Saya perlu lawyer untuk urusan akuisisi perusahaan pharmasi. Target sebenarnya adalah NF Industries. Perusahaan yang berkembang karena obat penurun berat badan. Mereka punya banyak portfolio untuk obat obesitas. Tapi persaingan pada obat ini memang keras. Ongkos promosi dan killing product terjadi meluas pada sesama pesaing. Setidaknya NF sudah punya branded dan pusat logistik di beberapa negara. Itu lebih membantunya tetap eksis. Namun saya tahu karena itu anggaran riset semakin berkurang. Portfolio obat yang dimilikinya hampir kalah di pasar bersaing.
Saya temui lawyer khusus akuisisi di London. Saat pertama kali saya datang ke kantornya yang mentereng di Dockland, kesan saya dia sangat menghormati saya. Mungkin karena rekomendasi dari Fund Manager di Frankfurt. Elena, memang ramah dan cantik. Itu saya tahu selama pembicaraan. Dia pendengar yang baik dan bertanya dengan taktis. Tak butuh lama saya menjelaskan apa agenda saya. Dia sudah paham. “ Saya akan pelajari rencana anda itu. Dan menyusun langkah strategis secara legal untuk deal dengan mereka.” Katanya.
“ Saya maunya deal sekali pukul. Tidak mau berlarut larut dengan negosiasi yang melelahkan. “
“ Saya paham. Anda tidak suka gaya orang Eropa yang bermain main dengan waktu untuk menjadi pemenang.” katanya
***
Sebulan kemudian Elena minta bertemu dengan saya di London. Dari Hong Kong saya terbang ke London. Saya undang dia makan malam di Ritz London. “ Saya sudah pelajari profile dari NF industries. 2 pemegang saham pengendali terhubung dengan keluarga kerajaan Arab, KSA. Perusahaan ini sudah merugi sejak tiga tahun lalu. Walau saham mereka sudah jatuh 40% dari harga perdana, namun saham mereka masih tergolong bagus. “
“ B, “ seru Elena. “ Saya tahu kamu mengelola Perusahaan ekuitas. Skema bisnis tidak jauh dari hedge fund. “ Katanya memperlihatkan financial capability dari perusahaan saya. “ Ini dana berasal Global Bond dari pasar 144 A (S).” Dia tersenyum penuh arti kepada saya. Saya tetap menatap sambil menyandar di kursi. Saya tidak merasa dikuliti. Tapi saya puas. Karena telah memilih lawyer yang tepat.
“ Pertanyaan terakhir dari saya. Mengapa kamu tertarik beli perusahaan ini? Tanya Elena. “Apalagi kamu minta sekali pukul selesai.” Katanya lagi.
“ Tidak perlu saya jawab. Lakukan misi kamu. “ Kata saya tersenyum dan menuangkan wine ke cangkirnya. Dia menerima dan meminum seteguk wine itu. Dia terdiam. Tapi saya tahu dia sedang berpikir keras. “ Berapapun harganya ? Tanyanya. Saya senyum aja.
***
Tiga bulan kemudian, saya bertemu lagi dengan Elena. Saat itu saya sedang di Boston. Saya kirim private jet ke London untuk jemput dia. Saya baca news. Harga saham NF di LSE terus naik. Padahal proses akuisisi belum berlangsung. Ini semakin sulit jalan akuisisi. Elena datang ke suite room hotel saya. “ Saya sudah bicara dengan Pemegang saham pengendali. Tidak ada response dari mereka. Saya juga bertemu dengan Kreditur. Berusaha meyakinkan mereka. Tapi kreditur malah menentang keras. “ Kata Elena.
“ Dan karena itu harga saham mereka di LSE naik? kata saya mengerutkan kening. Elena terdiam. Saya tunggu dia menjawab.
“ Saya juga bingung. Kenapa harga saham naik? Tapi penawaran saya kepada mereka terlindungi oleh UU kerahasiaan. Saya sudah laporkan kepada Otoritas bursa sebelum negosiasi.” Katanya berusaha meyakinkan saya bahwa tindakannya terukur dan tidak melanggar hukum.
***
Tiga bulan kemudian, saya dapat kabar dari Elena bahwa pintu pre negosiasi dengan NF tertutup sudah. Sementara harga saham NF di LSE terus bubble. Dia terbang ke Hong kong khusus untuk minta maaf. Saya temui dia pada acara makan malam di Hong Kong Financial Club. “ Maafkan saya B” Katanya mengawali. Saya senyum aja dan keluarkan bank draft dari balik saku jas saya untuk bayar fee dia.
“ Tapi B, “ Serunya “ Ini ada Donatun. Perusahaan baru rintisan bidang riset obat. Perusahaan ini sedang melakukan riset sintetik hormon peptida 1 mirip Glukagon yang membuat orang kenyang. Obat ini disukai konsumen. Karena efektif menurunkan berat badan ditengah kebebasan financial dan kemakmuran. Orang jadi beralih kepada makanan sehat walau sedikit. Itu sudah kenyang. “ Katanya berusaha melapangkan hati saya atas kegagalan itu.
“ Bagaimana kamu bisa bertemu dengan mereka ? Tanya saya.
“ Melalui angel investor. Mereka tahu saya sedang memburu target big pharma”
“Apa alasan mereka ?
“ Mereka kehabisan dana untuk riset. “ Kata Elena. Saya tatap dia sekilas sambil menghabiskan steak di piring saya. Kemudian saya letakan sendok di piring. “ Urus saja. Saya setuju “ kata saya sambil hisap cigar. “ Berapa lama proses nya ? tanya saya.
“ Tidak lebih sebulan sudah financial closing”
“ OK. lakukan “ kata saya singkat.
***
Benar. Tidak lebih sebulan financial closing. Harga deal USD 15 juta. Saya injek lagi modal sesuai anggaran riset sebesar USD 30 juta. Otomatis pemegang saham pendiri delusi. Saya masih kuasai saham 90%. Elena senang. Dia dapat fee USD 3 juta. Ini perusahaan tertutup. Tapi untuk dapat izin akuisisi perusahaan pharmasi tidak mudah. Butuh keahlian legal meyakinkan otoritas.
***
Setahun kemudian, Elena datangi saya di Hong kong. Dia langsung ke kantor saya. “ B, kamu jahat.! “ katanya. Saya tertegun. Mengapa dia langsung marah.
“ Setelah pengumuman kepada publik hasil riset Donatun. Tak lebih sebulan, sudah ada pengumuman dari media massa hasil RUPS penjualan NF kepada Palma Investmen. Saat itu harga sudah jatuh ketitik terendah. Saya investigasi, ternyatra Palma Invesment itu terhubung dengan kamu.” katanya dengan wajah kecewa. “ Mengapa kamu trap saya” Katanya.
Saya berdiri dari kursi kerja saya. Saya duduk di sofa. Elena pindah duduk ke Sofa. “ Kamu tahu, “ Kata saya dengan menyenderkan tubuh ke sofa. Santai saja. “ NF itu melakukan bisnis ponzy. Neraca mereka poles lewat window dressing yang canggih. Mereka melakukan penjualan kepada shadow distributor. Sebenarnya mengubah stok tidak terjual lewat management cashflow. “ Kata saya.
“ Dari awal kamu sudah tahu saya akan sulit dapatkan persetujuan dari kreditur. Karena kreditur mereka mendapat jaminan dari Pemegang saham pendiri. Walau tercatat on balance sheet tapi sebenarnya off balance sheet. Makanya keliatan arus kas mereka lancar saja.“ Kata Elena. Dia menyeringai menatap sinis ke saya. Dia menunjuk keatas” Pemegang saham pendiri memang dari awal mendesign bisnis ini dalam skema ponzy. Itu udah umum pada bisnis pharmasi, sama juga dengan bisnis IT. Kamu tahu itu “ Lanjut Elena. Seakan dia membaca motive saya melakukan akuisisi.
“ Dan kamu sebenarnya sudah ada komunikasi dengan pemegang saham pendiri lewat fund manager yang terafiliasi dengan mereka. Lewat pre negosiasi yang saya lakukan , rumor tercipta. Harga saham melambung. Kamu bantu mereka untuk exit dari dead duck. Setelah itu saham NF mulai jatuh di LSE seiring berita discovery channel atas suksesnya riset Donatun. Berita itu eksis selama 1 bulan. Puncaknya saham jatuh ketitik terendah dan saat itulah kamu lakukan akuisisi NF. Otoritas dan pemegang saham setujui akuisisi itu. Karena bertujuan merger dengan Donatun. Dukungan infrastruktur bisnis NF akan mampu mendongkrak pasar produk Donatun. “ kata Elena. Saya senyum saja.
“ Kamu sebenarnya dapat uang untuk aksi ini dari pemegang saham NF. Termasuk bayar Donatun sebesar USD 45 juta. Kalian berbagi posisi meraup uang dari kenaikan harga saham senilai USD 1,8 miliar. Tentu akhirnya mengorbankan investor independent, baik investor bursa mapun investor obligasi. Dan hebatnya kamu sangat yakin dan sabar sampai saya sendiri menawarkan Donatun untuk kamu telan dan sekaligus menjadi magnit mengubah persepsi saham NF yang sudah dead duck menjadi exciting “Lanjut Elena.
“Dan kamu bukan hanya dapat uang dari aksi ini, tetapi juga dapat saham dari hasil merger NF dan Donatun.” Kesimpulannya. “ Ini sudah konspirasi yang melibatkan fund manager, media massa, influencer dan lembaga survey market. Kalian memang bajingan! “ Lanjut Elena dengan geram. Menurut saya itu kegeraman intelektual atau tepatnya fustrasi. Karena merasa pintar tapi dibegoin sama pemain.
Saya senyum aja tanpa mau komen. Biarkan saja dia dengan analisa dan opininya. Apa urusan saya?. Dia mau marah dan benci saya, bahkan mengumpat saya bajingan. Saya tidak peduli. Dia bukan siapa siapa dan dia hanya orang yang saya bayar. Saya hidup tidak butuh citra dan pujian. Dunia saya bukan utopia
***
Setahun kemudian, Elena mengundurkan diri sebagai associate lawyer di kantor law firm nya di London. Dia memlih bergabung pada unit business saya bidang asset management di Swiss. Dia pun merelakan diri jadi team predator. “ Saya butuh uang dan kaya.” Katanya ketus saat bertemu dengan saya di Bern, Swiss. Tapi ketus nya tidak menghalangi kemanjaannya masuk dalam selimut saya…
MyDiary, Wintertime, swiss 2012. Place and name is fiction only.