung Awi seraya hembuskan cigar.
“ Ya lue burung pemakan bangke “ Kata saya tertawa.
“EGP aja.Yang penting cuan. “ Kata Awi mendekati table yang ada wanita duduk sendirian. “ Dia selir emas boss gede. Gua kenal.. “ Kata awi sebelum pergi ke table wanita itu. Saya senyum aja.***
Tahun 2011.
Kali pertama bertemu Arina saat ada acara di kedutaan Asing di Singapore. Awalnya hanya sekedar sapa. Saya suka wanita mature yang cerdas dan berwibawa. Enak diajak bicara serius. Tentu bisa mengajaknya bicara adalah keberuntungan tersendiri. Benarlah, tanpa sengaja saya menyapanya dan dia mengangguk. Saya sengaja membuka pembicaraan kasus merger antara Smith Barney dan Solomon, akibat skandal Long Term Capital Management (LTCM). Pembicaraan jadi mengalir. Dia lebih dulu menyerahkan kartu nama.
Dari satu pertemuan tak terduga, berlanjut ke pertemuan kedua yang direncanakan dan akhirnya kalau ada trip ke Singapore saya sempatkan bertemu Arina. Dia wanita kelahiran Manado. Sarjana hukum dari PTN dan kemudian melanjutkan ke Singapore, terus berkarir di Singapore. Dia memang cerdas, Terbukti dia dengan cepat menerka bisnis saya. “ Anda shadow banker yang memanfaatkan kelemahan clients yang tidak qualified mengakses perbankan normal.“ katanya tersenyum. Luar biasa.
“ You bet you” Kata saya dengan cepat.” How come?
“ Sejak kali pertama bertemu, kamu sangat exciting diskusi soal kasus hukum. Referensi kamu sangat bagus dan selalu mengarahkan saya untuk antusias merespone. Saya tahu bahwa advice saya bukan hal luar biasa. Itu sama saja memberikan advice kepada Angsa cara berenang. “ Katanya tersenyum. “ Kamu sengaja menggoda saya.” Sambungnya seraya menyentuh pipi saya dengan kedua telapak tangannya” Tetapi saya suka” katanya dengan senyum indah. Saya terpojok. “Saya tersanjung kalau kamu anggap saya menggoda kamu. “ sambut saya.
Saya tidak punya target apapun dalam berteman. Mengalir aja. Walau dia profesional lawyer tapi saya tidak tertarik hired dia. Kalau saya butuh lawyer, saya hanya butuh pendamping profesional. Saya bayar mereka dan saya drive mereka. Karena saya player.
Empat tahun pertemanan, dia menyerahkan dokument untuk saya pelajari sebagai peluang. “ Ini ada tiga kasus hukum pada entity yang berbeda. Satu kasus Kontrak pembelian tenaga listrik yang kemahalan harganya karena KKN, Divestasi tambang yang bermasalah, dan cassie utang CIC kepada emiten tambang” Katanya. Setelah saya pelajari, saya tahu bahwa ini bukan laporan biasa tetapi hasil investigasi secara detail.
“ Mengapa anda berikan file ini kepada saya” Tanya saya.
“ Saya punya clients yang beriminat take over kasus itu semua. Mereka tidak punya uang. Tapi mereka punya skema yang solid untuk dapatkan dana dari bank. Karena exit strateginya sudah ada. Jadi skemanya secure. Nah, mungkin anda ada network investor yang bisa menyediakan credit enhancement dari first class bank. Client saya perlu investor credit enhancement untuk trigger dia dapatkan pinjaman dari bank” Kata Arina.
investor Credit enhancement adalah pihak ketiga yang memberikan jaminan kepada pihak debitur. Tujuanya dalam rangka meningkatkan credit rating dihapan bank kreditur. Tentu bagaimanapun namanya credit enhancement, itu sama dengan analogi balon yang ditiup. Balon membesar saat ditiup namun kapan saja bisa meletus kalau terus ditiup. Makanya Credit Enhancement itu tidak bisa terlalu lama jangka waktunya. Harus ada dukungan exit yang solid. Biasanya investor credit enhancement meminta letter of undertaking kepada client . Itu memastikan dia terhindar dari resiko call atas jaminan itu. Bagaimanapun resiko default ada pada clients.
Tiga kasus dari tiga entity itu setelah diambil alih akan dibungkus dalam satu holding company dan kemudian, akan listing di bursa untuk dapatkan capital gain. Jadi exitnya secure. Skema akuisisi lewat target yang terlilit kasus seperti berburu di kebun binatang. Pemilik kebun binatang kehabisan uang untuk beri makan hewan piaraan dan hewan terancam mati. Karenanya apapun solusi yang ditawarkan oleh pihak yang akan akuisisi pasti di dukung otoritas dan bank.
Saya tidak menjanjikan apapun. Namun saya akan hubungi dia kalau ada investor network saya yang berminat.***
Tahun 2015
Sore di kawasan kota tua, di sebuah restoran bergaya oriental kuno, saya makan malam dengan Chang dan Awi. “ Data riset dari konsultan saya di Singapore melaporkan seperti ini. “ Kata saya kepada Chang seraya menyerahkan file dokumen dalam amplop. .Chang membuka amplop itu dan membaca. “ Ini bukan laporan tetapi investigasi klasifikasi A. “ Kata Chang. Saya diam saja. Tunggu reaksinya. Dia tatap lama saya dan akhirnya dia menyalami saya. “ Ok kita kerjasama. Kamu lakukan bagian kamu dan saya lakukan bagian saya. “ Kata Chang. Kami lanjut makan malam.
Sebulan setelah bertemu Chang, saya terbang ke Swiss. Bertemu dengan Bastein di kantornya yang elegan. Dia banker dari prime bank di Eropa. “ Terimakasih anda sudah bantu kami dapatkan clients potensial. Kami berjanji akan memberikan layanan terbaik” Katanya. Saya memang mengarahkan Steven raja Casino untuk menempatkan dananya pada Bank tempat Bastein kerja. Saya serahkan dokumen untuk Bastein pahami. Dia melirik saya ketika baca dokument itu. “ Ah artinya anda dapatkan mandatory dari MR. Steven. “ Katanya. “ Lantas apa yang dapat saya lakukan untuk anda.” Tanyanya.
“ Saya butuh credit enhancement dalam bentuk bank instrument. Apakah anda bisa create itu.” tanya saya.
“ Tentu bisa.” Jawabnya tegas. “Tapi untuk apa ?
“ Untuk ini” kata saya serahkan lagi file dokumen untuk dia pahami.
“ Baik saya bisa lakukan secara on request” Katanya cepat. “ Dan sebagaimana credit enhancement, anda drive untuk lakukan kapan akan terminate. Tentu anda harus pastikan settlement nya clean and clear dengan clients anda” Sambungnya dengan mata elang. Credit enhancement itu di back up oleh uang tunai dari Steven yang ada di bank. Tida ada resiko. Rekening Steven di bank walau tidak bergerak namun tidak ada resiko apapun. Dan tetap dapatkan bunga dari bank
Dari Swiss saya terbang ke Beijing. Bertemu Chang di Kamar Hotel. “ Saya punya terminal yang dilengkapi dengan fitur private banking untuk delivery credit enhancement via SWIFT.” Kata saya seraya perlihatkan screen dari laptop saya. “ Saya akan beri kamu PIN code akses ke terminal ini. “ Sambung saya. Chang senang. “ Kapan saya bisa bertemu dengan Arina.” Kata Chang.
“ Tunggu arahan saya ” Kata saya cepat. “ Tapi eh, bukan kamu yang akan bertemu Arina. “ sambung saya mengingatkan rencana yagn sudah kami susun.
“ Ah ya. Maksud saya, CEO Private invenstment yang saya tugaskan untuk deal dengan Arina.” Kata Chang meluruskan “ Tugas saya dan kamu jadi burung pemakan bangkai. ” Chang bersatire. Saya hanya senyum masam. Kami berteman lama dan sama sama di usia muda lulusan kursus Economy quantitate dari World Bank.
Kembali ke Jakarta, saya bertemu dengan Awi. “ Ini ada tiga pejabat. Tugas kamu dekati tiga pajabat itu. Lakukan apa saja agar dia nyaman dengan kamu. Jangan bicara bisnis. Pastikan dia trust kepada kamu.” Kata saya. Awi paham.
***
Tiga bulan sejak pertemuan dengan Arina di Singapore. Arina datang ke jakarta. Dia berharap bertemu dengan saya. Dia sepertinya di-push oleh Clients nya.“ Saya sudah hubungi semua network saya. Mereka menolak memberikan mendukung credit enghancement. Alasannya itu bisnis kasus, dan lagi kasusnya sudah international class nya. B, entah mengapa saya sangat berharap dari kamu. Please “ kata Arina dengan wajah stress. Untung kami bicara di kamar hotelnya. Saya diam seakan berpikir. Padahal moment seperti ini saya tunggu.
“ Arina, seru saya.” Kamu bisa hubungi teman saya di Singapore. “ Kata saya menyerahkan kartu namanya. “ moga dia bisa bantu. Hanya itu yang bisa saya lakukan.” Lanjut saya. Arina menatap saya dan akhrnya dia tersenyum seraya memeluk saya erat di kamar hotel panthouse itu.***
2016-2020.
Dari Awi saya dapat laporan bahwa proses take over tiga kasus itu berlangsung mulus walau tidak cepat. Sampai akhirnya tahun 2020 seluruh asset perusahaan dari tiga kasus itu sudah berpindah ke holding company milik clients Arina di Singapore, Semua pembiayaan pengambil alihan itu berasal dari bank dalam negeri namun collateral dari Bank tempat Bastein kerja. Pengiriman SWIFT antar bank lewat terminal API. PIC offshore sebagai investor credit enhancement dapat fee sebesar 3% pertahun, itu berlangsung empat tahun. Belum lagi dapat advance fee sebesar 5%. Maklum ini skema hedge fund. Sampai akhirnya saya terminate. Default. Otomatis seluruh credit enhancement dibatalkan oleh otoritas.
Dari tahun 2020 sampai tahun 2023, Arina bersama team dan client nya berusaha menyelesaikan masalah yang ditimbulkan akibat di-terminate nya collateral itu. Sementara bank dalam negeri terus desak replace collateral. Mereka kawatirkan kalau keadaannya berlarut larut, oleh otoritas itu akan dinyatakan NPL.
Arina tidak pernah bicara kepada saya soal kasus ini. Karena sejak dial deal dengan investor credit enhancement Singapore tahun 2016, dia tidak pernah kembali ke saya lagi. Sepertinya dia sudah melupakan saya. Atau mungkin dia sibuk. Saya juga tidak berminat bertemu dia lagi. Tapi Awi secara tidak langsung masuk dalam arena permainan. Karena dia dekat dan dapat trust dari tiga orotitas yang terkait kasus ini. Dan karena itu Benhard datang kesaya.
Desember 2023.
Setelah selesai replace collateral clients Arina. Otomatis 90% saham holding clients nya berpindah ke group Chang di Beijing. Sebelum Natal, saya dapat email dari Arina, “ B, saya di Jakarta. I miss you” katanya. Segera saya datangi hotel tempat dia menginap. Seperti biasa penampilannya tetap elegan sesuai dengan kamar hotelnya. Dia serahkan kartu namanya. Saya baca jabatan tertera pada kartu nama itu. “ CFO “.
“ Sekarang saya bukan lagi lawyer tapi beneficial owner atas 10% saham holding. Holding yang kuasai tambang batubara, emas, nikel, blok Gas. Juga punya kontrak pembangkit listrik serta armada kapal logistik. Ya walau proxy tapi investor tunjuk saya karena kompetensi saya. Bagaimana dengan bisnis kamu? Tanya Arina dengan senyum dan memagut saya dengan erat. “ I miss you” bisiknya. Saya senyum dan berusaha melonggarkan pagutannya. “ Ada apa kamu? kata Arina mengerutkan kening. “ Kamu engga kangen saya? katanya.
“ 7 tahun kamu lupakan saya. Dan selama itu tidak pernah kontak saya. Sekarang kamu datang begitu saja. Dan minta saya menjawab apakah saya kangen? kata saya tersenyum dan remas bokong dia. “Saya sibuk B. Maklumi tapi you always my mind” katanya dengan napas memburu. Saya senyum aja. Dia tidak tahu, kalau dia proxy Awi dan itu berkat rekomendasi dari otoritas pejabat.