Saturday, December 16, 2023

Memangsa predator

 




Tahun 2022 bulan Mey, saya dapat kabar dari Wenny “ Izin konsesi tambang iron di Amerika Latin ada masalah. Ternyata palsu.” katanya singkat lewat SafeNet. Saya langsung telp lewat SafeNet.” Kamu ke Bangkok ketemu saya” kata saya singkat.  Pagi pagi saya terbang ke Bangkok dengan pesawat komersial. Wenny datang ke Bangkok dengan private jet.  Kami bertemu di Bandara. “ Apa yang terjadi sebenarnya?  tanya saya.


“ Konsesi yang kita akuisisi ternyata sebelumnya sudah dijual ke China.  Arturio tipu kita. “ kata Wenny.


“ Kenapa segitu bodohnya deal terjadi ? tanya saya mengerutkan kening.


“ Semua sudah sesuai dengan prosedur standar kepatuhan kita. Audit legal dan lain sebagainya sudah. Konfirmasi legal kepada pihak terkait semua confirmed. Tetapi ternyata semua pejabat tinggi sudah Arturio beli. Pada saat kita operasi, ternyata China sue kita. Mereka tuduh kita menjarah konsesi mereka. Di pengadilan kita kalah. Sementara aparat hukum tidak peduli dengan kontrak legal akuisisi kita dengan Arturio. Bukti korespondensi legal antara Pejabat tinggi dengan kita tidak dianggap oleh pengadilan” Kata Wenny dengan wajah bingung. 


“ Saya tahu ini resiko berbisnis di negara yang tidak ada kepastian hukum. Semua pejabat bisa dibeli. Bahkan presiden sekalipun. Andaikan negara itu tidak ada SDA, tidak akan pernah dilirik oleh investor. Tetapi mau gimana lagi. Ini resiko. " Kata Wenny dengan wajah kawatir saya akan marah. Wajahnya pucat.


" Wen,  Saya tidak mungkin perang dengan pejabat negara. Yang harus saya kejar dan habisi adalah Arturio. Karena kalau sampai tersebar berita kita dipecundangi dia. Reputasi saya bisa hancur.. Apa yang kamu ketahui tentang Arturio? tanya saya.


" Saya kenal Arturio. Dia jadi seller konsesi tambang yang dia dapat dengan mudah dari Pejabat. Koneksi politiknya sangat kuat.  Sebenarnya dia hanya broker antara Elite politik yang korup dengan pihak investor yang butuh SDA. Makanya konsesi tambang yang dikeluarkan pemerintah lebih luas dari lokasi yang ada. Ya dia pabrikasi konsesi dan menjualnya lewat deal M&A dengan investor holding. Dia juga dapat trust dari politisi untuk mencuci uang hasil korupsi.“ Kata Wenny.


Sekarang Wenny benar benar takut. Dia mau berlutut depan saya.Tetapi saya cepat rentangkan tangan saya. Dia langsung peluk saya.“ Kamu tidak perlu merasa terbebani atas masalah ini. Toh gimanapun setiap keputusan bisnis atas restu saya. Artinya saya yang bertanggung jawab. Biar saya selesaikan masalah. Kamu pulang ke Hong Kong. Kerja seperti biasa. Private jet saya mau pakai untuk selesaikan kasus ini.” kata saya.


Saya  segera hubungi Viktor di Moscow lewat SafeNet “ Cari tahu tentang Arturio. “ kata saya seraya mengirimkan file profile Arturio.  “Siap B” Jawab Viktor cepat.


Saya tinggal di Hotel Mandarin Bangkok. 
 Wenny sudah pulang. Sebelum pergi dia sempatkan belanja suite dress 3 stel untuk saya. Karena saya datang ke bangkok tidak bawa tas pakaian. Dalam satu jam saya dapat inbox via safeNet dari Viktor. Data tentang Arturio saya dapatkan. Saya pelajari di kamar hotel. Setelah baca, saya termenung. Memikirkan strategi untuk menjebak Arturio dan kemudian membuat rencana dalam kepala saya. 


***

Tak terasa sudah jam 2 pagi saya masih sibuk dengan terminal komputer saya.  Akhirnya jam 3 pagi, offering saya di ask oleh  trader Code 009 dari Dubai. “ Kami siap lakukan pembelian kredit lewat SWAP. “ Katanya. Itu artinya penawaran saya atas bond backed SBLC senilai USD 500 juta dia setujui dengan harga zero kupon 60%. Ini memang produk hedge fund, makanya diskonnya besar. Dengan bond backed SBL itu dia bisa dapatkan uang tunai 100% dari rekening hidden fund. 


Teknis nya sederhana. Sebelum dia beli Bond backed SBLC itu dia sudah deal dengan pemilik hidden fund lewat Loan Security agrement. Tentu dengan adanya bond backed SBLC dari first class bank, tidak sulit dia lakukan cross border transfer uang kartal. Jadi memang model SWAP antara bond backed SBLC dengan uang cash. Dia bisa untung 40% sekali pukul.


Saya langsung setujui permintaan itu. Karena trader code 009 itu memang link ke Arturio. Viktor sudah beri saya channel untuk intip pergerakan aset dari Arturio.  Sehingga saya tahu network dia. Dubai memang surga pencucian uang. Setelah London dan Swiss meredup, Dubai shinning. 


“ Kapan anda ke Dubai? tanyanya. Memang SWAP transaksi dilakukan lewat OTC yang mengharuskan walk in ke bank pembeli dan pada waktu bersamaan di depan pejabat bank saya harus perintahkan bank custody untuk pre confirmation atas offersheet bond backed SBLC itu.


“ Pagi waktu Bangkok saya terbang ke Dubai. Malam kita bertemu di Cafe Isan, Menara Danau Jumeirah, Cluster B. “ kata saya.


“ OK.” 


Sebelum sholat isya, saya hubungi Vitor di Moscow dan Tom di NY. Saya briefing mereka atas rencana saya. Mereka pahami dengan baik dan siap bergerak sesuai rencana.


***

Keesokan paginya saya terbang ke Dubai dengan private jet. Saat masuk pesawat, saya disambut pramugari. Di dadanya tersemat bet dengan logo Yuan. Ini privat jet jenis Bombardier 605. Memang di design untuk long flight diatas 9 jam. Setelah pesawat mencapai balancing di ketinggian settle saya terkejut. Ada wanita dari cockpit keluar mendekati saya dengan senyum. Eh kenapa ada cewek indonesia di pesawat itu. Wajahnya seperti orang jawa pada umumnya. Kulitnya sawo mateng. Rambut pendek. Fostur tubuh sedang. Cantik memang.  “ Saya, Serina ditugaskan bu Weni untuk antar anda kemanapun anda mau terbang. “ katanya dalam bahasa inggris seraya menyalami saya. Saya senyum aja. 


“ Kamu udah lama jadi pilot Yuan? 


“ Baru tahun ini. “


“ Sebelumnya dimana ?


“ Pilot privat jet SIDC di NY untuk Pak Tom dan  Ibu Aashna di London.” Katanya.


“ Oh gitu.” 


“ Akhirnya saya bisa ketemu dengan misterius man. “ katanya tersenyum. ‘ Ternyata memang sangat humble.” Lanjutnya.


“ Oh ya kamu orang Indoensia” Kata saya dalam bahasa indoensia.


“ Say again, sir “ katanya. Oh artinya bukan orang Indoensia. “ Darimana asal kamu? tanya saya dalam bahasa inggris lagi.


“ Suriname. Tetapi saya besar di Rotterdam, Belanda” katanya.


“ Udah berkeluarga? 


“ Belum.”Katanya. 


“ Gimana suka kerja di Yuan?


“ Suka sekali.”


“ Berapa gaji kamu sebulan?


“ Gaji Pokok USD 2500 tetapi ada tunjangan terbang. Perhari USD 1000. Jadi sebulan  saya bisa terima diatas USD 5000. “ katanya dengan senyum indah. Saya perhatikan dia pegang bungkusan. 


“ Ini underwear pesanan ibu Wenny.” Katanya menyerahkan bungkusan. “ Kemarin saya berusaha cari merek sempak yang diminta ibu Wenny. Ternyata ada di Siam Paragon Bangkok. “ Lanjutnya. Duh saya jadi malu. Padahal saya hanya minta Wenny belikan suite dress karena saya tidak bawa pakaian dari rumah. Ketahuan merek sempak saya. Ah biarin sajalah. Mending tidur gua...


***

Malam hari saya bertemu dengan code 009 di Cafe .  Saya sebutkan code saya. Dan dia verifikasi lewat komputernya. Dia tersenyum. Kemudian kami kenalan dan membahas detail transaksi besok di Bank. Hanya 45menit pertemuan usai. Saya kembali ke Atlantis The Palm hotel.  Saya tidur nyenyak karena besok akan jadi waktu yang panjang. 


Besok paginya jam 11 pertemuan diadakan di Bank. Proses transaksi sangat cepat.  Karena saat datang kami tidak ada bicara banyak. Pejabat bank to the point. Minta saya kirim pre confirmation offersheet dari bank custody di AS. Saya lakukan dengan cepat lewat komputer saya. Dalam hitungan detik mereka terima. Pada waktu bersamaan mereka memberikan code dana. Saya lakukan verifikasi dengan cepat. Mereka lock rekening custody saya dan sya lock rekening fund mereka. 


Tapi saya tahu, code 009 tidak bisa lakukan direct settlement. Karena dia masih tunggu uang dari Arturio. Dia punya waktu 3 hari untuk bayar atau T+3. Selanjutnya settlement akan dilakukan DVP ( delivery versus Payment). Meeting selesai.


Selama durasi T+3 saya santai aja di Dubai. Namun saya tetap focus. Sahari sebelum berakhir T+3, dia datang ke kamar hotel saya. “ Saya gagal melakukan DVP settlement. “ Katanya panik. 


“ Mengapa ?


“ Clients saya ada masalah dalam melakukan cross border. Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi” Katanya. Saya senyum aja. Dia tidak tahu saya kenal dengan  Anturio client-nya.  Itu ulah team Viktor dan Tom di NY. Dan tentu berkat data hidden fund  yang saya dapat. Rekening punya code 009 yang terkunci itu ditempatkan di-beberapa bank di Eropa dan Dubai. Itu semua dana berasal dari Arturio. Nilainya mencapai USD 25 miliar.


Dalam situasi ini artinya rekeningnya di lock dan aset Bond saya juga di lock. Bagi saya tidak ada masalah. Karena rekening custody itu rekening diskrisi. Kapanpun saya bisa akuisisi atau likuidasi. Tetapi rekening transaksi bank, itu sudah terikat dalam perjanjian irrevocable atau tidak bisa dibatalkan sepihak. Saya tahu dia tidak mungkin minta saya batalkan transaksi ini. Kalau itu dia lakukan, dia bisa delisting dari financial komuniti. Saya senyum aja.


“ Apakah sebagai sesama member trader anda bisa beri saya solusi? Katanya tetap dalam keadaan panik. Saya memberi nama Lawyer di New York yang bisa dia hubungi “ temui lawyer ini. Saya harap dia bisa berikan solusi dan kita bisa saling melepaskan diri dari ketentuan DVP. Win to Win condition lah” kata saya tersenyum. Besok pagi saya pulang ke Jakarta. Sampai di rumah, istri marah. Karena janji saya hanya semalam busines trip. Ternyata seminggu. 


***

Sebulan kemudian saya dapat kabar dari Wenny. Bahwa kami dapat konsesi resmi tambang iron dari pemerintah America latin tanpa keluar uang jaminan dan juga dapat insentif bebas pajak dalam membangun smelting. 


Arturio masuk penjara kaarena penipuan. Para pejabat dan elite politik yang tergabung dalam oligarchi lebih memilih mengorbankan dia daripada dana titipan mereka di rekening Code 009 terkunci. Salah satu elite politik ring-1 presiden yang menjadi mastermind kena stroke dan akhirnya lumpuh. Itulah kejamnya oligarchi. Karena uang mereka saling kanibalisme. Tidak ada kesetiaan dalam arti sahabat diantara mereka. Dari setiap SWAP transaksi yang dilakukan code 009, Tom di NY dapat fee 10% lewat skema transaksi 144 A. Itu artinya total fee yang diterima Tom sebesar USD 2,5 miliar. Saya senyum aja. 


Saya termenung lama di atas sajadah. Begitu rakusnya pejabat dan elit politik menjarah sumber daya negara. Rasio GINI terus melebar. Ya karena kekuasaan mengendalikan hukum sehingga mereka bisa permainkan hukum itu. Termasuk melakukan skema hidden money lewat proxyPada akhirnya apa yang mereka dapatkan hanyalah kesenangan hidup dan sebagian besar harta mereka dirampok oleh predator pasar uang. Jadi sebenarnya pejabat dan elite politik itu bukan hanya rakus tetapi tidak cukup cerdas hidup. Sementara mayoritas rakyat tetap miskin dan kemakmuran tertunda tentunya.  Salah saya dimana?

Friday, December 15, 2023

Jalan bergeser..


 

Ira minta waktu bertemu. “ Ada temanku sedang melakukan riset soal kebudayaan. Dia mau jadikan kamu sebagai narasumber. Sebagai referensi melengkapi riset PHD nya tentang Studi pembangunan.  Ayolah ketemuan.” Kata Ira lewat SMS. Akhirnya saya sanggupi bertemu di cafe di kawasan Sudirman Jakarta. Saya didampingi Florence. “ Kenalkan nama saya Dini" Kata Temannya Ira seraya mengulurkan tangan menjabat saya. Keliatannya cerdas. Ya kalau tidak cerdas mana mungkin dia bisa berniat dapatkan phd, padahal dia sibuk sebagai profesional di Pusat kajian International.


“ Saya tahu dari tulisan anda di Blog dan juga informasi dari Ira tentang bisnis anda di China. “ kata Dini. “ Apa yang anda ketahui tentang budaya China ? Tanya nya.


“ Dalam sejarah Cina sempat ratusan tahun mereka terjebak dalam budaya foedalisme. Itu sejatinya bukan karakter China. Tapi sejak China menjadi republik dan Partai komunis berkuasa. Mereka kembali kepada jati diri sebagai bangsa kontinental. Maklum China itu 99% wilayahnya daratan, yang dipisahkan oleh batas-batas geografis dengan negara lain. Tentu jatidiri mereka adalah budaya kontinental. Ciri khasnya adalah secara personal mereka sangat mandiri dan punya kemampuan survival. Sulit dipersatukan secara budaya. Makanya pilihan idiologi komunis yang otoriterian adalah metodelogi untuk mempersatukan saja.


Atas dasar budaya kontinental itulah rencana pembangunan China yang disebut dengan lompatan China jauh kedepan digelar. Maozedong yang dikenal bapak komunis China melakukan langkah revolusi kubdayaan. Kemudian dilalanjutkan oleh bapak Dengxioping, ia melepas akar feodalisme di tengah masyarakat dengan memberikan rakyat kebebasan berproduksi. Kebebasan yang dimaksud adalah memberikan kanal seluas mungkin rakyat melakukan apa saja selagi tidak merugikan orang lain. Orang barat mengatakan China menerapkan kapitalisme. Karena kebebasan produksi membuka  peluang kompetisi yang keras. Padahal itu sudah budaya China.


Tidak ada lagi keharusan bagi petani menanam tumbuhan yang  seragam seperti era Mao. Tidak ada lagi keharusan rakyat berprodusi baja secara massive. Yang penting walau begitu luas dan rumitnya persoalan produksi, selagi tidak diatur itu artinya diizinkan siapa saja lakukan. Yang mau kerja keras dan cerdas ya  dia yang sukses. Yang kalah bersaing ya harus tersingkir. Itu bukan urusan negara.  Rakyat tidak ada masalah. Karena saat awal reformasi ekonomi memang banyak BUMN/ D China yang ditutup. Artinya fight terjadi fairness.


Nah lewat proses pembangunan itu terjadi pula proses dialektika. Kalau situasi produksi akhirnya menciptakan ketidak adilan. Yang kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin, pemerintah lakukan intervensi. Negara hadir ditengah masyarakat lewat BUMN nya. Sehingga terciptalah cluster ekonomi, mana wilayah kapitalisme negara dan mana swasta. Walau cluster terbentuk sinergi tercipta sebagai bentuk kamandirian. “ Kata saya. ira tersenyum. Dini mengangguk. Dia rekam omongan saya.


“ Memang budaya kontinental itu membuat orang banyak berduyun ke kota. Karena kota magnit ekonomi. Mereka meninggalkan rules dan akal tradisional untuk mengangkat harga diri mereka. Walau karakter mereka memang mandiri, tetapi kan tidak semua punya keberanian mengambil resiko. Adanya cluster state capitalism dan private, itu menyisakan mayoritas rakyat rakyat tenggelam dalam kemiskinan di desa. Bagaimana Cara china menyikapinya? Tanya Dini. Saya seruput kopi.


“ Makanya setelah sekian dekade pertumbuhan ekonomi dua digit, pemerintah China lakukan intervensi sosial terhadap rakyat yang masih tertinggal. Intervensi itu tidak dalam pengertian sosialisme populisme seperti BLT atau subsidi. Tetapi menyadiakan akses rakyat terhadap tekhnologi, pasar,  deregulasi tata niaga yang terhubung dengan ekosistem financial. Itu dilakukan dengan sangat terencana dengan anggaran gigantik dan konsisten. “ kata saya.


“ Apa yang terjadi.? 


“ Dalam 5 tahun pemerintah China bisa mengangkat 800 juta rakyat dari kubangan kemiskinan. Dan kini rakyat jadi potensi pasar raksasa. Dan mendorong terjadinya relokasi Industri dari zona ekonomi khusus ke wilaya reguler. “


“ Tapi kini ekonomi CHina melambat “ Kata Dini.


“ Ya. Walau pertumbuhan ekonomi melambat tidak ada masalah. Tapi kan kualitas pertumbuhan lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi sebelumnya. ” Kata saya tersenyum.


“ Dan distribusi keadilan ekonomi tercipta secara meluas. Untuk apa pertumbuhan ekonomi tinggi seperti Indonesia kalau hanya ditopang oleh segelintir orang saja yang makmur. “ kata Florence dengan tersenyum.


Dini menganguk dan tersenyum. “ Lantas apa pendapat anda dengan kebijakan ekonomi dan sosial di Indonesia ? tanya Dini kepada saya.


" Indonesia itu negara kepulauan. Budaya kita sangat beda sekai dengan negara kontinental seperti China dan India atau AS. Jadi engga bisa kita meniru model pembangunan seperti mereka. Indonesia adalah  bangsa bahari dengan 1.340 suku di dalamnya. Kita tidak bisa dipersatukan dengan diktator atau otoriterian seperti China. Atau demokrasi terbuka seperti India dan AS. Engga bisa.  Budaya bahari terikat dengan primordial. Dulu kita bangun rumah secara gotong royong. Kemudian setelah kerangka rumah jadi, tetua adat menentukan dimana pondasi rumah akan didudukkan. Apapun masalah diselesaikan bersama sama, Singkatnya, budaya bahari itu adalah budaya gotong royong. Agama berkata, ada memakai. Bukan individualisme. 

Tetapi karena pengaruh luar, jalan sudah digeser orang lain. Sampai saat ini, semua sistem yang diterapkan, mulai dari pendidikan, hukum, ekonomi, sampai politik, lebih mengacu pada kontinental. Itu sebab setelah 7 presiden berkuasa, selalu menciptakan problem dan masalah yang tak kunjung terselesaikan, terutuma soal kemandirian dan keadilan sosial. Misal, exploitasi SDA kepada segelintir orang, itu bertolak belakang dengan budaya kita. Penguasaan retaii modern kepada segelintir orang, itu juga tidak sesuai dengan kebudayaan kita” kata saya.


“ Bisa beri contoh konkrit soal ekonomi berbasis budaya itu dalam konteks kekinian” tanya Dini.


“ Prinsip budaya bahari itu kan gotong royong. Misal,  membangun ekosistem bisnis lewat tata niaga berbasis IT. Pemerintah sediakan gudang lewat sistem stokis berbasis IT, ya semacam warehousing ecommerce marketplace and logistic. Nah lewat aturan tata niaga, maka setiap pabrik atau produsen akan nyaman menempatkan barangnya di warehousing. Karena lewat ekosistem financial dari warehousing, likuiditas mereka terjamin. Dan pedagang secara B2B lewat ecommerce bisa dengan mudah mengakses barang di gudang tersebut untuk dijual lewat market place.


Dengan adanya warehousing ecommerce marketplace and logistic itu,  otomatis terjadi transformasi ekonomi dan sosial yang individual ke gotong royong. Nah, karena adanya efisiensi dari segi distribusi  dan  financial. Industri akan tumbuh berkembang pesat dan peluang berdagang terbuka luas bagi siapa saja untuk menjangkau 123 juta konsumen indonesia. Kalau bisa dibuat berdasarkan cluster sesuai type produk seperti barang kebutuhan umum dan komoditas pertanian, dan segmentasi pasar, industri, pemerintah maupun rumah tangga.  itu semua dilakukan secara B2B. Setiap Pemda minimal punya satu warehousing ini. Buatnya engga semahal bangun kereta cepat dan IKN. Itu kalau tahu arti perubahan dan punya niat baik untuk kembali kepada jatidiri kita sebagai banga bahari.”  Kata Saya.


" Lebih konkrit lagi ?


Mari kita lihat posisi strategis kita di Barat dan di Timur.  Saat ini, sekitar 90% kapal dunia lalu-lalang di Poros Maritim Dunia yang melalui perairan Indonesia, yakni 80% di Selat Malaka dan 10% lainnya melintasi Selat Makassar. Di Selat Malaka, jumlah kapal yang melintas lebih dari 100.000 dengan mengangkut 90 juta TEUs kontainer per tahun. Kalau di wilayah Barat, kita memanfaatkan posisi Sumatera di jalur Selat Malaka. Sumatera akan berkembang menjadi Hub Logistik Agro, yang akan mendatangkan investasi relokasi downstream industri dari dalam dan luar negeri. Akan menjadi pusat industri agro berkelas dunia. Begitu juga kalau Manado menjadi Hub Poros Maritim Pacific maka akan menciptakan kawasan industri Agro dan mineral tambang berkelas dunia, yang akan jadi magnit bagi investor dalam dan luar negeri. Begitu juga memanfaatkan posisi selat Lombok yang menjadi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

Seharusnya visi Indonesia sebagai negara bahari adalah menjadi hub industri dan perdagangan. Sriwijaya menjadi kerajaan besar, karena bahari. Samudera Pasai juga sama. Majapahit hebat karena ekosistem bahari. Apa artinya ?Itu budaya kita. DNA kita sebagai bangsa. Makanya bapak bangsa kita tidak menyebut sistem ekonomi dan idiologi. Tapi cukup Pancasila. Dalam Pancasila itulah tersirat dan tersurat kebudayaan kita. Pandangan hidup kita sebagai bangsa berbudaya. Jadi kalau boleh disimpulkan, lingkungan strategis, geopolitik dan SDM yang membuat kita menjadi bangsa besar. Bukan SDA yang akan memakmurkan kita.

“ Yang sangat miris setelah 78 tahun kemerdekaan digenggam kuat, dan kebudayaan selalu dijadikan tameng untuk mempersatukan keberagaman yang ada. Namun, apakah elite negeri ini memahami betul apa inti dari sebuah kebudayaan? Saya engga yakin mereka paham. yang ada rakyat tetap bingung dan bertanya mengapa negeri kaya tetapi mayoritas masih miskin “ Kata Florence. Ira dan Dini termenung. 

“ Terimakasih “ Kata Dini.

Sunday, December 10, 2023

Saya tidak membenci Jokowi





Sebenarnya rencana pertemuan ini sudah lama. Itu dia sampaikan lewat email dan messenger. Tetapi saya tunda terus. Karena dia mendesak untuk bertemu dengan kalimat singkat di email“ Saya mau tahu aja mengapa bapak berseberangan dengan Jokowi. “  Akhirnya saya temui juga. Saya di dampingi oleh anak asuh saya. Sasa. Dia memang ingin sekali bertemu dengan sosok idolanya. Yanti usianya sekitar 45 tahun. Saya mengenalnya dari teman yang juga pengusaha. Saat itu dia butuh dana program sosial. Saya dan teman terlibat mendukung programnya. Dia cerdas dan punya reputasi bersih sebagai aktifis. 


Saya menjawab pertanyaannya. Dari awal saya mendukung Jokowi karena kebijakannya pada proyek infrastruktur adalah lebih kepada B2B. Ini menuntut kualifikasi menteri, direksi dan komisaris BUMN berkelas negarawan. Maklum B2B itu kemitraan international. Mereka harus paham hukum international dengan segala proses negosiasi yang rumit. Juga harus kuasai nation interest. Artinya proses pembangunan bertumpu kepada profesionalitas, bukan rente. Tapi nyatanya dari laporan yang ada, dari lima tahun berjalan, malah skema hutang diperbesar. Dan  periode kedua ini, cara cara hutang tetap dijadikan prioritas. 


“ Bisa cerahkan saya soal itu.” tanyanya.


Pada bulan Mei tahun 2017 Jokowi memimpin delegasi Indonesia menghadiri KTT BRI ( Belt Road Initiative ) di Beijing. Saat itu Jokowi dengan tegas mengatakan siap berpartisipasi dalam BRI, asalkan dengan syarat B2B. Mengapa? agar tidak membebani APBN dengan utang. Skema utang itulah yang dilakukan oleh 6 presiden sebelumnya sebagai solusi. Itu jelas membawa kita kepada situasi debt trap. Itu yang harus diubah. Nah B2B adalah strategi pembangunan memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang ada, yang bukan hanya sebagai object tetapi juga subject pembangunan secara menyeluruh. Begitu kata konsepsinya.


Masih belum jelas. Baik saya tegaskan. Pembangunan itu merupakan proses transformasi masyarakat yang tidak hanya dilihat dari indikator pertumbuhan ekonomi saja, namun juga termasuk di dalamnya terdapat perubahan mental, sosial, struktur, hingga kultur dalam masyarakat. Ya social engineering. Setiap proses pembangunan memiliki tiga tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi; peningkatan standar hidup; serta perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial. Paham ya say.


Apa yang terjadi ? semua proyek B2B. Gagal terlaksana. Justru Proyek dengan skema soft loan diluar ketentuan Jokowi malah semua selesai dibangun. Apa artinya? proses pembangunan infrastruktur terlaksana tetapi tidak terjadi tranformasi ekonomi yang luas. Konsep good governance yang memadukan pendekatan berorientasi pasar untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan civil society melalui demokratisasi tidak dijadikan solusi. Dengan soft loan, pemerintah jadi aktor utama, dan rakyat jadi piguran pelengkap penderita doang. Ya jokowi mengulang tragedi pembangunan. Pemimpin baik yang berujung menyedihkan.


Saya buka file notepad saya. Data  terakhir yang dirilis Bank Indonesia melalui Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) April 2019, menunjukkan  status terakhir posisi utang luar  negeri pada Februari 2019 dari Pemerintah China sebesar 17,7 Miliar USD atau setara dengan 248,4 Triliun dengan kurs 14.000. Lebih spesifik di kelola Pemerintah sebesar 22,8 Triliun dan BUMN sebesar 225,6 Triliun. Itu setara dengan 42% total anggaran BRI untuk Indonesia. Indonesia juga diketahui telah menerima pinjaman senilai US$ 4,42 miliar  atau setara Rp 63 triliun pada periode yang sama melalui skema Official Development Assistance (ODA), serta pinjaman melalui skema Other Official Flows (OOF) sebesar US$ 29,96 miliar atau setara Rp 427 triliun. Indonesia termasuk 10 negara penerima pinjaman terbesar dari Tiongkok melalui dua skema tersebut.  Kan konyol.


Saya mendukung Jokowi bukan karena kultus Individu. Saya juga tidak berharap dapatkan rente ekonomi dari dia. Toh saya berbisnis di luar negeri. Saya dukung karena saya tahu, Jokowi berniat baik untuk Indonesia lebih baik. Kalau dalam perjalanannya saya kadang mengkritik Pemerintah, itu karena tanggung jawab saya kepada Tuhan.  Saya tidak ingin terjebak dalam politik suka tidak suka. Atau Kadrun vs Cebong. Engga. Saya focus kepada akal sehat. Mengapa? Sumber masalah terbesar Jokowi bukanlah di luar ring dia. Tetapi di dalam ring kekuasaan dia sendiri. Mereka inilah yang bertanggung jawab paling besar terhadap kegagalan program Jokowi.


“ Bukankah itu karena sistem negara kita yang brengsek. Terutama sistem multi partai. Yang membuat presiden tidak sepenuhnya  punya kendali atas programnya? Kata Yanti.


“ Kamu tahu. Dulu era Gubernur DKI, Ali Sadikin. Dia dikenal Gubernur yang raja tega dan keras. Tetapi dia imbangi kekuasaanya dengan membentuk LBH jakarta. Pemerintah DKI biayai LBH itu. Apa yang terjadi kemudian? Dari 600 kasus sengketa tanah antara pemerintah di DKI dengan rakyat, 200 dimenangkan rakyat. Karena itu dia dikenal Gubernur paling sukses yang pernah ada di republik ini. Apa kuncinya? pemimpin yang sukses bukan terletak pada sistem tetapi karena dia memberikan akses kepada civil society melawannya tanpa rasa takut. 


Tidak ada sistem yang sempurna di dunia ini. Karena bagaimanapun toh sistem itu dibuat oleh manusia. Makanya diperlukan kepemimpinan puncak dalam setiap negara. Tidak ada kepemimpinan yang bisa efektif melaksanakan fungsinya kalau check and balance tidak terlaksana. Makanya kritik itu sangat penting bagi pemimpin yang sadar akan fungsinya. 


Nah, yang jadi masalah pada periode pertama kekuasaanya adalah membungkam oposisi lewat sistem hukum dan politik. Adanya UU ITE, koalisi luas di DPR, UU ormas dan lain lain, itu bukti mesin kekuasaan bekerja efektif membungkam oposisi. Periode kedua kepemimpinannya oligarchi terbentuk sudah. Jokowi tidak sepenuhnya pengendali tetapi bagian dari yang dikendalikan oleh oligarchi. “ Kata saya.


“ Jadi kalau dia bicara perlunya kesinambungan pembangunan, sebenarnya adalah keberlanjutan sistem oligarchi itu.” Kata Yanti retorik. Saya senyum aja. Kata katanya lebih politis. Saya hindari menyimpukan hal seperti itu. “ Bukankah persepsi kepemimpinan negara itu lebih rumit dibandingkan memimpin perusahaan. Jadi tidak sederhana seperti pengertian kita” Lanjut Yanti.


“ Yang rumit itu mengelola bisnis, alasannya pertama, karena sumber daya terbatas. Dibatasi oleh aturan dan modal. Sementara pemerintah kan punya sumber daya melimpah. Dan aturan serta modal dia create sendiri. Kedua, bisnis itu walau legitimate, tetapi sulit mendapatkan trust. Butuh waktu lama membangun trust. Semetara negara kan berdiri sudah ada trust. Uang yang dicetak itu kan lambang trust. Ketiga, bisnis itu berkembang karena organisasi. Membuat organisasi itu established engga mudah. Perlu proses lama dan rumit sampai bisa jadi mesin pertumbuhan. Nah negara kan sudah punya organisasi lengkap dengan dukungan infrastruktur birokrasi,  konstitusi dan UU. 


Jadi mengelola bisnis itu jauh lebih rumit daripada negara. Apalagi mengelola bisnis multi national holding company yang melibatkan ratusan anak perusahaan. Itu benar benar seperti duduk diatas tungku. Sedikit saja hilang focus, bisa accident. Sedikit saja hilang trust, goncang likuiditas. Tapi mengelola pemerintah bisa jadi sangat rumit bila presiden tidak punya good attitude, well knowledge, strong passion dan vision.. Dia tidak bisa melakukan influence terhadap proses kepemimpinannya. Sehingga kepemimpinannya dirasakan tidak efektif. Terkesan autopilot atau wara wiri engga jelas, atau retorik omong kosong.


“ Dan karena itu bapak terus kritik “ Kata Yanti


Rakyat itu adalah  bagian dari civil society yang bertanggung jawab terhadap efektifitas Presiden. Kalau tidak ada kritik, terus memuji maka kita sama saja membiarkan diri kita dimangsa predator yang ada di lingkaran kekuasaannya, yang pada waktu bersamaan mereka hembuskan kesalahan kepada pihak di luar kekuasaan. Padahal ancaman itu dari mereka sendiri yang memegang sumber daya negara secara luas. Saya tidak mau begitu.  Kalau karena kritik saya itu, orang tidak suka, ya bukan urusan saya.  Saya menulis karena Tuhan, bukan karena berharap like atau dapat donasi dari iklan atau apalah.


Usai pertemuan itu, “ Emang salah Ayah apa sih. “ Kata Sasa mengerutkan kening. “ Orang cuman nulis doang . Engga suka ya jangan baca. Aneh saja. Era sosial media seperti sekarang ini orang masih baper dengan tulisan orang lain.” Lanjut Sasa. Saya tunjuk jidatnya. “ Selesaikan kuliah kamu dengan cepat, agar kamu tahu arti sebuah narasi.  “ kata saya. 


“ Siap ayah. 


Peradaban ini bergerak ke depan karena perubahan. Perubahan itu terjadi karena narasi. Makanya kemenangan presiden dalam proses politik,  tidak otomatis dia dilahirkan dari masarakat yang melek politik. Bisa jadi karena kebodohan kolektif, seperti terpilihnya Hitler, yang menang karena rakyat menolak narasi dan tumpul  dialektika. Makanya saya sekolahkan kamu tinggi agar menjadi bagian dari kaum terpelajar yang mengubah negeri ini menjadi lebih baik" Kata saya.

Friday, December 08, 2023

Mimpi abadimu..

 




“ Tidak mungkin dia akan bersedia bertemu kamu. Apalagi dia sekarang dalam genggaman pesaing kamu. Pemain hedge fund juga. “ Kata Tom kepada saya saat dalam kendaraan dari John F. Kennedy International Airport ke Conrad hotel di Manhattan NY. Tom sedang membahas target saya bernama Michael Sun. Dia warga Hong Kong. Memang bisnis ecommerce and logistic yang dia kembangkan sangat bagus value nya. Dia berniat akan IPO. Kedatangannya ke New York untuk menjajaki kemungkinan dua listing di Hangseng dan Wall Street.


Saya tidak begitu peduli dengan kata kata Tom. Orang AS memang mudah kalah dengan logikanya. Tida bagi saya. “ Temukan wanita ini. “ kata saya memberikan nama dan photo wanita itu. Tom memperhatikan dengan seksama. “ Saya kenal dia.” Kata Tom. Saya mengerutkan kening. Secepat itu. 

“ Dia photograper. “ kata Tom cepat. “ Ada apa dengan wanita itu ?

“ Dimana saya bisa temui wanita itu ?

“ Kebetulan dia adakan pameran selama seminggu di sini”

“ Bagaimana saya bisa ketemu dia ?

“ Nanti akan saya cari tahu. Beri waktu sampai besok pagi” kata Tom. Saya mengangguk. Keesokan paginya Tom datang ke hotel saat breakfast “ Namanya Diana. Dia seniman. Kamu punya alasan bertemu dengan dia. Karena kritikus,  Ricky seharusnya datang mengunjungi pameran tetapi mewakilkan nya kepada kamu. “Kata Tom menyerahkan buku profil tentang pameran.  Saya tidak perlu tanya bagaimana Tom mengatur itu. Dia memang punya team yang jago soal itu.


***

Layar kecil yang menggantung di langit-langit kereta yang saya naiki menunjukkan tujuan stasiun berikutnya. Union Square Garden. Saya sedikit bergegas keluar dari kereta. Udara tak tertahankan dinginnya. Saya naikkan syal di leher. Pipi saya terasa mengeras membeku. Keluar dari stasiun subway, saya segera melintasi taman Union Square dan menuju ke arah 12th Street. Diana menunggu saya di toko buku Strand. Kami berjanji bertemu di section fotografi. 


Saya segera naik ke lantai dua. Belum terlihat sesosok manusia pun di sana. Saya memutuskan untuk tetap menunggu. Di sana tampak sejumlah besar foto mayat korban peperangan. Bertumpuk seolah sisa jagalan.


“Indah bukan?” terdengar suara yang berdesis di telinga saya. Saya berbalik dan mendapati seorang wanita cantik. Rambutnya yang setengah ikal. Syal bercorak garis-garis abu-abu dan hitam tampak melingkar di lehernya. “Kamu Ricky ?” tanyanya.


“No… Saya Bandaro, Panggil saja B. Ricky tak bisa datang. Ia harus pergi ke LA  siang ini.”


“Oh. Segala rencana saya langsung terburai. “ Katanya dengan sedikit kecewa.


“Saya krtikus dan juga kolektor photo. “Kata saya sambil lalu dan memastikan dia tidak perlu kawatir.

“ Apa pendapat kamu tentang photo ini ? 


“ Terlalu cepat saya menilainya. Beri saya ruang dan waktu untuk menilai. “Kata saya. Dia menganguk. Tetapi dia tidak pernah jauh dari saya. Tak henti matanya memperhatikan saya mengamati setiap photo itu.  Saya sendiri bingung. Mau nilai apa? Saya tidak paham photo. Bagi saya photo hanya rekaman peristiwa bisu. Setiap orang punya alasan berbeda menilai sebuah photo.


“ Ini photo saya ambil di Rwanda saat perang saudara. “ katanya. 


“ Ya sayang sekali  tekhnik angle foto nya terlalu focus kepada wajah kosong anak anak. Terlalu mendramatisir keadaan. Seharusnya, angel photo jangan close up. Agak menjauh dari wajah duka anak anak itu. Sehingga ada ruang tersisa yang bisa bercerita banyak hal” kata saya sekenanya. Dia melotot. Hampir tidak percaya akan kritik saya terhadap karya hebatnya. “ Ternyata anda lebih tajam dibandingkan Ricky. Saya harus belajar banyak dari anda” Katanya.  Tapi saya tandai dalam brosur photo itu. Terbeli! 


“Kamu membuatku tersanjung. Jarang kritikus berani membayar mahal setelah mengkritik habis”


“Saya hanya berusaha bersikap adil. Setidaknya saya menghargai niat dan tujuan kamu mengambil photo pada moment yang menyentuh rasa kemanusiaan.”


“Hmm… aku menghargai kejujuranmu untuk sebuah pertemuan pertama.”


“Yeah… itu aku,” ujar saya sambil tersenyum. Saya menjadi merasa sedikit menguasai keadaan.


Kami pindah ke sebuah kedai kopi di dekat situ. Sambil melihat orang-orang yang berjalan melintas bergegas melawan angin dingin, kami terlibat pembicaraan tentang pekerjaannya. Pentato dan pelukis tubuh. Sebuah pekerjaan yang menurutnya paling banyak berhubungan dengan kaum perempuan.


Perbincangan kami sangat menyenangkan. Terutama karena saya tak perlu mengisahkan tentang saya atau tentang dia. Kami mengomentari orang-orang yang lewat di depan kami, hingga mengapa orang-orang New York rata-rata menyebut pekerjaan mereka sebagai seniman. “Sebenarnya itu alasan bahwa mereka itu pengangguran. Tapi tentunya itu tak berlaku untukmu. Aku pernah melihat koreografimu tahun lalu. Karena itulah aku sangat ingin terlibat dalam effort mu,” kataku sambil menyeruput kopi latte.


Waktu serasa menguap saat bersamanya. Saya lirik jam tangan, dan ternyata sudah pukul 11 malam. Harus saya akhiri pertemuan dengannya sangat mengasyikkan. Ia segera menyadari keinginan saya untuk beranjak. Sebelum pergi, ia berjanji besok pagi photo yang sudah saya beli akan diantarnya ke Hotel.


“Ok akan sangat senang kalau kamu sendiri yang antar.” kata saya.


“Ok kalau begitu. Kita masih akan bertemu lagi?”


“Yup,” kata saya sambil memberikan senyum tipis.


“We’ll see,” bisiknya di telinga saya.


Keesokan paginya dia tidak datang mengantar photo yang saya beli. Sorenya ada orang yang mengantar photo itu ke kamar saya.. Saya pergi cafe malam hari. Benarlah, Saya lihat Diana sedang bersama Michael Sun. Dia agak terkejut ketika melihat saya dari kejauhan. Tapi dia tidak berani tersenyum ke arah saya. Dia tidak perlu bertanya mengapa saya ada di tempat semewah ini. Toh saya bukan hanya kritikus tetapi juga kolektor photo dan lukisan.  Saya sudah pelajari karakter Michael Sun. Michael suka pacar yang cantik dan cerdas. Namun tidak mungkin membuat Diana nyaman. Michael bukan teman yang enak diajak bicara. Dia intropet namun jenius soal IT.


Kami bertemu lagi sepekan kemudian. Diana tampak berbeda. Tidak secara fisik. Lebih sebagai ekspresi. Meski ia tersenyum saat melihat saya, arah matanya seperti menembus tubuh saya. Saya biarkan ia terdiam cukup lama sambil memandangi burung-burung merpati yang berkumpul di dekat kakinya saat kami duduk di sebuah bangku di Central Park.


“Kamu pasti heran kenapa aku seperti ini,” cetusnya pelan seolah ia masih berada dalam dimensi waktu yang berbeda dengan tubuhnya yang saat ini duduk di sebelah saya. Saya hanya mengangkat bahu. Karena bagi saya, ia toh tak akan peduli dengan reaksi saya.


“Aku ingin bisa bermimpi lagi. Ada yang mencuri mimpiku. Aku baru menyadarinya setelah pertemuan kita. Sampai di rumah, aku ingin mengingatmu dalam mimpiku. Tapi aku tahu, aku tidak memiliki mimpi. Terakhir kali aku memilikinya saat aku berusia sepuluh tahun. Setelah itu aku tak pernah bisa bermimpi.” Katanya. Saya terkejut. Secepat itukah reaksinya. Terlalu melankolis dia. “ Sejujurnya tidak pernah ada orang tertarik membeli photo karyaku dengan harga yang aku tetapkan. Hanya kamu yang berani beli. Walau kamu kritikus tetapi kamu telah menjadikanku sempurna dengan mimpiku.” lanjutnya.


“Oh ya …?”


“Aku tak tahu. Mungkin penting. Untuk saat ini. Karena menurutku, hanya itu satu-satunya cara untuk menyimpan dirimu.” Dia akhirnya mengangkat kepalanya yang dari tadi tertunduk memandang ujung sepatunya yang menyaruk-nyaruk tanah. Kini ia memandang saya. Kami saling berpandang. Lama. Saya sendiri tak menghitungnya dalam hitungan detik, menit, atau jam.


Melihat matanya saya merasakan sunyi yang berkabut. Membutakan namun tak menyesakkan. Terasa dingin, namun tak sampai menggigil. Kami mengalihkan pandang saat setitik salju jatuh di pipi saya. Tangannya yang tak berkaus, terasa hangat saat mengambil sebutir salju itu. Kami melewatkan hari itu dengan memandang salju yang berjatuhan. Semua putih.


Kemudian Diana bercerita banyak hal secara detail tentang obsesi Miachael Sun yang ingin menikmati kemelimpahan wallstreet. Dia juga memberi tahu nama beberapa orang penting yang sering dijamu oleh Michael Sun di Restoran berkelas. Semua informasi mengalir begitu saja. Saya tak perlu rekam pembicaraannya. Saya sudah kuasai dengan cepat informasi itu. 


“ Dari semua itu, Sun tidak peduli dengan obsesiku. Dia hanya pikirkan obsesia dia saja. Aku dipaksa mendengar semua keluhannya dan mimpinya. Lama lama aku bosan. Tetapi aku tidak siap untuk mandiri tanpa Sun. Dengan kamu beli photo buah karyaku, aku punya keyakinan aku akan sukses. Aku siap untuk meninggalkannya. “ Kata Diana.


***

“ Pastikan Solomon keluar sebagai standby buyer untuk listing Sun di Wallstreet. Kalau dualisting gagal. IPO nya di Hangseng akan sulit dapatkan harga terbaik. Kemungkinan kalau dipaksakan akan jatuh cepat harga sahamnya. Kamu bisa hit dia di Hanseng. Atau giring dia kesudut untuk no another alternative to objection” Kata saya. 


“ Siap B “ kata Tom. 


Saya kembali ke Hong Kong setelah 10 hari business trip di New York. 


Tiga bulan kemudian. Michael Sun datang ke Tom. Setelah gagal dualisting dia berusaha meng- enrichment neracanya lewat peningkatan Aset. Dia perlu Hutang konversi dengan exit starategi lewat  IPO. Dia tidak punya banyak pilihan saat Tom ajukan debt trap agreement. Karena itu pada saat IPO, kami dapat kuasai sahamnya dengan pengembalian 10 kali lipat dari jumlah utang konversi. 


***

Setahun kemudian atau tahun 2011, saya bertemu lagi dengan Diana di pameran Photo international di Swiss. Dia peluk saya.  “ I miss you” katanya. Malamnya kami bertemu di cafe untuk dinner. Di panggung terdengar lagu dilantunkan biduanita. Its just like i dreamed it would be. Maybe we are frozen in time. You are the only one i can see. I have looked all my live for you. Now you are here" Otomatis saya menyambut lagu itu pada penggalan "Now you are here"  Dia merona wajahnya. 


Kembali ke hotel. Sambil tetap menyusupkan kepalanya di dada saya, dia berbisik. “Seumur hidupku, aku ingin terlihat indah. Begitu indah untuk bermimpi tentangmu.” Malam itu saya akan menjadi mimpi Diana untuk selamanya. Karena setelah itu saya tutup file tentang dia. Setidaknya saya tahu dia sudah mandiri dengan passion dia. Dia akan baik baik saja.

Ingin jadi sahabatmu saja..

  “ Proses akuisisi unit bisnis logistic punya SIDC oleh Yuan sudah rampung, termasuk Finacial closing. Kini saatnya kita lakukan pergantian...