Saturday, March 08, 2025

Tidak sulit kalau punya niat baik.

 






Saya kangen Yuni. Ingat berepa tahun lalu dulu saya tugaskan dia mendampingi team Yuan dan SIDC untuk aksi akuisisi jalan tol di China. Peluang datang dari Matius, Fund Manager dari Morgan. Dia menawarkan salah satu ruas tol yang ada di Cina untuk diakuisisi. Sebenarnya harga terlalu mahal kalau berpatokan dengan IRR atas arus kas yang ada. Hanya 1% dari bunga bank atau obligasi. Engga ada ruang untuk risk management.  Namun menjadi menarik karena ruas tol itu terhubung dengan rencanan pemerintah China akan buka palabuhan hub logistik connected dengan ASEAN. 


Saya bisa jadikan jalan tol itu sebagai fitur business model bidang  logistik.  Tentu asalkan dapat peluang konsesi membangun hub logistik.  Setelah saya minta kepada CEO Yuan Holding untuk follow up peluang bisnis itu. Saya hanya berdoa semoga Yuan bisa melaksanakannya dengan baik. Namun tetap saya pantau dan  kerena itu mengharuskan saya bertemu dengan team Yuan.


Saya mau semua team inti bertemu saya. Team datang lengkap. Teresia dan Mia dari AMG SIDC New York dan diperbantukan untuk memperkuat team  Yuni dari Yuan Holding. George dari London juga datang. 


“ Ada empat aspek terkait dengan structure fund. Intinya saya harus pastikan semua aspek dan step terkait dengan skema pembiayaan reliable. “ kata saya saat mengawali rapat. “ Silahkan siapa yang mau bicara.” Lanjut saya.


Yuni tampil kedepan. Dia perlihatkan layar presentasi. Jalan toll ini masih tersisa konsesi selama 15 tahun. Tarif ditentukan oleh pengelola. Data revenue selama 5 tahun kebelakang atas dasar  traffic kendaraan. Rata rata setiap tahun meningkat significat. Setelah akuisisi, kita ubah bisnis model dengan menjadikan jalan tol sebagai supplementary pusat logistik yang akan dibangun, hitungan tingkat IRR sangat atraktif “ Yuni paparkan di layar presentasi data statistic traffic dan revenue.


“ Dari Analisa ekonomi berdasarkan financial engineering kita bisa terbitkan revenue bond sebagai project financial solution. “ Lanjut Yuni dengan memaparkan forecasting value bond dari setiap perubahan revenue dari pusat logistik dan peningkatan taffic. Juga membandingkan dengan bond sejenis yang ada di pasar. Semuanya reliable 


“ Ok. “ Kata saya. Apa yang disampaikan Yuni hanya resume dari semua aspek investasi yang sudah dianlisa secara rigid.” Yakinkan saya soal forecasting income. “ Tanya saya.


Mia tampil di depan layar presentasi. Dia memang ahli matematika kuantitative. “ Ruas toll ini melewati tiga Kawasan baru yang dikembangkan pemerintah. Namun jalan negara yang disediakan pemerintah sama bagusnya dengan jalan Tol. Kami mengukur makro ekonomi pengembangan wilayah terkait dengan pendapatan dari ruas tol ini dan juga dari pusat logistik. Ternyata data menunjukan progress pengembangan pusat ekonomi baru berkorelasi significant dengan peningkatan pendapatan tol, yang pasti akan menguntungkan pusat logistik


Mia memperlihat Analisa data yang di hitung dengan model matematika kuantitative. Luar biasa. Semua aspek dihitung dengan rigid. Sehingga forecasting income bisa dipertanggung jawabkan secara akademis.


“ Jadi setahun setelah akuisisi kita bisa lanjutkan ekspansi bangun ruas toll ke pusat logistic yang rencana akan dibangun dua tahun lagi. “ Lanjut Mia memperlihatkan layer berikutnya. Data Analisa peningkatan traffic dan pendapatan pusat logistik. “ Atas dasar pertimbangan visi besar pemerintah memberikan konsesi  jalan toll ini, kita tidak perlu ragu. Karena data membuktikan sejak 10 tahun lalu semua proyek pengembangann wilayah on schedule. “ katanya. 


“ Ok. Sekarang gimana dengan structure fund dan skema pembiayaan. Saya mau tahu hitungannya.” Kata saya. Teresia tampil di depan. Dia memang ahli financial engineering. Layar presentasi tampil dengan judul Bond back SBLC. “ Kita akan menerbitkan structure fund berbasis revenue yang di securitisasi lewat bond back SBLC. Cost of fund 5% untuk credit enhancement sebagai dasar penerbitan SBLC non callable“ katanya.


Lewat layar presentasi, Teresia perlihatkan  structure cost dari bond back SBLC. Semua aspek dan probality dihitung secara matematika. Sehingga tingkat minimal guarantee revenue atas bond sebesar 4% pertahun bisa acceptable bagi market untuk tenor bond 15 tahun dan secure bagi kami. Begitu juga dengan forecasting harga bond selama 15 tahun.  Sangat exciting bagi investor. 


“ OK, gimana dengan skema pembiayaan ? tanya saya.


George tampil di depan. Dia perlihatkan layar presentasi sebelum bicara. “ dari skema ini, kita melibatkan asset menegement sebagai custodian, bank confirming dan issuer SBLC. Juga meiibatkan underwriter bond yang full commitment, dan trustee sebagai payment agent untuk financial closing. " Kata George. Saya perhatikan gambar organisasi pembangunan proyek untuk ekspansi ruas toll dan pusat logistik yang melibatkan project meneger kelas dunia dan EPC trile A. Lengkap dengan term sheet nya dan drawdown schedule.


" Kita sudah ada LOI dari masing masing institusi dengan rate triple A. Hasil simulasi penjualan bond kemungkinan oversubscribe“ sambung George.  Dia memang jago dalam hal structure financing. Saya mengangguk puas.


“ Ok, masalah kalian apa sekarang ? tanya saya. Saya tatap mereka satu persatu. Semua mata mengarah kepada Yuni. “ Kami belum bisa deal dengan provider yang bisa delivery credit enhancement untuk penerbitan SBLC. Karena diperlukan cash collateral sebagai linked CDS. “Kata Yuni. Saya mengangguk dan telp seseorang. Usai telp, “ Yun, saya sudah hubungi EFG di swiss. Mereka bersedia support untuk credit enhancement. Urus itu.” Kata saya .


“ Siap Pak. “ kata Yuni. Kemudian saya tatap mereka satu persatu. Saya tidak meragukan profesionalitas mereka. Apalagi untuk sampai tahap ini bukanlah mudah. Pasti melewati kerja keras." Silahkan lanjut kerja. Pastikan tahun ini bisa financial closing. “ Kata saya segera berdiri. Rapat bubar.  Tahun itu juga financial closing terjadi. Selanjutnya saya dapat laporan rutin. Semua on schedule dan cash flow bagus.



***

Hari ini saya akan bertemu lagi dengan Yuni. Dia memang sedang businss trip ke Jakarta. Saya minta dia dampingi saya meeting dengan teman. “ Mengapa kenaikan Yield obligasi German dan Jepang begitu mengkawatirkan terhadap kenaikan suku bunga the fed ” tanya teman saya.


Saya melirik kepada Yuni untuk minta menjelaskan. Yuni mengangguk. 


“ Bank itu hidup dari likuiditas yang bersumber dari dana pihak ketiga atau deposan.  “ Kata Yuni mengawali. “ Kelebihan dana yang masuk dibandingkan penyaluran kredit, menimbulkan masalah bagi bank. Karena maklum uang yang diterima bank itu berbunga. Setiap detik agronya jalan. Nah agar mereka tidak bleeding, maka uang deposan itu di invest kepada surat utang negara. Mengapa? Karena alasan surat utang negara nol risk. 


So, selanjutnya bank menikmati spread antara bunga yang diterima dari obligasi dengan bunga deposan. Tentu itu lumayan besar untuk ngongkosi biaya operasi bank. Namun yang jadi masalah, skema pembelian Obligasi pemerintah sebagai sumber income bisa menimbulkan moral hazard. Fungsi bank sebagai intermediary untuk sector real menjadi berkurang. Bank sudah bekerja seperti rente. 


“ Tentu tidak sehat dalam jangka Panjang. “ Kata teman.


“ Ya. Terutama menggerogoti fungsi uang sebagat alat produksi. Pada gilirannya akan memperlemah fundamental makro ekonomi negara. Uang lebih banyak beredar di sector moneter. Ini mendorong naiknya tingkat inflasi. Yang memaksa bank central naikan suku bunga. Nah sifat investasi surat utang atau bond atau obligasi itu, semakin tinggi bunga, semakin tinggi resiko dan semakin tinggi yield yang diperdagangkan di pasar.


Makanya engga aneh bila the fed menaikan suku bunga yang berdampak naiknya yield obligasi. Engga aneh bila kenaikan yield otomatis menjatuhkan asset bank berupa surat utang negara. Misal,  kalau yield obligasi tenor 10 tahun 5%/tahun, itu value nya tinggal 80%. Apa jadinya kalau dua digit. Itu bisa tinggal 50%. Otomatis nilai asset bank pada neraca ikut jatuh juga. Kejatuhan nilai asset memaksa bank harus tambah modal disetor. Kalau engga, CAR terancam dan tidak lagi eligible menerima tabungan. Ya collapse. Demikian perjelasan Yuni.


“ Lantas bagaimana dengan nasip SBN Indonesia? Tanya teman.


“ Naiknya yield obligasi Jerman dan Jepang, itu lebih mengerikan dampaknya bagi SBN Indonesia. Mengapa? Karena selama ini yang mempengaruhi kenaikan suku bunga the fed adalah dua negara ini. Maklum dua negara ini merupakan kreditur AS. Kalau Yield obligasi mereka naik, akan memaksa the fed menaikan suku bunga agar spread melebar dan obligasi AS tetap sebagai pilihan bagi investor.  Nah, kalau the fed naikan suku bunga, otomatis berdampak secara global. 


Surat utang negara lain Yield nya akan terkerek naik, termasuk SBN. Kenaikan Yield SBN ini akan berdampak serius terhadap neraca  Lembaga keuangan termasuk  bank. Maklum sebagian besar asset bank, asuransi dan Dapen dalam bentuk SBN. Saat sekarang SBN yang menjaid asset bank mencapai 20 % dari total SBN yang beredar. Belum lagi SBN yang menjadi asset  BI mencapai 25 % dari total SBN yang diterbitkan.” Kata Yuni.


  Apa jadinya kalau yield SBN terus naik? 


“ Ya  asset bank ikut jatuh? Ya sistemiik. Keruntuhan massal.” Jawab Yuni dengan santai.


“ So..” Teman bagi antusias ingin tahu lebih jauh.


“ Kalau trend kenaikan yield obligasi Jerman dan Jepang tidak segera dimitigasi dengan cepat oleh pemerintah Indonesia, ini akan sangat berbahaya. “ Kata Yuni dengan tersenyum.


“Solusinya apa?


“ Saya menyarankan pemerintah segera melakukan langkah kebijakan yang terencana dan jadikan keadaan ini sebagai momentum untuk perbaikan neraca hutang secara holistic. “ 


“ Gimana caranya?   Kejar teman.


“ Untuk tahu bagaimana memitigasi resiko itu, tapi kita harus tahu apa akar masalahnya sehingga Yield obligasi meningkat. “


“ Ya apa itu?  Kejar teman lagi. Saya senyum aja. 


“ Ya, karena baik pemerintah maupun bank central satu orchestra terhadap defisit. Pemerintah melakukan ekspansi fiscal lewat defisit dan bank central memonetisasi nya. Klop kan. Jadi bank central sudah masuk ke wilayah politik. Engga lagi focus sebagai Lembaga independent yang berpihak kepada market dan keeping trust. Makanya setiap pengumuman lapran defisit fiscal pemerintah, pasti disikapi negative oleh pasar. Terjadilah sell off, yang membuat yield meningkat. “ Kata Yuni.


“ Gimana solusinya? Tanya teman. 


 “ Ada tiga langkah kebijakan. “ Kata  Yuni. 


Yuni  menghela napas. 


Pertama, pemerintah harus mengurangi defisit fiscal. Caranya penggal APBN sampai 10%. Tapi bukan penggal untuk dialihkan sector lain. Benar benar potong anggaran sehingga APBN kita surplus. Kalau APBN surplus, tekanan terhadap kenaikan Yield obligasi bisa diredam. Trust pasar kembali. Resiko kenaikan yield bisa dimitigasi. Tetapi itu tidak selesai begitu saja. 


Harus ada upaya strategis menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ? Tanpa investasi kan engga mungkin ada growth. Engga usah kawatir.  “ kata Yuni tersenyum. “ Pemerintah bisa lakukan financial engineering untuk create revenue bond berbasis sumber daya alam. Tentu harus didukung dengan business model yang kuat lewat tersedianya infrastruktur pendukung baik sarana maupun regulasi. Mengapa? Agar resiko menjadi resiko bisnis yang bisa dimitigasi tanpa menjadi resiko negara. “ Lanjut teresia. 


“ Wah menarik nih.  caranya? Kata teman.


“ Setiap  unit revenue bond diterbitkan oleh SPV. Untuk menjamin transfaranci dan akuntable,  revenue bond itu di monetization menjadi structure fund  berdasarkan tujuan strategis, seperti Housing Development program, renewal energi, downstream minerba & oil and gas. Downstream Agro dan kelautan.” Kata Yuni.


  Apa mungkin pasar aka nada yang menyerap structure fund itu ? Apa tersedia peluang sumber daya keuangannya di pasar? “ Tanya teman berkerut kening.


“ Saat sekarang total putaran  structure fund di dunia mencapai diatas USD 50 triliun. Angka itu akan terus meningkat. Diperdagangkan lewat ETF. Tentu harus reliable dan market acceptable “ Kata Yuni.


“ Ya gimana ?


“ Pertama. Lewat financial engineering bisa dihitung resiko dan peluangnya. Dan ekosistem financial global saat sekarang menyediakan beragam produk risk menegement dan derivative, seperti CDS, credit link  note, yang eligible dan marketable. Target investor adalah sophisticated investor yang punya uang minimum USD 100 juta. Semakin exclusive financial resource semakin exciting bagi investor.


Kedua. Skema pengelolaan SPV itu lewat MBO yang punya reputasi international terhadap ESG. Melibatkan  sponsor yang menguasai tekhnologi dan market. Artinya penunjukannya jangan diserahkan kepada pertimbangan politik oligarki alias broker. Jadi, lakukan investor biding secara terbuka. Engga ada masalah kalau ternyata asing sebagai pemenang. Toh negara hanya focus kepada pajak dan penyerapan Angkatan kerja dan penerimaan devisa yang sekaligus penghematan devisa.


Ketiga, Skema pembiayaan adalah project financing. Pooling fund lewat revenue bond itu masuk ke trust account yang dedicated terhadap project management. Artinya SPV tidak terima uang. Tetapi terima project jadi. Tentu mensyaratkan  pembangunan proyek dilakukan oleh EPC yang triple A, yang punya akses pada sumber daya keuangan sesuai dengan skema pembiayaan berbasis revenue bond yang direncang lewat  financial engineering.


Dengan tiga term sheet itu, mendatangkan FDI tidak sulit. Tentu dengan ketentuan, pemerintah harus kick out semua pemain rente dan oligarki politik. Artinya kalau ingin menjadikan sumber daya negara sebagai comparative advantage, ya pastikan hukum tegak dan demokrasi established. Maka trust akan datang, uang akan mengalir dengan sendirinya sebagai mana business as usual. Kalau engga, sumber daya itu akan menadi kutukan. Dihabisi oleh oligarki manja yang hidup sebagai komprador. “ Kata Yuni.


“ Apakah anda contoh negara yang sukses lakukan skema itu? Tanya teman kemudian.


“ Anda bisa pelajari kasus Rwanda, Libia. Itu contoh vulgar. Negara yang terpuruk bisa bangkit dengan pertumbuhan ekonomi diatas 7%. Tidak ada yang tidak mungkin bagi pemerintah yang punya nait baik bekerja untuk kepentingan rakyat.” Kata  Yuni dengan tersenyum. Teman terhenyak dan terdiam. Entah apa yang dia pikirkan. Setelah teman pergi. Yuni antar saya pulang. 


“ Engga kebayang ya Uda. Yuni hanya tamatan SMA bisa memimpin orang orang pintar. “Kata Yuni saat dalam kendaraan.  Dua tahun lalu Yuni diangkat jadi CFO  Yuan Holding.

“ Karena kamu cerdas sebagai pemimpin. “ Kata saya sekenanya.

“ Yang lebih cerdas ya Uda. Yang bisa create Yuni orang kampung yang tamatan SMA bisa memimpin orang orang hebat lulusan perguruan tinggi terkemuka.” Kata Yuni merebahkan kepala ke pundak saya. " Senin besok Yuni langsung kembali ke Hong Kong ya uda. " Suara Yuni berbisik lembut. Saya mengangguk.

Friday, March 07, 2025

Kembali dalam kesendirian

 





Saya duduk di café di stasiun pusat Zurich. Hari sudah agak gelap. Stasiun itu sendiri merupakan sebuah objek seni .Terletak hampir tepat di pertemuan sungai Limmat dan Sihl dan telah berdiri di sana sejak tahun 1871.  Saya perhatikan kesekeliling. Suasana yang monoton. Orang-orang berpakaian tebal merokok di  teras cafe. Saya suka merenung sendiri ditengah keramaian. Mengapa dengan hidup saya sampai saya harus mengelana kepenjuru dunia dan berada di kota kapitalis. Tak pernah terbayangkan, bisa sampai seperti ini. Masa kecil saya tumbuh di pedesaan di kaki gunung Dempo Pagar alam, Sumatra selatan.


“ B, suara mengejutkan saya.  Saya menoleh kesamping dan tersenyum. Yvory memegang pundak saya. Dia wanita kaukasia yang menjadi mitra dan sekaligus CEO pada PE yang kami dirikan bersama beberapa tahun lalu di Zurich. Usianya belum 40 tahun namun dia belum menikah. Padahal dia cantik dan cerdas. Saya tidak pernah bertanya. Apakah dia punya pacar atau pernah pacaran tetapi kandas. Cukuplah hubungan sebatas professional. Walau saya tidak cukup waktu untuk keluarga namun saya berusaha menjadi family man.


“ Maafkan saya. “ Kata Yvory dengan wajah tertekan. “ Proses negosiasi untuk M&A tidak berjalan dengan baik. Saya terkesan membuang waktu sia sia. Pasti terlihat bodoh dihadapan kamu.” Lanjutnya. Saya tersenyum. Orang Eropa terkesan sangat sensitive, apalagi kegagalan melaksanakan kepercayaan. Bagi mereka profesionalitas itu terkait dengan moral. Makanya mengakui dengan jujur kegagalan bukanlah merendahkan diri tetapi demi menjaga rasa hormat. Sikap berbohong dan excuse bukanlah sifat professional.


“Kamu hanya melaksanakan proses. Keputusan ada pada saya. Resiko tentu ada pada saya. Engga masalah dengan cost team yang sudah keluar. Biasa saja. Jangan terlalalu terbawa perasaan.” Kata saya tersenyum. Memang team yang terlibat kelas premium semua. Mereka adalah asset meneger, financial consultan, akuntant, financial analysis, lawyer banking and financial,  Mereka team financial engineering. Tentu mahal bayar mereka selama putaran perundingan dan negosiasi kepada stakeholder.


“ Tapi mereka sudah menutup pintu untuk negosiasi. “ kata Yvory. Saya kembali tersenyum. Waitress datang menawarkan minuman. Yvory pesan minuman dan saya telp seseorang. Setelah itu kembali dalam renungan. Yvory biarkan saya sendiri. Tak berapa lama dia dapat telp. Setelah itu dia tersenyum ” B, mereka mau berunding lagi. Itu karena katanya Morgan tutup pintu untuk jadi lead konsorsium restruktur utang mereka. “ Saya mengangguk. Dia terdiam lama menantap saya seperti orang asing. 


Akhirnya …. “ Terlalu jauh kamu untuk kupahami. Sekelas Morgan bisa kamu atur dan cutwalked deal dengan mereka.” Kata Yvory. “ Sampai kapanpun ini tidak akan pernah aku lupakan. Akan selalu bangga menjadi mitra kamu.” Lanjutnya. Saya tidak merespon berlebihan. Saya kemari untuk datang dan menang. “ Focus kepada deal” kata saya ketika sampai di apartement nya tanpa niat masuk walau dari matanya dia sangat berharap " Selamat malam" Kata saya berlalu.


***


Keesokannya saya bersama Yvory makan malam di Park Hyatt Zurich dengan Peterson dan teamnya. Walau awalnya tidak ramah. Saya maklumi. Orang Eropa terutama kaum bangsawanya selalu memandang sebelah mata kepada orang Asia. “ Kami sudah melewati proses 3 putaran perundingan sejak MOU dan MOA ditandatangani. Dan sekarang sebelum financial closing kami harus bertemu dengan anda. Prinsipal dari Palma Hedge Fund.  “Kata Peterson. “ Jangan buang waktu kami lagi.”Katanya datar.


“ Kalau anda bisa comply MOA, saya tidak perlu ketemu anda hari ini. Deal ini sudah  selesai sejak bulan lalu. Tetapi anda tidak bisa delivery document, terkait dengan persetujuan RUPS untuk melepas saham kepada kami. “ Kata saya dengan humble.


“ Masalahnya sebagian pemegang saham tidak percaya dengan  anda.” Katanya terus terang.


“ Terus kenapa anda tanda tangan perjanjian?  Dan kami sudah comply semua pasal dalam MOA termasuk bukti financial capabiliy.  Apa anda pikir kami sedang becanda? Kata saya  datar.


“ Reputasi Palma sangat buruk. Track record nya dalam beberapa tahun belakangan selalu berujung dengan hostile” kata Peterson. Saya diam aja. Ini permainan orang dewasa. Tidak ada deal yang sempurna dan tidak ada orang mau jadi pecundang dalam setiap deal. Tentu harus ada yang kalah agar pemenang tampil, Dalam dunia M&A tidak ada istilah win to win. Investor tidak pernah menghargai mereka yang kalah. Walau jujur dan beriman. Engga ada urusan bagi mereka. Tanpa investor orang seperti saya sama dengan sampah. 


“ Ada lagi yang mau dikatakan? Tanya saya. “ Kalau engga ada. Sebaiknya pertemuan kita akhiri. Saya sebagai principal dari Palma nyatakan closed file. Karena anda dispute terhadap MOA”  lanjut saya berdiri. " Sampai jumpa di pengadilan" Sambung saya.


***


Keesokan harinya, Yvonry datang ke saya. “ Keliatan mereka memang terjepit. “  Peterson ingin bertemu dengan kamu secara personal.”lanjut Yvory. Saya sanggupi. 


Saya minta pertemuan dengan Peter di café yang ada teras smooking. Saya tentukan sendiri tempatnya. Dia sanggupi. Saya datang dengan pakain sederhana “ B, maafkan atas sikap saya kemarin. “ kata Peter mengawali. Saya senyum aja.


“ Kemarin  saya ditelp oleh banker di Zurich. Katanya kamu sudah deal dengan pengelola hall mart, warehouse  di kawasan bebas bea di Eropa, China, AS. Saya pelajari ulang dengan seksama rencana kamu ingin akuisisi saham kami sampai 60%. Ternyata kamu punya rencana besar membangun marketplace off line dan online berskala global.  Karena kami memang kuat di off line, Outlet kami berada di semua kota besar utama di Eropa, AS dan Asia. “ Kata Peter. 


Saya senyum aja. Menanti sikapnya berikut. Setelah dia tahu rencana strategis saya dalam M&A, dan  dia bargain dengan harga lebih tinggi. Saya akan mundur dan atur proses hostile lewat bursa. War begins.


“ Sekali lagi maafkan saya. Silahkan akuisisi perusahaan kami sesuai harga diawal yang sudah disepakati. Semua demi masa depan karyawan kami yang lebih 100.000. “ Kata Peter menyerahkan dokumen RUPS. Saya rangkul dia. “ Saya pastikan tidak akan ada PHK. Kecintaan kamu dengan karyawan, itu akan menjadi utang saya kepada Tuhan. “ Kata saya. Setelah itu saya kembali ke Jakarta. Itu tahun 2014.


***

Setelah RUPS dilakukan, Team Wenny dan Yvory bisa melanjutkan proses akuisisi dengan diawali lewat langkah buyback saham oleh pemegang saham pendiri. Tentu modal dari kami lewat SWAP Agreement. Proses  buyback saham disetujui otoritas. Memungkinkan bisa membeli saham yang ada ditangan publik dan setelah itu status perusahaan publik berubah menjadi private. Selanjut nya asset itu di spin off ke dalam SPAC yang sudah kami persiapkan.


Dengan SPAC memungkinankan bisa  listed di Nasdaq. Tentu harus ada penjamin Emisi. Umumnya perusahaan  investasi berkelas dunia seperti Goldman. JP Morgan, Morgan Stanley dll. Bagaimana mereka mau mejamin? ya kami tempatkan sintetik bond yang dijamin cash oleh rekening lepas pantai. Milik siapa uang itu? fund provider, dari investor associate kami.


Kemudian, SPAC ini menjual obligasi, lewat platform Bank dengan underlying pengambil alihan perusahaan target. Karena underlying nya masih berupa rencana, uang hasil penjualan obligasi di tempatkan di trust account berbunga,  yang tidak dapat dicairkan kecuali untuk menyelesaikan akuisisi. Kami ada waktu 2 tahun untuk menyelesaikan transaksi. Andaikan gagal, ya kami masih dapat bunga dari trust account. Uang investor di kembalikan.


Setelah akuisisi selesai. SPAC menguasai saham mayoritas. Struktur permodalan jadi sehat. Kami punya ruang untuk melakukan leverage, yaitu menarik pinjaman dari Bank untuk membiayai restruktur bisnis.  


Dua tahun kemudian, program restruktur bisnis membuahkan hasil. Kinerja naik significant. Trend pertumbuhan bisnis per tahun dua digit. Team hedge fund Tom di NY bergerak dengan  produk investasinya untuk meyakinkan limited investor sebagai standby buyer. Memanfaatkan capital gain saat masuk bursa utama.  Target  value sedikitnya 100 kali dari harga buku. Kami bisa lunasi utang obligasi dan utang bank. Nah dengan langkah itu, kami bisa akuisisi perusahaan tanpa keluar uang sendiri. Tetapi uang berasal dari market, dan itu karena skema leverage. 


***

Umumnya mendapatkan dana untuk pembiayaan bisnis secara konvensional adalah melalui bank atau penerbitan surat utang atau bursa saham. Namun cara konvensional ini harus berhadapan dengan standar kapatuhan yang konvensional juga, yaitu tersedianya jaminan balance sheet atau mortgage. Bagi pemula itu merupakan cara yang impossible. Bagi yang sudah established, membutuh credit rating yang tinggi untuk mengakses lebih besar financial  resource.


Dengan keterbatasan yang ada, lantas bagaimana solusinya agar bisa mengakses sumber pembiayaan.? Disinilah diperlukan skill financial engineering. Menciptakan skema pembiayaan yang applicable dan eligible untuk mendukung lahirnya produk investasi yang menarik bagi investor. Tentu tidak bisa dibuat sambil melamun dan semaunya. Karena investor bukan orang bodoh. Yang pasti mereka terpelajar. 


Perhitungannya menggunakan pendekatan matematika tingkat lanjutan atau sains. Berdasarkan business plan yang mencakup aspek teknis, marketing, financial, resiko. Data masa kini, dan ramalan terhadap masa depan bisa dianalisa. Segala kemungkinan diskenariokan dengan menggunakan perhitungan matematika. Sehingga produk investasi yang terkait dengan resiko bisa dimitigasi lewat skema investasi dan menarik bagi investor.


Jadi financial engineering itu hanya metode berhitung dalam rangka financial solution untuk create product investasi, linked dengan short selling, Repo, CDS, Convertible note, CLN, non cash loan, mutual fund,  dan lain lain.  Bagaimana dengan hedge fund? Hedge fund terkait dengan instrument investasi, seperti obligasi, forex, komoditi, saham. Tujuannya dapatkan laba dari instrument investasi itu lewat strategi investasi yang rumit. Walau hedge fund juga mengunakan  matematika quantitative namun tetap aja  spekulatif.


Orang yang menguasai financial engineering sudah pasti pemain hedge fund namun tidak mungkin dia jadi hedger. Pemain hedge fund, cenderung jadi hedger (spekulan) dan belum tentu dia kuasai financial engineering. Mengapa ? financial engineering bukan hanya soal skema dan perhitungan matematika, tetapi lebih dari itu dia harus punya talenta sebagai salesman untuk menjual idea visioner nya kepada stake holder. Namun tanpa reputasi track record high rating dikalangan investor sophisticated, hitungan dan skema itu hanya  ilusi.


***

Saya beru bertemu kembali dengan Yvory tahun 2019 di NY. “ Aku tahu diri. Setelah tahu siapa kamu, aku bukan siapa siapa. Cukup senang bekerja di bawah bayang bayang kamu. Pria pendiam dan keras dalam bersikap.  Visioner. “ Kata Yvory dengan menunduk. Tidak ada lagi kesan charming seperti awal bertemu dengannya tahun 2010. Pada akhirnya satu demi satu sahabat saya yang sudah mengenal siapa saya memilih menjauh. Dan saya akan tetap sendiri dan pulang ke rumah sebagai suami, ayah bagi anak anak dan kakek  bagi cucu saya.


Orang seperti saya hanyalah bermain dari segala kemungkinan di masa depan, namun bisa meyakinkan investor untuk keluar uang dan bertaruh terhadap masa depan. Dan otoritas negara memberikan izin untuk itu. Selagi proses nya benar, kemungkinan itu hanya soal masa depan. Di masa depan tidak ada yang pasti kecuali kematian. Orang tidak peduli denga kematian. Tetapi orang lebih percaya kepada laba yang tidak pasti dan membayarnya untuk itu.