Friday, January 21, 2022

Pride nya pada uang..

 




Sepulang jam kantor sebelum pembukaan bursa NY, aku biasa menghabiskan waktu di Cafe yang ada di Conrad Hotel. Penyanyinya asal Shanghai. Suaranya merdu dan terkesan sangat profesional. Usai nyanyi dan pergantian penyanyi lain, dia biasanya akan menghampiri tamu di table masing masing. Sebagai bentuk penghormatan kepada tamu. Setelah itu dia akan keluar dari cafe dan kembali lagi dengan tanpa mengenakan longdress. Satu saat dia menghampiriku. “ Anda dari philipina ? Tegurnya dalam bahasa inggris yang sempurna.


“ Dari Indonesia. “


“ Anda saya perhatikan selalu sendirian.”


“ Ya. “


“ Dan selalu jam 10 malam pergi. Padahal jam segitu orang semakin ramai datang.” Katanya. Saya tersenyum. Sepertinya dia memperhatikanku.


“ Dan anda bekerja di sini sejak bulan April tahun lalu ya.  Nama anda Xiau lin”


“ Tepat, oh anda perhatikan saya ternyata.”Katanya. Kami tertawa. Setelah itu kami asyik dengan obrolan  ringan. Jam 9, aku pergi ke kantor untuk memulai trading.  Sebelum pergi aku selipkan uang USD 100. Dia terkejut dengan wajah bersemu merah.  Sejak itu setiap malam sebelum jam 10 malam aku datang ke cafe itu sendirian. Dia selalu menemaniku minum. Selalu sebelum aku pergi, aku selipkan uang USD 100. Itu berlangsung 1 bulan lebih.


“ Apakah kamu suka saya. “Katanya satu waktu.


“ Ya suka,. Suka ngobrol dengan kamu. Apakah itu salah ? 


“ Terimakasih. Jadi saya tidak sungkan lagi terima uang dari anda.  Boleh tahu apa pekerjaan anda?


“ Saya punya bisnis Private Equity.”


“ Oh kebetulan sekali. “ Katanya dengan mata berbinar. “ Apakah anda bisa bantu pacar saya. David.”


“  Bantu apa ? 


“ Dia punya bisnis bagus, tetapi dia perlu tambahan modal sebelum masuk bursa. “


“ Suruh dia telp saya besok.” Kata saya tersenyum. Dia senang.


***

Hari senin David telp saya. MInta waktu bertemu. Saya sanggupi. Kami bertemu di Shangrila Hotel Kowloon.


“ MR. B, ini saya punya bisnis Unicorn. Aplikasi market place. Masalahnya kami bleeding terus. Belum untung. Investor venture tidak mau tambah modal lagi. Sedangkan kami harus masuk putaran berikutnya agar bisa tumbuh mencapai ekspektasi value market 300x ” Kata David mengawali proposal bisnisnya.


“Ok yang kamu perlukan apa dari saya.? Kata saya cepat.


“ Saya perlu menggalang dana lewat Pre IPO sebesar USD 1,5 miliar“


“ Apakah mungkin saya dapatkan data dan informasi mengenai rencana pre IPO itu.” kata saya dengan hati hati.


“ Kita teken NDA ya.”


“ Engga ada masalah.” kata saya tegas. 


“ Terimakasih B, senang sekali bertemu dengan anda. “ Katanya dengan riang. 


“ Besok datang ke kantor saya. Saya teken NDA”


“ Ok besok saya akan bawa InfoMemo ke kantor anda.”


Kami lanjutkan makan malam. Suasana santai minum wine dan cerita kosong.


***


Malam hari. Saya pelajari InfoMemo dari David. Saya tahu, salah satu investor nya adalah Lembaga Wealth Sovereign Fund. Ini lembaga udah keluar uang USD 350 juta. Saya pelajari bisnis modelnya. Ada kelemahannya soal tidak ada jaminan on-time delivery. Market place perlu aplikasi logistik. Kalau ini digabungkan, platform unicorn ini akan sangat kuat. Walau pasar berbeda namun saling mendukung. Setiap orang beli lewat aplikasi online pasti butuh logistik online. Ini kalau bersinergi akan jadi aplikasi, “ Anda pesan kami antar.” Benggo


Saya telp Peter dari BNP “ Apakah anda bisa atur saya makan malam dengan CEO lembaga Sovereign wealth Fund. “  Peter adalah sahabat saya. Dia banker dari bank papan atas di Eropa, yang punya cabang di Hong Kong.


“ Saya akan usahakan B. Besok ya” Kata Peter. Saya terus berpikir tentang semua skema yang mungkin. Saya lakukan simulasi lewat aplikasi fund manager untuk mengetahui faktor resiko pada setiap skema. Saya juga riset lewat database law untuk tahu aspek legal pada setiap skema. Saya harus update agar tidak kena trap. Untuk Akhirnya saya tersenyum. Saya akan lakukan transaksi ini dengan cepat.


***


Keesokannya saya atur makan malam di restoran Jepang di gedung IFC. Peter datang bersama Chia. Saya sudah baca profile dia sebelum bertemu. Chia lulusan Sekolah bisnis di London. Bahasa inggrisnya bagus sekali. Dari agent investigasi personal. Saya tahu dia punya wanita simpanan berusia 25 tahun. Artis papan tengah di Hong Kong. Punya hobi hidup hedonis.


“ B, apa yang mungkin kita jadikan bisnis dan make money? tanya Chia dengan wajah Srigala. Saya tahu dia bukan kaleng kaleng. Di hadapan saya ada investor yang sudah keluar USD 350 juta pada perusahaan start up David.


Saya ambil dari saku jas dua lembar keras. “ Anda pelajari skema ini. Setelah itu kita bicara “ kata saya. 


Hanya 5 menit dia baca, “ kebetulan saya jadi investor pada start up logistik yang ada pada skema ini. “ Katanya tersenyum.


“ Oh ya.” Saya tersenyum ramah 


“ Ya lewat SPV. “ katanya seraya menyender ke kursi. Saya tahu itu tandanya dia pasang kuda kuda bertahan dalam negosiasi.


“ Perusahaan itu kalau sendiri sendiri valuenya hanya 20 kali. Tapi kalau dimerger akan naik 300 kali. Fosturnya lebih kuat. Ini akan mengundang Pengelola Dana Pensiun provider network untuk terlibat Pre-IPO. Maklum dua start up ini akan meningkatkan traffic internet dan memperbesar bandwidth gateway data center. Kalau anda setuju, dua perusahaan itu kita merger. Setelah itu kita IPO.  Saya akan sediakan standby buyer dari hedge fund Firm di NY. Jadi kita IPO dualisting. Hong Kong dan Nasdaq. Ini akan membentuk persepsi pasar bagus sekali. Trust semakin naik “ Kata saya. 


Chai melirik ke lembaran kertas diatas meja. Semua penjelasan saya ada datanya secara graphik simulasi. Dia menghela napas. Sepertinya dia mikir tapi banyak ragunya. Saya paham pengelola Sovereign Fund bukan pemain hedge fund. Lebih terkesan sebagai fund manager. Focus kepada risk management.


“ Saya juga akan sediakan investor pre-IPO untuk anda exit USD 350 juta melalui skema Convertible bond.” kata saya lirih. Tapi dia melotot dan antusias menatap saya. “ Kamu yakin? katanya cepat. Saya mengangguk tegas. Dia langsung berdiri dan menyalami saya. “Deal !katanya tegas. Saya sambut jabatan tangannya dengan hangat. “ Deal” kata saya.


***

Tiga hari kemudian setelah diner di IFC, Chai hubungi saya untuk Diner dengan direksi Logistik online. Kami makan malam di Conrad Hotel. “ Artinya kami akan melebur ke dalam perusahaan, baik aktifa maupun pasiva ? kata Ricky direktur Start up Logistik.


“ Tidak harus. Kita  bentuk SPV sebagai holding company untuk akuisisi perusahaan anda dan juga start up market place. Yang kemudian akan jadi anak perusahaan SPV holding. Jadi tidak menganggu culture perusahaan masing masing dan tidak perlu mengurangi karyawan.” 


“ Tetap saja merger namanya ! kata Ricky


“ Ya, pada level share holder tapi tidak pada operation. Operation tetap terpisah.”


“ Apa mungkin ?


“ Mungkin sekali. Kan investor 60% pada perusahaan anda adalah juga investor pada start up market place. Soal investor lain kita akan atur agar mereka setuju. “ Kata saya.


Ricky terdiam dan tegang. Sepertinya dia tidak rela masuk dalam perangkap.


“Anda dan pemegang saham lain tidak punya pilihan. Karena saham kalian udah diikat dengan convertible bond. Investor kalian mau exit. Pahami itu” Lanjut saya sambil hisap Cigar.


Ricky menatap ke Peter dan Chai. Mereka berdua mengangguk. Ricky menghela napas. “ OK saya setuju.”Katanya. Saya jabat tanganya dengan erat. “ Kita deal ya” kata saya. Dia mengangguk


***


Seminggu kemudian , Peter atur saya makan malam di Cafe IFC dengan Dana pensiun. “ Apakah anda yakin  Standby buyer untuk listing di Nasdaq confirmed.? Kata CEO dana pensiun.

Saya perlihatkan surat confirmation dari hedge Fund firm berkelas dunia. “ Best effort.” kata saya.


“ Best effort bagi perusahaan AAA itu sama saja uang” kata Peter menguatkan. CEO dana pensiun itu berpikir keras. Dia baca dua lembar kertas berisi ringkasan fostur perusahaan setelah merger. 


“ 300 kali harga pre IPO, saya setuju dengan harga 240 kali. “ katanya. Dia lihat pada probability harga bawah. “ Convertible bond zero coupon tiga tahun. Setuju? Kata CEO dana pensiun..


“ Deal! Kata saya. Dia menyalami saya. Peter bisikan sesuatu kepada dia. Dia melirik kepada saya. “ B, terimakasih.” katanya. Saya berdiri melangkah. Kami semua keluar dari cafe itu dan terus masuk lift ke atap , helipad. Dengan Heli kami pergi ke Macao untuk pesta dengan para wanita kabaret yang udah sediakan Steven lee. Pesta baru selesai jam 4 pagi. Steven sudah sediakan kamar panthouse untuk Ricky, Peter, Chai, boss Pensiun Fund. Saya pulang ke Hong kong.


***

Butuh seminggu proses settlement pembentukan holding untuk menampung dua perusahaan, start up market place dan Logistik. Sedikit keras perseteruan soal susunan pemegang saham dan pengurus. Saya minta Wenny dan Yuni terlibat menjadi penengah dan motivator agar mereka focus kepada deal memuaskan investor. Setelah proses M&A dilaksanakan. Sebulan kemudian Dana Pesiun jadi investor pre-IPO, USD 350 juta dalam bentuk convertible bond. Yang lain juga ikut. Total dana didapat dari pre-IPO sebesar usd 1,5 miliar. 


***

Setahun kemudian IPO, harga saham pada pasar perdana USD 30.  Saya melalui proxy dan dukungan dari broker jual saham melalui backdoor agar terhindar dari pengawasan OJK atas batas waktu penjualan saham oleh investor. Saya dapat capital gain 300 kali. Saya sisakan 2%. Itu sama saja saya sudah exit. Enam bulan kemudian harga saham  jatuh sampai 85%. Standby buyer di NY mundur. Dua listing batal. Saya senyum aja. 


***


Saya berkunjung ke Shanghai pada musim winter. Xiau lin jemput saya di bandara dengan kendaraan sport warna merah. 

“ Sesuai saran kamu. David setuju memberi saya USD 500.000 sebagai finding fee dan minta saya tidak lagi bertemu dia. Uang itu  sesuai saran kamu, saya belikan saham perusahaan dia di bursa. Saya untung USD 12 juta. Terimakasin B.”


“ Engga perlu terimakasih. “


“ Setidaknya saya terhindar dari David yang pecundang. “ Katanya dengan ringan. Tampa beban.


“ Pecundang? Saya tersenyum.


“ Tinggi kemauan, tetapi lemah. Terlalu ingin cepat kaya. Dalam kehidupan sex juga sama. Cepat selesai tanpa ada kesan apapun.”


“ Dia tidak pecundang, hanya lemah dihadapan kita yang predator” Kata saya. 


“ Predator ? “ Xiau lin tertawa kencang. “ Ya kita srigala ha ha ha..” Lanjutnya tertawa nampak dibalik bibir indah ada  barisan gigi putih yang sempurna


“ Malam kini kamu tinggal di kondo saya ya.”


“ Mungkin lain waktu. Karena saya ada janji di hotel ketemu dengan relasi. “


“ Hotel.? Aku ikut. Aku tunggu  di kamar kamu aja ya. Boleh yaaa” katanya tersenyum penuh arti. Saya mengerutkan kening.  “ Ada bisnis lain nih. “ kata Xiau lin cepat menjelaskan maksudnya .. 


“ Bisnis lain ? Saya berkerut kening. 


“ Ya Mangsa baru. “ Dia tertawa. “ Mereka punya konsesi lahan milik pemeritah. Setelah proyek Office tower selesai dibangun,  disewa oleh Group raksasa untuk 20 tahun. BOT 100 tahun. Mereka mau keluarkan real estate investment trust. Ada orang kaya Arab yang tertarik beli. Tapi mereka butuh sinking Fund untuk yakinkan otoritas“ Lanjutnya. 


“ Terus…”


“ Kamu bisa bantu provide revenue Bond dalam bentuk REITs. Kita korbankan si Arab itu. Dia rakus banget. “ katanya tersenyum. Aku punya data lengkap soal itu. Mau ya aku tunggu di kamar kamu. Mau yaaa “ katanya memohon. 


“ Cepat sekali kamu belajar “


“ Setahun lebih kenal kamu di Hongkong, aku terobsesi belajar banyak. Semua buku Finance and banking aku baca. Tapi aku engga punya network financial dan pengalaman. Aku hanya ingin jadi hunter target aja. Selanjutnya terserah kamu ajalah. Boleh ya B…” Lanjutnya. Ternyata dia cepat sekali belajar jadi pretender. Setidaknya dia jadi lingkaran saya dalam bisnis hedge fund.  Uang dan wanita adalah senjata yang tak lekang oleh zaman.  Bagi pecundang itu adalah santapan, tapi bagi saya itu adalah umpan. Umpan yang profesional tentunya.



Dia dilatih jadi predator


Shanghai musim dingin. Di Shanghai ada cafe yang  bertempat di Mall yang menjadi iconik Shanghai. Nama Cafenya P.F. Chang’s. Cafe ini hanya untuk kalangah atas. Soal kemewahan dan prestigenya, ada istilah di Shanghai “ Secantik cantiknya wanita, selalu bersedia diajak kencan di PF. Changs. “ Shanghai sudah jadi kota supra kapitalis. Mungkin lebih kapitalis dari NY atau Boston. Namun kultur ASIA tetap terjaga dalam bentuk ornamen dan pakaian. Waitress cafe mengantar saya ke ruang VVIP. Ruangan yang berkaca lebar menghadap panorama shanghai diwaktu malam. Sangat romantis dan berkelas. Apakah ini perlu untuk Xiau Lin? 


Saya janjian makan malam dengan Xiau Lin. Saya kenal dia kali pertama di Cafe Conrad. Premium Cafe kalangan high class di Hong kong. Dia penyanyi di cafe itu. Hidungnya mancung. Kulitnya sangat halus. Tinggi mungkin 170. Buah dada dan pinggulnya serasi. Memang umumnya wanita Shandong berbuah dada agak besar.  Karena kecantikannya dan sikapnya yang charming, mudah dia mendapatkan pacar berkelas dan tajir.


Kalau akhirnya dia mau saya manfaatkan, itu karena dia memang merasa teritimidasi dengan pacarnya. Benarlah, Xiaulin mau saja membocorkan semua hal tentang rencana IPO biisnis pacarnya. Saya dapatkan keutungan dari proses IPO itu dan Xiau lin juga dapat keuntungan walau tidak besar. Namun bisa membuat dia berubah. Dari tadinya selir menjadi free lady dan bergaul dengan kalangan jest. Standar hidupnya berubah. Jadi kalangan the have di Shanghai. 


Saya lihat dia  masuk ruang VVIP. Melangkah bersama waitress yang menunjukan ruang saya. “ B..” Serunya seraya memeluk saya. “ i miss you so much” katanya berbisik. Saya lepaskan pelukan itu. Saya tatap dia sejenak. “ Luar biasa. Kamu berubah, Lin” Kata saya kagum.  Dia mengangguk riang. “ Itu berkat kamu, dear.” Katanya tersenyum. Saya mempersilahkan dia duduk. Menggeser kursi untuk dia.


“Ada apa ? Kejutan sekali kamu undang saya makan malam di tempat semewah ini. “ Katanya dengan bolah mata menari menari melihat kearah saya. “ Kalau untuk kencan, engga usah terlalu romantis. Kirim pesan lewat Wechat, saya datang.”


“ Oh ya ? Kenapa ?


“ Udah kebelet banget sih.” katanya tertawa. Saya senyum saja. Bagaimanapun saya sadar. Xiau Lin lulusan akademi teater. Dia pintar nyanyi diatas panggung. Dan pancarnya pernah jadi korban saya berkat kepiawaain dia mendapatkan informasi.


“ Katanya kamu ada bisnis ?Sudah kamu dapatkan apa yang saya mau?  Kata saya serius.


“ Ya minggu lalu kan saya kabarin. Tetapi kamu tidak balas email saya. Tidak juga balas Wechat saya. Apa pria seperti kamu baru manis sama wanita kalau ada maunya. ? Katanya tersenyum.


“ Masalahnya kamu tidak memberikan apa yang saya mau. Ok Apa bisnis yang mau kamu bicarakan? Kata saya.


“ Ada lelang Gedung di Pusat kota London. Pemiliknya pangeran Arab. Peserta lelang hebat semua.” 


“ Ah engga penting itu. Kalau kamu tidak ada data yang saya perlukan, kita akhiri bisnis. Lanjut makan malam saja” Kata saya.


“ Ini “ Katanya mendekati saya. Terasa lembut payudaranya menyentuh lengan saya. Terasa aroma perfume lembut. Ini memang parfum khusus untuk kencan. Pasti CD nya warna merah. Orang China memang begitu tradisinya yang saya tahu dari buku. Dia perlihatkan gadget nya. Saya perhatikan gambar itu. 


“ Darimana kamu dapatkan gambar itu ?


“ Dari dalam tas dia. Saya photo pakai hape.” 


“ Ya gimana sampai bisa dapatkan photo itu.? “ Kata saya. Photo itu tentang declaration Asset atas nama offshore company. Makanya aset itu jadi  anonymous kecuali bagi asset manager berkelas dunia.


“ Saya bertemu dengan pria Arab itu di Dubai. Selama seminggu liburan di Dubai atas biaya dia semua. Kemudian berlanjut saat dia datang ke Shanghai untuk urusan bisnis. Kebersamaan saya dengan dia membuat saya semakin dekat. Dan dia tidak sungkan bicara telp depan saya. Malamnya setelah dia lelah, saya buka tasnya dan saya photo. Begitu saja” Kata Xiau Lin menatap saya. Kawatir saya tidak tertarik. 


Saya nyender di kursi. Saya rangkul pundaknya. “ Kamu cantik sekali malam ini. “ Kata saya. Xiau Lin tersenyum. “ Kamu senang kan. Ketemu saya” Katanya mendesah.


“Ya kita lanjut bicara bisnis” Kata saya mengelus  punggungnya. Dia lepas dengan paksa rangkulan saya dipundaknya. “Keterlaluan kamu ya. Kalau sudah ada maunya. Kamu bisa cepat romantis. Terbuat dari apa sih hati kamu. Hanya bisnis ukurannya. “ Katanya merengut. Berusaha menjauh duduk dari saya.


“ Hati saya terbuat dari bunga teratai. Bisa tumbuh diatas parigi yang kotor. Bergaul dengan wanita seperti kamu dan make money tentunya. “ kata saya tertawa. Dia pukul dada saya. Saya peluk dia. “ Kamu kalau marah begini, justru memancing libido saya.” Kata saya tersenyum.


“ Ayolah ke Condo saya. Lupakan makan makam sialan ini” Katanya berusaha menarik tangan saya. Tetapi saya tetap bertahan di kursi. “ Tenang honey. Kita masih ada waktu. Shanghai tidak pernah kehabisan waktu untuk kencan. “kata saya mengelus pipinya yang ranum


“ So..” Dia nampak berkerut kening.


“ Kapan lelang itu dibuka? tanya saya kemudian.


“ Jadi kamu tertarik ikut lelang? Duitnya banyak. Hampir USD 1 miliar.”


“ Kapan lelangnya?


“ Yang saya tahu, bulan depan.” kata Xiau Lin perlihatkan berita dari situs internet.


“ Artinya seminggu lagi? Kirim ke saya data lelang dan photo itu via email


“ Ya. OK. ”Xiao lin gunakan gadgetnya kirim email


Saya langsung telp Team saya di London. “ Cari tahu data lelang. Datanya lhat di file email yang akan saya kirim” Kemudian saya matikan telp. Saya tersenyum kepada Xiau Lin. Dia senang. 


***


Pagi pagi saya bangun di kamar Condo. Xiau Lin masih terlelap tidur. Tadi malam dia mabuk berat. Saya tidak. Tetap bisa kontrol diri. Saya focus ke bisnis. “ Saya pagi ini terbang ke London dengan pewasat pertama. Usahakan kamu susul saya keesokannya. -B- “ Pesan saya di notes yang ada di meja lampu tidur. Saya  langsung ke  Bandara.  Sampai di London saya langsung ke Hotel. Karena sudah malam. Saya lnagsung istirahat. Tapi sebelum tidur saya telp Omar untuk datang breakfast di hotel saya. Dia tahu maksud kedatangan saya.


“ Hanya ini yang dapat saya lakukan, B “kata Omar waktu temanin saya breakfast. Saya lihat data digital yang ada di notepad dia. Data tentang lalu lintas dana offshore. Omar kerja di FSA Arab. Ini sebenarnya data intelijent keuangan yang belum tervalidasi. Tetapi kemungkinan benar 90%. “ Kirim ke terminal saya sekarang” kata saya. Omar langsung gunakan fitur send dan kirim ke address SafeNet saya. Saya keluarkan bank draft lima lembar. Per lembar USD 500,000. 


“ Terimakasih B, senang berbisnis dengan kamu” Katanya  dan kemudian minta izin pergi. Saya mengangguk. Saya tersenyum. Orang Arab apapun ada harganya namun mereka komit. 


Data itu saya kirim ke tim saya dengan memberikan perintah, kirim file ini ke Robert. Tidak begitu lama. Telp masuk dari Team saya. “ B, Robert mau ketemu kamu..” Kata team saya via telp.


“ OK. Temui saya di Hilton.” kata saya singkat.


Tak lebih sejam. Robert datang ke kamar King suite saya. “ Lama engga ketemu B. Masih suka di Hong Kong? ” Katanya. Saya kenal Robert 2 tahun lalu di Hong Kong. Dia kerja sebagai konsultan hukum untuk invetment banker. Saya senyum saja.


“ Gimana strategi kamu? Kata Robert langsung ke pokok persoalan. Dia memang jago skema dana offshore. Relasinya kebanyakan pemain hedge fund kalangan atas. 


“ Saya minta kamu buat SPC untuk dukung team saya kirim penawaran dalam lelang lusa. Dan bantu saya proses legal untuk penerbitan MTN. Saya mau masuk 144A. “


“ Jaminannya apa ? tanya Robert.


Saya berdiri dan kemudian saya jelaskan panjang lebar strategi saya untuk dapatkan jaminan dan sekaligus dapatkan uang di pasar 144A. Robert tersenyum. “ Bahasa inggris kamu tidak begitu bagus. Tetapi kalau bicara soal financial dan law , sangat perpect bahasanya. Saya mengerti. Saya akan laksanakan perintah kamu. “ Katanya tersenyum. Saya buka bank draft. Saya berikan dua lembar pecahan USD 500.000. “ Itu uang muka. Kalau sukses, saya akan transfer sisanya. Deal ?” Kata saya. Dia mengangguk dan menyalami saya. Dia pergi. Saya tersenyum sendiri. Orang Yahudi apapun bisa selagi ada uang.


Malamnya saya bertemu dengan team saya di cafe Holborn yang ada di Rosewood Hotel. “ Saya sudah check data offshore yang kamu kirim tadi pagi. Team kita di Swiss sudah berhasil pancing mereka masuk dalam pasar 144A. Ini datanya” kata Henry menyerahkan notepad nya. Data blackscreen. Saya catat code access server di note hape saya. “ routing mereka Budapest.” Kata saya berguman. Team saya diam saja. Mereka tidak paham apa yang saya maksud.


“ Ok, besok kalian bergabung dengan team Robert. Kerja yang benar. Persiapkan tender dengan baik, Satu lagi anggota team kita. Dia sedang on the way ke London dari Shanghai. Namanya Xiau lin. Nanti dia akan beri 36 digit code akses. Kamu berikan code itu ke Robert ” Kata saya kepada Henry. kemudian kami bicara santai. 


Tak berapa lama telp selular saya bergetar. “ B, saya sudah di Bandara. Kemana saya pergi” Terdengan suara Xiau Lin. Saya arahkan ke Hilton. Setelah usai makan malam dengan team,  saya segera ke hotel. Hanya 20 menit menanti di lounge, Xiau Lin sudah nampak di Lobi. Saya memberikan kode untuk naik lift bersama saya.


“ Malam ini kamu tidur di sini. Ini kunci kamar. “ kata saya  setelah sampai di kamar dan menyerahkan kunci. 


“ Kamu tidur di mana?


“ Rosewood” kata saya tersenyum.


“ Kenapa kita tidurnya pisah? Wajah kesal Xiau lin keliatan sekali


“ Gini ..” kata saya mengajaknya duduk di sofa “ Pria Arab itu akan datang besok pagi. Dia nginep di Hotel ini. Lusa lelang diadakan. “Lanjut saya. Saya terdiam sebentar. 


“ So..”


“ Sehari sebelum lelang dia harus buka komputer dia, kamu pastikan setelah itu dapat 36 digit code access dari blackscreen. “

 

“ Gimana dapatkanya?


“ Kamu bisa buka dengan code akses server.” kata saya menyerahkan code itu. “ Hapal kan dengan baik. Kalau lupa, batal semua. “ kata saya dengan mata menatap tajam. Xiau lin menatap dengan seksama code itu. Kemudian menatap keatas langit langit hotel seakan merekam memorinya. “Ok saya hapal.” katanya menyebut dengan sempurna code akses server. Saya tersenyum. 


“ Mengapa kamu bisa tahu saya cepat menghapal?


“ Kamu kan lulusan akademi teater. Kalau kamu tidak bisa menghapal cepat naskah skenario,  bagaimana kamu bisa bermain di panggung. “ kata saya tersenyum. Xiau lin tersenyum " Aku senang ikut dalam team kamu. Bangga. “ Katanya


“ Setelah dapat 36 digit code itu berikan kepada team saya. Henry.“ Kata saya. 


“ Siap boss. “ 


“ Kenapa yakin”? Kata saya berkerut kening. 


“ Tadi saya ke London dengan private jet dia. Dia kirim khusus ke shanghai untuk saya ke London. “ Katanya tersenyum.


“ Oh..Hebat kamu. " 


Sebelum berpisah. Saya peluk Xiau Lin. " Hati hati ya sayang. Kalau kamu tidak siap, Jangan lakukan. Bagi saya keselamatan kamu segala galanya. Paham." Kata saya.


" B, saya bosan miskin dan jadi selir pria kaya. Jadi artis teater yang honornya jauh lebih murah daripada  biaya hidup saya. Saya percaya kamu. Kamu didik saya jadi wanita tangguh dan terhormat. Padahal kamu tahu siapalah saya. Bisa menikmati makan malam mewah bersama CEO Holding dan dapat kehormatan yang tidak saya dapatkan dari pria lain. Tenang saja. Saya akan hati hati."


" Setelah lelang selesai. Sukses. Kamu bisa ambil uang sama Henry, team saya dan uang liburan Ke Nasau. " Kata saya


" Tetapi janji kamu nyusul ya. " katanya senang. Saya mengangguk. Dia peluk saya dengan erat.


***

Setelah lelang, saya kembali ke Hong Kong lewat Taipeh. Team saya berhasil memenangkan lelang pembelian gedung itu. Mengalahkan empat investor besar. Sebelum kembali saya titipkan bank draft  kepada team saya sebesar USD 5 juta untuk Xiau Lin dan biaya liburan ke Nasau.


Di Bandara saya dijemput oleh Wenny. “ B, tadi saya dengar dari Robert di London, kamu berhasil memenangkan tender senilai USD 1 miliar. Uangnya dari investor Arab lewat penjualan MTN dengan diskon 30% zero copuon 7 tahun. Hebat sekali. Gimana kamu bisa terbitkan MTN yang cashback itu” Tanya Wenny.


“ Itu credit link note. “Kata saya.


“ Jaminan cashnya darimana ?


“ Dari Arab itu sendiri.” Kata saya santai


“ Orang yang sama? Mata Wenny melotot.


“ Ya” Kata saya tersenyum.


“ B !! Teriak Wenny. “Gimana bisa?


“ Dia sendiri yang lakukan dengan suka rela. Engga saya paksa. Salah saya dimana ? Kata saya santai


“ Ya kenapa dia sampai mau? Kamu kan bukan siapa siapa”


“ Tanya dia aja. Nyatanya clean. Lelang dilakukan terbuka dibawah pengawasan otoritas. Itu aja patokannya. “ Kata saya polos.


“ Jadi, Arab itu jual gedung dia ke kamu pakai uang dia sendiri. Kamu dapat gedung. Nanti jatuh tempo hutang. Jaminan cashnya langsung disita oleh fund manager. Dia engga tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mau lapor ? kemana  lapornya? lah itu asset annomous” Kata Wenny manggut manggut bicara sendiri. Wenny melirik dari samping meliat saya sedang asyik dengan gadget saya. Dia kiss saya. “ My man.” katanya tersenyum.


Saya teringat kepada Xiau lin yang berhasil dapatkan 36 digit code akses rekening offshore Arab itu. Sehingga Robert bisa linked account itu ke MTN yang listed di 144A. Arab itu tidak akan tahu rekening nya sudah digadaikan. Dia baru tahu kalau jatuh Tempo MTN default. Rekeningnya akan berkurang otomatis. Arab itu tidak akan tahu kalau MTN itu dari saya. Karena penerbitnya SPV. Jadi Robert bisa jual ke Arab itu dengan diskon besar. Yang langsung ditabrak Arab, apalagi dia tahu MTN itu jaminannya cash. Arab tidak tahu kalau uang beli gedung dia pakai uang dia sendiri


Saya merindukan xiau lin. Tanpa declaration asset dari Xiau lin engga mungkin Omar bisa lacak transaksi offshore Arab itu. Sebenarnya saya dan xiau lin senasip. Sama sama miskin. Kami hanya berusaha survival ditengah kehidupan yang sudah terlanjur brengsek Orang kaya itu rakus. Mereka simpan uang nya di wilayah offshore agar tidak diketahui publik dan pajak. Mereka menikmati kemewahan dalam kemunafikan. Begitu banyaknya harta, mungkin mereka sendiri tidak tahu pasti berapa jumlah hartanya. Kita tidak akan dapatkan uang dari mereka. Kecuali ya akalin mereka. Jadikan harta mereka sesuatu yang transfarance agar negara dapat pajak dan orang punya harapan. Dah gitu aja.***



Mengapa Hijrah ke China.

  Sore itu saya makan malam dengan Florence dan Yuni. Kebetulan Yuni ada business trip dari Hong Kong ke Jakarta. Yuni kini CFO Yuan Holding...