“ Bro, uang saya di rampok orang “ kata Steven lewat safeNet jam 7 pagi. Dari nada suaranya dan di screen dia keliatan benar benar stress. “ Hampir 60% cadangan uang saya dikuras. “ Lanjutnya.
“ Ok, kita ketemu hari ini. “ Kata saya. Setelah itu saya telp Paladium siapkan private jet untuk ke Macao. Jam 5 sore saya sudah di kantornya di Macau. Dia perlihatkan terminal komputernya. “ Saya kelola dana lewat ETFs yang terintegrasi dengan payment gateway API. “ Kata Steven. Saya segera buka log terminal komputer dia. Saya perhatikan secara detail code yang ada. “ Saya paham bagaimana mereka masuk. Ok, kita buat rencana untuk ambil lagi uang kamu.” Kata saya.
“ Gimana caranya? Steven keliatan panik betul.
“ Bisa engga kamu tenang? Kata saya dengan mengguncang tubuhnya. “ Bagaimana kita akan melewati kesulitan kalau tidak tenang. Saya yakinkan, semua akan baik baik saja. Yang penting sekarang focus selesaikan masalah ini. “ Lanjut saya. Steven menatap saya dengan seksama. Sepertinya dia mencari keyakinan di dalam mata saya. “ OK, B. Saya serahkan dengan kamu"
" Mari kita atasi ini.”
“ Siap B.”
Saya kembali focus kepada log transaksi di komputer dia. Di log itu ada code accepted USD 100 juta. Saya curiga. Sumber masalah ada pada code ini. “ Mengapa kamu izinkan orang kirim uang sejumlah USD 100 juta dalam dua kali wire ? Kamu kenal orang itu ?
“ Saya kenal dari pelanggan tetap casino saya. Seperti biasa, mereka harus setor uang lebih dulu sebagai collater untuk dapatkan credit judi. “
“ Mana nomor rekening pelanggan kamu yang rekomendasikan orang kirim uang USD 100 juta? Tanya saya. Steven perlihatkan data file nasabah itu. Rekening bank di Dubai. Saya telp George via SafeNet. " Ada apa B. "Kata Goerge tampi di screen. Saya kirim file rekening ke server dia. " Kamu lacak rekening itu. "Kata saya setelah menjelaskan kasus Steven.
" Siap B."
Tak lebih 5 menit. " ini rekening antar muka di bank di Dubai. Rekening sebenarnya di Budhapes. Stave kena trap mafia Rusia. Mereka memang spesialis fraud. Target mereka adalah bandar judi yang jadi tempat layering uang haram.” Kata George. Dia kirim file data pihak dimaksud.
Saya telp Victor via safenet di Moscow. “ Ya B. “ terdengar suara Victor diseberang.
“ Lacak nama ini. “ Kata saya kirim file nama yang dimaksud. Kurang lima menit Victor kembali ke saya.” Saya sudah dapatkan datanya. Lengkap dengan routing access API nya. “
“ Kalau gitu buru orang itu. Pastikan dapatkan code terminal dia. “
“ B, ini orang besar. Pasti pengawalnya banyak. Gimana ? tanya victor.
“ Kamu dapat izin gunakan Bear team. “
“ Siap saya laksanakan. “
“ Butuh berapa lama ? tanya saya
“ Tiga jam. “
“ Ok laksanakan.”
“ Siap B.”
***
Saya duduk di sofa dan mengisap Cigar. Steven masih nampak panik. “ Kamu duduk aja Stev. “ Kata saya melihatnya berdiri mondar mandir. Dia patuh. Duduk depan saya. “ Saya punya hobi diving. “ Kata saya bercerita. “ Di dalam guwa di dasar laut pada kedalaman 80 meter. Guwa itu gelap gulita. Saya gunakan senter untuk bisa masuk ke lubang guwa. Tapi kamu tahu. Di tempat yang gelap gulit itu ada ikan. Ikan itu tidak ada mata. Penuntunya bukan mata tapi kulitnya yang sensitif terhadap riak dan suhu. “ Kata saya.
“ Kamu tahu, itu ikan tidak perlu mata. Karena lingkungannya memang gelap tanpa cahaya. Dia bisa mencari makan dan bertahan di lingkungan gelap gulita itu. “ Kata saya. Steven menyimak.
“ Di indonesia ada suku Badui dalam. Mereka tidak tahu apa itu uang. Tetapi mereka bisa survival tanpa merusak alam dan tanpa merugikan orang lain. Kehidupan terus berlangsung walau di era modern. Di negara miskin dalam dimensi orang modern, banyak orang tidak punya uang tapi dia tidak buta. Mereka baik baik saja. Sama seperti ikan tanpa punya mata yang ada di dalam guwa di dasar laut yang gelap gulita itu. “ Kata saya. Steven menyimak.
“ Tahu mengapa saya ceritakan ini.” Tanya saya. Steven menggelengkan kepala. “ Karena kamu sangat membutuhkan uang, maka tanpa uang kamu buta. Seakan tanpa uang kehidupan berhenti. Kok kamu kalah sama ikan. Manusia itu makhluk multi dimensi. Yang bisa hidup diatmosfir apapun, temasuk hidup tanpa benda modern atau uang. Paham.” kata saya. Steven termenung dengan analogi itu. Mungkin dia bisa tercerahkan.
“ Mari kita ke tempat spa. Berendam air hangat. Moga bisa bikin relax. “ Kata saya. Steven setuju dengan idea saya. Dia mengikuti langkah saya keluar dari kamar kerjanya.
***
Dua jam lebih berlangsung di ruang Spa, kami kembali ke kamar kerja Steven. Belum 10 menit, saya dapat panggilan telp dari SafeNet. “ B. saya sudah dapatkan code nya. “
“ Kirim segera.” kata saya. Tidak berapa lama, file masuk ke terminal Safenet. Saya copy code itu dan paste ke terminal API Steven. Dalam hitungan detik kelihatan traffic transaction. Saya allocated ke rekening Steven. Saya stop setelah cukup sejumlah uang Steven yang dirampok.
“Case closed. Semua uang dirampok mereka sudah kembali ke kerekening kamu “ kata saya kepada Steven yang dari tadi terus perhatikan kerjaan saya depan komputer. “ B, kenapa engga rampok juga mereka” tanya steven.
“ Kamu lebih bodoh dari ikan. “ Kata saya menatap keras ke Steven. “ change your attitude. Tidak ada yang bisa bantu kamu kecuali dirimu sendiri. Itulah attitude. Saya tidak bisa terus jadi malaikat kamu“
“ Ya B. Terimkasih udah selamatkan saya lagi. Kamu benar benar sahabat dan tage saya.” Kata Steven.
Saya diam saja seraya melangkah ke mini bar.
“ B, boleh tanya?
“ Ya “
“ Bagaimana mereka merampok uang saya di Bank. Kan mereka kirim uang ke saya lewat SWIFT MT 103/202. Kok uang mereka tidak masuk, malah uang saya dirampok.” tanya Steven.
“ SWIFT 103 itu adalah metode pengiriman uang. Tapi karena ada code 202, maka itu bukan uang cash tapi the fund. Artinya, uang dikirim lewat struktur Fund yang membutuhkan konfirmasi dari bank pihak ketiga. Nah saat kamu, open position dengan mengizinkan bank kamu mengakses file SWIFT 103/202, itu sama saja kamu memberikan peluang bank pihak ketiga merampok rekening kamu lewat nostro exchange market. Cepat sekali mereka lakukan itu. Tidak sekaligus tetapi bertahap. Kamu baru sadar setelah saldo kamu berkurang dalam jumlah besar.” Kata saya.
“ Gimana mereka bisa melewati sistem perbankan? Tanya Steven.
“ Kamu kan punya Application Program Interface. Itulah kecanggihan API yang bisa berjalan diatas platform SWIFT system. Dan mereka udah pelajari sifat kamu. Kebiasaan kamu termasuk kebodohan dan kerakusan kamu. Ini udah direncanakan lama. Makanya kamu mudah kena trap.”
Steven langsung telp Victor. Saya diam saja. Memangn saya, victor, dan Steven, udah lebih 10 tahun bersahabat.
“ B. Terimakasih. Itu kelompok perampok semua di eliminate oleh Bear team. “ Kata Steven usai telponan dengan Victor. " Salah milih target mereka. Manpus dah semua. " Wajahnya terpancar kepuasaan. Saya hanya geleng geleng kepala. Kapan dia akan berubah dan dapatkan hikmah dari kasus ini ?.
“ Mulai sekarang. API kamu yang kelola George di London. Semua uang dia yang atur. Kamu tinggal perintah dia saja. Paham” Kata saya.
“ Siap B. “
***
Saya berdiri “ Antar saya ke Bandara. Saya harus pulang. Karena izin saya dari istri hanya semalam di luar negeri. “.”
“ Private jet kamu kan engga bisa standby. Palladium akan kirim besok pagi jam 7. “ Kata Steven. Saya kaget. Duh ingat janji pulang malam ini.
“ Udah tenang aja. Pakai private jet saya aja” kata Steven langsung melangkah keluar kamar kerjanya. Kami turun lift langsung ke lobi udah menanti kendaraan antar kami ke airport Macau. Tapi setelah usai immigrasi menuju kuridor private jet parkir saya ada 4 orang wanita venezuela tinggi semampai menuju parkir pesawat. Saya cuek aja. Nah ketika saya masuk mereka juga ikut masuk. Saya melirik ke steven “ Ada apa ini?
“ Service boss “
“ Suruh mereka pulang. Saya mau tidur dan istirahat. “ Kata saya serius. Steven tepuk tangan. Minta mereka keluar. Staff Steven atur mereka keluar dari boarder.
Sampai di dalam pesawat saya sempatkan baca buku, “ more more money than god. “ Tak berapa lama saya terhanyut dalam kantuk. Sayup sayup saya lihat Steven ambil buku saya dan selimuti saya. Sayapun pulas.
Sebelum landing saya terjaga. Saya tersenyum menatap Steven. “ Kamu engga tidur ?.”
“ Gimana mau tidur?. Empat pramugari kamu suruh pulang. Ya terpaksa saya yang jadi pramugara “ kata Steven tersenyum. “ Dari sejak awal saya kenal kamu, kita pernah satu kamar di London dan Swiss, Dubai, Kamu tidur benar benar pulas dan tenang. Tidak ada terjaga sampaisaatnya terjaga. Apa resepnya?
“ Hiduplah dengan jiwa yang tenang. Taklukan diri dengan kekuatan ikhlas. “
“ Ya B. Kamu kakak dan tage, juga mentor saya. Terimakasih udah sabar dengan kelakuan saya. “ Kata Steven. Saya senyum aja. Sampai rumah saya sholat subuh dan sarapan pagi bareng Oma.