Friday, November 05, 2021

Focus kepada VISI.




Setelah pabrik elektronika diambil alih holding, tahun 2011 saya datang melihat pabrik. Saya didampingi Jemes. Sampai di pabrik sudah jam 4 sore. Setelah meeting dengan direksi dan GM, kami lanjutkan makan malam di lingkungan Pabrik yang memang menyediakan 4 ruang makan khusus VVIP untul clients. Pabrik menyediakan Chef khusus untuk melayani tamu. 


Saat makan malam itu perhatian saya kepada wanita yang sangat sigap mengawasi pekerjaan pelayan menghindangkan makanan. Setelah makanan terhidang, dia tetap berdiri dekat pintu. Seakan standby kalau diperlukan.


“ Di bagian apa wanita itu kerja ? Tanya saya kepada James.


“ Oh, dia bagian Umum. Namanya Fang Yin. Ini memang tugas bagian umum mempersiapkan makan malam untuk client, termasuk direksi dan pejabat”


“ Profesional sekali. Terlalu kompeten untuk kerjaan seperti ini. Hanya sekedar melayani tamu dan direksi.” kata saya. James tersenyum. “ Sebenarnya tadi dia kerja di Departement Business dan developement. Posisi dia manager. Tetapi  direksi yang lama geser dia jadi staff bagian umum. Katanya karena wanita itu menolak love affair dengan direksi” Kata James menjelaskan mengapa wanita itu keliatan sangat kompeten.


Setelah makan malam, saya diantar supir kantor ke Apartement. Jame pulang ke rumah. Tapi Wanita itu duduk di depan samping supir. Itu standar layanan bagian umum kepada tamu.


“ Kamu tadikan manager Business Developent. Mengapa bisa menerima dengan lapang dada jabantan diturunkan. Dan kamu tidak merasa setengah hati bekerja walau jabatan turun” Tanya saya dalam bahasa inggris. 


“ Saya bekerja untuk perusahaan dan saya percaya dengan Pimpinan. Kalau pimpinan tugaskan saya, saya harus menerima dan bekerja dengan sungguh sungguh”


“ Apa kamu tidak tahu? Kalau direksi lama pindahkan kamu karena kamu menolak love affair dengan dia.”


“ Saya tahu.” Katanya tenang.


“ Mengapa kamu tidak protes ?


“ Saya tahu batasan diri saya. Dia kaya, punya kekuasaan dan tentu wajar dia gunakan kekuasaan itu untuk menguasai siapapun, termasuk saya. Tetapi saya lebih memilih dikuasai oleh perusahaan daripada personal.”


“ Walau karena itu resikonya kamu turun jabatan”


“ Dimanapun saya akan bekerja sebaik mungkin.”


Turun dari kendaraan saya minta dia mampir ke apartement saya. kami ngobrol di lobi “ Besok kamu ke Huangzho. Pegang posisi manager market development.” Kata saya.


Dia terdiam dengan mimik terkejut, seakan berpikir dan akhinya dia berkata “ Ibu saya nasehatin saya. Kalau kamu tulus bekerja, yakinlah pimpinan Holding yang akuisisi perusahaan kamu itu akan pertahankan kamu dan jabatan kamu akan naik.” katanya berlinang.


“ Mengapa kamu sangat percaya kepada ibu kamu?


“ Saya orang miskin. Otak saya juga tidak pintar.  Saya engga mampu masuk universitas negeri. Untuk tamat kuliah, ibu saya harus kerja keras jualan jagung bakar di pasar malam. Saya tidak mau membebani ibu saya lagi. Cari kerjaan tidak mudah. Semakin hari semakin sulit uang. Dapat bekerja itu sudah berkah. Harus saya sukuri. Makanya saya tidak merasa rendah walau jabatan direndahkan. Jadi,  itu mengapa saya selalu patuh nasehat ibu saya.” Katanya. “ dan ternyata ibu saya benar.” Lanjutnya dengan suara lambat. 


“ Ma, terimakasih mah. Kalau nanti aku hasilkan uang banyak, mama akan  aku ajak tinggal bersamaku di Huangzhou.” Katanya kepada dirinya sendiri dalam bahasa mandarin. Tangannya menutup mulutnya menahan suara rintihannya. Saya terharu. Begitu sederhana cara dia berpikir dan dia sabar melewati proses itu.


" Kalau prestasi kamu hebat dalam setahun kamu bisa jadi CEO. Kesempatan terbuka lebar untuk kamu. Kerja keraslah."

***

Tahun 2018 saya datang ke Guangzho untuk meninjau persiapan pendirian pabrik mobil listrik oleh anak perusahaan.  Saat itu di China udah ada beberapa pabrik mobil elektrik. Suasananya sangat berkompetisi. Kantor sementara numpang di kantor anak perusahaan dari unit bisnis manufaktur processor dan iC. Saya menghadiri rapat semua team. Mereka team elite yang ditunjuk oleh Direktur BDG holding. Rapat team keuangan, marketing, tekhnologi dan legal saya ikuti dengan cermat. Saya tidak berkomentar apapun. Hanya jadi peninjau saja. 


Suasana tidak tegang. Saya memang ciptakan suasana santai. Setiap hari saya pakai kaus tshirt dan denim. Makan bareng bareng mereka. Di kantin saya melihat ada wanita nampak sendirian duduk. Terpisah dari teman temannya. Saya dekati. “ Kamu bagian apa ? Kata saya dalam bahasa inggris. Tidak berharap dia bisa jawab dalam bahasa inggris juga. 


“ Tadinya saya staff marketing, di unit bisnis processor dan IC. Tetatapi oleh boss saya, diperbantukan ke unit bisnis baru, proyek VE. Tapi akhirnya dipindahkan jadi staf operasional di pabrikk IC. “katanya dalam bahasa inggris sempurna.


“Apa yang kamu tahu soal bisnis VE ?


“ Sulit untuk berkembang kalau masih mengikuti penjualan cara konvensional seperti kendaraan BBM. 


“ Jadi gimana seharusnya?


“ Kendalanya adalah mendidik konsumen agar mereka aman dan nyaman menentukan pilihan. Memang ada dukungan pemerintah dalam bentuk subsidi harga dan kebebasan tarif pajak serta konpensasi emisi karbon. Tapi masalahnya adalah bagaimana menjadikan regulasi itu dalam satu platform pemasaran perusahaan. Orang tidak perlu janji, orang butuh bukti yang rasional. 


Contoh, bagaimana prosedur pembayaran konpensasi emisi karbon? Siapa yang ngitung dan gimana ngitungnya. Padahal esensi dari mobil elektrik adalah mengajak orang bertanggung jawab terhadap langit biru. ” Katanya. Saya tercengang. Hebat nih cewek.

 

“ Kita harus punya stakeholder yang mampu membangun sistem IT dengan aplikasi sederhana, sehingga konsumen bisa monitor   lewat Hape, berapa peran mereka menghemat emisi karbon dan berapa mereka dapat uang sebagai kompensasi dan setiap hari dibayar tunai. Kalau itu kita tawarkan, pasti tidak sulit meyakinkan pasar. Kalau engga, mudah dibantai oleh pemain kendaraan konvesional” Lanjutnya.


“ Apakah kamu sudah sampaikan ini kepada ketua team kamu?


“ Sudah. Justru karena itu saya dikeluarkan dari team proyek.”


“ Kamu lulusan apa ?


“ Saya sarjana Ekonomi” Katanya tersenyum.  Saya mengangguk dan tidak bisa menyembunyikan keterpesonaan saya akan kecerdasan dan visinya. Percis dengan visi saya. Tetapi tidak dipahami oleh semua direksi. Wanita ini mampu menguraikan dengan sederhana.


" Boleh tahu namanya ? Tanya saya.


" Jian Li" 


Saya perhatikan, instrik diantara mereka sangat terasa.  Itu sebannya cewek yang temui di kantin hanya bertugas sebagai anggota team saja dan akhirnya dikeluarkan juga. Maklum rencana CEO nanti akan dijabat orang lokal. CEO dari Holding akan ditarik pulang ke markas pusat di Hong kong. Nah diantara anggota team tentu bersaing untuk jadi CEO. Selama proses itu anggota team bisa saja jatuh, dan dikeluarkan sebagai anggota Team. Hanya jadi staf biasa saja di perusahaan.


Hari ketujuh, saya minta kepada CEO proyek agar masing masing ketua team Team bertemu dengan saya di Hotel secara personal. 


“ James, selama 5 hari saya ikuti meeting. Saya heran. Mereka hanya membahas soal cost dan return yang berkaitan dengan aspek teknis, sementara aspek marketing sangat kering sekali. Engga ada yang baru.  Mereka engga paham visi kita. Bagaimana mungkin semua ketua team, tidak paham visi bisnis VE. Kamu kan tahu, VE itu bukan sekedar jualan mobil seperti kendaraan convensional tetapi lebih dari itu adalah trend pasar yang butuh kesadaran akan ramah lingkungan dan kenyamanan.” Kata saya kepada CEO Holding setelah mewawancari ketua team satu persatu.


“ Jadi apa saran kamu.”Kata james.


“ Siapa CEO sementara di proyek ini? Tanya saya.


“ Dia direktur anak perusahaan di Vietnam dari unit business elektronik.  Sarjana elektro. Kompetensinya tidak perlu diragukan.”


“  Tarik pulang CEO yang ada sekarang.”


“ Kamu ada calon penggantinya? Kata James. Saya menyebut  Jian Li yang saya temui di kantin. “ Nah malam ini atur saya ketemu dia. Saya mau undang dia makan malam. “ lanjut saya


“ Saya temanin? Kata james 


“  Panggil Fang di Huangzho dan Wenny di Hong Kong. Mereka berdua harus temanin saya makan malam.  .” Jawab saya tegas 


***

Malamnya  Jian, datang ke restoran untuk makan malam. Dia tetap mengenakan blesser seragam kantor. Dia terkejut ketika masuk ruang private room di resto itu. Karena melihat saya ada di dalam ruangan itu dengan setelah jas. Saya pandang dia lama. Dia sempat kebingungan. 


“ Maafkan saya. Tempo hari saya kurang sopan. Saya tidak tahu siapa anda.  Ternyata anda adalah boss besar saya. “ katanya bergetar. “ Saya senang bekerja di perusahaan. Sungguh. Saya butuh kerjaan untuk makan dan bayar bill” katanya dengan wajah kawatir saya akan pecat dia.


“ Tenang saja. Berapa usia kamu ? Kata saya berusaha mengajaknya jangan tegang.. 


“ 32 tahun. “ 


“ Sudah menikah ?


“ Belum. “


“ Punya pacar ?


“ Tidak ada. “ 


“ Jian Li.." seru saya menatap tajam ke matanya.  Keliatan dia tegang.


" Ya pak.." Jawabnya dengan sikap sempurna.


" Pada awal Pabrik elektronik tempat kamu kerja itu saya akuisisi, kami mengalami banyak kesulitan. Tapi setelah  CEO dipegang oleh Fang Yin, kami bisa melewati semua masalah dan bisa berkembang jadi 4 pabrik. Sekarang Fang Yin jadi Direktur subholding Elektronik. Nah, kamu mulai besok jadi ketua team proyek. Semua hal berkaitan dengan management lapor ke Fang.  Saya tidak ragu. Kamu akan sehebat Fang. Mau ya..” Kata saya tersenyum. Dia terdiam lama. Giliran dia menatap saya dengan raut tidak percaya atas barusan yang dia dengar. “ Ya saya sanggup, Terimkasih. Terimakasih..” katanya berdiri dan membungkuk di hadapan saya.


“ Saya beri kamu waktu 6 bulan untuk mempersiapkan semua secara detail. Pastikan tahun depan kamu bisa ketemu saya di Hongkong untuk dilantik sebagai CEO Industri VE. “


“ Siap pak. Saya akan kerja keras. Bangun team yang solid. Berjanji tidak akan kecewakan bapak. “


“ Ok. Sebentar lagi ada Fang dan Wenny akan temanin kamu makan malam.. Saya ada meeting tempat lain. “  Kata saya. Benarlah 10 menit berselang Wenny datang bersama Fang dan saya terkenjut ternyata Risa juga datang. " Maaf B. aku terpaksa ajak Risa, untuk pastikan dia, ini perintah kamu pakai direktur dia sementara. Maklum kamu buat keputusan cepat sekali. James, minta bantu saya" Kata Wenny. Ya Risa China Pontianak adalah CEO subholding elektronik di Shanghai. 


" Kamu engga keberatan ya Risa, Saya pinjam direktur kamu 6 bulan saja." Kata saya.


" Apapun yang kamu anggap baik, saya dukung. " Kata Risa dengan sikap formal.


" Terimakasih. Temanin saya ke Shangrila. Ada acara investor party. Mau ya." Kata saya kepada Risa. Risa melihat ke Wenny. Sepertinya minta izin. Wenny mengangguk. Saya langsung jalan keluar bersama Risa. Selanjutnya tugas Wenny memotivasi Jian agar jadi petarung dan kapten yang handal menciptakan laba.


Pemimpin tidak bisa menyelesaikan masalah hanya lewat laporan. Tetapi turun ke bawah langsung akan mudah melihat dan mendengar persoalan mikro lebih spesifik. Sehingga menemukan solusi jadi mudah. Karena sebenarnya solusi itu tidak jauh. Ada didekat kita. Tetapi awan gelap intrik membuatnya jadi gelap, dan kita tidak melihat solusi itu. Akhirnya kita  sebagai pemimpin jadi korban intrik politik. Perusahaan dan negara sama saja.


Kesetiaan.





Ketika aku masuk ke cafe di Hotel Holiday In Kowloon. Terdengar lantunan lagu diatas panggung “ Just The Way You Are. Gerakannya sesuai dengan irama musik. Tentu saja ia langsung menyita perhatianku. Mungkin karena ia cantik. Tapi banyak pengunjung cafe lainnya yang juga cantik. Namun ia berbeda. Ia sering sekali menggigit bibir bawahnya saat menanti jeda musik. Senyum manisnya juga sering diberikannya kepada pengunjung cafe. Setelah selesai menyanyi dia turun dari panggung. Dia melangkah kearahku. Aku terkejut. Ada apa ? Apakah dia mengenal saya.


“Anda pasti Mr. B. “ Katanya.


“ Darimana anda tahu saya.”


“ Mark memberi tanda untuk aku kenal dengan cepat. “ Katanya menunjuk kearah pipi dekat hidung sebelah kiri dengan tersenyum. Saya tahu itu adalah ciri khas saya. Tahi lalat dekat hidung.


“ Oh ya. “


“ Kenalkan, nama saya Adira.” katanya seraya tersenyum.


“ Nama yang indah. “


“Oh, itu nama wanita Yahudi yang punya keberanian dan kekuatan untuk survival,” ujarnya pelan setengah berbisik. Seolah ia malu menyebutkan dirinya Yahudi. Saya hanya mengangguk dan tersenyum menenangkan dirinya. Agaknya ketenangan saya mendorongnya untuk bercerita lebih lanjut tentang dirinya. Adira mengisahkan betapa ayahnya teramat sangat fanatik untuk menjadikannya suci. Itu sebabnya dia menolak minum alkohol.


“ Bagaimana saya harus mulai? di sini brisik. Ajaklah saya ke tempat sepi. Agar lebih enak ngobrolnya.” katanya.


“ Oh ok. Kita keluar darii cafe ini. Ada cafe di pinggir laut. Di east shim tsa Sui. Pemiliknya teman saya. Dia orang Rusia. Yahudi Rusia, tepatnya. “ Kata saya.


Dia senang. Kami keluar dari cafe itu. Hanya jalan kaki saja. Menikmati suasa malam musim semi di Hong Kong.


“ Aku ada tekhnologi yang kubeli dari perusahaan start up di Korea. Teknologinya masih perlu pengembangan. Tapi bagaimanapun saat ini sudah provent” Katanya ketika kami sampai di cafe.


“ Apa itu ?


“ Tekhnologi ini bisa melacak dan mengukur pemakaian listrik pada setiap device secara remote. “ Katanya dengan wajah penuh arti. Saya memang cerita dengan Mark untuk perlu tekhologi yang bisa membaca data server pada perusahaan unicorn cloud.


“ USD 2,5 juta. Apakah itu mungkin dapatkan uang tunai dari anda?


“ Bisa lihat tekhnologinya ? Kata saya.


“ Mari ke kamarku. Engga jauh dari sini. Shangrila Hotel. Aku akan demontrasikan kepada anda ” Katanya.


“ Ok.” Kata saya. Kami pergi ke luar dari cafe itu. Belum sempat pesan menu. Saya hanya melambai kepada pemilik cafe teman saya. Dia hanya mengacungkan jempolnya.


Di kamarnya dengan cekatan mendemontrasikan tekhnologinya. Dengan menempatkan device pada TV. Dia membuka komputernya. Setelah mengeluarkan aplikasi yang ada. Nampak data listrik terpakai dengan akurat.


“ Ini saya lakukan deteksi secara direct. Kita bisa juga detek secara keseluruhan asalkan kita pasang device di jaringan trasmisi listrik. Dan pasang juga di lokasi yang akan kita detek. Contoh pabrik A kita mau tahu berapa jumlah listrik terpakai pada setiap mesin. Nah kita tempatkan device pada sambungan dengan sumber listrik. Device ini menuntun kita mengetahui data pada setiap mesin secara online. Kita bisa akses darimana saja. Tekhnologi menyediakan aplikasi akses dan device.“ katanya tersenyum.


“ Bagaimana bisa tahu power listrik pada masing masing mesin?


“ Setiap mesin punya karakter energi listrik. Software ini bisa melacak dengan cepat. Ada ribuan spec mesin tersedia di cloud. Deteksi cepat sekali. “ Katanya cerdas. Saya menangguk.


“ Ok deal. “ Kata saya cepat. Dia menyalami saya.


“ Nah ajaklah aku ke cafe tadi. Kita habiskan malam bersama. “ Katanya dengan senyum penuh arti.


Seminggu kemudian saya ajak Adira ke Spa di Shenzhen, Fountain hotel. Di sana transaksi terjadi. Dia dapat bank draft senilai USD 2,5 juta. Pada saat itu sudah ada team Wang bersama saya. Mereka cepat sekali memahami tekhologi itu. Setelah Adira berlalu di spa.


“ Jam berapa saya dapat tahu kita bisa akses ke data server itu” kata saya kepada team Wang.


“ Malam ini kita sudah bisa tahu. Kita akan remote dari tempat spa ini. “ katanya. Seraya memerintahkan teamnya berangkat dengan membawa device itu. Tiga jam berlalu, Wang menerima telp dari luar.


“ Mr. B. Kita bisa akses sekarang.” Katanya. Diapun membuka laptop dan membuka aplikasi yang ada. Benarlah data server keluar cepat sekali. “ Anda butuh data server berapa lama?


“ Tiga hari. Cukup. “


“ Baik. Saya lakukan. Kalau begitu saya permisi. Saya akan kembali ke kantor. “Kata Wang. Tiga hari kemudian saya dapat laporan. Lengkap dengan trafic server itu dari menit ke menit. Ternyata data server hanya 30% dari data komunitas yang dipublishkan pada waktu presentasi bisnis. Perusahaan IT telah melakukan mark up data member. Itu hanya untuk menaikan nilai tawar sahamnya. Saya tersenyum puas


Rasa puas saya memaksa saya untuk kembali bertemu dengan Adira. Sekedar kencan untuk ucapkan terimakasih.


“Aku sudah mandi. Mr B.” Adira berbisik pelan di telinga saya ketika pintu kamar tersibak. Saya menghirup aroma tubuhnya.


“ Saya akan sabar menanti kamu berpakaian. Kita akan makan malam. “ Kata saya. Dia tersenyum penuh arti.


Dalam perjalanan ke cafe dia berkata “ Tadinya aku pikir kamu akan tuntun aku ke bukit Sinai. “


“ Ada tertulis saat Tuhan berfirman kepada Musa untuk menguduskan kita,” ujarku tersenyum.


“ Aku paham. Benar kata Mark. Kamu lebih Yahudi dari Yahudi. No sex without love.” katanya merapatkan duduknya kearah saya di dalam kendaraan. Keesokannya Adira kembali ke New York.


***

Saya undang Wenny datang ke Macau. Saya tunggu dia di ruang spa yang ada di hotel bintang 5. Wenny sudah tahu kalau saya panggil ke spa itu artinya ada hal yang serius harus dibicarakan. Wenny masuk ke ruang mandi Ultraviolet dengan bikini. Di ruang itu ada steven. Kami hanya bertiga. Ruang kedap suara.


“ Baca dokumen ini. “ kata saya. Wenny baca dengan posisi duduk bersila. Saya rebahan menikmati mandi ultraviolet.


“ OK Pak. “ Kata wenny menyerahkan dokmen itu kepada saya.


“ Saya minta kamu take over bisnis ini.”


“ OK.


“ Kita udah periksa data power electric yang mereka pakai. Server data mereka hanya bekerja 30%. Artinya laporan traffic mereka dipalsukan. “


“ Ya saya udah baca laporan traffic server yang ada di dokumen itu. Masalahnya darimana anda dapatkan itu? Ini bahaya sekali kalau sampai bocor. Tahun depan mereka akan IPO.”


“ Gunakan data itu untuk tekan mereka dan paksa mereka berunding dalam proses akuisisi. “


“ Baik pak.


“ Steve akan siapkan uang untuk akuisisi ini. “ Kata saya melirik Steven.


“ Siap pak” Kata Wenny tegas. Saya mengibaskan tangan ke arah Wenny, sebagai isyarat dia keluar dari ruang ultraviolet.


Secara berkala saya bertemu dengan Weny di ruang spa itu. Selalu ada steven dampingi. Dia melaporkan proses akuisisi. Weny mendirikan khusus perusahaan cangkang yang bertindak secara legal melakukan akuisisi. Dia menunjuk lawyer sebagai nominee director. Sampai akhirnya proses akuisisi itu berhasil. Melibatkan dana ratusan juta dollar.


***

Wadah meminta saya bertemu dengan investor kelas dunia asal jepang, yang juga teman Wadah. Pertemuan diadakan di Financial club Hong Kong.


“ Mr.B. Anda tahu , tahun lalu kami belanja untuk akuisisi lebih dari USD 100 miliar. Kami didukung oleh IDFC yang memungkinkan kami dapat access ke dana pensiun dari perusahaan IT terkemuka di Amerika dan Eropa. Itu reputasi kami. Saat sekarang semua portfolio kami trend nya bagus. “ Kata investor itu. Wajahnya terkesan ramah. Namun dia tidak bisa menutupi kesannya sebagai predator.


“ OK. Saya paham.”


“ Nah kami berniat membeli saham perusahaan ini” Katanya seraya menunjukan dokumen. Saya tersenyum. Itu perusahaan yang diakuisi oleh Wenny sebulan lalu. Dan mereka kalah dalam pertarungan. “ Saya tidak ingin perang, Mr. B. Anda orang bisnis. Semua ada harga. Kami siap menerima tawaran anda” lanjutnya dengan tetap remah.


“ USD 600 juta. “ Kata saya singkat.


“ Deal. “ Katanya seraya berdiri menyalami saya.


“ Saya rasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi.” katanya. Saya berdiri keluar seraya membungkukan tubuh kearahnya. Wadah ikut bersama saya keluar dari financial club.


“ Keren. Kamu untung dua kali lipat ya” kata Wadah. Saya hanya tesenyum saja. Saya telp Wenny “ Srigala masuk perangkap. Pastikan proses deal dengan mereka tuntas minggu ini”


“ Siap boss” suara Wenny terdengar bersemangat.


***

Setahun kemudian atau tahun 2019, Wadah datang bertemu dengan saya di ruang spa. “ Gila kamu. Teganya nipu teman saya.”


“ Ada apa ? kata saya tenang.


“ Beijing batalkan rencana IPO mereka. “

“ Alasanya apa ?


“ Engga jelas. “


“ Terus kenapa saya disalahkan. ?


“ Masalahnya bukan itu saja. Semua investor institusi mundur dari rencana membeli saham itu.”


“ Salah saya di mana. Deal itu terjadi secara gentleman. Mereka sudah investigasi semua sebelum ketemu saya. Apalagi mereka investor kakap. “ Kata saya tenang. Wadah terdiam. Namun dari wajahnya dia tetap tidak percaya dengan sikap saya.


“ Mr. B, please Kita kan sahabat. Ada apa sebenarnya.”


“ Engga ada apa apa. “kata saya dengan raut wajah santai saja.


“ Pihak Arab marah besar ke teman saya. Karena adanya transaksi dengan kamu itu, pihak Arab gelontorkan uang untuk kuasai saham portfolio teman saya. Jadi dia bisa lunasi hutang ke dana pensiun perusahaan IT di Amerikan dan Eropa. Sekarang gara gara gagal IPO perusahaan yang dia beli dari kamu, semua portfolio dia terjun bebas.”


“ Salah saya dimana?


“ Pasti kamu ada main dengan teman saya untuk merampok si Arab itu”


“ Jangan paranoid wadah. “ Kata saya tenang.


Wadah terdiam.


***

Suatu sore saya spa di Macau bersama dengan Steven dan si investor dari Jepang itu. “ Deal yang bagus Mr. B. Senang berbisnis dengan kamu. Terutama kamu Steven yang sudah bocorkan data perusahaan itu pada timing yang tepat ke otoritas China.” Kata si investor jepang itu. Saya lirik Steven tersenyum kearah saya.


“ Setelah itu si Arab itu membentuk Private investment, yang bekerja sama dengan perusahaan China. Mereka punya ambisi melipatgandakan value portfolionya dengan mengandalkan komunitas China. “ Kata Steven.


“ Saya yakin lima tahun lagi habis tuh uang si Arab itu. Padahal itu Sovereign wealth fund, yang ditabung bertahun tahun dari migas. Sangat tragis. “ kata si investor Jepang. Saya keluar dari ruangan sauna itu.


***


“ Bro, kita ada masalah.” kata Steven via SafeNet.


“ Ada apa ?


“ John udah dipanggil oleh otoritas Hong Kong. “ Kata Steven. John adalah director nominee atas Perusahaan cangkang yang dibentuk Wenny. “ Kamu ke Sing, dari sana kita ke Ho Chin Minh. Kita ngobrol di private jet saya “ Kata Steven. Subuh saya terbang ke Sing.


“ Kita engga ada masalah. Apapun investigasi kita clean” kata saya.


“ Masalahnya ini “ Kata Steven memperlihat video. Di video itu ada Wenny dan John meeting dengan CEO yang perusahaan akan diambil alih. Meeting itu diadakan private room sebuah restoran. Dari video itu jelas ada pembicaraan konspirasi. Walau tidak menyebut soal sensitif terkait dengan strategi memeras. Namun cara Wenny menekan, itu sudah sinyal bagi otoritas untuk curiga. Investigasi pasti terjadi.


“ Darimana kamu dapat Video ini?


“ Dari Jhon.”


Saya pandang lama Steven. Dia mengerti saya marah dengan situasi itu.


“ Saya paham, bro. Tenang saja. Saya urus John. Saya pastikan dia tidak akan diekstradisi ke China. Pengadilan akan tetap di Hong Kong. Bagaimanapun hukum Hong Kong soal keuangan masih menganut british law. Kita bisa berlindung dibalik pasal kerahasiaan. Apalagi perusahaan yang akuisisi itu perusahaan terdaftar di BVI” kata Steven


“ Kamu harus lakukan investigasi secara detail. Bagaimana sampai video ini ada. Ini sudah direncanakan dengan baik. Target mereka kita” kata saya tegas.


“ Ya Bro. Saya akan lakukan segera. Saya hanya butuh keputusan kamu. “


“ Eliminate semua mereka yang terlibat. “ Kata saya tegas.


***

Sampai di Ho Chin Minh saya terus kembali ke Jakarta. Saya mencoba merangkai semua peristiwa yang sudah terjadi. Dana SWF China itu 10 kali lebih besar dari Arab punya. China sebelumya sudah ada kerjasama dengan Arab dalam membangun kota pelabuhan. Namun kerjasama dalam skema SWF belum ada. Kalau kerjasama SWF antara Arab dan China, terjadi maka bisa membuat Arab bisa bargain dengan IDFC. Karena selama ini dana SWF Arab dikendalikan oleh IDFC secara tidak langsung. 


Nah keberadaan portfolio yang dibeli oleh Jepang dari saya, itu sangat strategis. Karena bisnis itu sebenarnya sangat politis. Itu menyangkut komunitas SDM China. Itu sebabnya Jepang tidak sulit dapat pinjaman dari Arab melalui Convertible bond menuju IPO perusahaan. Setelah itu Arab berambisi menguasai semua portfolio si Jepang. Caranya? arab berada dibalik mundurnya investor yang akan terlibat dalam IPO. Dengan alasan itu Arab punya alasan agar BOnd ditukar dengan saham si Jepang. Jepang terpaksa menerima. Exit sukses.


Setelah itu, Steven dan Jepang datangi otoritas China membocorkan data falsu server. IPO dibatalkan oleh otoritas. Arab dapat peringatan keras dari otoritas CHina. Karena itu Arab, terpaksa kembali lagi ke IDFC, dan itu mereka butuh si Jepang yang punya special connection dengan IDFC. IDFC dukung si Jepang negosiasi dengan China. Tetapi yang nego adalah steven. Sehingga terpaksa Arab membuat pemisahan asset dalam SWF nya, dengan membentuk Private investment company yang khusus mengelola portfolio yang mereka kuasai dari si Jepang. Arab terpaksa mengembalikan posisi CEO kepada si jepang walau saham dikuasai mereka.


Jadi kalau Arab ingin kemitraan strategis dengan China, dia harus tetap bergantung kepada si Jepang. Dan bagi si Jepang, yang penting dia udah untung dari pelepasan saham dan utang lunas dengan Dapen AS. Hubungan dengan IDFC tetap bagus. Dan kini arab bergantung dengan si Jepang menjaga keseimbangan antara IDFC dan China. Bisnis ilusi tetap akan digelar di hari hari mendatang. Si Jepang jagonya soal itu. Masalah ini akan selesai, setelah uang Arab itu habis. Setelah itu arab akan jadi mangsa. Amerika atau China yang akan jadi predator? itu hanya masalah waktu.


***

“ Kasus dihentikan” Kata Steven ketika ketemu saya di ruang private room spa. “ Si Jepang yang bantu. “ lanjutnya.


“ Gimana bisa begitu?


“ Bukti data server palsu itu kan berasal dari dia. Bukan dari kita. Dia yang bawa ke otoritas China. Saya bilang kedia, kalau kasus ini sampai di investigasi dia akan kena.”


“ OK. “ kata saya singkat seraya memejamkan mata menikmati steam udara panas sauna.


“ Tapi saya sudah investigasi. Ternyata kamu dibalik rekaman video itu.” kata steven dingin.


“ Saya hanya ingin memastikan sejauh mana kamu loyal dengan saya. Ternyata tidak ada agenda lain. Terbukti kamu bisa tekan Si Jepang. They clean up all. We are safe. “ kata saya tetap memejamkan mata.


“ Kamu ragukan saya ? kata steven.


“ Bro, “ Seru saya seraya berdiri. “ sebagai pemimpin, musuh saya bukan orang lain tetapi orang terdekat saya. Wajar kalau saya hati hati. “ Kata saya seraya menepuk bahunya. Steven rangkul saya.


***

“ Sudah seminggu Jhon tidak bisa saya hubungi ? dimana dia.” Kata Wenny. Saya angkat bahu. Saya diam seraya menatap keluar jendela.


“ Aku mencintainya. Apa salah?


Saya hanya diam saja. “Sudah lebih 10 tahun saya menjanda. Putra saya tidak mau pulang ke Hong Kong. Dia tetap ingin di Canada. Saya butuh suami mendampingi masa tua saya. Apa salah, bro?


Saya berikan hape ke dia. “ Itu saya suruh jhon ambil rekaman dari pengelola restoran. Itu kamu meeting dengan CEO perusahaan yang kamu akuisisi. Tetapi apa yang terjadi? dia gunakan video itu untuk black mail saya dan steven. Dia beralasan karena dia di investigasi otoritas.” Kata saya. Wenny terkejut. Air matanya berlinang.


“ Dan ini lagi “ kata saya mempelihatkan screen data offshore account yang berhasil saya lacak. “ Dia dapat fee sebesar USD 5 juta dari CEO perusahaan yang kamu jadikan target. “ Lanjut saya. Wenny benar benar menangis. Saya peluk dia. “ Saya senang kamu berniat menikah lagi. Selalu ada second chance. Tetapi carilah suami yang baik. Jangan sampai kamu dimanfaatkan. Ya sayang”


“ Mengapa dia khianati saya. Mengapa?


“ Sudahlah. Semua sudah berakhir. Kasus sudah ditutup. Rekening offshore sudah dikembalikan ke Steven. “


“ Sekarang dimana dia ? Kata Wenny dengan mimik kawatir. Saya diam saja. “ Kamu apakan dia ? Kata weny mendekati saya berdiri di depan jendela kaca lebar. Saya tatap wajah Wenny dengan seksama. Saya ingin lihat matanya. Benarkah dia setia. Memang ada kesetiaan itu. 


“ Maafkan saya bro. Saya janji akan lebih hati hati dan tidak akan menikah lagi. Dan lagi usia saya sudah hampir 50 tahun. Kalau ada pria yang mau pasti ada maunya.”


“ Kamu udah lama engga cuti.” kata saya.


“ ya.”


“ Cutilah selama dua minggu. Temui putra kamu di Toronto. Saya yakin kebersamaan selama dua minggu bisa mengubah sikapnya untuk pulang ke Hong Kong. “ kata saya.


“ Dia hanya pulang kalau kerja di Hong Kong wire and cable. Engga mau kerja sama saya“


“ Saya bisa minta Richard kerjakan dia di Hong Kong Wire and cable”


“Thanks bro. By the way. Ternyata setiap langkah saya kamu ikuti? Kata Wenny memeluk saya dari belakang.


“ Kalau saya beri tugas, apa kamu kira saya tidur ? Saya punya sumberdaya untuk mengawasi. “


“ Ya saya paham sekali. Tetapi mengapa termasuk masalah personal?


“ Ibarat kepala keluarga saya harus melindungi semua anggota keluarga saya. Paham ya.”


Dari jendela apartement saya tatap keluar. Malam terasa indah sekali. Bulan mengintip dengan malu..” Kamu baik baik saja.? “ kata Wenny berbisik di samping saya.“ Besok saya mau pulang. Kangen istri..” Kata saya..

Ingin jadi sahabatmu saja..

  “ Proses akuisisi unit bisnis logistic punya SIDC oleh Yuan sudah rampung, termasuk Finacial closing. Kini saatnya kita lakukan pergantian...