Sunday, September 18, 2022

Perubahan



Di bawah Business Developent Group (BDG), SIDC ada departement  Audit and controllership (AC). Personalnya hanya 40 orang. Tapi sangat tinggi kompetensinya. Pada dept AC, Ada 12 orang yang menangani Unit Management improvement ( MI). Group SIDC sudah dilengkapi dengan sistem IT sejak tahun 2008 dan sampai kini terus ditingkatkan IT tersebut.  Setiap anak perusahaan terhubung dengan BDG secara IT. Jadi data mereka diawasi ketat setiap hari oleh team MI. 


MI hanya bertugas memberikan masukan berdasarkan fakta lapangan. Tidak boleh intervensi management. Tugas utamanya membantu boss anak perusahaan. Latar belakang dan kompetensi audit dan control mereka sangat kuat. MI melakukan pengawasan dan bertindak berdasarkan skala prioritas. Sebagian besar kontrol secara remote. Tapi ada juga dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan. 


Walau MI team kecil namun tanggung jawab mereka sangat besar. Karena Tugas mereka mengawasi setiap keputusan management dan melakukan perbaikan management. Itu meliputi 5 sub hoiding dan ratusan anak perusahaan yang tersebar di China dan beberapa negara. Makanya team kecil itu jarang ada di kantor pusat. Mereka traveling terus.


***

Tahun 2018, saya sedang travelling ke Gungzhou. Tahun itu awal saya mulai aktif lagi sebagai Chaiman setelah 5 tahun non aktif. Saya berkunjung ke pabrik Eletronik dikelola anak perusahaan yang ada di kawasan industri di distrik Dongguan. Selama kunjungan itu saya didampingi Risa, CEO sub Holding yang markasnya di Shanghai. Sore hari usai meeting dengan Hwang direksi Anak perusahaan, saya udang mereka makan malam.


Saat makan malam itu, Hwang, dapat telp. Usai terima telp itu dia menatap saya. “ B, apa boleh saya kembali ke kantor. Karena orang MI mau ketemu saya. Mereka mau kembali ke Hong Kong besok pagi. “ 

“ Suruh mereka kemari aja. Makan malam bersama kita.” Kata saya.


“ OK” Katanya segera memberi tahu agar datang ke restoran. Saya terus aja makan malam. Tak berapa lama datang Pria dan wanita. Hwang menerima mereka bicara di sofa yang ada di ruang VIP itu. Jarak mereka bicara hanya selangkah saja. Tepatnya dibelakang table makan malam. Jadi saya bisa dengar apa yang dibicarakan.


“ Kami sudah pelajari proses supply chain anda. Ternyata itu merugikan para supply chain. Karena kewajiban stok material chip terhadap mereka diatas kewajaran. Kami sudah wawancarai mereka. Mereka keluhkan itu. Kami juga melihat fakta stok mereka di gudang.” Kata team MI.


“ Ya saya tidak punya pilihan lain. Karena saya harus pertahankan standar produksi. Bahan Chip harus on time delivery. Kalau engga, proses produksi bisa terhambat. Ini akan mempengaruhi kinerja saya.” Kata Hwang.


“Pak, apakah anda tidak sadar. Anda sudah merusak visi Top Management SIDC tentang kepentingan stakeholder harus dijaga. Kita harus berkembang bersama dengan Stakeholder. Engga bisa dengan cara begini. Dan lagi mereka itu UKM. “  Kata team MI yang wanita.


“ OK solusi kalian gimana ?


“ Pertama, tanggung bunga bank mereka atas stok itu. Atau kedua, perbaiki proses produksi yang tidak perlu diatas stok yang wajar. “


“ Yang pertama tidak mungkin. Yang kedua juga tidak mungkin. Kata Hwang geleng geleng kepala.


“ Mungkin. “ seru team wanita dengan cepat “ Saya sudah pelajari struktur cost pabrik dan itu masih wajar kalau anda tanggung bunga bank. Dan perbaiki proses produksi juga sangat mungkin. Karena ini masalah quality control yang kurang orang. Kalau anda tambah orang tentu kecepatan kerja tidak perlu terlalu lama stok bahan material di pabrik. Jadi tidak perlu dibebankan kepada supplier.” Kata team MI dengan memberikan data lewat komputernya. Saya dengar itu tersenyum aja.


Hwang terdiam seraya melihat ke layar komputer dari team MI. Dia mengangguk. “ Baik saya akan lakukan perbaikan.  Terimakasih” Kata Hwang. Team MI langsung berdiri dan permisi pergi. Saya ajak mereka ikut makan malam. Mereka mengangguk dan gabung di table.  Saya perhatikan, yang wanita pakai blazer. Usianya mungkin belum 30 tahun. Orang China. Yang pria mungkin usia juga sama. Orang Philipina. 


***


Usai makan malam saya kembali ke apartemen bersama Risa. 


“ ALe, kerja di SIDC itu enak banget. Sistem nya sangat solid tapi flexible. Semua orang berpikir positif. Jadi proses management bukan saja meningkatkan kinerja tapi juga memperbaiki terus menerus. Holding SIDC di kantor pusat punya supporting group yang sangat hebat. Mereka muda belia dan pekerja keras. “ Kata Risa.


“ Emang kamu pernah punya pengalaman dengan team MI? tanya saya.


“ Pernah. Tahun 2017. Saat itu team MI kritisi kebijakan soal biaya entertain staf Sub Holding. Memang ongkos makan siang dan makan malam menjamu relasi sangat mahal setiap bulannya. Tetapi itu sudah berlangsung sejak sebelum aku jadi CEO. Ya biasa saja. Team MI  sarankan agar lantai atas kantor SIDC di shanghai jadi lounge dengan kamar VIP. Tentu dilengkapi dengan koki handal. Jadi kalau kita jamu tamu, ya di lounge itu. Ternyata bisa memangkas ongkos entertain sampai 60%. 


Hebatnya, hal yang dianggap remeh dan kecil bagi semua perusahaan pada umumnya,  tidak luput dari perhatian holding. Tapi aku bisa maklum. Kamu kan  Boss besarnya, memang terkesan pelit. Tetapi wajar saja. Karena kamu dirikan bisnis dari nol.  Sangat paham akan perlunya efisiensi. Sangat paham arti berproses. Sangat paham kendali terhadap kinerja. Sangat paham artinya focus.” Kata Risa. 


“ Saya tegaskan kepada semua anak perusahaan agar perhatikan semua rekomendasi MI. Karena mereka dibayar mahal oleh hoiding. “ Lanjut Risa.


“ Sa, seru saya. “ Mengelola organisasi, baik itu perusahaan atau lembaga atau negara sama saja. Harus ada team yang mumpuni bidang control dan audit yang khusus bidang improvement. Karena proses management berlangsung cepat seiring dengan kencangnya arus kompetisi, kadang membuat boss lupa pentingnya control hal detail. Padahal banyak perusahaan besar atau negara jatuh bukan karena masalah besar tapi karena masalah kecil yang dibiarkan. Itu terakumulasi terus menerus. Sehingga jadi moral hazard. Maka rusaklah sistem dan budaya kerja. Kehancuran hanya masalah waktu.” 


“ Ya Ale, “ Kata Risa tersenyum. “ Kepemimpinan itu seni ya. Seni mengelola semua sumber daya. Disebut seni karena harus menyesuaikan dengan perubahan terus menerus. Makanya SDM yang kreatif dan mumpuni mutlak. Tapi yang lebih penting..” Risa terhenti dan merebahkan kepalanya kepundak saya. 


“Apa ? tanya saya mengerutkan kening.

“ Gaji dan bonus SIDC memang besar. Gaji diatas rata rata industri sejenis. Bonus setahun bisa dapat 15 bulan gaji. Itu berlaku pada setiap level bagi semua perusahaan di bawah SIDC. Jenjang karir sangat jelas. Tidak ada diskriminasi, apalagi soal ras  maupun  soal pendidikan dan almamater. Kompetisi terjadi secara akal sehat dan peluang terbuka lebar bagi siapa saja “ kata Risa memegang pipi saya dengan kedua telapaknya.

Saturday, September 17, 2022

Cintai orang miskin.



 


Aku  di dalam Limo yang di sediakan staf SIDC di California. Sejak muda aku tidak pernah bisa setir. Tapi sejak muda pula aku sudah mampu beli kendaraan. Orang kadang mengejekku. Setir kendaraan itu mengasyikan bagi orang awam. Dan itu pekerjaan sederhana. Standar bagi setiap manusia normal. “ Kan aneh kalau kamu tidak bisa setir “ kata Andriana satu waktu.  


Apa peduliku. Ini hanya masalah mindset. Papaku supir truck. Waktu masih remaja, papaku ingatkan dengan keras kepadaku “ Ale, jangan pernah ada dibelakang setir. Cukuplah aku saja. Kamu harus gunakan otakmu untuk mengendalikan bukan sekedar kendaraan tapi kehidupan. Mengendalikan mesin mobil bukan kecerdasaran. Tapi mampu belinya, itulah kecerdasan sesungguhnya. Karena hidup ini kejam, nak. Hanya orang cerdas dan berani hidup yang bisa mengendalikannya


Sudah dua kali kendaraanku mengelilingi Jack in the Box. Aku juga bisa melihat seorang pengemis depan restoran. “ Lambatkan kendaraan” Kataku kepada supir kelahiran Asia. Ia hanya memperlambat laju mobil tanpa menghentikannya, bersiap mengelilingi Jack in the Box untuk ketiga kalinya. Setelah 2008, ini pertemuan ketiga kalinya dengan Adriana. Tahun 2008, dia aku rekrut jadi anggota team. Tahun 2010, dia sudah jadi mitraku dalam business private equity. Tahun 2012, dia jatuh cinta kepadaku saat kunjugan ke Eropa


Aku kembali melintasi bagian depan restoran tersebut, dan melihat Andriana di sana. Aku turun dari kendaraan dan tersenyum mendekatinya. “ Setelan Armany kamu terlalu kontras di tempat ini. ” Kata Adriana.


“Mana cowok kamu, calon suami kamu. Katanya mau kenalkan ke aku”


Adriana tak langsung menjawab. Ujung matanya melirik ke arah ku “Entar ,” gumamnya., “ Ia ada di dalam restoran”


“Kenapa kamu enggak masuk restoran.?”


Andriana tak langsung menjawab, malah terdengar suara desah napasnya. Ia menggigit bibirnya, “ kamu sungguh baik-baik aja?”tanyaku.


“Ya, aku baik-baik aja. Sebaiknya kita pergi dari sini ”Kata andriana.


“ Tapi cowok kamu? 


Dia tarik tanganku ke arah kendaraan limo yang standby di seberang restoran. “ Masuklah ” Kataku ketika supir membukakan pintu belakang. Adriana duduk sangat rapat denganku. “ Ale, tadi kami bertengkar. Tapi yang membuat aku memutuskan batal menikah, karena dia mengusir pengemis yang mendekatinya saat kami mau masuk restoran. Saat itu aku tidak melihat Adrew manusia, tetapi monster. Pria macam apa yang merasa terganggu oleh simiskin. AKu tidak bisa bayangkan kelak bila aku tua dan tak berguna lagi. Mungkin nasipku akan sama dengan pengemis itu. Diusir.” 


Aku tahu pribadi Andriana. Walau kami hidup dalam dunia kapitalis, tetapi kami masih punya empati dan paham akan moral. Hidup ini harus cerdas. Jangan melawan penguasa.  Karena penguasa adalah juga pemerintah. Suka tidak suka. Mereka ada mengatur kita. Jangan prasangka buruk kepada orang kaya. Karena mereka tidak butuh kita, tetapi kita yang butuh mereka. Jangan rendahkan orang miskin. Karena kebaikan orang miskin adalah doanya yang tulus.


“ Kalau begitu kita ke Avra Beverly Hill aja. Seafood nya enak“ kataku. Tak berapa lama aku dapat telp dari Hari Chan. “  B, masih di State. Bisa ketemu.” Katanya. Karena sebelumnya aku sempat email ke dia bahwa aku ada trip ke California.


“ Saya sedang OTW ke Avra Beverly Hill. Datanglah. Makan siang bersama” 


“ Ok, saya  segera ke sana.” Kata Henri dan aku matikan telp.


“ Siapa ?tanya Andriana


“ Teman saya dari Jakarta. Sekarang dia menetap di California.”


Hanya 15 menit saya sampai di Avra, Henri sudah datang. Dengan senyum lebar dia menghampirku dan memelukku. “ Lama engga ketemu. Senang sekali bisa ketemu lagi.” Kata Henry. Selama pembicaraa itu, Adriana senyum aja. Dia tahu apa yang kami bicarakan. Karena saya menggunakan bahasa inggris bicara dengan Henry. 


Setelah makan siang. Henry bertanya kepadaku. “ Tahun 2013 anda datang ke state. Tapi engga ada waktu ketemu. ini baru sempat. Dengar kabar besok anda udah kembali ke Jakarta lagi. Hanya 2 hari business trip” Katanya. Aku senyum aja. 


“ Gimana politik di Jakarta.” Tanya Hary Chan. Dia mentor saya dalam business. Paska tragedi Mey 98 dia hijrah ke California. Aku senyum aja. Tak tahu gimana harus cerita. 


“ Saya dengar kabar Pertamina sudah bangun kilang.  Ini yang pertama setelah sekian puluh tahun dalam rencana. Kapasitas kilang 100 ribu barel per hari. Yang kerjakan oleh Konsorsium, SK Engineering & Construction Co.Ltd, dengan aggota Hyundai Engineering Co.Ltd. , PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk.  Saya mau tanya sama kamu. Itu investasi kilang dengan tekhnologi regenerator Residual Fluid Catalytic Cracking mencapai USD 7 miliar. Wajar engga biayanya? Kata Henry.


“ Sepengetahuan saya standar dunia biaya bangun kilang itu sebesar USD 25,000 per barel. Memang ada yang mencapai lebih dari USD 90,000 per barel seperti kilang Shell Pearl GTL Plant di Qatar. Itu pengecualian. Namun standar dunia kini mencapai USD 30,000/ barel. Jadi kalau kilang yang dibangun itu kapasitasnya 100 ribu barel perhari, biaya  USD 7 miliar ya kemahalan. Itu sama saja USD 70,000 per barel. Atau mark up dua kali lipat” Kata saya.


Henry tatap saya lama dan akhirnya dia geleng geleng kepala. “ Sadis ya. Mereka mark up dua kali lipat lebih. Sampai kapanpun engga mungkin bisa pulang modal tuh Kilang. “ Kata Henry.


Aku senyum aja. 


“ Ya era Soeharto dan sekarang sama saja. Saya ingat cerita soal pembangunan Pembangkit listrik Paitnon. PT. Batu Hitam Perkasa (BHP) adalah pemegang 5% saham PT Paiton Energy (PE). Paiton Energy adalah perusahaan pembangkit listrik (independent power producer/IPP) yang didirikan pada Februari 1994 dan memulai operasi komersial dua pembangkit listrik tenaga uap PLTU) di Probolinggo, Jawa Timr. Unit 7 dan Unit 8 PLTU Paiton dioperasikan pada Mei dan Juli 1999. Kapasitas masing-masing PLTU itu adalah 615 megawatt. “ kata Henry. 


Dia cukup paham soal ini. Aku nyimak aja.


“ Untuk kapasitas 1.230 megawatt, nilai proyek Paiton I adalah US$ 2,4 miliar. Angka ini tercatat paling mahal di dunia untuk pembangkit dengan kapasitas tersebut. Di negara lain, nilai yang wajarnya tak akan lebih dari US$ 1,2 miliar. Akibat biaya proyek yang selangit ini, harga jual listrik Paiton I ke PLN pun paling mahal, US$ 8,47 sen dolar per kilowattjam (kwh). Dengan tarif itu, sebetulnya dua tahun pembayaran PLN ke Paiton akan mendekati nilai proyek yang fantastis itu.


Bukan hanya mark up tetapi PLTU Paiton dipaksa dalam kontrak membeli batubara kepada PT Batu Hitam Perkasa, yang berpotensi merugikan negara triliunan. Cukup?. Ada lagi, harga PPA ditetapkan kemahalan yang harus dibayar PLN dan keharusan PLN menanggung biaya beban yang tidak terpakai. Singkatnya, pakai engga pakai ya bayar. Sampai kini kasus itu tidak pernah tuntas. Maklum proyek PLTU itu digagas oleh Hashim Djoyohadikusumo melalui PT Batu Hitam Perkasa (BHP) , yang bermitra dengan , International Power Plc, Mitsui and Co. Ltd dan The Tokyo Electric Power Company Inc.


Walau saham BHP di Paiton hanya 5% namun Hashim sudah kaya diawal waktu membangun lewat mark up dan ditambah lagi dapat hak monopoli supply batubara dengan harga tinggi. Tahun 2015 saham BHP, dilepas ke PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), yang merupakan perusahaan milik Sandiaga Uno. Nah saya  tanya, apa benar kemudian dibeli sama LBP?


“ Ya benar dan tidak. “ Jawabku


“ Maksud kamu ?


“ Begini ceritanya soal Sandi itu. Tahun 2017, ketika Sandi masuk dalam ring 1 Partai Gerindra, misi pertama dia adalah besihkan nama Hasim. Caranya ? Paiton Energy melepas obligasi yang ditawarkan dalam dua tahap: kontrak berjangka waktu 13 tahun sebesar US$ 1,2 miliar yang jatuh tempo pada 10 Agustus 2030 dan tenor 20 tahun senilai US$ 800 juta yang jatuh tempo pada 10 Agustus 2037. Semua dibeli oleh investor. Dana obligasi itu udah mengembalikan investasi proyek.”


“ Siapa Kreditur nya ?


“ Minajesa Capital BV ( perusahaan cangkang). Tapi di tahun yang sama atau tahun 2017,  utang itu dilunasi oleh Nebras Power (NP) sebagia pemegang saham baru Paiton Energy.”


“ Dengan begitu kasus Paiton sudah terkunci skema hutang. Engga mungkin lagi disita negara. Tentu menyelamatkan Hashim dan PS dari kasus mega skandal. Dan mudah dijual lagi. Well done. Smart !“ Kata Henry. 


“ Terus..” kejar Henry


“ Tahun 2018 Saratoga menjual BHP kepada PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) dan PT Toba Bara Energi, yang dimiliki oleh Luhut Binsar Panjaitan. Tapi tahun pada 2021. Toba jual saham Paiton kepada MEDCO yang juga mayoritas dikendalikan oleh Diamon Bridge, milik Salim.”


“ Nah kan. Bersih dech. Asset udah dijual  kepada asing. Saham lokal juga udah pindah ke Diamond Bridge milik Antoni yang terdaftar di Singapore. Gimana lagi mau kuasai? Tamat dah. Terus siapa  kreditur  dari Minajesa Capital BV itu ? Tanya Henry.


“ Kan  utang dari Minajesa udah dilunasi lewat pelepasan saham kepada Nebras Power (NP). “


" Ya saya tahu. Yang saya tanya siapa itu Minajesa ? Itu kan perusahaan cangkang” Kejar Henry.


“ Yang tahu hanya Sandi. Karena dia proxy dari konsorsium kreditur ”  Kataku.


Henry makin geleng geleng kepala.” Sadis ya, Ternyata era Soeharto engga ada apa apanya korupsi. Era sekarang lebih canggih dan sistematis “


“ B apa benar PLN kelebihan pasokan? tanya Henry kemudian.


“ Engga juga. Karena akupansi listri sekarang kan masih dibawah 100%.


“ Jadi ada apa sebenarnya di PLN? Tanya Henry dengan mengerutkan kening 


“ Sebenarnya ini kelanjutan dari bleeding nya PLN akibat fuel dan harga PPA yang kemahalan.


“ Fuel ? maksud kamu, batubara ?


“ Ya. “


“ Emang kenapa?


“ Ya bayangin aja. Pemerintah buat aturan memberikan hak kepada PT. PLN Batubara untuk memasok Fuel ke PLN. Tetapi 2/3 kebutuhan batubara, PLN belinya dari trader, bukan dari produsen atau pemilik tambang. “ kataku


“ Kan bego. Itu jelas rente. Pastilah harga dan tender diatur. Yang menang itu itu aja orangnya. Terutama yang dekat dengan penguasa dan politisi. Apalagi boss tambang ada 4 orang jadi menteri. Ada juga yang adiknya jadi menteri. “ kata Henry dengan nada prihatin

“ Ya begitulah. Yang lucunya lagi. Kalau harga DMO dibawah harga ekspor mereka suruh BUMN Bukit Asam penuhi DMO ke PLN. Sementara mereka ekspor. Kalau harga DMO diatas harga ekspor, mereka rame rame jual ke PLN. Pendeknya suka suka mereka aja dan PLN enak aja langgar Keputusan Menteri ESDM” kataku.


“Emangnya negeri ini punya nenek moyang mereka. Ini kan jelas pada akhirnya merugikan rakyat sebagai konsumen listrik. Inefisiensi biaya produksi listrik berdampak naiknya tarif dasar listrik yang berakibat naiknya pengeluaran masyarakat maupun dunia usaha .” Kata Henry dengan geleng geleng kepala.


Henry nyender di kursi seraya menatap saya dengan tersenyum. “ Saya senang melihat keadaan kamu sekarang. Kamu cerdas dan rendah hati.” Katanya.


“ Saya terlahir dari keluarga Miskin. Saya tidak termasuk sarjana yang jumlahnya 3,7% dari 270 juta rakyat. Dari kecil saya hanya bercita cita ingin jadi penjaga masjid. Tidak lebih. Cari kerjaan hanya tamatan SMU, tidak mudah. Kalaupun ada hanya seperti anjing. Sekedar hidup doang. Dapat senin habis selasa. Jadi kalau saya terjun ke bisnis itu bukan direncanakan dengan baik. Itu hanya no another way untuk survival.


Itupun tidak mudah. Di era Soeharto saya harus surival di tengah lautan para oportunis yang berusaha elus telor pejabat untuk dapatkan proyek. Saya marah. Saya pernah ikut gerakan radikalis islam. Tahun 84 saya pernah ditangkap oleh laksus jaya. Karena tersangkut tragedi tanjung priok. Saya jadi pecundang. Saya lupakan melawan untuk keadilan bagi orang banyak. Saya focus kepada diri sendiri dan masuk ke medan bisnis bar bar. Orang lakukan, ya saya lakukan juga. Marilah rame rame habisin negeri ini.


Gaya survival itu memang mendatangkan uang mudah. Tetapi tetap saja tidak membuat saya nyaman. Karenanya berkali kali saya bangkrut, saya tidak marah kepada orang lain yang bikin saya bangkrut. Saya malah tersenyum sendiri. “ Tuhan, terimakasih karena ingatkan aku untuk kembali kepadamu”. Saya ingin jadi orang baik. Mungkin atmosfir jadi orang baik di negeri saya harus blangsat. Saya tidak mau blangsat. Karena engga enak. Akhirnya tahun 2004 saya hijrah ke China, berharap di tempat baru saya dapat atmosfir untuk jadi orang baik.


“ Kita semua tahu apa yang baik untuk rakyat. Bahwa rakyat itu tidak butuh kaya raya. Rakyat hanya perlu mencari rezeki lapang. Itu aja. Untuk memastikan itu mereka butuh keadilan sumber daya. Sistem yang mendukung distribusi modal, jasa dan barang lancar. Nah tugas elite mendelivery nya. Sederhana kan,  kata teman di China saat China sukses mengangkat 800 juta rakyat dari kubangan kemiskinan. “ Kataku. 


“ Di Indonesia, para elite malah membiarkan ketidak adilan sumber daya agar yang kaya semakin kaya dan kantong kemiskinan terus ada. Padahal saya tahu benar. Bahwa orang indonesia itu sangat punya harga diri. Tangan dibawah untuk makan itu sangat hina bagi mereka. Setiap senyuman pemerintah memberi BLT dan subsidi, sebenar nya pemerintah sedang mengolok ngolok kemiskinan dan kebodohan rakyat. Negeri ini hancur sendiri karena orang baik abai akan bahaya rente yang korup. Dan orang terpelajar marah kalau dikritik. “ Kata Henry.  


Tak berapa lama Henry minta undur diri. Aku peluk dia. “ Sehat selalu ya pak”  Kataku.


“ Kamu juga. Jaga kesehatan”


***


“ B, kali pertama kenal kamu. Aku ragu bekerja dengan orang Asia. Apa iya benar orang asia itu mampu bertarung di jantung kapitalisme, di Wallstreet.  Yang aku tahu, Orang Asia itu lemah otak, pemalas, tidak kreatif. Tetapi ternyata keraguanku itu hilang. PE kamu semakin besar setelah krisis Lehman. Sementara banyak PE yang dipimpin lulusan Harvad  gulung tikar. “ Kata Adriana


Ingat engga. Tahun 2012 kamu ajak aku bertemu dengan Peterson, pendiri BG. Kita ketemu dia di Bern. Dia ingin bertemu dengan kamu setelah ada rekomendasi dari Fund manager first class di German.  Saat itu aku tahu mereka mengelola ratusan hotel di Asia Pacific  di bawah jaringan international chain Hotels. Saat kali pertama bertemu, dia agak lama tatap kamu. “ Anda terlalu muda. Asia lagi “ Katanya terkesan merendahkan kamu. Kamu senyum aja. 


Tapi belakangan, kamu berhasil dapatkan 10% saham holding dia. Dengan itu menempatkan kamu sebagai salah satu pengendali walau tidak punya hak istimewa. Kini portfolio holding itu lebih banyak di Asia.  Peterson udah meninggal dan dia tentu merasa sangat menyesal mengapa harus bertemu kamu. Sampai akhir hayatnya dia terus berjuang untuk tendang kamu dan selalu gagal.


Kini..Kata Andriana. Dia terdiam. Aku menyimak.


“ AS dan Eropa meradang. Mereka masuk resesi. Bukan karena pandemi, tetapi proses kejatuhan yang sudah berlangsung sekian dekade. Kini hanya puncak gunung es dari sikap elite dan pengusahanya yang arogan dan menganggap orang miskin sampah. Memang retorika hebat dan humanis, tetapi sikap mereka yang hedonis dan kebijakan yang memberikan ruang rente berkembang telah membuat harapan hidup lebih adil jadi terhalau” Kata Andriana. Setelah itu kami berpisah. Andriana kembali ke kantor. dan saya harus ketemu relasi untuk meeting. Kami janjian akan makan malam di hotel

Malamnya aku kembali ke Hotel, Andriana sudah ada di loby.  Baru aku sadari, dia memang cantik. Apalagi dengan gaun makan malam. Tingginya sekitar 172 cm dan wajah oval rambut brown. Kami menghabiskan malam bersama. Walau usianya sudah kepala 4 tetapi dia tetap exciting dan semakin bijak. 

Wednesday, September 14, 2022

Presiden dan proxy

 



Tahun 2018. Jam 7 malam saya datang ke Hong Kong Financial Club bertemu dengan John. Dia sahabat saya. Dia bekerja pada lembaga Think Thank di Washington. Dia juga menjabat special advisory global geostrategic pada Lembaga Keuangan Top 10 dunia. Dia memilih ruangan di Financial Club yang membolehkan wanita masuk. Malam itu memang cukup ramai wanita karir berkelas. Maklum jumat malam. Ketika melihat saya, dia bergegas menyambut saya dengan senyum cerah. Dia merangkul saya.  “ B. selamat ya. Saya dengar kamu sukses selamatkan holding kamu dari hostile. “ Katanya. Saya hanya tersenyum.


Kami pilih table yang di pojok ruangan. Di arah jam 12 ada wanita Eropa nampak tersenyum kearah saya. Saya mengangguk. Ah semua di ruangan ini semua orang sok akrab. 


“ Kami perlu sumber daya. Bukan hanya alam. Tetapi juga potensi pasar dan lingkungan strategis di kawasan yang paling cepat pertumbuhannya di Dunia. Masa depan dunia ada di ASIA, dan itu berpusat pada Asia Timur Jauh. Eropa dan Jepang sudah over capacity. China juga sudah mendekati over capacity. AS sedang sunset. Kami perlu pertumbuhan baru antara 2025-2050. Itu adalah Indonesia “ Kata Jhon memuali pembicaraan. Tapi saya suka diskusi dengan dia. Banyak informasi berharga yang saya dapatkan. Itu saya perlukan dalam membuat perencanaan international bisnis saya.


Saya hanya tersenyum, dengan satire saya katakan, kalau Indonesia bukan hal baru. Sejak abad 17 sudah begitu. Bangsa Eropa ketika menjajah Nusantara, silih berganti mengatakan bahwa Nusantara masa depan. Tetapi nyatanya Eropa yang bersinar. Indonesia tetap gelap. Jhon hanya tersenyum. Dia paham saya tidak begitu yakin akan minat group financial konglomerat dunia mau serius masuk ke Indonesia dan mensejahterakan rakyat. Ini hanya cara untuk  menciptakan underlying agar sumber daya keuagan bisa keluar dari brankas offshore seraya mencari tempat landing baru. 


“Dengar baik baik,” Kata Jhon dengah wajah serius. “ Saya dapat informasi ada kelompok Harvard di Jakarta jadi loby ke IDFC dan Whitehouse. Mereka sangat serius menjadikan Indonesia sebagai proxy untuk menjaga keseimbangan dengan China. Ada ribuan Supply Chain AS, Eropa, Korea, Jepang yang ada di China akan pindah ke Indonesia. Itu akan digerakan olehkan konsorsium 3Capital. Mereka adalah konsorsium dana multitrilion dollar. Namun…”


“Apa ? Kata saya penasaran ingin tahu ujungnya.


“ Mereka perlu presiden tahun 2024 sebagai proxy yang bisa melaksanakan grand strategy menuju tahun 2050.”


“ Boleh tahu, apa rencana mereka mencapai itu?


“ Di Indonesia, koalisi partai Islam adalah satu satunya yang bisa diandalkan memotong arus kekuatan partai nasionalis sosialis yang ada. Sementara barisan partai pragramatis akan jadi mesin politik untuk menggerakan bandul ke calon presiden pilihan mereka. Nah kalau koalisi partai Islam dan Partai pragmatis terbentuk, proses menempatkan proxy sebagai presiden tidak lagi sulit. “


“ Dalam sejarah di Indonesia sangat sulit terjadi persatuan dalam partai Islam. “ Kata saya.


“ Dengan uang, semua mudah. Pengalaman mereka tahun 1999 berhasil mempersatukan partai islam dalam barisan poros tengah. Dan menang. Tapi sayang. Presiden yang terpilih berkhianat terhadap 3capital, dia terpaksa dijatuhkan. Penggantinya juga sama. Namun proxy 3capital berhasil meloloskan Paket UUD berkaitan dengan Financial reform yang merupakan satu kesatuan dari program neolibaral. Tahun 2004 selesai. 


Penggantinya walau bukan proxy tetapi loyal dengan 3Capital. Dua periode kekuasaanya berhasil membuat indonesia kembali dalam situasi debt trap. Sehingga siapapun penggantinya tidak lagi mudah untuk keluar dari debt trap” 


“ Jadi siapa menurut mereka yang qualified untuk proxy 3Capital tahun 2024 di Indonesia “ Kata saya tersenyum. Namun lebih terkesan menyeringai.


Dia perlihatkan majalah ekonomi. “ Dia! katanya menunjuk photo yang ada dalam halaman majalah itu.


“ Dia! saya terkejut. 


“ Ya. Dia diudang sebagai pembicara dalam global conference di LA yang diadakan Milken Institute. Makalahnya, ASEAN: Growth in the Next Ten Years". Katanya. Namun saya focus membaca majalah itu. Setelah itu saya tersenyum. Saya tahu MI didirikan oleh hedge Fund player legendaris, Michael Robert Milken. Dia yang menciptakan junk Bond. Karena itu Robin Gobin, US treasury terlibat skandal Solomon dan Smith barney.


“ Tahun 2009 dia  tercantum dalam daftar 1.334 The Young Global Leaders (YGL), sebuah organisasi yang didirikan oleh Klaus Schwab pendiri World Economy Forum. Hampir semua mereka yang tercantum dalam YGL menjadi elite politik global.” Lanjutnya.


Saya tahu siapa itu  Klaus Schwab. Dia bukan orang biasa. Yahudi German, konglomerat financial legendaris yang sukses menjadikan Davos tempat pertemuan tetap World Economy Forum (WEF). Davos punya hukum khusus yang diatur oleh Schwab. Walau WEF sangat disegani dari segi moral terutama kepedulian mereka kepada pembangunan manusia namun beragam kontrak penguasaan aset dan putaran uang menjarah sistem keuangan global diatur disini. Semua mastermind pemain Hedge fund ada disini. Semua kesepakatan jahat mengatur dunia diadakan disini.


Tak berapa lama Steven datang bersama Son dan Richard. John minta undur diri. Kami berpisah.  Sebelum berpisah dia janji akan kirim email ke saya seraya membisikan sesuatu. Saya mengangguk.


Saya bicara dengan Steven. Namun pandangan saya terus tergoda kepada wanita yang table nya ada di depan saya. Akhirnya saya mendekati wanita itu. 


“ B..? Katanya langsung menyapa. 


“ Bagaimana kamu kenal saya? kata saya berusaha mengingat.


Dia tersenyum namun mengisyaratkan saya duduk. Saya lirik Richard, Steven tersenyum seraya melambaikan tangan. Seakan memberikan ruang dan waktu bersama wanita itu.


“ Praha musim panas..Lupa ya, Art Nouveau Palace Hotel”


“ Hah..Karel. " Saya langsung ingat dia. " Wow, kenapa penampilan kamu beda” kata saya perhatikan dia mengenakan blaser hitam. Saya rentangkan kedua tangan. Dia tenggelamkan diri dalam pelukan saya. Aroma tubuhnya tidak pernah saya lupa “ Bukan beda. Kamu yang cepat melupakan wanita.” katanya berbisik..


“ Ada apa ke Hong Kong? kata saya melepaskan pelukan.


“ Hanya Business trip.” Katanya terus menatap saya. Jadi kikuk saya.


***


Setelah selesai proses penyelesaian hutang holding. Lyly datang ke Hong Kong. Dia senang dengan cara saya yang cepat membuat keputusan. Melepas sebagian saham kepada CIG untuk menyelesaikan hutang holding.  Walau karena itu saya harus kehilangan bisnis ekosistem logistik berbasis IT di China sebagai kompensasi deal itu. Pertemuanya sangat kejutan. Kami bertemu malam hari di KTV atas undangan Esther. Pada saat itu ada juga Weny dan Yuni yang khusus datang dari Jakarta. Pesta itu sengaja diadakan Esther sebagai tanda sukuran akan sukses saya deal dengan CIG.  Tapi saya tidak bisa sampai larut. Karena janji dengan istri jam 10 malam mau videoconference.


Keesokan harinya saya datang ke Hotel Lyly untuk sarapan pagi sama sama. Dia tersenyum cerah ketika melihat saya masuk restoran. 


“ Wah muka kamu bersih. Sudah tercukur habis.  Saya sempat kawatir, kalau deal penyelesaian hutang tidak terjadi mungkin saya tidak akan mengenal kamu lagi. Kumis, cambang, jenggot sudah penuh menutupi wajah kamu. “ katanya.  Saya tersenyum. Memang satu bulan dalam proses negosiasi yang rumit dan melelahkan. Bergerak seperti roller coaster. Saya tidak pernah cukur. Tapi istri sempat ketawa waktu video call dengan saya. Dia lihat kumis saya. Sesuatu yang 35 tahun yang tidak pernah dia lihat. Terakhir dia lihat waktu saya bersanding dengannya di pelaminan. Setelah itu saya muka saya bersih.


Waktu sarapan pagi saya sempat cerita pertemuan dengan Jhon. Tentang keterlibatan IDFC dalam proses suksesi politik paska Jokowi di Indonesia. Dia hanya tersenyum. “ Orang AS itu terlalu banyak berpikir dan terlalu banyak rencana. Makanya mereka tidak bisa maju. Bahkan sudah maju, mundur lagi. Beda dengan generasi  sebelum tahun 1970an. Penuh inovasi, dan para pioner bersaing mengembagkan wilayah dan sains.  Era setelah 1970an, perubahan spirit dan budaya terus terjadi.  AS besar karena kapitalis, namun akhirnya kapitalis jadi racun kebudayaan. Hilanglah spirit petarung. Nilai nilai lama terhalau, “ Kata Lyly.


“ Bagaimana caranya membendung kekuatan IDFC dengan agentnya di Indonesia.”


“ Kalian harus smart. Ingat. Intervensi mereka tidak melalui senjata atau militer. Tetapi lewat konsep neoliberal yang melahirkan persepsi tentang ekonomi kelas. Melawannya tidak bisa dengan narasi atau seminar. Lawan mereka dengan program kebersamaan. Budaya kebersamaan sebagai jatidiri Asia, harus diperkuat. 


Lihatlah China. Kami menerima kapitalisme, setuju dengan neoliberal. Namun itu di cluster. Kelompok menengah dibiarkan berada di cluster neoliberal. Mereka paham bagaimana beradabtasi. Tetapi kelas bawah berada di cluster ekonomi gotong royong. Dua ruang ini dijaga ketat. Agar cluster kelas menengah  tidak jadi predator terhadap cluster kelas bawah. Dengan cara ini, lambat laun, kelas bawah bisa mengubah paradigma ekonomi kapitalis kelas menengah. Itulah yang terjadi di China.”


“ Ya paham. Bagi China itu mudah seja. Karena sistem politik yang berbeda dengan indonesia yang menganut demokrasi. Dalam kontesk Indonesia bagaimana?


“ Perkuat persatuan. Caranya ? mulailah bangun kebersamaan. Belajarlah menerima perbedaan dan kemudian hilangkan dikotomi agama , suku atau apalah. Focus kepada ekonomi saja. Kalian perlu pemimpin yang bisa menginspirasi terjadinya persatuan. Seperti Jokowi itu pilihan tepat. Karakternya menginspirasi terjadinya persatuan. Tetapi secara politik dia tidak cukup kuat melakukan perubahan.  Suka tidak suka dia tampil di puncak berkat dukungan kelas menengah yang masih lekat dengan kapitalisme. Maklum politik di Indonesia ongkosnya mahal sekali. “


Saya termenung. Lyly mengejutkan. “ Hallo, B. Are you Ok” katanya. Saya tersenyum. “Peta politik Indonesia mudah dibaca. Apalagi di era demokrasi. Islam itu adalah takdir kalian sebagai bangsa. Politisasi islam itu tidak bisa dihindari dalam konteks demokrasi. Tapi harus juga dicatat. Rakyat Indonesia sangat realistis dan pragmatis. Kalau ada orang yang bisa berbuat nyata memberikan kemakmuran. Mereka pasti jadi follower. Engga perlu se Indonesia. Buat aja pilot proyek satu kota. Ubahlah kota itu jadi hebat, seperti Jokowi di Solo. Pasti orang akan follow dia..Agama dan suku akan mereka punggungi”  Kata lyly tersenyum. 


Usai sarapan pagi. Lyly ajak saya ke kamar untuk lanjutkan ngobrol. Kamarnya panthouse tentu ada ruang nyaman untuk bicara. Ketika masuk kamar. Saya melirik ke ruang tempat tidur. Ada orang dibalik selimut. “ Kamu tidak sendiri? Kata saya ragu.


Dia tarik tangan saya ke kamar tidur. Nampak Weny dan Esther sedang tidur pulas. “ Kemarin malam di KTV mereka mabok. Hanya saya  yang engga mabok. Ya terpaksa saya ajak mereka ke kamar saya. “ 


“ Yuni mana ? 


“ Tuh dia..” Kata Lyly ke arah sofa. Duh liat Yuni tidur tengkurap. Saya geleng geleng kepala.  


“ Ya udah. Kalau begitu saya kembali ke kantor aja. Nanti makan siang saya kembali lagi.” Kata saya.


Lyly tersenyum mengantar saya ke keluar dari kamar. “ B, kamu pernah bilang ke saya. Bahwa kekuasaan itu milik Tuhan dan Tuhan akan berikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Apakah nasehat itu masih berlaku ? 


“ Tentu.”


“ OK take care. Indonesia akan baik baik saja.” Kata Lyly tersenyum


Hijrah dari atmosfir kemiskinan

  ” Udah tembus 16 ribu rupiah harga beras sekilo. Gula juga udah tembus 17 ribu rupiah. Cepat sekali berubah harga. Sebentar lagi listrik j...