Wednesday, November 16, 2022

Jalan terjal untuk Anies.

 






Sesuai janji dengan Ira aku harus menemuinya di Cafe bilangan Sudirman jam 4 sore. ‘ Aku mau ketemu bukan minta di traktir makan dan minum gratis. Tapi ada informasi yang mungkin perlu untuk bisnis kamu” Katanya via short message. Aku senyum aja. Kalau aku selalu traktir dia  di cafe bukan berarti aku menggoda dan memanjakannya. Tetapi aku suka menjadi sahabatnya. Usia kami sama. Walau kami berlatar belakang pendidikan berbeda dan profesi berbeda. Namun Ira tidak merasa rendah berteman denganku yang hanya tamatan SMA. Dia juga tidak risih kala tahu aku  pembisnis yang tidak punya standar moral seperti dia mau. Dari itu kami bersahabat lebih dari 20 tahun.


Ira pernah jadi anggota DPR era Soeharto. Mungkin termasuk anggota termuda. Pernah aku menantinya di tempat parkir belakang Gedung Senayan. Dia melangkah cepat kearah keadaraanku dan membuka pintu belakang dengan cepat. Tanpa malu dia buka jas partainya dan ganti baju di depanku. Kulitnya mulus dan payudaranya padat. Aku tersenyum “ kenapa ? kamu horny ? katanya dengan tersenyum


“ Ya engga. Aku hanya bayangin. Ada anggota Dewan habis rapat masuk ke dalam kendaraanku, buka baju setengah bugil.”


“ Eh jelek.” katanya memukul bahuku. “ Aku ogah pakai jaket ini dekat dengan kamu.”kata Ira memasukan jacket ke dalam tasnya.


Belakangan aku dapat kabar darinya bahwa ada pria yang melamarnya. Aku dan istri datang di pesta perkawinannya. Setahun menikah, Ira hamil. Putranya lahir tepat sehari kejatuhan Soeharto. Setahun setelah itu atau tepatnya tahun 1999, Ira ikut suaminya pindah ke AS. Karena suaminya memang ekpatriat TNC bidang oil and gas. Aku dapat kabar, Ira sempat ambil PHD di harvard. Tiga tahun ira kembali ke Jakarta bersama putranya. Rumah tangganya kandas. Aku tidak bertanya lebih jauh. Yang jelas, setelah itu Ira tidak pernah menikah lagi.


Saat aku masuk cafe, Ira sudah ada di table. Aku menghampirinya dengan tersenyum. “ Kok telat ? katanya menyambutku denga kening berkerut.


“ Aku sholat ashar dulu” kataku duduk di sampingnya.


“ Ini kamu baca. “Katanya menyerahkan notepad nya kepadaku. AKu tahu Ira tidak mau email karena mungkin file ini rahasia. Aku baca file itu dengan seksama. Sempat mengerutkan kening.


“ Fenomena Anies ini tidak akan terjadi kalau tidak ada keterlibatan asing. Ini berkaitan dengan perang asimetris. Peran IDFC dalam proses suksesi kepemimpinan di Indonesia sangat significant.  Ingat engga tahun 2020 Pompeo Menlu AS berkunjung dan berpidato di PBNU. Sepertinya ada agenda besar mempersatukan islam tradisional dan islam konservatif dalam konteks politik. Itu sama saja dengan PKS dan PKB. Kalau itu bisa bersatu, itu akan jadi kekuatan politik modern berbasis sekterian. Sangat efektif menjadikan Indonesia kekuatan yang diperhitungkan secara global dan regional " kata Ira.


“ Ah IDFC itu berbeda dengan OPIC. Dulu AS punya USAID, OPIC yang memang suka intervensi politik secara tidak langsung lewat program pembinaan kepada ormas dan LSM dalam rangka membangun demokratisasi. Mereka terlibat membiayai RUU yang pro demokrasi dan neoliberal. Tetapi sejak era Obama, USAID dan OPIC sudah dimerger kedalam IDFC. Nah tentu paradigma AS terhadap program internationalisasi dan demokratisasi juga berubah. Mereka gunakan pengaruh Konglomerat financial menjadikan ESG sebagai standar investasi. Menggunakan soft power, lewat kebijakan tarif  perdagangan dan financial kepada negara yang jadi targetnya. Mereka juga menggunakan lembaga multilaterail seperti WTO, WHO, IMF dan World bank untuk mempengaruhi kebijakan suatu negara. Itu memang efektif.


“ Jadi menurut kamu analisa geopolitik ini tidak masuk akal? Kata Ira merujuk file yang dia punya.


“ Secara akademis bisa saja masuk akal. Tetapi dalam sistem demokrasi yang serba terbuka, proses politik tidak kaku. Tidak berada di ruang hampa. Politik jadi sangat dinamis dan cair. Tidak ada yang pasti. Semua bisa berubah kapan saja. Yang punya kepentingan terhadap indonesia bukan hanya AS tetapi juga China.”


“ Tapi Ale, kamu harus tahu. Sepertinya ada agenda besar di luar yang kita pahami. Ini sudah  by design sejak tahun 2020. Dibalik Anies ada agenda besar untuk perubahan. Kebetulan situasi selama Jokowi berkuasa menjadi pemicu dan fuel perubahan. Gerakan dari mereka yang bosan dengan oligarki politik, yang hanya membesarkan oligarki bisnis. “ Kata Ira.


“ Sebenarnya narasi politik soal ketidak adilan dan perubahan itu absurd. “ Kata saya.


“ Tetapi ketika dia bersanding dengan gerakan agama yang merasa diperlakukan tidak adil oleh penguasa, maka itu sudah jadi gerakan apocalipso. Itu bahaya kalau tidak  segera diantisipasi secara politik. “ kata Ira.


Aku menyimak. 


“ Harus segera diantisipasi gerakan ini sebelum mencapai tahun Pemilu. “ Kata Ira serius.


“ Caranya ?


“ Ya tidak bisa dengan kekerasan atau represif. Anies tidak bisa dibendung. Membendung Anies dengan rekayasa politik dan hukum justru sama saja melemparkan bensin ke  tengah api kecil. TNI dan POLRi tidak akan all out terlibat memproteksi kalau itu murni gerakan politik. Apalagi pencapresan Anies itu legal. Walau tidak cukup suara presidential threshold,  namun hak Nasdem mencalonkan Anies itu dilindungi UU. Surya Paloh cerdas dan dia dididik oleh Golkar. Sangat paham bermain, terutama soal perang asimetris. Network nya luas sekali. Maklum dia berbisnis oil and gas yang berafiliasi dengan TNC AS . “ Kata Ira.


“ Ini sudah diantisipasi oleh Jokowi sejak tahun lalu. Makanya dia berusaha membangun dialogh antara elite partai. Ya terkesan cawe cawe. Tapi tujuannya mulia.  Ya harus ada upaya dialogh antar sesama elite. Untuk menemukan akar masalah secara akal sehat. Tentu mereka harus kepala dingin. Utamakan semangat persatuan nasional. Apalagi tahun depan resesi global akan melanda. Tentu tidak elok bila keadaan politik tidak stabil. “ Kata saya.


“ Jadi..” lanjut Ira. 


“ Pontesi benturan antara pendukung  Ganjar dan Anies itu adalah bagian dari perang asimetris. Itulah perang proxy, lewat sosial media, data survey, pengamat, influencer. Itu yang harus diantisipasi Jokowi. Soal siapa menang, serahkan kepada rakyat yang memilih.” Kata saya


“ Makanya dengan bergabungnya Cak Imin sebagai pasangan Anies, ini bisa meredam polarisasi. PKB punya cara jenial mengantisipasi gerakan islam radikal. Itu sudah terbukti dalam beberapa kali pemilu. PKB digaris depan mengawal pluralisime. Tentu ini ada peran PDIP dan Jokowi menggiring Cak Imin berpasangan dengan Anies. Setidaknya Pemilu 2024 nanti akan adem. Resiko polarisasi yang dikawatirkan dengan tampilnya Anies pada Pilpres tidak akan terjadi. Tapi karena itu daya magnit Anies tidak lagi efektif. Itu resiko politik Anies. Kemungkinan menang kecil. ” Kata Ira.


“ Ale, kekuatan dollar kita didukung oleh The Fed lewat Repo Line., Kalau AS mau bikin repot kita, tidak sulit mereka jatuhkan kurs rupiah seperti tahun 1998. Kan kamu pernah cerita itu” Kata Ira dengan kawatir


“ Soal repo Line dari the Fed,  BI sudah antisipasi dengan menerbitkan SRBI. Pertengahan bulan septermber 2023 akan terbit. Itu efektif menggantikan skema Repoline the fed.  Jadi amanlah” Kata saya. 


Pandangan saya tertuju kepada table arah jam 3.  Ada wanita melambaikan tangan ke arah saya. Saya tersenyum. Dia mendekati table saya. " B, apa kabar. Tadi saya ragu mau tegur. Ternyata dugaan saya tepat. " katanya. 


" ira kenalkan " Kata saya kenalkan wanita itu. " Ini Caroline,   teman lama saya. Dia  berkeja di lembaga multilateral di bawah PBB.  Terakhir posnya  di KL. “ ira menyalami hangat Caroline


" Sejak kapan pindah ke pos Jakarta." Tanya saya. 


" Tiga bulan lalu. Sebelumnya saya kembai ke pos saya di New York. Setelah itu dikirim bertugas ke Jakarta. " Katanya. 


" Oh i see "


" Eh kamu masih di UNF ? Terakhir kamu direktur untuk Asia kan. " Tanya Caroline. Saya lirik Ira sempat terkejut ketika mendengar pertanyaan itu.


" Udah lama engga. Tahun 2013 terakhir. Sekarang focus bisnis saja."


" Ok Lanjut ya. Saya pamit dulu. Sehat selalu ya B." Kata Caroline pergi ke table nya.


“ Ale siapa kamu sebenarnya? Apa ada lagi rahasia tentang kamu yang tidak saya ketahui? tanya Ira dengan wajah cemberut. “ Jangan jangan Caroline termasuk wanita korban PHP kamu juga ya?


" Saya bukan siapa siapa, Ira. Saya hanya pedagang." kata saya mengarahkan pandangan ketempat lain. " Mengapa ada pria yang pernah lihat tubuh saya tetapi tetap saja misteri bagi saya. " katanya merengut. Dan tak lama dia pergi tampa pamit. Duh salah lagi. Ya udah. Biarkan Ira dengan dirinya. Nanti dia pasti akan kembali kepada saya. Kami sudah menua. 

Tuesday, November 15, 2022

Politik suksesi

 



Awal januari 2013 saya bertemu dengan teman di Hotel Sahid. “ walau desain teknis dan pengadaan lahan sudah dilakukan pada tahun 2008-2009, namun tidak mungkin MRT bisa dibangun kalau 100% ditanggung pemerintah pusat. Kondisi keuangan pemerintah pusat lagi engga bagus. Keseimbangan primer APBN kita negatif.” Kata teman. 


“ Bagaiman dengan soft loan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) ? 


“ Masalahnya sejak JBIC merger dengan Japan International Cooperation Agency , engga lagi soft loan. Kamu ada solusi? tanya teman yang kebetulan perusahaannya ikut terlibat dalam konsorsium EPC bersama Jepang.


“ Gini saja, ubah skema pembiayaan. Dari G to G ke B to B. Ya minta Jokowi ajukan ke DPRD  untuk ubah status BUMD PT. MRT. Dengan perubahan itu memungkinkan DKI bisa lakukan PMD ( penyertaan modal daerah ) lewat APBD. Berapapun loan, tidak akan menganggu neraca utang negara. Kan Aset BUMD terpisah dengan aset negara.”


“ Gimana ngitungnya agar B to B menguntungkan? karena secara bisnis ini engga layak kecuali ditanggung negara” 


“ Duh kamu harus ngerti, Proyek infrastruktur hitungannya engga lagi profit tetapi juga return social. Baca dech kuridor loan dari World bank. Itu jadi standar semua proyek infrastruktur dimanapun. Hitung berapa penghematan waktu dan biaya BBM terhematkan akibat adanya MRT. Pasti layak, Saya yakin pak Agus Marto, Menteri keuangan pasti setuju, Dia kan mantan banker.” Kata saya. 


Teman itu minta bantu saya menghitung komposisi equity yang mungkin layak dibiayai lewat skema loan, B to B. Dia beri data proyek summary. Malam saya kerjakan. Besok paginya saya email ke dia. Seminggu kemudian, Pak Jokowi ajukan skema pembiayaan. 60% anggaran MRT ditanggung pemerintah pusat lewat penjaminan APBN dengan trade off reduce social cost dan energy. Jadi walau loan ditanda tangani BUMD namun resiko gagal bayar angsuran hutang dan bunga, 60% ditanggung negara.


Ternyata usulan Jokowi  atas perubahan skema ini direspon positip oleh menteri keuangan. Dan SBY perintahkan Bapenas untuk menghitung detail trade off nya. Ternyata klop. Maka proses perubahan status hukum BUMD dan perizinan atas nama BUMD kepada menteri perhubungan dikebut cepat oleh Jokowi.  Saat itulah SBY falling love dengan Jokowi. " SBY kagum dengan keberanian Jokowi mengeksekusi MRT tanpa melibatkan APBN secara langsung. Dan semua ditanggung BUMD lewat skema B2B" Kata teman.


***

Ketika menjelang Pemilu 2014, JK minta Surya Paloh melobi SBY agar mencalonkan Jokowi sebagai capres. Itu karena tahun 2004, SP terlibat mendukung SBY dalam Pilpers dan menang. Sebenarnya hubungan surya paloh dan SBY secara politik sempat merenggang sejak tahun 2009. Karena SBY menjadikan pak Budiono sebagai wapres. Namun secara personal hubungan mereka baik. SBY bersedia mendukung Jokowi sebagai capres asalkan PDIP mau calonkan.


Tapi sebelumnya sudah ada LBP bersama purnawirawan menghadap SBY agar mendukung Jokowi sebagai Capres. Hubungan LBP dengan Jokowi sudah berlangsung sejak Jokowi masih  walikota Solo. Itu hubungan bisnis saja." Kebetulan LBP dapat dukungan dana  dari dua konglo” Kata teman saya.  Ketika tahu lobi JK kepada PDIP mendapatkan lampu hijau, LBP melalui tokoh PDIP ( Panda Namaban) berharap bisa melobi Megawati untuk  dapat posisi Cawapres.


Megawati menolak LBP sebagai Cawapres. Apa pasal? Karena LBP saat itu wakil ketua umum Golkar dan Golkar pendukung Prabowo. Belum lagi Megawati tahu bahwa LBP pernah jadi dirut perusahaan prabowo. Selanjutnya Megawati menghubungi Surya Paloh soal butuh dukungan mencalonkan Jokowi sebagai capres. Saat itu SP sedang dekat jaringan 88 queensway. Akhirnya  Megawati malah memilih JK sebagai Cawapres dan Capres Jokowi.


" SBY menempatkan Anies sebagai team sukses Jokowi pada Pilpers 2014 karena Anies  pernah ikut konvensi Capres PD tahun 2014. Dan Anies juga salah satu pendiri Ormas Nasional demokrat yang belakangan tahun 2014 berubah jadi Partai Nasdem. Jadi hubungan antara SBY dan SP dengan Anies sudah terjalin lama." kata teman.


***

Jadi hubungan personal antara Jokowi dan SP itu sangat baik. Engga mungkin pecah. Begitu juga hubungan SP dengan Megawati juga bagus. Bagaimanapun pada periode kedua kekuasaan presiden, peran presiden sangat menentukan dalam proses suksesi. Karena walau partai punya akar rumput dan mesin politik, tetapi tetap saja Presiden penentu kemenangan. Mengapa ?  Presiden punya sumber daya besar, yaitu jaringan TNI dan POLRI disetiap plosok yang merupakan  bagian dari mesin KPU untuk sukses pengumpulan kotak suara dan pemilu tertip dan aman.


***


Anies saat berkunjung ke Solo dalam acara haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi sempat bertemu dengan Gibran walikota Solo, yang juga putra Jokowi. Gibran tidak takut tidak populer di hadapan pembenci Anies. Dan Anies juga tidak takut tidak populer dihadapan pembenci Gibran yang juga kader PDIP.  Apa yang bisa saya maknai dari dua tokoh ini? bahwa mereka terpelajar dan secure secara financial. Tentu lebih waras melihat politik. Bahwa politik hanyalah game dan tidak terkait dengan personal.


Saya memilih Jokowi karena dia orang baik. Jokowi bisa menularkan sifat baik itu kepada anaknya. Berkali kali saya bertemu dengan tokoh partai baik yang oposisi maupun yang koalisi. Dengan PKS saya sempat tanya. “ Jokowi itu senang PKS menjadi oposisi kontruktif. Bahkan didukungnya.” Dengan teman PD, saya juga tanya. “ Berkali kali Pak Jokowi tawarkan kita koalisi dengan pemerintah, tetapi SBY lebih suka jadi oposisi cerdas dan Jokowi bisa menerima itu.”


Sebenarnya secara personal hubungan antar elite itu baik baik saja. Tidak ada kebencian permanen. Selalu ada celah untuk berdamai diantara mereka. Itu bisa dilihat di Pilkada tahun 2020. PKS dan PDIP berkoalisi di 13 pilkada serentak.  Partai Demokrat berpasangan dengan PDIP dalam mengusung pasangan calon di 18 daerah dalam Pilkada Serentak 2020. Mereka juga berkoalisi di 10 daerah, sehingga sejauh ini kerja sama terjalin di 28 daerah.


Pengaruh media massa dan sosial media, dan rendahnya literasi publik, sangat mudah sekali memprovokasi rakyat dari masalah politik ke ranah personal, sehingga Pemilu tidak jadi pesta demokrasi tapi malah polarisasi. Setelah usai pemilu atau Pilgub atau Pilkada polarisasi terus terjadi. Lagi lagi penyebabnya adalah media massa dan sosial media. Sementara elite politik baik baik saja. Mesra saja. 


Rakyat yang membenci karena alasan politik hidup mereka engga berubah jadi lebih baik. Engga bayar angsuran motor, tetap aja motor disita. Engga bayar cicilan rumah, tetap saja diusir. Yang berubah justru para influencer dapat cuan dari konten dan media massa dapat cuan dari iklan. Para aktifis dapat cuan dari ring kekuasaan. Bagi mereka politik adalah bisnis dan bagi rakyat politik adalah soal perasaan. Kan menyedihkan. Rentan sekali demokrasi itu terhadap politik persatuan.


Saran saya, mari focus kepada cerdas politik. Pilih calon yang sesuai rekam jejaknya. Jadikan masalah pemilu masalah privat karena memang prinsip pemilu langsung itu adalah masalah privat.  Yang tahu kita pilih siapa hanya kita dan Tuhan saja. Soal politik biarkan urusan partai dan kadernya. 




Saturday, November 12, 2022

Ikan paus di Samudera

 





Secara coincident aku bertemu Amel di Marina Bay Singapore. Aku mengenal Amel sejak tahun 83. Kemudian kami akrab lagi di Hong Kong tahun 2008. Itu waktu dia melakukan fundraising untuk proyeknya di Indonesia. Waktu itu mitranya adalah mantan banker plat merah. Dia mendirikan holding company dan sudah listed dipasar sekunder Singapore. Ada 4 jenis bisnis dan  puluhan anak perusahaan yang dia kelola dengan melibatkan mitra globalnya dari China, Singapore, Hong Kong dan Amerika. “ Marilah kita cari tempat yang enak ngobrol. Kangen tahu.”Katanya menarik tanganku. Walau usianya sudah kepala 5 namun penampilan dan langkahnya tidak nampak dia menua. Kecantikannya tidak memudar.


Apa yang menarik bagiku tentang Amel.?


“ Kamu tahu kan banyak tadi perusahaan yang sahamnya bluechip di bursa akhirnya harganya tinggal gocap. Tahu apa penyebabnya ? Katanya.


“ Ya bisa saja karena management engga focus sehingga tidak menyadari perusahaan sedang berproses jatuh. Umumnya terjebak menejemen ilusi” Kata saya.


“ Itu ada benarnya. Tetapi kalau itu yang terjadi kan pihak lain tertarik untuk memberikan penyelamatan lewat akuisisi. Harga masih bagus. Tetapi ini terjun bebas harga sahamnya.”


“ Jadi menurut kamu apa ? Kata saya penasaran.


“ Sebelum saya jawab pertanyaan kamu, saya mau tanya dulu. Dimanakah tempat teraman untuk mencuri ? Maksudnya adalah kita bebas mencuri tanpa ada satupun pihak mencurigai kita akan mencuri ditempat itu.” Kata Amel dengan tersenyum.  Aku menggelengkan kepala. Karena memang aku tak pernah terpikirkan untuk mencuri jadi tidak paham menjawabnya. 


“ Mencuri milik kita sendiri”. katanya dengan mimik menahan  tawa. Aku mengerutkan kening.  


“ Kamu tahu. " katanya " Ada perusahaan. Pemegang saham dan executive nya melakukan perampokan secara diam diam tanpa terlacak. Perampokan itu bukan kepada pihak luar tetapi kedalam perusahaan dia sendiri. Salah satu  contoh. Dia mengakusisi perusahaan tambang batu bara. Uangnya dari investor. Namun biaya konsultan sebesar USD 48 juta untuk proses akuisisi itu dibayar kepada perusahaan cangkang. Belakangan diketahui perusahaan cangkang itu milik dia sendiri. Tetapi karena semua kontrak legal maka tidak bisa dianggap perampokan. Ya gimana engga gampang atur legalitasnya?, Direktur perusaan investasi itu dengan direktur perusahaan yang jadi target akuisisi adalah orang yang sama.


Bukan hanya itu. Perusahaan tambang itu juga diperas oleh rekanan perusahaan, yang sebetulnya para direksi rekanan perusahaan itu terhubung dengan dia sebagai pemegang saham. Perusahaan rekanan itu bertindak sebagai outsourcing. Dari hauling road, pelabuhan, tugboat, truk angkut  adalah unit business yang berdiri sendiri. Tentu harga jasa yang ditetapkan dapat diatur sesukanya dan volume pekerjaan dapat diatur sedemikian rupa karena pemiliknya sama walau entity nya berbeda.


Ya perusahaan tambang itu jatuh rugi. Nah kalu rugi kan, terjadi gagal bayar utang. Investor jadi korban. Yang disalahkan pasar karena harga batubara jatuh. Yang disalahkan pemerintah karena menetapkan DMO terlalu tinggi. Skema merampok dari dalam itu banyak sekali. Sama dengan pejabat negara yang korup uang negara. Hampir sebagian konglomerat lakukan itu. Mereka engga peduli. Apalagi mereka uda IPO dan utang di bank serta terbitkan obligasi. 


Tahun 2014 harga batu bara jatuh. Saham batu bara berguguran di bursa. Era selanjutnya bukan lagi mineral yang ditambang tapi persepsi ilusi lewat bisnis unicorn. Investasi pada Unicorn melambung sampai pada batas tidak masuk akal. Semua tercatat sebagai gairah investasi memasuki era 4G. Investasi yang besar diawal itu tidak exit lewat laba operasi, tetapi lewat bursa dengan skema merger sesama perusahaan rugi. Lucunya publik bayar berlipat. Mereka mendapatkan capital gain dengan mengorbankan dana pensiun negara dan rakyat. Dan itu hanya persepsi pasar saja. Ilusi. Hanya masalah waktu, itu saham akan jatuh gocap. Karena engga mungkin window dressing terus, kan.


Ada lagi cerita. Ada pengusaha ambil alih sebagian saham Bank BUMD. Katanya untuk bantu management dan pendanaan. Tetapi setelah duduk sebagai pemegang saham, justru kas pemda yang ada di bank itu ditilep lewat kredit property. Memang secure karena ada jaminannya tetapi itu harga tanah udah di mark up dua kali. Kalaupun credit nya gagal bayar, toh ada collateral. Hebatnya, secara formal perusahaan property itu tidak terhubung dengan nama pemegang saham tetapi kalau ditelusuri pasti ada kaitannya. Ya mau engga mau Pemerintah harus bailout kas PEMDA, kalau engga APBD Pemda engga jalan.


Makanya dampak dari cara culas pengusaha seperti itu, para banker dan investor institusi asing telah menempatkan pengusaha indonesia dalam catatan hitam. Mereka menjauh dari para pengusaha yang menciptakan ponzy bisnis dari penguasaan SDA dan rente. Pengusaha itu jago menciptakan bisnis ponzy yang bisa menyenangkan investor dalam jangka pendek namun dalam jangka panjang membuat investor dan banker terjebak dalam kerugian besar. Yang menyedihkan sekali adalah para pengusaha yang masuk blacklisted itu kebanyakan dekat dengan elite politik, dan bahkan ada yang merupakan bagian dari elite politik


“ Mereka rakus. There is a sufficiency in the world for man's need but not for man's greed. Greed is so destructive. It destroys everything.” Katanya. Saya tersenyum melihat dia menghabiskan tequila di gelasnya. Sekali tenggak, habis. Membayangkan ternyata tangan Tuhan selalu bekerja disaat rakyat butuh keadilan. Pesta harus usai. Jokowi mengalahkan mereka. Mereka yang kalah itu akhirnya jadi koalisi Jokowi, secara langsung ataupun tidak langsung mereka leverage kekuasaan Jokowi untuk bisnis mereka.


“ Ale, serunya, entah mengapa aku ceritakan semua itu. Sebenarnya aku dan kamu sama saja. Kita komunitas Srigala. Hanya saja kita berusaha menjadi Srigala yang jinak di hadapan kelinci namun garang di hadapan predator lainnya. Ingat engga dulu tahun 2014 kamu provokasi saya mendukung Jokowi. Saya tahu itu cara kamu membayar dosa kesalahan masa lalu. Tentu kamu berharap ada perubahan lebih baik. Sebenarnya kamu naif. Berharap dari bisnis kamu di luar negeri kamu bisa mengembangkannya di Indonesia untuk anak anakmu. Dan kamu inginkan atmosfir bisnis yang bagus, setidaknya tidak sama dengan rezim sebelumnya. Nyatanya kini kan kamu harus tersenyum kecut. " katanya terus minum.


Dari tadi aku hanya mendengar saja. Mungkin Amel sedang galau. Itu terlihat dari berkali kali dia menenggak Tequila. Sampai akhirnya aku ambil botol dari hadapannya. “ Sudah.! Cukup. “ Kataku. Dia mabok. Aku menuntunnya ke kamar. Suaranya tak henti meracau di bawah kucuran air dari gagang shower. Amel kadang-kadang meloncat-loncat seperti kanguru, kadang-kadang melenggak-lenggok bagai Medusa menari di ujung jalan, dan tak jarang berdiri tegak seperti patung gladiator sesaat sebelum berkelahi dengan singa kelaparan. Aku sebenarnya keberatan melihat tingkah sableng Amel, tetapi jadi pengusaha itu memang berat. Apalagi di tengah situasi ekonomi global yang tidak baik baik saja. 


”Ale,  kita ini kumpulan ikan paus yang dikelilingi oleh ikan kecil dan mereka siap saja di telan tanpa kita merasa berdosa.” Amel terus meracau. ”Kau tak takut kan disambar ikan setan?” lanjutnya. Aku mendengus tak mampu menyembunyikan kepanikan melihat dia melepas pakaiannya dan akhirnya underwear nya juga.


”Tak akan ada binatang buas dari samudra paling ganas yang berani memangsaku, Sayang. Hanya binatang rakus sepertimu yang boleh melahapku. Bukan gurita sialan. Bukan hiu urakan. Mari temani aku menyelam dan sama sama memangsa?”


Aku hanya mematung. Tak segera menjawab permintaannya. Apalagi saat dia keluar dari kamar mandi dalam keadaan bugil. Dia memelukku dari belakang. Aku merebahkannya di tempat tidur. Dia terkulai. Mabuk berat dia. Aku tatap wajahnya sedang tidur. Ternyata tequila yang menyelamatkannya dari kegalauan akibat bisnis yang lesu dan dia bisa bertahan karena bisa melupakan barang sejenak masalah hidup yang tidak baik baik saja.  Besok pagi dia akan terjaga dengan semangat baru dan kekuatan baru. Aku mematikan lampu kamar dan terus ke bandara. Pulang ke jakarta.



Friday, November 11, 2022

Entah siapa yang salah..

 




Saya bertemu dengan Chang di Beijing. “ Ada uang USD 250 miliar di London. Tersebar di beberapa bank offshore dan dikelola melalui rekening trustee. Ini berkaitan dengan transaksi ilegal selama hampir satu dekade. Transaksi ini dilakukan dengan penyamaran yang sangat rumit. Sehingga Iran bisa leluasa melaksanakan perdagangan dunia walau sistem keuangan internationalnya di Embargo PBB” Kata Chang. 


“ Bagaimana itu bisa terjadi tanpa ada channeling yang legitimate.? tanya saya. 


“ Mereka gunakan bank kecil di Xinjiang, yang terhubung dengan Kazakhtan dan dibantu oleh Rusia” kata Chang dan saya tersenyum. Tanpa keterlibatan intelijent china mana mungkin bank di Xinjiang bisa jadi channeling yang beresiko secara international. Saya dapat maklumi setiap ada kepentingan geostrategis AS dan Barat, pastilah juga ada kepentingan Rusia dan China.  Negara ketiga hanya jadi medan tempur saja. Hanya saja Iran lebih cerdas. Dalam negeri mereka bersatu untuk melawam setiap hegemoni asing, berusaha bersahabat dengan siapapun demi kepentingan nasionalnya.


“ Cobalah tempatkan ke designated account saya. Selanjutnya urusan saya. “ Kata saya. Chang percaya saya. Dia tahu reputasi saya. “ Terimakasih, kamu memang sahabat yang baik. Ingat kita bersaudara dalam persahabatan dan kemanusiaan. Tentu tidak mungkin antar sahabat saling mengecewakan. “ Katanya memeluk saya.


***

“ Saya perlu pinjaman untuk membuka LC ke China. Bisnis besi rel kereta. China akan replace bantalan kereta dengan beton. Besi akan di lelang. Offtaker sudah ada. “ Kata Patricia. Dia perlihatkan kontraknya dengan offtaker. Bagi saya ini underlying yang qualified untuk transaksi miliar dollar. 


Petricia wanita Hong Kong tapi ayahnya dari Inggris. Suaminya banker di London. Saya sanggupi membantunya lewat shadown banking saya. Skema saya atur lewat Blocking payment dari bank papan atas di Zurich. Dia senang. “ Ada baiknya kita segera ke Zurich “ kata saya. “ Tentu suami kamu bisa dengan mudah mengatur pinjaman onshore lewat blocking payment itu “ kata saya tersenyum. Dia menyanggupi segera terbang ke Zurich.


“Chang saya sudah ada rekening di Zurich, cobalah kirim USD 1 mliar” Kata saya via telp. Sebelumnya saya sudah kirim email ke Chang. “ B, saya sudah perintahkan banker saya kirim uang ke rekening kamu. Silahkan check besok di bank kamu. Selamat kerja “ katanya. Keesokannya saya bisa kirim blocking payment sebesar USD 1 miliar ke bank tempat suami Patricia bekerja.


“ Untuk jaminan LC hanya perlu USD 250 juta dan sisanya mau diapain ? Kata suami Patricia. 


“ Tetap dalam bentuk block payment atau blocking fund tapi on call “ Kata saya. Dia bisa atur instrument on call itu.


***

Saya tidak yakin Peter Cha berhati malaikat.  Dia memang sering bicara tentang humanitarian seperti sales MLM. Saya kenyang terhina karena kemiskinan dan kelemahan. Seumur hidup saya tidak pernah dapat deal yang too good to be true. Bagi saya yang terlahir dari situasi yang keras dan tidak ramah, omongan Cha bagaikan orang bermimpi bersama secangkir kopi. Saya tahu diri saja. Kalau ada yang menawarkan kemudahan, itu artinya dia sedang berbohong dan sekaligus ingin jadikan saya keset kaki. Saya engga mau begitu.


Koneksinya dengan teman malaikatnya di Tokyo itu sesuatu yang lain. Jonson, trader di Hangseng pernah cerita ke saya soal kecanggihan lobi trader tersebut di BBA. Dengan mengandalkan kehebatan tradernya itu, Peter berusaha membujuk orang punya uang bertaruh  dan kemudian berharap di masa depan laba berlipat. Ya semacam HYIP. Saya bukan tidak suka laba berlipat tetapi tidak suka tergantung mimpi dari orang lain. Saya ingin hidup dengan kedua tangan dan otak saya saja. Hidup dalam realitas dan tahu diri, itu aja.


Kedatangan saya di Tokyo pada musim dingin tahun 2009 disambut oleh Peter.  “ Kalau bukan karena rekening offshore kamu di Eropa engga mungkin ular kobra mau keluar dari lubang setelah dia makan kenyang mangsanya. Mungkin sifat rakus ada pada setiap predator” Kata Peter. Dia seakan menyiratkan ke saya bahwa pertemuan dengan trader ini adalah peluang besar. Tidak semua orang punya kesempatan deal dengan trader itu. Kalaulah hasil DD terhadap rekening saya tidak qualified, tidak mungkin dia mau bicara bisnis.


Di ruang VVIP khusus ala shogun dengan taburan kesederhanaan yang ekslusif bersama Geisha berkimino dan bergincu tebal,  pria AS tersenyum menyambut saya dan Peter. Dia peluk Peter dan menyalami saya. “ David. “ Katanya memperkenalkan diri. Saya mengangguk saja.


“ Ada ratusan trilion kontrak derivative secara global. Kita akan jual CDS dan pasti menang. Sedikitnya 0,05% setiap hari”Katanya mengawali tanpa basa basi. “ 0,05% per day! katanya menjentikan jari seraya menghembuskan asap cigarnya. Saya hanya mengangguk dan David puas. Malam itu Peter jamu kami dengan palayanan Geisha dan sake berkualitas tinggi. Walau setiap pria yang ada dalam ruang VVIP itu dapat jatah dua wanita Geisha, tetapi saya memilih tidak menerima layanan itu. Alasan saya masih lelah dan kurang tidur.


Keesokannya, Peter atur saya rapat dengan David di Kantornya. Dalam presentasi bisnis, memang David sangat ahli. Metode trading  LIBOR dia kuasai sekali. Apalagi dia menggunakan pendekatan matematika yang rumit. Itu semua cara dia membenamkan persepsi ke pada saya. Dia lupa bahwa saya benar orang asia tapi saya petarung di hadapan Barat. Sehebat apapun dia, tanpa uang cash tidak mungkin skema Libor dapat terlaksana. 


Money is the king. Dia bisa saja hebat mengakses financial instrument berbasis LIBOR tetapi cash di tangan lah yang bisa meleverage peluang itu. Saya paham posisi saya di hadapan David.  Pertanyaan dasar saya adalah siapa yang menggerakan bunga Libor. Kalau masih manusia, maka itu artinya sistem yang pasti korup. Walau harus deal dengan sistem busuk itu, namun saya tidak ingin di leverage mereka. Saya harus leverage David, dan setidaknya menggiring dia kelubang toilet untuk saya buang tinja setelah kenyang makan.


***


“ B, saya kalah dalam lelang di China. Maafkan saya karena kamu sudah keluar sumber daya untuk membantu saya buka LC. “ kata Patricia dengan air mata berlinang saat bertemu saya di Macao di sebuah cafe. 


Saya yakinkan dia bahwa saya tidak kecewa. Sebagai pengusaha saya siap gagal sebelum berhasil. Patricia bisa tersenyum namun tetap saja tidak menghilangkan kesan merasa bersalah di hadapan saya. “ Patricia, saya hanya memikirkan apa yang harus saya lakukan dengan cash collateral saya. Itu uang pinjaman juga dari China. Bukan uang saya. Saya harus bayar bunga” kata saya.


“ B, saya tidak tahu bagaimana caranya membayar kegagalan ini.” kata Patricia. 


“ Oh saya tidak meminta kamu tanggung jawab.Ini resiko saya. Saya hanya sekedar bicara saja. Maafkan dan mari lupakan itu semua “ Kata saya berusaha tenang. 


“ Katakan B, apa yang harus saya lakukan? kata Patricia dengan wajah kawatir. 


“ Tenang saja. “ Saya tersenyum berusaha menentramkan hatinya.


Keesokannya, Patricia mengundang saya bertemu dengan suaminya  di Hong kong.  “ Pasar uang ini dikelola dan diarahkan oleh gerombolan perampok. Dan yang dirampok seluruh dunia. Maklum semua negara dan perusahaan menjadikan LIBOR sebagai acuan dalam setiap pemberian pinjaman dan transaksi derivatif. “ Kata suaminya. Saya menyimak. 


“ Dana kamu itu bisa dijadikan cash collateral untuk transaksi SWAP. Saya punya terminal yang bisa kamu akses. Sehingga mudah bagi kamu tahu kemana pergerakan LIBOR akan terjadi setiap hari. Selanjutnya tugas kamu leverage pada pasar derivatif. “ Kata Suami Patricia. Saya tahu sistem DTC memang bisa diakses secara khusus dan setelah transaksi dilakukan bisa dihapus sendiri. Jadi tidak ada jejak. Tentu ini tidak gratis. Setiap hari saya beri suami petricia Fee,  Uang kecil tapi termasuk besar bagi banker kelas madia.


Dengan pergerakan LIBOR yang bisa diatur oleh elite banker yang berkonspirasi dengan trader, maka sebenarnya para banker itu ketika suku bunga naik, mereka merampok para debitur KPR,  credit card, kredit konsumsi. Dan ketika suku bunga turun, mereka sedang menambang uang tunai dari fee CDS. Kontrak derivative mencapai lebih dari USD 300 trilion setahun. Dengan ritme bunga floating itulah mereka mempermainkan pasar dan mengorbankan pasar secara global.  Pilihan bagi saya hanya dua. Jadi korban naik turun LIBOR atau ambil advantage. Hanya dua memang. Korban atau mengorbankan. Saya bukan profesional yang punya skill untuk bertahan. Tidak juga keluarga kaya yang hidup dari ETF. Saya hanya orang biasa yang tidak terpelajar dan berusaha survival di tengah keterbatasan itu.


***


Selama setahun saya telah melewati kontrak derivatif berskala gigantik dengan berbagai pihak dan dengan berbagai mata uang. Selama setahun saya tidur hanya 3 jam. Transaksi dilakukan secara OTC. Selama setahun saya tidak pernah kalah. Selalu menang.  Jadi cash collateral saya tidak pernah di call. Setiap hari saya menikmati spread bunga jual dan beli. Setiap tiga bulan saya ganti posisi dan ganti lawan. Jadi semua memang berjalan secara normal.


Saya keluar dari transaksi karena sadar operasi ini sudah tercium otoritas. Apalagi setelah kasus Lehman, pengawasan sangat ketat.  Saya keluar. Semua keuntungan hampir USD 8 miliar sudah saya layering lewat 144 A. Saya pindahkan uang cash ke MTN yang diterbikan Bank AAA. Benarlah, tiga bulan setelah keluar,  pada tahun 2012 pasar uang terguncang oleh skandal LIBOR.


Suami Patricia ditangkap aparat. Bukan karena saya tetapi karena keterlibatanya dengan trader di Tokyo, David. Patricia sendiri sudah bercerai dengan suaminya sejak 6 bulan saya masuk dalam putaran transaksi. “ Uang membuat dia liar. Setiap hari dia mabuk dan pesta sex dengan teman temannya” Kata Patricia dengan wajah sendu dibalik selimut saat bersama saya di Conrad Hotel. Dia justru mengkawatirkan saya karena skandal LIBOR itu. Itu saya rasakan ketika dia memeluk saya. Seakan dia tidak ingin terjadi hal yang buruk terhadap saya. Entahlah. Apakah dia tulus atau tidak. Namun setelah dapat fee USD 5 juta dari saya, dia tidak pernah menghubungi saya lagi.


Tetapi saya baik baik saja. Karena asal usul uang saya clean dan itu berasal trade financing yang legitimate. Pada setiap putaran transaksi didukung kontrak yang legal. Semua bank dan institusi keuangan yang terlibat memilih membayar denda atas skandal itu. Tapi korban akibat itu, sampai ini masih membekas dan membuat sistem moneter di Eropa dan AS semakin rentan. Tentu berimbas kepada negara ketiga. Entah siapa yang salah, ku tak tahu. Tetapi kapitalisme memang menyediakan medan bertarung. Yang kuat yang menang. Yang lemah jadi pecundang.

Ingin jadi sahabatmu saja..

  “ Proses akuisisi unit bisnis logistic punya SIDC oleh Yuan sudah rampung, termasuk Finacial closing. Kini saatnya kita lakukan pergantian...