Monday, January 23, 2023

ISIS diciptakan dan dihancurkan.

 




Tahun 2002. Eliot datang ke Kantor Company yang ada di Yordania. Dia harus menerima briefing dari Kepala cabang the company. Penampilan Richard tidak ubahnya dengan trader minyak. Kantor nya juga mewah. “ Mari kita ke ruang meeting. “ kata Richard melangkah ke arah ruang meeting yang ada disebelah kamar kerjanya. 


“ Pria ini bernama Abu Ali al-Anbari. “ Kata Richard memperlihatkan slide pada layar.  Eliot perhatikan wajah itu. Seperti wajah arab pada umumnya. Namun dari matanya keliatan orang yang keras dan percaya diri tinggi.


Dia Lahir tahun 1959 dari keluarga Turk keturunan Arab dan Armenia. Di dalam darahnya ada Yahudi, yang dikenal cerdas. Dia sarjana Studi islam, Universitas Baghdad. Setelah lulus sarjana, selama 7 tahu dia bergabung dengan angkatan perang Irak. Dia juga terlibat di garis depan selama perang Iran-Irak. Pemahamannya tentang agama sangat luas. Apalagi Irak itu punya sejarah panjang dan pernah menjadi pusat kekhalifahan Islam. Irak punya narasi hebat untuk memperjuangkan kekhalifahan dan semangat jihad untuk mencapainya.  Anbari sangat paham soal khilafah dan mimpi Irak. 


Anbari sangat menyukai buku-buku jihadis baru, terutama buku-buku yang ditulis oleh Abu Muhammad al-Maqdisi, dan Abdulqadir bin Abdulaziz seorang ideolog jihadis Mesir dan Yusuf al-Qaradawi, dikenal sebagai mujtahid atau ahli ijtihad. Buku buku ini, "menyempurnakan konsep syekh" dan "mengoreksi keyakinannya" pada hal-hal seperti kemurtadan dan pengadopsian hukum buatan manusia. Karena itu, menerima sekularisasi adalah kutukan bagi islam. Dia sangat ahli soal studi islam. Karenanya dia paham bagaimana memanfaakan emosi anti Syiah. Cara efektif untuk menarik dukungan kaum Sunni. Ya narasi sekterian sangat dia kuasai.


Dia orator yang berbakat dan ahli  Syariah, dan sangat terpelajar menjelaskan Aqida Negara Islam. Pemikirannya sangat cemerlang. Dia mampu mematahkan argumen konstitusi dan hukum buatan manusia, parlemen, pengadilan, dan norma-norma demokrasi seperti devolusi kekuasaan dan kedaulatan rakyat. Anbari juga seorang pendidik yang baik. Dia memang pernah menjadi guru sekolah setelah keluar dari dinas militer. Cara dia memotivasi orang untuk militan sangat piawai.


Tapi dia bukan hanya menguasai agama dan ilmu militer, dia juga pejuang yang cerdik dan tahu bagaimana mencapai obsesinya mendirikan khilafah Islam. Pengalaman yang panjang memperjuangkan keyakinannya demi tegaknya khilafah islam, membuat dia tidak mudah dibeli. Dia memang pemain watak dan ahli siasat, yang sehingga membuat orang mudah mempercayainya. “ Demikian Kata Richard membriefing Elliot. 


Eliot tidak pernah bertanya dengan siapa dia bekerja. Team yang berkeja pada The company satu sama lain tidak saling kenal. Terbagi team yang ahli bidang geopolitk dan geostrategis. Tentu masing masing anggota telah melewati pelatihan komando dan daya tahan survival dari agent Israel.  Setiap penugasan adalah proyek yang hanya diketahui detailnya oleh kepala cabang sebagai koordinator dan agent yang ditunjuk berkerja secara independent. “ Dan kita perlu sumber daya keuangan dari penjualan senjata, mengamankan logistik Narkoba dari Iran, Irak, Afganistan ke Eropa dan Asia. Menciptakan ketidak pastian kawasan timur tengah agar kita bisa dapatkan deal business kepada pihak yang terancam akibat adanya konflik. Focus kepada agenda kita “ Demikian kata Richard yang harus jadi standar bagi team yang bertugas. .


“ Nah tugas kamu adalah jadikan Anbari sebagai aset. Kamu bisa gunakan sumber daya kita di AL Qaeda. “ Lanjut Richard. Eliot menerima dengan respect. 


***

Elliot bertamu Abu Musab al-Zarqawi di Kabul. Zarqawi adalah asset  company di dalam Al Qaeda. Zarqawi bisa mengerti misi yang harus dilaksanakan. Dia tidak meragukan siapa Elliot. Karena selama ini dia dapat sumber dana operasi dari Elliot. 

 

“ Nah tugas kamu datang ke Irak Utara untuk bertemu dengan Anbari. Di sana ada Abu Musad, aset kita yang akan atur kamu bertemu dengan dia. Engga usah kawatir. Aset kita itu juga petarung. Dia bagian dari prajurit jihadis Kurdi Ansar al-Islam. 


Zarqawi menyimak. Dia sadar. Tidak mudah Anbari percaya begitu saja. Hidup dalam keadaan terancam memang membuat daya survivalnya sangat tinggi. Dia tidak bisa langsung menampakan muka dihadapan orang yang belum dikenalnya. Dia harus pastikan situasi kondusif.


“ Kamu harus hati hati dengan Anbari.” Kata Elliot. “ Reputasinya tidak diragukan. Tahun 1998 pernah jadi gerilyawan di Afghanistan dalam perang dengan Uni Soviet. “ Lanjut Eliot.  Zarqawi maklum. Semua jihadis adalah petarung di medan perang. Walau mereka keliatan ramah dan agamais, namun mereka tetaplah pembunuh berdarah dingini. Membunuh untuk sebuah keyakinan agama.


***

Musim semi tahun 2002. Abu Musab al-Zarqawi dari Afganistan datang ke  Irak Utara. Menurut Abu Musad, Anbari perlu waktu berpikir untuk bertemu Zarqawi. Itupun setelah mengetahui dari group jihadis di Irak bahwa Zarqawi elite Al Qaeda yang dekat dengan Osama bin Laden. Bagi para jihadis, Al Qaeda adalah sumber uang mudah. Dengan menguasai sumber uang tentu akan mempermudah perjuangan mencapai tujuan berdirinya negara islam. Setelah menanti 1 bulan. Abu Musad mengabarkan bahwa Anbari siap bertemu. Tempat Anbari yang tentukan.


Saat bertemu, Anbari lebih dulu memberi tanda untuk memeluk Zarqawi. Mereka berpelukan seraya mengucapkan salam. Suasana hening sejenak. Anbari berusaha santai dengan raut wajah tetap seperti Srigala. “ Saya tidak mempercayai Sadam Husein yang katanya anti Amerika, namun dia juga anti Kurdi. “


“ Bukankah Sadam Husein telah mengkampanyekan Iman Islam, dan memobilisasi sukarelawan untuk merebut Yarusalem dan mengusir Yahudi dari kota Suci.” Zarqawi mencoba mengetahui penyebab ketidak sukaan terhadap Husein.


“ Ya tetap saya tidak percaya. “Kata Anbari. Bagi Eliot sikap seperti ini yang membuntikkan orang yang di hadapannya tidak percaya siapapun. Dia hanya focus kepada kepentingan dirinya sendiri. Kalau dia diberi kebebasan dengan obsesinya, maka dia akan jadi mesin yang efektif menjalankan agenda The Company. Tentu mengendalikanya dengan uang


“ Apa yang anda perlukan untuk menghadapai Husein?


“ Saya perlu senjata dan uang. Dengan uang dan senjata saya bisa mengerahkan kelompok jihad yang ada di Irak untuk ikut memerangi Sadam Husein dan partai Baath nya“


Dari pertemuan itu, Zarqawi berkomitmen memberikan bantuan kepada Anbari. Bantuan itu diberikan dalam posisi Zarqawi sebagai orang Al Qaeda di Yordania.


***

Setelah pertemuan itu, hubungan antara Zarqawi dan Anbari semakin dekat. Anbari memang mentunaikan janjinya kepada Zarqawi untuk melibatkan jaringan bawah tanahnya. Jama'at al-Tawhid wal-Jihad berhadapan dengan Rezim Sadam Husein. Ia juga berhasil menarik perwira senior Irak dan elite politik Baath untuk bergabung, seperti Abu Muslim al-Turkmani. Terbukti invasi AS ke Irak berhasil tanpa perlawanan berarti dari Tentara Sadam Husein.   Tentu bagi Elliot ini prestasi hebat Zarqawi. 


Namun Richard berpikir lain. " Aku melihat potensi besar pada Anbari.  Pihak Virginia sangat senang dengan prestasi Anbari. " Katanya kepada Elliot dan minta team company  mengawasi Anbari. " Di bisa jadi  proxy untuk tujuan jangka panjang operasi di Timur Tengah. Setidaknya Anbari berusaha merebut pengaruh Al Qaeda tanpa kita harus berkorban banyak. Dia perlu sumber daya besar untuk mimpinya itu." lanjut Richard.


***

Setelah invasi Irak 2003, Anbari berangkat ke Afghanistan bertemu dengan pimpinan Al Qaeda. Anbari didokrin untuk melaksanakan program Al Qaeda. Dari team Al Qaeda, Richard tahu bahwa Anbari tidak berniat dengan dokrin itu. Dia terlalu cerdas untuk dicuci otaknya. Semakin membuat Richard percaya bahwa Anbari adalah asset potensial. 


Pada musim panas Anbari kembali ke Irak, di provinsi  Sulaymaniyah Kurdistan Irak. Ia membanguni kelompok gerilyawannya sendiri, Saraya al-Jihad.  Bergerak di sekitar Tal Afar. Ia bersama dengan temannya waktu masih berdinas di militer Irak,  Abu Muslim al-Turkmani. Mereka membuka pusat pelatihan militer untuk para gerilyawan jihadis. Tanpa setahu Anbari, Elliot memasukan agent nya dalam pelatihan itu. Ini cara efektif untuk tahu setiap gerakan Anbari. Lambat laun Pusat pelatihan ini terus bertambah anggota yang terlibat. 


Nama Anbari semakin diperhitungkan dikalangan jihadis. Membuat Abu Abdullah al-Shafi’i pimpinan Ansar al-Islam menaruh hati kepada perjuangan Anbari. Ia meminta Anbari bergabung. Anbari setuju. Alasan Anbari dia ingin membesarkan organisasi jihadnya.  Benarlah. Setelah Anbari bergabung, Ansar al-Islam berkembang menjadi Jamaat Ansar al-Sunna dan Anbari ditunjuk sebagai ketua dewan syuro.  


Namun Anbari sadar bahwa kekuatan Jamaat Ansar al-Sunna tidaklah cukup besar untuk mencapai tujuan khilafah. Hanya modal semangat tapi dana dan logistik terbatas. “ Kita tidak bisa terus berjuang dalam keadaan lapar dan persenjataan kurang. Sementara sumber dana tidak ada. “ Kata Anbari kepada Abu Abdullah al-Shafi’i ketua Jamaat Ansar al-Sunna.


“Apa usul anda” tanya al-Shafi’i.


“ Bagaimana kalau kita merger dengan al-Tawhid wal-Jihad. Saya kenal dengan pimpinannya. Dia adalah Abu Musab al-Zarqawi. Salah satu elite dari Al Qaeda.


“ Tidak, “ kata al-Shafi’i dengan tegas. “ itu bagian dari AL Qaeda. Mereka piaraan anjing Amerika” lanjutnya dengan sinis.


Anbari sangat kecewa. Dia anggap para pemimpin kelompok ekstrimis Islam tidak cerdas berjuang. Dia yakin, Kalau begini cara berjuang. Hanya masalah waktu akan dihabisi oleh musuh. Karena itu dia keluar dari Jamaat Ansar al-Sunna. Perhatiannya kembali diarahkan kepada Al Qaeda. Dia menyatakan setia kepada Zarqawi, dan bersedia menerima tawaran Al Qaeda seperti waktu dia bertemu di Afghanistan. 


“ Dia kembali ke kita.” Kata Eliot kepada Richard setelah dapat kabar dari Zarqawi atas keinginan Anbari bergabung ke dalam Al Qaeda. Tentu Ricard senang. Dia punya leluasan create Anbari sebagai proxy.


" Mengapa kamu tertarik kepada Al Qaeda? Apakah kamu sudah mengubur mimpimu mendirikan khilafah? " Tanya Abu Muslim al-Turkmani kepada Anbari. .


" Ini hanya siasat saja. Saya yakin  bergabung dengan Zarqawi pintu masuk ke Al Qaeda. Kamu tahu, Al Qaeda mendapatkan dana besar sekali dari AS dan Arab Saudi. Kalau kita punya uang , tidak sulit bagi kita untuk membuat semua kelompok jihadis bersatu.  Para kelompok jihadis Sunni hanya focus kepada perjuangan menegakan khilafah Islam. Mereka tidak tertarik dengan Al Qaeda. " Begitu alasan Anbari. 


" Tapi kamu harus hati hati. Harus pastikan niat kamu itu tidak diketahui AL Qaida. Setidaknya sebelum kekuatan jihadis bisa kita persatukan." kata Turkmani mengingatkan Anbari 


Benarlah, kesediaan Anbari setia kepada Zarqawi disambut hangat oleh Al Qaeda. Karena itu menaikan reputasi Zarqawi di hadapan Al Qeada. Tahun 2004 Zarqawi diangkat sebagai pimpinan Al Qaeda di Irak dan wakilnya Anbari. Anbari sebagai ketua Dewan Syuro di Irak utara dan wakil al-Zarqawi di Mosul. 


Anbari memang cerdik. Semua kelompok jihadis Sunni yang ada di Irak hanya percaya dengan dia. Maklum mereka tahu dia pegang uang. Selalu ada uang saat diperlukan, termasuk masalah pribadi dan keluarga para jihadis. Mereka tidak ada urusan dengan Al Qaeda kecuali kepada Anbari. 


Di luar kendali Al Qaeda, kelompok Anbari di Tal Afar menargetkan siapa pun yang dianggap sesat atau obstruktif harus dihabisi.  Ia menyerang Syiah, anggota Ikhwanul Muslimin, dan informan lokal terlepas dari suku apa mereka berasal. Bahkan Anbari berencana menyerang warga sipil Syiah dan tempat-tempat ibadah. Ini diaminkan Zarqawi yang dikenal anti Syiah.


Tahun 2005, Ricard bertemu dengan Eliot di Yordan. " Sepertinya Zarqawi  tidak bisa mengendalikan Anbari. Dia terkesan bergantung sepenuhnya kepada Anbari. Zarqawi terprovokasi dengan narasi Anbari memanfaatkan emosi anti-Syiah untuk memobilisasi Sunni di Irak  yang membawanya untuk menyatakan perang habis-habisan melawan Syiah "di mana pun mereka berada”. Dia sangat bergantung kepada Anbari untuk mengkonsolidari semua kekuatan jihadis Sunni di Irak, dan mengeluarkan pihak non Irak. " Kata Eliot kepada Richard.


" Biarkan saja. " Kata Richard


" Mengapa ?


" Kita sudah dapat info bahwa Laden berusaha menjalin hubungan dengan  Iran dan bergabung dengan Khorasan. Akan lebih bahaya kalau Al Qaeda diakusisi oleh Iran. Tapi dengan tindakan Al Qaeda Irak Utara menyerang kepentingan Iran, secara langsung sudah  membuat Laden kehilangan reputasi di hadapan Iran. “


***

Laden sangat mempercayai Anbari. Laden tahu Anbari jenius yang memahami IM. Dia sangat terpengaruh dengan ulama IM seperti Yusuf al-Qaradawi. Pemikiran dari Qaradawi adalah dia sangat moderat dalam satu sisi dan sangat radikal di sisi lain. Menghalalkan minuman keras asalkan alkoholnya rendah. Membolehkan melakukan apa saja untuk bersiasat dalam berjihad. Termasuk kerjasama dengan orang Kafir dan atau syiah sekalipun. Bahkan para pejabat pemerintah boleh korup asalkan uang korupsi dipakai untuk berjihad, demi tegaknya syariah Islam. 


Sementara ketidak patuhan Al Qaeda Irak lebih kepada lemahnya kepemimpinan Zarqawi. Laden juga tahu dari awal Zarqawi memang anti syiah. Karena sebelum tahun 2004, fiksasi Zarqawi sebagian besar dengan rezim sekuler Arab yang pro Iran. Dia melakukan pemboman kedubes Yordania di Baghdad pada musim panas 2003. 


Zarqawi dianggap Laden telah menyimpang dari perintah Al Qaeda. Membiarkan Al Qaida di Irak berbuat sesukanya. Menyerang Iran adalah tindakan konyol bagi jangka panjang Al Qaeda. Tetapi Laden sendiri tidak bisa menyingkirkan Zarqawi karena aksesnya dengan semua jaringan bwah tanah jihadis. Namun hubungan keduanya tidak lagi dekat seperti sebelumnya. 


Perseteruan diantara elite Al Qaeda berkaitan AL Qaeda Irak semakin memanas. Pada akhir 2005, Zarqawi mengutus Anbari ke Pakistan untuk melunakan pimpinan Al Qaeda. Tidak sepenuhnya berhasil. Itu sebabnya kembali dari Pakistan, Anbari mengusulkan kepada Zarqawi  untuk menggabungkan semua grup ekstrimis Sunni kedalam Al Qaeda Irak. Zarqawi setuju. Ide ini pada tahun 2006 melahirkan  Dewan Syuro Mujahidin (MSC) dimana Anbari sebagai ketua. Ia menggunakan nama alias barunya, Abdullah Rasheed al-Baghdadi. 


" Mengapa Anbari tidak dirikan grup baru. Tidak usah dengan Al Qeada lagi." kata Ellot kepada Abu Musad. Eliot tahu akan ambisi Anbari mendirikan khilafah islam. 


“ Mengapa anda tanyakan itu ? tanya Abu Musad. 


" The company tidak lagi mempercayai AL Qaeda Irak. Zarqawi jadi target AS untuk dihabisi. Karena dianggap lemah terhadap kelompok Jihadis Sunni dan sudah sulit dikendalikan. Menyerang kepentingan Iran itu sama saja mengundang perang terbuka dengan Iran. Bahaya. Karena itu akan mendorong  Rusia masuk dalam konflik. “ Kata Eliot.


Anbari tahu dari Abu Musad bahwa Zarqawi jadi target AS. Kesempatan ini dia gunakan menarik simpati  Pimpinan Al Qaeda. Dengan cara itu dia punya peluang. Bila Zarqawi dan Laden Tewas, dia dapat respect dari para jihadis dalam Al Qaeda.  


Pada  Februari 2006, Anbari melakukan perjalanan ke Pakistan dengan nama samaran Abu Musab al-Zarqawi untuk bertemu dengan para pemimpin al-Qaeda dan menjelaskan kepada mereka realitas situasi di Irak. Bahwa khilafah islam dan anti syiah hanyalah alat perjuangan. Itu sangat penting mempersatukan semua grup ekstrimis islam di Irak dalam satu panji Al Qaeda.  Dia membantah tuduhan para pemimpin Ansar al-Sunnah yang mengkritik Zarqawi. Dia tetap berharap pimpinan Al Qaeda mempercayai Zarqawi. 


Tanpa setahu Anbari, Richard mengatur agar Anbari ditangkap.  The company merahasiakan identitas dia sebenarnya. Pada 16 April 2006 di Yusufiya selama Operasi Larchwood. Anbari ditangkap oleh 4 pasukan AS-Irak. Ia ditempatkan di penjara Abu Ghraib untuk kedua kalinya. Tentara Amerika percaya bahwa dia adalah amir Tal Afar. Tidak mengetahui identitas dia yang sebenarnya. Ketika Anbari dalam penjara, pada bulan Oktober 2006 diproklamirkan berdirinya  Negara Islam Irak (  ISIL) atas inisiatif dari Dewan Syuro Mujahidin yang merupakan perwakilan dari grup grup ekstrimis sunni yang ada di Irak. Berdirinya ISIL tanpa keterlibatan Anbari. Tentu nama Anbari tetap bersih di hadapan Al Qaeda.


Tiga bulan Anbari di penjara atau bulan juli 2006, Zarqawi tewas oleh serangan udara AS. Menyusul lonjakan pasukan AS di Irak, ISI diusir dari Bagdad ke Diyala, Salahideen, dan Mosul. Tahun 2007, ISI hanya tersisa sebagian kecil kemampuannya, yang terkonsentrasi di Mosul. Tahun 2008, jumlah anggota ISI sudah banyak berkurang. 2.400 anggota ISI telah dibunuh dan 8.800 ditangkap, dari 15.000 anggota sebelumnya. Sementara arus pejuang asing ke Irak berkurang dari 120 per bulan menjadi lima atau enam per bulan pada tahun 2009. Penerus Zarqawi, Abu Omar al-Baghdadi dan Abu Ayyub al-Masri terbunuh dalam serangan gabungan AS-Irak pada 2010.  Al Qaeda harus memilih penerus baru. Osama bin Laden menunjuk Anbari sebagai penerus. Namun keinginan Laden ditolak oleh Dewan Syuro Mujahidin (MSC). Yang menjadi penerus adalah sahabat Anbari, yaitu Abu Bakr al-Baghdadi.  Setahun kemudian, atau 2 mey 2011, Osama bin Laden juga tewas oleh serangan pasukan khusus AS. 


***

Pada awal 2012, Anbari dibebaskan dari penjara di Irak. Setelah itu ia bergabung kembali kedalam kelompoknya. Dia tetap dapat posisi penting di Al Qaeda Irak.  Ia bertanggung jawab mengkoordinasikan operasi militer sehari-hari. Tugas pertamanya adalah menjalin komunikasi dengan berbagai afiliasi al-Qaeda di seluruh dunia. Para pemimpin al-Qaeda mengkritik Negara Islam Irak ( ISIL). Tapi Anbari terus berusaha meyakinkan pemimpin pusat Al Qaeda tentang kesetiaannya. 


Akhir 2012, Anbari ditugaskan AL Qaeda ke Suriah untuk mengawasi Abu Mohammad al-Julani dan menyelidiki situasi di sana. Ini kesempatan bagi Anbari untuk merebut kelompok Jihadis dari pengaruh Al Qaeda. Dia tahu. Julani gagal mengikuti kebijakan IS dalam berbagai hal dan telah membangun basis kekuatannya sendiri dalam upaya untuk memisahkan Jabhat al-Nusra dari ISIL. Anbari mengirim utusan dan mengadakan pertemuan dengan komandan lapangan dari berbagai kelompok pemberontak Suriah. Ia menawarkan mereka uang dan senjata untuk mengalihkan kesetiaan ke ISIL. Beberapa melakukannya secara terbuka, membelot dengan pasukan dan senjata, yang lain melakukannya secara diam-diam, tetap berafiliasi dengan kelompok mereka yang ada sambil mengorganisir pembunuhan saingan yang ditargetkan. 


Namun kritik dari Al Qaeda semakin keras. Grup ekstrimis Sunni kawatir mereka akan kehilangan sumber uang dari Al Qaeda. Mereka yang sudah tergabung dalam ISIS menugaskan Anbari ke Kabul untuk menyelesaikan perbedaan pandangan soal jihad. Saat berkunjung ke Kabul dia menggunakan nama alias Abu Suhayb al-Irak. Upaya rekonsiliasi gagal dan al-Qaeda secara resmi tidak mengakui ISIS  pada Februari 2014. Saat itulah ISIS bukan lagi AL Qaeda.


Pada Juni 2014, ISIS melancarkan serangan ke Mosul dan Tikrit. Setelah Kota Mosul jatuh ke pasukan ISIS, Anbari memerintahkan menghancurkan Masjid Agung al-Nuri. Di tengah reruntuhan itu pada 29 Juni, ISIS me ngumumkan pembentukan kekhalifahan yang membentang dari Aleppo di Suriah menjadi Diyala di Irak, dan berganti nama menjadi kelompok Negara Islam.  Bagi Anbari Al Qaeda sudah masa lalu. Mereka sampah dianggapnya. Karena praktis sebagian besar jihadis yang tergabung dengan AL Qaeda sudah dalam genggamannya. Kini dia harus focus kepada ISIS yang memang agenda dia dari awal bergabung ke Al Qaeda. 


Beberapa waktu setelah Kejatuhan Mosul Juni 2014, Anbari memutuskan untuk kembali ke Tel Afar di Irak di mana ikut serta dalam pertempuran di sekitar kota dan di dekat Sinjar melawan Yazidi dan Partai Pekerja Kurdistan. Beberapa waktu kemudian, ia pindah ke Mosul dan mendesign sistem Moneter Islam, memperkenalkan mata uang emas baru dari Negara Islam.  Pada saat itu ISIS sudah tidak lagi tergantung pendanaan dari Al Qaeda atau the company. ISIS sudah punya dana sendiri dari hasil menjarah daerah yang ditaklukannya. 


***

Anbari mengalihkan perhatian penuh untuk mempertajam ideologi ISIS. Ia menjadi otak ideolog, ia melatih ulama senior, menginstruksikan anggota untuk menyusun teks-teks agama, dan mengeluarkan fatwa tentang masalah utama yang mempengaruhi kekhalifahan. Dia memerintahkan membakar Pilot Yordania, sebuah dendam masalalunya untuk membakar ghajar yang datang ke Mujama Barzan. Ketika ISIS menguasai sepertiga dari Irak dan hampir setengah dari Suriah, dia memerintahkan pembunuhan masal terhadap ekstrimis sunni yang berani mengkritiknya.


Anbari sangat penting di ISIS. Dia mempercayakan pengelolaan sumber dana kepada Abu Sayyaf alias Fathi al-Tunisi. Sementara Sayyaf adalah proxy dari Abu Musad. Abu Musad punya jaringan penyelundup minyak yang kaya raya. Mereka terbiasa menyelundupkan minyak sejak era Sadam Husein di Irak dan Suriah ke  Iran dan Turki. Tentu motivasinya karena harga yang murah. Sebenarnya jaringan ini berasal dari Eliot.  Ada 11 ladang minyak yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah telah menjadikannya mesin keuangan yang sangat independen. Ladang yang di Irak menghasilkan antara 25.000 dan 40.000 barel minyak per hari, dengan perkiraan nilai sekitar $1,2 juta, sebelum diselundupkan ke Iran, Kurdistan, Turki, dan Suriah.


Apapun usulan dari Sayyaf, Anbari aminkan. Itu memudahkan Abu Musad beroperasi. Termasuk menjadikan wilayah yang dia kuasai jadi jalur distribusi Narkoba dari Iran ke Irak dan menuju ke Eropa dan negara lain di seluruh dunia. Dia juga terlibat menyelundupkan barang antik yang dijarah dari Suriah ke Eropa.  Semua bantuan uang dari simpatisan ISISI di luar negeri  masuk rekening di bank yang diatur oleh Abu Musad, termasuk uang memeras raja raja yang ada di Timur Tengah. Sebenarnya Abu Musad bekerja atas arahan Eliot di Istanbul. Ya tanpa disadari Anbari bekerja untuk kepentingan The company.


Dengan kekuatan uang  itulah dia mengendalikan segala galanya. Ia mengendalikan keseluruhan operasi militer dan non-militer ISIS di Suriah. Ia menguasai Dewan Syariah dan anggota Komite Delegasi di Suriah. Dia juga mendesain Dawawin atau kementerian negara baru. Singkatnya iSIS adalah Anbari sendiri. Sementara Abu Bakr al-Baghdadi hanyalah pemimpinan ISIS yang tidak berkuasa apapun.  Anbari  menyatakan perang ke pada dunia. Ia merancang perang cyber. Ia mahir memanfaatkan media sosial. ISIS mengepos video-video pemenggalan tentara musuh, warga sipil, wartawan, perbudakan terhadap wanita kafir. Ini perang psikologis terhadap musuh musuh ISIS diseluruh dunia dan sekaligus alat propaganda menarik militan fundametalis islam dari seluruh dunia untuk bergabung. 


Pada 2015, ISIS berkembang menjadi jaringan afiliasi disetidaknya delapan negara lain. Cabang, pendukung, dan afiliasinya semakin sering melakukan serangan di luar perbatasan yang disebutnya kekhalifahan. Pada bulan Oktober, afiliasi ISIS di Mesir membom sebuah pesawat Rusia, menewaskan 224 orang. Pada 13 November, 130 orang tewas dan lebih dari 300 terluka dalam serangkaian serangan terkoordinasi di Paris. 


Para tokoh Muslim di seluruh dunia mengutuk ideologi dan aksi-aksi ISIS; mereka berpendapat bahwa kelompok tersebut sudah keluar jauh dari esensi ajaran Islam dan segala tindakannya tidak mencerminkan ajaran atau nilai-nilai yang dibawa islam. Penggunaan nama "Negara Islam" dan konsep kekhalifahan oleh kelompok ini dikritik secara luas. PBB , Nato berbagai negara, dan sejumlah kelompok Muslim besar mengecam ISIS. Anbari juga melabeli pemberontak moderat Suriah sebagai murtad dan menulis fatwa rinci terhadap mereka. Padahal mereka proxy AS. Anbari pun menjadi target AS untuk dihabisi. 


***

Sebelum perang, Mosul tidak hanya menjadi pusat perdagangan tetapi juga pusat keanekaragaman budaya dan agama. Arsitektur Kota Tua Mosul merupakan bukti elemen Islam dan Kristen Nestorian yang lazim di sana. Setelah ISIS mengambil alih Mosul, kota yang indah itu penuh dengan ribuan bangunan yang hancur dan berlubang dengan lubang peluru. Rakyat sipil tinggal di tengah reruntuhan. Walau ISIS menghancurkan Masjid Agung al-Nuri yang bersejarah, yang menjulang tinggi di Mosul selama 842 tahun tidak begitu membuat rakyat Irak marah. Tapi saat pasukan ISIS merendahkan kaum perempuan. Saat itulah solidaritas bangkit di Irak. Semua golongan dari Suni, kristen, Kurdi, Amenia, Yahudi, Syiah bersatu dengan satu tujuan merebut Mosul.


Presiden Irak Haider al-Abadi, adalah seorang Syiah dari partai politik Maliki. Dia Merestruktur militer Irak dengan membentuk unit komando pada setiap angkatan. AS mengirim senjata  benilai miliaran dollar dan pelatih militer ke Irak. Pada 2015, militer Irak  bersama milisi mulai bererak menghadapi ISIS. Mereka berhasil membebaskan Ramadi dan Falluja. Kesuksesan ini memberikan percaya diri kepada mereka untuk bertekad menghabisi ISIS. Sejak itu satu demi satu wilayah yang dikuasai ISIS berhasil mereka rebut kembali.


Atas dasar perintah dari Elliot, pada 15 Mei 2015, Abu Musad bersama team Seal AS memburu Abu Sayyaf. Berkat Abu Musad, tidak sulit bagi Pasukan Seal AS menghabisinya. Sementara Elliot ditugaskan Richard untuk membocorkan siapa itu Anbari kepada Tentara koalisi AS. Juga peta lokasi kediamannya.  " Ini perintah dari Virginia. Anbari bukan lagi Asset Company. Anbari harus di eliminate." Perintah Richard kepada Eliot. 


Maret 2016, dalam salah satu perjalanan, Anbari terbunuh di dekat kota Shaddadi, di sepanjang perbatasan Suriah-Irak. Tentara Amerika berusaha menangkapnya dalam penyergapan tetapi dia meledakkan dirinya menggunakan sabuk bunuh diri. Dan pada Juni 2016, ISIS membalas kematian Anbari lewat aksi teror. Seorang pria bersenjata pendukung ISIS membunuh setidaknya empat lusin orang di sebuah klub malam di Orlando, Florida.  Namun bagaimanapun  setelah Anbari dan Sayyaf tewas. Sejak itu kekuatan ISIS sudah melemah. Karena kehilangan spirit dan sumber dana. 


Sementara serangan penuh dari koalisi pimpinan AS makin gencar. Pada Desember 2017, kekhalifahan ISIS telah kehilangan 95 persen wilayahnya, termasuk dua properti terbesarnya, Mosul, kota terbesar kedua di Irak, dan kota Raqqa di Suriah utara. Perdana Menteri Irak Haider al Abadi menyatakan kemenangan atas Negara Islam di Irak pada 9 Desember 2017. Pada 14 desember tahun 2018, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) merebut kota Hajin. Kejatuhan Hajin mengurangi wilayah ISIS menjadi tersisa hanya segelintir desa di sepanjang Sungai Efrat dekat perbatasan Irak. Praktis seluruh kekuatan ISIS bisa dihancurkan, dan pada 26 Oktober 2019 berakhirlah ISIS. Setelah tahun 2019 aset ISIS di seluruh dunia sudah diketahui AS dan sekutunya. Mereka diburu secara sistematis. Tahun 2021 semua bisa dimusnahkan. Maret 2022 PPB melarang islamofibia di seluruh dunia. Closed file.


***


Kehebatan Anbari adalah dia berhasil memanfaatkan semua sumber daya, baik dari AS maupun dari grup grup esktrimis sunni untuk berkorban apa saja atas obsesinya mendirikan khilafah islamiah. Tentu mereka yang mendukungnya punya agenda berbeda namun secara berbeda pula dia memperlakukan mereka untuk menipu mereka semua. AS berhasil menciptakan Anbari dengan memberikan sedikit mimpinya jadi kenyataan. Namun pada waktu bersamaan berkat Anbari, AS bisa mengeliminate aset mereka di Al Qaeda berserta afiliasinya di seluruh dunia,  yang memang sudah usang.


Dari keberadaan Anbari dan selama kekacauan yang dibuat ISIS itu,  the company dapat uang melimpah dari komisi penjualan senjata ke Arab dan komisi dari kontraktor pipa gas yang melintasi Suriah. Mendapatkan keuntungan dari agent penjualan minyak gelap dari wilayah ISIS. Mendapatkan laba penjualan narkoba dari Iran dan irak, afganistan ke seluruh dunia. Menampung bantuan dana untuk ISIS di luar negeri, yang akhirnya setelah Anbari terbunuh,  uang itu jadi milik the company. All about business. 

2 comments:

Anonymous said...

Jujur aja membaca kisah cerpen Ambari ini seperti membaca dokumen rahasia Intelijen, tulisannya renyah mudah dipahami dan memudahkan pembaca untuk bisa menyimpulkan bahwa ISIS atau apapun itu sebenarnya adalah wadah untuk kepentingan bisnis untuk meraup cuan, cuan dan cuan. Jarang sekali mendapati penulis seperti Babo, keren saya jadi ketagihan untuk membaca tulisan lainnya. Hehehe

Anonymous said...

Semua hanya sandiwara Dri nafsu dunia.ingin berkuasa dan menguasai..hebat uda guru..simple.

Ayah Baptis

  Marta lu udah tahu ? pesan temanya di Partai lewat WA. Dia segera telp temannya “ Tahu apa?  “ Sepertinya kamu lolos ke Senayan.” kata tem...